Blokade Konduksi
Pada bab
iniAnda
akan belajar:apa itu blokade konduksi
bahwa ada beberapa tipe blokade konduk- si yang dapat bertempat
di
antara nodus sinus dannodusAV, beberapa di antaranya ada yangtidak perlu terlalu dikhawatirkan dan ada yang dapat membunuh.bagaimana mengenali setiap blokade AV
ini
pada EKGbahwa blokade konduksi di
ventrikel,yang disebut blokade cabang berkas, mu- dah dikenali pada EKG.
bahwa kadang konduksi yang
hanya melewati seutas cabang berkas dapat di- blokade.bagaimana mengenali kombinasi bloka- de-blokade
AV
dan blokade cabang ber- kas pada EKGpacu
jantung
apa yang digunakary dan bagaimana gambaran ledakan aktivitas listriknya pada EKGmengenai kasus Sally M. yang akanmeng- gambarkan pentingnya mengetahui saat gangguan hantaran benar-benar meng- ganggu.
1.
2.
aJ.
4.
5.
6.
7.
8.
& Apa itu Blokade Konduksi?
Setiap obstruksi atau perlambatan pada
jalur
konduksilistrik
normal disebut blokade konduksi.'Blokade konduksi dapat terjadi di mana pun pada sistem konduksi jantung. Ada tiga tipe blokade konduksi berdasarkan lokasi anatomik- nya:'
1,. Blokade nodus sinus
-
Merupakan blokadejelas keluar
sinus yang telah kita bahas pada bab sebelumnya. Pada keadaan ini, nodus sinus mencetuskan impuls seperti biasa, tetapi gelombang depolarisasi segera diblokade dan tidak dihantarkan ke jaringan atrium. Pada EKG,ia
tampak seperti jeda pada siklus jantung normal. Kita tidak akan membahasnya lebih lanjut.2.
Blokade AV-
Istilahini
merujuk pada setiap blokade konduksidi
antara nodus sinus dan serabut Purkinje. Perhatikan bahwa blokadeini
meliputi nodus AV dan berkas His.3.
Bloknde cabang berkas-
Sesuai dengan namanya, blokade cabang berkas merujuk pada blokade konduksi di salah satu atau kedua cabang berkas ventrikel. Kadang, hanya sebagian dari salah satu cabang berkas yang mengalami blokade; keadaanini
disebutblokade fasikular.
blokade nodus sinus
blokade AV
blokade cabang berkas
Gambar kasar ini menunjukkan lokasi khas tiga blokade konduksi utama.
Blokade AV
Ada 3 varian blokade AV, yakni derajat pertama, derajat kedua dan derajat ketiga (benar-benar tegas). Ketiganya didiagnosis
dari
pemeriksaan yangteliti
tpada hubungan gelombang P dengan kompleks QRS.Blcjkade AV Derajat Pertama
Blokade AV derajat pertama ditandai dengan
memanjangnya perlambatan konduksi pada nodus AV atau berkasHis
(ingat bahwa berkasHis -
atau berkasdari His,
bergantungpilihan hatimu -
termasuk dalam sistem konduksi yang terietak tepat
di
bawah nodus AV. PemeriksaanEKG
12-sadapanrutin tidak
dapat membedakan antarablokade pada nodus AV dan blokade pada berkas
His).Gelombang depolarisasi biasanya menyebar dari nodus sinus melalui atrium, tetapi pada saat mencapai nodus AV, gelombang
ini
ditahan lebih lama daripada biasanya (sepersepuluh detik). Akibatnya, interval PR- waktu dari
awal depolarisasiatrium
sampai awal depolarisasiventrikef
satu periode yang mencakup hambatandi
nodusAV -
menjadi lebih panjang.
Untuk mendiagnosis blokade AV derajat satu, hanya perlu interval PR yang
lebih
lama dari 0,2 detik.Pada blokade
AV
derajat satu, walaupun ada hambatandi
nodusAV
atau berkasHis,
setiapimpuls atrium
padaakhirnya
berhasil melewati nodus AVuntuk
mengaktivasi ventrikel. Karenaitu,
untuk lebih tepatnya, blokade AV derajat pertama sebenarnya bukan benar- benar"blokade",
tetapi lebih berupa perlambatan konduksi. Setiap kompleks QRS didahului oleh gelombang P tunggal.Blokade AV derajat satu. Perhatikan interval PR yang memanjang.
Lokasi blokado
Blokade
AV
derajat satu seringdijumpai
padajantung normaf tetapi ia juga dapat
merupakantanda awal penyakit
degeneratif sistemkonduksi
atau manifestasi sesaatmiokarditis
atau toksisitas obat. Dengan sendirinya, ia tidak perlu diobati.Blokade
AV
Derajat DuaPada blokade
AV
derajat dua,tidak
semuaimpuls atrium
mampu melewali nodusAV
menuju ventrikel. Karena beberapa gelombang P gagal dihantarkan ke dalam ventrikel, rasio gelombang P terhadap kompleks QRS lebih besar dari 1:1.Agar lebih
semarak, terdapat duatipe
blokadeAV
derajat dua:Bloknde AV derajai dua Mobitz tipe
I
yang lebih sering disebut blokade Wenckebach, danblokade AV derajat dua Mobitz tipe II.Blokade Wenckebach
Blokade Wenckebach
hampir selalu
disebabkanoleh blokade di
dalam nodus AV. Namury efekiistrik
blokade wenckebach bersifatunik.
Blokade atau hambatanini
bervariasi,yaitu
bertambah kuat pada setiap impuls berikutnya. Setiap impuls atrium yang berurutan mengalami perlambatan yang semakin panjang di nodus AV sampai suatu saat satuimpuls
(biasanya setiap impuls ketiga atau keempat) gagal melewatinya. Gambaran yangAnda lihat
pada EKG adalah pemanjangan gelombangPR yang
Progresifpada setiap
denyut, dan kemudian ada gelombang P yang mendadaktidak diikuti
oleh kompleks QRS (" dropped beat"). Sesudah denyut yang hilang ini (ketika kompleks QRStidak muncul)
rangkaianini
berulangsendiri
terus menerus, dan seringkali mempunyai keteraturan yang mengesankan.Gambar
berikut
menunjukkan blokade Wenckebach 4:3, ketikasetiap impuls atrium keempat
gagal merangsangventrikel,
dan menghasilkan rasio empat gelombang Puntuk
setiap tiga kompleks QRS.Blokade AV
l-
rarLokasl blokado Mobitr tlp6 I
Blokade AV derajat dua Mobitz tipe I (blokade Wenckebach). lnterval PR secara progresif menjadi lebih panjang sampai satu kompleks QRS hilang.
Untuk
mendiagnosisblokade
Wenckebachdiperlukan
adanya pemanianganprogresif
setiapinterval
PR yangberurutan
sampai satu gelombang P gagal dihantarkanmelalui
nodusAV
sehinggatidak diikuti
kompleks QRS.Blokade Mobitz Tipe ll
Blokade
Mobitz tipe II
biasanya disebabkan oleh blokadedi
bawahnodus AV pada berkas His. Blokade ini menyerupai
blokade Wenckebactu yaitu dalam hal blokade beberapa impuls atrium (tetapitidak
semua)yang
dihantarkanmenuju ventrikel. Namun,
tidak terjadi pemanjangan progresif interval PR. Konduksinya lebih berupa fenomena sll-or-none (ya atautidak
sama sekali). EKG menunjukkandua
ataulebih denyut normal
yang mempunyaiinterval
PR yang normal, kemudian gelombang P yangtidak diikuti
kompleks QRS (denyuthilang).
Siklusini
kemudian beruiang. Rasiodenyut
yang dihantarkan dengandenyut
yangtidak
dihantarkanjarang
adalah konstan, dengan rasio gelombang P terhadap kompleks QRS selalu berubah-ubahmulai
dari 2:1, sampai 3:2 dan sebagainya.162
-l 4
Blokade KonduksiBlokade AV derajat dua Mobitz tipe ll. Pada EKG, setiap gelombang P ketiga tidak diikuti oleh kompleks QRS (denyut hilang)
Untuk
mendiagnosis blokadeMobitz tipe II diperlukan
adanya denyut yang hilang tanpa pemanjangan progresif interval PR.Blokade AV
Apakah lni Blokade Wenckebach atau Blokade Mobitz Tipe ll?
Bandingkan manifestasi elektrokardiografik blokade Wenckebach dan blokade Mobitz tipe
II
pada EKG di bawah ini:(A) Blokade Wenckebach dengan pemanjangan progresif interval PR
(8) Blokade Mobitz tipe ll dengan interval PR konstan.
Natu karena sekarang Anda sudah menjadi seorang pakar, lihatlah EKG di bawah ini. Apakah ini merupakan contoh blokade Wenckebach atau blokade Mobitz tipe II?
Blokade Konduksi
Baiklah,
ini
pasti merupakan contoh blokade jantung derajat dua yang mempunyai rasio gelombang P terhadap kompleks QRS sebesar 2:1., tetapiAnda cukup pandai jika Anda menyadari bahwa sulit untuk membedakan antara blokade Wenckebach dan blokade Mobitz tipe II.Perbedaan antara keduanya bergantung pada adanya pemanjangan PR yang progresif; tetapi pada rasio 2:1, ketika setiap kompleks QRS yang lain hilang, sulit untuk mencari perbedaan ini.
Bila
keadaanmemungkinkan untuk mencari
perbedaan yang lebih akurat, harus dicari perbedaan antara blokade Wenckebach dan blokade AV derajat dua Mobitz tipe II. Blokade Wenckebach biasanya disebabkan oleh blokade konduksi yang terletaktinggi di
nodus AV.Blokade
ini
selalu bersifat sementara danjinak,
dan jarang berubah menjadi blokadejantung
derajattiga (lihat
halamanberikut)
yang dapat berbahaya dan bahkan mengancam jiwa.Blokade Mobitz tipe
Ii
biasanya disebabkan oleh blokade konduksidi
bawah nodusAV di
suatu tempat pada berkas His. Walaupun lebih jarang ditemui daripada blokade Wenckebach" blokadeini
jauh lebih menakutkan; sering menandai penyakit jantung yang berat dan dapat mendadak berubah menjadi blokade jantung derajat tiga.Blokade
jantung Mobitz tipe II
sering memerlukan pemasangan pacu jantung, sementara blokade Wenckebach acapkali tidak
perlu ditangani.Di ,sini; ada, sedikit pemahaman teknis yang sebenarnya dapat Anda abaikan; kecuali jika Anda ,berencana untuk',menjadi seorang dokter spesialis.jantung,Pada kasus blokade AV derajat dua dengan'rasio 2'1, seperti ya n$ dilunju kkan, p'ada halaman. seb€t.umnya, ada satu cara untuk menentukan lokasi blokade dan menentukan seberapa serius masalahnya.
Dapatkah Anda memikirkan bagaimana melakukannya?
'' '.,seperti Vang telah rdijelaskan ,sebelumnya. etektrokardiogiafi berkas His:akan melakukan tugas ini: Elektroda,kecil:yang dimasukkan ke dalam daerah ber:kas'His dapat mengenali apakah lokasi blokade terletak di atas,
di dalam, atau di bawah berkas Hls dan karenanya dapat meramalkan pr,ognosis pasien dengan tepat, yaitu kemungkinan perubahan menjadi blokade jantung derajat tiga,
Blokade AV
l_
rasBlokade AV Derajat Tiga
Blokade jantung derajat
tiga
ad,alah "rajartya" blokade jantung. Tidak ada impuls atrium yang berhasil lewat untuk mengaktivasi ventrikel.Oleh
karenaitu, blokade ini
seqingdisebut
blokadejantung
total.Blokade dapat berlokasi pada nodus AV atau
di
bawahnya. Ventrikel merespons keadaan berbahayaini
dengan menghasilkan irama lolos yangtidak
adekuat, biasanya sebesar 30 sampai 45 denyut per menit (denyut lolos idioventrikular). Atrium dan ventrikel tetap berkontraksi, tetapi sekarang mereka melakukannya dengan frekuensi intrinsiknya sendiri, yaitu sekitar 60 sampai 100 denyut per menit untuk a!5ium, dan 30 sampai 45 denyut per menit untuk ventrikel. Pada blokade jantung total, atrium dan-ventrikel sebenamya saiing tidak berhubungan dan dipisahkanoleh
penghalang blokadekonduksi total yang
absolut.Kami telah menjelaskan situasi seperti
ini
pada pembahasan tentang takikardia ventrikel: situasiini
disebut disosiasiAV
dan merujuk pada keadaan ketika atrium dan ventrikel dikendalikan oleh pacu jantung yang independen.Komungkinan lokasi-lokasi blokade AV 3'
Blokade Konduksi
EKG pada blokade jantung derajat tiga menunjukkan gelombang P yang berbaris sepanjang strip irama dengan frekuensi seperti biasa, (60 sampai L00 denyut per menit) tetapi tidak mempunyai hubungan dengan kompleks QRS yang muncul dengan frekuensi lolos yang jauh
lebih
lambat. Kompleks QRS tampak lebardan
aneh seperti PVC, karena mereka berasal dari ventrikel.Blokade AV derajat tiga. Gelombang P muncul dengan interval teratur sebagai- mana kompleks QRS, tetapi mereka tidak mempunyai hubungan satu sama lain.
Kompleks QRS tampak lebar yang menyatakan bahwa ia berasal dari ventrikel.
Blokade AV
l_
rotWalaupun irama lolos ventrikel dapat menyerupai PVC
yang berjalan lambat (takikardia ventrikular lambat), ada satu perbedaan penting: PVC bersifat prematur, terjadi sebelum denyut berikutnya,dan
bahkanVT yang paling lambat
akanlebih
cepatdari
irama pasien normal. Denyut lolos ventrikel terjadi sesudah jeda lama dan karenanya.tidak
pernah prematur,dan irama lolos ventrikel
yang berlangsung terus-menerus selalu lebih lambat daripada denyut normal.PVC yang
merupakan gangguanprematur dapat ditekan
dengan sedikit konsekuensiklinis.
Namury irama lolosventrikel
dapat me- nyelamatkan hidup, sehingga supresi iramaini
dapat berakibat fatal.(A) Denyut ketiga adalah PVC yang terjadi sebelum denyut normal berikutnya. (8) Kompleks ventrikel ketiga muncul terlambat, yaitu sesudah jeda lama. Denyut ini merupakan denyut lolos ventrikel.
Untuk
mendiagnosisblokade jantung derajat tiga diperlukan
adanya disosiasi AV,yaitu ketika
frekuensiventrikel lebih
lambat daripada frekuensi sinus atau atrium.168
^l 4
Blokade KonduksiPenyakit degeneratif pada sistem konduksi merupakan penyebab utama blokade jantung derajat tiga. Penyakit
ini
juga dapat menjadipenyakit infark miokardium akut.
Pacujantung pada
dasarnya selalu diperlukanbila
ada blokade jantung derajat tiga. Blokadeini
merupakan keadaan gawat darurat medis yang sebenarnya.Beberapa bentuk blokade jantung total terjadi sejak masa pranatal (blokade jantung kongenital), dan hal
ini
sering disertai irama lolosventrikel yang
adekuatdan
stabil. Pacujantung
permanen hanya dipasang pada anak-anakini
jika ada gangguan perkembangan yang jelas akibat tidak adekuatnya curah jantung.Blokade AV
l_
rasffitltl
BtokadeAVBlokade AV didiagnosis dengan cara memeriksa hubungan gelombang P terhadap kompleks QRS.
1,. Derajat satu: Interval PR lebih besar dari 0,2 detik; semua denyut
'
dihantarkan menuju ventrikel.Derajat dua: Hanya beberapa denyut yang dihantarkan menuju ventrikel.
a.
Mobitz tipeI
(Wenckebach): Pemanjangan progresif interval PR sampai sebuah kompleks QRS hilang.2.
b. Mobitz tipe
II:
Konduksi QRS hilang tanpa disertaiall-or-none,
yaitu ketika
kompleks pemanjangan gelombang PR.170
^) 4
Blokade Konduksi3.
Deraj at trga: Tidak ada denyut yang dihantarkan menuju ventrikel.Terdapat blokade jantung total yang disertai disosiasi AV, yaitu ketika atrium dan ventrikel dikendalikan oleh pacu jantun
gyartt
independen.
Blokade Cabang Berkas
Blokade Cabang Berkas
Istilah blokade cabangberkss merujuk pada blokade konduksi baik pada cabang berkas kanan maupun kiri. Gambar di bawah ini menampilkan kembali anatomi cabang-cabang berkas ventrikel.
Sekr/as
lnfo
tentang Depolarisasi VentrikelUrut-urutan normal aktivasi ventrikel seharusnya sudah merasuk ke sanubari
Anda
sekarang. Gelombang depolarisasi menjalar keluar nodusAV dan
berkasHis menuju
sistem cabang berkas. Cabang berkas kanan dankiri
ini masing-masing menghantarkan aliranlistrik
keventrikel
kanan dankiri. Ini
merupakan cara penyebaran aliranlistrik yang paling
efisien,dan
kompleks QRSyang muncul
yang menggambarkan depolarisasiventrikel dari awal sampai
selesai,terlihat sempit
-
dengan durasi kurangdari
0,10 detik. Juga, karena massa otot ventrikel kiri jauh lebih besar daripada massa otot ventrikel kanary gaya-gayalistrik
ventrikelkiri
mendominasi Saya-1ayalistrik
ventrikel kanan, sehingga aksislistrik
yang dihasilkan mengarah kekiri,
yaitu terletak di antara 0o dan +90'.Anatomi cabang berkas ventrikel
172) 4
BlokadeKonduksiDengan demikian, pada depolarisasinormal, kompleks QRS terlihat sempit dan aksis
listrik
terletakdi
antara0'
dan 90o. Semuanyaini
berubah pada blokade cabang berkas.
Blokade cabang berkas didiagnosis dengan cara melihat lebar dan konfigurasi kompleks QRS.
Blokade Cabang Berkas Kanan
Pada blokade cabang berkas kanan,
konduksi yang
melewati berkas kanan diobstruksi.Akibatny4
depolarisasi ventrikel kanan terlambat terjadi, dan tidak dimulai sampai ventrikelkiri
hampir terdepolarisasi sepenuhnya. Halini
menyebabkan terjadinya dua hal pada EKG:1. Tertundanya depolarisasi ventrikel kanan akan memperpanjang
waktu total
depolarisasi ventrikel. Akibatnya, kompleks QRS melebar melebihi 0,12 detik.2.
Kompleks QRS yang lebar menciptakan satu bentukunik
yang jelas bersifat diagnostik pada sadapan-sadapandi
atas ventrikel kanan: V,dan V'
SepertiAnda tahu,
kompteks QRS normal pada sadapanini terdiri dari
gelombang R yangpositif
kecildan
gelombang S yang negatif dalam yang menggambarkandominasi listrik ventrikel kiri.
Padablokade
cabang berkas kanan. Anda memang masih dapat melihat adanya gelombang R dan S inisial ketika ventrikelkiri
berdepolarisasi, tetapi karenakemudian ventrikel kanan memulai depolarisasinya
yang terlambat dantidak
dihalangi oleh ventrikelkiri
yang sekarangtelah
terdepolarisasi sepenuhnyaserta tidak
menunjukkan aktivitaslistrik,
aksis aliran listrik berubah jauh kembali ke arah kanan. Peristiwa ini memunculkan gambaran berupa gelombangR
keduayang
disebutR',
pada sadapanV, dan Vr.
Seluruh kompleks disebut RSR', dan gambarannya menyerupai telinga kelinci. Sementara itu, pada sadapan lateralkiri
yang terletakdi
atas ventrikel
kiri
(L AVL, Vu dan Vu), depolarisasi ventrikel kanan yang terlambat menyebabkan gambaran gelombang S resiprokal yang dalam dan muncul terlambat.Blokade Cabang Berkas
l^
tZZBlokade cabang berkas kanan. Kompleks QRS pada sadapan V' menunjukkan konfigurasi RSR' lebar yang khas. Perhatikan juga gelombang S di Vu dan
\.
174
^l 4
Blokade KonduksiBlokade Cabang Berkas Kiri
Pad.ablokade cabang berkas
kiri,
kahini giliran depolarisasi ventrikel klrl yang dihambat. Sekali lagi, ada dua hal yang harus dicari pada EKG:L. Tertundanya depolarisasi
ventrikel kiri
menyebabkan durasi kompleks QRS melebar melebihi 0,12 detik.2,
Kompleks QRS pada sadapan yang terletakdi
atas ventrikelkiri
(I, AVL, Vu, dan Vr) akan menunjukkan perubahan bentuk yang khas. Kompleks QRS pada sadapan
ini
sebelumnya memang sudah mempunyai gelombang R tinggi. Penundaan depolarisasiventrikel kiri yang
terhambat menyebabkan melandainya gelombang-gelombangR tinggi
tersebutpada awal
kemun- culannya, dan di puncaknya akan melebar atau bertakik. "Telingakelinci"
sejati lebih jarangditemui di
blokadeini
daripadadi
blokade cabang berkas kanan. Sadapan-sadapan yang terletakdi
atas ventrikel kanan akan menunjukkan gelombang S yang dalam,
'
lebar,dan
resiprokal.Ventrikel kiri
sedemikian dominannya pada blokade cabang berkaskiri
sehingga deviasi aksis kekiri
dapat juga terlihat tetapi dapat juga tidak.
Fft#ifii#
ry,ffie=fr;
jiffiffiii.ri$tt ffi
Blokade cabang berkas kiri.
Blokade Cabang Berkas
l^
175Blokade Cabang Berkas
dan
RepolarisasiBaik pada blokade cabang berkas kanan maupun
kiri,
rangkaian re- polarisasi juga mengalami perubahan.Pada
blokade
cabang berkas kanary sadapanprekordial
kanan akan mengnjukkan depresi segmen ST dan inversi gelombang T, sama dengan kelainan repolarisasi yang terjadi pada hipertrofi ventrikel.D'emikian pula pada blokade cabang berkas
kiri,
depresi segmen ST dan inversi gelombang T dapat dilihat pada sadapan lateralkiri.
Depresi segmen ST dan inversi gelombang T disadapan V6 pada pasien yang mengalami blokade cabang berkas kiri
176
^l 4
Blokade KonduksiSiapa yang Menderita Blokade Cabang Berkas?
Walaupun
blokade
cabang berkaskanan dapat
disebabkan oleh penyakit sistem konduksi, blokade ini juga merupakan fenomena yang cukup sering ditemui-pada jantung yang normal.Sebaliknya, blokade cabang berkas
kiri
jarang terjadi pada jantung normal dan hampir selalu menggambarkan penyakit jantung signifi kan yang sudah ada sebelumnya, misalnya penyakit degeneratif sistem konduksi atau penyakit arteri koroner iskemik.Frekuensi Kritis
Baik blokade cabang berkas kanan maupun
kiri
dapat bersifat in-termiten atau
menetap. Pada beberapaindividu, blokade
cabang berkas hanya tampak ketika dicapai frekuensi jantung tertentu yang disebut frekuensi kritis. Dengan katalairy ventrikel
menghantarkan impuls secara normal pada frekuensi jantung yang lambat, tetapi bila melampaui frekuensi tertentu, akan terjadi blokade cabang berkas.Terjadinya blokade cabang berkas
yang
terkait-frekuensi secara langsung berhubungan denganwaktu
yangdiperlukan oleh
suatu cabang berkas tertentuuntuk
berepolarisasi dan, dengan demikiary mempersiapkandirinya untuk impuls listrik
berikutnya yang akan melewati cabang berkas tersebut. Jika frekuensi jantung sebegitu cepat sehinggasuatu
cabang berkastertentu tidak dapat
berepolarisasi tepat pada waktunya, akan terjadi blokade konduksi sementara yang menghasilkan gambaranEKG khas blokade
cabang berkas yang terkait- frekuensi.Contoh frekuensi kritis (sadapan Vr). Seiring bertambah cepatnya jantung, terikat pola blokade cabang berkas kanan
Blokade Cabang Berkas
l^
tZZM
Blokade Cabang BerkasBlokade cabang berkas didiagnosis dengan cara
melihat
lebar dan konfigurasi kompleks QRS.Krite.ria Blokade Cabang Berkas Kanan
1. Kompleks QRS melebar melebihi 0,12 detik
2.
RSR'di V, danV,
(telinga kelinci) yang disertai depresi segmen ST dan inversi gelombang T3.
Perubahan resiprokal pada Vs,V(
I, dan AVL.Kriteria Blokade Cabang Berkas Kiri
L. Kompleks QRS melebar melebihi 0,12 detik
2.
GelombangR lebar
ataubertakik yang
agak melandai pada awalnyadi
sadapan V5, V6,I
danAVL,
yang disertai depresi segmen ST dan inversi gelombang T.3.
Perubahan resiprokal pada V, dan V,4.
Dapat ditemukan deviasi aksis kekiri.
i. ..-
178
^l 4
Blokade KonduksiHemiblokade
Berikut ini adalah gambaran sistem konduksi ventrikel: Cabang berkas
kiri
disusun oleh tiga fasikula yang terpisah, seperti terlihat di bawah, meliputi fasikula septum, fasikula anterior kiri, serta fasikula posteriorkiri..Istilah
hemiblokademerujuk
pada blokadekonduksi
salah satu fasikula ini. Cabang berkas kanan tidak membagidiri
menjadi fasikula yang terpisah-pisah.Blokade septum tidak perlu kita khawatirkan. Namury hemiblokade fasikula anterior dan posterior
lebih
seringditemui
sehingga lebih penting.I Purkisie.
Sistem konduksi ventrikel. Cabang berkas kanan tetap utuh, sedangkan cabang berkas kiri membelah menjadi tiga fasikula terpisah.
Hemiblokade
l^
17eHemi blokade Menyebabkan Deviasi Aksis
Hemiblokade terutama menyebabkan terjadnya deviasi aksis pada EKG adalah deviasi sumbu. Berikut
ini
adalah penjelasannya.Seperti
telah ditunjukkan pada halaman
sebelumnya, fasikuia anteriorkiri
terletakdi
sebelah superior dan lateral dari fasikula pos-terior kiri.
Pada hemiblokade anteriorklri, konduksi yang
melewati fasikula anteriorkiri
diblokade. Jadi, semua aliranlistrik
dengan cepat melewati fasikula posteriorkiri
menuju permukaan inferior jantung.Depolarisasi miokardium ventrikel
kiri
kemudian terjadi, dengan arah dari inferior-ke-superior dan dari kanan-ke-kiri.Oleh karena
itu,
aksis depolarisasi ventrikel diarahkan kembali ke atas dan sedikit kekiri,
menghasilkan gelombang Ryang positif tinggi pada sadapan lateralkiri
dan gelombang S yang dalam pada sadapan inferior. Peristiwa ini menyebabkan deaissi aksiskekiri, yaitu aksislistrik
depolarisasi ventrikel diarahkan kembali di antara
-30'dan
-90'.(Masih ingatkah Anda
bagaimana caranyamengenali
deviasiaksis ke kiri?) Metode yang paling sederhana adalah dengan melihat kompleks QRS pada sadapan
I
dan AVF. Kompleks QRS akan positif pada sadapanI
dan negatif pada sadapan AVF. Namury analisisini
akan menentukan kisaran mulai dari 0" sampai -90'. Oleh karena itu,
lihat
sadapanII
yang terletak pada sudut +60o;jika
kompleks QRS negatif, aksis pasti terletak lebih negatif daripada -30".Hemiblokade anterior kiri. Aliran listrik yang melewati fasikula anterior kiri diblokade;
dengan demikian, semua aliran listrik harus melewati fasikula posterior. Aksis yang dihasilkan diarahkan kembali ke atas dan ke kiri (deviasi aksis ke kiri).
tso
^l 4
Blokade KonduksiPada hemiblokade posterior
kiri,
terjadihal
sebaliknya. Semua aliranlistrik
segera melewati fasikula anteriorkiri,
dan kemudian terjadi depolarisasi miokardium ventrikel dari arah superior keinferior
dan darikiri
ke kanan. Oleh karenaitu,
aksis depolarisasi diarahkan ke bawah dan ke kanan, menghasilkan gelombJng R yangtinggi
pada sadapaninferior
dan gelombang S yang dalam pada sadapan lateralkiri.
Hasilnya adalah deaiasi aksis ke kanan (aksislistrik
depolarisasi ventrikel terletak di antara +90'dan 180").Hemiblokade posterior kiri. Aliran listrik yang melewati fasikula posterior kiri diblokade; dengan demikian, semua aliran listrik harus melewati fasikula anterior kanan. Aksis yang dihasilkan diarahkan kembali ke bawah dan ke kanan (deviasi aksis ke kanan).
+00'
Jt
Hemiblokade Tidak Memperpaniang Kompleks QRS
Durasi kompleks QRS baik pada hemiblokade"anterior
kiri
maupunposterior kiri tetap normal,
sementarakompleks QRS
melebar pada blokade cabang berkaskiri
dan kanan total. (sebenarnya, ada pemanjangan, tetapitidak
cukupuntuk
melebarkan kompleks QRS,u.uru-.ryitu;.
Selainitu,
jugatidak
ada perubahan segmen ST dan gelombang- Hemiblokade anterior
T.kiri jauh lebih sering ditemui
daripada hemiblokade posteriorkiri, mungkin
karena fasikula anterior lebih panjang dan tebintipis
serta mendapat pasokam darah lebih sedikit^auripuJa
fasikula posterior. Hemiblokade anterior
kiri
dapat ditemui baikpada jantung normal maupun yang sakit, sedangkan hemiblokade posteriorkiri
pada teorinya hanya terdapat pada jantung yang sakit.Apakah terdapat hemiblokade pada EKG di bawah ini?
Deviasi saksis ke kiri yang lebih besar daripada -30o menunjukkan adanya hemi-blokade anterior kiri.
182
^l 4
Blokade KonduksiSebelum menetapkan diagnosis hemiblokade, harus selalu dipas-
tikan
bahwatidak
ada penyebab deviasi aksis yanglain,
misainya hipertrofi ventrikel. Sdlain itu, pasien yang mengalami gangguan klinis tertentu (misalnya, penderita penyakit paru kronik berat), cenderung mengalami deviasi aksis ke kanan (akan kita bahas nanti). Meskipun demikiary'pada sebagian besarindividu, jika
pada gambaran EKG hanyaditemukan
adanya deviasi aksis sementaralainnya
normal,Anda
dapat dengan sangatPD
(percayadiri)
bahwa penyebabnya adalah hemiblokade.;Ntfii
KriteriaHemibtokadeHemiblokade didiagnosis dengan cara mencari deviasi aksis ke
kiri
atau ke kanan.
Hemiblokade Anterior Kiri
1. Durasi QRS normal dan
tidak
ada perubahan segmen ST atau gelombang T2.
Deviasi aksis kekiri
di antara-30'dan
+90'.3.
Tidak ditemukan penyebab lain deviasi aksis kekiri.
11 emi bl o ka de Posteri o r Ki ri
1. Durasi QRS norrqal dan
tidak
ada perubahan segmen ST atau gelombang T2.
Deviasi aksis ke kanan3.
Tidak ditemukan penyebab lain deviasi aksis ke kanan.Kombinasi Blokade Cabang Berkas Kanan dan Hemiblokade
ru Kombinasi Blokade Cabang Berkas Kanan S dan Hemiblokade
Blokade cabang berkas kanan dan hemiblokade dapat terjadi bersama- sama. Istilah blokade bifasikular merujuk pada kombinasi hemibiokade anterior
kiri
atau hemiblokade posteriorkiri
blokade cabang berkas kanan. Pada blokade bifasikular, hanya satu fasikula cabang berkaskiri
yang memasok kedua ventrikel. Pada EKG akan ditemukan kombinasi tanda-tanda hemiblokade dan blokade cabang berkas kanan.
Kriteria Blokade Bifasikular Tanda-tanda blokade cabang berkas kanan yang hemiblokade anterior
kiri
adalah sebagai berikut:bergabung dengan
Blokade Cabang Berkas Kanan
.
QRS lebih iebar dari 0,12 detiko RSR'diV,danV,
Hemiblokade Anterior Kiri
r
Deviasi aksis kekiri di
antara -30o dan 90'
184
^l 4
Blokade KonduksiTanda-tanda blokade cabang berkas kanan yang bergabung dengan hemiblokade posterior
kiri
adalah sebagai berikut:Blokade Cabang Berkas Kanan
, .
QRS lebih lebar dari 0,12 detiko
RSR'padaV,danV,
Hemiblokade PosteriorKiri
r
Deviasi aksis ke kanan.Kombinasi Blokade Cabang Berkas Kanan dan Hemiblokade
l^
tBsDapatkah Anda mengenali blokade bifasikular pada EKG ini?
:,|:--::. : i .,.i ].i..:it :..^ -il:!i i. ..,l
V3
Ini
merupakan contoh blokade cabang berkas kanan yang bergabung dengan hemiblokade anteriorkiri.
Perhatikan kompleks QRS yang lebardan "telinga kelinci" di
sadapanV, dan Y,
yang khas pada blokade cabang berkas kanary serta deviasi aksis kekiri
pada sadapan ekstremitas (kompleks QRSdominan positif pada
sadapanI
dan negatif pada sadapan AVF) yang menandakan adanya hemiblokade anteriorkiri.
:,;r:,t,i,.li ,,r,
186
-l 4
Blokade KonduksiBlokade yang Tidak Masuk Blok Mana-Mana
Tidak semua blokade konduksi memenuhi semua kriteria untuk blo- kade cabang berkas atau blokade bifasikuiar. Blokade jenis
ini
amat sering ditemui dan umumnya dibagi menjadi dua tipe:Perlambatan konduksi intraaentrikular nonspesifik
terladi bila
ada pelebaran QRS yang lebih besar dari 0,10 detik tanpa adanya kriteria lain baik untuk blokade cabang berkas maupun blokade bifasikular.Blokade cabang berkas inkomplet terjadi bila gambaran EKG menun- jukkan gambaran blokade cabang berkas
kiri
atau kanan (misalnya, telingakelinci
padaV,
pada blokade cabang berkas kanan) tetapi durasi QRS-nya sebesar antara 0,L0 dan 0,12 detik.Blokade-blokade
konduksi ini
disebabkanoleh
proses penyakit yang sama dengan yang menyebabkan blokade konduksi lain.Blokade cabang berkas kanan inkomplet; interval QRS sebesar 0,112 ms, tetapi perhatikan konfigurasitelinga kelinci klasik pada V'.
"Raja" Terakhir dalam Blokade yang Harus Dihadapi
l^
tAZ-Raja" Tera.khir dalam Blokade yang Harus Dihadapi: Gabungan Blokade AV Blokade Cabang Berkas, dan Hemiblokade
Blokade cabang berkas kanary hemiblokade, dan blokade bifasikular juga dapat bergabung dengan blokade AV. (Anda yakin,
Anda
siapuntuk ini?)
Perhatikan EKGberikut ini
danlihatlah,
apakah Anda dapat mengenali blokade konduksi yang ada. Sangat penting bagi Anda untuk menyelesaikan pr,oblema ini sesuai urutan.L.
Apa ada blokade AV? Lihat hubungan antara gelombang P dan kompleks QRS2.
Apa ada blokade cabang berkas? Lihatlah sadapan prakordiumuntuk
mencari kompleks QRS yang lebar dengan konfigurasi khusus; apa ada perubahan segmen ST dan gelombang T?3.
Apa ada hemiblokade? Carilah deviasi aksis.EKG
ini
menunjukkan:1. Blokade AV derajat satu (interval PR melebihi 0,20 detik)
2. Blokade cabang berkas kanan (ada kompleks QRS yang lebar disertai dengan telinga kelinci pada sadapan V, sampai Vn)
3. Hemiblokade anterior
kiri
(terdapat deviasi aksis kekiri)
Pacu Jantung
l-
tge&
Paculantung
Sangatlah banyak pacu
jantung
yang dipasang setiap tahunnya diAmerika
Serikat,dan bila indikasi
pemasangannyatepat,
mereka dapat sangat bermanfaat secaraklinis. Bukti-bukti klinis
yang ada sangat mendukung penggunaan alatini
pada penderita:r
Blokade AV derajat tiga (total).
Blokade AV derajat yang lebih kecil atau bradikardia (misalnya sick sinus syndrome)jika
pasien menunjukkan gejala (terutama fibrilasi atrium)o
Berbagai kombinasi blokade AV dan blokade cabang berkas yangtimbul
mendadak pada pasien yang sedang mengalami infark miokardium akut (keadaan ini biasanya hanya memerlukan pacu jantung sementara yang dapat diambil kembali setelah kejadian akut teratasi).o
Takikardia berulang yang dapatdikendalikan dan
karenanya dapat dihentikan oleh aktivitas pacu jantung.Pacu
jantung tidak lebih dari
sekedar sumber tenagayang
ter- hubung dengan elektroda. Sumber tenagaini
biasanya ditempatkan di subkutan, dan elektroda disusupkan ke atrium kanan dan ventrikel kanan melalui vena yang mengalirkan darah ke jantung. Pacu jantung menjadi sumber tenagalistrik
altematif bagi jantung yang terganggu sumberlistrik intrinsiknya
(nodus sinus), atau yang terganggu ke- mampuannya untuk menghantarkan aliran listrik.Teknologi
pacu jantung telah
berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun belakanganini.
Pacu jantung masakini
sangat res-ponsif terhadap
kebutuhanjantung dari waktu-ke-waktu,
semen-tara pacu jantung
masalalu
hanyamampu
mencetuskan impulspada satu
frekuensiyang telah ditentukan
sebelumnya (fixed rate pacemaker), terlepas dari apa yang sedang dikerjakan oleh jantungitu
sendiri. Merekakini
dapat diprogram dengan sempurna dalam hal sensitivitas, frekuensi cetusary masa refrakter, dan sebagainya. Pacu jantung generasi baru bahkan dapat meningkatkan frekuensi jantung sebagai respons terhadap gerakan atau terhadap meningkatkan per- napasan pada pasien-pasien yang tidak dapat meningkatkan frekuensi jantungnyasendiri
dengantepat
selama beraktivitas,baik
karena penyakit nodus sinus maupun pengaruh obat-obatan.190
^l 4
Blokade KonduksiPacu jantung yang sekarang paling populer ad alahp acu j antung sesuai kebutuhan (demand pacemaker). Pacu jantung
ini
hanya mencetuskanimpuls bila
frekuensi jantunginstrinsik
pasienitu
sendiriturun di
bawahnilai
ambang. Misalnya, pacu jantung sesuai kebutuhan yang diatur pada frekuensi 60 denyut per menit akan tetap tidak aktif selama frekuensi jantung pasien tetap di atas 60 denyut per menit. Begitu ada jedadi
antara denyut yang akan menurunkan frekuensi menjadidi
bawah 60, pacujantung akan mencetuskan impuls.Elektroda pacu jantung dapat ditempatkan
di
dalamatrium
atau ventrikel saja (pacu jantung-satu ruang) atau yang lebih sering pada keduaruang jantung
(pacu jantung-dua ruang).Istilah lain untuk
pacujantung
dua ruang adalah pacu jantungA-V
sekuensial. Pada penderita blokade jantung derajat tiga yang berasal dari dekat nodus AV, pacu jantung atriurn tidak akan berguna karena impuls listriknya akan gagal menembus ke dalam ventrikel; sebaiknya gunakan pacu jantung ventrikel atau A-V sekuensial.(A) Tempat implantasi pacu jantung atrium. (B) Pacujantung ventrikel.
(C) Pacujantung sekuensial dengan sadapan di atrium dan ventrikel.
Pacu Jantung
l^
tStBila pacu jantung mencetuskan impuls, dapat
terlihat
sebuah taji( spike ) kecllp ada EKG. Pad a p acu j antung ventrikel, kompleks QRS akan tampak
lebir
dan aneh, sama seperti PVC. Karena elektroda terletak pada ventrikel kanary ventrikel kanan akanberkontraksi lebih dahulu,taru
kemudian ventrikel kiri.'Peristiwaini
menghasilkan gambaran yang identik dengan blokade cabang berkaskiri
yang disertai aktivasivenirikel kiri
yang terlambat. Gelombang P retrograd dapat terlihat ataupun tidak.EKG pasien yang menggunakan pacu jantung ventrikel
Pacu jantung atrium akan
mengnur*ur,
spike yangdiikuti d'engan gelombang P dan kompleks QRS normal.EKG pasien yang menggunakan pacu jantung atrium.
Pada pacu jantung sekuensial akan terlihat dua spike; saht sebelum gelombang P dan satu
lagi
sebelum kompleks QRS yang lebar dan aneh.EKG pasien yang menggunakan pacu jantung sekuensial.
192
^l 4
Blokade KonduksiBila digunakarin dengan tepa! pacu jantung dapat menyelamatkan
nyawa. Narnury pacu jantung itu sendiri dapat menjadi
amat berbahayawalaupun berfungsi
dalam keadaannyayang
terprima.Spike pacujantung
itu
sendiri selalu berpotensi mencetuskan aritmia berat. Misalnya, jika pacu jantung ventrikel secara tidak sengaja salah mencetuskan impuls selama masa rentan repolarisasi ventrikel (ingat fenomena R-on-R),takikardia ventrikel dapat terjadi.
Untungnya, kemajuan dalam rancanngan pacu jantung telah menurunkan angka kejadianini
selama elektroda tetap berkontak baik dengan jantung.Penderita gangguan fungsi ventrikel kiri atau gagal jantung kongestif
tidak
selalu mendapat manfaatdari
pacu jantung yang dipasangdi
dalam ventrikel kanair seperti yang digambarkan pada gambar B dan Cdi
halaman 190. Pacu jantung seperti demikian sebenarnya dapat mencetuskanepisgde
gagaljantung
dengan caramengambil
alih konduksilistrik
intrinsik yang efektif dan memperburuk kontraktilitas ventrikel. Dengan demikiary pacu jantung yang lebih modernuntuk
pasien seperti itu. Pada pacu jantung ini, elektroda ketiga disusupkan ke dalam sinus koronarius
dari atrium
kanan dandi
masukkan ke dalam vena lateral ventrikelkiri
tempat pacu epikardium memperkuat konduksiventrikel kiri
dan mengurangi gejala-gejala gagal jantung (lihat gambar di bawah). Kelompok pasien lain yang mendapat manfaatdari
pacu jantung jenisini
adalah mereka yang menderita blokade cabang berkaskiri,
yang menyebabkantidak
sinkronnya kontraksi ventrikel kanan dan ventrikelkiri
sehingga dapat mengganggu fungsi ventrikel. Facu jantung ventrikelkiri
dapat memperbaiki timing yang salahini
dary sekali lagi, memperbaiki keadaan klinis pasien.Tempat pacu jantung epikardium.
Pacu Jantung
Pada,beberapi pasien; spike'pa-cu jantung mungkin sukar teiliha't pada'EKG
itandar karena,a.mplitudonya lebih'kecil dari, J mVrJika kamu memeriksa EfC ,pasie-n:yang:be|q.m kamu kenali yang menunjukkan kompleks QRS iebai: Oan: OevibSl sumUu'ke,'kirl.kamU':ha.us',selalu '.mencur:iQai''adanya pacu tjantung-.:Wdlaupu4:s'pike"pacu' jbntqn-glyang sangat. kecll,,tersebut iu ka r.,.teri inai,'sebenainij;, pe- e riksia n,paii.ei.;' jilqa : pasien,sad a r ata u beberapa,, p. rt.ny.u n',, i&e1hin;,,_a f<u n ..rrc n u |j u ikan ada ata u tidaknya
pacu jantung listrik.
sally M. bekerja di rumah sakit milik Anda sebagai relawan. suatu hari ia diminta mengambil beberapa larutan intravena dari apotek di lantai
dasar rumah saiit untuk unit perawatan intensif di lantai tiga. la masuk ke dalam lift beserta kereta dorongnya, dan mengedipkan mata dengan ramah pada apoteker.
Anda kebetulan sedang berdiri di depan
lift
lantai tiga, tidak sabar menunggu untuk turun ke kafetaria. Ketika pintulift
terbuka, Anda menernukan sally pingsan di lantai lift, tidak bergerak sambil bernapas megap-megap. Dari pemeriksaan singkat, tanda vitalnya masih stabil.,Andar"glru
menarik brankar yang tepat berada di dekatmu dan membawaSally ke unit perawatan intensif.
ielama perjalanan menuju unit tersebut, Anda mencoba berbicara dengannya. la iangat kebrngungan dan mengalami disorientasi, dan Anda meriperhatikan blhwa ia mengalami inkontinensia. Di ICU dilakukan pemeriksaan EKG.
Apakah strip rrama ini menceritakan tentang apa yang terjadi pada Sally
di dalam lift?
194
^l 4
Blokade Konduksit
Jawabannya hanya satu kata, tidak. Strip irama menunjukkan takikardia sinus, blokade AV derajat satu, dan gambaran telinga kelinci milik blokade cabang berkas kanan. Tidak ada satu hal pun-di sini yang dapat me- nyebabkan Sally pingsan. Andaikan Anda menemukan bradikardia yang nyata, aritmia ventrikular, atau blokade jantung yang derajatnya lebih tinggi, Anda pasti akan mencurigai adanya sinkop Stokes-Adams, yaitu kejadian pingsan mendadak akibat curah jantung yang tidak adekuat.
Periode disorientasi setelah Sally pingsan juga tidak khas untuk sinkop Stokes-Adams tetapi khas untuk keadaan pasca-iktal yang terjadi setelah kejang.
Sekitar 15 menit sesudah pingsan, status mental Sally telah kem- bali normal, dan ia tidak sabar untuk kernbali bekerja. Anda mampu membujuknya untuk tinggal sebentar
di
ICU untuk diobservasi. Padapemantauan jantung seterusnya, tidak terdapat aritmia atau blokade konduksiyang signifikan, tetapi pada pemeriksaan MRI kepala didapatkan adanya kemungkinan meningioma. Oleh karena itu, Sally kemungkinan menderita kejang akibat lesi yang meluas pada otak. Meningiomanya berhasil diangkat tanpa komplikasi, dan beberapa bulan kemudian Anda melihat Sally dengan riang gembira mendorong kereta dorongnya lagi.
Satu monumen bagisemua orang bahwa melayaniorang lain adalah cara yang paling tepat untuk mencapai kepuasan sejati dalam hidup.