• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Ajar Budidaya Kelapa Sawit

N/A
N/A
Mukhammad Idris Zakariyah

Academic year: 2023

Membagikan "Buku Ajar Budidaya Kelapa Sawit"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, kami dapat menyelesaikan penulisan buku yang berjudul Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Buku ini terdiri dari 5 bab, yang masing-masing bab mewakili bagian-bagian konsep yang akan dipelajari, diantaranya BAB I yang membahas tentang konsep umum sejarah, botani tumbuhan, klasifikasi, morfologi tumbuhan, dan jenis-jenis kelapa sawit. BAB II membahas tentang kebutuhan pertumbuhan seperti media tanam, iklim, dan potensi produksi menurut kelas lahan.

Penulis berharap buku ini dapat bermanfaat bagi para petani dan pelaku usaha tanaman kelapa sawit, yang merupakan buku ajar mata kuliah pemuliaan tanaman perkebunan khususnya tanaman kelapa pada program studi Agrokoteknologi. Selain itu, buku ini juga dapat menjadi referensi tambahan bagi dunia akademis sekaligus panduan bagi para pelaku usaha pembibitan kelapa sawit. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku panduan ini.

Gambar     2. Buah Fesifera .  5
Gambar 2. Buah Fesifera . 5

PENDAHULUAN

Sejarah Kelapa Sawit

Pada tahun 1911, budidaya dan budidaya kelapa sawit secara komersial dimulai, dan pelopor di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang kemudian disusul oleh K. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan bibit dura Deli Jarak Jauh. Baru sejak masa Orde Baru perluasan areal tanam yang dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan digalakkan.

Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat kenaikan harga minyak sehingga peran minyak nabati sebagai energi alternatif semakin meningkat. Pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Raya Bogor sebagian masih hidup, dengan tinggi sekitar 12m, dan merupakan pohon kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal dari Afrika.

Botani

Bunga jantan dan bunga betina terpisah, namun berada pada pohon yang sama (monoecious) dan mempunyai masa masak yang berbeda, sehingga penyerbukan sendiri sangat jarang terjadi. Tanaman kelapa sawit jenis cangkang pisifera bersifat betina mandul sehingga jarang menghasilkan buah tandan, dan dijadikan sebagai tetua jantan untuk menghasilkan benih premium. Inti sawit (kernel yang sebenarnya berupa biji) merupakan endosperma dan embrio yang mengandung minyak inti sawit berkualitas tinggi.

Gambar 1. Tanaman Kelapa Sawit
Gambar 1. Tanaman Kelapa Sawit

Klasifikasi dan Penyebaran

Nigrescens: buahnya berwarna ungu sampai hitam ketika masih muda dan berubah menjadi oranye ketika buah sudah matang. Saat ini Elaeis guineensis ditanam secara komersial di Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Samudera Pasifik.

Morfologi dan Pertumbuhan

  • Akar
  • Batang
  • Buah
  • Biji dan Kecambah

Pada pohon kelapa sawit, setiap ketiak daun akan menghasilkan tandan bunga jantan dan tandan bunga betina. Pada tanaman muda, terutama pada saat tanaman mulai berbunga, sering dijumpai bunga banci atau bunga hermafrodit. Meskipun tanaman kelapa sawit ini berumah satu, namun terjadi penyerbukan silang karena masa bunga mekar tidak bersamaan.

Pada saat primordia bunga terbentuk, jaringan yang terbentuk belum dapat menentukan apakah bunga tersebut berjenis kelamin betina atau jantan. Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah bunga betina dengan jumlah seluruh bunga (termasuk bunga abnormal) yang dinyatakan dalam persentase. Komponen produksi minyak sawit adalah “total produksi TBS” dan jumlah minyak sawit dan inti sawit yang dihasilkan dari ekstraksi TBS.

Gambar 8. Brondolan K. sawit
Gambar 8. Brondolan K. sawit

Type Kelapa Sawit

Karena tidak ada cangkang, persentase mesokarp pada buah sangat besar, dan rendemennya juga sangat tinggi.

Dura

Pisifera

Tenera

SYARAT PERTUMBUHAN

Media Tanam

Curah hujan yang baik adalah mm/tahun, tidak kekurangan air dan curah hujan relatif merata sepanjang tahun. Oleh karena itu, curah hujan kurang dari 2000 mm/tahun masih baik untuk tanaman kelapa sawit asalkan tidak terjadi defisit air sebesar 250 mm. Curah hujan lebih dari 2500 mm juga baik asalkan tidak lebih dari 180 hari hujan per tahun.

Defisit air yang tinggi dapat menyebabkan produksi menurun dan produksi akan kembali normal setelah 2-4 tahun.

Potensi Produksi Sesuai Klas Lahan

Potensi produksi setiap kelas lahan ditentukan oleh keunggulan bahan tanaman yang digunakan dan ukuran teknis budaya yang digunakan.

Tabel   2. Potensi Produksi Sesuai Klas Lahan
Tabel 2. Potensi Produksi Sesuai Klas Lahan

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Pembibitan

  • Penyemaian
  • Pemeliharaan Pembibitan a. Penyiangan gulma

Tanah untuk pengisian tas bayi dan tas besar diambil dari daerah yang bebas hama dan penyakit terutama penyakit busuk batang (ganoderma). Tahap pertama (pre-nursery), benih disimpan dalam tas kecil atau baby bag, kemudian dipindahkan ke persemaian utama (saat sudah mempunyai 3-4 helai daun atau berumur 3 bulan. Pada tahap pra-nursery , benih dipupuk dengan pupuk urea dan NPK 15-15 -6-4 Pemupukan pada fase persemaian utama.

Seleksi di TK berlangsung dalam dua tahap, tahap I: usia 4-6 minggu; tahap II: sesaat sebelum pindah ke TK utama (usia 3 bulan, 3-4 lembar). Selain itu juga dilengkapi dengan bagan rekomendasi pemupukan, bagan pengendalian hama dan penyakit yang merinci jenis penyakit dan hama yang menyerang benih serta gejala umum yang ditunjukkan benih.

Gambar 15. Lokasi Pembibitan
Gambar 15. Lokasi Pembibitan

Penanaman

  • Penentuan Pola Tanam
  • Pemancangan
  • Pelaksanaan Pemancangan adalah sebagai berikut
  • Tahapan Penanaman
  • Pembuatan Lubang Tanam
  • Mengecer Bibit ke Titik Tanam
  • Teknik Menanam Kelapa Sawit

Anda boleh memeriksa tumbuhan yang tidak baik secepat mungkin dengan memasukkan batang berdiameter 1 cm ke dalam lubang penanaman. Sekiranya rotan bergerak bebas di bahagian bawah lubang penanaman, penyatuan perlu dilakukan dengan segera. Jarak penanaman ditentukan oleh saiz tumbuhan, terutamanya diameter kepala, tumbuhan boleh menerima cahaya matahari yang optimum, juga mengambil kira diameter akar.

Jarak tanam yang ideal adalah berbentuk segitiga sama sisi, penangkapan cahaya maksimal, populasi lebih banyak (15% tanaman lebih banyak), kelemahan: sulit menerapkan mekanisasi dalam kegiatan penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Sistem jarak tanam kelapa sawit erat kaitannya dengan tegakan tanaman per hektar (kerapatan kepala/ha) dan cluster produksi masing-masing tanaman. Umumnya arah barisan pada tanaman kelapa sawit adalah Utara-Selatan, namun pada keadaan tertentu arah barisan dapat diubah dan disesuaikan dengan fotografi lapangan.

Sedangkan untuk daerah perbukitan, arah barisan dan jarak tanam bergantung pada tata cara pengelolaan tanaman. Di kawasan ini arah barisan tanaman sama seperti di kawasan datar, Utara-Selatan. Bedanya, jarak tanam ditentukan berdasarkan proyeksi jarak tanam sebenarnya.

Lubang tanam ini diisi dengan tandan kosong sebanyak 125 kg/lubang, diberikan satu kali aplikasi dan dilakukan setelah penanaman bibit kelapa sawit pada lubang kecil. Ukuran lubang tanam 90 x 90 x 60 cm pada lahan dengan pengolahan tanah kimia selektif (sisa kayu lunak) atau 60 x 60 x 40 cm pada lahan dengan pengolahan tanah mekanis. Lubang tanam yang ada terlebih dahulu diukur dengan bagian tengah lubang untuk mengetahui apakah ukuran lubang sudah sesuai dengan yang ditentukan.

Lubang tanam yang tersedia diisi sedikit dengan tanah dan ditaburi pupuk RP sebanyak 400 gram.

Gambar 23. Bibit Siap Tanam
Gambar 23. Bibit Siap Tanam

PEMELIHARAAN TANAMAN

Pemeliharaan Tanaman

  • Penyulaman dan Penjarangan
  • Penyiangan
  • Pemupukan
  • Pemangkasan Daun
  • Kastrasi Bunga
  • Penyerbukan Buatan
  • Hama
  • Penyakit

Pada dasarnya prinsip penanaman bibit kelapa sawit adalah dilakukan sedini mungkin (di bawah TBM) agar jumlah tegakan tetap penuh dan pertumbuhannya seragam. Upaya pengendalian gulma telah dilakukan dengan penanaman lahan antara tanaman kelapa sawit (gangan) dengan tanaman kacang tanah penutup tanah dan lumut kerak. Secara umum jenis-jenis gulma yang terdapat pada perkebunan kelapa sawit dapat digolongkan menjadi:

Gulma lunak yaitu gulma yang diperbolehkan keberadaannya pada budidaya kelapa sawit, karena gulma jenis ini mampu menahan erosi tanah, namun pertumbuhannya harus dikendalikan. 67 Budidaya kelapa sawit: buku teks. dan jantan yang masih berbentuk "dompet". yang keluar pada umur 24 bulan sebaiknya dibuang atau dikebiri. Katrasi adalah kegiatan mengeluarkan seluruh hasil generatif yaitu bunga jantan/betina, selama masih dalam bentuk 'morb'. untuk mendukung pertumbuhan vegetatif kelapa sawit.

Katarasi dimulai apabila lebih dari 50% tanaman kelapa sawit dalam satu blok telah menghasilkan bunga (masih dalam bentuk 'kantong' atau kelopak bunga yang belum terbuka). Selain pemupukan, pemeliharaan dan pengebirian, upaya optimal untuk mencapai produksi pada tanaman muda dapat dilakukan dengan penyerbukan terbantu, yang dapat melakukan penyerbukan dengan sempurna jika tersedia cukup bunga jantan pada tanaman kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit dapat terserang berbagai hama dan penyakit tanaman mulai dari pembibitan hingga perkebunan.

Hama yang biasa menyerang tanaman kelapa sawit biasanya dibedakan menjadi hama perusak akar, hama perusak daun, dan hama perusak buah. Gejala umum tanaman kelapa sawit yang tertular adalah bagian tengah tajuk menjadi kerdil dan daun baru yang hendak mekar menjadi bengkok dan tumbuh lurus. Pemberian bahan repelen misalnya kapur barus yang ditempelkan pada batang kelapa sawit yang sudah mulai membusuk (pada saat replanting).

Infestasi yang parah dapat menyebabkan kerusakan parah dan sejumlah besar larva dapat ditemukan pada setiap daun palem. Serangga asing (Sethhotosea Asigna) Larva hama ini menyerang daun kelapa sawit, terutama daun yang menyerang dalam keadaan aktif yaitu daun nomor 9 – 25. Hama ini merupakan salah satu hama utama yang menyerang tanaman kelapa sawit di lahan kelapa sawit. . pusat perkebunan di Sumatera bagian utara.

Gambar 32. Tanaman Belum Menghasilkan
Gambar 32. Tanaman Belum Menghasilkan

Pengertian Panen

Untuk pemanen yang berasal dari karyawan kami sendiri, dialokasikan secara borongan sesuai ketentuan yang ada. Sedangkan untuk pemanen yang berasal dari kontraktor tidak berlaku grosir dan harga per kg TBS yang dihasilkan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Segala peraturan yang berkaitan dengan disiplin panen berlaku bagi seluruh pegawai tetap, baik pegawai maupun pegawai kontrak.

Manajemen perkebunan bertugas mengumpulkan seluruh buah matang yang tersedia dan mengirimkannya ke pabrik dengan kualitas buah yang optimal untuk mendapatkan minyak sawit dan kernel dengan kualitas terbaik.

Sistem Panen

  • Kriteria Matang Panen

Hasil minyak sawit dan hasil inti sawit serta hasil total minyak dan volume inti sawit. Hilangnya daun-daun yang lepas di ladang karena diambil atau dicuri dan tidak dikumpulkan (di lapangan dan khususnya di lapangan) dapat diminimalisir. Kemudian para pemanen memungut biji kopi yang lepas agar biji yang tidak terambil bisa diminimalisir.

Dengan adanya kriteria kematangan petik 5 tandan normal dan segar pada panel, pemetikan menjadi lebih mudah, baik bagi pemetik maupun penyortir/pengawas. Jika kita tidak memanen tandan yang <5 biji di papannya, maka komposisi kematangan buah yang dipetik di PKS akan sangat baik. Demikian pula jumlah daun pada satu pohon dapat dipertahankan pada angka 48-56 karena daun hanya dicabut pada saat tandan sudah matang.

Penilaian pengembangan lahan kelapa sawit dan kebutuhan bahan tanaman pada pembangunan jangka panjang tahap kedua. Dampak perkebunan kelapa sawit terhadap sumber daya alam dan perekonomian masyarakat di Kabupaten Pasir, Provinsi.

Tabel 5. Analisa Usaha Budidaya Tanaman Kelapa  Sawit 0 Tahun s.d. 48 Tahun
Tabel 5. Analisa Usaha Budidaya Tanaman Kelapa Sawit 0 Tahun s.d. 48 Tahun

TENTANG PENULIS

Budidaya Tanaman Kelapa Sawit Buku Ajar

Gambar

Gambar     2. Buah Fesifera .  5
Gambar     3. Kecambah Kelapa sawit .  6  Gambar     4. Akar Tanaman  Kelapa sawit .  9  Gambar     5
Gambar 1. Tanaman Kelapa Sawit
Gambar 2. Buah Pisifera
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rea Kaltim Plantations dibagi menjadi empat menu utama, yaitu menu Iklim dan Tanah, menu Budidaya Kelapa Sawit, menu Proteksi Tanaman, dan menu Areal Tanam dan

Kombinasi Limbah Kelapa Sawit Danampas Tahu Sebagai Media Budidaya Maggot (Hermetia Illucens) Salah Satu Alternatip Pakan

Dari dua tipologi petani swadaya yang dikemukakan tersebut memunculkan pertanyaan &#34;bagaimana proses adopsi teknologi budidaya tanaman kelapa sawit yang pemah menjadi

Teknik budidaya yang mempengaruhi produktivitas kelapa sawit meliputi persiapan pembukaan lahan, pengadaan bibit, penanaman, perawatan tanaman kelapa sawit belum

tentang penerapan teknologi budidaya tanaman kelapa sawit pada tanaman menghasilkan pada Tabel diatas, bahwa kegiatan penyiangan gulma pada tanaman kelapa sawit yang

tentang penerapan teknologi budidaya tanaman kelapa sawit pada tanaman menghasilkan pada Tabel diatas, bahwa kegiatan penyiangan gulma pada tanaman kelapa sawit yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa budidaya padi varietas Ciherang sebagai tanaman sela di perkebunan kelapa sawit memberikan pengaruh yang nyata

Kegiatan magang yang dilakukan penulis telah meningkatkan pengetahuan tentang budidaya tanaman kelapa sawit, memperoleh pengalaman dan keterampilan kerja sebagai PHL,