• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA "

Copied!
145
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Bagaimanakah bentuk tindak tutur dengan petunjuk guru pada kelas VIII. Kelas pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN 09 Lebong Tengah. Apa fungsi tindak tutur dengan instruksi guru pada kelas VIII. Kelas pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN 09 Lebong Tengah. Mendeskripsikan bentuk tindak tutur dengan petunjuk guru pada VIII. Kelas pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN 09 Lebong Tengah.

Mendeskripsikan fungsi tindak tutur dengan petunjuk guru pada VIII. Kelas pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN 09 Lebong Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur penuntun guru perempuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas XI SMA. Bentuk dan fungsi tindak tutur guru pada VIII. Kelas pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN 09 Lebong.

Penulis: Tindak tutur manakah yang sering digunakan guru pada pembelajaran bahasa Indonesia?

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDAAN TEORI

Tindak Tutur

Oleh karena itu dapat dipahami bahwa tindak tutur yang digunakan seseorang ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain faktor bahasa, lawan bicara, situasi dan struktur bahasa yang digunakan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur adalah kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh orang-orang untuk menyampaikan maksud dan tujuan penggunaan bahasa dalam menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur merupakan produk atau hasil kalimat dalam keadaan tertentu dan merupakan satuan terkecil komunikasi linguistik yang dapat berupa pernyataan, pertanyaan, perintah atau yang lainnya.

Tindak tutur juga merupakan gejala individual yang bersifat psikologis, yang kelangsungannya ditentukan oleh kemampuan berbahasa penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Peristiwa tutur merupakan fenomena sosial; adanya interaksi antar penutur dalam situasi tertentu dan di tempat tertentu, sehingga tuturan bertindak sebagai fenomena individual yang bersifat psikologis dan ditentukan oleh kemampuan berbahasa penutur ketika menghadapi situasi tertentu. Dalam peristiwa tutur, jika orang memusatkan perhatian pada tujuan peristiwa, maka dalam tindak tutur orang lebih memperhatikan makna atau arti penting tindakan dalam tuturan tersebut.

Dari pernyataan dan uraian tentang hakikat tindak tutur yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tindak tutur merupakan suatu gejala individu yang bersifat psikolinguistik dan suatu tuturan dihasilkan. Pidato dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan tindak tutur yang berbeda-beda menurut posisi pembicara, situasi tutur, dan kesempatan.

Pragmatik

Tuturan

Dari pengertian di atas, tuturan dapat diartikan sebagai pernyataan-pernyataan yang timbul dari proses tindak tutur yang mengandung makna dan digunakan dalam situasi tertentu.

Peristiwa Tutur

Dapat ditegaskan bahwa peristiwa tutur adalah serangkaian tindak tutur dalam satu atau lebih bentuk tuturan, yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan bicara dengan satu subjek pada waktu, tempat, dan situasi tertentu. Hal ini masih berkaitan dengan aspek tuturan dalam suatu komunikasi antara penutur dan lawan bicaranya. Jadi interaksi linguistik yang berlangsung tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi antara dua pihak mengenai suatu topik, waktu, tempat dan situasi tertentu, yang disebut dengan peristiwa tutur.

Dengan demikian, peristiwa tutur merupakan serangkaian kegiatan dari banyak tindak tutur yang diorganisasikan guna mencapai tuturan yang diucapkan dengan lebih menekankan pada tujuan peristiwa tersebut.

Jenis-Jenis Tindak Tutur

Defini Tindak Tutur Direktif

Fungsi Tindak Tutur Direktif

Fungsi imperatif adalah menyatakan ujaran yang mengandung maksud memberi perintah kepada lawan bicaranya, agar lawan bicara tersebut melakukan sesuatu berdasarkan apa yang dituturkannya. Fungsi perintah adalah menyatakan ujaran yang mengandung maksud memberi perintah dari penutur kepada lawan bicara, agar lawan bicara melakukan apa yang diinstruksikan penutur. Fungsi require adalah untuk menyatakan ujaran yang mengandung maksud untuk meminta lawan bicara melakukan sesuatu yang dikatakan oleh penutur.

Fungsi penyambutan adalah untuk menyatakan tuturan yang mengandung maksud untuk memerintah secara sopan mitra tutur, agar mitra tutur mau melakukan apa yang dikatakan oleh mitra tutur. Fungsi meminta adalah mengungkapkan tuturan yang mengandung maksud untuk meminta dengan penuh hormat kepada mitra tutur, agar mitra tutur melakukan sesuatu sesuai permintaan penutur. Fungsi penunjang adalah menyatakan tuturan yang mengandung maksud untuk meminta dengan lantang agar mitra tutur melakukan sesuatu yang dituturkan oleh penutur.

Fungsi ancaman adalah ungkapan pernyataan yang mengandung maksud agar mitra tutur tidak melakukan sesuatu yang diutarakan oleh penutur. Fungsi pencegahan adalah ungkapan tuturan yang mengandung maksud untuk mengekang mitra tutur dalam melakukan sesuatu.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini, struktur dan situasi pembelajaran yang diwujudkan guru akan sangat dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode pengajaran yang dipilih dan dirancang untuk digunakan, serta filosofi kerja dan komitmen guru, persepsi, dan sikap terhadap pembelajaran. siswa. . Dalam pola pengajaran ini, guru membantu dirinya sendiri dengan berbagai bahan ajar yang disebut alat peraga. 44 Mudhofir “Dalam Kajian Teori Alam Belajar”, ​​diakses pada 25 Mei 2020 dari https://eprints.uny.ac.id/53611/2/BAB%20II.pdf.h.12. . belajar menafsirkan dan menampilkan pesan abstrak.

Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses pengorganisasian, pengorganisasian lingkungan sekitar siswa agar dapat menumbuhkan dan mendorong siswa untuk melaksanakan proses belajar. Dikatakan pula bahwa belajar adalah suatu proses pemberian bimbingan atau bantuan kepada siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tentunya terdapat banyak perbedaan, ada siswa yang mampu mencerna materi pelajaran, ada juga siswa yang lambat dalam mencerna materi pelajaran.

Kedua perbedaan tersebut memungkinkan guru untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa. Dengan adanya interaksi ini diharapkan akan menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.

Tindak Tutur dalam Interaksi Belajar Mengajar

Judul Penelitian: Bentuk dan Fungsi Tindak Tutur Guru pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII di SMPN 09 Lebong Tengah Tahun Pelajaran 2020/2021. Penulis : Oh iya pak, judul disertasi saya tentang bentuk dan fungsi tindak tutur yang diarahkan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII.

Kajian Penelitian Terdahulu

Kerangka Berfikir

METODOLOGI PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Subjek dan Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Saat mengajar bahasa Indonesia kelas VIII, tindak tutur direktif apa yang sering anda gunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia?

HASIL PENELITIAN

Sejarah SMPN 09 Lebong Tengah

Lebong, karena Kabupaten Sedah terpecah, dan tiga belas tahun kemudian berubah nama lagi menjadi SMP Negeri 09 Lebong hingga buku ini dibuat. SMP Negeri 09 Lebong terletak di Desa Karang Anyar, Jalan Rio Cende, Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Pada saat buku ini ditulis, enam kepala sekolah telah menjalankan sekolah ini.

Pd, dilanjutkan oleh Bpk. Sdirman S, Pd, dilanjutkan oleh Bpk. Pudan Kristiawan S, Pd, dilanjutkan oleh Bpk. Juarman S.Pd, dan yang sekarang menjadi manajer adalah Ny. Cinda Susila, M.

Visi dan Misi SMPN 09 Lebong Tengah

Lebong Tengah

  • Keadaan Guru SMPN 09 Lebong Tengah
  • Analisis Data Bentuk Tindak Tutur Direktif Guru
  • Analisis Data Fungsi Tindak Tutur Direktif Guru

PENUTUP

Saran

Tindak tutur guru dan siswa SMA dalam pembelajaran bahasa indonesia dan implikasinya." Jurnal, (Online), hal.2. Penulis : Eh pakai bahasa indonesia, kendala apa yang sering ibu temui dalam belajar bahasa indonesia bu. Karena Ada siswa yang berasal dari lingkungan rumahnya yang menggunakan bahasa daerah, sangat sulit bagi mereka untuk memahami jika pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia.

Penelitian: Ah kalau bertanya atau menjawab pertanyaan siswa biasanya menggunakan bahasa indonesia atau bahasa daerah ya bu. Penulis: Baik pak, ini saya ada beberapa pertanyaan, untuk pertanyaan pertama, jika anda sedang belajar mengajar bahasa indonesia apakah anda pernah menggunakan bahasa daerah pak. Penulis: Oh maksudnya campur aduk ya pak, kadang pakai bahasa Indonesia, lalu ada sedikit yang lupa, pakai bahasa daerah, dibiarkan saja pak, ya.

Penulis : Baiklah kalau saya bertanya, anda bisa menjawabnya dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bisa juga menggunakan bahasa daerah atau bahasa Rejang. Penulis: Oke, untuk pertanyaan pertama saat belajar bahasa Indonesia, apakah guru bahasa Indonesia menggunakan bahasa daerah? Kalau saya bertanya biasanya saya menggunakan bahasa Indonesia, namun ketika menjawab pertanyaan guru saya kadang menggunakan bahasa Rejang dan bahasa Indonesia.

Siswa: Ya, seringkali karena orang di sekitar saya lebih banyak menggunakan bahasa daerah dibandingkan bahasa Indonesia. Siswa: Saat bertanya dan menjawab pertanyaan, kamu juga menggunakan bahasa Indonesia, tetapi saat ngobrol dengan teman, kamu menggunakan bahasa daerah. Penulis: Berikut beberapa pertanyaan pertama saat belajar bahasa Indonesia: Pernahkah Anda menggunakan bahasa daerah?

Murid : Sering tapi amin keme pakai bahasa Rejang o sekedar ingin kuat amin ngen guau o pakai bahasa indonesia. Seringkali, tapi kalau kita menggunakan bahasa Rejang hanya dengan teman, kalau kita menggunakan bahasa Indonesia dengan guru). Ya, karena guru menjelaskan materi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga kadang saya kurang paham dengan apa yang dibicarakan guru).

Penulis : Oh iya, untuk itu anda bisa menjawabnya dengan bahasa daerah atau bahasa Indonesia. Siswa : Karena ketika guru bertanya kepada saya, saya tidak bisa menjelaskan atau menjawab dalam bahasa Indonesia, jadi saya menggunakan bahasa daerah atau bahasa Rejang.

Foto Kegiatan di SMPN 02 Lebong Tengah
Foto Kegiatan di SMPN 02 Lebong Tengah

Gambar

Foto Kegiatan di SMPN 02 Lebong Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian wujud tindak tutur ilokusi dalam iklan layanan masyarakat di televisi, peneliti menemukan lima jenis tindak tutur ilokusi yaitu 1 tindak tutur representatif ;