Upaya menghasilkan buku teks responsif gender ini merupakan bagian dari upaya penting pengarusutamaan gender dalam bidang pendidikan. Kehadiran buku teks responsif gender merupakan strategi penting dalam upaya menyeimbangkan bias gender yang masih ada dalam sistem pendidikan yang ada.
DINAMIKA KEILMUAN DAKWAH DALAM
DAKWAH: KESETARAAN PELUANG
MITRA DAKWAH: KOMUNIKAN YANG RESPONSIF 71
ATSAR DAKWAH: FEEDBACK RESPONSIF GENDER 143
DAKWAH MULTIKULTURAL UPAYA STRATEGIS
KONTEMPORER MENYAPA ISU GENDER 193
PARADIGMA DAKWAH KULTURAL
Epistemologi Keilmuan Dakwah
Dalam beberapa literatur terdapat empat sumber ilmu dakwah yaitu akal, intuisi, indra dan wibawa. Atas dasar ini, ilmu dakwah dapat disebut sebagai suatu disiplin ilmu yang bersifat interdisipliner dan multidisiplin.9.
Ilmu Dakwah dan Praktik Implementatif
Profesi keilmuan dakwah di atas pada hakikatnya merupakan implementasi hakikat dakwah yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Mad'u. Konsep pemetaan di atas lebih bersifat teoritis dan sebaiknya diterjemahkan ke dalam sebaran mata kuliah dengan disiplin ilmu yang lebih beragam.
Eksistensi dan Objek Studi Ilmu Dakwah
- Landasan Ontologis
- Landasan Aksiologi
Da'i-da'iyah harus mengingatkan Mad'u bahwa Islam tidak pernah memperlakukan perempuan dan laki-laki secara berbeda. Namun perempuan juga harus dilihat sebagai individu, karena Al-Quran memperlakukan individu, baik laki-laki maupun perempuan, secara setara.83.
Dai-daiyah dalam Tilikan Teoritis
Choirul Arif, Quo Vadis Komunikasi Islam: Menuju Keseimbangan Nalar Kritis dan Pragmatis di Tengah Global Village. Quo Vadis Komunikasi Islam: Menuju Keseimbangan Nalar Kritis dan Pragmatis di Tengah Global Village, Jurnal Komunikasi Islam | ISBN Jilid 02,.
Profesionalisme Dai-daiyah dalam Dakwah
Keempat: Abdul Basit, Dakwah yang cerdas di era modern, Beliau menjelaskan bagaimana berdakwah yang cerdas di era modern, dan meyakini bahwa ada empat hal yang dapat dilakukan dalam berdakwah di era modern, yaitu pertama, menjadikan daveti sebagai objek ilmu pengetahuan yang dapat diteliti dan dikembangkan sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Jadi, profesionalisme tidak lain hanyalah seperangkat alat atau bekal yang benar-benar diperlukan bagi seorang da’i-da’iyah, yang akan menunjang keberhasilan atau prestasinya dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang da’i.
Dai-daiyah Responsif Gender
- Kompetensi dai
Bahwa kegagalan seorang da'i yang pertama adalah tidak mempersiapkan apa yang ingin disampaikan dalam hatinya, dan tidak memberikan gagasan dalam pikirannya. Mereka hanya bisa tertarik atau tergerak oleh pengaruh khotbah yang bertahan lama, serta kefasihan yang mengalir begitu dalam dari sosok seorang khatib.
Klasifikasi Mitra Dakwah (Mad’u)
Bahri Ghozali membagi komunitas mitra dakwah menjadi beberapa klasifikasi: Pertama, tujuan yang menyangkut kelompok masyarakat, dilihat dari sudut pandang sosiologi berupa komunitas terpencil, pedesaan, kota besar dan kecil, serta komunitas di pinggiran kota besar. tujuan yang menyangkut kelompok masyarakat, dilihat dari struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintahan dan keluarga. Ketiga, tujuan yang berupa kelompok masyarakat, dilihat dari segi sosial budaya berupa kelompok priyayi, abangan dan santri, klasifikasi ini terutama Keempat, tujuan, terkait kelompok masyarakat, dilihat dari tingkat usia anak-anak, remaja, dan lanjut usia, Kelima, tujuan terkait kelompok masyarakat, dilihat dari sudut pekerjaan (profesi atau pekerjaan) berupa petani, pedagang, seniman, pekerja, PNS. Keenam, tujuan yang berkaitan dengan kelompok Masyarakat dilihat dari segi taraf hidup sosial ekonomi berupa masyarakat kaya, menengah dan miskin. Ketujuh, tujuan yang berhubungan dengan komunitas kelompok terlihat dari gender atau teksnya berupa laki-laki dan perempuan. Kedelapan, sasaran terkait kelompok dilihat dari sudut pandang tertentu berupa kelompok masyarakat yang menjadi pelacur, tunawisma, pengangguran, narapidana, dan lain-lain.
Pendekatan Dakwah: Kesetaraan dalam Perbedaan
Mad'u yang disebut juga mitra, sasaran, dan objek ajakan adalah orang yang menerima pesan ajakan tersebut. Pendekatan dakwah yang digunakan bagi mad’u, baik laki-laki maupun perempuan, adalah memberikan persamaan hak dalam hal menerima informasi keagamaan (materi dakwah), mengemukakan pikiran (jawaban materi dakwah) dan dakwah diri. aktualisasi orang gila. kamu.
Al-Qur’an dan Hadis Sebagai Sumber Utama Materi Dakwah
Dengan demikian, teks Al-Qur'an tidak didasarkan pada masa kompilasi dan penafsiran manusia yang panjang. Sifat suci Al-Qur'an dapat menimbulkan daya tarik spiritualitas bahkan pada orang yang tidak mengerti bahasa Arab.
ميحر روفغ اللهو مكبونذ مكل رفغيو الله مكببحي ىنوعبتاف الله نوبحت متنك نا لق
نيرفاكلا بحي لا الله نإف اولوت ناف لوسرلاو الله اوعيطا لق
Eksistensi dan Inti Materi Dakwah
Secara umum pesan dakwah atau materi dakwah adalah semua ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits. Menurut Muhammad Ali Aziz, materi dakwah meliputi 9 hal: pertama Al-Qur'an, kedua hadis; ketiga, pendapat para sahabat Nabi; kelima, pendapat ulama; keenam, hasil penelitian ilmiah; ketujuh, kisah dan pengalaman yang patut diteladani;
Teknik Penyampaian Materi Dakwah
- Mengikuti Perkembangan Zaman
Dakwah Islam yang baik juga harus mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa mengubah nilai-nilai inti Islam. Dakwah Islam yang baik tidak boleh acuh tak acuh dalam membuat klaim atau penilaian terhadap seseorang.
Materi Dakwah Responsif Gender
Dalam situasi ketimpangan seperti inilah materi dakwah menjadi sangat diperlukan untuk menarik perhatian. Materi dakwah idealnya ditujukan untuk mengurangi ketimpangan peran antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Sebelum berbicara tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan, harus ada proses penetapan pandangan Al-Qur'an tentang asal muasal peristiwa perempuan.
مكمركا نإ اوفراعتل لئابقو ابوعش مكانلعجو يثناو ركذ نم مكانقلخ انإ سانلا اهيا اي ريبخ ميلع الله نإ مكاقتأ الله دنع
Dalam hal ini, salah satu ayat yang dapat kita rujuk adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Hujurat ayat ke-13. Selain al-Quran, ayat 13 surat al-Hujurot, ayat al-Quran yang popular dijadikan rujukan ketika membicarakan tentang asal usul wanita, adalah kalimah Allah dalam ayat 1 Surah An-Nisa.
لااجر امهنم ثبو اهجوز اهنم قلخو ةدحاو سفن نم مكقلخ ىذلا مكبر اوقتا سانلا اهيأاي ابيقر مكيلع ناك الله نإ ماحرلااو هب نولءاست ىذلا الله اوقتاو ءاسنو اريثك
Bahkan kedudukan khalifah tidak mengacu pada gender atau ciri-ciri manusia seperti ras, suku, status sosial dan sebagainya. Kedua, Al-Qur’an surat al-A’raf: 172 menekankan tentang perjanjian awal seluruh anak Adam dengan Allah SWT.
مكبرب تسلا مهسفنا ىلع مهدهشاو مهتيرذ مهروهظ نم مدآ ىنب نم كبر ذخا ذاو نيلفاغ اذه نع انك انإ ةمايقلا موي اولوقت نا اندهش ىلب اولاق
Menafsirkan ulang beberapa nuktah dalam pemahaman keagamaan
Karena perkembangan masyarakat yang menuntut terciptanya keadilan gender, maka penafsiran ulang terhadap pandangan agama yang berbias laki-laki merupakan sebuah keniscayaan. Namun pembagian kerja antara perempuan sebagai penjaga ruang domestik dan laki-laki sebagai penjaga ruang publik merupakan pembagian sosial yang sifatnya terus berubah.
Merombak praktik-praktik politik yang mendiskriminasikan perempuan Dalam kaitan ini, hal-hal yang harus dilakukan adalah
Siswa dapat menjelaskan pengertian media dakwah dan jenis-jenis media dakwah, serta menjelaskan hubungan media dakwah dengan perkembangan teknologi komunikasi modern, dan menyebutkan contoh media dakwah responsif gender. Media dakwah selalu bersifat fleksibel karena disesuaikan dengan waktu dan wilayah tempat dakwah berlangsung.
Jenis Metode Dakwah
Dakwah bil-lisan adalah penyampaian informasi tentang pesan dakwah secara lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah). Sedangkan dakwah bil-hal adalah dakwah dengan tindakan nyata seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Eksistensi Media Dakwah
Said Mubarak menambahkan, dengan menggunakan media (washilah) untuk dakwah, para dai pada masa lalu sebenarnya menjunjung tinggi etika dan fasilitas (pakem-pakem) yang harus dijunjung tinggi oleh para dakwah, yaitu (1) Media untuk da' wah tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur'an dan as-Sunnah; (2) Penggunaan media dakwah tidak mengarah pada hal-hal yang dilarang agama dan tidak menimbulkan kerugian; (3) Dapat digunakan dengan benar; (4) Media relevan dengan situasi dan keadaan konteks dakwah; (5) Media dapat menjadi perantara untuk menghilangkan tipu muslihat orang-orang kafir dan melanggar agama; (6) Jelas dalam tahapan penggunaan; (7) Media bersifat fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai kondisi masyarakat, adat istiadat, kepercayaan dan budayanya; dan (8) dapat digunakan dalam situasi dan keadaan temporal yang berbeda. Ahmad Subandi197 menjelaskan bahwa media dakwah dapat diartikan sebagai berbagai instrumen (instrumen), sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan dakwah Islam yang mengacu pada budaya masyarakat dari klasik, tradisional hingga modern, antara lain: mimbar, panggung, cetak dan elektronik. media massa, lembaga sosial, lembaga, organisasi, seni, karya budaya, pariwisata, dan lain-lain.
Jenis Media Dakwah
Kedua, media visual; Kategori media visual meliputi media tulis dan cetak. Foto dan Gambar: Media visual lain yang dapat digunakan untuk berdakwah adalah foto dan gambar.
Organisasi sebagai Media Dakwah
Organisasi merupakan salah satu cara memperjuangkan agama Islam, karena dapat memperjuangkan ajaran Islam secara terprogram dan sistematis serta menjangkau khalayak yang lebih luas. Partai politik tidak akan mampu memperjuangkan ajaran Islam di parlemen, jika visi dan misinya tidak berlandaskan Islam dan kadernya tidak dididik secara Islami.
Media Dakwah dan Teknologi Komunikasi
Di Indonesia perjuangan melalui organisasi sangat efektif karena dapat memperjuangkan hak-hak umat Islam dan dapat mempertahankan ajaran Islam secara terorganisir, misalnya Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Nahdlatul Wathan (NW), Persis, Matla`ul Anwar dan sebagainya. Islam tidak dapat mengamalkan secara kaffah (seutuhnya dan menyeluruh) tanpa mendirikan negara berdasarkan Islam.
Media Cetak
- Radio
- Film
- Televisi
- Celluler
- Musik
- Media Dakwah Responsif Gender
Oleh karena itu, setiap penggiat dakwah harus mampu memanfaatkan media apa pun yang memiliki segmen perempuan dan laki-laki untuk dijadikan sebagai media dakwah. Demikianlah cara-cara yang dapat digunakan untuk memanfaatkan media dakwah seperti media massa dan film sebagai media dakwah responsif gender.
Atsar Dakwah
Dalam proses penggabungan dan pembedaan ini, persepsi melibatkan proses penafsiran berdasarkan pengalaman terhadap suatu peristiwa atau objek.215. Dalam proses berpikir, ide akan bercampur dengan ingatan, gambaran, fantasi, persepsi dan asosiasi.
Efek Afektif
Keberhasilan dakwah tentunya terlihat dari indikator emosional dan perubahan sikap yang ditampilkan mad’u terhadap isi dan pesan dakwah yang disampaikan. Daya tarik emosional dalam bidang dakwah dapat diartikan sebagai pesan-pesan yang dapat menggugah emosi pendengarnya (mad’u), seperti seruan rasa takut dengan menggunakan pesan-pesan yang bersifat mengkhawatirkan, mengancam dan meresahkan.
Efek Behavioral
Berbeda dengan dakwah yang berlangsung di perkotaan, dakwah di pedesaan sebagian besar berlangsung apa adanya. Lembaga dakwah yang sering melaksanakan kegiatan dakwah adalah pengurus ta'mir masjid dan ormas Islam.
Dakwah Multikultural Upaya Strategis Literasi Responsif gender
Pendidikan androgini adalah pendidikan yang memperkenalkan konsep bebas bias gender kepada anak laki-laki dan perempuan.257. Hal ini juga tidak berarti bahwa pendidikan yang relevan gender menyamakan peran atau identitas seksual laki-laki dan perempuan, atau bahwa pendidikan bertentangan dengan alam.
Strategi Pengarusutamaan Gender dalam Pemberdayaan Melalui Dakwah Sekarang ini, kita tidak dapat mengingkari bertambahnya peluang dan
Laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih prestasi setinggi-tingginya. Menurut Aminah Wadud, perempuan modern saat ini harus membangun hubungan fungsional antara laki-laki dan perempuan dalam interaksi sosial berdasarkan semangat Al-Qur'an.
Dakwah dan Kesenjangan Gender
Ada sejumlah ayat tentang kesetaraan gender yang menjelaskan bahwa Al-Qur'an menghargai manusia, baik laki-laki maupun perempuan, berdasarkan ketakwaannya. Prinsip kesetaraan gender dalam Al-Qur'an antara lain menyetarakan kedudukan laki-laki dan perempuan sebagai hamba ('abid).
Paradigma Dakwah Kultural
- Makna Dakwah Kultural
- Proses Dakwah Kultural
Materi ini berkaitan dengan dua bentuk atau paradigma dakwah Islam, yaitu paradigma dakwah budaya dan dakwah struktural. Dakwah budaya menekankan dakwah dan dakwah untuk memotivasi sasaran dakwah agar mengimani, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam.
Paradigma Dakwah Struktural
Oleh itu, Piagam Madinah adalah perlembagaan atau undang-undang asas bagi negara Islam pertama dan telah ditubuhkan oleh Nabi Muhammad di Madinah. Selepas hijrah, Nabi Muhammad membentuk negara Madinah, yang kemudian diteruskan oleh Dinasti Umayyah (661-750 M) dan Dinasti Abbasiyah Masihi. no.)303.
Dakwah dalam Ranah Politik 1. Politik dan Dakwah