KEBIJAKAN SPMI
Nomor Dokumen : KM/UCM/SPMI/01 Nomor Revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 Maret 2022 JUDUL:
KEBIJAKAN SPMI
KEBIJAKAN SPMI
Dirumuskan oleh: Tim Penyusun Manual SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri
Tanda Tangan
Ferry Wijaya, S.Kom.
Dikendalikan oleh: Ketua LPM
Politeknik Unggulan Cipta Mandiri
Tanda Tangan
Lika Silvia Batubara, S.S., M.S.
Disetujui oleh Direktur
Politeknik Unggulan Cipta Mandiri
Tanda Tangan
Sri Aprianti Tarigan, S.E., M.E.
KATA PENGANTAR
Politeknik Unggulan Cipta Mandiri merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Medan dan memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat. Oleh karenanya, Politeknik Unggulan Cipta Mandiri perlu menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat baik internal maupun eksternal dalam hal kualitas dari produk sebuah perguruan tinggi. Berdasarkan keinginan yang mulia tersebut, maka Politeknik Unggulan Cipta Mandiri mencanangkan salah satu motonya yaitu “Maju dengan Mutu”. Moto tersebut diamanahkan kepada Lembaga Penjaminan Mutu atau disingkat LPM.
Pelaksanaan budaya mutu perlu diawali dengan membuat revisi dokumen mutu. Dan dengan berjalannya waktu maka dokumen mutu yang ada perlu dievaluasi kembali untuk melihat apakah dokumen itu masih sesuai dengan cita-cita perguruan tinggi, peraturan pemerintah yang berlaku, maupun masyarakat pengguna.
Dokumen Kebijakan SPMI ini berisi tentang garis besar pelaksanaan SPMI di perguruan tinggi sehingga dapat menjamin mutu setiap kegiatan sesuai dengan standar yang ditetapkan
Medan, 14 Maret 2022 Direktur,
Sri Aprianti, S.E., M.E
BAB I
DAFTAR DAN DEFINISI ISTILAH
1. Kebijakan adalah penyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran sikap, pandangan dari institusi tentang sesuatu hal
2. Kebijakan SPMI merupakan landasan dan dasar utama dalam pengembangan dan implementasi sistem penjaminan SPMI di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri
3. Pernyataan Kebijakan SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri adalah menghasilkan lulusan dengan kompetensi bermutu (berkualitas), mampu mengembangkan Politeknik Unggulan Cipta Mandiri menjadi Vokasi yang mandiri yang mandiri dan unggul di berbagai ilmu, teknologi dan Ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat
4. SPMI pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
5. Sistem Penjaminan SPMI Pendidikan Tinggi (SMPT) adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan SPMI pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan
6. Sistem Penjaminan SPMI Intemal (SPMI) yang selanjutnya disingkat SPMI, adalah kegiatan sistemik penjaminan SPMI pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan
7. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
8. Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi adalah sejumlah standar pada perguruan tinggi yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi 9. Manual SPMI merupakan dokumen utama dan menjadi landasan untuk menyusun
dokumen-dokumen yang lebih operasional dibawahnya. Semua dokumen untuk kepentingan implementasi Sistem Penjaminan SPMI harus didasarkan kepada Dokumen Kebijakan SPMI
10. Standar SPMI adalah kriteria yang menunjukkan tingkat capaian kinerja yang diharapkan dan digunakan untuk mengukur serta menjabarkan persyaratan SPMI dan prestasi kerja dari individu ataupun unit kerja
11. Standar SPMI Akademik adalah tingkat capaian kinerja SPMI kinerja akademik, misalnya: l) pendidikan; 2) penelitian, Pengabdian kepada masyarakat.
12. Standar SPMI Non-Akademik adalah tingkat capaian kinerja SPMI manajemen dan administrasi, misalnya: 1) tata pamong (govenance); 2) pengelolaan SDM (kepegawaian), prasarana dan sarana, keuangan dan pembiayaan, pengadaan barang dan jasa; 3) sistem informasi, serta 4) layanan administrasi akademik.
13. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, yang selanjutnya disingkat BAN-PT, adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintah untuk melakukan dan mengembangkan akreditasi perguruan tinggi secara mandiri.
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN POLITEKNIK UNGGULAN CIPTA MANDIRI
Pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Politeknik Unggulan Cipta Mandiri, direncanakan akan terwujud pada tahun 2030, dan pencapaian tersebut dilakukan secara bertahap sesuai dengan penyusunan Renstra setiap lima tahun.
2.1 VISI
Menjadi Perguruan tinggi yang unggul dan mandiri di bidang teknologi, ekonomi dan bisnis pada tahun 2030.
Kata “menjadi” sebagaimana tertera dalam visi di atas, bermakna bahwa secara kelembagaan Politeknik Unggulan Cipta Mandiri masih dalam tahap “menuju ke” atau tahap “perjalanan”. Unggul, berarti Politeknik Unggulan Cipta Mandiri secara terencana melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas, didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk menghasilkan SDM yang memiliki daya saing dibidang teknologi, ekonomi dan bisnis pada tahun 2030.
Mandiri, berarti semua sumber daya manusia yang dihasilkan memiliki kepribadian yang tangguh, percaya diri, dan berdaya saing tinggi sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri. Untuk itu, Politeknik Unggulan Cipta Mandiri sebagai lembaga pendidikan Diploma - III memiliki otonomi dalam berbagai aspek, terutama dalam mengembangkan ilmu teknologi, ekonomi dan bisnis.
2.2 MISI
Untuk mewujudkan visinya, Politeknik Unggulan Cipta Mandiri menyusun misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas serta sesuai tuntutan global untuk menyiapkan lulusan yang profesional.
2. Mengembangkan penelitian dan publikasi karya ilmiah bagi dosen dan mahasiswa dalam bidang teknologi, ekonomi dan bisnis.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk mengamalkan ilmu dan keterampilan teknologi, ekonomi dan bisnis.
4. Menyelenggarakan tata kelola program studi yang baik dan bersih serta menjalin kerjasama dengan lembaga lain ditingkat nasional maupun internasional untuk
mendukung pelaksanaan proses pembelajaran, penelitian dan publikasi karya ilmiah, serta pengabdian kepada masyarakat di bidang teknologi, ekonomi dan bisnis.
2.3 TUJUAN
1. Menghasilkan Sumber daya manusia yang berkualitas unggul dan mampu berkontribusi pada peningkatan daya saing bangsa berbasis pemanfaatan teknologi.
2. Mampu Menghasilkan karya ilmiah terpublikasi dan karya kreatif terapan lainnya yang unggul sehingga dapat dijadikan acuan di tingkat nasional dan internasional dalam bidang ekonomi dan bisnis serta mampu berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan masyarakat.
3. Menghasilkan sumbangsih karya dan terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat yang mandiri, produktif dan sejahtera.
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas jalinan kerjasama dengan berbagai instansi terkait secara efektif dan efisien melalui pemanfaatan sumber daya manusia yang ada untuk mendukung pencapaian kualitas unggul dan berdaya saing dalam pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
5. Menghasilkan kinerja institusi yang efektif dan efisien, kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil untuk mendukung pertumbuhan kualitas implementasi tridharma perguruan tinggi yang berkelanjutan
2.4 SASARAN
Tujuan dasar penyelenggaraan Politeknik Unggulan Cipta Mandiri adalah : 1. Meningkatnya daya saing lulusan secara nasional dan internasional
2. Peringkat Akreditasi naik
3. Meningkatnya jumlah dan SPMI penelitian serta pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan IPTEKS
4. Meningkatnya kerjasama baik dengan pihak dalam dan luar negeri.
5. Terwujudnya kemampuan organisasi dan kepemimpinan institusi selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola pendidikan tinggi yang efektif dan efisien.
BAB III
LATAR BELAKANG SPMI
Sistem penjaminan SPMI Pendidikan Tinggi bertujuan menjamin pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi secara sistemik dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya SPMI. Sistem Penjaminan SPMI Pendidikan Tinggi berfungsi mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang berSPMI.
Penjaminan SPMI pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang Undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, , Undang-undang no 12 Tahun 201 2 tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan penjaminan SPMI pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan SPMI Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 87 Tahun 2014 tentang Akreditasi program Studi dan Perguruan Tinggi , dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi No.44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pelaksanaan dan implementasi SPMI merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi dan Peraturan Pemerintah No.13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pelaksanaan dan implementasi SPMI merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Paradigma baru Pengelolaan Pendidikan Tinggi, menempatkan akuntabilitas, evaluasi, akreditasi dan otonomi sebagai prinsip dasar dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, sedangkan kualitas ditepatkan pada pusatnya. Ini bermakna bahwa SPMI adalah pusat dari penerapan keempat prinsip pengelolaan pendidikan tersebut.
SPMI Pendidikan Tinggi terdiri atas: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); dan Sistem Penjaminan Mutu Ekstemal (SPME). SPMI direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi. SPME direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan dan dikembangkan oleh BAN-PT dan /atau Lembaga Audit Mutu (LAM) melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing - masing. Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi' SPMI dan SPME mengacu pada Standar Pendidikan Tinggi.
Kewenangan otonom pada pendidikan tinggi menuntut prasyarat penetapan Good Governance terlebih dahulu, terutama dalam aspek akuntabilitas dan transparansi. Telah disadari bersama bahwa perbaikan dan penjaminan mutu dapat menjadi titik awal untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Oleh sebab itu, untuk mewujudkan Good Governance di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri, penerapan SPMI merupakan suatu keharusan.
BAB IV
LUAS LINGKUP KEBIJAKAN
SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri adalah kegiatan sistemik dan sistematis di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri yang didorong oleh kebutuhan dan kesadaran internal (internally driven) untuk menjamin SPMI penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri secara konsisten dan berkelanjutan.
Luas lingkup kebijakan SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri mencakup semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi baik bidang akademik maupun bidang non akademik.
Luas lingkup untuk bidang akademik meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam perkembangan selanjutnya secara bertahap kebijakan SPMI diterapkan pula pada bidang non akademik yang meliputi kinerja SPMI manajemen serta administrator seperti tata pamong, pengelolaan SDM (kepegawaian), sarana & prasarana, keuangan & pembiayaan, pengadaan barang & jasa, sistem informasi serta layanan administrasi akademik.
Cakupan implementasi SPMI adalah pada aspek Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan (PPEPP) standar SPMI di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri. Program Penjaminan SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan untuk menjamin:
a) Kepuasan pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders),
b) Transparansi atas keterbukaan dan kemampuan menyajikan informasi yang relevan secara tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan (stakeholders)
c) Efisiensi dan efektivitas pada seluruh kegiatan sistemik untuk memanfaatkan sumber daya dalam penyelenggaraan Politeknik Unggulan Cipta Mandiri agar tepat sasaran dan tidak terjadi pemborosan
d) Akuntabilitas akademik dan non akademik pada penyelenggaraan Tri Darma perguruan tinggi oleh Politeknik Unggulan Cipta Mandiri
BAB V
GARIS BESAR KEBIJAKAN 5.1 Tujuan dan Strategi SPMI
Tujuan yang akan dicapai dengan pelaksanaan Politeknik Unggulan Cipta Mandiri adalah:
1. Menguatkan sistem pendidikan dengan fokus menghasilkan lulusan yang kompeten, cerdas dan bermoral
2. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat sehingga Politeknik Unggulan Cipta Mandiri dapat memberftan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan
3. Meningkatkan kapasitas sumber daya dan kelembagaan di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri
4. Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh civitas akademika di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri.
Strategi yang diupayakan sehingga keberhasilan pelaksanaan SPMI- Politeknik Unggulan Cipta Mandiri tercapai diantaranya:
1. Melakukan mobilisasi sumber daya yang dimiliki
2. Meningkatkan kerjasama antar multi stakeholder secara sinergi
3. Sosialisasi program sehingga seluruh stakeholder memahami dokumen kebijakan yang dibuat sehingga dapat diimplementasikan dengan baik pada setiap lini
4. Melakukan siklus SPMI dengan mengimplementaskan metode PPEPP (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan)
5.2 Asas dan Prinsip Pelaksanakan SPMI
Asas yang dilakukan dalam pelaksanaan SPMI- Politeknik Unggulan Cipta Mandiri yaitu:
1. Berorientasi kepada kebutuhan multi stakeholder 2. Tanggung jawab sosial
3. Partisipatif dan kolegial
4. Inovasi dan peningakatan secara berkelanjutan Adapun prinsip pelaksanaan siklus ini adalah:
l. Quality First, Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus memprioritaskan SPMI
2. Stakeholders-in, Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus ditujukan pada kepuasan para pemangku kepentingan (intemal dan ekstemal)
3. The Next process is our stakeholders, Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan.
4. Speak with data, Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi harus didasarkan pada analisis data; bukan berdasarkan asumsi atau rekayasa
5. Upstream management, Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi Politeknik Unggulan Cipta Mandiri harus dilakukan secara partisipatif dan kolegial; bukan otoritatif.
5.3 Manajemen SPMI
Manajemen pelaksanaan SPMI di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri menganut sistem manajemen SPMI dengan mengimplementasikan melalui siklus kegiatan yaitu :
l. Penetapan (P) Standar Dikti, yaitu kegiatan penetapan standar atau ukuran yang terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti yang ditetapkan oleh Politeknik Unggulan Cipta Mandiri;
2. Pelaksanaan (P) Standar Dikti, yaitu kegiatan pemenuhan standar atau ukuran yang terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti yang ditetapkan oleh Politeknik Unggulan Cipta Mandiri;
3. Evaluasi (E) pelaksanaan Standax Dikti, yaitu kegiatan pembandingan antara luaran kegiatan pemenuhan standar atau ukuran dengan standar atau ukuran yang terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti yang telah ditetapkan oleh Politeknik Unggulan Cipta Mandiri; 4. Pengendalian (P) Standar Dikti, yaitu kegiatan analisis penyebab standar atau ukuran yang terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti yang telah ditetapkan oleh Politeknik Unggulan Cipta Mandiri yang tidak tercapai untuk dilakukan tindakan koreksi; dan
5. Peningkatkan (P) Standar Dikti, yaitu kegiatan perbaikan standar atau ukuran yang terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti agar lebih tinggi daripada standar atau ukuran yang terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti yang telah ditetapkan.
Setelah satu atau beberapa siklus SPMI diimplementasikan oleh Politeknik Unggulan Cipta Mandiri, SPMI sebagai suatu sistem secara utuh perlu dievaluasi dan kemudian dikembangkan yang akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement oleh SPMI perguruan tinggi di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri.
5.4 Struktur Organisasi dan Tata Kelola SPMI
Unsur-unsur organisasi dan tata kelola unit penjaminan SPMI di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri terdiri atas Direktur Politeknik Unggulan Cipta Mandiri dibantu oleh SPMI atas dasar ketentuan keputusan Direktur A300/S.OTK/ Politeknik Unggulan Cipta Mandiri /XII/2017 tentang organisasi dan tata kelola yang telah disetujui oleh Senat Politeknik Unggulan Cipta Mandiri. Unit Penjaminan SPMI beranggotakan: ketua, seketaris, staf administrasi dan perwakilan dari dosen yang ditunjuk oleh direktur. SPMI dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua. Adapun tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh anggota Unit Penjaminan SPMI adalah sebagai berikut :
l. Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Intemal (SPMI) secara keseluruhan di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri, termasuk penyusunan perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaannya.
2. Membantu Ketua dalam monitoring, evaluasi serta audit pelaksanaan SPMI di lingkungan Politeknik Unggulan Cipta Mandiri, dan melaporkan secara berkala pelaksanaan SPMI kepada Ketua.
Untuk melaksanakan tugas di SPMI maka disusun struktur organisasi unit penjamin SPMI sesuai dengan bidangnya masing-masing sebagai berikut :
l. Bidang Sistem Penjamin SPMI Intemal (SPMI) bertanggungjawab dalam pelaksanaan sistem penjamin Mutu intenal di tingkat politeknik jurusan dan program studi Tim sistem penjamin Mutu intenal berperan dalam aktivitas sistem penjamin mutu internal yang dilaksanakan secara periodik berdasarkan pedoman sistem penjamin mutu internal.
2. Bidang sistem penjaminan mutu ekstemal (SPME) bertanggungjawab dalam pelaksanaan sistem penjamin mutu eksternal di tingkat politeknik, jurusan dan program studi terutama. Tim sistem penjamin mutu ekstemal berperan sebagai tim akreditasi, dan pembukaan program studi baru, dalam aktivitasnya sistem penjamin SPMI yang dilaksanakan secara periodik berdasarkan pedoman sistem penjamin mutu eksternal.
3. Bidang monitoring dan evaluasi (Monev) bertanggungjawab melakukan aktivitas monitoring dan evaluasi pada seluruh kegiatan unit politeknik dan penerimaan hibah.
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh tim monitoring evaluasi yang ditunjuk melalui surat keputusan (SK) Direktur.
STAFF ADMINISTRASI SEKRETARIS KETUA SPMI
Wakil Direktur I,II, III
MONEV SPME
SPMI
GUGUS KENDALI SPMI/PROGRAM STUDI
Adapun struktur organisasi SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri adalah sebagai berikut :
Gambar l. Struktur Organisasi SPMI
Ketua SPMI bertanggung jawab kepada Direktur dan sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh Wakil Direktur I. SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri merupakan tanggung jawab setiap komponen yang ada yaitu ketua, program studi serta unit-unit terkait. Secara umum organisasi penyelenggara SPMI di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri adalah:
1. Ditingkat Politeknik Unggulan Cipta Mandiri, SPMI ditingkat Politeknik Unggulan Cipta Mandiri dapat pengesahaan dari Senat Politeknik Unggulan Cipta Mandiri, Direktur (Pimpinan Institusi) Politeknik Unggulan Cipta Mandiri dan Ketua SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri. Senat Politeknik Unggulan Cipta Mandiri merupakan badan normative tertinggi yang beranggotakan Direktur, Pembantu Direktur, ketua program studi dan dosen wakil dari program studi. Senat perwakilan program studi mempunyai tugas dan tanggung jawab terkait pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan penjaminan SPMI ditingkat Politeknik Unggulan Cipta Mandiri. SPMI merupakan unit yang diangkat dengan keputusan
Direktur POLITEKNIK UCM MEDAN
Direktur beranggotakan para perwakilan dari dosen yang mempunyai tugas dan tanggung jawab merumuskan kebijakan SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri.
Dalam melakukan tugasnya, SPMI dikoordinir oleh Wakil Direktur I.
2. Ditingkat Program Studi
Gugus Kendali SPMI di tingkat Program Studi terdiri atas ketua Program Studi yang diangkat oleh Ketua yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan kebijakan SPMI di Program Studi. Dalam melakukan tugasnya, Gugus Kendali SPMI dikoordinir oleh Ketua Program Studi masing-masing dalam jajaran program studi.
Ketua Program Studi dalam lingkungan program studi dan anggota perwakilan dari dosen program studi.
Unit atau pejabat khusus
l. Penjaminan Mutu dilakukan oleh SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri
2. Ketua Program Studi, bertanggungiawab atas terbentuknya organisasi SPMI (Gugus Kendali SPMI) dan terlaksananya penjaminan mutu dimasing- masing unit
3. Pelaksana Program yaitu Ketua prodi studi bertanggungiawab atas tersusunnya spesifikasi program, pelaksanaan program dan tercapainya standar SPMI serta pengawasan SPMI
4. Asesor intemal sebagai tim yang akan menilai kinerja unit terhadap target sasaran SPMI 5. Audit Internal sebagai mitra Unit Penjaminan Mutu dalam melakukan audit terhadap
kepatuhan aturan dan kebijakan yang berlaku baik intenal dan eksternal 5.5 Pelaksana Kegiatan Unit Penjaminan SPMI
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan SPMI di tingkat Politeknik, jurusan/program studi agar pelaksanan pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan SPMI di semua unit kerja dapat terlaksana maka dapat dilihat bagan Pelaksana Kegiatan SPMI pada Struktur Organisasi Politeknik Unggulan Cipta Mandiri sebagai berikut :
5.6 Tingkat Institut
1. Unsur-unsur organisasi SPMI di tingkat politeknik terdiri atas Direktur dibantu oleh SPMI atas dasar ketentuan norma-norma standar SPMI dan kebijakan SPMI/akademik yang ditetapkan oleh Senat institut.
2. Direktur menetapkan peraturan, kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara umum.
3. Pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu intemal di semua unit kerja, Direktur dibantu oleh SPMI.
4. SPMI bertanggungjawab kepada Direktur dan sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh Wakil Direktur I.
5. SPMI beranggotakan : Ketua, sekretaris, dan perwakilan dari dosen menyiapkan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur dengan tugas untuk:
1). Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara keseluruhan di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri, termasuk penyusunan perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaannya.
2). Membantu Direktur dalam monitoring, evaluasi serta audit pelaksanaan SPMI di lingkungan di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri
3). Melaporkan secara berkala pelaksanaan SPMI kepada Direktur.
4). Tindak lanjut atas laporan audit tersebut (termasuk permintaan tindakan koreksi/PTK) dilakukan oleh Direktur untuk dilaksanakan oleh Ketua Program studi.
5). Setiap semester Senat politeknik menerima Laporan Evaluasi Diri serta Laporan Audit Internal SPMI Akademik dari SPMI. Senat politeknik akan mempelajari kedua laporan tersebut dan menentukan kebijakan dan peraturan baru di tingkat politeknik untuk peningkatan SPMI. Berkaitan dengan audit
Unit/Bagian/Pus at
Wakil Direktur I,II,III SPMI
Audit GUGUS KENDALI
SPMI PROGRAM STUDI
Gambar 2. Pelaksana Kegiatan Unit Penjamin SPMI pada Struktur Organisasi Politeknik Unggulan Cipta
SENAT POLITEKNIK UCM Direktur
SPMI, pelaksanaan tugas Direktur untuk melaksanakan Audit Intemal Mutu Akademik (AIMA) pada program studi kegiatan ini dilakukan secara berkala.
5.7 Tingkat Program Studi
1. Unsur organisasi SPMI di tingkat program studi terdiri atas ketua program studi.
2. Ketua program studi bertanggungjawab atas terjaminnya SPMI di program studi.
3. Untuk mempersiapkan SPMI di tingkat program studi, maka setiap program studi membentuk Gugus Kendali SPMI (SPMI) yang bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Ketua.
4. Tugas SPMI adalah membantu program studi dalam peningkatan SPMI akademik, dimulai dari:
a) penyusunan dokumen (Spesifikasi Program Studi (SP), Manual Prosedur (MP), Instruksi Kerja (IK) yang sesuai dengan Standar SPMI, Manual SPMI/Akademik dan Manual Prosedur di tingkat program studi),
b) penyusunan Laporan Evaluasi Diri Jurusan berdasar Laporan Evaluasi Diri Jurusan/program studi dan PDPT (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) Program Studi tiap semester,
c) peningkatan SPMI prodi berkelanjutan berdasarkan rumusan koreksi.
5. SPMI beranggotakan: Ketua program studi, para dosen perwakilan progmm studi yang ditunjuk.
6. Ketua program studi melakukan koordinasi tindaklanjut atas PTK, membuat keputusan dalam batas kewenangannya serta memobilisasi sumberdaya di program studi untuk melaksanakan keputusan tersebut.
7. Ketua Program Studi bertanggungiawab atas terlaksananya:
l). Proses pembelajaran yang bermutu sesuai SP, MP, IK.
2). Evaluasi pelaksanaan proses pernbelajaran.
3). Evaluasi hasil proses pembelajaran.
4). Tindakan perbaikan proses pembelajaran.
5). Penyempumaan SP, MP, IK secara berkelanjutan.
6). Penelitian yang sesuai dengan kompetensi program studi dan Manual Mutu Penelitian.
7). Pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan kompetensi program studi dan Manual SPMI Pengabdian Kepada Masyarakat.
BAB VI
STANDAR DIKTI DALAM SPMI
Dasar hukum Standar Perguruan Tinggi yang tertuang dalam UU. No. 12 Tahun 2012, pasal 54 tentang Pendidikan Tinggi terdiri atas : (l) Standar Nasional Perguruan Tinggi yang ditetapkan oleh menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Perguruan Tinggi. (2) Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan tingi.
Berdasarkan Standar SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri tersebut di atas maka akan diuraikan beberapa komponen sebagai jaminan SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri yang ditetapkan sebagai Standar SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri. Standar SPMI ini berpedoman pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) Bab IX Pasal 35, PP No 19 tahun 2005 tentang SNP, UU. No. 12 Tahun 2012, Peraturan Mendikbud No 49 tahun 2014 dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 44 tahun 2015. Standar SPMI yang ditetapkan merupakan hasil SPMI kumulatif dari semua kegiatan yang terencana yang meliputi unsur masukan, proses dan keluaran dari sistem pendidikan.
Standar SPMI pada Sistem Penjaminan SPMI Intemal Politeknik Unggulan Cipta Mandiri mencakup komponen-komponen yang mencerminkan tingkat efektivitas dan ehsiensi pengelolaan pendidikan tinggi yang bermutu. Komponen yang tercakup dalam standar SPMI untuk menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Intemal di Politeknik Unggulan Cipta Mandiri adalah: Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan Standar Lain Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)
6.1 Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang ditetapkan oleh Menteri merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. SNPT terdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan, Berdasarkan Permenristek No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) ada Delapan macam standar pendidikan minimal wajib, yaitu:
1). standar kompetensi lulusan;
2). standar isi pembelajaran;
3). standar proses pembelajaran;
4). standar penilaian pembelajaran;
5). standar dosen dan tenaga kependidikan;
6). standar sarana dan prasarana pembelajaran;
7). standar pengelolaan pembelajaran; dan 8). standar pembiayaan pembelajaran.
b. Standar Nasional Penelitian, Berdasarkan Permenristek No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidftan Tinggi (SNPT) ada Delapan macam standar nasional penelitian minimal wajib, yaitu:
1). standar hasil penelitian;
2). standar isi penelitian;
3). standar proses penelitian;
4). standar penilaian penelitian;
5). standar peneliti;
6). standar sarana dan prasarana penelitian;
7). standar pengelolaan penelitian; dan
8). standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
c. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat, Berdasarkan Permernistek No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) ada Delapan macam standar nasional pengabdian minimal wajib, yaitu:
1). standar hasil pengabdian kepada masyarakat;
2). standar isi pengabdian kepada masyarakat;
3). standar pmses pengabdian kepada masyarakat;
4). standar penilaian pengabdian kepada masyarakat;
5). standar pelaksana pengaMian kepada masyarakat;
6). standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;
7). standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan
8). standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
6.2 Standar Lain/Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)
Standar ini ditetapkan oleh Politeknik Unggulan Cipta Mandiri, untuk menambah sejumlah standar lain yang melampaui standar minimal untuk kebutuhan akreditasi, baik melampaui secara kuantitatif maupun kualitatif, atas inisiatif perguruan tinggi (internally driven) yang dijabarkan dari visi Politeknik Unggulan Cipta Mandiri, sebagai berikut : a. standar visi, misi, tujuan dan sasaran
b. standar tata pamong
c. standar mahasiswa dan alumni d. standar suasana akademik e. standar sistem informasi f. standar program studi
g. standar sistem penjamin SPMI h. standar keriasama
Semua unsur/ komponen ini harus terus diupayakan agar berada pada kondisi sebaik mungkin untuk mencapai SPMI terbaik, yang sekaligus mencerminkan SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri. Upaya peningkatan kinerja dan SPMI dilakukan terhadap hasil pelaksanaan dan pencapaian semua standar tersebut.
BAB VII
INFORMASI SINGKAT DOKUMEN SPMI 7.1 Dokumen SPMI POLITEKNIK UNGGULAN CIPTA MANDIRI
Dokumen induk SPMI/SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri adalah:
l. Kebijakan SPMI (Quality Policy) Dokumen yang berisi garis besar tentang bagaimana Politeknik Unggulan Cipta Mandiri memahami, merancang, dan mengimplementasikan SPMI dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga terwujud budaya SPMI pada Politeknik Unggulan Cipta Mandiri. Buku/Dokumen Kebijakan SPMI ini bermanfaat untuk:
a. Menjelaskan kepada para pemangku kepentingan internal Politeknik Unggulan Cipta Mandiri tentang garis besar SPMI;
b. Menjadi dasar penyusunan dan penetapan Dokumen Manual SPMI. Standar SPMI dan Formulir SPMI;
c. Membuktikan bahwa SPMI di perguruan tinggi yang bersangkutan terdokumentasikan.
2. Manual SPMI (Quality Manual) Dokumen yang berisi petunjuk teknis tentang cara, langkah, atau prosedur Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan Standar Dikti secara berkelanjutan oleh pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan SPMI, baik pada aras unit pengelola program studi maupun pada Politeknik Unggulan Cipta Mandiri. Buku/Dokumen Manual SPMI ini bermanfaat untuk:
a. Memandu para pejabat struktural dan/atau unit SPMI, maupun dosen serta tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan SPMI sesuai dengan kewenangan masing-masing;
b. Menunjukkan cara mencapai visi Politeknik Unggulan Cipta Mandiri yang dijabarkan dalam Standar Nasional Dikti dan Standar Dikti yang harus dipenuhi dan ditingkatkan secara berkelanjutan.
c. Membuktikan secara tertulis bahwa SPMI- Politeknik Unggulan Cipta Mandiri telah siap dilaksanakan.
3. Standar SPMI (Quality Standard) Dokumen ini berisi berbagai kriteria, ukuran, patokan, atau spesifrkasi dari seluruh kegiatan penyelenggaraan pendidikan untuk mewujudkan visi dan misinya sehingga memuaskan para pemangku kepentingan intemal dan ekstemal Politeknik Unggulan Cipta Mandiri. Buku/Dokumen Standar SPMI (Standar SPMI) berfungsi sebagai:
a. Alat untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Politeknik Unggulan Cipta Mandiri; b. Indikator yang menunjukkan tingkat SPMI Politeknik Unggulan Cipta Mandiri;
c. Tolok ukur yang harus dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan oleh pemangku kepentingan intemal Politeknik Unggulan Cipta Mandiri;
d. Bukti kepatuhan Politeknik Unggulan Cipta Mandiri pada peraturan perundang- undangan dan bukti kepada masyarakat bahwa Politeknik Unggulan Cipta Mandiri memiliki dan memberikan layanan pendidikan dengan menggunakan standar.
4. Formulir/Borang SPMI/SPMI (Quality Documents) Merupakan dokumen ternrlis yang berisi kumpulan formulir/proforma yang digunakan dalam mengimplementasikan Standar Dikti dan berfungsi untuk mencatat/merekam hal atau informasi atau kegiatan tertentu ketika Standar Dikti diimplementasikan.
Dokumen Formulir/Proforma SPMI/SPMI berfungsi antara lain sebagai:
a. alat untuk mencapai/memenuhi mewujudkan isi Standar Dikti;
b. alat untuk memantau, mengontrol, mengendalikan, mengkoreksi, dan mengevaluasi implementasi Standar Dikti;
c. bukti autentik untuk mencatat/merekam implementasi Standar Dikti secara periodik.
REFERENSI
Keputusan Direktur Politeknik Unggulan Cipta Mandiri No. 012A Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kelola
Peraturan Pemerintah RI No l9 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PendidikanTinggi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan SPMI Pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Pedoman Sistem Penjaminan SPMI Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, 2014 Statuta Politeknik Unggulan Cipta Mandiri Tahun 2021
Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Visi dan Misi Politeknik Unggulan Cipta Mandiri Tahun 2021