• Tidak ada hasil yang ditemukan

BATARA GURU KOTA PALOPO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BATARA GURU KOTA PALOPO "

Copied!
69
0
0

Teks penuh

Dan kepada seluruh keluarga dan sahabat tercinta yang telah memberikan dukungan, arahan dan motivasi selama penulis menempuh studi. Struktur Visual pada Lukisan (Legenda I La Galigo) di Museum Batara Guru Kota Palopo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif – kualitatif yang dilakukan pada lukisan Legenda I La Galigo di Museum Batara Guru Kota Palopo, dengan tujuan mencoba mendapatkan gambaran yang jelas sesuai dengan kenyataan di lapangan, mengenai struktur visual, konsep dan teknik yang digunakan dalam lukisan Legenda I La. Galigo di Museum Batara Guru Kota Palopo.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik perpustakaan, observasi, wawancara dengan penjaga museum yang dapat memberikan informasi terkait masalah yang diteliti dan dokumentasi. Seluruh data yang diperoleh, baik data observasi lapangan maupun data wawancara, diinventarisasi dan diklasifikasi berdasarkan jenis data yang diperlukan. Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya, agar jiwa ini tidak henti-hentinya mendoakan rahmat yang dilimpahkan dan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. , Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul “Struktur Visual pada Lukisan (Legenda I La Galigo) di Museum Batara Guru Kota Palopo”.

Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan kurangnya literatur pendukung yang penulis peroleh, namun berkat bimbingan, arahan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, kendala tersebut dapat diatasi dan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada para dosen pendidikan Seni Rupa yang telah memberikan dukungan dan motivasi sehingga penyelesaian skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

Akhir sekali, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang membantu saya.

Gambar Skema
Gambar Skema

Latar Belakang

Meski kitab I La Galigo hanyalah mitos, namun ada pula yang meyakininya sebagai peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi. Cerita ini berasal dari Sulawesi Selatan, tepatnya daerah Luwu yang kini terbagi menjadi 4 wilayah yaitu Luwu, Kota Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur. Meskipun cerita ini berasal dari Tana Luwu, namun keberadaan buku ini juga dapat ditemukan di perpustakaan-perpustakaan di Eropa, khususnya perpustakaan Koninklijk Instituut Voor Taal-, Landen Volkenkude Leiden di Belanda.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ditemukan tulisan dan gambar pada dinding dan kayu Gowa, termasuk naskah I La Galigo, salah satu karya sastra terpanjang di dunia. Kali ini kita akan membahas tentang lukisan yaitu lukisan legenda I La Galigo yang ada di Museum Batara Guru kota Palopo. Kisah yang dikisahkan dalam lukisan tersebut adalah tentang Sawerigading, putra mahkota kerajaan Luwu, yang terlahir sebagai anak kembar emas, laki-laki dan perempuan, bernama Sawerigading dan We Tenriabeng.

Karena takut jatuh cinta, akhirnya bercerai, namun yang ditakutkan akhirnya terjadi. Berdasarkan uraian di atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Struktur Visual Pada Lukisan (Legenda I La Galigo) Di Museum Batara Guru Kota Palopo”.

Rumusan Masalah

Lukisan tersebut menceritakan bagaimana hubungan antara satu lukisan dengan lukisan lainnya, yang berjumlah 22 lukisan, dapat menceritakan intisari legenda tersebut. Bagaimana konsep dan teknik yang digunakan pada lukisan I La Galigo di Museum Batara Guru Kota Palopo.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

  • Pengertian Struktur
  • Pengertian Seni Visual
  • Unsur Visual pada Karya Seni Rupa
  • Pengertian Seni Lukis
  • Selayang Pandang Sureq I La Galigo
  • Konsep dan Teknik Lukisan Legenda I La Galigo di Museum Batara Luwu Kota Palopo

Seni rupa sebagai bahasa rupa merupakan ungkapan yang sering kita dengar, baik langsung dari seniman maupun pemerhati seni. Seni rupa dapat diartikan sebagai suatu cabang seni yang menghasilkan karya dua atau tiga dimensi yang dapat ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan sentuhan. Unsur-unsur atau komponen-komponen yang terlihat dalam seni rupa merupakan bagian penting dalam menciptakan sebuah karya seni rupa.

Teknik ini merupakan cara pengecatan dengan bahan kering yaitu dengan bahan yang tidak menggunakan air atau minyak tertentu untuk larut. Bahan yang digunakan antara lain pensil, arang, pensil dan pastel yang digoreskan pada kertas. Kekurangan dari bahan-bahan tersebut adalah biasanya mudah kotor jika disentuh tangan atau bahkan mudah rontok jika dipukul, Nyoman (Nasrul, 200:18).

Teknik ini merupakan cara melukis dengan menggunakan bahan yang menggunakan air sebagai pelarutnya atau jenis minyak tertentu. Bahan yang biasa digunakan dalam teknik ini antara lain tinta, cat air, cat minyak, kemudian cat akrilik, Nyoman (Nasrul, 200:18). Seni lukis batik merupakan salah satu bentuk seni rupa yang dilengkapi dengan teknik membatik yaitu cara menggambar Nyoman (Nasrul, 200:18).

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kanvas adalah rangka, sarung, kertas kraft, lem dan bahan dasar Nyoman (Nasrul, 2008:20). Sureq Galigo atau Galigo atau disebut juga I La Galigo merupakan mitos penciptaan epik dari peradaban Luwu tertua di dunia. Ceritanya terdiri dari beberapa episode, yang paling populer adalah pernikahan Sawerigading dengan I We Cudai dan ia dikaruniai seorang putra bernama La Galigo di pernikahan tersebut.

La Galigo sebagai salah satu karya sastera yang mempunyai struktur cerita yang besar yang juga mengandungi beberapa sub-cerita yang dikandungnya. Di satu pihak, ia adalah sebahagian daripada cerita keseluruhan pembinaan La Galiga, tetapi sebaliknya, ia juga mempunyai cerita tersendiri dalam La Galiga. Oleh itu, La Galigo mempunyai satu plot besar, yang terdiri daripada kumpulan beberapa episod, setiap episod juga mempunyai plot sendiri, iaitu subplot La Galigo itu sendiri.

Konsep dan Teknik Lukisan Legenda I La Galigo di Museum Batara Luwu Kota Palopo Luwu Kota Palopo. Konsep yang diambil dari lukisan legendaris I La Galigo di Museum Batara Guru Kota Palopo ini adalah perjalanan hidup Sawerigading sebagai pahlawan pemberani hingga menemukan pasangan hidup yang penuh rintangan.

Tabel 2.1 Perbedaan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi  Ciri-ciri karya seni lukis 2-D  Ciri-ciri karya seni lukis 3-D
Tabel 2.1 Perbedaan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi Ciri-ciri karya seni lukis 2-D Ciri-ciri karya seni lukis 3-D

Kerangka Pikir

Terkadang sebuah cerita terdiri dari dua atau tiga episode, bergantung pada jumlah peristiwa yang diceritakan. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, Buku I La Galigo merupakan sebuah karya sastra yang inti ceritanya adalah perjalanan hidup Sawerigading sejak lahir hingga menemukan pasangan hidup. Seperti yang digambarkan dalam lukisan legendaris I La Galigo, jumlahnya ada 19 buah, yang saling berkaitan satu sama lain, dari lukisan pertama hingga lukisan terakhir.

Dari lukisan pertama yang bermula dari lahirnya si kembar emas lalu berpisah karena takut jatuh cinta, hingga lukisan yang menceritakan pertemuan Sawerigading dengan I we Cudai yang menjadi pendamping hidupnya.

Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian

Desain Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Objek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik ini digunakan untuk melengkapi perolehan data di lapangan, baik pada saat melakukan observasi maupun pada saat wawancara.

Teknik Analisis Data

Hasil Penelitian

Pembahasan Hasil Penelitian

Dari pernikahan Batara Guru dan beberapa pengiringnya dari kahyangan serta pengiring Nyilitom, lahirlah beberapa orang putra yang kemudian menjadi penguasa daerah Luwu, sekaligus pembantu Batara Lattu. Ketika Batara Lattu sudah cukup umur, ia menikahkan We Datu Senggeng, anak La Urumpassi dengan We Padauleng di Tompotikka. Dari hasil pernikahan keduanya lahirlah anak kembar emas, laki-laki dan perempuan, diberi nama Sawerigading dan We Tenriabeng.

Sesuai dengan ramalan Batara Guru, karena ditakutkan jika sudah dewasa akan jatuh cinta, akhirnya keduanya dibesarkan secara terpisah. Namun bala bantuan tersebut tidak bisa ditolak, seorang pengawal memberitahu Sawerigading bahwa ia mempunyai saudara kembar cantik bernama We Tenriabeng dan dibesarkan di loteng istana. We Tenriabeng kemudian merasa khawatir dan berusaha membujuk Sawerigading untuk berangkat ke Tiongkok, karena Batara Lattu mengatakan bahwa di Tiongkok ada seorang wanita yang sangat mirip dengannya, yaitu I We Cudai.

Untuk membuktikan kebenaran perkataannya, Kami Tenriabeng kemudian memberikan seikat rambut, gelang dan cincin kepada gergaji sambil berkata: Jika rambut ini tidak sama panjang denganku, maka Kami tidak akan cocok dengan rambut Cudai dan gelang ini dan cincin di tangan dan jarinya, dan semua kata-kataku salah. Benar sekali, aku bersedia menikah denganmu. Untuk bisa berlayar ke Tiongkok, Sawerigading harus menggunakan kapal yang kuat menahan badai dan ombak di tengah laut. Melihat kesulitan yang dihadapi kakaknya, We Tenriabeng kemudian memohon kepada Raja Udara agar membantu Sawerigading menebang pohon tersebut.

Maka dari pohon itulah dibuatlah kapal yang besar dan kuat yang akan digunakan Sawerigading untuk berlayar. Bersamaan dengan berangkatnya Sawerigading ke Tiongkok, We Tenriabeng kemudian terbang ke kayangan dan menikah dengan tunangannya Remmang Ri Langi. Sesampainya di Tiongkok, ia kaget melihat I We Cuday yang ternyata mirip sekali dengan saudara kembarnya We Tenriabeng.

Ia semakin yakin ketika saya memakai gelang dan cincin terpercaya dari We Tenriabeng. Konsep dan teknik yang digunakan dalam pembuatan lukisan Legenda La Galigo di Museum Guru Batara Kota Palopo.

Gambar 4.2 (Dokumentasi. Samsul Bahri, 2016)  La Toge’ langi’ kemudian dinikahkan dengan sepupunya  We Nyili
Gambar 4.2 (Dokumentasi. Samsul Bahri, 2016) La Toge’ langi’ kemudian dinikahkan dengan sepupunya We Nyili'timo', anak dari Guru ri Selleng, Raja alam gaib

Konsep dan teknik yang digunakan dalam pembuatan lukisan Legenda I La Galigo di Museum Batara Guru Kota Palopo. La Galigo di Museum Batara Guru Kota Palopo

Kesimpulan

Saran

Pemeliharaan benda-benda di museum khususnya di Museum Batara Guru Kota Palopo harus dilakukan oleh tenaga profesional dan bertanggung jawab agar pelestarian dapat terwujud. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat dan pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Tipe Legenda I La Galigo. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi teman-teman yang ingin meneliti lukisan Legenda I La Galigo di Museum Batara Guru Kota Palopo.

Suyono, Deskripsi Lukisan Menurut Para Ahli, (online), . http://blogsuyono.com/wawasan-seni-rupa/pengertian-seni-lukis-parah-para-ahli/. Diakses 25 September 2015). Proses pembuatan kerajinan batu nisan di Desa Lolloe Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. Tesis yang tidak diterbitkan.

PETA LOKASI

DOKUMENTASI

Proses pengamatan lukisan

Proses wawancara

Hasil lukisan

Gambar

Gambar Skema
Tabel 2.1 Perbedaan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi  Ciri-ciri karya seni lukis 2-D  Ciri-ciri karya seni lukis 3-D
Gambar 4.1 (Dokumentasi. Samsul Bahri, 2016)
Gambar 4.2 (Dokumentasi. Samsul Bahri, 2016)  La Toge’ langi’ kemudian dinikahkan dengan sepupunya  We Nyili'timo',  anak dari Guru ri Selleng, Raja alam gaib
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kerangka konseptual adalah keterkaitan antara teori–teori atau konsep yang mendukung dalam penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam menyusun

22 2.2 KERANGKA PENELITIAN Berdasarkan dukungan landasan teori yang diperoleh dari eksplorasi teori yang dijadikan rujukan penelitian, maka dapat disusun kerangka pemikiran sebagai