Biofarmasetika & Sistem Penghantaran Obat
Apt. Riza Maulana, M.Pharm.Sci.
Fakultas Farmasi UMS
Capaian Pembelajaran
• Mampu mengaplikasikan konsep teoritis ilmu farmasi terkait dengan bioavailabilitas sediaan farmasi dalam berbagai bentuk sediaan.
• Mampu mengevaluasi masalah terkait
bioavailabilitas obat menggunakan pendekatan formulasi sediaan dan rute pemberian.
• Mampu menerapkan konsep teoritis teknologi farmasi dalam perancangan sistem
penghantaran obat pada berbagai rute pemberian.
TIMELINE PERKULIAHAN:
3
Pekan ke
Materi Ajar Dosen
1 • Kontrak belajar
• Pendahuluan : Konsep Dasar Biofarmasetika
Apt. Riza Maulana 2 Pendahuluan : Konsep Dasar Biofarmasetika Apt. Riza Maulana
3 Biofarmasetika Rute Pemberian Oral Apt. Riza Maulana
4 Sistem Penghantaran Obat : Sediaan Oral
(Gastroretentive, Liposom, Sustained Release, Prodrug, Nanopartikel dan Mikropartikel)
Apt. Riza Maulana
5 Biofarmasetika Rute Pemberian Kulit dan Sistem
Penghantaran Obat: Sediaan untuk Kulit (Transdermal)
Apt. Riza Maulana 6 Biofarmasetika dan Sistem Penghantaran Obat ke Otak Apt. Erin Wikantyasning,
Ph.D
7 Biofarmasetika dan Sistem Penghantaran Obat ke Otak Apt. Erin Wikantyasning, Ph.D
UTS
TIMELINE PERKULIAHAN:
4
Pekan ke-
Materi Ajar Dosen
8 Sistem Penghantaran Obat terkendali Apt. Erin
Wikantyasning, Ph.D
9 Sistem Penghantaran Obat terkendali Apt. Erin
Wikantyasning, Ph.D 10 Biofarmasetika Rute Pemberian Nasal dan Paru
(Pulmonary) + Sistem Penghantaran Obat: inhalasi
Apt. Anita Sukmawati, Ph.D
11 Rektal : Biofarmasetika dan Sistem Penghantaran Obat
Apt. Anita Sukmawati, Ph.D
12 Mata : Biofarmasetika dan Sistem Penghantaran Obat Apt. Anita Sukmawati, Ph.D
13 Bioavailabilitas dan Bioekivalensi : in vitro Apt. Anita Sukmawati, Ph.D
14 Bioavailabilitas dan Bioekivalensi : in vivo Apt. Anita Sukmawati, Ph.D
UAS
Kontrak Belajar
• MEMULAI PERKULIAHAN SESUAI JADWAL
• Tidak melakukan plagiasi/copy/ mencontek dalam pembuatan tugas dan ujian -- > 0 point (nilai nol) punishment
• Syarat kehadiran minimal 75% untuk mengikuti UAS
• Terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan Diskusi
• Makan tidak diperbolehkan, minum boleh
• HP di silent selama kelas
• PPT diberikan sebelum perkuliahan
5
Outline:
Faktor :
Kecepatan pembatas Absorbsi
Biofarmasetika &
SPO Sistem rute pemberian
Ketersediaan hayati obat
Sistem sediaan obat
Kesesuaian dengan rute pemberian
Rekomendasi Pengaturan Dosis
DEFINISI BIOFARMASETIKA ??
BIOFARMASETIKA
• “Study of the factors influencing the bioavailability of a drug in man and animals and the use of this information to optimize pharmacologic or
therapeutic activity of drug products in clinical application.”
• “Studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan hayati suatu obat pada manusia dan hewan dan penggunaan informasi ini untuk
mengoptimalkan aktivitas farmakologis atau terapeutik produk obat dalam aplikasi klinis.”
BIOFARMASETIKA
Ilmu yang mempelajari hubungan:
1. Sifat fisikokimia obat 2. Bentuk sediaan
3. Rute pemberian obat
→ korelasinya dengan jumlah dan kecepatan obat yang dapat diabsorbsi.
FAKTOR-FAKTOR TERLIBAT
Stabilitas obat dalam sediaan
Pelepasan obat dari sediaan
Kecepatan pelepasan obat
dari tempat absorbsi
Absorbsi sistemik obat
SPO - drug delivery system (DDS)
• is defined as a formulation or a device that enables the introduction of a therapeutic
substance in the body and improves its efficacy and safety by controlling the rate, time, and place of release of drugs in the body.
• didefinisikan sebagai formulasi atau alat yang
memungkinkan masuknya suatu zat terapeutik ke dalam tubuh dan meningkatkan kemanjuran serta keamanannya dengan mengontrol laju, waktu, dan tempat pelepasan obat di dalam tubuh.
Various routes of drug delivery
Oral
Injection based Transder
mal
Pulmonar y
Nasal
Transmuc osal Colorecta
l Cardiovas
cular CNS
10/20/2012 13
BIOAVAILABILITAS ??
BIOAVAILABILITAS
• “Rate and relative amount of the administered drug which reaches the general circulation
intact.”
• “Laju dan jumlah relatif obat yang diberikan yang mencapai sirkulasi umum secara utuh.”
FAKTOR-FAKTOR BIOAVAILABILITAS ?
• (cek artikel jurnal, next slide)
Bioavailabilitas dan Faktor
Bioavailabilitas dapat didefinisikan sebagai laju dan kisaran penyerapan bahan aktif, ketika bahan tersebut tersedia dalam sirkulasi sistemik atau pada tempat kerja obat yang diinginkan.
Ketersediaan hayati obat setelah pemberian oral dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berbeda, termasuk sifat fisikokimia obat, aspek fisiologis, jenis bentuk sediaan, asupan makanan, bioritme, dan variabilitas intra dan antarindividu dari populasi manusia.
BIOAVAILABILITAS DAN JENDELA TERAPI
• Apa hubungannya?
Jika bioavailabilitas obat di dalam tubuh rendah maka obat tidak akan memberikan efek yang
diinginkan karena jumlahnya tidak berada dalam range jendela terapi
Nasib obat dalam tubuh
Obat
[D] [D] + [P] [D - P]
Target
Kompartemen
Jaringan Metabolit
Urine, Paru, dll
Absorpsi
Urine
Fase Biofarmasetika
Obat Dispersi padatan
Zat aktif Dispersi Molekular
zat aktif Darah
Pelepasan (Liberasi)
Pelarutan (Disolusi)
Penyerapan (Absorpsi)
EVALUASI BIOFARMASETIKA DALAM SEDIAAN OBAT
1. Sifat fisikokimia zat aktif
2. Anatomi dan fisiologi tempat absorbs 3. Sifat produk obat (formulasi)
→ Menjadi bahan pertimbangan dalam merancang bentuk sediaan obat
Absorbsi di gastrointestinal
Sifat fisikokimia obat
Aspek fisiologis
Formulasi
•Lipofilisitas
•Kelarutan
•Ka, asam, basa, garam
•Bentuk kristal
•Kompleksasi
•Ukuran Partikel
•Stabilitas
•Struktur GIT
•Struktur membran
•Motilitas
•Kecepatan pengosongan lambung
•pH GI
•Makanan
•Mekanisme absorpsi
•Bentuk sediaan
•Adanya eksipien
•Faktor teknologi pembuatan
Faktor apa saja yang mempengaruhi ?
Pertanyaan
Kenapa obat tidak dapat terabsorbsi secara sempurna dalam tubuh ??
• Permeabilitas obat yang rendah
• Kelarutan obat yang kecil
• Kerusakan obat akibat enzim atau non enzim
28
STRUKTUR MEMBRAN BIOLOGIS → FLUID MOSAIC
• The fluid mosaic model is used to represent the plasma membrane because it is similar to a mosaic. It consists of many different things such as channel proteins and
cholesterol.
• It is considered fluid because the membrane is always moving. The plasma membrane is able to do this because of the phospholipids and their polar heads and non polar tails.
MEKANISME PERLINTASAN MEMBRAN
• Difusi pasif
• Difusi terfasilitasi
• Transpor aktif
• Pinositosis
• Transpor konvektif
• Transpor pasangan ion
MEKANISME PERLINTASAN MEMBRAN
MEKANISME PERLINTASAN MEMBRAN
DIFUSI PASIF ??
DIFUSI PASIF
• Perpindahan zat aktif dalam bentuk molekular
• Molekul berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
• Tidak memerlukan energi dari luar
• Merupakan proses transpor utama bagi sebagian besar obat
• Flux : Kecepatan perpindahan molekul
DIFUSI PASIF
Drug in solution
GIT fluid GIT membrane Plasma Drug in solution
carried away by
blood h
K
1
K
2
D
Cd
Cp
Hukum Difusi Fick:
( )
h
C K C
K DA dt
J dQ 1 d − 2 p
=
=
plasma n
kompartene permukaan
pada i Konsentras Cp
donor n
komparteme permukaan
pada i
Konsentras Cd
membran Tebal
h
air lemak partisi
Koefisien K
membran efektif
permukaan Luas
A
difusi Koefisien D
difusi kecepa
atau J dt Flux
dQ
=
=
=
=
=
=
=
) / (
tan )
( :
DIFUSI PASIF
h DAKC dt
dQ d
=
Cd
dt P dQ = h P
DAK =
Pada kondisi sink,dimana Cd >>>>>> Cp, maka
Dimana:
P = Permeabilitas Membran
DIFUSI PASIF
Setelah masuk ke dalam plasma, obat
terdistribusi dalam volume yang sangat besar sehingga Cd >>>>>> Cp
Perbedaan konsentrasi yang sangat besar → driving force proses difusi
Harga koefisien difusi konstant untuk setiap obat (cm2/detik)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIFUSI
1. Faktor di luar membran
Hukum Stokes-Einstein
r η π
T D k
= 6
molekul jari
jari r
suhu T
kekentalan
Boltzman tetapan
k
difusi Koefisien
D
−
=
=
=
=
=
2. Faktor di dalam membran
• Porositas membran
• Turtuositas (kerumitan) membran
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIFUSI
• Kebanyakan zat aktif merupakan suatu asam atau basa organik → dalam keadaan terlarut bisa
terdapat dalam bentuk tidak terionkan atau terionkan
• Difusi pasif → hanya untuk molekul dalam bentuk tidak terionkan (unionized)
• Derajat ionisasi tergantung dari:
1. Tetapan disosiasi (pka)
2. pH medium tempat obat terlarut
Persamaan Henderson-Hasselbach
Untuk asam lemah:
bentuktidakterionkanterionkan
bentuk pKa
pH = +log
bentukbentuktidakterionkanterionkan
pKa
pH = + log
Untuk basa lemah:
ANY QUESTION ??
Referensi
• Aiache, 1993, Farmasetika 2: Biofarmasi,
terjemahan Widji Soeratri, Airlangga University Press, Surabaya
• Shargel, L., Yu, Andrew, B.C., 2005, Applied
Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 5th Ed., McGraw Hill, New York.
• Badan POM RI, 2004, Bioavailabilitas dan Bioekuivalensi.
• Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, www.boomer.org.
43