PENDAHULUAN
Penegasan Judul
Bimbingan kelompok dalam meningkatkan kematangan karir siswa kelas IX MTsN 10 Sleman Yogyakarta” dan agar tidak terjadi kesalahpahaman maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah pada judul. Pengajaran kelompok adalah suatu layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok yang memungkinkan terjadinya sejumlah individu untuk bersama-sama memperoleh berbagai materi dari mentor yang berguna bagi kehidupan masing-masing individu 1 Konseling kelompok merupakan suatu bentuk upaya memberikan bantuan kepada orang yang sedang mengalami masalah 2 Konseling kelompok adalah proses pemberian bantuan kepada individu dalam situasi kelompok untuk 3. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan Bimbingan Kelompok dalam penelitian ini adalah layanan bantuan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling kepada beberapa siswa dalam waktu yang bersamaan guna mencegah berkembangnya suatu masalah yang diakibatkan oleh siswa tersebut akan pengalaman.
“Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Kematangan Karir Siswa MTsN 10 Sleman Yogyakarta” dalam penelitian ini merupakan tahapan bimbingan kelompok yang diberikan kepada beberapa siswa sekaligus oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk membantu kemajuan siswa dan mampu menyelesaikan tugas perkembangannya mengenai kemauan untuk mengambil keputusan karir dan mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai studi lebih lanjut.
Latar Belakang Masalah
Keterbatasan yang dimiliki mahasiswa biasanya adalah: mahasiswa yang belum mampu membuat rencana karir dimana ingin melanjutkan studinya, mahasiswa yang belum mampu menjajaki karir dan mengambil keputusan karir yang tepat. Super menyatakan bahwa remaja yang tidak mencapai kematangan karir sesuai dengan tahapan perkembangan dan tugas pengembangan karirnya akan mengalami hambatan atau permasalahan dalam karirnya.11 Hal ini membuktikan bahwa pentingnya kematangan karir berupa: pilihan karir mengenai studi lebih lanjut, Pada Sebaliknya kematangan karir yang rendah menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan karir. 11 Muntamah, Jati Arianti, “Hubungan Keterikatan Teman Sebaya Dengan Kematangan Karir Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Trucuk Klaten,” Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol.
Permasalahan kematangan karir yang ditemui di MTsN 10 Sleman Yogyakarta pada siswa kelas IX cukup berbeda-beda, hal ini terlihat dari beberapa permasalahan kematangan karir yang muncul, misalnya di Yogyakarta siswa MTsN 10 Sleman belum memiliki pengetahuan dan pemahaman yang akurat mengenai kematangan karir mereka. potensi yang dapat menunjang karirnya, kedepannya program studi yang akan anda masuki bukanlah pilihan anda, anda belum mempunyai pemahaman yang kuat akan kelanjutan studi anda.
Rumusan Masalah
Latar belakang penelitian ini adalah menurut guru BK tersebut, masih banyak siswa yang belum memiliki pemahaman atau pengetahuan yang tepat terhadap potensi dirinya dan memilih studi lanjut yang diinginkan sesuai dengan potensinya.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bimbingan dan konseling Islami kaitannya dengan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kematangan karir peserta didik mengenai studi lanjut. Secara praktis, kami berharap dapat bermanfaat bagi para peneliti dan guru bimbingan dan konseling sebagai bahan referensi di masa depan khususnya mengenai jenjang bimbingan kelompok untuk meningkatkan kematangan karir siswa terkait studi lebih lanjut. Penelitian yang dilakukan oleh Nano Ratno Panca Pamungkas berjudul “Peningkatan Kematangan Karir Melalui Bimbingan Kelompok Kelas Bagi Siswa Kelas X Pemasaran SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta”.
12 Nano Ratno Panca Pamungkas, “Meningkatkan Kematangan Karir Melalui Bimbingan Kelompok Wali Kelas Siswa Kelas X Pemasaran SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta”, Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol. Penelitian yang dilakukan oleh Tuti Masfuhah berjudul Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MTsN 10 Sleman Yogyakarta. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tahapan-tahapan yang digunakan dalam Bimbingan Kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MTsN 10 Sleman Yogyakarta.
14Tuti Masfuhah, Kepemimpinan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MTsN 10 Sleman, “Skripsi” (Yogyakarta, Jurusan BKI, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN SUKA YK), hal. 104. Dalam penelitian ini metode penelitian kualitatif digunakan untuk melihat dan mengamati guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan proses bimbingan kelompok dalam meningkatkan kematangan karir siswa di MTsN 10 Sleman Yogyakarta. Oleh karena itu, guru bimbingan dan konseling melakukan kegiatan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kematangan karir.
Objek penelitiannya adalah fenomena yang menjadi topik dan tempat penelitian 41 Objek penelitian ini adalah tahapan-tahapan pengelolaan kelompok yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kematangan karir siswa di MTsN 10 Sleman yang adalah tentang kelanjutan studi yang akan dilakukan. Dalam penyajian data ini peneliti mendeskripsikan data yang telah dirangkum dan dipilih yang diperoleh dari penelitian lapangan dengan menggunakan kalimat naratif dan berdasarkan fokus penelitian yaitu tahapan kepemimpinan kelompok untuk meningkatkan kematangan karir siswa kelas IX. .B di MTsN 10. Sleman. Berdasarkan uraian pada bab III dapat disimpulkan bahwa tahapan pelaksanaan pembelajaran kelompok yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kematangan karir siswa kelas IX di MTs N 10 Ngaglik Sleman Yogyakarta adalah yang pertama, tahap formasi yaitu tahap presentasi setiap anggota kelompok.
Penyusunan skripsi ini berupa kajian singkat Bimbingan Kelompok untuk meningkatkan kematangan karir siswa di MTsN 10 Sleman. Ita Juwitaningrum, Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa SMK N Bandung, Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol. Nano Ratno Panca Pamungkas, Meningkatkan Kematangan Karir Melalui Bimbingan Kelompok Wali Kelas Siswa Kelas X Pemasaran SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta, Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol.
Tinjauan Pustaka
Kerangka Teori
Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan belajar yang ditawarkan dalam suasana kelompok yang memungkinkan beberapa orang bertemu untuk mendapatkan materi berbeda dari mentor yang berguna bagi kehidupan setiap orang. Menurut Gazda, bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi bagi sekelompok siswa untuk membantu mereka membuat rencana dan keputusan yang tepat. Bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat pribadi, kejuruan, dan sosial.15. Konseling kelompok adalah proses pemberian bantuan kepada individu dalam situasi kelompok untuk mencegah berkembangnya masalah.
Secara umum pelaksanaan konseling kelompok bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan yang dialami individu dalam kelompok. Tujuan konseling kelompok adalah untuk memberikan bimbingan kepada setiap anggota kelompok.18. Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan pemberian layanan konseling kelompok adalah untuk memberikan informasi dan data yang berguna bagi individu melalui kegiatan pemecahan masalah kelompok.
Serta pengembangan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari yang dapat bermuara pada tercapainya tujuan yang diharapkan. C. Tahapan pengajaran kelompok. Menjelaskan bahwa belum ada teori mengenai tahapan kepemimpinan kelompok secara khusus untuk meningkatkan kematangan karir, sehingga penulis akan menggunakan teori tahapan orientasi kelompok untuk meningkatkan kematangan karir secara umum. Memberikan penjelasan tentang pengajaran kelompok agar anggota mengetahui pengertian pengajaran kelompok, serta menjelaskan aturan permainan yang akan diterapkan dalam pengajaran kelompok.
Tahap selanjutnya menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan, dosen pembimbing dapat memastikan jenis kegiatan bimbingan kelompok bebas atau tugas dan tema yang ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama. Kemudian para anggota menyampaikan kesannya kepada pimpinan kelompok, masing-masing anggota merasakan perubahan pada dirinya atau tetap sama. Anggota dapat merekomendasikan waktu yang tepat untuk melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok dan pengawas merasa sudah cukup sehingga tidak perlu melanjutkan bimbingan.
Jadi, dengan hadirnya ketujuh teknik tersebut, guru bimbingan dan konseling atau pengawas kelompok dapat melakukan kegiatan orientasi kelompok dengan baik dan efektif.
Metode Penelitian
41 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder (Jakarta: Rajawali Press, 2012). a) Gambaran umum pelaksanaan bimbingan kelompok yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling terhadap siswa. Dari keempat langkah tersebut dapat meningkatkan kematangan karir siswa kelas IX MTs N 10 Ngaglik Sleman Yogyakarta yaitu 6 siswa dari 28 siswa yang sebelumnya kurang paham tentang karir menjadi lebih paham tentang karir. Bagi guru bimbingan dan konseling, pemahaman siswa secara lebih mendalam khususnya terkait dengan kematangan karir siswa masih rendah dan semangat belajarnya kurang.
Arifa Nisrina Ayuni, Kelas Kematangan Karir Ayu Rahmawati Prastiwi, Upaya Meningkatkan Kematangan Karir Melalui Metode Portofolio Karir Pada Siswa Kelas X MIA 1 SMA N 1 Boyolali, Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol. Muntamah Jati Arianti, Hubungan Teman Sebaya Dengan Kematangan Karier Siswa Kelas XI SK Negeri 1 Terucuk Klaten, Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol.
Nazilatul Wahyu Nafisah, Sumardjono Padmomartono, Yutinus Windrawanto, Meningkatkan Kematangan Karir Remaja Melalui Teknik Pemecahan Masalah Berbantuan Media Mind Map, “Skripsi” (Semarang, Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP-Universitas Kristen Satyawacana, 2015). Apakah kegiatan bimbingan kelompok yang dilaksanakan sudah disepakati terlebih dahulu antara guru pembimbing dan guru kelas? Prosedur apa saja yang dilakukan guru bimbingan dan konseling dalam merencanakan kegiatan yang berguna dalam meningkatkan kematangan karir siswa?
Adakah tanggapan atau upaya guru bimbingan dan konseling serta sekolah dalam mendukung pendewasaan karir siswa? Apa kritik dan saran anda mengenai layanan informasi madrasah mengenai karir yang sedang berjalan demi kemajuan madrasah dan peningkatan kematangan karir peserta didik?
Tahap Pembentukan
Tahap Peralihan
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Pengakhiran
PENUTUP
Kesimpulan
Kedua, fase transisi yaitu tahap awal kegiatan yang berisi penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Keempat, Tahap Penutupan, yaitu tahap akhir kegiatan yang berisi rangkuman kesan dan pesan disertai pembahasan kegiatan selanjutnya jika diperlukan.
Saran
Pelatihan BKI bertujuan untuk memperdalam pemahaman terhadap suatu kegiatan bimbingan kelompok dan mampu menguasai segala sesuatu yang berkaitan dengan bimbingan kelompok, baik secara teori maupun praktek. Dan memahami berbagai teknik yang akan digunakan, terutama ketika menghadapi siswa yang gagal mewujudkan karirnya terkait melanjutkan studi, untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Saran bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih mendalam jika mengambil kasus siswa yang kematangan karirnya rendah, karena masih banyak sekolah yang mengalami permasalahan siswa yang gagal mewujudkan karir terkait melanjutkan studinya, sehingga mengakibatkan Kurangnya semangat belajar dikalangan siswa.
Kata Penutup
Muhammad Rifa'i, Sosiologi Pendidikan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Studi dan Karir (Yogyakarta: Andi. Offset, 2005). Adakah anggota yang belum siap atau tidak setuju dengan keputusan yang telah disepakati?