Dalam penerapan terapi veteriner yang terpenting adalah perwujudan hasil penerapan resep harus mampu mencapai tujuan yang diinginkan dokter. Dalam penulisan resep terdapat etika dalam penulisan resep seperti (i) kehati-hatian, (ii) kejujuran dan keandalan, (iii) tanggung jawab, (iv) non-diskriminasi, (v) penyalahgunaan, (vi) penyalahgunaan, (vii) kesantunan, (vii) kesopanan. viii) kebijaksanaan (ix) pembinaan. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai etika penulisan resep, silakan membaca literatur Panduan Model Pembelajaran Live Skills Program Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan (Lazuardi, 2011).
Yang dimaksud dengan peduli adalah perilaku selalu berhati-hati dalam menangani urusan penulisan resep obat hewan dan alat kesehatan hewan. Penentuan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai dengan kondisi pasien serta permohonan penulisan resep untuk kasus klinis rawat inap dan rawat jalan pada hewan dibawah 10 bulan. Penentuan indikasi, jenis dan dosis obat, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi pasien serta permohonan penulisan resep kasus klinis rawat inap dan rawat jalan pada sapi, kerbau, kuda, domba, kambing.
Penentuan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai dengan kondisi pasien serta peran penulisan resep untuk kasus klinis rawat inap dan rawat jalan pada hewan liar dan eksotik. Penentuan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi pasien serta permohonan penulisan resep rumah sakit. Penentuan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai dengan kondisi pasien serta peran penulisan resep rawat jalan untuk kasus klinis pada ikan air tawar dan laut.
ICT : Dapat menganalisa dan menulis resep sediaan steril, peralatan kedokteran hewan untuk perawatan hewan dan perbekalan kedokteran hewan pada saat menjalankan dokter, serta dapat menganalisa dan menulis resep untuk kasus klinik hewan dibawah umur 10 bulan.
POKOK BAHASAN
TIU: Setelah mengikuti pertemuan pertama pada program Ilmu Terapi Hewan, mahasiswa mampu menentukan dan menyiapkan resep praktis sediaan steril dan alat kesehatan hewan serta dapat menulis resep dalam hal klinik hewan belum secara logika menyerahkan susu dan bertanggung jawab. .
SUB POKOK BAHASAN
Menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai untuk sediaan dan alat kesehatan steril serta masalah pengobatan dengan menulis resep untuk hewan berumur kurang dari 10 bulan. Melakukan respon dan diskusi mengenai teknik pengobatan dan permintaan obat pada hewan dibawah umur 10 bulan, serta melakukan strategi pengobatan melalui resep untuk kasus klinik rawat inap dan rawat jalan (apabila pasien masih mampu bekerjasama dalam pemulihan). Akhiri kegiatan dengan memberikan tugas berupa 2-3 kasus statuta of limitation fiktif yang jawabannya akan dibahas kemudian pada waktu-waktu tertentu di luar jam kerja.
EVALUASI
Jenis Obat Hewan
Jenis-jenis kedokteran hewan yang minimal harus dikuasai adalah jenis-jenis yang telah diajarkan pada mata kuliah Farmasi Hewan pada saat anda mengambil mata kuliah Kedokteran Hewan. Obat hewan yang kandungan dan komposisinya diketahui secara khusus baik secara nasional maupun internasional. Jenis obat hewan yang diminta dokter hewan melalui resep sesuai kebutuhan dan bentuk sediaan tertentu.
Dapat berupa obat hewan tunggal atau lebih dari satu obat hewan dalam satu jenis bentuk sediaan dengan bahan aktif yang berasal dari suatu senyawa atau paten. Obat hewan yang diproduksi di pabrik dan dijual sesuai dengan peraturan di Gudang Hewan, Bagian Peternakan, Toko Khusus Obat Hewan. Mengingat banyaknya jenis dan jenis obat hewan yang dipatenkan, maka cukup menguasai obat hewan yang dipatenkan yang telah mendapat registrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dengan ciri nomor registrasi 13 digit.
Obat hewan yang berasal dari obat paten untuk manusia yang dapat diminta dengan resep dokter hewan di apotek resmi di Indonesia. Kesalahan peresepan pada calon dokter hewan merupakan hal yang umum terjadi dan terdapat dua jenis kesalahan, yaitu (1) kesalahan absolut dan (2) kesalahan relatif acak. Dalam menyikapi atau menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan tersebut, hendaknya peserta PPDH mempelajari dengan cermat poin-poin kesalahan yang disebutkan di atas dan berusaha agar tidak melakukan kesalahan yang sama.
Selalu mengikuti penilaian internasional mengenai berbagai jenis obat hewan yang mempunyai risiko (1) menimbulkan penyakit baru pada manusia yang mengonsumsi produk hewani setelah pengobatan, (2) menimbulkan permasalahan kerusakan lingkungan atau habitat hewan setelah pemberian obat pada hewan, (3 ) menyebabkan perilaku aneh pada hewan hewan setelah pemberian obat hewan. Dengan demikian, hal-hal yang selalu dihindari adalah (1) perilaku saling menyalahkan antara peserta didik dan pendidik (2) antar pendidik pada cabang ilmu yang sama yang diajar, (3) antar pendidik pada cabang ilmu yang berbeda, (4) antara dokter hewan dan dokter hewan. atau antara profesi apoteker dan dokter hewan. Dalam melakukan penilaian individu terhadap resep, peserta PPDH harus selalu mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan agar hasil penulisan resep menghasilkan tingkat penilaian yang berbeda-beda.
Dengan demikian, akan dipastikan identitas peserta PPDH dengan sikap saling menghargai antar dokter hewan sejak dini dan tidak saling menyalahkan. Meski begitu, bukan berarti praktik menulis resep yang berulang-ulang tidak membuat peserta PPDH dimanjakan. Kesimpulannya, semakin sering Anda berlatih menulis resep, maka Anda akan semakin mendekati kesempurnaan dalam menyusun permohonan ketika meminta obat atau membuat obat dari apoteker atau produsen obat hewan lainnya (termasuk permintaan terkait alat kesehatan hewan). .
Ujian Lisan dan Ujian Tulis
Ujian tatap muka dibatasi 2 kali saja, namun untuk dapat mengikuti ujian tatap muka, Anda harus menyelesaikan persiapan resep dalam jumlah yang tidak terbatas sebelumnya. Ujian susulan diberikan jika nilai total (nilai ujian lisan dan nilai ujian teori) antara 65-69,9 atau B. Waktu ujian susulan dapat dikompromikan oleh PJMA dan dapat dilakukan di luar kantor dokter hewan resmi. jadwal terapi.
Persyaratan pelatihan untuk mendapatkan ujian susulan adalah Anda harus mendapatkan setidaknya dua kali jumlah kasus yang diuji. Alokasi waktu dan tata cara ujian resit diserahkan kepada penyelenggara resit yang sesuai dengan target pencapaian sampai batas nilai B.
Ujian Susulan
Selanjutnya, PJMA akan menyetujui nama-nama peserta ujian melalui cyber campus dan kemudian mengkoordinasikan waktu pelaksanaan pelatihan. 77 sama dengan materi ujian umum Terapi Hewan, dimana nilai dan batas kelulusannya sama dengan ujian Terapi Hewan umum.
STRATEGI BELAJAR 1. Eksplorasi Muatan Materi
Membentuk Kemunitas Cinta Terapetik Veteriner
Mahasiswa PPDH dapat membentuk komunitas dan/atau kelompok belajar mandiri di antara peserta dan melaksanakan pelatihan penulisan resep secara mandiri. Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan jika ingin muncul komunitas ini silahkan berkonsultasi dengan PJMA Veterinary Therapeutics. Apabila kegiatan masyarakat tersebut berakhir memakan waktu di luar waktu resmi pegawai Universitas Airlangga, maka PJMA akan berkonsultasi dengan Organisasi Non Teritorial (ONT) di bawah PB PDHI yang dapat mengakomodir keinginan masyarakat.
Pelatihan di Bawah Pengasuhan Ahli Pengobatan non Dokter Hewan