• Tidak ada hasil yang ditemukan

buku ii nota keuangan beserta rapbn ta 2022

N/A
N/A
Novia Agustiar Rahmat

Academic year: 2023

Membagikan "buku ii nota keuangan beserta rapbn ta 2022"

Copied!
480
0
0

Teks penuh

Asumsi Dasar Ekonomi Makro

RANCANGAN

Pendapatan Negara

Belanja Negara

Defisit Anggaran

Ringkasan

Namun wabah penyakit Covid-19 yang ditetapkan sebagai pandemi global pada tahun 2020 menimbulkan guncangan besar di sisi penawaran dan permintaan sehingga menimbulkan kepanikan dan guncangan yang signifikan baik di pasar keuangan maupun sektor riil. Kebijakan fiskal yang luar biasa melalui penerbitan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 memberikan keleluasaan untuk meningkatkan defisit anggaran di atas 3 persen hingga tahun 2022.

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dengan diterapkannya reformasi struktural tersebut, tren pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus meningkat sehingga Indonesia memiliki basis pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat pada tahun 2022. Pada prinsipnya kebijakan fiskal pada tahun 2022 akan tetap fokus pada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. keluar secara bersamaan melalui upaya reformasi.

ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO

Pendahuluan

Perkembangan Ekonomi Global dan Domestik Tahun 2017–2021 dan

  • Perekonomian Global
  • Perekonomian Domestik

Nilai tukar rupiah yang berfluktuasi sepanjang paruh pertama tahun 2021 terutama dipengaruhi oleh perkembangan pandemi Covid-19 dan dinamika pasar keuangan global. Meredanya pandemi Covid-19 melalui program vaksinasi di akhir tahun 2021, serta pemulihan perekonomian Indonesia sesuai lintasannya, memberikan harapan nilai tukar rupiah tetap terjaga di tahun 2022.

Pencapaian Sasaran Indikator Kesejahteraan Masyarakat Tahun

Krisis ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19 berdampak pada kondisi pasar tenaga kerja di Indonesia. Sakernas Februari 2021 juga menunjukkan 9,3 persen penduduk usia kerja sebanyak 205,36 juta jiwa terkena dampak negatif pandemi Covid-19. Namun dampak pandemi Covid-19 pada Februari 2021 terhadap pasokan tenaga kerja relatif berkurang dibandingkan Agustus 2020.

Penduduk usia kerja yang tidak bekerja akibat Covid-19 sebanyak 1,62 juta orang atau turun 0,94 juta orang. Selain itu, penduduk pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja akibat pandemi Covid-19 juga menunjukkan penurunan sebesar 8,31 juta orang dibandingkan Agustus 2020. Selain itu, berdasarkan survei Piagam Program Penerapan Manajemen Prakerja Menurut penerima Kartu Prakerja, sebanyak 58 persen responden mampu tumbuh atau bertahan di dunia kerja di tengah pandemi Covid-19.

Tingkat kemiskinan dan ketimpangan Pencapaian target indikator kesejahteraan berada dalam tren yang menggembirakan hingga akhir tahun 2019, sebelum akhirnya pandemi Covid-19 muncul di Indonesia dan dunia. Angka kemiskinan kembali meningkat pada tahun 2020, mencapai dua digit yaitu 10,19 persen, dan rasio Gini juga meningkat menjadi 0,385 pada bulan September 2020, yang menunjukkan peningkatan ketimpangan penduduk akibat pandemi Covid-19. Kinerja tersebut sangat memuaskan, meskipun kinerja NTP pada masa pandemi Covid-19 berada di bawah 100 yaitu pada bulan Mei dan Juni 2020 sebesar 99,47 dan 99,60.

Proyeksi Asumsi Dasar Ekonomi Makro Jangka Menengah Tahun

Perkembangan nilai tukar rupiah dalam jangka menengah akan terus dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik domestik maupun global. Selain itu, kebutuhan refinancing akibat pembiayaan pemulihan krisis akibat pandemi Covid-19 diperkirakan akan berdampak pada kebutuhan devisa di pasar keuangan domestik. Selain itu, dinamika pasar keuangan global juga akan mempengaruhi perkembangan pasokan valas dalam negeri.

Pasar keuangan global diperkirakan akan terus didukung oleh kebijakan moneter yang akomodatif di negara-negara maju sebagai respons terhadap kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19. Selain itu, percepatan pemulihan ekonomi akan mendorong negara-negara maju untuk menerapkan kebijakan normalisasi moneter dengan menaikkan suku bunga dan mendorong arus keluar modal dari negara-negara emerging market. Dari sisi domestik, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi positif pergerakan suku bunga SUN 10 tahun, antara lain stabilitas perekonomian nasional yang tetap terjaga, dibuktikan dengan inflasi yang relatif rendah dan nilai tukar yang relatif stabil.

Selanjutnya akan berdampak positif pada pergerakan suku bunga 10 tahun yang akan memberikan efisiensi biaya bunga utang. Dalam jangka menengah, pergerakan harga minyak mentah dunia dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global, terutama setelah masa pemulihan pasca pandemi Covid-19. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, ICP diperkirakan akan bergerak pada kisaran US$55 – 70 per barel dalam jangka menengah, mengikuti pola pergerakan harga minyak mentah dunia.

PENDAPATAN NEGARA

Pendahuluan

  • Perkembangan Penerimaan Perpajakan Tahun 2017 – 2021 dan
    • Perkembangan Penerimaan Pajak Tahun 2017 – 2021 dan Rencana
    • Perkembangan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Tahun
    • Belanja Perpajakan
  • Perkembangan Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 – 2021 dan
    • PNBP SDA
    • Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan
    • PNBP Lainnya
    • Pendapatan BLU
  • Perkembangan Penerimaan Hibah Tahun 2017–2021 dan Rencana

Langkah-langkah stimulus fiskal untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan dukungan kepada dunia usaha pada tahun 2020 dan 2021 dapat dilihat pada Tabel 2.2. Selain itu, berkat berbagai upaya penanggulangan pandemi Covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional, penerimaan pajak diperkirakan mencapai Rp 780,0 miliar pada tahun 2021, atau dapat tumbuh kembali sebesar 11,4 persen dari tahun 2020, seiring dengan peningkatan konsumsi dan permintaan.

Dampak pandemi Covid-19 memberikan tekanan sehingga penerimaan bea dan cukai pada tahun 2020 turun sebesar 0,2 persen. Dampak pandemi Covid-19 memberikan tekanan yang semakin dalam, sehingga pada tahun 2020 penerimaan bea masuk turun sebesar 13,5 persen. Melihat besarnya manfaat relaksasi PNBP dalam mendukung dunia usaha dan masyarakat luas pada tahun 2020, pemerintah akan melanjutkan kebijakan relaksasi PNBP pada tahun 2021.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2017 dengan pertumbuhan sebesar 71,2 persen, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2020 yaitu menyusut sebesar 37,2 persen. Pada tahun 2021, realisasi penerimaan migas dari sumber daya alam diperkirakan sebesar Rp94.942,8 miliar, tumbuh 37,4 persen dibandingkan realisasi tahun 2020. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume produksi kayu sebesar 49,1 juta m3 pada tahun 2021 menjadi 52,3 juta m3 pada tahun 2022.

Pada prakiraan tahun 2021, realisasi penerimaan sumber daya alam perikanan diperkirakan mencapai Rp957,2 miliar atau meningkat 59,4 persen dibandingkan realisasi tahun 2020. BLU bidang barang dan jasa lainnya pada tahun 2022 fokus pada sumber pembiayaan yang mereka berasal dari perilaku.

GRAFIK 2.2 PPN & PPnBM, 2017-2022
GRAFIK 2.2 PPN & PPnBM, 2017-2022

Proyeksi Pendapatan Negara Jangka Menengah Tahun 2023 – 2025

  • Proyeksi Penerimaan Perpajakan Jangka Menengah 2023 – 2025
  • Proyeksi Penerimaan Negara Bukan Pajak Jangka Menengah 2023–2025
  • Proyeksi Penerimaan Hibah Jangka Menengah 2023–2025

Konsolidasi fiskal merupakan upaya disiplin fiskal untuk menjaga kesinambungan fiskal dalam jangka menengah dan panjang. Selain itu, optimalisasi penerimaan negara dalam jangka menengah juga akan dipengaruhi oleh dinamika pergerakan bahan baku yang terutama berdampak pada PNBP. Dalam jangka menengah, penerimaan pajak akan terus dioptimalkan dengan tetap menjaga daya saing dan investasi sejalan dengan komitmen pemerintah untuk melanjutkan kebijakan reformasi perpajakan, baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi pajak.

Selain itu, aktivitas perdagangan internasional yang terus meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi akan mendorong penerimaan baik dari bea masuk maupun bea keluar dalam jangka menengah. Dalam jangka menengah, PNBP diharapkan sejalan dengan pergerakan harga komoditas yang diharapkan stabil. PNBP dalam jangka menengah diperkirakan berada pada kisaran 1,7-2,0 persen PDB dan harga komoditas akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi dinamika PNBP ke depan.

Dalam jangka menengah, PNBP sumber daya migas akan dipengaruhi oleh pergerakan harga migas serta upaya peningkatan lift migas, termasuk melalui perbaikan iklim investasi di sektor hulu migas. Pendapatan hibah yang diharapkan dalam jangka menengah didasarkan pada proyeksi hibah yang akan dikelola oleh K/A, khususnya yang berasal dari luar negeri. Pendapatan hibah dalam jangka menengah 2023–2025 dipengaruhi oleh kesepakatan antara K/A dan donor dalam rencana kegiatan yang didanai hibah.

BELANJA NEGARA

Pendahuluan

Tahun 2022 merupakan tahun terakhir masa relaksasi perluasan defisit, sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung pemulihan ekonomi. Sejalan dengan belanja pemerintah pusat, pada tahun 2022 TKDD juga akan diarahkan untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi di tingkat daerah. Penguatan pemulihan ekonomi dan reformasi struktural yang bertujuan untuk mereformasi sumber daya manusia yang unggul (kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan) dan transformasi ekonomi (infrastruktur dan birokrasi).

Sesuai dengan “Pemulihan ekonomi dan reformasi struktural” sebagai tema yang ditetapkan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022, serta merupakan tahun kunci untuk melepaskan diri dari tekanan pandemi Covid-19, maka arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional Tahun 2022 dituangkan dalam tujuh Prioritas Nasional (NP) dalam PRK 2022. Ketujuh PN tersebut merupakan Agenda Pembangunan yang masuk dalam RPJMN 2020–2024 dan akan dipertahankan dalam PRK 2022 sebagai koridor pencapaian tema, arah kebijakan, dan strategi pembangunan. Pembangunan daerah pada tahun 2022 diarahkan untuk mengurangi kesenjangan antar daerah, fokus pada percepatan pemulihan dampak pandemi Covid-19, melanjutkan transformasi sosial ekonomi untuk meningkatkan rantai produksi dan rantai nilai daerah, mengoptimalkan keunggulan kompetitif daerah dan sekaligus meningkatkan kesetaraan kualitas hidup antar wilayah.

Pembangunan sumber daya manusia pada tahun 2022 akan fokus pada: pengendalian pertumbuhan penduduk melalui penurunan angka kelahiran total dan penguatan pelaksanaan pengelolaan kependudukan; meningkatkan pelaksanaan program bantuan sosial dan keselamatan bagi seluruh masyarakat yang lebih akurat, terintegrasi dan mudah beradaptasi; meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, khususnya kelanjutan reformasi sistem kesehatan, penguatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, pelayanan gizi, pelayanan kesehatan lanjut usia, serta pengendalian penyakit yang didukung dengan upaya promotif dan preventif, serta serta digitalisasi pelayanan kesehatan; peningkatan pemerataan layanan pendidikan yang berkualitas; peningkatan kualitas anak, perempuan dan remaja; pengentasan kemiskinan; dan meningkatkan produktivitas dan daya saing. Pembangunan infrastruktur pada tahun 2022 akan mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural melalui program prioritas pembangunan infrastruktur pelayanan dasar, infrastruktur perekonomian, infrastruktur perkotaan, infrastruktur energi dan ketenagalistrikan serta transformasi digital. Pembangunan Lingkungan Hidup, Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim pada RKP 2022 difokuskan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat yang lebih berketahanan dan beradaptasi untuk mendukung pemulihan dan transformasi dampak Covid-19 menuju pembangunan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Belanja Pemerintah Pusat

  • Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2017–2021 dan Rencana
    • Kebijakan dan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Menurut
    • Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi
  • Perkembangan Proyeksi Jangka Menengah hingga Penetapan
  • Proyeksi Belanja Pemerintah Pusat Jangka Menengah Tahun 2023–

Dengan adanya berbagai tantangan tersebut, belanja pemerintah pada tahun 2022 ditujukan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Pembangunan bidang kesehatan pada tahun 2022 ditujukan untuk: (1) melanjutkan penanganan Covid-19, antara lain dengan menyelesaikan program vaksinasi tahun 2021 dan. Untuk memperkuat sektor pariwisata, arah kebijakan pembangunan pada tahun 2022 meliputi: (1) pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif pada aspek 3A (aksesibilitas, atraksi dan fasilitas) dan 2P (promosi dan partisipasi pelaku usaha swasta); (2) percepatan pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP); (3) peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif; dan (4) pemulihan pasar pariwisata dan rebranding pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dalam RAPBN tahun anggaran 2022, belanja non-K/L dialokasikan sebesar Rp997.694,8 miliar, alokasi tersebut akan digunakan untuk melaksanakan berbagai kebijakan strategis pada tahun 2022, antara lain: Sementara itu, anggaran fungsi perlindungan lingkungan hidup mengalami penurunan pada tahun 2020 karena kebijakan untuk melakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk menangani dampak pandemi Covid-19. Kegiatan prioritas pada tahun 2022 yang akan dilaksanakan meliputi: (1) pencegahan, pengendalian, pemulihan pencemaran dan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup; (2) restorasi lahan berkelanjutan; dan (3) pengelolaan sampah.

Arah kebijakan belanja fungsi kesehatan yang ditempuh pada tahun 2022 antara lain: (1) melanjutkan penanganan Covid-19, (2) melaksanakan reformasi sistem kesehatan; (3) mempercepat penurunan kejadian penurunan nilai; dan (4) menjaga kelangsungan program JKN. Pada tahun 2022, anggaran fungsi pariwisata ditujukan antara lain untuk: (1) pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif pada aspek 3 A (aksesibilitas, atraksi dan amenitas) dan 2 P (promosi dan partisipasi pelaku usaha swasta); (2) pengembangan destinasi wisata; 3) peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif; dan (4) pemulihan pasar pariwisata dan rename Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menghadapi pandemi Covid-19 menjadi pasar pariwisata yang berketahanan dan berkelanjutan. Beberapa sasaran luaran prioritas fungsi keagamaan pada tahun 2022 antara lain: (1) hibah untuk penyuluh non-PNS sebanyak 61,06 ribu orang;

Belanja fungsi perlindungan sosial merupakan salah satu belanja prioritas pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021. Beberapa di antaranya adalah pelaksanaan stimulus fiskal dan pemulihan ekonomi yang dilaksanakan pada tahun 2021 dan akan dilanjutkan pada tahun 2022.

Gambar

GRAFIK 2.2 PPN & PPnBM, 2017-2022
GRAFIK 2.4 PAJAK LAINNYA, 2017-2022
Tabel 2.4  menyajikan belanja perpajakan  berdasarkan sektor perekonomian. Laporan  belanja perpajakan tahun 2020 telah  menyesuaikan kategorisasi sesuai sektor yang  ada  pada  klasifikasi  Produk  Domestik  Bruto,  sehingga berbeda dengan laporan-laporan
GRAFIK 2.13 HIBAH, 2017-2022

Referensi

Dokumen terkait