• Tidak ada hasil yang ditemukan

berisi makalah laporan audit independen

N/A
N/A
IJAY

Academic year: 2025

Membagikan "berisi makalah laporan audit independen"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH AUDIT 1

“LAPORAN AUDIT INDEPENDEN”

Oleh:

Ni Kadek Diah Savitri 2215613202 I Putu Agus Kusuma Wijaya 2215613203 Ni Wayan Sri Aritayanti 2215613208 Gusti Made Dwi Kurnia Wira Putra 2215613211 Ni Wayan Eka Griya Putri 2215613216

DIPLOMA 3 AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BALI KAMPUS GIANYAR

TAHUN 2023

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Audit Independen” ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Ketut Sinta Trisnadewi,S.E., M.Sc Dan Ni Wayan Martini,S.Pd,M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Audit 1 yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Gianyar, 15 November 2023

(Penulis)

(3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

2.1 Pengertian Laporan Audit Independen ... 3

2.2 Pengertian Independensi ... 3

2.3 Tahapan dalam Membuat Laporan Audit... 4

2.4 Jenis-jenis Laporan Auditor Independen... 5

2.5 Keuntungan Menggunakan Laporan Audit ... 6

2.6 Batasan Laporan Audit ... 8

BAB III PENUTUP ... 10

3.1. Kesimpulan... 10

3.2. Kritik dan Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan. Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Standar umum mengatur persyaratan pribadi auditor.

Kelompok standar ini mengatur keahlian dan pelatihan teknis yang harus dipenuhi agar seseorang memenuhi syarat untuk melakukan auditing, sikap mental independen yang harus dipertahankan oleh auditor dalam segala hal yang bersangkutan dengan pelaksanaan perikatannya, dan keharusan auditor menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Selain standar audit, akuntan publik atau auditor independen dalam

menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-prinsip profesi baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum. Prinsip-prinsip ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian

profesional, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis. Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan- perusahaan.

Independensi merupakan salah satu komponen etika selain integritas dan objektivitas yang harus dijaga oleh seorang auditor. Independensi berarti sikap mental yang bebas dari konflik kepentingan yang signifikan yang mengancam objektivitas dimana ancaman akan objektivitas tersebut harus dikelola pada level individu maupun level organisasi. Seorang auditor yang independen adalah mereka yang dapat bekerja bebas tanpa benturan dan tekanan apapun dan dari manapun, dan objektif.

(5)

2 1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan laporan audit independen?

2. Apa pengertian dari independensi?

3. Apa saja tahapan-tahapan penyusunan laporan audit?

4. Apa saja jenis-jenis laporan auditor independen?

5. Apa keuntungan menggunakan laporan audit?

6. Apa saja batasan-batasan laporan audit?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian laporan audit independen 2. Untuk mengetahui pengertian independensi

3. Untuk mengetahui tahapan penyusunan laporan audit 4. Untuk mengetahui jenis-jenis laporan audit

5. Untuk mengetahui keuntungan menggunakan laporan audit 6. Untuk mengetahui batasan laporan audit

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Laporan Audit Independen

Laporan audit adalah laporan yang berisi opini audit yang dikeluarkan oleh auditor independensi setelah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan entitas dan laporan terkait. Itu termasuk laporan keuangan, akun manajemen. laporan manajemen, atau laporan lain seperti laporan yang sesuai. Sebagian besar laporan tersebut diterbitkan berdasarkan hasil pemeriksaan profesional auditor terhadap kriteria atau standar pengukuran. Dalam kata lain, laporan audit independen adalah opini resmi yang dikeluarkan oleh auditor eksternal atau internal tentang kualitas dan akurasi laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan.

2.2 Pengertian Independensi

Independensi menurut standar umum SA seksi 220 dalam SPAP (2011) standar ini mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (dibedakan dalam hal ia praktik sebagai auditor intern).

Dengan demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapa pun, sebab bagaimana pun sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak, yang justru sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya. Namun, independensi dalam hal ini tidak berarti seperti sikap seorang penuntut dalam perkara pengadilan, namun lebih dapat disamakan dengan sikap tidak memihaknya seorang hakim.

Auditor mengakui kewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemiliki perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan (paling tidak sebagian) atas laporan auditor independen, seperti calon-calon pemilik dan kreditur.

Menurut R.K. Mautz (1961:204) pengertian Independensi adalah:

Independensi adalah standar audit yang penting karena opini akuntan independen diberikan dengan tujuan untuk menambah kredibilitas yang dapat dibenarkan terhadap laporan keuangan yang terutama merupakan representasi manajemen. Jika akuntan tidak independen terhadap manajemen kliennya, maka opininya akan menjadi independen. tidak menambahkan apa pun".

(7)

4

Dari uraian diatas maka independensi merupakan standar audit yang sangat essensial karena opini audit dari seorang akuntan yang independen akan menghasilkan kredibiltas laporan keuangan yang dapat mereprentasikan keadaan sebenarnya dari manajemen. Jika akuntan tidak independen terhadap klien maka opini yang dihasilkan tidak baik.

Menurut Arens (2012: 74) pengertian dari Independensi yaitu:

"Sudut pandang yang tidak biasdalam melakukan pengujian audit, evaluasi atas hasil pengujian dan penerbitan laporan audit. Independansi merupakan salah satu karakteristik terpenting bagi auditor dan merupakan dasar dari prinsip integritas dan objektivitas".

Auditor mengakui kewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakan kepercayaan atas laporan auditor independen, seperti calon-calon pemilik dan kreditur.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa independensi sangat penting bagi profesi akuntan publik (auditor);

1. Merupakan dasar bagi auditor (akuntan publik) untuk merumuskan dan menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksa. Apabila akuntan publik tetap memelihara independensi selama melaksanakan pemeriksaan, maka laporan keuangan yang telah diperiksa tersebut akan menambah kredibilitasnya dan dapat diandalkan bagi pihak yang berkepentingan.

2. Kerena profesi auditor merupakan profesi yang memegang kepercayaan masyarakat, kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi auditor ternyata berkurang dalam menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan manajemen.

2.3 Tahapan dalam Membuat Laporan Audit

Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam membuat laporan audit:

1. Meminta Dokumen Keuangan

Auditor biasanya meminta dokumen yang tercantum pada daftar periksa pendahuluan audit. Dokumen-dokumen ini mungkin termasuk laporan audit sebelunya, laporan bank asli,

(8)

5

kuitansi dan buku besar. Selain itu, auditor dapat meminta bagan organisasi, bersama dengan salinan risalah dewan dan komite serta salinan anggaran rumah tangga dan peraturan tetap.

2. Mempersiapkan Rencana Audit

Auditor memeriksa informasi yang terkandung dalam dokumen dan merencanakan bagaimana audit akan dilakukan, Lokakarya risiko dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah. Rencana audit kemudian disusun.

3. Menjadwalkan Rapat Terbuka

Auditor akan mengundang manajemen senior dan staf administrasi kunci suatu perusahaan untuk mengikuti pertemuan terbuka di mana ruang lingkup audit disajikan oleh auditor.

4. Melakukan Kerja Lapangan di Lokasi

Auditor mengambil informasi yang dikumpulkan dari rapat terbuka dan

menggunakannya untuk menyelesaikan rencana audit. Kerja lapangan kemudian dilakukan dengan berbicara kepada anggota staf dan meninjau prosedur dan proses. Auditor menguji kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. Kontrol internal dievaluasi untuk

memastikannya memadai, Auditor dapat mendiskusikan masalah yang muncul untuk memberi organisasi kesempatan untuk merespons.

5. Menyusun Laporan Auditor menyiapkan laporan yang merinci temuan audit.

Termasuk dalam laporan tersebut adalah kesalahan matematika, masalah posting, pembayaran resmi tetapi tidak dibayar dan perbedaan lainnya; masalah audit lainnya juga terdaftar. Auditor kemudian menulis komentar yang menjelaskan temuan audit dan merekomendasikan solusi untuk setiap masalah.

2.4 Jenis-jenis Laporan Auditor Independen

Ada empat jenis laporan audit yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan. Setiap jenis laporan mengandung arti dan pesan yang berbeda dari auditor kepada pengguna laporan keuangan.

(9)

6

1. Laporan Audit Independen Wajar Tanpa Pengecualian

Bentuk paling standar dari laporan auditor, di mana segala sesuatu disajikan secara adil dalam semua hal yang material, disebut laporan auditor wajar tanpa pengecualian. Artinya, setiap perubahan yang dilakukan pada laporan tidak memenuhi syarat disebut reservasi. Ada dua syarat umum: Keberangkatan GAAP dan batasan ruang lingkup.

2. Opini Wajar dengan Pengecualian

Pendapat wajar dengan pengecualian dilaporkan jika ada kesalahan material dalam laporan keuangan atau jika auditor tidak dapat mengumpulkan cukup informasi untuk memverifikasi aspek tertentu dari pelaporan. Namun, dalam opini wajar, kesalahan tersebut cukup kecil untuk tidak mengganggu akurasi laporan keuangan secara keseluruhan.

3. Opini Tidak wajar

Opini merugikan atau tidak wajar dilaporkan jika terdapat kesalahan material dalam laporan keuangan yang berdampak negatif terhadap keakuratan laporan keuangan.

4. Tidak Berpendapat

Penafian opini dilaporkan jika auditor tidak dapat, atau menolak untuk. menyatakan opini atas laporan keuangan. Hal ini dapat terjadi jika auditor memiliki kekhawatiran tentang kemampuan perusahaan untuk terus beroperasi atau jika perusahaan telah membatasi ruang lingkup audit sehingga auditor tidak dapat memberikan opini

2.5 Keuntungan Menggunakan Laporan Audit Beberapa keuntungan menggunakan laporan audit:

1. Memberikan jaminan atas Laporan Keuangan.

Laporan audit yang dikeluarkan oleh auditor profesional dan independen yang

merupakan independensi operasional dari manajemen entitas. Laporan yang dikeluarkan dari mereka dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk memastikan bahwa

informasi keuangan tersebut benar atau tidak.

(10)

7

2. Membuktikan integritas manajemen pada pemegang sahamnya.

Karena auditor adalah independensi dari manajemen, laporan tersebut dapat

membuktikan apakah manajemen jujur kepada pemegang sahamnya atau tidak. Hal ini terkait dengan prinsip dan teori keagenan.

3. Ini adalah persyaratan hukum dan regulasi.

Sebagian besar negara mewajibkan entitas yang memiliki kriteria spesifik agar laporan keuangannya diaudit oleh auditor independen. Kriteria tersebut seperti omset tahunan, nilai aset, dan jumlah karyawan. Auditor adalah bukti yang dapat membuktikan kepada pemerintah bahwa entitas tersebut mematuhi hukum.

4. Itu adalah persyaratan pemegang saham.

Sebagian besar pemegang saham perusahaan ingin laporan keuangan entitas mereka diaudit. Laporan ini diperiksa oleh para ahli dan diungkapkan dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh sebagian besar pemegang saham yang tidak memiliki latar belakang keuangan atau audit.

5. Persyaratan perusahaan induk.

Banyak perusahaan induk yang memiliki anak perusahaan yang beroperasi di negara lain atau bahkan di negara yang sama biasanya mengharuskan laporan keuangan anak perusahaannya diaudit.

6. Laporan ini dapat membantu mereka mengelola anak perusahaan dengan lebih efektif.

7. Membantu pemangku kepentingan untuk memahami tentang situasi keuangan dan operasional entitas.

Ini mungkin poin paling penting. Auditor diharuskan untuk menyatakan laporan auditor apakah entitas memiliki masalah going concern atau tidak. Ini termasuk masalah keuangan dan non-keuangan yang dapat menyebabkan entitas menghadapi kebangkrutan di periode mendatang dari tanggal laporan audit.

(11)

8 2.6 Batasan Laporan Audit

Batasan-batasan laporan audit, yaitu:

1. Ruang lingkup audit mungkin dibatasi oleh manajemen.

Ini adalah diskusi populer tentang masalah audit. Dalam standar audit, auditor harus memiliki hak penuh untuk mengakses segala jenis informasi yang dapat membantu mereka memperoleh bukti audit untuk menyatakan pendapatnya. Namun, dalam praktiknya, manajemen mungkin mencoba sebaik mungkin untuk mencegah auditor memperoleh beberapa informasi sensitif. Ini mungkin manajemen tidak sepenuhnya mempercayai etika auditor terkait dengan kerahasiaan atau manajemen sendiri memiliki masalah integritas. Masalah-masalah ini mungkin menghalangi auditor untuk memberikan opini audit dengan kualitas terbaik yang seharusnya.

2. Waktu juga menjadi kendala bagi auditor.

Dalam praktiknya, auditor biasanya menghadapi kendala waktu yang tidak memberikan mereka cukup waktu untuk melakukan pengujian sebagaimana mestinya.

3. Independensi Auditor.

Kode etik mengharuskan auditor untuk tetap independen dari klien audit mereka. Hal ini untuk memastikan bahwa auditor tidak bias ketika melakukan pekerjaannya dan juga ketika mengeluarkan opini audit.

4. Risiko yang mungkin tidak terdeteksi oleh auditor

Risiko Inheren dan Risiko Penipuan. Standar audit mensyaratkan auditor memiliki perencanaan audit yang tepat serta penilaian risiko. Ini untuk memastikan bahwa kualitas audit terjaga, dan risiko audit diidentifikasi dan diminimalkan. Namun, hal- hal tersebut tidak dapat auditor menghilangkan semua jenis risiko salah saji material dari laporan keuangan. Misalnya, risiko inheren dan risiko penipuan.

(12)

9 5. Kualifikasi dan Kompetensi Auditor.

Ini juga merupakan poin penting. Kita semua tahu bahwa untuk menjalankan KAP, seseorang yang mewakili KAP harus memiliki kualifikasi CPA. Tapi masalahnya karena persaingan. dan karena jumlah pekerjaan, kualitas laporan audit mungkin bermasalah.

(13)

10

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Laporan audit independen adalah opini resmi yang dikeluarkan oleh auditor eksternal atau internal tentang kualitas dan akurasi laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan.

Independensi merupakan standar audit yang sangat essensial karena opini audit dari seorang akuntan yang independen akan menghasilkan kredibiltas laporan keuangan yang dapat mereprentasikan keadaan sebenarnya dari manajemen. Independensi yaitu sudut pandang yang tidak biasdalam melakukan pengujian audit, evaluasi atas hasil pengujian dan penerbitan laporan audit. Independansi merupakan salah satu karakteristik terpenting bagi auditor dan merupakan dasar dari prinsip integritas dan objektivitas.

Dalam Laporan audit independensi terdapat beberapa jenis laporan audit atau opini audit yang meliputi: Laporan Audit Independen Wajar Tanpa Pengecualian, Opini Wajar dengan Pengecualian, Opini Tidak Wajar,dan Tidak Berpendapat. Selain jenis-jenis laporan audit, ada tahapan-tahapan dalam membuat laporan audit, keuntungan menggunakan laporan audit dan batasan- batasan laporan audit.

3.2.Kritik dan Saran

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil makalah ini di antaranya:

1. Bagi pembaca, hasil makalah ini diharapkan dapat dijadikan suatu referensi dan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai Laporan audit independent, selain itu pembuatan makalah ini nantinya dapat menjadi suatu bahan untuk pembelajaran khususnya dalam mata kuliah audit

2. Bagi penulis, hasil makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dalam menyusun sebuah makalah serta dapat memberikan tambahan pengetahuan dan ilmu terhadap penulis sehingga dapat lebih memahami tentang Laporan Audit Independen.

(14)

11

DAFTAR PUSTAKA

https://lp2m.uma.ac.id/2022/08/24/mengenal-profesi-auditor-pengertian-jenis-dan-tugasnya/

http://repo.darmajaya.ac.id/2607/4/BAB%20I.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Independensi, Etika, Keahlian, dan Pengalaman dengan Keputusan Pemberian Opini Audit oleh Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta) ”.

Opini audit merupakan variabel pemoderasi yaitu vaiabel yang keberadaannya memperkuat hubungan antara variable independen dengan variable dependen. Opini audit diukur

Independensi dalam melaksanakan audit berpengaruh terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Malang, sehingga semakin tinggi sikap independen yang

Variabel independen : - Keahlian Audit - Independensi Variabel Dependen : - Pendapat Audit Keahlian audit dan independensi berpengaruh signifikan terhadap ketepatan

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, independensi, kualitas audit, dan ukuran

Standar audit (SA -<=) mewajibkan auditor untuk berkomunikasi dengan Standar audit (SA -<=) mewajibkan auditor untuk berkomunikasi dengan  pihak yang bertanggung jawab atas

95 Penelitian ini mengkaji pengaruh Jumlah Komite Audit, Auditor Internal, Auditor Independen, dan Opini Audit terhadap Audit delay dengan Kompleksitas Audit sebagai variabel moderasi

Kondisi yang Memerlukan Bahasa Penjelasan Sebagian pendapat auditor didasari laporan audit independen yang lain Mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan luar