22
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti selalu melibatkan pendekatan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Melalui adanya pendekatan dalam penelitian akan membantu peneliti menentukan langkah penelitiannya untuk mencari informasi atau data secara mutlak apa adanya.
Pendekatan yang digunakan oleh peneliti mendeskripsikan suatu peristiwa yang saling berhubungan, seperti sebab akibat, dan sesuatu yang menyebabkan peristiwa itu terjadi. Menurut sukardi (2005):157 bahwa
“pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya.” Pendapat tersebut menjelaskan bahwa pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang mencoba menjelaskan dan menggambarkan objek secara nyata atau fakta.
Sedangkan menurut Sugiyono (2015:9) mendefinisikan pendekatan penelitian kualitatif yaitu:
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, tehnik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan secara kualitatif dengan maksud untuk memahami fenomena tentang apa yang ada di lapangan secara utuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data yang didapat lebih lengkap karena sifat dari desain penelitian ini mendalam dan memfokuskan pada satu permasalahan.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif agar peneliti dapat memperoleh informasi secara menyeluruh.Penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai keadaan atau kenyataan yang ada di lapangan, dengan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti dengan fenomena yang diuji. Penelitian kualitatif yang diilih merupakan penelitian deskriptif kualitatif.Karena metode yang menggunakan penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang bisa diamati.Penelitian kualitatif ini bersifat alamiah.Peneliti tidak berusaha memanipulasi keadaan maupun kondisi lingkungan penelitian melainkan melakukan penelitian terhadap suatu keadaan dimana pada situasi suatu keadaan tersebut memang ada.Penelitian ini secara sengaja melihat dan membiarkan keadaan kondisi yang diteliti berada pada keadaan yang sebenarnya.
Menurut Nazir (2009:31) penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan seacara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
Sedangkan menurut Lincoln dan Guba (dalam Moleong 2007:11) ciri pokok penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu:
Data yang diperoleh (berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak di tuangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memilki arti lebih kaya dari angka atau frekuens. Penelitian segera melakukan analisis data memberi paparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.
Hakikat pemaparan bagaimana suatu fenomena itu terjadi dalam konteks lingkunganya.
Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan dengan membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan seacara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan menggambarkan keadaan suatu situasi kejadian yang sesuai dengan fakta dan data yang telah diperoleh di lapangan dan data dituangkan dalam bentuk kata bukan angka, dimana data dapat diperoleh melalui observasi dan wawancara.
B. Kehadiran Peneliti
Penelitian tidak akan berjalan dengan baik apabila peneliti tidak ikut serta dalam proses penelitian berlangsung, yang artinya dalam setiap proses penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti harus terjun langsung menjalani proses penelitian. Penelitian kualitatif ini yang menjadi alat penelitian adalah peneliti sendiri yang bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data
utama. Sebagai instrumen serta pengumul data maka agar data yang diinginkan dapat terkumpul dengan baik maka peneliti dapat menggunakan instrumen bantu seperti alat tulis, kamera, atau perekam suara. Peneliti merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data, pengambilan keputusan, dan pada akhirnya menjadi pelopor penelitian.
Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif menurut Miles (dalam Sugiyono 2015:378) adalah:
Suatu yang mutlak, karena peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian sekaligus pengumpul data. Keuntungan yang didapat dari kehadiran peneliti sebagai instrumen adalah subjek lebih tanggap akan kehadiran peneliti, peneliti dapat menyesuaikan diri dengan setting penelitian, keputusan yang berhubungan dengan penelitian dapat diambil dengan cara cepat dan terarah, demikian juga dengan informasi dapat diperoleh melalui sikap dan cara informan dalam memberikan informasi.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kehadiran peneliti merupakan suatu yang mutlak karena peneliti bertindak sebagai instrument penelitian dan sekaligus pengumpul data,selain itu juga berfungsi sebagai pengumpul data non partisipan artinya dalam pelayanannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti.
Selanjutnya menurut nasution (2011:207-308), kehadira peneliti sebagai instrument penelitian serasi untuk peneitian kualitatif itu sendiri karena memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1. Peneliti sebagai instrument dapat bereaski terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakan bermakna atau tidak bagi penelitian
2. Penelitia sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrument yang dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia.
4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata, namun perlu sering mersakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.
5. Hanya manusia sebagai instrument dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perelakan.
Berdasarkan pendapat di atas maka dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengumpul data, sedangkan instrument lain adalah sebagai penunjang. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri Metro.
C. Data dan Sumber Data 1. Data
Data adalah sekumpulan fakta, keterangan dan informasi mentah yang berupa angka, simbol, kata-kata atau sifat yang diperoleh melauli proses pengamatan atau pencarian ke sumber-sumber tertentu sesuai dengan kondisi data mentah atau besaran yang belum menunjukkan suatu ukuran terhadap suatu konsep atau gejala tertentu. Data merupakan elemen awal yang menjadi dasar pertimbangan pemutusan suatu kebijakan. Secara sederhana data adalah kumpulan dari fakta-fakta yang dapat memberikan gambaran luas suatu keadaan. Data dikumpulkan melalui cara-cara tertentu kemudian diolah sehingga menghasilkan suatu informasi yang jelas dan mudah dipahami.Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti).Data bisa juga dedefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu objek. Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencangkup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevan
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan fakta dan materi yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menyusun sebuah informasi.
Sugiyono (2015:137) berpendapat data yang dikumpulkan pada penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Data primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
b. Data sekunder, yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Pada penelitian ini akan mengumpulkan data dengan mengklarifikasikannya menjadi dua macam kelompok, yaitu:
1) Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh melalui observasi langsung di lapangan oleh peneliti dan juga melalui wawancara langsung. Data primer
dalam penelitian ini yaitu upaya guru bimbingan dan konseling dan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling.
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang melengkapi dalam laporan hasil penelitian yang berasal dari dokumen-dokumen, dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen berupa program, RPL dan lain-lain yang mendukung dalam proses pengumpulan data.
2. Sumber Data
Penelitian yang dilakukan seorang peneliti akan membutuhkan informasi dari pihak-pihak lain. Seperti halnya sumber data yang diperlukan peneliti untuk menambah informasi data yang dicari guna untuk melengkapi hasil temuan penelitian yang menjadi tujuan peneliti.
Menurut Arikunto (2013:129) mengatakan bahwa “sumber data adalah subyek dari mana data diambil atau diperoleh”. Sedangkan menurutLofland dan Lofland (dalam Moleong 2007:157) mengatakan bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sumber data adalah sumber dari mana data itudidapatkan seperti bisa didapatkan dari manusia atau benda dalam artian seperti alat dokumentasi.
Sumber data yangdipilih oleh peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Sumber data primer, yaitu guru Bimibingan dan Konseling di SLB Negeri Metro
b. Sumber data sekunder, yaitu wali kelas, guru mata pelajaran, peserta didik, serta catatan-catatan dokumentasi.
D. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Menurut Arikunto (2013:28) teknik pengumpulan data merupakan:
Langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder.
Menurut Sugiyono (2015:308) “bila dilihat dari segi cara pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, interview, kuesioner, dokumentasi dan gabungan keempatnya”.Dalam hal ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
1. Teknik Wawancara
Teknik wawancara yaitu teknik mengumpulkan data dengan bertanya langsung kepada sumber data atau informasi, tanpa wawancara peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh langsung pada sumber data.
Menurut Moleong (2017:188) mengemukakan bahwa jenis-jenis wawancara terbagi menjadi 4 yaitu:
a. Wawancara oleh tim atau panel
Wawancara oleh tim berarti wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu orang tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seseorang yang diwawancarai.
b. Wawancara tertutup dan wawancara terbuka
Pada wawancara tertutup biasanya yang diwawancarai tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa mereka sedang diwawancarai, sedangkan dalam wawancara terbuka mereka yang sedang diwawancarai mengetahui pula apa maksud dan tujuan dari wawancara itu sendiri.
c. Wawancara riwayat secara secara lisan
Jenis ini adalah wawancara terhadap orang-orang yang pernah membuat sejarah atau yang membuat karya ilmiah, besar dan sosial.
d. Wawancara terstruktur dan tidak terstruktur
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang berbeda dengan terstruktur.
Penggunaan teknik wawancara dalam sebuah penelitian akan membuat peneliti mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.
Menurut Sugiyono (2015:73) jenis wawancara terdapat dua jenis yaitu:
1) Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan harus menyiapkan terlebih dahulu instrumen penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
2) Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan peneliti dalam mencari informasi tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan hanyalah pertanyaan
yang akan diajukan sesuai garis-garis besar pada titik permasalahan yang akan dibahas.
Berdasarkan pendapat ahli diatas mengenai teknik wawancara dapat disimpulkan bahwa terdapat lebih dari satu teknik dan jenis wawancara yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data antara lain yaitu: wawancara terbuka dan tertutup, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur karena teknik wawancara tidak terstruktur dianggap memenuhi kebutuhan peneliti dalam melakukan penelitian ini. Adapun pedoman wawancara dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Kisi-kisi Wawancara
Fokus Masalah Sub Fokus Masalah Aspek yang ditanyakan Guru Bimbingan dan
Konseling dalam meningkatkan Keterampilan Menulis
a. Tahap
Persiapan/perencan aan
1) Melakukan Assesmen terkait keterampilan menulis peserta didik
2) Merencanakan layanan (membuat RPL, Program, dan instrumen penilaian keterampilan menulis)
3) Menentukan metode dan teknik yang digunakan dalam
bimbingan konseling terkait dengan keterampilan menulis peserta didik
4) Menentukan alat bantu
b. Pelaksanaan
bimbingan dan konsling
1) Cara memberikan pelayanan keterampilan menulis terdiri dari:
a) Membantu peserta didik menentukan topik yang akan ditulis
b) Kemampuan
penguasaan bahasa c) Kemampuan mengarang d) Kemampuan mengenali
jenis tulisan 2) Penyiapan bahan dan
pemanfaatan sumber bahan layanan
3) Efisensi waktu layanan
4) Tindak lanjut dalam Bimbingan konseling
c. Evaluasi dan Tindak Lanjut
1) Instrumen yang digunakan dalam penilaian
2) Evaluasi program
3) Jenis Hambatan yang ditemukan guru BK dalam melaksanakan
Fokus Masalah Sub Fokus Masalah Aspek yang ditanyakan layanan
4) Sumber hambatan yang ditemukan
5) Upaya guru BK dalam
menangani/mengatasi hambatan yang ada saat memberikan layanan
Berdasarkan kisi-kisi wawancara di atas kemudian dibuat pedoman wawancara untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data di lapangan.
Adapun Rincian dari pedoman wawancara yang dibuat dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Pedoman Wawancara
Aspek yang ditanyakan Petikan/Hasil Wawancara 1) Bagaimana anda melakukan Assesmen pada peserta didik
dalam meningkatkan keterampilan menulis?
2) Apa yang menjadi pertimbangan ibu dalam membuat program layanan terkait keterampilan menulis?
3) Bagaimana anda membuat perencanaan layanan terkait keterampilan menulis?
4) Menurut anda, bagaimana cara menentukan metode dan teknik yang digunakan dalam bimbingan yang ibu lakukan?
5) Apakah anda menggunakan alat bantu selama proses bimbingan l? Jika ya, berupa apa dan bagaimana menggunakannya?
6) Bagaimana cara memberikan pelayanan untuk membantu peserta didik meningkatkan kemampuan menyusun topik tulisan?
7) Bagaimana cara anda meingkatkan kemampuan bahasa peserta didik melalui layanan bimbingan dan konsleing?
8) Bagaimana cara anda agar peserta didik dapat menulis karangan dengan baik?
9) Bagaimana cara ibu untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik mengenai jenis tulisan?
10) Apakah anda menggunakan materi layanan?
11) Bagaimana anda mengatur waktu untuk kegiatan bimbingan?
12) Menurut anda, mengapa peserta didik perlu untuk memiliki keterampilan menulis yang baik?
13) Apakah dengan bimbingan dan konsling yang dilakukan dapat membantu peserta didik meningkatkan keterampilan menulis?
14) Mengapa anda memilih menggunakan bimbingan dan kosling?
15) Bagaimana hasil dari bimbingan yang anda lakukan?
16) Apakah semua peserta didik berhasil menulis dengan baik?
17) Apa yang menjadi hambatan anda dalam melakukan bimbingan?
Aspek yang ditanyakan Petikan/Hasil Wawancara 18) Darimana saja sumber hambatan yang ditemui itu?
19) Bagaimana anda mengatasi hambatan yang ada?
2. Teknik Observasi
Observasi merupakan sebuah cara untuk pengumpulan data dengan melakukan pengamatan kondisi di suatu tempat pelaksanaan penelitian.Menurut Purnomo (dalam Kurniawan, 2011:10) Metode observasi ialah pengamatan langsung menggunakan alat indera atau instrument sebagai alat bantu untuk penginderaan suatu subjek atau objek yang juga merupakan basis sains. Metode observasi sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi siswa menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisa dengan materi pembelajaran yang dibawakan guru.
Menurut Notoatmojo (dalam Sandjaja, 2011:1)menyatakan bahwa:
Observasi sebagai perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan dalam menemukan fakta. Rangsangan tadi setelah mengenai indra menimbulkan kesadaran untuk melakukan pengamatan. Pengamatan tersebut tidak hanya sekedar melihat saja melainkan juga perlu keaktifan untuk meresapi, mencermati, memaknai dan akhirnya mencatat. Tindakan terakhir ini penting dilaksanakan, karena daya ingat manusia sangat terbatas untuk menyimpan semua informasi tentang apa yang akan diobservasi dan hasil pengamatannya.Observasi atau pengamatan terhadap perkembangan hidup seseorang sejak lahir disebut metode perkembangan sedangkan datanatau hipotesis dicari.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu kegiatan pengamatan dalam suatu penelitian yang menggunakan alat atau observasi langsung ke lapangan dan mengingat apa yang telah di jawab. peneliti menggunakan teknik observasi non partisipatif untuk mengumpulkan data upaya guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum peserta didik. Peneliti dalam hal ini hanya sekedar mengamati tanpa aktif dalam kelompok yang diamati dan dilakukan secara terbuka atau diketahui oleh subyek penelitian.
Menurut Faisal (dalam Sugiyono 2015:64) Observasi dapat dibedakan menjadi beberapa yaitu observasi partisipatif, observasi terus terang dan tersamar, observasi tak terstruktur.
a. Obersvasi partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.
Dengan observasi partisipan ini maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, dan tajam.
b. Observasi terus terang dan tersamar
Dalam hal ini, peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai ahir tentang aktivitas peneliti.Tetapi dalam suatu hal peneliti tidak terus terang dan tersamar dalam observasi.
c. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur merupakan observasi yang tidak disiapkan secara sistematis tentang apa yang akan di observasi. Dalam observasi tidak terstruktur ini memperhatikan hal-hal seperti, isi pengamatan, situasi pengamatan terus berubah, mencatat pengamatan, waktu mencatat pengamatan adalah ketika observasi sedang berjalan, meningkatkan ketepatan pengamatan dengan menggunakan rekorder atau alat dokumentasi lainnya, terjalinnya hubungan yang baik dengan yang akan diamati.
Peneliti dalam penelitian ini memilih observasi terus terang dan tersamar sebagai proses mencari data terkait dengan penelitian dan informasi karena observasi partisipatif sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti dalam langkah-langkah penelitian untuk mencari informasi data sesuai dengan kebutuhan penelitian. Pedoman observasi yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Observasi
No Aspek yang diobservasi Hasil Pengamatan Keterangan Ada Tidak
1 Lembar Assesmen
2 RPL, Program, dan Instrumen yang disetujui kepala sekolah
3 Lembar keterlaksanaan bimbingan
4 Laporan pelaksanan bimbingan
5 Hasil evaluasi bimbingan
E. Analisis Data
Teknik analisis data adalah upaya atau cara yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut dapat dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian atau definisi lain dari analisis data yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data dari hasil penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan dalam mengambil kesimpulan. Menurut Sugiyono (2015:89) mengungkapkan bahwa “analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis”. Sedangkan menurut Bogdan & Biklen (dalam Moleong 2007:248) mengatakan:
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Analisis data kualitatif dilakukan agar informasi yang diperoleh menjadi jelas dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data model milles sebagaimana diajukan oleh Sugiyono (2015:336), yaitu sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek yaitu deskripsi dan refleksi.
2. Reduksi Data
Merupakan proses seleksi, pemfokusan, dan penyederhaan serta abstraksi.
3. Penyajian Data
Menyajikan sekumpulan informasi yang sudah tersusun sehingga memberikan penarikan kesimpulan sesuai apa yang telah diteliti.
4. Penarikan Kesimpulan
Usaha untuk mencari atau memahami makna, ketarutan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau proporsi.Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dan penafsiran terhadap data tersebut memiliki validitas sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi kokoh.
Berdasarkan pernyataan dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa analisis data merupakan upaya yang dilakukan peneliti dalam memilah, mengolah, dan mengubah data yang diperoleh dari sumber data menjadi informasi yang dapat dipelajari dan diceritakan kepada orang lain.
F. Pengecekan Keabsahan Temuan
Untuk menetapkan keabsahan data (trustworthiness) diperlukan teknik pemeriksaan.Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, ada empat kriteria yang digunaka. Menurut Moleong (2007:324) keempat kriteria tersebut adalah: “1) derajat kepercayaan (credibility), 2) keteralihan (transferability), 3) kebergantungan (dependability), dan4) kepastian (confirmability)”. Pemeriksaan keabsahan data sangat diperlukan dalam sebuah penelitian agar tingkat kepercayaan dari data yang terkumpul tinggi.Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi, dalam teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Menurut Moleong (2007:330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.
Menurut Sugiyono (2015:373) terdapat tiga macam triangulasi sebagai berikut pengujian keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan:
1. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
3. Triangulasi waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data, data dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengecekan keabsahan temuan sangat penting dalam sebuah penelitian karena dengan pengecekan keabsahan temuan, keterandalan dan keterpercayaan data yang telah dikumpulkan dapat dipertanggung jawabkan, uji kredibilitas dapat menggunakan teknik wawancara secara mendalam dengan sumber data.
Dalam penelitian ini, triangulasi sumber data yang digunakan dengan membandingkan wawancara upaya dalam meningkatkan kemampuan menulis pada peserta didik dengan hasil observasi langsung di lapangan dengan data dan pengamatan yang dilakukan pada peserta didik. Pengecekan keabsahan temuan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik agar dapat teruji kredibilitasnya.
G. Tahap-Tahap Penelitian
Sebuah penelitian kualitatif ada beberapa tahan yang harus dilalui atau dilewati oleh peneliti dengan baik.Menurut Moleong (2007:127) “pelaksanaan penelitian ada tiga tahap, yaitu: persiapan, lapangan dan pengolahan data”.
Sedangkan menurut Arikunto (2010:59) ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu:
1. Sistematis artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Berencana artinya dilaksanakan dengan adanya unsur dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.
3. Mengikuti konsep ilmiah artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu harus sistematis agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan efesien, syarat berikutnya adalah harus berencana agar langkah-langkah pelaksanaanya tersusun dan sesuai, dan yang terahir mengikuti konsep ilmiah dan mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian akan diuraikan tahap- tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan a. Persiapan
Menyusun RancanganPenelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan mengenai mengingkatkan kemampuan berbicara peserta didik smk ib khalifah bangsa metrotahun pelajaran 2020/2021.
b. Mengurus Perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan penelitian.Seperti siapa saja yang berwenang memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian, maka seorang penile harus meminta izin untuk melaksanakan penelitian kepada siapa saja yang berwenang dalam lingkup penelitian.
c. Menjajaki dan Melihat Keadaan
Maksud dan tujuan penjajakan lapangan adalah untuk mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam, agar peneliti mengenal dan dapat mempersiapkan diri, mental maupun fisik, serta mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan.
d. Memilih dan Memanfaatkan Informasi
Kegunaan informan bagi peneliti adalah membantu agar secepatnya dan tetap seteliti mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks yang diteliti.Peneliti harus menemukan informan yang dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian.
e. Menyiapkan Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, hendaknya menyiapkan berbagai perlengkapan yang diperlukan dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan dapat berupa kegiatan observasi, wawancara dan studi dokumentasi sebelum penelitian dimulai.
2. Lapangan
a. Memahami dan memasuki lapangan, memahami latar penelitian, latar terbuka, dimana latar terbuka terdapat di lapangan umum tempat dimana orang berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, sedangkan latar tertutup dimana peneliti berinteraksi secara langsung dengan orang secara teliti dan wawancara secara mendalam.
b. Penampilan, dalam hal ini penampilan yang dimaksud adalah penampilan peneliti itu sendiri, peneliti menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya latar penelitian. Penampilan fisik bukan hanya ditampakan melalui cara berpakaian, tapi dapat juga ditetapkan melalui cara bertingkah laku.
c. Pengenalan hubungan peneliti dilapangan, bertindak netral dengan peran serta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subyek. Tugas peneliti ialah mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak mungkin dari sudut pandang subjek tanpa mempengaruhi informan, peneliti juga hendaknya menganggap bahwa dalam mengumpulkan data, baik dari tingkat atas, bawah, kaya, maupun miskin.
d. Jumlah waktu studi, mengenai pembatasan waktu pada dasarnya peneliti sendirilah yang perlu menentukan pembagian waktu agar waktu yang digunakan dapat dimanfaatkan secara efektif dan efesien.
e. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
Peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, jadi peneliti harus berperan aktif dalam pengumpulan sumber.
3. Pengelolaan Data
Pengelolaan data ini adalah dengan melakukan analisis terhadap data yang telah didapatkan, peneliti dalam hal ini bisa melakukan interpretasi dari data yang didapatkan dilapangan.
a. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Berdasarkan kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menyimpulkan dan melakukan verifikasi atau kritik sumber apakah data tersebut valid atau tidak.
b. Narasi Hasil Analisis
Langkah terakhir adalah pelaporan hasil penelitian dalam bentuk tulisan dan biasanya pendekatan kualitatif lebih cenderung menggunakan metode deskriptif-analisis.