BUKU KENDALI SISWA
“Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya
sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya”
- Ki Hajar Dewantara -
YAYASAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TONRONG MADRASAH TSANAWIYAH TONRONG
TAHUN 2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan dalam penyusunan Buku Kendali Siswa MTs. Tonrong ini.
Buku kendali ini memuat tata tertib yang berlaku di MTs. Tonrong. Buku ini juga merupakan upaya sekolah untuk merekam perkembangan sikap dan perilaku siswa selama bersekolah di MTs. Tonrong. Dengan tersusunnya buku ini diharapkan orang tua dan pihak sekolah memiliki informasi yang cukup untuk merencanakan langkah bersama dengan tujuan memperbaiki sikap dan perilaku siswa agar sesuai dengan yang diharapkan orang tua dan dicita- citakan oleh pihak sekolah. Bagi siswa, buku ini menjadi dasar untuk muhasabah dan memperbaiki diri agar menjadi insan yang berakhlak mulia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan buku kendali ini. Dengan harapan semoga Buku Kendali Siswa ini dapat bermanfaat bagi sekolah selaku pengambil kebijakan, siswa, orang tua dan pihak-pihak lainnya.
Tonrong, 20 Juli 2022 Kepala MTs. Tonrong,
RUSTAN, S. Pd. M.Pd NIP. 1972040120001 1007
DAFTAR ISI
Halaman Judul...i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iii
A. Identitas Siswa Pemilik Buku Kendali...1
B. Identitas Orang Tua/Wali Siswa...2
C. Surat Pernyataan Siswa...3
D. Visi & Misi MTs. Tonrong...4
E. Profil Pelajar Pancasila...5
F. Tata Tertib MTs. Tonrong...7
Pembukaan ... 7
Pasal 1 – Ketentuan Umum ... 11
Pasal 2 – Kewajiban Siswa ata Buku Kendali...11
Pasal 3 – Hak Siswa ... 12
Pasal 4 – Sikap dan Tingkah Laku Siswa...12
Pasal 5 – Pakaian dan Penampilan Siswa...14
Pasal 6 – Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran...34
Pasal 7 – Ketidakhadiran ... 36
Pasal 8 – Penggunaan & Pemeliharaan Sarana Pendidikan...37
Pasal 9 – Keamanan Sekolah ... 38
Pasal 10 – Piket Sekolah...40
Pasal 11 – Protokol Kesehatan Masa Pandemi Covid-19...41
Pasal 12 – Jenis Pelanggaran ... 43
Pasal 13 – Penanganan Pelanggaran ... 44
Pasal 14 – Sanksi ... 47
Pasal 15 – Penutup ... 48
G. Lembar Evaluasi oleh Sekolah...49
H. Lembar Kontrol Orang Tua/Wali Siswa...53
I. Halaman Kritik & Saran...57
1
IDENTITAS PEMILIK BUKU KENDALI
Nama : Tempat, Tanggal Lahir : Alamat :
Kontak :
Ukuran foto 3 x 4
IDENTITAS ORANG TUA/WALI
Nama : Tempat, Tanggal Lahir : Alamat :
Hubungan : ☐ Orang tua ☐ Wali *Ket.
Kontak :
Pekerjaan : No. Telepon : (jika tidak memiliki kontak WA)
*) Jika wali mohon diberi keterangan, contoh: kakak kandung Ukuran foto 3 x 4
SURAT PERNYATAAN SISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Tempat, Tanggal Lahir : Alamat : Nama orang tua/wali :
Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa selama menjadi siswa di MTs Tonrong, saya berjanji untuk mentaati dan melaksanakan segala ketentuan dalam Buku Kendali Siswa MTs Tonrong.
Apabila saya melakukan tindakan, perbuatan atau bersikap yang bertentangan dengan janji saya di atas, saya bersedia menerima dan menanggung segala konsekuensi yang ditetapkan oleh sekolah.
Anrang, 18 Juli 2022 Yang membuat pernyataan,
( ……… )
Mengetahui/Menyetujui Mengetahui
Orang Tua/Wali, Kepala MTs. Tonrong
RUSTAN, S. Pd. M.Pd NIP. 1972040120001 1007
V I S I
TERWUJUDNYA SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DALAM BIDANG IMTAQ, IPTAK, DAN
BERBUDAYA LINGKUNGAN
M I S I
1. MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS UNGGUL, BIDANG IMTAQ DAN IPTEK, DAN BERBUDAYA DENGAN UPAYA
MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
2. MENYELENGGARAKAN SISTEM PENDIDIKAN YANG BERORENTASI PADA PENINGKATAN MUTU MEMALULI PEMBELAJARAN LURING
DAN DARING.
3. MENJADIKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERIMAN KEPADA ALLAH SWT
4. MENANAMKAN PENINGKATAN MUTU MELALUI PENDIDIKAN KOMPUTER DAN SAINS SERTA TERWUJUDNYA PELESTARIAN
LINGKUNGAN MADRASAH
5. MENCIPTAKAN SUASANA YANG DINAMIS MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI DENGAN MENGINTEGRASIKAN BUDAYA ISLAMI 6. MENGNDALIKAN DAMPAK PENCEMARAN DAN PENGRUSAKAN
LINGKUNGAN DAN MENCAPAI MADRASAH YANG BERBUDAYA
LINGKUNGA
TATA TERTIB MTs. TONRONG
PEMBUKAAN
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, angka 1 menyatakan:
“Bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spirital keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara“. Selanjutnya pasal 3 menegaskan “Bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban Bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Sekolah adalah wahana pelaksana pendidikan selain keluarga dan masyarakat. Sekolah adalah rumah kedua untuk menuntut ilmu, membelajarkan diri dan menimba pengalaman interaksi sosial, beraktivitas, berorganisasi dalam membentuk jati dirinya secara utuh. Sedang guru adalah regulator tumbuh kembangnya kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan spiritual siswa dan multi kecerdasan lain yang akan menjadi jati dirinya.
Bertolak dari dasar pemikiran diatas maka tujuan pendidikan di MTs.
Tonrong fokus pada hal-hal berikut:
1. Menanamkan sikap takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berbudi luhur, memiliki etika (sopan santun) dan berkepribadian yang berakar dari budaya bangsa yang adiluhung;
2. Menanamkan sikap demokratis, berdisiplin tinggi, berani dan bertanggung jawab;
3. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, objektif, kreatif, terampil dalam bidangnya dan mempunyai wawasan yang luas;
4. Menanamkan kesediaan untuk terus belajar, kerja keras, guna mengembangkan dan meningkatkan kemampuan diri;
5. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan kemampuan sosial (tertib, sadar aturan dan hukum, dapat bekerja sama, mampu bersaing secara sehat, toleransi, menghargai hak orang lain, dapat berkompromi);
6. Menanamkan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan, kebersihan, keindahan dan kesehatan.
Pengalaman menunjukan bahwa kelemahan dan musuh utama seseorang dalam mengemban tugas adalah bersumber dari kurangnya disiplin diri, lemahnya kemampuan mengendalikan diri dan rasa tanggung jawab.
Sedangkan dalam berkomunikasi, berperilaku etika (sopan santun) sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Untuk mengantisipasi kelemahan- kelemahan tersebut harus dimulai melalui proses pendidikan di lingkungan keluarga dan sekolah melalui pembiasaan dengan aturan secara tertulis/lisan secara berlanjut. Salah satu perangkat yang dapat digunakan adalah Buku
Kendali Siswa yang dilengkapi aturan, lembar evaluasi dari sekolah, lembar kontrol orang tua/wali siswa dan format lain yang dipandang perlu.
Penilaian perilaku/sikap siswa berdasarkan aturan yang ditetapkan dalam Buku Kendali Siswa dilakukan oleh semua warga sekolah khususnya guru-guru di bawah koordinasi dan pengawasan Kepala Madrasah dengan jalan sebagai berikut:
1. Memanggil siswa yang melanggar aturan dan tata tertib yang tercantum dalam Buku Kendali Siswa. Menunjukkan aturan yang telah dilanggar sekalian memberikan teguran, arahan dan pembinaan seperlunya;
2. Mencatat setiap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa pada lembar evaluasi siswa sesuai dengan format kolom isian, disertai tanda tangan penilai dan siswa. Pasal yang dilanggar cukup dengan menulis Ayat atau Ayat dengan sub Ayatnya (contoh : 2 ; 2.1a ; 2.2 ; 4.1a ; 8.2f);
3. Wali kelas wajib mengontrol Buku Kendali Siswa kelas yang diampunya setiap saat (dalam bentuk sidak), mengontrol sebulan sekali semua Buku Kendali Siswa untuk ditindak lanjuti dengan memberi arahan berupa penguatan/teguran seperlunya;
4. Pada setiap akhir semester dan tahun ajaran, Wali Kelas merekap jenis- jenis pelanggaran yang dilakukan siswa untuk membuat kesimpulan mengenai perilaku siswa yang bersangkutan sebagai nilai sikap pada rapor dan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kenaikan kelas/
kelulusan siswa bersangkutan sesuai ketentuan yang ditetapkan sekolah.
Orang tua/wali siswa bersangkutan dimohon secara berkala minimal sebulan sekali, ikut mengontrol perkembangan perilaku/sikap anaknya dalam
mengikuti kegiatan pendidikan di sekolah dengan cara mengisi lembar kontrol orang tua/wali siswa terlampir dan ditindaklanjuti dengan memberikan arahan/pembinaan seperlunya, dan atau konsultasi langsung ke sekolah.
Dalam memberikan pembinaan dan atau penguatan, akan dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut:
a. Pembinaan secara humanis yang menekankan pada pendekatan emosional positif kemanusiaan dan pemaksaan yang bermakna dan sifatnya untuk penyadaran;
b. Apabila tahap pembinaaan kemanusiaan belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan, maka dilanjutkan dengan pendekatan humanis yang diberi bobot pada penekanan religius yang mengacu pada ajaran Agama yang diyakini;
c. Apabila tahapan (a) dan (b) tidak berhasil, dilakukan tahapan regulasi yaitu menerapkan aturan secara tegas, konsekuen dan konsisten.
Proses evaluasi ini dilandasi dengan prinsip evaluasi diri siswa, yang dilakukan oleh siswa, sekolah dan orang tua/wali siswa secara terpadu dan searah dalam membina dan membentuk disiplin serta perilaku/sikap siswa.
Keberhasilan buku kendali dalam memenuhi fungsinya akan terlihat dari perubahan siswa dalam mengendalikan sikap dan perilaku yang dilandasi oleh kesadaran diri sendiri.
PASAL - 1 KETENTUAN UMUM
1.1 Buku Kendali Siswa adalah peraturan yang mengatur hak, kewajiban, larangan dan sanksi kepada siswa di lingkungan pendidikan MTs Tonrong sebagai upaya untuk mencetak generasi yang berakhlak mulia;
1.2 Pelanggaran perilaku dan atau disiplin adalah ucapan, tulisan, perbuatan siswa yang melanggar ketentuan dalam buku kendali ini yang dilakukan selama mengikuti pendidikan di sekolah maupun di luar sekolah;
1.3 Hukuman penyimpangan perilaku dan atau disiplin adalah hukuman yang diberikan sekolah kepada siswa yang melanggar ketentuan (peraturan) dalam buku kendali secara edukatif sesuai ketentuan yang berlaku;
1.4 Guru dan Tenaga Kependidikan sekolah adalah seluruh pengajar, staf administrasi, staf kebersihan dan staf keamanan MTs. Tonrong yang dipimpin oleh Kepala Sekolah.
PASAL - 2
KEWAJIBAN SISWA ATAS BUKU KENDALI
2.1 Setiap siswa wajib:a. membawa buku kendali setiap mengikuti kegiatan sekolah;
b. menjaga buku kendali agar tidak hilang atau rusak;
c. memahami, menghayati dan melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam buku kendali;
2.2 Apabila buku kendali ini hilang, rusak atau sudah penuh, siswa bersangkutan harus segera melapor (selambat-lambatnya tiga hari sejak kejadian) kepada wali kelas atau kepala sekolah, untuk diganti dengan yang baru.
PASAL - 3 HAK SISWA
Setiap siswa mempunyai hak:3.1 Mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah;
3.2 Mendapatkan perlakuan yang sama dalam kegiatan pembelajaran;
3.3 Meminjam dan menggunakan sarana di sekolah;
3.4 Mengikuti kegiatan pengembangan diri/ekstrakurikuler di sekolah;
3.5 Menjadi pengurus OSIS atau anggota kepanitiaan dalam kegiatan kepesertadidikan;
3.6 Mendapatkan bimbingan dari para guru dalam upaya mencapai prestasi secara optimal.
PASAL – 4
SIKAP DAN TINGKAH LAKU SISWA
4.1 Pergaulan pada umumnya:a. Menerapkan budaya 3S (Senyum, Sapa dan Salam) kepada sesama warga sekolah;
b. Bertingkah laku sopan dan berbicara santun;
c. Saling menghormati dan menghargai;
d. Mau bekerja keras, jujur, sportif, punya dan mempertahankan harga diri;
e. Menjaga kerukunan dan menjunjung tinggi citra serta nama baik sekolah.
4.2 Terhadap semua Guru/Tenaga Kependidikan:
a. Bersedia menerima nasihat dan masukan;
b. Lapang dada ketika ditegur dan dihukum karena melakukan kesalahan;
c. Berani bertanya dan mengemukakan pendapat secara jujur, sopan, dan bertanggung jawab.
4.3 Terhadap sesama siswa:
a. Melindungi dan membimbing siswa dari kelas atau jenjang lebih rendah seperti kakak terhadap adik;
b. Menghormati dan menghargai siswa dari kelas atau jenjang yang lebih tinggi seperti adik terhadap kakak;
c. Menolak dan ikut mencegah perilaku bullying;
d. Bersikap bersahabat (sebagai saudara) dan tidak bermusuhan atau berkelahi dengan teman sekelas, setingkat atau satu sekolah;
e. Membaur dengan semua siswa dan tidak berkelompok berdasarkan agama, suku, etnis dan lain-lain;
f. Saling membantu dan bekerjasama dalam melaksanakan suatu tugas dengan penuh rasa tanggung jawab.
4.4 Terhadap tamu sekolah:
a. Ramah kepada setiap tamu sekolah secara wajar;
b. Membantu melayani tamu sesuai dengan keperluannya;
c. Tidak melayani tamu selama kegiatan pembelajaran berlangsung tanpa izin guru piket atau kepala sekolah;
d. Menjaga citra dan nama baik sekolah dalam memberikan informasi.
PASAL – 5
PAKAIAN DAN PENAMPILAN SISWA
5.1 Seragam, perlengkapan dan atributa. Seragam Sekolah
- Hari Senin : Seragam putih dan celana/rok panjang biru lengkap dengan topi dan dasi
- Hari Selasa : Seragam putih dan celana/rok panjang biru dan dasi
- Hari Rabu & Kamis : Seragam batik siswa MTs. Tonrong
- Jumat : Menyesuaikan dengan jenis kegiatan sesuai dengan program yang telah disusun oleh sekolah
b. Seragam Olahraga : Pada saat kegiatan senam bersama,
pembelajaran olahraga atau kegiatan lainnya yang diinformasikan oleh pihak sekolah
c. Topi : Berwarna biru dengan logo Yayasan MTs.
Tonrong d. Jilbab
(waji
b dikenakan setiap Upacara Bendera atau Apel)
- Hari Senin-Kamis : Warna putih polos bertuliskan pada bagian belakang
- Jumat : Menyesuaikan dengan jenis kegiatan sesuai dengan program yang telah disusun oleh sekolah
- Saat berseragam pramuka, siswa mengenakan jilbab berwarna coklat tua polos
- Saat berseragam olahraga, siswa mengenakan jilbab berwarna puti dengan jenis kain kaos.
e. Dasi : Berwarna biru dengan logo Yayasan MTs.
Tonrong (wajib dikenakan pada hari Senin dan Selasa)
f. Atribut
Seragam Putih biru
g. Badge Nama Sekolah MTs. Tonrong dengan tulisan berwarna biru di bahu kanan
- Badge Logo Sekolah di bahu kanan di bawah Badge Nama Sekolah - Badge Nama Siswa dengan tulisan berwarna hitam pada dada
sebelah kanan
- Badge Osis MTs di permukaan kantong pada dada sebelah kiri
- Badge Merah Putih (ukuran 5x3 cm) di atas kantong pada dada sebelah kiri
Seragam Pramuka
- Badge Tanda Pandu Dunia di atas kantong sebelah kanan (putra), di kerah kanan (putri)
- Badge Nama Siswa dengan tulisan berwarna hitam di atas kantong pada dada sebelah kanan (untuk putra di bawah badge Tanda Pandu Dunia)
- Badge Tanda Pelantikan di permukaan kantong sebelah kiri (putra), di kerah kiri (putri)
- Badge Tanda Lokasi di bahu kanan bertuliskan “TONRONG”
- Badge Nomor Gugus Depan di bahu kanan di bawah Badge Tanda Lokasi
- Badge Logo Daerah di bahu kanan di bawah Badge Nomor Gugus depan
h. Ikat Pinggang : Warna biru polos dengan lebar maksimal cm berlogo MTs. Tonrong
i. Kaos Kaki
Batas pemakaian 5 cm di atas mata kaki - Hari Senin-Kamis : Warna putih polos - Hari Jumat : Warna hitam polos
j. Tas : Ransel atau selempang dengan ukuran yang
dapat memenuhi fungsinya membawa perlengkapan belajar, tidak berwarna mencolok dan tidak memuat gambar/tulisan yang tidak pantas
k. Sepatu : Maksimal 2 warna (warna hitam dan 1 warna lainnya) dengan ketentuan hitam 80
% dan tanpa aksesoris/hiasan. Tali sepatu berwarna hitam.
5.2 Tata cara berpakaian a. Putra
- Baju dimasukkan ke dalam celana (kecuali baju seragam olahraga)
- Panjang celana mulai dari pinggang sampai mata kaki - Lebar celana bagian paling bawah Minimal 18 cm
- Tidak memakai perhiasan (gelang, kalung, dan sejenisnya) - Tidak mengenakan jaket/sweater di lingkungan sekolah. Untuk
kondisi tertentu, seperti sedang turun hujan maka diperbolehkan namun wajib dilepas saat berada di dalam kelas
- Tidak menggulung lengan baju, menaikkan kerah dan melepaskan kancing baju
- Wajib mengenakan atribut lengkap b. Putri
- Baju dimasukkan ke dalam rok (kecuali baju seragam pramuka dan olahraga)
- Mengenakan rok span panjang mulai dari pinggang sampai mata kaki dengan model A tanpa belahan dan tidak ketat - Tidak memakai perhiasan (gelang, kalung, dan sejenisnya) - Tidak mengenakan jaket/sweater di lingkungan sekolah. Untuk
kondisi tertentu, seperti sedang turun hujan maka diperbolehkan namun wajib dilepas saat berada di dalam kelas - Tidak menggulung lengan baju
- Wajib mengenakan atribut lengkap.
5.3 Pakaian untuk kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan jenis kegiatan dan ketentuan yang ditetapkan oleh guru/pelatih bersangkutan atau sekolah
5.4 Pakaian khusus pada upacara Agama, kegiatan Hari Raya, perayaan sekolah, diatur oleh sekolah.
5.5 Kerapian dan kebersihan diri:
a. Putra
- Potongan rambut pendek dengan model semi militer dengan ketentuan panjang rambut atas maksimal 3 cm, samping kiri dan kanan 1 cm, belakang 2 cm (tidak berjambul depan, atas ataupun belakang)
- Poni/rambut depan tidak menyentuh alis - Tidak mencukur alis
- Rambut tidak dicukur habis seluruhnya atau dicukur habis sebagian
- Tidak mengecat atau menambahkan model/potongan yang tidak pantas pada rambut
- Tubuh tidak bertato dan bertindik b. Putri
- Rambut diikat dan diatur rapi (bagi yang memiliki rambut panjang)
- Tidak mengecat rambut dan kuku
- Tidak memakai make up (lipstick, mascara, blash on dan sejenisnya)
- Tidak membuat/menyusun rambut sebagai model hiasan kepala - Tidak mencukur alis
- Mengenakan jilbab sesuai dengan ketentuan - Tubuh tidak bertato
c. Selalu berpakaian rapi dan bersih
d. Selalu memelihara kebersihan perlengkapan pembelajaran (buku, alat tulis, dan lain sebagainya)
e. Selalu memelihara kebersihan perlengkapan sekolah (sepatu, tas, topi, dasi dan lain sebagainya)
35
PASAL - 6
KEGIATAN PENDIDIKAN & PEMBELAJARAN
6.1 Sepuluh menit sebelum kegiatan pembelajaran/pendidikan semua siswa harus sudah ada di sekolah atau di tempat yang telah ditetapkan
6.2 Pada waktu tanda jam pelajaran atau kegiatan pendidikan dimulai, semua siswa segera masuk kelas, ruangan atau tempat yang telah ditetapkan secara tertib dan teratur.
6.3 Bila belum ada Guru atau karena sesuatu hal terdapat jam pelajaran kosong, setiap siswa diwajibkan menunggu dengan tertib dan memanfaatkan waktu senggang tersebut untuk kegiatan belajar tanpa menggangu teman atau kelas lainnya dan pengurus kelas wajib melaporkan kepada guru piket.
6.4 Siswa yang terlambat datang tidak diperkenankan langsung masuk kelas, tetapi wajib melapor kepada guru piket, dan baru boleh masuk kelas setelah mendapatkan persetujuan dari guru yang sedang mengajar dan guru piket.
6.5 Pada awal kegiatan belajar, setiap siswa berdoa sesuai dengan tata cara yang diatur oleh agama atau kepercayaan masing-masing di bawah pimpinan ketua kelas atau siswa yang bertugas.
6.6 Selama kegiatan belajar/pendidikan, setiap siswa diwajibkan mengikuti sesuai petunjuk guru dan menjaga suasana belajar/pendidikan dengan
disiplin, berpartisipasi aktif, tidak menggangu teman, dan memupuk kemampuan dan kepercayaan diri.
6.8 Pada waktu istirahat atau jam pelajaran kosong, setiap siswa tidak diperkenankan keluar sekolah tanpa izin atau tanpa sepengetahuan guru piket atau wali kelas.
6.9 Pada waktu mengikuti pembelajaran/pendidikan di laboratorium, Perpustakaan, atau di ruangan lain dalam lingkungan sekolah setiap siswa wajib menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di ruangan tersebut.
6.10 Pada waktu mengikuti upacara bendera, upacara keagamaan dan upacara sekolah lainnya, setiap siswa wajib melaksanakan kegiatan tersebut dan tugas-tugas yang diberikan secara tertib dan penuh rasa tanggung jawab.
6.11 Setiap siswa wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan keteraturan ruangan/kelas, kebersihan WC/kamar mandi, kebersihan dan keasrian halaman sekolah, serta sarana dan prasarana sekolah lainnya.
PASAL - 7 KETIDAKHADIRAN
7.1 Siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan sekolah karena sakit, diwajibkan segera memberitahukan kepada guru piket atau wali kelas secara tertulis dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Surat pemberitahuan tersebut diketahui dan ditanda tangani oleh orang tua/wali siswa, dan sudah sampai kepada guru piket atau wali kelas pada hari pertama siswa tersebut tidak masuk.
b. Bila siswa sakit tiga hari berturut-turut atau lebih, diwajibkan melampirkan surat keterangan sakit dari dokter, atau orang tua/wali siswa yang bersangkutan menyampaikan/menjelaskan secara langsung kepada wali kelas.
7.2 Siswa yang tidak masuk atau tidak mengikuti kegiatan sekolah karena keperluan upacara keagamaan dan lain-lain, diwajibkan membuat surat permohonan izin yang diketahui oleh orang tua/wali siswa dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Surat permohonan izin tersebut diserahkan kepada wali kelas paling lambat sehari sebelumnya
b. Permohonan izin dibatasi maksimal tiga hari berturut-turut
c. Permohonan izin tidak dilakukan pada saat pelaksanaan Test Sumatif, Penilaian Akhir Semester atau Ujian Sekolah.
7.3 Siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan sekolah karena ditugaskan oleh suatu badan pemerintah atau swasta seperti POPSI, PON Remaja,
PMI, Sekehe Teruna dan lain-lain, harus mendapat persetujuan dari orang tua/wali siswa dan Kepala Madrasahsecara tertulis.
7.5 Siswa yang tidak masuk tanpa pemberitahuan akan dianggap sebagai ketidakhadiran tanpa keterangan.
7.6 Siswa yang memiliki lebih dari 10 (sepuluh) kali ketidakhadiran tanpa keterangan dalam 1 tahun pelajaran akan diberikan sanksi sesuai ketentuan dari sekolah.
PASAL - 8
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN SARANA PENDIDIKAN
8.1 Setiap siswa wajib menggunakan sarana pendidikan (perlengkapan sekolah), berupa bangku/meja, kursi, papan tulis, alat-alat peraga dan lain-lain secara baik dan wajar sehingga tidak merusak alat-alat tersebut.
8.2 Setiap siswa wajib ikut menjaga dan memelihara alat-alat sekolah (perlengkapan sekolah) tidak membuat coretan atau gambar, agar alat- alat tersebut tidak rusak, kotor, atau hilang.
8.3 Setiap pengambilan alat/perlengkapan dari tempat penyimpanan yang sudah diatur oleh sekolah untuk keperluan pembelajaran, kebersihan dan lain-lain, wajib:
- Memeriksa kondisi alat/perlengkapan - Mengisi buku catatan peminjaman
- Mengembalikan ke tempat semula sesuai dengan kondisi awal alat/perlengkapan saat peminjaman setelah selesai digunakan.
8.4 Dalam mengambil dan menggunakan alat/perlengkapan khususnya alat- alat elektronik agar memperhatikan keamanan alat-alat dan diri sendiri, dengan memperhatikan dan mengikuti petunjuk dari guru dan aturan penggunaan alat tersebut.
8.5 Tidak diperkenankan untuk membawa pulang alat/perlengkapan sekolah tanpa izin dari sekolah.
8.6 Segera melapor kepada guru, wali kelas, atau kepala sekolah, apabila ada alat/perlengkapan sekolah yang rusak atau hilang.
PASAL – 9 KEAMANAN SEKOLAH
9.1 Setiap siswa wajib ikut menjaga keamanan sekolah dengan cara sebagai berikut:
a. Tidak mengambil barang teman lain tanpa seizin atau sepengetahuan pemiliknya;
b. Segera menyerahkan kepada guru piket, atau Kepala Madrasahseandainya ada siswa yang menemukan barang yang bukan miliknya diruangan/kelas atau di halaman sekolah;
c. Melaporkan kepada guru piket, wali kelas atau guru lainnya apabila mendapati teman yang sedang berkelahi, melakukan tindakan yang mengganggu keamanan sekolah atau melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.
d. Tidak membawa masuk teman yang bukan siswa MTs Tonrong ke dalam lingkungan sekolah tanpa izin dari guru piket
e. Siswa yang membawa sepeda/sepeda motor/mobil diwajibkan memarkir kendaraannya pada tempat yang ditentukan oleh sekolah dalam keadaan terkunci, serta memenuhi kelengkapan dan menggunakan kendaraan sesuai dengan aturan lalu lintas.
9.2 Dalam mengikuti kegiatan sekolah, setiap siswa dilarang:
a. membawa senjata tajam, alat yang berpotensi digunakan untuk kekerasan lainnya yang tidak pada tempatnya;
b. merokok atau membawa rokok;
c. membawa atau minum-minuman keras (miras);
d. membawa gambar, majalah, bacaan yang mengandung unsur pornografi;
e. membawa atau menggunakan narkoba;
f. membawa dan menyebarkan barang-barang lain yang dilarang oleh sekolah atau pemerintah.
9.3 Dalam mengikuti kegiatan pembelajaran/pendidikan di sekolah/di lapangan, setiap siswa harus memperhatikan, mengikuti petunjuk – petunjuk yang ada serta memperhatikan keamanan diri sendiri, teman dan keadaan sekitarnya.
9.4 Selama mengikuti kegiatan di sekolah siswa tidak diperkenankan berbelanja keluar sekolah dan atau pada pedagang yang masuk ke halaman tanpa izin dari pihak sekolah
9.5 Setiap siswa tetap berusaha menggalang rasa kekeluargaan, persahabatan, kesatuan dan persatuan diantara seluruh siswa dilingkungan sekolah sendiri, maupun dengan siswa sekolah lainnya.
PASAL – 10 PIKET KELAS
10.1 Setiap siswa wajib ikut melaksanakan tugas sebagai piket kelas yang diatur dan ditunjuk oleh ketua kelas berdasarkan saran dan petunjuk wali kelas.
10.2 Tugas piket kelas dilakukan secara bergilir dan terjadwal, yang pengaturannya dilakukan oleh Ketua Kelas dengan sepengetahuan wali kelas.
10.3 Tugas piket kelas secara garis besar sebagai berikut:
a. Sudah hadir di sekolah/kelas 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
b. Menyiapkan ruang kelas siap pakai untuk kegiatan pembelajaran dengan melaksanakan pembersihan, keindahan atau kenyamanan kelas, penyiapan fasilitas pembelajaran yang diperlukan.
c. Menjaga keamanan, ketertiban, kebesihan, keindahan dan kerindangan kelas, serta rasa keluargaan diantara siswa di kelasnya.
10.4 Jumlah anggota piket kelas dibagi sesuai jumlah hari sekolah setiap pekan dan pembagian dilakukan atau diketahui oleh wali kelas.
PASAL – 11
PROTOKOL KESEHATAN MASA PANDEMI COVID-19 11.1 Saat memasuki area sekolah:
a. Berhenti di titik antar-jemput yang telah ditentukan bagi siswa yang tidak membawa kendaraan pribadi;
b. Memastikan masker sudah terpasang dengan baik;
c. Disarankan membawa cairan pembersih tangan atau hand sanitizer;
d. Menerapkan jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter e. Mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi: pengukuran suhu
tubuh, gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas;
f. Melakukan CTPS sebelum atau setelah memasuki gerbang sekolah;
g. Jujur dan melaporkan kepada guru atau penjaga sekolah yang bertugas menjaga gerbang apabila merasa kurang sehat;
11.2 Selama kegiatan belajar mengajar di kelas:
a. Masuk dan keluar ruangan kelas dengan berbaris sambil menerapkan jaga jarak;
b. Tetap menggunakan masker;
c. Menerapkan jaga jarak sesuai dengan tata letak meja dan kursi yang telah diatur oleh sekolah;
d. Menggunakan alat belajar atau alat makan minum milik pribadi;
e. Menerapkan etika batuk dan bersin;
f. Keluar dari ruangan kelas dengan izin dari guru yang mengajar.
11.3 Selama berada di lingkungan sekolah atau fasilitas sekolah:
a. Selalu menggunakan masker dan melakukan jaga jarak jika harus mengantri;
b. Melakukan CTPS dengan air mengalir atau hand sanitizer sebelum masuk dan keluar dari ruangan/fasilitas sekolah;
c. Tidak melakukan kebiasaan bersentuhan, bersalaman, bercium pipi dan cium tangan;
d. Tidak berkerumun atau bergerombol;
e. Menerapkan etika batuk dan bersin;
f. Berjalan sendiri-sendiri mengikuti arah jalur yang ditentukan di lorong atau tangga;
g. Menghindari menyentuh permukaan benda yang memungkinkan untuk terjadi kontak tidak langsung seperti pagar tangga, tembok dan tiang gedung sekolah;
h. Menjaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter dalam kegiatan kebersamaan yang dilakukan di lapangan, misalnya upacara, olahraga (intensitas ringan), pramuka, aktivitas pembelajaran, dan lain-lain;
i. Menggunakan perlengkapan milik pribadi seperti perlengkapan ibadah, perlengkapan makan minum dan perlengkapan olahraga.
Khusus perlengkapan olahraga milik sekolah dilarang menggunakan secara bergantian dalam satu waktu kegiatan.
j. Dilarang pinjam meminjam barang milik pribadi seperti perlengkapan ibadah, perlengkapan olahraga, buku bacaan dan perlengkapan makan minum;
k. Melapor kepada guru atau staf sekolah apabila melihat atau mengetahui ada teman yang menunjukkan gejala sakit seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas.
11.4 Saat akan meninggalkan area sekolah:
a. Selalu menggunakan masker dan melakukan jaga jarak jika harus mengantri di gerbang sekolah;
b. Melakukan CTPS atau menggunakan hand sanitizer sebelum keluar gerbang sekolah;
c. Menunggu di titik antar-jemput bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi;
d. Tidak berkerumun atau bergerombol
PASAL – 12 JENIS PELANGGARAN
12.1 Pelanggaran RinganYang termasuk jenis pelanggaran ringan adalah keterlambatan, kehadiran, ketertiban, keindahan dan kebersihan, pakaian dan kepribadian (sikap, tingkah laku dan tutur kata)
12.2 Pelanggaran Sedang
Yang termasuk jenis pelanggaran sedang adalah pelanggaran ringan yang tetap dilakukan secara terus menerus walaupun telah mendapatkan sanksi, keluar dari lingkungan sekolah tanpa izin serta merusak sarana dan prasarana sekolah karena kelalaian atau tanpa unsur kesengajaan.
12.3 Pelanggaran Berat
Yang termasuk jenis pelanggaran berat adalah kekerasan fisik dan mental (Bullying), tindakan kriminal (pemalsuan, pengeroyokan, perkelahian, perusakan, pencurian), membawa dan menggunakan
barang-barang berbahaya atau senjata tajam, mengonsumsi dan menjual makanan dan minuman yang dilarang (rokok, narkoba, alkohol), melakukan tindakan asusila dan pelecehan seksual serta tindakan lain yang berhubungan dengan pornografi dan pornoaksi.
PASAL – 13
PENANGANAN PELANGGARAN
31.1 Wali kelas/Staf kesiswaan menerima pengaduan maupun laporan pelanggaran tata tertib siswa dari berbagai pihak khususnya warga MTs. Tonrong
13.2 Wali kelas/Staf kesiswaan mempelajari keluhan dan pengaduan untuk mengidentifikasi masalah dan solusi penanganan;
13.3 Wali kelas dan Staf kesiswaan bekerjasama menangani kasus. Jika diperlukan, guru-guru terkait lainnya dapat diikutsertakan;
13.4 Untuk kasus ringan, wali kelas/staf kesiswaan akan mengadakan pertemuan dengan siswa bersangkutan untuk diberi nasehat, bimbingan, dan arahan. Untuk kasus sedang dan berat, wali kelas/staf kesiswaan akan menghubungi orangtua siswa untuk hadir ke MTs.
Tonrong
13.5 untuk diberi penjelasan dan dimintai keterangan yang diperlukan (SP1). Setelah itu, siswa akan diberi bimbingan khusus oleh guru bimbingan dan konseling dengan sepengetahuan wakil Kepala Madrasahbidang kesiswaan. Jika masalah tertangani, maka kasus selesai.
13.6 Dalam hal masalah tidak terselesaikan atau siswa dinilai tidak patuh dan tidak mau berubah, maka guru bimbingan dan konseling akan menggelar konferensi kasus (SP2) yang melibatkan siswa, orangtua, wali kelas, wakil Kepala Madrasahbidang kesiswaan, dan pihak lain yang terkait. Jika hasilnya baik, kasus selesai. Jika hasil tidak baik, Wakil Kepala Madrasahbidang kesiswaan akan berkonsultasi dengan Kepala Madrasahuntuk saran penyelesaian masalah.
13.7 Dua jenis keputusan yang mungkin diambil di tingkat akhir adalah siswa diberi kesempatan kedua (pembinaan kembali) atau dikembalikan ke orangtua (SP3).
13.8 Seluruh kasus dan penanganannya perlu disusun dalam bentuk laporan tertulis oleh Staf Kesiswaan bersama-sama wali kelas dan guru bimbingan dan konseling.
13.9 Laporan penanganan pelanggaran siswa diserahkan kepada wakil Kepala Madrasahbidang kesiswaan untuk diarsipkan.
Bagan Alur Penanganan Pelanggaran Siswa
Direkomendasikan pindah sekolah (SP3) Berat / Sedang
PASAL – 14 SANKSI
14.1 Disamping sanksi-sanksi yang bersifat khusus yang telah ditetapkan pada pasal-pasal tertentu maka secara umum pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam buku kendali ini dapat dikenakan sanksi berupa hal-hal berikut.
a. Teguran lisan atau peringatan;
b. Hukuman atau sanksi fisik yang edukatif
c. Pemanggilan orang tua/wali siswa yang bersangkutan (SP1 dan SP2);
d. Peringatan keras oleh Kepala Madrasahyang ditembuskan atau disampaikan kepada orang tua/wali siswa yang bersangkutan;
e. Skorsing (untuk kondisi tertentu atau mendesak);
f. Diusulkan untuk pindah sekolah (SP3)
14.2 Besar kecilnya jumlah pelanggaran dan sanksi atau hukuman yang dikenakan pada seorang siswa dalam satu semester atau satu tahun, akan dipergunakan sebagi bahan pertimbangan dalam penetapan nilai akhir Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta mata pelajaran lainnya yang disepakati Sekolah, deskripsi (narasi) sikap/perilaku siswa yang dinilai, serta penetapan kenaikan kelas dan kelulusan.
14.3 Penetapan sanksi 14.1 d, 14.1 e dan 14.1 f dilaksanakan oleh Kepala Madrasahsetelah berkonsultasi dengan wakil Kepala Madrasahbidang kesiswaan dan Dewan Guru.
PASAL – 15 PENUTUP
15.1 Bagian-bagian penting dari tata tertib ini, secara khusus dapat ditempel di dinding kelas yang strategis (mudah dilihat).
15.2 Hal-hal yang belum diatur dalam buku kendali ini, akan diatur dalam ketentuan-ketentuan khusus yang ditetapkan oleh sekolah.
15.3 Pasal-pasal dan atau ketentuan-ketentuan dalam buku kendali ini yang dinilai keliru atau tidak sesuai, dapat ditinjau kembali dan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
LEMBAR EVALUASI SISWA OLEH SEKOLAH
(DIISI OLEH GURU/TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH)
No.
Waktu (Hari, Tanggal, Bulan dan
Tahun)
Pasal yg dilanggar /
sikap yg diapresiasi
Keterangan/Deskripsi
Nama Terang dan Paraf Guru/Ten
aga Kependidi
kan
Siswa
1
2
3
4
5
No.
Waktu (Hari, Tanggal, Bulan dan
Tahun)
Pasal yg dilanggar /
sikap yg diapresiasi
Keterangan/Deskripsi
Nama Terang dan Paraf Guru/Ten
aga Kependidi
kan
Siswa
6
7
8
9
10
No. Waktu Pasal yg
dilanggar / Keterangan/Deskripsi Nama Terang dan Paraf (Hari,
Tanggal, Bulan dan
Tahun)
sikap yg diapresiasi
Guru/Ten aga Kependidi
kan
Siswa
11
12
13
14
15
No.
Waktu (Hari, Tanggal, Bulan dan
Tahun)
Pasal yg dilanggar /
sikap yg diapresiasi
Keterangan/Deskripsi
Nama Terang dan Paraf Guru/Ten
aga Kependidi
kan
Siswa
16
17
18
19
20
LEMBAR KONTROL ORANG TUA/WALI SISWA
(DIISI OLEH ORANG TUA/WALI SISWA)
No.
Waktu (Hari, Tanggal, Bulan dan
Tahun)
Kontrol Orang Tua/Wali terhadap Perilaku/Sikap Siswa
Nama terang dan paraf Orang
tua/ wali Siswa
1
2
3
4
5
No. Waktu Kontrol Orang Tua/Wali
terhadap Perilaku/Sikap Siswa Nama terang dan paraf
(Hari, Tanggal, Bulan dan
Tahun)
Orang
tua/ wali Siswa
6
7
8
9
10
No. Waktu Kontrol Orang Tua/Wali
terhadap Perilaku/Sikap Siswa Nama terang dan paraf
(Hari, Tanggal, Bulan dan
Tahun)
Orang
tua/ wali Siswa
11
12
13
14
15
No. Waktu Kontrol Orang Tua/Wali
terhadap Perilaku/Sikap Siswa Nama terang dan paraf
(Hari, Tanggal, Bulan dan
Tahun)
Orang
tua/ wali Siswa
16
17
18
19
20