Membiasakan Berpikir Kritis dan Semangat
Gambaran Umum Bab
- Capaian Pembelajaran
- Tujuan Pembelajaran
- Keterkaitan Materi dengan Mata Pelajaran Lain
Siswa dapat menganalisis Al-Qur'an dan Hadits tentang berpikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, pelestarian nyawa manusia, bencana, cobaan, cinta tanah air dan moderasi beragama; penyampaian pesan-pesan Al-Qur'an dan hadis tentang pentingnya berpikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, menjaga nyawa manusia, kecelakaan, cobaan, cinta tanah air dan moderasi beragama; membiasakan membaca Al-Qur'an dengan keyakinan bahwa berpikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, menjaga nyawa manusia, musibah, cobaan, cinta tanah air dan moderasi beragama adalah ajaran agama; pembiasaan rasa ingin tahu, kritik, kreativitas dan adaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, kepedulian sosial, kedamaian, semangat. Membiasakan membaca Al-Qur'an dengan meyakini bahwa berpikir kritis dan iptek adalah perintah agama, serta membiasakan rasa ingin tahu, berpikir kritis, kreatif dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika dicermati, materi berpikir kritis juga terdapat pada mata pelajaran PPKn, khususnya yang berbicara tentang hak dan tanggung jawab warga negara dalam perspektif Pancasila; Wawasan Nusantara dalam konteks NKRI; dan integrasi nasional di bawah Bhinneka Tunggal Ik.
Begitu pula jika dikaitkan dengan mata pelajaran Sejarah khususnya pada Kompetensi Dasar (KD) Menggunakan Prinsip Dasar Penelitian Sejarah; Menganalisis proses interaksi tradisi lokal, Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia, semua itu sungguh memerlukan pemikiran kritis. Selain itu, pada mata pelajaran Sosiologi terdapat kebutuhan berpikir kritis yang nyata dan jelas, hal ini terdapat pada bahan ajar: pengenalan hakikat dan fungsi stratifikasi sosial; reintegrasi sosial ke dalam masyarakat; serta proses integrasi sosial dan faktor pendorongnya. Jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dapat ditemukan pada mata pelajaran Antropologi pada materi ajar Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap budaya lokal.
Skema Pembelajaran
Panduan Pembelajaran
- Alur Capaian Pembelajaran
- Apersepsi
- Aktivitas Pemantik
- Kebutuhan Sarana dan Media Pembelajaran
- Penjelasan Metode dan Aktivitas Pembelajaran
- Metode dan Aktivitas Pembelajaran Alternatif yang Relevan
- Panduan Penanganan Perbedaan Daya Serap Peserta Didik
- Panduan Aktivitas Refleksi Pembelajaran
- Penilaian untuk Mengukur Tujuan Pembelajaran
- Kegiatan Tindak Lanjut
Perlu ditekankan kepada siswa bahwa kompetensi membaca Al-Quran harus menjadi prioritas pertama dan utama. Setiap muslim harus memantapkan dirinya agar dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar (sesuai dengan ilmu huruf tajwid dan makharijul); Pada awalnya disebutkan bahwa setiap guru dan siswa hendaknya mempunyai tekad bersama untuk menuntaskan program TBQ (Bacaan Al-Quran Total).
Melaksanakan dan menyelesaikan program TBQ (Bacaan Lengkap Al-Qur'an) paling lambat 3 bulan dengan menggunakan pendekatan tutorial sejawat sehingga guru tidak bekerja sendiri tetapi ada pihak lain yang membantu. Ada data yang menjadi perhatian besar GPAI, terkait hasil kompetensi membaca Al-Qur'an para santrinya. Data statistik Indonesia menunjukkan bahwa dari sekitar 225 juta umat Islam, 54% masuk dalam kategori buta huruf Al-Quran.
Oleh karena itu, gerakan pemberantasan buta huruf Alquran harus terus digalakkan, dan hal ini menjadi tugas setiap GPAI. Data kami saat ini menunjukkan bahwa 65% umat Islam di Indonesia masih buta huruf Quran.
Interaksi Guru dengan Orang Tua
Siswa dapat menyelesaikan masalah tawuran antar pelajar, minuman keras dan obat-obatan dalam Islam; menganalisis etika menggunakan media sosial dalam Islam, menganalisis dampak negatif sikap munafik, keras kepala dan keras kepala dalam kehidupan sehari-hari, sikap inovatif dan etika organisasi; pemaparan cara mengatasi masalah tawuran antar pelajar dan dampak dari pendampingan, minuman keras dan obat-obatan terlarang; Guru memotivasi siswa dalam belajar dengan menjelaskan manfaat mempelajari bab toleransi dan pelestarian kehidupan manusia;
Bukti Beriman: Memenuhi Janji, Mensyukuri Nikmat,
Metode dan Aktivitas Pembelajaran Alternatif yang Relevan dalam
Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras,
Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai melalui
Meneladani Jejak Langkah Ulama Indonesia yang
Menguatkan Kerukunan Melalui Toleransi
Metode dan Aktivitas Pembelajaran Alternatif
Guru memberikan rangsangan berupa masalah untuk dilihat dan didengar siswa, melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain.
Panduan Penanganan Perbedaan Daya Serap Siswa yang Kesulitan
Selain itu, guru PAI boleh menilai sikap pelajar menggunakan pemerhatian di dalam dan di luar bilik darjah. 3 • Apabila peserta menjawab tiga cara dengan mengaplikasikan sepenuhnya kandungan Q.S. Yūnus/10: 40-41 dalam kehidupan seharian dan sebenar!. Apabila pelajar menjawab tiga cara yang tidak lengkap mengaplikasikan kandungan Q.S. Yunus dalam kehidupan seharian dan dua kebenaran.
Apabila pelajar menjawab dalam dua cara menggunakan kandungan V.S. Yūnus dalam kehidupan seharian dan yang sebenar. Apabila pelajar menjawab dua cara untuk menerangkan kandungan V.S. Yūnus/10: 40-41 dalam kehidupan seharian dan di mana. Apabila pelajar menjawab tiga cara untuk memahami kandungan V.S. Yūnus/10: 40-41 dalam kehidupan seharian dan jawab dengan cara yang benar.
Apabila pelajar menjawab isi Q.S. Al-Maidah/5: 32 tiga perkara dan kebenaran, tetapi tidak lengkap. Apabila pelajar menjawab isi Q.S. Al-Maidah/5:32 tiga perkara, dan kebenaran itu dua dan tidak lengkap. Apabila pelajar menjawab isi Q.S. Al-Maidah/5:32 tiga perkara, dan kebenaran itu tiga, dan semuanya salah.
5 • Jika siswa menjawab lengkap dan benar, maka alasan kebijakan pemerintah tentang protokol kesehatan berkaitan dengan Q.S. Al-Māidah/5 : 32. Jika siswa menjawab alasan kebijakan pemerintah mengenai protokol kesehatan terkait Q.S. Al-Māidah/5: 32 sudah lengkap namun ada beberapa hal yang kurang. Jika siswa menjawab alasan kebijakan pemerintah mengenai protokol kesehatan terkait Q.S. Al-Māidah/5: 32 secara lengkap.
Jika siswa menjawab alasan kebijakan pemerintah mengenai protokol kesehatan terkait dengan Q.S. Al-Māidah/5: 32 tidak lengkap. Jika siswa menjawab alasan kebijakan pemerintah mengenai protokol kesehatan terkait dengan Q.S. Al-Māidah/5: 32 menjawab, namun kurang tepat. Bagi siswa yang nomor urut kehadirannya di kelas ganjil, dituliskan Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan nomor urut kehadiran kelas genap menulis Q.S. al-Maidah/5 : 32. 2. Siswa maju satu per satu untuk menyelesaikan membaca dan menghafal Q.S. Yunus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah/5: 32 untuk guru PAI dan BP di sekolah yang bertartil.
Kegiatan Tindak Lanjut (Remedi, Pengayaan, Layanan Bimbingan
Pendidik mengkomunikasikan kepada orang tua prestasi siswanya serta sikap dan perilaku siswa. Siswa menganalisis cabang-cabang iman, hubungan antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalaam; Biasakan menjaga kehormatan, keikhlasan, rasa malu dan hidup sederhana sebagai wujud implementasi cabang-cabang iman di keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sikap terhadap materi tersebut yaitu: menjaga kehormatan, keikhlasan, rasa malu dan hidup sederhana dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan sosial di masyarakat. Membiasakan diri untuk menjaga kehormatan, keikhlasan, rasa malu dan hidup sederhana sebagai wujud mengamalkan cabang-cabang iman dalam keluarga, sekolah dan masyarakat; Guru memotivasi siswa dalam belajar dengan menjelaskan manfaat mempelajari bab menjaga kehormatan, keikhlasan, rasa malu dan zuhud dalam kehidupan sehari-hari;
Guru bertanya kepada siswa tentang gambar-gambar yang ada di buku siswa, khususnya tentang aktivitas siswa khususnya pada 7.2. Siswa mulai menuliskan data yang diperoleh dari masing-masing individu pada selembar kertas. Siswa saling berdiskusi dan menggali keterampilan pengetahuan konseptualnya dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata (hal ini akan melatih kemampuan berpikir logis dan terapan siswa).
Guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah selesai, dilanjutkan dengan konsolidasi dan menyelesaikan pembelajaran bersama siswa; Guru bertanya kepada siswa tentang gambar-gambar yang ada di buku teks, khususnya tentang aktivitas siswa khususnya pada 7.3. Pembelajaran debat aktif merupakan bentuk pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif di dalam kelas.
Guru meminta siswa yang berperan sebagai penonton untuk bersorak atau bertepuk tangan atas setiap argumentasi perwakilan kelompok. Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan meminta siswa menulis di depan kelas dan/atau menyebutkan manfaat apa yang dirasakannya dalam kehidupan sehari-hari setelah mempelajari materi menjaga kehormatan, kejujuran, rasa malu, dan zuhud. Siswa dapat menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi menjaga kehormatan, keikhlasan, rasa malu dan zuhud sesuai dengan keadaan masing-masing siswa.
Penilaian
1 • Jika siswa menjawab lengkap dengan mengucapkan secara benar arti muru'ah secara bahasa dan istilah. Muru'ah secara istilah dapat diartikan sebagai kemampuan pikiran untuk mampu menghindari keinginan dan tuntutan syahwat, sebagai upaya menjaga harkat dan martabat seseorang. Jika siswa menyikapi dengan menyebutkan makna muruah secara bahasa dan istilah, salah satunya kurang lengkap.
Apabila pelajar menjawab jawapan lengkap dengan menyatakan maksud muru'ah dalam bahasa Inggeris dan istilah yang tidak lengkap. Apabila pelajar menjawab permohonan muru'ah dengan tiga permohonan yang lengkap dan dua yang betul. Apabila pelajar menjawab permintaan Zahid apabila diberi makanan berbentuk 3 tingkah laku dan 2 yang betul.
Apabila pelajar memberi respons terhadap permohonan Zahid apabila mendapat temuduga berbentuk 3 tingkah laku dan 1 yang betul. Apabila pelajar memberi respons terhadap lamaran Zahid ketika temuduga dalam bentuk 1 permohonan dan betul.
Adab Menggunakan Media Sosial
Ketentuan Pernikahan dalam Islam
Panduan Penanganan Perbedaan Daya Serap Peserta Didik yang
Peradaban Islam pada Masa Modern