• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA ASUH ORANGTUA DALAM MEMBINA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "POLA ASUH ORANGTUA DALAM MEMBINA "

Copied!
123
0
0

Teks penuh

POLA PENDIDIKAN ORANGTUA DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI NAMPIREJO KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana pola asuh orang tua dalam mempromosikan pendidikan agama Islam pada anak di Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo Kecamatan, mempromosikan pendidikan agama Islam pada anak di Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo, Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola asuh yang diterapkan orang tua dalam memasyarakatkan pendidikan agama Islam pada anak di Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Latar Belakang Masalah

Pengasuhan yang tepat oleh orang tua terhadap anaknya dan perlindungan hak-hak anak sangat erat hubungannya dengan pembentukan karakter anak ketika dewasa. Melihat fenomena tersebut, menurut penulis diperlukan kesadaran orang tua untuk membangun karakter anak yang berguna di dunia dan akhirat. Gaya pengasuhan adalah gambaran sikap dan perilaku orang tua dan anak dalam interaksi, komunikasi, saat melakukan kegiatan pengasuhan.

Pertanyaan Penelitian

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian di pedesaan dan memusatkan perhatian pada pola asuh pada anak usia 7-12 tahun sebagai objek penelitiannya, karena pada usia tersebut anak-anak telah melalui masa khayalan dalam memahami konsep ketuhanan yang masih berupa anak. mengalaminya. Untuk mengetahui kecenderungan pola asuh dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak di desa Rejo Asri desa Nampirejo. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan pola asuh pada anak di Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo.

Penelitian Relevan

Pengertian Pola Asuh Orangtua

Berbicara tentang pengasuhan, dalam kamus bahasa Indonesia, pengasuhan terdiri dari kata menggurui dan mengasuh. Pola asuh adalah cara terbaik yang dapat dilakukan orang tua dalam membesarkan anaknya sebagai ungkapan rasa tanggung jawab terhadap anaknya.6 Pola asuh adalah cara orang tua membesarkan anaknya untuk membantu dan membimbingnya agar anak dapat hidup mandiri. Pola asuh dapat diartikan sebagai cara terbaik yang dapat dilakukan orang tua dalam membesarkan anaknya sebagai ungkapan rasa tanggung jawab dan bagaimana orang tua memperlakukan, mendidik, membimbing, mendisiplinkan dan melindungi anak saat mereka mencapai proses kedewasaan.

Macam-macam Pola Asuh Orangtua

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ditandai dengan orang tua mengakui kemampuan anaknya dan selanjutnya memberikan kesempatan kepada anak untuk tidak selalu bergantung pada orang tuanya. Dalam pola asuh permisif ini, orang tua justru merasa cuek dan cenderung memberikan kesempatan dan kebebasan secara besar-besaran kepada anaknya. Pola asuh ini juga merupakan pola asuh yang paling cocok untuk membimbing anak dalam beragama Islam.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pola Asuh Orangtua

Orang tua muda cenderung lebih mematuhi anak-anak mereka daripada orang tua yang lebih tua. Orang tua dengan status sosial ekonomi biasanya memberikan kebebasan lebih kepada anaknya untuk bereksplorasi atau mencoba hal-hal yang lebih baik. 14https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-bangsa/Tips-si-Kecil/3-6-Tahun/10-Factors-Which-Affect-Pattern-Parenting-Parents-According-Hurlock.

Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga Adapun dasar dari pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut: Adapun dasar dari pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut

Oleh karena itu, dasar terpenting pendidikan agama Islam adalah Al-Qur'an dan Sunnah (hadits) Nabi." 18. Tujuan pendidikan agama Islam adalah menumbuhkan dan memperkuat iman dengan memberikan dan menanamkan ilmu, rasa hormat, . Tujuan pendidikan agama dalam keluarga adalah untuk membesarkan anak agar berbakti kepada orang tuanya, berguna bagi dirinya, keluarga dan masyarakat.

Dasar Pembinaan Pada Anak

Menurut Imam Ghazali, "akhlak adalah ungkapan kekuatan yang telah bertunas dalam jiwa, yang menimbulkan perbuatan sepenuhnya dan tidak memerlukan pertimbangan/pemikiran (lebih dahulu). Jika perbuatan tersebut dipandang baik atau mulia oleh akal atau ajaran Islam. (syar' ), maka ia dinamakan akhlakul mahmudah/karimah (terpuji/mulia).Sebaliknya jika perbuatan tersebut dianggap buruk oleh akal dan syara', maka ia dinamakan akhlakul madzmumah (tercela).

Ciri-Ciri Perkembangan Anak

Berdasarkan beberapa tahap perkembangan anak seperti yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi acuan peneliti dalam penelitian ini adalah anak yang berada pada tahap perkembangan antara 7,0 sampai 12,0 tahun. Pertimbangan peneliti dalam hal ini karena pada tahap ini anak mulai memahami konsep-konsep abstrak terutama yang berhubungan dengan konsep Tuhan. Oleh karena itu, peneliti menekankan bahwa dalam penelitian ini anak yang dimaksud adalah anak yang berusia antara 7 sampai 12 tahun, dimana anak mulai mengenal konsep ketuhanan dan norma moral pada tahap ini.

Karakteristik perkembangan anak dapat diamati melalui perkembangan yang dilaluinya, baik perkembangan agama, intelektual, emosional maupun perkembangan fisik. Dalam uraian ini, peneliti lebih memfokuskan pada karakteristik perkembangan anak usia 7-12 tahun berdasarkan perkembangan agamanya. Oleh karena itu, perkembangan sense of God anak dapat dimulai sedini mungkin melalui respon dan bahasa anak.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka karakteristik keagamaan anak usia 7-12 adalah reseptif, disertai dengan pemahaman anak terhadap gagasan bahwa Tuhan mulai tumbuh, berdasarkan prinsip-prinsip logika yang berpedoman pada indikator alam semesta sebagai manifestasi keagungan Tuhan. . Dengan demikian, karakteristik religius anak usia 7-12 tahun telah melewati masa fantasi dalam memahami konsep ketuhanan sebagaimana yang masih dialami oleh anak-anak. Ciri-ciri perkembangan anak ditandai dengan kecenderungan untuk meniru perilaku dan ucapan orang-orang di sekitarnya.

Dalam hal ini kepribadian orang tua, sikap dan cara hidupnya merupakan unsur pendidikan secara tidak langsung yang akan dengan sendirinya membentuk kepribadian anak.

Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian

Dengan melakukan penelitian, peneliti dapat mengidentifikasi secara langsung akar penyebab dari permasalahan yang ada, sehingga peneliti dapat dengan mudah menyelesaikan permasalahan yang peneliti maksud adalah pola asuh.

Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Sekunder
  • Teknik wawancara
  • Teknik Observasi
  • Teknik Dokumentasi

Penelitian kualitatif digunakan ketika masalahnya tidak jelas, untuk menemukan makna tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memverifikasi data dan untuk meneliti perkembangan sejarah. Wawancara adalah suatu dialog atau tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara (interview) untuk memperoleh informasi dari pihak yang diwawancarai baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data 41 Dapat dijelaskan bahwa interview atau wawancara adalah suatu bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan pihak responden, komunikasi berlangsung dalam bentuk jawaban dalam hubungan tatap muka, guna memperoleh data yang diinginkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara bebas terbimbing yaitu dengan menyiapkan daftar pertanyaan berupa poin-poin sesuai wawancara secara acak, sehingga narasumber tidak sepenuhnya sadar bahwa dirinya sedang diwawancarai.

Dalam penelitian ini wawancara ditujukan kepada orang tua dan anak di Kelurahan Rejo Asri Desa Nampirejo. Dalam teknik wawancara ini, peneliti mencari data terkait cara berkunjung, melihat keadaan dari segi ekonomi dan keramahtamahan di dusun tersebut. Observasi dapat didefinisikan sebagai metode pengumpulan data di mana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi seperti yang mereka lihat selama penelitian.

Sedangkan dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengamati bagaimana pola asuh yang diberikan orang tua kepada anaknya. Yang bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua dalam memajukan pendidikan agama islam pada anak di desa Nampirejo. Sesuai dengan pengertiannya, teknik dokumentasi ini adalah pengumpulan data, baik data primer maupun sekunder, dari beberapa informasi berupa tulisan atau catatan, yang diperoleh dari wawancara atau dari sumber lain (buku, majalah, surat kabar, internet, dll. ) terkait pengasuhan.

Yang bertujuan untuk mengetahui pola asuh yang diberikan pada anak di Dusun Rejo Asri desa Nampirejo.

Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Tujuannya untuk mengetahui pola asuh anak di Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo. relevan) dengan data yang kurang terkait.

Teknik Analisis Data

Penyajian Data

Langkah kedua adalah penyajian data, dalam penelitian kualitatif “penyajian data berlangsung dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya”.47 Sesuai dengan kutipan di atas, peneliti menggunakan teks naratif ketika menyajikan data. Yaitu dengan menghubungkan satu data dengan data lainnya sehingga menjadi teks yang terorganisasi, tersusun dalam pola hubungan, sehingga mudah dipahami dan memudahkan peneliti dalam menyelesaikan penelitian.

Verifikasi

Deskripsi Lokasi Penelitian

  • Sejarah Berdirinya Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur
  • Visi dan Misi Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur
  • Keadaan Penduduk Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur Lampung Timur
  • Keadaan Sarana dan Prasarana Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur Batanghari Lampung Timur
  • Struktur Organisasi Pemerintahan Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur

Nampirejo sebanyak 36 kepala keluarga di tempatkan di desa Nampirejo sebelah timur yang dipelopori atau dipimpin oleh Bpk. Perang Belanda terjadi pada tahun 1947 dan pada jaman Belanda di Desa Nampirejo terjadi pemindahan markas TNI dari Metro dan markas pada saat itu di pimpin oleh Mr. Dan tepat pada hari Kamis tanggal 15 Maret 1947 Belanda menyerbu markas yang ada di Desa Nampirejo, kejadian tersebut terjadi pada pagi hari yaitu menjelang subuh, gerakan Belanda sudah dibaca oleh penduduk markas yang ada, sehingga sia-sia saja para perampok Belanda tersebut. karena kondisi kantor pusat kosong.

36. desa tersebut terbagi menjadi 6 kelompok, yaitu48: Dusun I Rejo Sari, Dusun II Rejo Binangun, Dusun III Rejo Mukti, Dusun IV Rejo Mulyo dan Dusun V Rejo Asri. D Now Sumber : Hasil pendataan pemerintah Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur tgl. Visi Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur adalah mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera dan mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari pada tahun 2022.

Kondisi penduduk di Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur Lampung Timur Lampung Timur. Secara geografis, Desa NAMPIREJO terletak di sebelah selatan Ibukota Kabupaten yang merupakan bagian integral dari wilayah Kabupaten Lampung Timur jauh dari Ibu. Kondisi sarana dan prasarana Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur Batanghari Lampung Timur Batanghari Lampung Timur.

Overheids Organisatie Structuur van Rejo Asri Hamlet, Nampirejo Village, Batanghari District, East Lampung Regency, Batanghari District, East Lampung Regency.

Tabel 1 Sejarah Pemerintahan Desa
Tabel 1 Sejarah Pemerintahan Desa

Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan

Selain itu, ketika saya memberikan pendidikan agama kepada anak-anak saya, saya harus bisa mengaji, sholat dan bisa berperilaku baik.” Banyak upaya yang dilakukan orang tua agar anaknya tidak malas untuk selalu mempelajari pendidikan agama islam, namun banyak juga orang tua yang gagal dalam membimbing anaknya agar selalu tidak meninggalkan sholat, santun dan berbakti kepada orang tuanya. Ada dua faktor yang menghambat menjadi orang tua, yaitu faktor internal dan eksternal.

Berdasarkan wawancara dan observasi yang diperoleh, kendala yang dialami orang tua dalam membesarkan anak untuk memajukan pendidikan agama Islam adalah anak terlalu banyak bermain, anak terlalu asyik menonton acara di TV, kurangnya dukungan orang tua untuk memberikan nasehat. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa orang tua di Desa Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo masih menggunakan pola asuh yang kurang baik karena anak sering kurang perhatian, pengasuhan tidak maksimal untuk memajukan pendidikan agama Islam. Peneliti juga mengamati kondisi lingkungan dan pola asuh yang diberikan orang tua untuk memperkuat hasil wawancara.

Pola asuh orang tua di Dusun Rejo Asri masih belum optimal karena hubungan antara anak dan orang tua sangat jauh, mereka terlalu percaya bahwa anak bisa mengurus dirinya sendiri, dan orang tua cenderung membiarkan anak melakukan apapun yang mereka mau. Pola asuh yang dominan di Dusun Rejo Asri adalah pola asuh yang mengacu pada pola asuh permisif. Orang tua hendaknya lebih mengetahui tentang pentingnya pendidikan agama Islam bagi orang tua itu sendiri maupun bagi anaknya, oleh karena itu pengembangan pendidikan agama Islam bagi anak memerlukan peran orang tua yang maksimal serta kondisi sosial yang mendukung di masyarakat.

POLA PENGASUH ORANG TUA DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK DI DESA NAMPIREJO KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN.

Wawancara kepada Orangtua

Wawancara kepada Anak

Observasi

Dokumentasi

POLA PENGASUHAN DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DESA NAMPIREJO KABUPATEN BATANGHARI.

PETUNJUK OBSERVASI 1. Observasi

IDENTITAS

OBSERVASI

Faktor yang menghambat orang tua dalam membesarkan anaknya adalah pekerjaan orang tua dan faktor dari lingkungan yang ada disekitarnya. Jika lingkungan memberikan pengaruh yang baik terhadap kepribadian anak, maka kepribadian anak juga baik, tetapi jika lingkungan tidak baik dan tidak mendukung pembentukan kepribadian anak, maka kepribadian anak juga akan ikut terhambat.

PETUNJUK WAWANCARA 1. Wawancara

PERTANYAAN

Pedoman Wawancara Dengan Orangtua

Kalau saya mengasuh anak dengan paksa, karena dengan paksa anak menjadi orang yang penurut. Juga ketika saya memberikan pendidikan agama kepada anak-anak saya, saya harus bisa membaca Al-Qur'an, berdoa dan bisa berperilaku.

Pedoman Wawancara Dengan Anak

PETUNJUK PELAKSANAAN

Hasil wawancara dengan orang tua dan anak di Dusun Rejo Asri Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Sumber: Hasil pendataan pemerintah Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur tanggal 8 Oktober 2019.

Foto wawancara dengan orangtua ( Ibu Siti) dan anak (Aufa)
Foto wawancara dengan orangtua ( Ibu Siti) dan anak (Aufa)

Gambar

Tabel 1 Sejarah Pemerintahan Desa
Tabel 2 penduduk menurut mata pencaharian  a. Karyawan :
Tabel 3 Struktur Organisasi Pemerintahan
Foto wawancara dengan orangtua ( Ibu Siti) dan anak (Aufa)
+3

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 1 PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Oleh :