• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berbeda Akibat Kerja Sistem Saraf

N/A
N/A
Vellya Srmnlla

Academic year: 2023

Membagikan "Berbeda Akibat Kerja Sistem Saraf"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Nyeri di Organ Berbeda Akibat

Kerja Sistem Saraf

Nely Joy Yohana Marpaung-102022055

(2)

—Skenario 1

“ Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan nyeri pada perut sebelah kanan bawah yang menjalar ke ulu hati sampai ke sebelah kiri, disertai mual dan kadang-kadang muntah sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan

fisik didapatkan Suhu 37,5

0

C, TD 120/70 mmHg, jantung dan paru normal, status lokalis abdomen: mengarah ke diagnosis kerja appendicitis acuta. Dokter merujuknya

ke RS untuk ditindaklanjuti .”

(3)

Identifikasi Istilah

Apendicitis Acuta

Lokasi Abdomen

Ulu Hati

(4)

Rumusan

Masalah Laki-laki 35 tahun dengan keluhan nyeri pada perut sebelah kanan yang menjalar ke ulu hati disertai

rasa mual dan muntah.

(5)

Mind Map

RM

Struktur makroskopis & mikroskopis Mekanisme sensorik otak

Sistem saraf

Viseral Sensorik

(6)

Hipotesis

Rasa nyeri yang dialami oleh laki-laki ini melibatkan

saraf sensorik.

(7)

Sasaran Belajar

Mengetahui sistem saraf, nyeri visceral

dan somatik.

Mengetahui struktur makroskopik dan mikroskopik otak.

Mengetahui mekanisme

sensorik.

(8)

Otak

Otak manusia mengandung bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing, yaitu:

 Otak besar (Cerebrum)

 Otak kecil (Cerebellum) - Vestibulocerebellum - Spinnocerebellum - Pontocerebellum

 Batang otak (Bainstem) Medulla oblongata, Pons

 Sistem limbik (Limbik system)

(9)

Lobus Cerebrum

 Lobus frontal

Lobus ini berfungsi untuk kegiatan berpikir, perencanaan, dan penyusunan konsep.

 Lobus temporal

berfungsi untuk mengendalikan sensasi seperti sentuhan penekanan, suhu dan nyeri.

 Lobus parietal

berfungsi untuk mengendalikan indra

pendengaran, ingatan, emosi, dan bicara atau produksi bicara.

 Lobus occipital

berfungsi untuk mengendalikan indra

pendengaran, ingatan, emosi, dan bicara atau produksi bicara.

(10)

Mikroskopis otak

Jika dilihat secara mikro, cerebrum terdiri atas 6 lapisan, yaitu lapisan molekuler, lapisan granular luar, lapisan piramid luar, lapisan granular dalam, lapisan piramid dalam, dan lapisan sel multiform.

Korteks Cerebellum Korteks Cerebral

(11)

Neuron

Badan sel

Badan sel syaraf sendiri berfungsi untuk menerima ransangan dari dendrit dan meneruskan akson.

Pada badan sel syaraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.

 Dendrit

Dendrit adalah serabut sel syaraf pendek danbercabang-cabang.

 Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel yang syaraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel.

 Sel schwaan

Sel schwan merupakan sel gepeng yang

mempunyai sitoplasma mengandung inti gepeng, apparatus golgi yang kecil dan beberapa

mitokondria.

 Nodus raniver

Sebagai o tempat melompatnya rangsangan.

(12)

Neuroglia

 Sel glia / neuroglia yang berfungsi sebagai penyokong dan membantu sel saraf melakukan fungsi integratif dan komunikatifnya.

 Sel glia terdapat pada substantia alba dan memiliki kemampuan bermitosis.

 Ada 7 macam dari sel glia ini, yaitu mikroglia, oligodendria, astrosit fibrosa, astrosit protoplasmatis, sel ependim, sel schwaan, dan sel satelit.11

(13)

Konsep Nyeri

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang di

gambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Ada beberapa jenis nyeri, yaitu:

1. Nyeri Somatik

Nyeri somatik adalah nyeri yang timbul dari tulang, persendian, otot, kulit atau jaringan ikat dan biasanya terasa sakit atau berdenyut-denyut dan terlokalisasi dengan baik. Nyeri somatik adalah nyeri yang disebabkan oleh rangsangan seperti tersayat, terpotong, ataupun hancur.

2. Nyeri Viseral

Nyeri viseral adalah rasa sakit yang timbul dari organ dalam. Nyeri viseral berbeda dengan nyeri somatik karena seringkali bersifat kolik dan disertai mual dan gangguan otonom.

(14)

Mekanisme Sensorik

 Rangsangan mencapai tubuh dalam berbagai bentuk energi seperti elektromagnetik (rangsangan visual) atau energi mekanik (rangsangan taktil). Berbagai reseptor sensorik atau sensor untuk rangsangan ini secara klasik terdapat pada organ mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung sedangkan pada permukaan tubuh maupun didalam tubuh terdapat pada propiosensor dan organ vestibular (keseirnbangan).

 Setiap jenis sensor memiliki stimulus unik yang spesifik atau mampu membangkitkan modalitas sensorik tertentu seperti penglihatan, suara, sentuhan, getaran, suhu, nyeri, rasa, bau, juga posisi tubuh dan gerakan lain -lain.

(15)

Reseptor

 Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau stimulus. Dengan alat ini sistem saraf mendeteksi perubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalam dan luar.

 Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentranduksi energi fisik ke dalam sinyal (impuls) saraf.

(16)

Menurut letaknya reseptor terbagi atas:

perasaan tubuh dalam, seperti pada

otot, sendi, dan tendo.

perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri,

suhu, dan raba.

perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-

alat dalam, seperti jantung, lambung, usus,

dll.

Exteroseptor Proprioseptor Interoseptor

(17)

 Hampir seluruh informasi sensorik yang berasal dari segmen somatik tubuh memasuki medulla spinalis melalui saraf-saraf spinal pada radiks dorsalis dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.

 Dalam penghantarannya sinyal sensorik akan dibawa melalui salah satu dari dua jaras sensoris bolak-balik:

1. sistem kolumna dorsalis-lemniskus medialis.

2. sistem anterolateral.

Kedua sistem ini nantinya akan bertemu di tingkat thalamus.

(18)

Jaras Saraf Sensoris

- Jaras mulai dari reseptor → cortex sensoris cerebri → membawa impuls dari reseptor ke SSP

-Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis

Ada dua jalur:

1. Untuk Sentuhan/posisi saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian melalui serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis lalu menyilang di medulla oblongata dan berakhir di cortex sensoris cerebri 2. Untuk Nyeri/suhu saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian

memotong medulla spinalis lalu naik pada traktus antero lateral sisi yang berlawanan menuju cortex sensoris cerebri.

(19)

Pembahasan

 Berbagai rangsangan mencapai tubuh dalam bentuk energi seperti elektromaknetik (rangsangan visual) atau energi mekanik (rangsangan taktil).

 Dalam tubuh reseptor sensorik untuk rangsangan terdapat pada organ mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung sedangkan pada permukaan tubuh maupun didalam tubuh terdapat pada propiosensor dan organ vestibular (keseimbangan).

 Hampir seluruh informasi sensorik yang berasal dari segmen somatik tubuh memasuki medulla spinalis melalui saraf-saraf spinal pada radiks dorsalis dan selanjutnya akan diteruskan ke otak (Thalamus).

 Nyeri merupakan sensasi sensori dari pengalaman subyektif yang dialami setiap individu dan berbeda persepsi antara satu orang dengan yang lain, yang menyebabkan perasaan tidak nyaman.

(20)

Kesimpulan

“Hipotesis pada diterima karena saraf sensorik pada manusia berperan dalam penyampaian rasa nyeri. Hal

yang terjadi ketika rasa nyeri menjalar ke organ lain dikarenakan terjadi suatu segmen persarafan yang melayani lebih dari satu daerah dan otak merespon

daerah input sensorik.”

(21)

Thank

you!!

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai macam penyakit yang timbul akibat kerja, organ paru dan saluran nafas merupakan organ dan sistem tubuh yang paling banyak terkena oleh pajanan