• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Panduan Kunjungan Rumah bagi Kader Kesehatan

N/A
N/A
Jihan Annisa

Academic year: 2024

Membagikan "Buku Panduan Kunjungan Rumah bagi Kader Kesehatan"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

KADER

Kementerian Kesehatan | 2023

Buku

KUNJUNGAN RUMAH

DALAM

PERCAKAPAN

(2)
(3)

Kunjungan Rumah

(4)

2023

(5)

DAFTAR ISI

Ibu Hamil . . . . 7 Ibu Bersalin dan Nifas . . . 17 Orang Tua Bayi (0-6 bulan) . . . . 25 Orang tua Balita dan Anak

Pra Sekolah (6 bulan - 6 tahun) . . . . 31

Usia Sekolah dan Remaja (7-18 Tahun) . . . 39

Usia Produktif . . . . 47

Lanjut Usia . . . . 57

Berisiko Penyakit Menular (TBC) . . . . 67

(6)

kader menerapkan

S A J I

S alam A jak J elaskan I ngatkan

dan tanyakan kabar

bicara (gunakan cek list sesuai sasaran, dan minta mereka menunjukkan buku catatan kesehatannya.

dengan memberikan edukasi/penyuluhan sesuai kebutuhannya dan berikan apresiasi jika perilaku sasaran sesuai harapan.

sasaran menerapkan perilaku yang diharapkan dan mengakses posyandu/

posyandu prima/puskesmas.

(7)
(8)

Percakapan Kader Dengan Ibu Hamil

“Apakah ibu punya buku KIA?”

Ya

“Bagus Bu, Buku KIA selalu dibawa ya Bu, saat ibu memeriksakan kehamilan ke puskesmas atau posyandu.”

“Oh ya Bu, di Buku KIA ada informasi kesehatan seputar kehamilan, persalinan, nifas dan balita.

Dibaca ya Bu.”

Bila Ibu Memiliki Buku KIA Kader meminjam dan mengecek buku KIA serta melengkapi data-data, yaitu:

• Nama ibu, umur, kehamilan anak ke (lihat Identitas)

• Jarak kehamilan saat ini dengan kehamilan sebelumnya (lihat Pelayanan Dokter, Evaluasi Kesehatan Ibu Hamil)

Tidak

“Selain itu sebagai buku catatan karena semua hasil layanan kesehatan yang dilakukan oleh kader atau petugas medis harus tercatat.”

“Setiap ibu hamil harus memiliki, membaca dan memahami buku KIA. Makanya disimpan dengan baik, tidak boleh rusak/hilang serta perlu dibawa saat berkunjung ke puskesmas atau posyandu.”

Bila Ibu Tidak Memiliki Buku KIA

Kader melengkapi data cek list kunjungan rumah selanjutnya dengan bertanya langsung pada ibu:

Nama ibu, umur, kehamilan anak ke, jarak kehamilan, dan seterusnya sesuai cek list kunjugan rumah untuk ibu hamil.

“Ya Bu, tidak apa-apa ini kami bawa bukunya dan kita isi ya. Nanti saat ibu datang ke posyandu atau ke puskesmas, jangan lupa ibu bisa minta bukunya disana.”

“Buku KIA itu berfungsi sebagai media informasi karena ada infomasi kesehatan tentang kehamilan, melahirkan, nifas dan seputar bayi balita.”

(9)

9

“Ibu, bisa ceritakan kebiasaan makan selama hamil?”

Selama hamil, ibu dianjurkan mengonsumsi makanan gizi seimbang aneka ragam dengan satu porsi tambahan (Makanan pokok, Lauk Pauk, Sayur dan Buah)

sehatnegeriku.kemenkes.go.id kementeriankesehatanRI @KemenkesRI @Kemenkes_ri

• 5 porsi/hari untuk trimester 1

• 6 porsi/hari untuk trimester 2 dan 3 1 porsi = 100gr atau ¾ gelas nasi.

NASI ATAU MAKANAN POKOK

Ikan, telur, ayam, dan lainnya.

4 porsi/hari untuk trimester 1, 2 dan 3.

1 porsi = 50gr atau 1 potong sedang ikan.

1 porsi = 55gr atau 1 butir telur ayam.

PROTEIN HEWANI

Tempe, tahu, dan lainnya.

4 porsi/hari untuk trimester 1, 2 dan 3.

1 porsi = 50gr atau 1 potong sedang tempe 1 porsi = 100gr atau 2 potong sedang tahu.

PROTEIN NABATI

4 porsi/hari untuk trimester 1, 2 dan 3.

1 porsi = 100gr atau 1 buah jeruk.

1 porsi = 100gr atau 1 potong sedang pisang.

BUAH

4 porsi/hari untuk trimester 1, 2 dan 3.

1 porsi = 100gr atau 1 mangkuk sayur matang tanpa kuah.

1 Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari.

SAYUR

Jenis makanan perlu bervariasi, termasuk kaya protein hewani, untuk tumbuh kembang janin.

Porsi makan lebih banyak, dikonsumsi sedikit tapi sering.

Konsumsi Tablet Tambah Darah satu butir setiap hari selama kehamilan.

Air putih 8 - 12 gelas perhari untuk mencegah dehidrasi dan melancarkan pencernaan.

TABLET TAMBAH

DARAH AIR PUTIH

SETIAP MAKAN ISI PIRINGKU

KAYA PROTEIN HEWANI Ibu Hamil

C M Y CM MY CY CMY K

FA Ibu Hamil (Poster A2).pdf 1 19/01/2023 13:07:11

(10)

“Apakah Ibu memeriksakan kehamilan sesuai dengan usia kehamilan?”

(lihat lembar Pernyataan Ibu/Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Ibu yang Sudah Diterima)

Ya

“Bagus Bu….

Tetap lanjutkan periksa

kehamilannya secara rutin di puskesmas/

Pustu/ posyandu prima/ fasyankes terdekat ya.”

“Apabila ada tanda- tanda kurang nyaman selama kehamilan (biasa kita sebut tanda bahaya), maka segera berkonsultasi kepada tenaga kesehatan.”

(kader menunjukkan lembaran terkait di Buku KIA)

Catatan:

Mintalah Ibu hamil untuk mengisi Pernyataan Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Ibu yang sudah diterima pada kolom Trimester I/

Trimester II/Trimester III dengan tanggal, tempat dan tanda (√).

Tidak

“Oo begitu. Ibu, pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin. Jika ada masalah, ibu dapat segera ditangani oleh tenaga kesehatan.”

“Usahakan ibu rutin memeriksakan kehamilan ke posyandu/ Pustu/

posyandu prima/puskesmas/ fasyankes terdekat sesuai usia kehamilan.”

“Minimal ibu periksa kehamilan sebanyak 6x. 2x diantaranya diperiksa oleh dokter menggunakan USG.”

“Pantau kondisi kesehatan ibu dan janin agar sehat dan selamat pada saat persalinan melalui Buku KIA.”

“Periksa satu kali saat trimester pertama dan ketiga kehamilan.”

“Setiap ibu hamil harus memiliki, membaca dan memahami buku KIA. Makanya disimpan dengan baik, tidak boleh rusak/hilang serta perlu dibawa saat berkunjung ke puskesmas atau posyandu.”

. . .

“Apa alasan ibu tidak memeriksakan kehamilan?”

(11)

11

. . .

(Kader meminta Ibu memperlihatkan TTD yang didapat dari tenaga kesehatan dan mengecek kartu control minum TTD di Buku KIA)

“Apakah Ibu sudah mendapatkan dan minum rutin TTD?”

(Kader diharapkan memberikan tanda (√) pada kartu kontrol minum TTD pada buku KIA setelah minum TTD)

“Wah…mantap nih, ibu telah minum TTD sesuai anjuran tenaga kesehatan. Dihabiskan ya bu supaya ibu dan calon bayi tetap sehat.”

“Belum rutin

minumnya bu kader.”

“Kenapa belum rutin Bu?”

“Oo begitu. Ibu, TTD diperlukan tubuh untuk mencukupi kebutuhan zat gizi selama kehamilan.”

“Janin juga butuh zat besi lho Bu, untuk pertumbuhan dan perkembangan otaknya.”

“TTD dapat mengurangi risiko kematian akibat perdarahan.”

“TTD dapat mengurangi risiko kematian akibat perdarahan.”

Ya Tidak

. . .

“Oo begitu. Ibu, TTD diperlukan tubuh untuk mencukupi kebutuhan zat gizi selama kehamilan.

“Janin bayi juga butuh zat besi lho Bu, untuk pertumbuhan dan perkembangan otaknya.”

“Apa alasan ibu tidak minum TTD?”

(12)

Sudah

Bu Kader Belum pernah

Bu Kader

Ya

Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm menjadi perhatian penting karena bila berlanjut sampai persalinan dikhawatirkan calon bayi akan memiliki tubuh yang pendek serta pertumbuhan dan perkembangannya tidak optimal.

“Apakah ibu sudah pernah diukur Lingkar Lengan Atasnya (LiLA)?”

“Bagus Bu, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) untuk mengetahui status gizi ibu hamil”

“Baiknya ibu minta bidan atau tenaga kesehatan untuk mengukur Lingkar Lengan Atas (LiLA), agar tahu status gizi ibu.”

“Apakah Lingkar Lengan Atas (LiLA) Ibu <23,5 cm?“

“Baik, ibu tidak usah risau, asalkan ibu sering-sering makan makanan yang bergizi yang kaya protein hewani, misalnya telur, ikan, daging dll.”

(13)

13

“Baik Bu. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan dimakan sampai habis ya bu, karena PMT tersebut diberikan untuk Ibu hamil dengan status gizi KEK yang ditandai dengan LiLA <23,5 cm.”

“Ibu baiknya makan makanan yang bergizi seimbang sesuai porsi ibu hamil dan makan PMT yang diberikan, sehingga diharapkan berat badan (BB) ibu bertambah sesuai usia kehamilan.”

Tidak dapat Bu, karena LiLA lebih dari 23,5 cm.

”Waah, bagus Bu. Ibu tetap jaga makanan ibu. Tetap biasakan makan makanan yang bergizi seimbang sesuai porsi ibu hamil dengan satu porsi tambahan (Makanan pokok, Lauk Pauk, Sayur dan Buah).”

”Hoo begitu, baik, saya data ya Bu, agar ibu mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil.”

“Selagi menunggu PMT Ibu Hamil, Ibu harus makan makanan yang bergizi seimbang sesuai porsi ibu hamil dan makan PMT yang diberikan, sehingga diharapkan BB ibu bertambah sesuai usia kehamilan.”

“Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi seimbang sesuai porsi ibu hamil dengan satu porsi tambahan (Makanan pokok, Lauk Pauk, Sayur dan Buah).”

“Apakah ibu mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)?”

Ya Tidak

(14)

“Apakah ibu mengikuti kelas ibu hamil?”

“Mantap bu, ikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali selama masa kehamilan dan 1 kali didampingi oleh suami/

keluarga ya bu.”

“Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar bagi para ibu hamil tentang kesehatan selama kehamilan, persalinan dan nifas.”

“Kalau ibu ikut kelas ibu hamil, ibu bisa dapat ilmu tentang kehamilan, persalinan dan nifas.”

“Ibu juga bisa praktik cara melakukan perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir dengan menggunakan buku KIA yang difasilitasi oleh petugas kesehatan.”

“Kalau ibu ikut kelas ibu hamil, ibu bisa menambah teman dan bisa bertanya langsung ke petugas kesehatan hal- hal seputar kehamilan, persalinan dan nifas. Bisa juga bertanya tentang

Ya Tidak

. . .

“Apa alasan ibu tidak mengikuti Kelas Ibu Hamil?”

“Oo begitu. Baik, diusahakan ikut kelas Ibu hamil ya Bu.

Banyak manfaatnya lho Bu.”

(15)

15

“Apakah selama masa kehamilan Ibu pernah mengalami tanda bahaya?”

Tidak pernah

Ya

“Baik, hal pertama yang ibu dan keluarga lalukan adalah jangan panik.”

“Kedua, bila mengalami salah satu tanda bahaya yang ada di Buku KIA, ibu atau keluarga ibu langsung hubungi tenaga kesehatan atau datang ke posyandu prima/ puskesmas/

fasyankes terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut”

“Bagus bu,

pertahankan kondisi kesehatan ibu dan calon bayi dengan rutin memeriksakan kehamilan ya Bu.”

(16)
(17)
(18)

“Jangan lupa ya Bu, Buku KIA selalu dibawa ya Bu, saat ibu memeriksakan kondisi ibu dan anak ke puskesmas atau posyandu.”

Kader diharapkan mengecek buku KIA dan melengkapi data, yaitu:

• Nama Ibu, umur Ibu, kelahiran anak ke (lihat Identitas pada buku KIA)

• Informasi Persalinan:

Tanggal persalinan, usia kehamilan saat persalinan, penolong persalinan, (lihat Ringkasan Pelayanan

Ya Tidak

“Dalam buku KIA ada informasi kesehatan tentang perawatan selama masa nifas dan cara mengasuh balita.”

“Setelah bersalin, sebaiknya Ibu memeriksakan

kesehatan ke Pustu/

posyandu prima / puskesmas/ fasyankes terdekat yaitu 4 kali selama masa nifas (dalam 42 hari setelah bersalin).”

“Oo begitu. Nanti Ibu dapat meminta Buku KIA yang baru ke Bidan atau tenaga kesehatan saat datang ke posyandu atau puskesmas.”

hilang/rusak Percakapan Kader Dengan Ibu Bersalin dan Nifas

“Apakah ibu punya buku KIA?”

“Bagus bu, boleh saya pinjam bukunya?”

“Oh ya Bu, di Buku KIA ada informasi kesehatan seputar kehamilan, persalinan, nifas dan balita. Dibaca ya Bu.”

“Mengapa ibu tidak punya?”

(19)

19

“Ibu, bisa ceritakan kebiasaan makan selama masa menyusui?”

Selama menyusui, ibu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan gizi seimbang yang beraneka ragam dengan satu porsi tambahan (Makanan pokok, Lauk Pauk, Sayur dan Buah).

AIR PUTIH

sehatnegeriku.kemenkes.go.id kementeriankesehatanRI @KemenkesRI @Kemenkes_ri

6 porsi/hari untuk trimester 1, 2 dan 3.

1 porsi = 100gr atau ¾ gelas nasi.

NASI ATAU MAKANAN POKOK

Ikan, telur, ayam, dan lainnya.

4 porsi/hari untuk trimester 1, 2 dan 3.

1 porsi = 50gr atau 1 potong sedang ikan.

1 porsi = 55gr atau 1 butir telur ayam.

PROTEIN HEWANI

Tempe, tahu, dan lainnya.

4 porsi/hari untuk trimester 1, 2 dan 3.

1 porsi = 50gr atau 1 potong sedang tempe 1 porsi = 100gr atau 2 potong sedang tahu.

PROTEIN NABATI

4 porsi/hari untuk trimester 1, 2 dan 3.

1 porsi = 100gr atau 1 potong sedang pisang.

1 porsi = 100 - 190gr atau 1 potong besar pepaya.

BUAH

4 porsi/hari untuk trimester 1, 2 dan 3.

1 porsi = 100gr atau 1 mangkuk sayur matang tanpa kuah.

SAYUR

Air putih 14 gelas/hari pada 6 bulan pertama dan 12 gelas/hari pada 6 bulan kedua, untuk mencegah dehidrasi.

Porsi makan lebih banyak dan bervariasi, termasuk lauk bersumber protein hewani.

Batasi konsumsi gula, garam, lemak, kopi dan teh.

SETIAP MAKAN ISI PIRINGKU

KAYA PROTEIN HEWANI Ibu

Menyusui

Men yusu

i sesuai kemauan bayi

C M Y CM MY CY CMY K

FA Ibu Menyusui (Poster A2).pdf 1 19/01/2023 13:23:14

(20)

Catatan:

Mintalah Ibu nifas untuk mengisi Pernyataan Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Ibu yang sudah diterima pada kolom KF1/

KF2/KF3/KF4 dengan tanda (√).

(memeriksakan diri ke Pustu/ posyandu prima/ puskesmas/ fasyankes lainnya)

“Oo begitu, baiklah Bu.

Tetap diusahakan segera cek kesehatan ke Pustu/

posyandu prima/puskesmas/

fasyankes lain ya Bu.”

“Cek kesehatan setelah bersalin sangat dibutuhkan oleh ibu agar kondisi kesehatan ibu dapat terpantau.”

(lihat Pernyataan Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Ibu yang sudah diterima / Ringkasan Pelayanan Nifas)

. . .

Ya Belum

“Apakah Ibu pernah memeriksakan diri setelah bersalin?”

“Ibu hebat, tetap semangat menjaga kesehatan dan memberikan yang terbaik untuk buah hati.”

“Bisa cerita, kenapa belum ya Bu?”

(21)

21 (lihat Pernyataan Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan

Ibu yang sudah diterima / Ringkasan Pelayanan Nifas)

Ya Tidak

“Apakah Ibu melakukan Inisiasi Menyusu Dini?”

“Ibu tetap semangat memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan pada buah hatinya ya bu, agar bayi Ibu tumbuh sehat dan kuat.”

Catatan:

Mintalah Ibu nifas untuk mengisi Pernyataan Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Ibu yang sudah diterima pada kolom IMD dengan tanda (√)

“Wah, bagus sekali bu. Lanjutkan dengan memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan pada bayinya ya Bu, agar bayi tumbuh sehat dan kuat”

(22)

“Selain itu, bagi ibu menyusui Vitamin A sangat dibutuhkan untuk pembentukan ASI yang berkualitas tinggi yang dibutuhkan bayi pada bulan-bulan pertama kehidupannya.”

“Vitamin A diberikan 2 kali, yaitu segera setelah bersalin dan sehari setelah pemberian kapsul Vitamin A yang pertama dan tidak lebih dari 6 minggu setelah bersalin”.

Catatan:

Mintalah Ibu nifas mengisi kolom perawatan ibu nifas dengan tanda (√).

“Apakah ibu mendapatkan dan minum kapsul vitamin A?”

(lihat perawatan ibu nifas pada buku KIA)

Ya Belum

“Bagus Bu. Vitamin A sangat baik diminum ibu nifas untuk mencegah rabun senja, xeroftalmia/

mata kering, kerusakan kornea dan kebutaan serta mencegah anemia.”

“Bisa cerita, kenapa tidak ya Bu?”

. . .

“Vitamin A sangat baik dikonsumsi oleh ibu nifas untuk mencegah rabun senja, xeroftalmia/mata kering, kerusakan kornea dan kebutaan serta mencegah anemia.”

“Selain itu, bagi ibu menyusui, Vitamin A sangat dibutuhkan untuk pembentukan ASI yang berkualitas tinggi yang dibutuhkan bayi pada bulan- bulan pertama kehidupannya.”

“Oo begitu, baik. Ibu...Ibu bersalin dianjurkan memeriksakan kesehatan ke Pustu/ posyandu prima/ puskesmas/ fasyankes terdekat dan akan mendapatkan kapsul vitamin A. “

(23)

23

Ya Belum

“Apakah Ibu sudah merencanakan untuk menggunakan alat konstrasepsi (ber KB)?”

“Bagus Bu, Ibu dan suami sudah menentukan alat kontrasepsi yang akan digunakan dan konsultasikan dengan tenaga kesehatan di Pustu/ posyandu prima/ puskesmas/

fasyankes terdekat.”

“Oo begitu, ini saran saja Bu. Ada baiknya Ibu dan suami merencanakan alat kontrasepsi yang akan digunakan, hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan Ibu yang baru melahirkan dan juga kesehatan bayinya.

Berkonsultasilah kepada tenaga kesehatan untuk mendapatkan informasi tentang KB”.

(24)

“Apakah hingga saat ini (masa nifas) Ibu memiliki tanda bahaya seperti ini?”

(perlihatkan gambar tanda bahaya pada Ibu nifas)

Ya Tidak

“Jika Ibu mempunyai salah satu tanda bahaya yang

disebutkan tadi, maka sebaiknya ibu segera ke posyandu prima/

Pustu/ puskesmas/

fasyankes lainya untuk mendapatkan penanganan”

“Bagus Bu, jagalah kesehatan dengan selalu membiasakan hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan yang bergizi seimbang serta mengikuti anjuran tenaga kesehatan ya.”

(25)
(26)

Kader meminjam dan mengecek buku KIA serta dilanjutkan melengkapi data pada checklist yaitu:

Nama anak, tanggal lahir, jenis kelamin (lihat

keterangan Lahir) Kader melanjutkan pertanyaan sesuai checklist, yaitu:

• Lengkapi data: nama anak, tanggal lahir anak, jenis kelamin

• Lengkapi data lainnya sesuai dengan hasil wawancara dengan sasaran

hilang/

rusak

Percakapan Kader Dengan Orang Tua Bayi

“Apakah ibu punya buku KIA?”

“Bagus bu, boleh saya pinjam bukunya?”

“Jangan lupa ya Bu, Buku KIA selalu dibawa ya Bu, saat ibu memeriksakan kondisi ibu dan anak ke puskesmas atau posyandu.”

“Dalam buku KIA ada informasi kesehatan tentang perawatan dan cara mengasuh balita.”

“Mengapa ibu tidak punya?”

“Oo begitu. Nanti Ibu dapat meminta Buku KIA yang baru ke Bidan atau tenaga kesehatan saat datang ke posyandu atau puskesmas.”

Ya Tidak

(27)

27

“Apakah Ibu memantau pertumbuhan dan perkembangan anak ke posyandu/

posyandu prima/ Pustu?”

(cek KMS, kurva berat badan, tinggi badan dalam buku KIA)

“Oo begitu.. Ibu, ada baiknya Ibu dan keluarga secara rutin setiap bulan memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi ke posyandu prima/ Pustu/

puskesmas/ fasyankes terdekat, sehingga jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan perkembangannya atau kesehatannya akan segera ditangani oleh tenaga kesehatan.”

Belum sempat

Ya Tidak

“Ibu hebat, tetap semangat menjaga kesehatan dan memberikan yang terbaik untuk buah hati ya bu”

“Bisa cerita kenapa ibu tidak ke posyandu?”

(28)

“Apakah Ibu sudah memeriksakan bayi Ibu ke posyandu prima/ Pustu/ puskesmas/

fasyankes setelah dilahirkan (0-28 hari)?”

“Tetap berikan ASI eksklusif dan ingat

jadwal imunisasi.” “Oo begitu.. Ibu, ada baiknya Ibu memeriksakan kesehatan bayi yang baru lahir ke Pustu/ posyandu prima/ puskesmas/

fasyankes terdekat, karena bayi baru lahir sangat rentan terkena penyakit sehingga perlu diberikan upaya pencegahan dan penanganan khusus.”

Belum sempat

Ya Tidak

“Bisa cerita kenapa ibu dan keluarga tidak memeriksakan bayi ke posyandu/ puskesmas/

fasyankes?”

“Bagus Bu, bayi baru lahir sampai usia 1 bulan, perlu perawatan khusus agar tetap jaga kesehatannya.

Penting untuk

memperhatikan jika ada tanda bahaya pada bayi, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan.”

(29)

29

“Oo begitu.. Ibu, ada baiknya anak ibu mendapatkan imunisasi pada anak dapat memberikan kekebalan terhadap penyakit, sehingga anak akan tumbuh sehat dan kuat, segera imunisasi anak Ibu di posyandu ya”

“Apakah anak ibu sudah diberikan imunisasi?

(lihat Pelayanan Imunisasi di Buku KIA)

Belum sempat

Ya Tidak

“Bagus bu, lengkapi imunisasi anak sesuai jadwal yang sudah ada, jika terjadi demam atau efek lainnya setelah imunisasi jangan panik. Konsultasikan ke petugas kesehatan.”

“Bisa cerita kenapa anak tidak/ belum mendapatkan imunisasi?”

(30)

“Apakah anak ibu memberikan ASI saja (ASI Eksklusif) pada anak Ibu?”

(lihat perawatan bayi baru lahir 0-28 hari (neonatus))

Mintalah Ibu bayi untuk mengisi kolom perawatan bayi baru lahir 0-28 hari (neonatus) dengan tanda (√)

Ya Tidak

“Ibu hebat, teruskan pemberian ASI Ekslusif sampai usia 6 bulan ya bu, dan lanjutkan hingga anak Ibu berusia 2 tahun.”

“Berikan makanan

pendamping ASI jika sudah memasuki usia 6 bulan”

“Jangan ragu untuk memberikan ASI pada buah hati Ibu, konsultasilah kepada petugas

kesehatan di Posyandu Prima/ Pustu jika Ibu mempunyai kendala dalam memberikan ASI Ekslusif pada bayi Ibu.”

“Apakah bayi ibu mengalami tanda bahaya seperti pada gambar ini?”

(perlihatkan gambar tanda bahaya pada bayi baru lahir)

Ya Tidak

“Jika Ibu melihat ada tanda- tanda tersebut (tanda bahaya) pada bayi Ibu, maka bawalah segera ke petugas kesehatan di Pustu/ posyandu prima/puskesmas/fasyankes lain untuk mendapatkan

“Bagus bu, jagalah kesehatan bayi Ibu dan berikan pola asuh yang tepat, agar bayi Ibu tumbuh sehat dan kuat”

(31)

Sekolah (6 bulan - 6 tahun)

(32)

Ya Tidak

Hilang/

rusak

Kader meminjam dan mengecek buku KIA serta dilanjutkan melengkapi data pada checklist yaitu:

Nama anak, tanggal lahir, jenis kelamin (lihat

keterangan Lahir) Kader melanjutkan pertanyaan sesuai checklist, yaitu:

• Lengkapi data: nama anak, tanggal lahir anak, jenis kelamin

• Lengkapi data lainnya sesuai dengan hasil wawancara dengan sasaran

Percakapan Kader Dengan Orang Tua Balita

“Apakah ibu punya buku KIA?”

“Bagus bu, boleh saya pinjam bukunya?”

“Jangan lupa ya Bu, Buku KIA selalu dibawa ya Bu, saat ibu memeriksakan kondisi ibu dan anak ke puskesmas atau posyandu.”

“Dalam buku KIA ada informasi kesehatan tentang perawatan dan cara mengasuh balita.”

“Mengapa ibu tidak punya?”

“Oo begitu. Nanti Ibu dapat meminta Buku KIA yang baru ke Bidan atau tenaga kesehatan saat datang ke posyandu atau puskesmas.”

(33)

33

“Ibu, bisa ceritakan kebiasaan ibu dan keluarga dalam memberikan makanan pendamping ASI (anak usia 6 bulan-24 bulan)?”

”Ibu, bisa ceritakan kebiasaan ibu dan keluarga dalam memberikan makanan (anak usia 25-71 bulan)?”

“ASI tetap diberikan sampai bayi berumur 2 tahun.

Makanan pendamping ASI merupakan makanan gizi seimbang yaitu: makanan pokok, lauk pauk, lemak/

minyak/santan, sedangkan sayur dan buah diberikan sedikit saja untuk diperkenalkan).”

(lihat halaman Pelayanan Gizi (PMBA, Vit A) & Obat Cacing dan Pemenuhan Gizi Usia 6-23 bulan dan Usia 2-5 Tahun)

“Lauk pauk yang diberikan bersumber dari pangan hewani, seperti telur/ikan/daging/ayam.”

“Pembuatan MP ASI berbeda setiap kelompok umur, 6-8 bulan disaring supaya teksturnya lembut, 9-11 bulan dicincang supaya teksturnya tidak kasar, 12-23 bulan diiris.”

“2-5 tahun sudah bisa diberikan makanan dengan tekstur seperti makanan orang dewasa.”

Ya

(34)
(35)

35

“Apakah Ibu memantau pertumbuhan dan

perkembangan anak ke posyandu/posyandu prima?”

(cek KMS, kurva berat badan, tinggi badan dalam buku KIA)

Ya Tidak

Belum sempat

“Bisa cerita kenapa ibu tidak ke posyandu?”

“Ibu hebat, tetap semangat menjaga kesehatan dan memberikan yang terbaik untuk buah hati ya bu.”

“Oo begitu.. Ibu, ada baiknya Ibu dan keluarga secara rutin setiap bulan memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi ke posyandu prima/

puskesmas /fasyankes terdekat, sehingga jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan perkembangannya atau kesehatannya akan segera ditangani oleh tenaga kesehatan”

(36)

(lihat Pelayanan Imunisasi di Buku KIA)

“Oo begitu.. Ibu, ada baiknya anak ibu mendapatkan imunisasi pada anak dapat memberikan kekebalan terhadap penyakit, sehingga anak akan tumbuh sehat dan kuat, segera imunisasi anak Ibu di posyandu ya”

Ya Tidak

Belum sempat

“Apakah anak ibu sudah diberikan imunisasi?

“Bagus bu,

lengkapi imunisasi anak sesuai jadwal yang sudah ada, jika terjadi demam atau efek lainnya setelah imunisasi jangan panik.

Konsultasikan ke petugas kesehatan.”

“Bisa cerita kenapa anak tidak/belum mendapatkan imunisasi?”

(37)

37

“Apakah anak Ibu (usia 12-18 bulan) sudah mendapat obat cacing?

(lihat halaman Pelayanan Gizi (PMBA, Vit A) & Obat Cacing)

Ya Tidak

. . .

“Bisa cerita kenapa anak tidak/ beum mendapatkan obat cacing?”

“Bagus bu, sudah diminum oleh anak Ibu? Obat cacing diberikan setiap tahun sekali.

Dengan minum obat cacing secara rutin anak ibu akan tumbuh sehat.”

“Oo begitu.. Ibu, ada baiknya anak Ibu diberikan obat cacing agar terhindar dari infeksi karena cacing yang masuk ke dalam tubuh, sehingga nutrisi dari makanan yang dimakan anak Ibu dapat diserap dengan baik oleh tubuhnya.”

“Datanglah ke posyandu secara rutin dan dapatkan obat cacing sesuai dosisnya pada bulan Februari dan Agustus”.

(38)

“Apakah anak Ibu sudah mendapatkan kapsul vitamin A (kapsul biru untuk usia 6-11 bulan, dan kapsul merah untuk usia lebih dari 11 bulan)?”

(lihat halaman Perawatan Anak Usia 12-18 bulan, 18-24 bulan, 2-3 tahun, 3-4 tahun dan 4-6 tahun)

“Oo begitu.. Ibu, vitamin A adalah vitamin yang dibutuhkan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kecerdasan dan kesehatan mata anak. Untuk itu dapatkan kapsul vitamin A sesuai dosisnya di Posyandu pada bulan Februari dan Agustus.”

Ya Tidak

“Bisa cerita kenapa anak tidak/belum mendapatkan Vitamin A?”

“Bagus bu, dapatkan kapsul vitamin A sesuai dosis untuk anak setiap bulan Februari dan Agustus di Posyandu, agar daya tahan tubuh anak lebih baik.”

. . .

“Apakah anak ibu mengalami tanda bahaya seperti pada gambar ini?”

(perlihatkan gambar tanda bahaya pada balita di halaman Kondisi Balita)

Ya Tidak

“Bagus bu, jagalah kesehatan anak Ibu dan berikan pola asuh yang tepat, agar tumbuh sehat dan kuat”

“Jika Ibu melihat ada tanda- tanda tersebut (tanda bahaya) pada bayi Ibu, maka bawalah segera ke petugas kesehatan di posyandu prima untuk mendapatkan penanganan.”

(39)

Tahun)

(40)

Ya

“Apakah adik sudah memantau status gizi dengan menimbang Berat Badan (BB) dan mengukur Tinggi Badan (TB), serta Lingkar P (LP)?”

“Bagus Dik, lakukan pemantauan status gizi secara rutin di Posyandu atau di sekolah ya, agar kita mengetahui kondisi kesehatan dan terhindar dari penyakit tidak menular sejak dini.”

Tulis jawaban remaja di lembar checklist pada kolom yang telah disediakan (BB, TB dan LP serta tanggal, dan tempat melakukan pemantauan status gizi tersebut)

Tidak

Infokan kepada remaja tempat melakukan penimbangan BB,

“Adik dapat menimbang BB, mengukur TB dan LP di Posyandu atau di sekolah.”

. . . Percakapan Kader Dengan Anak

Usia Sekolah dan Remaja

“Berapa BB, TB dan LP adik? Dimanakah adik melakukan pemantauan status gizi tersebut terakhir kali?”

“Oo begitu. Sebaiknya adik melakukan pemantauan status gizi dengan menimbang BB dan mengukur TB untuk mengetahui kondisi kesehatan dan terhindar dari penyakit tidak menular sejak dini”

“Bisa adik cerita kenapa belum memantau status gizi?”

(41)

41

“Adik, bisa ceritakan kebiasaan makan sehari-hari seperti apa?”

“Mengonsumsi makanan gizi seimbang dengan aneka ragam Makanan pokok, Lauk Pauk, Sayur dan Buah.”

(42)

Ya

“Apakah Adik (remaja putri) sudah mendapatkan TTD?”

Lengkapi cheklist dengan memberikan tanda (√) sesuai data yang diinformasikan pada kolom yang telah disediakan dan mintalah remaja putri tersebut memperlihatkan TTD.

Tidak

Lengkapi cheklist dengan memberikan tanda (-) sesuai data yang diinformasikan pada kolom yang tersedia.

. . .

“Bagus Dik, minumlah TTD secara rutin setiap minggu agar selalu sehat, terhindar dari 5L (Letih, Lemah, Lelah, Lesu dan Lalai).”

“Oo begitu. Adik, seroang remaja putri setiap bulan akan mengeluarkan haid/

menstruasi yang akan berdampak 5 L (Letih, Lemah, Lelah, Lesu dan Lalai). Untuk itu remaja putri perlu minum TTD.”

“Bisa adik cerita kenapa belum meminum TTD?”

(43)

43

Ya

“Apakah adik sudah melakukan pemeriksaan anemia satu tahun terakhir ini?”

“Agar terhindar dari anemia, konsumsilah makanan dengan gizi seimbang dan banyak mengandung zat besi seperti sumber pangan hewani (ayam, daging, ikan telur) dan sumber pangan nabati (tempe, tahu, kacang- kacangan) serta minumlah TTD seminggu sekali”

Tidak

. . .

“Bagus Dik, dengan diketahuinya status anemia kita dapat memantau kondisi kesehatan.”

“Oo begitu, sebaiknya adik memeriksakan status anemia di Sekolah/ Posyandu/

Pustu/ Puskesmas untuk mengetahui kondisi kesehatan, sehingga jika hasil pemeriksaannya anemia maka dapat segera ditangani.”

“Bisa adik cerita kenapa belum periksa status anemia?”

(44)

“Oo begitu, ebiasaan merokok aktif maupun pasif sangat tidak baik bagi tubuh kita, karena rokok mengandung zat-zat yang membahayakan bagi tubuh (racun) sehingga dapat menimbulkan penyakit yang dapat mematikan seperti kanker, penyakit paru/

TBC, dll.”

“Untuk mengurangi dan menghilangkan kebiasaan merokok, lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan di posyandu prima/ puskesmas/

fasyankes terdekat ya.”

Tidak

“Apakah adik mempunyai kebiasaan merokok aktif atau pasif?”

Ya

. . .

“Bisa adik cerita kenapa adik menjadi perokok aktif atau perokok pasif?”

“Oo begitu. Bagus sekali, pertahankan kebiasaan ini, hindari merokok dan asap rokok, agar kesehatan kita terjaga.”

(45)

45

“Apakah Adik (usia ≥15 tahun) sudah melakukan pemeriksaan Penyakit Tidak Menular dalam satu tahun terakhir seperti tekanan darah dan gula darah?”

Ya

“Untuk menghindari Penyakit Tidak “Menular batasilah konsumsi makanan/ minuman yang mengandung tinggi gula, garam dan lemak/

minyak (gorengan, junk food, minuman bersoda dan lainnya) dan biasakan minum air putih 8 gelas perhari. Lakukan olah raga secara rutin, teratur dan terukur ya”

Tidak

. . .

“Bagus Dik, periksalah tekanan darah dan gula darah secara rutin satu kali dalam setahun.”

“Oo begitu Sebaiknya lakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah secara rutin satu kali dalam setahun untuk

mendeteksi secara dini penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus sebagai upaya pencegahan”

“Bisa adik cerita kenapa belum periksa?”

(46)

“Apakah adik sudah mengikuti program KB (menggunakan alat kontrasepsi/KB)?”

“Oo begitu. Untuk adik dan pasangan sebaiknya berkonsultasilah kepada petugas kesehatan di posyandu prima/puskesmas/

fasyankes terdekat untuk merencanakan memiliki keturunan dan memilih alat kontrasepsi yang tepat, agar kesehatan kita tetap terjaga dan keluarga sejahtera.”

Ya

Kader menanyakan jenis alat kontrasepsi yang digunakan dan lengkapi cheklist pada kolom yang telah disediakan.

Tidak

. . .

“Bagus Dik, lakukan kontrol secara teratur, dan ikuti nasehat tenaga kesehatan ya”

Bisa adik cerita kenapa belum menggunakan kontrasepsi?”

(47)
(48)

“Woah bagus. Anda sudah rutin melakukan pemeriksaan

tekanan darah untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan kita, dan sebagai upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit hipertensi dan jantung”

“Apakah Bapak/Ibu/Kakak sudah melakukan pemeriksaan tekanan darah satu tahun terakhir?”

Ya

Kader menanyakan waktu (tanggal), tempat dan hasil pemeriksaan dan melengkapi checklist pada kolom yang telah disediakan.

Tidak

“Oo begitu, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin di posyandu/ posyandu prima/fasyankes terdekat untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan dan sebagai upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit hipertensi dan jantung”

. . . Percakapan Kader Dengan Usia Produktif

Bisa cerita kenapa belum memeriksakan tekanan darah?”

(49)

49

“Apakah berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan darah terakhir Bapak/Ibu/Kakak didiagnosa berisiko hipertensi?”

Ya

“Anda dapat berkonsultasi dengan petugas kesehatan di posyandu prima/puskesmas/

fasyankes terdekat.”

“Anda bisa tanya mereka sampai paham tentang tekanan darah tinggi/hipertensi.”

“Mungkin mulai sekarang Anda bisa mengurangi makanan yang tinggi garam/asin dan yang makanan yang tinggi gula/manis.”

“Jangan lupa cek tekanan darah secara rutin ke posyandu/ posyandu prima/ Pustu/ puskesmas/ fasyankes terdekat.”

“Dalam sehari Anda dapat

mengonsumsi gula 4 sendok makan, garam 1 sendok teh, dan lemak/minyak 5 sendok makan dalam sehari.”

“Mulailah perbanyak makan buah dan sayur, sering melakukan aktivitas fisik atau olahraga, hindari merokok dan asap rokok, istirahat yang cukup, hindari stress.”

“Baik, Anda tidak usah khawatir.”

Tidak

“Periksakan tekanan darah secara teratur ke posyandu/

posyandu prima/

puskesmas/fasyankes terdekat sebagai deteksi dini penyakit hipertensi”.

“Bagus, Anda tetap terapkan perilaku hidup sehat agar kondisi kesehatan tetap baik.”

(50)

“Sejak terdiagnosa hipertensi, apakah Anda rutin minum obat agar tekanan darah stabil?”

“Minumlah obat penurun tekanan darah secara teratur sesuai anjuran dokter.”

“Patuhi nasehat dokter, agar Anda bisa tetap sehat dan produktif.”

“Patuhi nasehat dokter, agar Anda bisa tetap sehat dan produktif.”

“Oo begitu. Baik, saran saya agar tekanan darah Anda terkontrol dan terhindar dari penyakit lainnya akibat tekanan darah tinggi minumlah obat penurun tekanan darah secara teratur sesuai anjuran dokter.”

“Bagus, Anda sangat memperhatikan kesehatan diri.”

Ya Tidak

. . .

“Bisa cerita kenapa belum minum obat secara rutin?”

(51)

51

“Apakah berdasarkan hasil pemeriksaan kadar gula darah terakhir Bapak/Ibu/Kakak didiagnosa berisiko mengidap kencing manis?”

Ya

“Anda dapat berkonsultasi dengan petugas kesehatan di posyandu prima/puskesmas/

fasyankes terdekat.”

“Baik, Anda tidak usah khawatir.”

Tidak

“Anda bisa tanya mereka sampai paham tentang kencing manis/ diabetes.”

“Dalam sehari Anda dapat

mengonsumsi gula 4 sendok makan, garam 1 sendok teh, dan lemak/minyak 5 sendok makan dalam sehari. “

“Mungkin mulai sekarang Anda bisa mengurangi makanan yang tinggi garam/asin dan yang makanan yang tinggi gula/manis.”

“Jangan lupa cek tekanan darah secara rutin ke posyandu/ posyandu prima/

puskesmas/fasyankes terdekat.”

“Mulailah perbanyak makan buah dan sayur, sering melakukan aktivitas fisik atau olahraga, hindari merokok dan asap rokok, istirahat yang cukup, hindari stress.”

“Bagus, Anda tetap terapkan perilaku hidup sehat agar kondisi kesehatan tetap baik.”

“Periksakan tekanan darah secara teratur ke posyandu/posyandu prima/ puskesmas/

fasyankes terdekat sebagai deteksi dini penyakit kencing manis/diabetes”.

(52)

“Sejak terdiagnosa kencing manis/

diabetes, apakah Anda rutin minum obat agar gula darah terkontrol?”

“Patuhi nasehat dokter, agar Anda bisa tetap sehat dan produktif.”

“Minumlah obat agar gula darah terkontrol sesuai anjuran dokter.”

“Patuhi nasehat dokter, agar Anda bisa tetap sehat dan produktif.”

“Oo begitu. Baik, saran saya agar kadar gula darah Anda terkontrol dan terhindar dari penyakit lainnya akibat tekanan darah tinggi minumlah obat penurun gula darah darah secara teratur sesuai anjuran dokter.”

“Bagus, Anda sangat memperhatikan kesehatan diri.”

Ya Tidak

. . .

“Bisa cerita kenapa belum minum obat secara rutin?”

(53)

53

“Apakah Anda sudah melakukan pemeriksaan kadar gula darah satu tahun terakhir?”

(ditanyakan bila belum pernah cek gula darah atau tidak terdiagnosa kencing manis/diabetes)

“Oo begitu. Baik. Sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin di posyandu/

posyandu prima/fasyankes terdekat untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan.”

“Bagus, Anda melakukan pemeriksaan kadar gula darah untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan.”

Ya Tidak

. . .

“Bisa cerita kenapa belum minum obat secara rutin?”

“Hal ini perlu dilakukan karena merupakan upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit kencing manis (Diabetes Melitus)”

Kader menanyakan waktu (tanggal), tempat dan hasil pemeriksaan dan melengkapi checklist pada kolom yang telah disediakan.

“Upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit kencing manis (Diabetes Melitus). Semakin dini terdeteksi, semakin mudah ditangani.”

(54)

“Bisa ceritakan kebiasaan makan sehari-hari seperti apa?”

Mengonsumsi makanan gizi seimbang aneka ragam dengan satu porsi tambahan. (Makanan pokok, Lauk Pauk, Sayur dan Buah).

(55)

55

“Apakah Anda mempunyai kebiasaan merokok (aktif atau pasif)?”

Ya

“Oo begitu. Baik. Bapak/Ibu/

Kakak, kebiasaan merokok aktif maupun pasif sangat tidak baik bagi tubuh, karena rokok mengandung zat-zat yang membahayakan bagi tubuh (racun) sehingga dapat menimbulkan penyakit yang dapat mematikan seperti kanker, penyakit paru/TBC, dll.”

“Bisa cerita kenapa merokok?”

Tidak

“Bagus sekali Anda harus pertahankan kebiasaan ini, hindari merokok dan asap rokok, agar kesehatan diri dan keluarga terjaga.”

“Untuk mengurangi dan

menghilangkan kebiasaan merokok, lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan di posyandu prima/

puskesmas/ fasyankes terdekat ya dan rajinlah berolahraga.”

(56)

“Apakah Bapak/Ibu/Kakak sudah mengikuti program KB

(menggunakan alat kontrasepsi/KB)?”

“Banyak manfaat dengan mengikuti program KB, diantaranya mencegah kematian ibu dan bayi akibat hamil diusia terlalu muda atau terlalu tua.”

“Berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan di posyandu prima/

puskesmas/fasyankes terdekat untuk mendapatkan informasi tentang KB.”

“Dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga karena faktor ekonomi.”

Kader menanyakan jenis alat kontrasepsi yang digunakan dan lengkapi cheklist pada kolom yang telah disediakan.

“Jika ada keluhan segera konsultasikan dengan tenaga

kesehatan di posyandu prima/puskesmas/

fasyankes terdekat”

“Oo begitu. Baik. Saran saya, baiknya ikuti program KB agar dapat membantu menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu dan keluarga”

“Bagus, Anda dapat kontrol secara teratur, dan ikuti nasehat tenaga kesehatan.”

Ya Tidak

. . .

“Bisa cerita kenapa belum menggunakan mengikuti program KB?”

(57)
(58)

“Woah bagus. Anda sudah rutin melakukan pemeriksaan

tekanan darah untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan kita, dan sebagai upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit hipertensi dan jantung.”

“Apakah Bapak/Ibu sudah

melakukan pemeriksaan tekanan darah satu tahun terakhir?”

Ya

Kader menanyakan waktu (tanggal), tempat dan hasil pemeriksaan dan melengkapi checklist pada kolom yang telah disediakan.

Bisa cerita kenapa belum memeriksakan tekanan darah?”

Tidak

. . .

“Oo begitu, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin di posyandu/ posyandu prima/fasyankes terdekat untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan dan sebagai upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit hipertensi dan jantung.”

Percakapan Kader Dengan Lanjut Usia

(59)

59

Ya

“Apakah berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan darah terakhir Bapak/Ibu

didiagnosa berisiko hipertensi?”

“Anda dapat berkonsultasi dengan petugas kesehatan di posyandu prima/puskesmas/

fasyankes terdekat.”

“Baik, Anda tidak usah khawatir.”

“Anda bisa tanya mereka sampai paham tentang tekanan darah tinggi/hipertensi.”

“Dalam sehari Anda dapat

mengonsumsi gula 4 sendok makan, garam 1 sendok teh, dan lemak/minyak 5 sendok makan dalam sehari.

“Mungkin mulai sekarang Anda bisa mengurangi makanan yang tinggi garam/asin dan yang makanan yang tinggi gula/manis.”

“Jangan lupa cek tekanan darah secara rutin ke posyandu/ posyandu prima/

puskesmas/fasyankes terdekat.”

“Mulailah perbanyak makan buah dan sayur, sering melakukan aktivitas fisik atau olahraga, hindari merokok dan asap rokok, istirahat yang cukup, hindari stress.”

“Bagus, Anda tetap terapkan perilaku hidup sehat agar kondisi kesehatan tetap baik.”

“Periksakan tekanan darah secara teratur ke posyandu/

posyandu prima/

puskesmas/

fasyankes terdekat sebagai deteksi dini penyakit hipertensi.”

Tidak

(60)

“Sejak terdiagnosa hipertensi, apakah Anda rutin minum obat agar tekanan darah stabil?”

“Minumlah obat penurun tekanan darah secara teratur sesuai anjuran dokter.”

“Patuhi nasehat dokter, agar Anda bisa tetap sehat dan produktif.”

“Patuhi nasehat dokter, agar Anda bisa tetap sehat dan produktif.”

“Bagus, Anda sangat memperhatikan kesehatan diri.”

Ya

“Bisa cerita kenapa belum minum obat secara rutin?”

Tidak

. . .

“Oo begitu. Baik, saran saya agar tekanan darah Anda terkontrol dan terhindar dari penyakit lainnya akibat tekanan darah tinggi minumlah obat penurun tekanan darah secara teratur sesuai anjuran dokter.”

(61)

61

“Apakah berdasarkan hasil pemeriksaan kadar gula darah terakhir Bapak/Ibu didiagnosa berisiko mengidap kencing manis?”

Ya

“Anda dapat berkonsultasi dengan petugas kesehatan di posyandu prima/

puskesmas/fasyankes terdekat.”

“Baik, Anda tidak usah khawatir.”

“Anda bisa tanya mereka sampai paham tentang kencing manis/diabetes”

“Dalam sehari Anda dapat

mengonsumsi gula 4 sendok makan, garam 1 sendok teh, dan lemak/minyak 5 sendok makan dalam sehari.”

“Mungkin mulai sekarang Anda bisa mengurangi makanan yang tinggi garam/asin dan yang makanan yang tinggi gula/manis.”

“Bagus, Anda tetap terapkan perilaku hidup sehat agar kondisi kesehatan tetap baik.”

Periksakan tekanan darah secara teratur ke posyandu/

posyandu prima/

puskesmas/

fasyankes terdekat sebagai deteksi dini penyakit kencing manis/

diabetes”.

Tidak

“Jangan lupa cek tekanan darah secara rutin ke posyandu/ posyandu prima/

puskesmas/fasyankes terdekat.”

“Mulailah perbanyak makan buah dan sayur, sering melakukan aktivitas fisik atau olahraga, hindari merokok dan asap rokok, istirahat yang cukup, hindari stress.”

(62)

“Sejak terdiagnosa kencing manis/diabetes, apakah Anda rutin minum obat agar gula darah terkontrol?”

“Patuhi nasehat dokter, agar Anda bisa tetap sehat dan produktif.”

“Minumlah obat penurun tekanan darah secara teratur sesuai anjuran dokter.”

“Patuhi nasehat dokter, agar Anda bisa tetap sehat dan produktif.”

“Bagus, Anda sangat memperhatikan kesehatan diri.”

Ya

“Bisa cerita kenapa belum minum obat secara rutin?”

Tidak

. . .

“Oo begitu. Baik, saran saya agar kadar gula darah Anda terkontrol dan terhindar dari penyakit lainnya akibat tekanan darah tinggi

minumlah obat penurun gula darah darah secara teratur sesuai anjuran dokter.”

(63)

63

“Apakah Anda sudah melakukan pemeriksaan kadar gula darah satu tahun terakhir?”

(ditanyakan bila belum pernah cek gula darah atau tidak terdiagnosa kencing manis/diabetes)

“Hal ini perlu dilakukan karena merupakan upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit kencing manis (Diabetes Melitus)”

“Bagus, Anda

melakukan pemeriksaan kadar gula darah untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan.”

Ya

“Bisa cerita kenapa belum minum obat secara rutin?”

Tidak

. . .

“Oo begitu. Baik. Sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin di posyandu/ posyandu prima/

fasyankes terdekat untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan.”

Kader menanyakan waktu (tanggal), tempat dan hasil pemeriksaan dan melengkapi checklist pada kolom yang telah

disediakan. “Upaya pencegahan agar

terhindar dari penyakit kencing manis (Diabetes Melitus). Semakin dini terdeteksi, semakin mudah ditangani.”

(64)

“Bisa ceritakan kebiasaan makan sehari-hari seperti apa?”

Mengonsumsi makanan gizi seimbang aneka ragam dengan satu porsi tambahan. (Makanan pokok, Lauk Pauk, Sayur dan Buah)

(65)

65

“Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan skrining/pemeriksaan geriatri

(pemantauan kesehatan bagi lansia)?”

Kader melengkapi jenis skrining yang diterima oleh lansia.

(ditanyakan bila lanjut usia tidak terdiagnosa suatu penyakit)

“Datanglah ke posyandu/

posyandu prima/

puskesmas/fasyankes terdekat untuk cek kesehatan rutin dan konsultasikan hasil pemeriksaan dengan tenaga kesehatan.”

“Bagus, Anda peduli dengan kesehatan diri.”

Ya

Bisa cerita kenapa belum memeriksakan tekanan darah?”

Tidak

. . .

“Oo begitu. Baik.

Sebaiknya Bapak/Ibu melakukan skrining/

pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Sehingga jika ada masalah kesehatan dapat segera ditangani oleh tenaga kesehatan dan dibantu oleh keluarga.”

(66)

“Apakah Anda mempunyai kebiasaan merokok (aktif atau pasif)?”

“Oo begitu. Baik. Bapak/Ibu, kebiasaan merokok aktif maupun pasif sangat tidak baik bagi tubuh, karena rokok mengandung zat- zat yang membahayakan bagi tubuh (racun) sehingga dapat menimbulkan penyakit yang dapat mematikan seperti kanker, penyakit paru/TBC, dll.”

Ya

“Untuk mengurangi dan menghilangkan kebiasaan merokok, lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan di posyandu prima/ puskesmas/

fasyankes terdekat ya dan rajinlah berolahraga.”

“Bisa cerita kenapa merokok?”

“Bagus sekali Anda harus pertahankan kebiasaan ini, hindari merokok dan asap rokok, agar kesehatan diri dan keluarga terjaga.”

Tidak

. . .

(67)
(68)

“Sebaiknya Bapak/Ibu/

Kakak Adik memeriksakan kesehatannya ke Posyandu Prima/Puskesmas/

Fasyankes terdekat agar segera mendapatkan pengobatan.”

“Apakah Bapak/Ibu/Kakak/Adik bergejala batuk lebih dari 2 minggu?”

Tidak Iya

“Bagus Bapak/Ibu/

Kakak/ Adik, jagalah kesehatan agar kita terhindar dari penyakit.”

“Apakah Bapak/Ibu/Kakak/Adik

bergejala demam lebih dari 2 minggu?”

Percakapan Kader Dengan Anggota Keluarga Risiko TBC

“Sebaiknya Bapak/Ibu/

Kakak Adik memeriksakan kesehatannya ke Posyandu Prima/Puskesmas/

Fasyankes terdekat agar segera mendapatkan pengobatan.”

Tidak Iya

“Bagus Bapak/Ibu/

Kakak/ Adik, jagalah kesehatan agar kita terhindar dari penyakit.”

(69)

69

“Sebaiknya Bapak/

Ibu/Kakak Adik memeriksakan kesehatannya ke Posyandu Prima/

Puskesmas/ Fasyankes terdekat agar segera mendapatkan pemeriksaan.”

“Apakah Bapak/Ibu/Kakak/Adik turun atau tidak naik berat badannya dalam 2 bulan?”

Tidak Iya

“Bagus Bapak/Ibu/

Kakak/ Adik, jagalah kesehatan agar kita terhindar dari penyakit.”

“Apakah Bapak/Ibu/Kakak/Adik kontak erat dengan pasien TBC?”

“Apakah anggota keluarga/

tetangga/ART? Sebutkan.”

Tidak Iya

“Bagus Bapak/Ibu/

Kakak/Adik, tetaplah waspada agar terhindar dari penyakit TBC.”

(70)

Kader menanyakan waktu dan tempat pemeriksaan serta melengkapi cheklist sesuai kolom yang telah disediakan.

“Bagus Bapak/Ibu/Kakak Adik, jika mempunyai gejala TBC segeralah memeriksakan kesehatan nya ke Posyandu Prima/Puskesmas/ Fasyankes terdekat agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.”

“Apakah Bapak/Ibu/Kakak/Adik sudah pernah melakukan skrining TBC?”

Tidak Iya, sudah

“Bagus Bapak/

Ibu/Kakak/

Adik, jagalah kesehatan agar kita terhindar dari penyakit.”

“Apakah hasil skrining TBC Bapak/Ibu/Kakak/

Adik terdiagnosa mempunyai penyakit TBC?”

“Bapak/Ibu/Kakak/Adik minum obat yang telah diberikan dokter/tenaga kesehatan secara teratur, terapkan perilaku hidup sehat (konsumsi makanan bergizi seimbang, rajin olahraga, istirahat yang cukup, hindari stress, tidak merokok dan hindari asap rokok) dan cek kesehatan secara rutin ke Posyandu/Posyandu Prima/

Tidak Iya

“Bagus Bapak/

Ibu/Kakak/

Adik, jagalah kesehatan dan terapkan perilaku hidup sehat”

(71)

71

“Sudah diminumkah obatnya hari ini/24 jam terakhir?”

“Apakah Bapak/Ibu/ Kakak/Adik mendapatkan obat TBC?”

Tidak Ada

“Sebaiknya Bapak/Ibu/

Kakak/Adik minum obat secara teratur dan dibantu mengingatkan oleh Pengawas Minum Obat (PMO). Jika Bapak/

Ibu/Kakak/Adik tidak minum obatnya secara teratur akan berisiko resistensi obat, yaitu obat tersebut sudah tidak dapat mengobati penyakit yang ada saat ini dan dosisnya harus ditambah atau diganti dengan jenis obat yang berbeda, dan kemungkinan bisa berdampak terjadinya komplikasi dengan penyakit lainnya. Untuk itu minumlah obat secara teratur sesuai anjuran dokter/tenaga kesehatan, dan patuhilah nasehat dokter/tenaga kesehatan.”

“Bagus, obatnya diminum secara teratur ya Bapak/Ibu/

Kakak/Adik. Patuhi nasehat dokter/tenaga kesehatan serta Pengawas Minum Obat (PMO).

PMO akan mengingatkan Bapak/Ibu/Kakak/Adik untuk selalu minum obat sesuai waktunya. Jika Bapak/Ibu/

Kakak/Adik tidak minum obat secara teratur selama 6 bulan, maka akan dilakukan pengulangan minum obat yang dimulai dari awal kembali.”

Ya

“Siapakah nama Pengawas Minum Obat (PMO) Bapak/

Ibu/ Kakak/Adik? Sebutkan.

Mintalah kepada PMO mengigatkan Bapak/Ibu/

Kakak/Adik untuk selalu minum obat secara teratur.”

(72)

“Apakah Bapak/Ibu/Kakak/Adik mempunyai kebiasaan/perilaku merokok (aktif/pasif)?”

“Bapak/Ibu/Kakak/Adik kebiasaan merokok aktif maupun pasif sangatlah tidak baik bagi tubuh kita, karena rokok mengandung zat-zat yang membahayakan bagi tubuh (racun) sehingga dapat memperberat penyakit yang ada pada kita dan akan berdampak pada kematian seperti kanker, penyakit paru/

TBC, dll. Untuk mengurangi dan menghilangkan

kebiasaan merokok, lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan di Posyandu Prima/Puskesmas/Fasyankes terdekat ya dan rajinlah berolahraga”

Tidak Iya

“Bagus sekali Bapak/Ibu/

Kakak/Adik, pertahankan kebiasaan ini, hindari merokok dan asap rokok, agar kesehatan kita terjaga.”

(73)

TANDA KECAKAPAN

Menjelaskan Buku KIA kepada ibu

hamil

Menjelaskan Pemeriksaan Ibu

Hamil 6 kali dan Ibu Nifas 4 kali

Melakukan edukasi Isi Piringku Ibu

Hamil dan Ibu Menyusui

Menjelaskan anjuran minum

TTD setiap hari selama hamil

Menjelaskan bahwa ibu hamil perlu memantau status gizi dan tekanan darah dengan kurva

Buku KIA

Melakukan skrining

Hipertensi dan DM Memahami komplikasi dan pengobatan Hipertensi dan DM

Memahami skrining TBC dan kepatuhan pengobatan TBC

Melakukan edukasi keluarga

berencana

Memahami pengelolaan Posyandu

Melakukan

kunjungan rumah Melakukan pencatatan dan

pelaporan

Menerapkan Komunikasi Antar Pribadi

Melakukan skrining lanjut usia

Menjelaskan Pemantauan tanda bahaya ibu

hamil, ibu nifas

Melakukan edukasi ASI Eksklusif, MP ASI

dan Pemberian Makan Kaya Protein Hewani sesuai umur balita

Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/

tinggi badan dan lingkar kepala serta ploting dalam Buku KIA

Menjelaskan status gizi dan penanganannya

Melakukan edukasi layanan

imunisasi rutin lengkap dan

PD3i

Menjelaskan pemantauan tanda bahaya

Menjelaskan program pencegahan anemia (TTD remaja putri dan skrining Hb)

Melakukan edukasi bahaya merokok

dan napza Melakukan edukasi

isi piringku dan aktivitas fisik

Menjelaskan Buku KIA pada

ibu/pengasuh

Menjelaskan stimulasi perkembangan, vit

A dan obat cacing sesuai umur anak Kompetensi Ibu Hamil dan Menyusui

Kompetensi Bayi dan Balita

Kompetensi Usia Sekolah dan Remaja

Kompetenesi Usia Produktif dan Lanjut Usia

Pengelolaan Posyandu

DRAF T

(74)

AT AU

ATAU ATAU

ATAU ATAU

ATAU

(75)

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat

Penanggungjawab

Direktur Promosi Kesehatan &

Pemberdayaan Masyarakat

Tim Penyusun

Herawati, Heni Rudiyanti, Ilvalita, Inriza Yuliandari, Ni Made Diah P, Nita Mardiah, Sinansari, Theresia Rhabina, Woro Sandra A Desain

Marsha Anindita

(76)

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan KIA yang baik oleh kader kesehatan akan mendukung peran kader dalam penggunaan buku KIA terkait dengan fungsi buku KIA yaitu fungsi buku KIA sebagai pen- catatan

Pengetahuan KIA yang baik oleh kader kesehatan akan mendukung peran kader dalam penggunaan buku KIA terkait dengan fungsi buku KIA yaitu fungsi buku KIA sebagai pen- catatan

Buku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pelaksanaan PKL oleh Mahasiswa di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) Sekunder dan sebagai panduan dalam pembuatan laporan

Koefisien nilai π hitung memiliki arah positif yang berarti bahwa semakin baik peran kader kesehatan jiwa, maka tingkat kunjungan pasien gangguan jiwa di Wilayah Kerja

Buku panduan ini harus dipandang sebagai panduan untuk memudahkan bagi Rumah Sakit serta pemberi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan program- program keselamatan

DOI : 10.33379/icom.v3i3.3148 1342 Hasil dari pengabdian masyarakat tentang peningkatan pengetahuan dan kepatuhan pada kader dalam memberikan edukasi kesehatan diet hipertensi yaitu

Buku panduan ini berisi informasi tentang buku pendidikan yang disediakan

Buku ini menjadi panduan bagi pengelola Rumah DataKu dalam menjalankan pengoperasian Aplikasi Rumah DataKu serta pendaftaran dan pembaharuan data RDK di Aplikasi New