• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Panduan Mahasiswa Blok 15 2022-2023

N/A
N/A
ririn nainggolan

Academic year: 2024

Membagikan " Buku Panduan Mahasiswa Blok 15 2022-2023"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

0

BLOK 15 RESTORATIVE DENTISTRY I (SETARA 5 SKS)

BUKU PANDUAN

MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2022

(2)

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK 15

RESTORATIVE DENTISTRY I (SETARA 5 SKS)

Modul 1 : Dasar-dasar dan Persiapan perawatan jaringan keras gigi Modul 2 : Diagnosis, rencana perawatan dan prognosis

Modul 3 : Restorasi direk Modul 4 : Restorasi indirek

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2022

(3)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya sehingga Buku Panduan Blok 15 (Restoratif Dentistri I) dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam mengikuti proses pembelajaran di Blok 15 pada semester 5. Metode pembelajaran yang digunakan adalah Student Centered Learning (SCL) yang terdiri atas : kuliah interaktif, diskusi kelompok, sidang pleno, dan skill’s lab. Blok 15 Restorative Dentistry I, terdiri atas 5 modul yang diupayakan terintegrasi dari berbagai cabang ilmu yaitu Ilmu Konservasi Gigi, Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Radiologi Kedokteran Gigi, Ilmu Material dan Teknologi, Biologi oral, Prostodonsia, dan Periodonsia.

Akhirnya kami berharap agar Buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun fasilitator. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Buku Panduan ini dimasa mendatang.

TIM PENYUSUN KBK FKG USU

(4)

3

TIM PENYUSUN

Ketua : Cut Nurliza, drg., M. Kes., Sp.KG (K)

Sekretaris : Widi Prasetia, drg., Sp. KG (K)

Anggota : 1. Prof. Trimurni Abidin, drg., M. Kes., Sp.

KG.(K)

2. Nevi Yanti, drg., M. Kes., Sp.KG (K)

3. Wandania Farahanny, drg., MDSc., Sp. KG. (K) 4. Fitri Yunita B., drg., MDSc., Sp. KG

5. Ami Angela Harahap, drg., M.Sc., Sp. KGA.

6. Aryani, drg., MDSc., Sp. Pros. (K) 7. Dewi Kartika, drg., MDSc

8. Irma Ervina, drg., Sp. Perio. (K)

Dental Educatuion Unit:

1. Koordinator: Ranu Putra Armidin, drg., MKM.

2. Divisi Kurikulum: Fitri Yunita B, drg., MDSc., Sp. KG 3. Divisi SDM: Tri Arga Utama, drg.

4. Divisi Assessment dan evaluasi: Teguh Aryo Nugroho, drg., MDSc., Sp. Ort.

EDITOR

Nevi Yanti, drg.,M.Kes., Sp.KG. (K)

(5)

4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

TIM PENYUSUN... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR LAMPIRAN... iv

VISI DAN MISI ... v

MATRIKS KOMPETENSI BLOK ... vi

BAB I INFORMASI UMUM... 1.1 Nama Blok... 1

1.2 Tujuan Blok... 1

1.3 Uraian Blok... 1

1.4 Metode Pembelajaran... 1

BAB II MODUL... 2

A. Pembagian Modul ... 2

B. Topic Tree Modul... 4

C. Skenario Modul... 5

BAB III DAFTAR PUSTAKA ... 7

BAB IV JADWAL KEGIATAN BLOK ... 8

(6)

5

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Penilaian Fasilitator terhadap Mahasiswa... 17

2. Petunjuk Penilaian Attitude atau Keaktifan Diskusi Kelompok ……… 18

3. Petunjuk Penilaian Laporan Diskusi Kelompok/ Tugas Individu/ Kelompok …………. 19

4. Tata Cara Persiapan Ujian, Waktu Pelaksanaan dan Pengumuman Hasil Ujian ……… 20

5. Pelaksanaan Ujian Remedial ……… 22

6. Daftar Nilai Modul Blok ………...……… 24

7. Daftar Peserta Nilai Akhir (DPNA) ……… 25

8. Jadwal Tutorial Briefing Bagi Fasilitator…..……… 26

9. Jadwal, Topik dan Nama Pembimbing Skill’s Lab ……… 27

10. Jadwal, Topik dan Nama Pembimbing Praktikum ……… 28

11. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ……… 29

(7)

6

VISI DAN MISI

VISI

1. Fakultas.

Menjadi Institusi yang menghasilkan lulusan Akademik, Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor Ilmu Kedokteran Gigi yang berkualitas dengan unggulan dalam bidang natural resource, technology, dan art yang dapat berdaya saing global.

2. Program Studi.

Pada tahun 2025 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi menjadi Program Studi unggulan dalam bidang natural resource, technology, dan art yang memiliki daya saing global, profesional dan berjiwa entrepreneurship.

MISI

1. Fakultas.

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.

2. Menyelenggarakan penelitian yang berorientasi pada pengembangan IPTEK dengan unggulan dalam bidang natural resource, technology, dan art untuk dapat menyelesaikan masalah kesehatan gigi dan mulut berdasarkan evidence-based dentistry sebagai landasan utama dan mampu bersaing global.

3. Menyelenggarakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK secara tepat untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.

4. Membentuk insan akademik Fakultas Kedokteran Gigi USU yang berkarakter BINTANG (Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam bingkai kebhinekaan, Inovatif yang berintegritas, Tangguh dan Arif).

2. Program Studi.

1. Melaksanakan proses pendidikan dengan memanfaatkan sistem informasi dan teknologi mutakhir.

2. Melaksanakan penelitian yang berorientasi pada pengembangan IPTEK dengan unggulan dalam bidang natural resource, technology, dan art untuk pengembangan pendidikan, ilmu dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat dan mampu bersaing secara global.

3. Melaksanakan pengabdian dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang profesional, terintegrasi dan komprehensif.

4. Membentuk insan akademik yang berkarakter BINTANG (Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam bingkai kebhinekaan, Inovatif yang berintegritas, Tangguh dan Arif), profesional dan berjiwa enterpreunership.

(8)

7

MATRIKS KOMPETENSI BLOK 15 RESTORATIVE DENTISTRY I

MATA AJAR TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG

1. Ilmu Konservasi Gigi 2. Ilmu

Kesehatan Gigi Anak 3. Biologi Oral 4. Prostodonsia 5. Ilmu Material

& Teknologi Kedokteran Gigi

6. Radiologi Kedokteran Gigi

7. Bioetika

1. Seorang dokter gigi harus mampu menerapkan etika dan hukum kesehatan dalam praktik kedokteran gigi sesuai dengan keahlian,

tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan

(C3,P3,A4)

1. Mampu menerapkan etika kedokteran gigi di bidang Konservasi secara profesional (C3,P3,A4)

2. Mampu menjaga kerahasiaan profesi dalam hubungannya dengan teman sejawat, staf dan pasien (C3,P3,A3)

3. Mampu membedakan hak dan kewajiban dokter dan pasien (C3,P3,A4)

4. Mampu memberikan pelayanan di bidang Konservasi Gigi yang manusiawi dan komprehensif . (C3,P5,A3)

5. Mampu menjaga hubungan terbuka dan jujur serta saling menghargai dengan pasien, pendamping pasien dan sejawat (C3,P3,A3) 6. Mampu memperkirakan keterbatasan

kemampuan diri untuk kepentingan rujukan, pada kasus-kasus kompleks (C3,P3,A4) 2. Seorang dokter

gigi harus mampu meng-

integrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber keilmuan

& berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medik Kedokteran Gigi (C3,P3,A4)

1. Mampu mengintegrasikan ilmu biomedik yang relevan dengan bidang kedokteran gigi untuk menegakkan diagnosis, menetapkan prognosis dan merencanakan tindakan medis di bidang Konservasi Gigi (C3,P3,A4 )

2. Mampu menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskospis dan topografi organ, jaringan penyusun sistem tubuh manusia secara terpadu, sebagai landasan pengetahuan untuk diagnosis, prognosis dan merencanakan tindakan medik dental(C3,P3,A4)

3. Seorang dokter gigi harus memahami ilmu kedokteran klinik yang relevan sebagai pertimbangan dalam melakukan

1. Mampu menghubungkan tatalaksana kedokteran klinik untuk mengembalikan fungsi optimal sistem stomatognati (C4,P3,A4)

2. Memahami kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut pada pasien medik kompromis (C2,P3,A4)

(9)

8 MATA AJAR

TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG

perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis (C3,P3,A4)

3. Memahami cara pengelolaan pasien dengan kelainan/penyakit sistemik yang ber- manifestasi di rongga mulut pada pasien medik terkompromis secara holistik dan komprehensif (C2,P2,A2 )

4. Memahami cara merujuk pasien medik kompromis secara profesional (C2,P3, A4) 4. Seorang dokter

gigi harus mampu memahami ilmu kedokteran gigi dasar yang

mencakup; biologi oral, Material &

teknologi kedokteran gigi untuk menunjang keterampilan preklinik & klinik, serta penelitian bidang Kedokteran Gigi (C3,P3,A4)

1. Mampu menganalisis hasil penelitian kedokteran gigi dasar yang berkaitan dengan kasus medik dental dan disiplin ilmu lain yang terkait ke dalam ilmu Konservasi Gigi (C4,P3,A4)

2. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar untuk menunjang keterampilan preklinik &

klinik, serta penelitian bidang Konservasi Gigi, meliputi: biologi oral, biomaterial kedokteran gigi , radiologi KG (C2,P3,A4) 3. Mampu merencanakan material kedokteran

gigi yang akan digunakan dalam tindakan rekonstruksi untuk mengembalikan fungsi stomatognati yang optimal dalam bidang Konservasi Gigi (C4,P3,A4)

4. Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratoris dan radiografi intra oral untuk diagnosis kelainan dan penyakit pada sistem stomatognati dalam bidang Konservasi Gigi (C2, P3,A4)

5. Seorang dokter gigi harus mampu melakukan

pemeriksaan fisik dan sistem

stomatognatik dengan mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan sosial guna mengevaluasi kondisi medis pasien (C4,P3,A3)

1. Mampu menerapkan pemeriksaan komprehensif sistem stomatognati dengan memperhatikan kondisi umum pasien (C3,P3,A4)

2. Mampu menentukan pemeriksaan penunjang laboratoris yang digunakan (C4,P4,A4) 3. Mampu menginterpretasikan pemeriksaan

laboratoris (C4,P3,A4)

4. Mampu menentukan pemeriksaan penunjang radiologi intra oral dan ekstra oral yang dibutuhkan (C4,P4,A4)

5. Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan radiologi intra oral dan ekstra oral secara umum (C4,P3,A3)

6. Mampu menganalisis kondisi fisik, psikologis dan sosial melalui pemeriksaan klinis (C4,P3,A3)

6. Seorang dokter gigi harus mampu mengenal dan

1. Mampu mengidentifikasi kondisi psikologis dan sosial-ekonomi pasien berkaitan dengan penatalaksanaan lebih lanjut (C1,P3,A3 )

(10)

9 MATA AJAR

TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG

mengelola prilaku pasien secara profesional (C4,P3,A4) 7. Seorang dokter

gigi harus mampu menggunakan rekam medik sebagai acuan dasar dalam melakukan

perawatan gigi dan mulut (C3,P3,A4)

1. Mampu membuat rekam medik secara akurat dan komprehensif (C1,P3,A4 )

2. Mampu mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4) 3. Mampu merencanakan perawatan medik gigi

berdasarkan rekam medik (C3,P3,A4)

8. Seorang dokter gigi harus mampu menegakkan diagnosis dan menetapkan prognosis

penyakit-penyakit gigi dan mulut melalui

interpretasi, analisis dan sintesis hasil pemeriksaan pasien (C4, P4,A4)

1. Mampu menegakkan diagnosis sementara dan diagnosis kerja berdasarkan analisis hasil pemeriksaan riwayat penyakit, temuan klinis, temuan laboratoris, temuan radiografis, dan temuan alat bantu yang lain.(C4,P4,A4) 2. Mampu memastikan lokasi, perluasan,

etiologi karies dan kelainan periodontal serta kerusakannya. (C4,P3,A4)

3. Mampu membedakan antara jaringan periodontal yang sehat dan tidak sehat (C4,P4,A4)

4. Mampu menjelaskan keadaan akibat kelainan oklusal dan gangguan fungsi mastikasi dan kondisi yang memerlukan perawatan (C4,P4,A4)

5. Mampu mengidentifikasi kelainan oro maxillofasial (C4,P4,A4)

6. Mampu menjelaskan hubungan kebiasaan buruk pasien dengan adanya kelainan oromaxillofasial (C2,P3,A2)

7. Mampu membedakan kelainan dental yang berhubungan dengan gangguan tumbuh kembang, fungsi dan estetik (C4,P4,A4) 9. Seorang dokter

gigi harus mampu menganalisis rencana perawatan yang didasarkan pada kondisi, kepentingan dan kemampuan pasien (C4,P3,A3)

1. Mampu menganalisa derajat risiko penyakit gigi dan mulut (C2,P3,A2)

2. Mampu merencanakan pengelolaan ketidaknyamanan dan kecemasan pasien yang berkaitan dengan pelaksanaan perawatan.(C3,P3,A3)

3. Mampu merencanakan pelayanan preventif berdasarkan analisis risiko penyakit.

(C3,P3,A3)

4. Mampu merencanakan perawatan dengan memperhatikan kondisi sistemik pasien.

(C3,P3,A3)

(11)

10 MATA AJAR

TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG

5. Mampu mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan rasional berdasarkan diagnosis. (C3,P3,A3)

6. Mampu menjelaskan temuan, diagnosis dan perawatan pilihan, ketidak nyamanan dan resiko perawatan untuk mendapat persetujuan melakukan perawatan (C2,P3,A3)

7. Mampu menjelaskan tanggung jawab pasien, waktu yang dibutuhkan, langkah-langkah perawatan, dan perkiraan biaya perawatan (C2,P2,A3)

8. Mampu bekerjasama dengan profesi lain untuk merencanakan perawatan yang akurat (C3,P3,A3)

10. Seorang dokter gigi harus mampu menentukan rujukan yang sesuai (C3,P3, A3)

1. Mampu membuat surat rujukan pada spesialis bidang lain yang terkait dengan kelainan pasien.(C3, P3, A3).

2. Mampu melakukan rujukan kepada yang lebih kompeten sesuai dengan bidang terkait. (C3, P3, A3)

11. Seorang dokter gigi harus mampu mengendalikan rasa sakit dan kecemasan pasien disertai sikap empati (C4,P4,A4)

1. Mampu meresepkan obat-obatan secara benar dan rasional sesuai dengan kasus yang dihadapi (C3,P3,A3)

2. Mampu mengatasi rasa sakit, rasa takut dan ansietas dengan pendekatan farmakologik dan non farmakologik. (C3,P3, A3)

3. Mampu menggunakan anastesi lokal untuk mengendalikan rasa sakit (control of pain) untuk prosedur restorasi dan bedah di bidang konservasi gigi (C4,P4,A4)

12. Seorang dokter gigi harus mampu melakukan

perawatan konservasi gigi sulung dan permanen yang sederhana (C4,P5,A4)

1. Mampu mempersiapkan gigi sulung dan permanen yang akan di restorasi sesuai dengan indikasi anatomi, fungsi dan estetik (C3,P3,A3)

2. Mampu mengisolasi gigi-geligi dari saliva dan bakteri dalam persiapan perawatan konservasi gigi. (C3,P4,A3)

3. Mampu membuang jaringan karies dengan mempertahankan vitalitas pulpa pada gigi sulung dan permanen. (C3, P4,A3)

4. Mampu membuat restorasi dengan bahan- bahan restorasi yang sesuai indikasi pada gigi permanen. (C5,P4,A4)

(12)

11 MATA AJAR

TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG

13. Menata

lingkungan kerja kedokteran gigi secara ergonomik dan prinsip keselamatan kerja (C3,P3,A3)

1. Mampu menjelaskan lingkungan kerja yang sehat sesuai dengan prinsip ergonomik (C2,P3,A3)

2. Mampu menerapkan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (C3,P3,A3)

3. Mampu mengelola dampak praktik terhadap lingkungan sekitar (C3,P3,A3)

(13)

12 BAB 1

INFORMASI UMUM

A. NAMA BLOK: RESTORATIVE DENTISTRY I

B. TUJUAN BLOK

Setelah mengikuti blok ini mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan dasar-dasar dan persiapan untuk perawatana jaringan keras gigi

2. Menegakkan diagnosis, menyusun rencana perawatan sesuai dengan indikasi dan menentukan prognosis perawatan jaringan keras gigi

3. Melakukan prosedur restorasi direk pada model 4. Melakukan prosedur restorasi indirek pada model

C. URAIAN BLOK

Blok Restorative Dentistry I secara umum menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan perawatan jaringan keras gigi pada gigi permanen dan gigi sulung. Dalam blok ini akan diuraikan tentang dasar-dasar perawatan, persiapan sebelum melakukan perawatan jaringan keras gigi struktur dan morfologi gigi dari diagnosis, perawatan dan prognosis perawatan. Perawatan yang dilakukan semestinya memenuhi kriteria seperti perbaikan, penggunaan restorasi dalam sistem pengunyahan dan estetik yang baik. Di sisi lain perawatan yang dilakukan harus dapat mempertahankan integritas fisiologis gigi yang dirawat dalam hubungan yang harmonis dengan jaringan keras dan jaringan lunak disekelilingnya. Keseluruhan perawatan tersebut harus berorientasi pada peningkatan kesehatan pasien dan kualitas kehidupannya secara umum.

Modul 1 akan memaparkan dasar-dasar perawatan jaringan keras gigi permanen dan gigi sulung yang mencakup biologi jaringan keras gigi, kariologi klinik, hubungan oklusi dengan prosedur restorasi serta kontrol infeksi dan keselamatan kerja. Pada modul 1 juga dipaparkan tentang persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan perawatan jaringan keras gigi permanen dan gigi sulung yang secara spesifik membahas tentang alat-alat yang digunakan dalam perawatan jaringan keras gigi (armamentarium), ergonomi dan four handed dentistry, perawatan invasif dan noninvasif, biomekanika dalam restorasi gigi, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan sebelum melakukan perawatan pada pasien anak. Setelah mengikuti modul 1 ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dasar-dasar pengetahuan tentang perawatan jaringan keras gigi dewasa dan gigi sulung serta melakukan persiapan sebelum merawat jaringan keras gigi permanen dan gigi sulung.

Pada modul 2 mahasiswa akan diarahkan untuk dapat melakukan prosedur diagnostik, membuat rencana perawatan serta memperkirakan hasil perawatan yang telah dilakukan (prognosis). Dalam modul ini akan dijelaskan tentang tata laksana pemeriksaan, pemeriksaan radiografi sebagai pemeriksaan penunjang, diagnosis, rencana perawatan dan prognosis lesi karies dan nonkaries serta perawatan kasus karies yang dalam. Pada modul

(14)

13 ini juga akan dilaksanakan skill’s lab tentang ergonomi, kontrol infeksi dan tata laksana pemeriksaan dan diagnosis. Di akhir modul ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan prosedur diagnostik dengan baik dan menyusun rencana perawatan kasus jaringan keras gigi sesuai dengan indikasi.

Teknik restorasi direk secara umum akan dibahas pada modul 3. Modul ini akan memaparkan teknik restorasi dengan bahan-bahan restorasi direk seperti amalgam, semen ionomer kaca (SIK) dan resin komposit. Pada pembahasan resin komposit juga akan dijelaskan tentang teknik labial veneering direk. Modul ini juga akan membahas tentang prosedur restorasi pada gigi anak sesuai dengan indikasi dan bahan yang digunakan.

Kegiatan pada modul ini disertai dengan skill’ lab prosedur restorasi direk sehingga pada akhir modul mahasiswa diharapkan mampu melakukan restorasi direk sesuai dengan indikasi.

Kegiatan blok 15 akan ditutup dengan modul 4 yang membahas tentang restorasi indirek. Beberapa jenis restorasi indirek baik untuk gigi permanen seperti inlay, onlay, full crown, dan stainless steel crown (SSC) untuk gigi sulung akan dibahas dalam modul ini disrtai dengan prosedur klinisnya. Pada modul ini akan dilaksanakan skill’ lab prosedur restorasi indirek onlay dan pembuatan Stainless steel crown (SSC) sehingga pada akhir modul mahasiswa diharapkan mampu melakukan restorasi indirek sesuai dengan indikasi.

.

D. METODE PEMBELAJARAN:

1. Kuliah Interaktif

2. Case Method: Diskusi Kelompok, Praktikum/ Skill’s Lab, Tugas Individu 3. Project Based Learning: Sidang Pleno dan Tugas Kelompok

E. TATA TERTIB AKADEMIK

1. Tata Tertib Kuliah/ Diskusi kelompok /Sidang Pleno

a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.

b. Mahasiswa sudah hadir dalam ruang kuliah atau diskusi kelompok sebelum kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruang kuliah/diskusi kelompok sebelum kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno selesai. Bagi mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan masuk untuk mengikuti kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.

c. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.

d. Kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno diikuti oleh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam daftar hadir.

e. Bagi mahasiswa yang tidak hadir dalam kegiatan kuliah/diskusi kelompok/ sidang pleno wajib menyerahkan surat keterangan tidak hadir atau sakit selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak ketidakhadirannya kepada Wakil Dekan I dan Ketua/Sekretaris

(15)

14 Blok apabila tidak hadir. Bila dalam satu hari ada dua kegiatan atau lebih dan mahasiswa telah menyerahkan surat sakit/ izin pada hari tersebut, maka mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan terjadwal lain pada hari yang sama.

f. Di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno dilarang merokok, makan dan minum atau kegiatan serupa lainnya.

g. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang kuliah/diskusi kelompok/ sidang pleno.

2. Tata Tertib Praktikum/ Skill’s Lab

a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan praktikum/skill’s lab.

b. Mahasiswa wajib lulus dalam ujian skill’s lab dengan nilai kelulusan minimal 60.

Bagi mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian skill’s lab, maka pada nilai skill’s lab ditulis pernyataan tidak lulus (TL) dan pada DPNA nilai blok dibuat nilai “E”

dengan keterangan “mahasiswa wajib mengulang ujian skill’s lab.

c. Mahasiswa dibagi menjadi maksimum 8 kelompok praktikum/skill’s lab pada masing-masing kelas A dan B yaitu Kelas A dibagi menjadi kelompok A1-A6 dan Kelas B dibagi menjadi kelompok B1-B6.

d. Pelaksanaan praktikum/skill’s lab diatur oleh laboratorium terkait dalam blok.

e. Mahasiswa sudah hadir di ruang praktikum/skill’s lab 10 menit sebelum jadwal yang ditentukan dengan mengenakan jas lab dan memakai nama. Bagi yang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperbolehkan mengikuti praktikum/skill’s lab.

f. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum/ skill’s lab karena sakit harus menunjukkan surat keterangan dokter dan menyerahkan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak sakit kepada Wakil Dekan I dan ketua/Sekretaris Blok/ koordinator skill’s lab atau praktikum.

g. Selama praktikum/skill’s lab mahasiswa dilarang merokok, makan dan minum serta melakukan kegiatan serupa lainnya.

h. Selesai praktikum/skill’s lab, tempat kerja harus selalu dijaga tetap dalam keadaan bersih dan rapi.

i. Sampah harus dibuang pada tempatnya.

3. Tata Tertib Pembuatan makalah tugas kelompok dan tugas individual

a. Selain membuat laporan diskusi kelompok pemicu, setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan makalah tugas kelompok dan tugas individual.

b. Tugas kelompok dan tugas individual harus diserahkan ke dosen pemberi tugas sesuai jadwal yang telah ditentukan.

4. Tata Tertib Ujian

a. Setiap mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan.

b. Bagi mahasiswa yang terlambat datang untuk mengikuti ujian, masih diperbolehkan mengikuti ujian namun tidak ada penambahan waktu untuk mengerjakan ujian tersebut.

c. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima, harus melapor paling lambat tiga hari setelah hari ujian kepada koordinator pendidikan dan ketua blok serta menyerahkan keterangan sakit dari dokter/ rumah sakit atau pihak yang berwenang.

Bagi mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian susulan. Mahasiswa tersebut wajib melapor kepada Wakil Dekan I untuk mengikuti ujian susulan, dan Wakil Dekan I akan mengeluarkan surat pengantar bahwa mahasiswa tersebut diizinkan mengikuti

(16)

15 ujian susulan. Surat pengantar tersebut ditujukan kepada ketua blok dan ditembuskan kepada koordinator Blok dan Divisi Assesment Blok.

d. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh Waki Dekan I dan dilaksanakan oleh Tim Blok. Ujian susulan dilaksanakan pada hari ujian remedial blok tersebut dengan bobot soal yang sama dengan ujian modul blok regular dan alokasi waktu ujian yang sama dengan ujian remedial blok.

e. Pada saat ujian berlangsung, mahasiswa hanya diperkenankan membawa alat tulis ke dalam ruang ujian dan tidak diperkenankan membawa Hp atau alat/bahan untuk curang dalam ujian. Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran disiplin saat ujian berlangsung (seperti membeli soal ujian, menyontek, memfoto soal, membawa soal pulang dll), maka mahasiswa tersebut akan dikenakan sanksi sesuai yang diatur oleh Peraturan Rektor USU No. 701/UN5.1.R/SK/SPB/2013 Pasal 58 dan 59 (lihat buku Peraturan Rektor tentang Peraturan Akademik Program Sarjana USU).

Isi pasal 58 yaitu:

(1). Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 15 ayat (5), Pasal 20 ayat (1), Pasal 47 ayat (4) dan Pasal 57 (berlaku curang dalam mengikuti ujian) merupakan pelanggaran.

(2).Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif.

(3).Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pelanggaran juga dikenakan denda yang diatur dalam Surat Keputusan Rektor.

Isi pasal 59 yaitu:

(5). Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 57 huruf d (berlaku curang dalam mengikuti ujian) dikenakan sanksi nilai E untuk mata kuliah bersangkutan.

(7). Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 57 huruf f (memberikan uang dan/atau tagihan yang dipersamakan dengan itu untuk tujuan mempengaruhi nilai), huruf h (melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik Universitas), dan huruf I (melakukan perbuatan kriminal) dikenakan sanksi administratif berupa skorsing.

5. Tata Tertib Berbusana Mahasiswa FKG USU

Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib berbusana bila berada di dalam lingkungan kampus. Tata tertib berbusana tersebut yaitu:

a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan.

b. Tidak dibenarkan memakai kaos oblong maupun kaos berkerah dan berbaju bahan kaos.

c. Tidak dibenarkan memakai rok ketat, tipis, mini, dan lain-lainnya yang tidak sopan.

d. Tidak dibenarkan memakai celana/rok berbahan jeans.

e. Tidak dibenarkan memakai sandal.

f. Tidak dibenarkan berdandan dan memakai perhiasan yang berlebihan, bagi pria tidak dibenarkan memakai anting dan kalung.

g. Tidak menggunakan topi saat mengikuti kegiatan akademik.

Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan-peraturan tersebut, akan diambil tindakan atau sanksi akademik oleh PD III.

6. Evaluasi Kehadiran : Perkuliahan, Diskusi Kelompok, Sidang Pleno, Skill’s lab/Praktikum, Pembuatan Makalah Tugas kelompok, Tugas individual dan praktek lapangan.

(17)

16 6.1. Perkuliahan, Diskusi Kelompok, dan Sidang Pleno

a. Kehadiran mahasiswa dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno adalah minimal 80% dari total pertemuan.

b. Mahasiswa yang tidak hadir pada setiap diskusi kelompok/ sidang pleno tanpa alasan yang dapat diterima, akan diberi sanksi :

(1). Tidak diberi penilaian untuk diskusi kelompok/ sidang pleno yang tidak dihadiri (attitude, pemicu/ laporan diskusi kelompok)

(2) Nama dan Nim tidak dituliskan dalam laporan diskusi kelompok tersebut.

c. Bila kehadiran dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno kurang dari 80 %, maka tidak boleh mengikuti ujian Blok dan nilai Blok mahasiswa tidak dapat diumumkan pada saat Blok berakhir. Pada DPNA nilai Blok ditulis “K”.

d. Mahasiswa tersebut harus mengulang Blok setelah semester berakhir dan diulang pada semester yang sama pada Blok tersebut. Mahasiswa yang mengulang blok tersebut wajib mengikuti semua kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno, sedangkan praktikum/skill’s lab tidak wajib diikuti kecuali kegiatan praktikum/

skill’s lab mahasiswa tersebut sebelumnya (blok regular) juga tidak diikuti.

e. Bagi mahasiswa yang sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima dan telah menyerahkan surat sesuai aturan, mahasiswa tersebut tetap diperhitungkan ketidakhadirannya didalam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.

Ketidakhadiran karena sakit dan izin tersebut akan dihitung dengan bobot setengah (0,5) sedangkan bobot karena absensi tanpa surat dihitung satu. Kehadiran mahasiswa tersebut dalam kuliah diskusi kelompok dan sidang pleno adalah tetap minimal 80% dari total pertemuan.

Contoh:

Mahasiswa A tidak masuk kuliah karena sakit/ izin (telah memberi surat) selama 7 hari, dalam 7 hari tersebut ada 42 jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.

Mahasiswa A tersebut juga memiliki jumlah absensi kuliah yang tidak memberikan surat sebanyak 12 jam. Total jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno pada blok tersebut 150 jam. Maka jumlah absensi mahasiswa tersebut= ((42 : 2) +12) / 150 X 100 %= 22 %.

Mahasiswa tersebut terkena hukuman absensi dan tidak diperbolehkan mengikuti ujian Blok, dan wajib mengulang Blok setelah semester berakhir dan diulang pada semester yang sama pada Blok tersebut karena memiliki jumlah absen lebih besar dari 20%.

6.2 Praktikum/ Skill’s Lab

a. Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh praktikum/skill’s lab dalam blok, kecuali sakit (menunjukkan surat keterangan sakit) atau izin dengan alasan yang dapat diterima.

Pengganti kegiatan praktikum/skill’s lab yang tidak diikuti oleh mahasiswa yang sakit/ izin (surat ada) tersebut, diatur oleh penanggung jawab dari departemen yang mengelola praktikum/skill’s lab terkait. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum/skill’s lab tanpa alasan yang jelas, maka mahasiswa tersebut wajib mengulang blok untuk kegiatan praktikum/ skill’s lab.

b. Bila mahasiswa tidak mengikui sebagian/seluruh kegiatan praktikum/skill’s lab, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan mengikuti ujian skill’s lab dan pada nilai praktikum / skill’s lab serta nilai BLOK (DPNA) ditulis “K”. Pada nilai blok

“K“ tersebut diberi keterangan bahwa mahasiswa tersebut wajib mengulang praktikum/ skill’s lab.

(18)

17 c. Mahasiswa yang mengulang blok karena praktikum/ skill’s lab mendapat nilai K, maka mahasiswa tersebut dapat mengikuti praktikum/ skill’s lab setelah semester 7 berakhir dan diulang pada semester yang sama.

6.3 Evaluasi Pembuatan tugas kelompok dan tugas individual

a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas kelompok/tugas individual sesuai yang tertera pada buku panduan blok

b. Tugas kelompok/tugas individual harus diserahkan kepada dosen sesuai jadwal yang telah ditentukan.

c. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

d. Mahasiswa yang tidak aktif dalam pembuatan tugas kelompok, oleh ketua kelompok nama dan Nim tidak boleh dituliskan dalam makalah tugas kelompok.

e. Mahasiswa tersebut tidak diberi nilai untuk makalah tugas kelompok

(19)

18 BAB II

M O D U L

2.1. PEMBAGIAN MODUL

Blok 15 terdiri atas 4 (empat) modul, yaitu:

Modul 1 : Dasar-dasar dan Persiapan perawatan jaringan keras gigi Modul 2 : Diagnosis, rencana perawatan dan prognosis

Modul 3 : Restorasi direk Modul 4 : Restorasi indirek

Modul 1. Dasar-dasar dan persiapan perawatan jaringan keras gigi Tujuan Terminal Modul:

Setelah mengikuti modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dasar-dasar perawatan jaringan keras gigi dan dapat melakukan persiapan untuk melakukan perawatan jaringan keras gigi

b. Tujuan Khusus Modul

1. Menjelaskan struktur jaringan keras gigi

2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi warna gigi

3. Menjelaskan struktur jaringan keras gigi yang berhubungan dengan restorasi 4. Menjelaskan kelainan-kelaian jaringan keras gigi

Topik: Biologi jaringan keras gigi 5. Menjelaskan definisi karies 6. Menjelaskan etiologi karies

7. Menjelaskan klasifikasi karies menurut Black

8. Menjelaskan klasifikasi karies menurut Mount & Hume (side & size) 9. Menjelaskan patofisiologi karies

10. Menjelaskan keries berdasarkan zona perluasannya 11. Menjelaskan hubungan saliva dengan karies 12. Menjelaskan siklus demineralisasi-remineralisasi 13. Menjelaskan metode deteksi karies

14. Menjelaskan prinsip dasar terapi karies 15. Menjelaskan metode pencegahan karies 16. Menjelaskan prognosis lesi karies Topik: Kariologi klinik

17. Menjelaskan tujuan mempertahankan gigi sulung pada anak.

18. Menjelaskan pertimbangan usia anak, derajat kerusakan mahkota, ruang lengkung gigi, risiko karies, OH dan koperatif anak dalam perawatan restorasi anak.

19. Menjelaskan waktu yang diperlukan untuk perkembangan gigi sulung dan permanen 20. Menjelaskan pertimbangan anatomi dan morfologi gigi sulung dalam restorasi gigi.

Topik: Pertimbangan dalam restorasi gigi anak.

(20)

19 21. Menjelaskan 3 macam arah pergerakan mandibula

22. Menjelaskan keterlibatan gigi-geligi dalam pergerakan mandibula

23. Menjelaskan pengertian oklusi dan beberapa istilah yang berhubungan dengan oklusi dan pergerakan mandibula

24. Menjelaskan working side dan nonworking side

25. Menjelaskan cara pemeriksaan oklusi prosedur restorasitve dentistry Topik: Hubungan oklusi dengan prosedur restorasi

26. Menjelaskan alat-alat diagnosis karies

27. Menjelaskan alat-alat untuk preparasi kavitas

28. Menjelaskan alat-alat untuk penumpatan sewarna gigi 29. Menjelaskan alat-alat polishing

30. Menjelaskan teknik memegang instrumen Topik: Armamentarium

31. Menjelaskan definisi ergonomi dalam perawatan jaringan keras gigi 32. Menjelaskan definisi fourhanded dentistry

33. Menjelaskan posisi pasien dalam perawatan operative dentistry

34. Menjelaskan hubungan operator-asisten selama perawatan operative dentistry 35. Menjelaskan posisi operator-asisten selama perawatan operative dentistry Topik: Ergonomi & four handed dentistry

36. Menjelaskan definisi kontrol infeksi

37. Menjelaskan faktor penyebab terjadinya kontaminasi pada tindakan perawatan jaringan keras gigi

38. Menjelaskan tindakan pencegahan kontaminasi dokter-pasien

39. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah injury pada waktu bekerja 40. Menjelaskan jenis-jenis sterilisasi untuk alat-alat dengan bahan yang berbeda

41. Menjelaskan langkah-langkah tindakan asepsis 42. Menjelaskan teknik isolasi daerah kerja

43. Menjelaskan jenis penyakit yang dapat menyebar melalui darah 44. Melakukan pencegahan kontaminasi dokter-pasien

45. Menjelaskan kegunaan riwayat medis terhadap kemungkinan kontaminasi 46. Memakai perlengkapan perlindungan operator dan asisten

47. Menjelaskan metode pengelolaan sampah medis terkontaminasi

48. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah injury pada waktu bekerja Topik: Kontrol infeksi dan keselamatan kerja

49. Menjelaskan perawatan efektif dan efisien pada perawatan gigi anak 50. Mengingatkan kembali managemen tingkah laku pada perawatan gigi anak 51. Menjelaskan pedoman praktis dokter gigi pada perawatan gigi anak

52. Menjelaskan peranan kehadiran keluarga dalam perawatan gigi anak 53. Menjelaskan peralatan pemeriksaan gigi yang digunakan pada pasien anak Topik: Persiapan pasien anak sebelum perawatan

(21)

20 Topik Kuliah

No. Topik Mata Ajar Kode Nara sumber Waktu

(jam) 1 Biologi jaringan keras

gigi IKG, BO IKG.1.1. Drg. Nevi Yanti, M.

Kes., Sp. KG (K) 2 2 Kariologi klinik IKG,

Biologi Oral IKG.1.2 Drg. Fitri Yunita B.,

MDSc., Sp. KG. 2 3 Pertimbangan dalam

restorasi gigi anak IKGA IKGA 1.1

Drg. Ami Angela Harahap, MSc., Sp.KGA.

1 4 Hubungan oklusi dengan

prosedur restorasi

Prostodonsi

a PT.1.1 Drg. Ariyani, drg.,

MDSc., Sp. Pros (K). 2 5 Armamentarium IKG IKG.1.3 Drg. Cut Nurliza, M.

Kes., Sp. KG (K). 2 6 Ergonomi dan four

handed dentistry IKG IKG.1.4 Drg. Cut Nurliza, M.

Kes., Sp. KG (K). 2 7 Kontrol infeksi dan

keselamatan kerja IKG IKG.1.5 Drg. Cut Nurliza, M.

Kes., Sp. KG (K). 2 8 Persiapan pasien anak

sebelum perawatan IKGA IKGA.1.2 Drg. Zulfi Amalia,

MDSc. 1

Total waktu 14

Modul 2. Diagnosis, Rencana Perawatan dan Prognosis a. Tujuan Modul:

Setelah mengikuti modul ini mahasiswa diaharapkan dapat menegakkan diagnosis, menyusun rencana perawatan sesuai dengan indikasi dan prognosis perawatan

b. Tujuan Belajar Khusus:

1. Menjelaskan tatalaksana pemeriksaan pasien dewasa 2. Menganalisis kesehatan rongga mulut berdasarkan saliva 3. Menjelaskan prosedur penegakan diagnosis

4. Menjelaskan definisi pemeriksaan subjektif 5. Menjelaskan definisi pemeriksaan objektif

6. Menjelaskan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk penegakan diagnosis dan pembuatan rencana perawatan

7. Menjelaskan faktor-faktor yang menentukan rencana perawatan jaringan keras gigi (Estetik, beban pengunyahan, cost effectiveness etc.)

8. Menjelaskan keadaan sistemik yang dapat mempengaruhi rencana perawatan 9. Menganalisis informasi yang didapat dari hasil pemeriksaan untuk menegakkan

diagnosis

Topik: Tata laksana pemeriksaan pasien dewasa

10. Menjelaskan teknik radiografi untuk kebutuhan diagnosis jaringan keras gigi

11. Menginterpretasi gambaran radiografi yang berhubungan dengan perawatan jaringan keras gigi

(22)

21 Topik: Radiografi sebagai pemeriksaan penunjang

12. Menjelaskan tujuan kunjungan pertama pada pasien anak 13. Menjelaskan macam-macam pemeriksaan pada anak

14. Menjelaskan tahap pemeriksaan lengkap pada anak: riwayat sosial, gigi dan medis 15. Menjelaskan tahap pemeriksaan lengkap pada anak: pemeriksaan ekstra oral dan intra

oral

16. Menjelaskan tahap pemeriksaan lengkap pada anak: pemeriksaan penunjang 17. Mampu menegakkan diagnosis pada pasien anak

18. Mampu merencanakan perawatan gigi pada pasien anak 19. Menjelaskan perawatan sistem blok pada perawatan gigi

Topik: Diagnosis, rencana perawatan & prognosis lesi karies dan non karies pada anak

20. Menjelaskan pertimbangan dalam melakukan perawatan kasus karies yang dalam 21. Menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada pulpodentinal complex pada kasus

karies yang dalam

22. Menjelaskan teknik ekskavasi bertahap (stepwise excavation)

23. Menjelaskan bahan-bahan yang digunakan dalam perawatan karies yang dalam Topik: Penatalaksanaan kasus karies yang dalam

Topik Kuliah

No. Topik Mata

Ajar Kode Nara sumber Waktu

(jam) 1 Tata laksana pemeriksaan

pasien dewasa IKG, IKG.2.1 Drg. Widi Prasetia, Sp.

KG (K) 2

2 Radiografi sebagai

pemeriksaan penunjang RKG RKG.2.1 Drg. Dewi Kartika,

MDSc. 1

3

Diagnosis, rencana perawatan dan prognosis lesi karies dan nonkaries anak

IKGA IKGA.2.1

Drg. Ami Angela Harahap, MSc., Sp.KGA.

2 4 Penatalaksanaan kasus

karies yang dalam IKG IKG.2.2 Drg. Fitri Yunita. B.,

MDSc., Sp. KG 1

Total Waktu 6

(23)

22 Skill’s lab

No Topik Mata

Ajar

Kode Pembimbing

skill’s lab

Waktu (Jam)

1

Ergonomi, control infeksi dan tata laksana pemeriksaan jaringan keras gigi

IKG IKGS.2.1

- Drg. Cut Nurliza, M. Kes., Sp. KG (K).

- Drg. Nevi Yanti, M. Kes., Sp. KG (K)

- Drg. Wandania Farahnny, MDSc, Sp. KG (K) - Drg. Widi Prasetia, Sp.

KG. (K)

- Drg. Fitri Yunita. B., MDSc., Sp. KG

- Drg. Zulfi Amalia, MDSc.

- Drg. Sefty Aryani H., M.Si.

1x2 jam

Total waktu 2 jam

c. Tujuan Belajar Khusus:

1. Menggunakan instrumen diagnostik jaringan keras gigi 2. Melakukan pemeriksaan anamnesis dan keluhan utama pasien

3. Melakukan pemeriksaan subjektif untuk menegakkan diagnosis jaringan keras gigi 4. Melakukan pemeriksaan objektif untuk menegakkan diagnosis jaringan keras gigi 5. Mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan penegakan diagnosis jaringan

keras gigi

6. Memperagakan posisi pasien sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi

7. Memperagakan posisi operator-asisten sesuai dengan prinsip-prinsip four handed dentistry

8. Melakukan pengisisan dental chart

9. Menegakkan diagnosis jaringan keras gigi 10. Menyusun rencana perawatan sesuai kasus

Topik: Ergonomi, kontrol infeksi dan tatalaksana pemeriksaan jaringan keras gigi

Modul 3. Restorasi Direk a. Tujuan Modul:

Setelah mengikuti modul ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan prosedur restorasi direk b. Tujuan Belajar Khusus:

1. Menjelaskan definisi perawatan invasif 2. Menjelaskan definisi perawatan non invasif 3. Menjelaskan prinsip perawatan invasif 4. Menjelaskan prinsip perawatan noninvasif Topik: Perawatan invasif dan noninvasif 5. Menjelaskan sifat-sifat amalgam

6. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi restorasi amalgam 7. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan restorasi amalgam

8. Menjelaskan bahan-bahan yang berhubungan dengan restorasi amalgam 9. Menjelaskan prinsip preparasi kavitas untuk restorasi amalgam

(24)

23 10. Menjelaskan desain preparasi kavitas untuk retensi restorasi amalgam

11. Menjelaskan metode untuk mendapatkan adaptasi marginal servikal yang baik pada restorasi klas II amalgam

12. Menjelaskan teknik pemasangan matriks pada restorasi klas II amalgam 13. Menjelaskan teknik kondensasi amalgam di dalam kavitas

14. Menjelaskan teknik burnishing amalgam 15. Menjelaskan teknik polishing amalgam

16. Menganalisis masalah-masalah yang terjadi pada restorasi amalgam Topik: Restorasi amalgam

17. Menjelaskan perkembangan semen ionomer kaca

18. Menjelaskan indikasi semen ionomer kaca konvensional 19. Menjelaskan aplikasi klinis semen ionomer kaca

Topik: Restorasi glass ionomer cement (SIK) 20. Menjelaskan klasifikasi sistem adhesif 21. Menjelaskan klasifikasi resin komposit

22. Menjelaskan teknik preparasi kavitas untuk restorasi resin kompostit 23. Menjelaskan jenis-jenis bevel untuk restorasi resin komposit

24. Menjelaskan kegunaan bevel pada restorasi resin komposit

25. Menjelaskan pembentukan hybridization layer pada aplikasi adhesif resin komposit 26. Menjelaskan teknik peletakan resin komposit dalam kavitas untuk restorasi estetik 27. Menjelaskan klasifikasi dan spesifikasi alat curing resin komposit

28. Menjelaskan teknik penyinaran resin komposit 29. Menjelaskan polimerization shrinkage dan C factor 30. Menjelaskan teknik finishing restorasi resin komposit

31. Menjelaskan penggunaan resin komposit untuk gigi posterior

32. Menjelaskan masalah yang sering timbul pada restorasi resin komposit Topik: Restorasi resin komposit dan sistem adhesive

33. Menjelaskan definisi direct labial veneering 34. Menjelaskan indikasi direct labial veneering

35. Menjelaskan teknik preparasi gigi untuk direct labial veneering

36. Menjelaskan jenis bahan yang digunakan untuk direct labial veneering 37. Menjelaskan aplikasi bahan restorai direct labial veneering

38. menjelaskan metode tissue management dalam restorasi resin komposit Topik: Direct labial veneer & Tissue Management

39. Menjelaskan macam-macam bahan restorasi yang dapat digunakan pada anak 40. Menjelaskan prinsip preparasi Black dalam restorasi gigi

41. Menjelaskan restorasi klas I pada gigi sulung dengan bahan restorasi amalgam dan sewarna gigi (GIC dan kompomer)

42. Merencanakan restorasi klas I dan V pada gigi sulung

Topik: Pertimbangan restorasi gigi sulung klas I dan V pada anak

43. Menjelaskan tahap kerja preparasi klas II pada gigi sulung berdasarkan prinsip Black dengan bahan amalgam

44. Menjelaskan tahap preparasi minimal klas II slot dan box 45. Menjelaskan tahap pengisian amalgam pada gigi sulung

46. Menjelaskan kegagalan restorasi klas II amalgam pada gigi sulung

(25)

24 47. Menjelaskan masalah resotrasi amalgam klas II pada gigi sulung

48. Merencanakan restorasi klas II amalgam pada gigi sulung.

Topik: Pertimbangan restorasi gigi sulung klas II pada anak

49. Menjelaskan tahap preparasi klas III pada gigi sulung dengan bahan sewarna gigi (GIC, resin komposit, RMGIC dan kompomer)

50. Menjelaskan tahap preparasi klas IV pada gigi sulung dengan bahan sewarna gigi (Resin komposit dan kompomer)

51. Merencanakan restorasi klas III dan IV pada gigi sulung

Topik: Pertimbangan restorasi gigi sulung klas III dan IV pada anak 52. Menjelaskan unit-unit biomekanik dalam restorasi gigi

53. Menjelaskan gaya-gaya yang dapat mengakibatkan lepasnya restorasi

54. Menjelaskan desain preparasi kavitas secara umum untuk menyesuaikan restorasi terhadap tekanan oklusi dan pengunyahan

Topik: Biomekanika dalam restorasi gigi Topik Kuliah:

No

. Topik Mata

Ajar Kode Nara sumber Waktu

(jam) 1 Perawatan invasif dan

noninvasif

IKG IKG 3.1

Prof. Drg. Trimurni Abidin, M.Kes., Sp.KG (K)

2 2 Restorasi amalgam

IKG IKG.3.2 Drg. Fitri Yunita B.,

MDSc., Sp. KG. 2

3

Restorasi Resin komposit

dan sistem adhesive IKG IKG.3.3

Drg. Wandania Farahnny,

MDSc, Sp. KG (K) 2

4 Direct labial veneer &

tissue management IKG IKG.3.4 Drg. Wandania Farahnny,

MDSc, Sp. KG (K) 2

5

Restorasi semen ionomer

kaca IKG IKG.3.5 Drg. Nevi Yanti, M. Kes.,

Sp. KG (K) 2

6

Pertimbangan restorasi gigi sulung klas I dan klas V

IKGA IKGA.3.1 Drg. Zulfi Amalia,

MDSc. 1

7 Pertimbangan restorasi

gigi sulung klas II IKGA IKGA.3.2 Drg. Ami Angela

Harahap, MSc., Sp.KGA. 1 8

Pertimbangan restorasi gigi sulung klas III dan klas IV

IKGA IKGA.3.3 Drg. Zulfi Amalia,

MDSc. 1 9 Biomekanika dalam

restorasi Gigi IKG IKG 3.6 Drg. Wandania Farahnny,

MDSc, Sp. KG (K) 1

Total Waktu 14

Skill’s lab

c. Tujuan belajar khusus:

1. Melakukan preparasi kavitas klas I untuk restorasi amalgam 2. Melakukan preparasi kavitas klas II untuk restorasi amalgam 3. Melakukan pemasangan matrix pada kavitas klas II amalgam

(26)

25 4. Melakukan aplikasi caviti liner pada restorasi klas I dan II amalgam

5. Melakukan triturasi amalgam

6. Melakukan peletakan amalgam di dalam kavitas 7. Melakukan kondensasi amalgam di dalam kavitas 8. Melakukan prosedur konturing amalgam

9. Melakukan polishing amalgam

Topik: Restorasi amalgam Klas I dan Klas II

10. Melakukan pengadukan semen ionomer kaca restoratif 11. Melakukan aplikasi dentin conditioner

12. Melakukan penambalan semen ionomer kaca pada kavitas klas III dan V 13. Melakukan pemolesan semen ionomer kaca

Topik: Restorasi Semen Ionomer Kaca

14. Melakukan preparasi kavitas klas IV untuk restorasi resin komposit 15. Melakukan pemasangan matrix pada restorasi klas IV

16. Melakukan pemilihan warna pada restorasi klas IV 17. Melakukan prosedur pengetsaan pada restorasi klas IV 18. Melakukan aplikasi bahan bonding pada restorasi klas IV

19. Melakukan aplikasi bahan resin komposit secara selapis demi selapis pada restorasi klas IV

20. Melakukan polishing resin komposit pada restorasi klas IV Topik: Restorasi Resin Komposit

Skill’sLab

No Topik Mata

Ajar

Kode Pembimbing

skill’s lab

Waktu (Jam) 1 Restorasi amalgam IKG IKGS.3.2

- Drg. Cut Nurliza, M. Kes., Sp. KG (K).

- Drg. Nevi Yanti, M. Kes., Sp. KG (K)

- Drg. Wandania Farahnny, MDSc, Sp. KG (K) - Drg. Widi Prasetia, Sp.

KG. (K)

- Drg. Fitri Yunita. B., MDSc., Sp. KG

- Drg. Zulfi Amalia, MDSc.

- Drg. Sefty Aryani H., M.Si.

2x3 jam

2 Restorasi resin

komposit IKG IKGS

3.3 2x3 jam

3 Restorasi semen

ionomer kaca IKG IKGS 3.4 1x3 jam

Total waktu 15 jam

Tugas Individual Nama Tugas : Tugas Individual Skill’s lab Restorasi Gigi Penyusun : Darwis Aswal, drg.

TUGAS 1 : I. Instrumen

Tulis kegunaan dan cara memakai instrumen yang digunakan dalam skill’s lab blok 15 Restorative Dentistry I, yang tersebut di bawah ini:

(27)

26 1. Cement stopper

2. Cement spatle

3. Mortar dan stampher 4. Amalgam pistol 5. Amalgam stopper 6. Burnisher

7. Matrix dan band 8. Plastic instrument II. Restorasi Amalgam

1. Jelaskan prinsip-prinsip preparasi kavitas secara umum 2. Jelaskan langka-langkah preparasi amalgam klas I dan II

3. Jelaskan 3 jenis bahan lining yang dapat digunakan sebagai basis restorasi amalgam

4. Jelaskan cara peletakan bahan lining dan lokasi peletakannya 5. Jelaskan cara peletakan bahan amalgam

6. Jelaskan cara memolish amalgam III. Restorasi semen ionomer kaca (SIK)

1. Jelaskan langkah-langkah preparasi klas III dan V 2. Jelaskan klasifikasi SIK sesuai dengan kegunaannya 3. Jelaskan cara peletakan bahan SIK

4. Jelaskan cara memolish SIK TUGAS 2 :

I. Instrumen

Tuliskan kegunaan dan cara memakai instrumen yang digunakan dalam skill’s lab blok 15 Restorative Dentistry I, yang tersebut di bawah ini:

1. Seluloid strip 2. Bur white stone II. Restorasi resin komposit

1. Jelaskan prinsip-prinsip preparasi minimal 2. Jelaskan langkah-langkah preparasi klas IV

3. Jelaskan tentang kegunaan bahan etsa dan bonding dalam restorasi RK 4. Jelaskan klasifikasi bahan RK berdasarkan cara mengerasnya

5. Jelaskan langkah-langkah pembuatan restorasi resin komposit 6. Jelaskan cara memolish RK

TUGAS 3 :

1. Sebutkan dan jelaskan tahap – tahap preparasi kavitas onlay MOD Produk:

- Tulislah jawaban saudara dengan tulisan tangan (tidak boleh diketik) di atas kertas double folio.

- Pada sudut kiri atas tulislah : Nama, NIM, kelompok, dan nama pembimbing

- Pada halaman pertama tulislah judul tugas : Tugas individual skill’s lab restorasi gigi - Pada tanggal 4 September 2019 sebelum kegiatan skill’s lab dimulai, makalah diserahkan oleh ketua kelompok mahasiswa skill’s lab kepada masing-masing pembimbing skill’s lab

- Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

(28)

27 Modul 4. Restorasi indirek

a. Tujuan Modul:

Setelah mengikuti modul ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan prosedur restorasi indirek a. Tujuan belajar Khusus:

1. Menjelaskan definisi restorasi indirek 2. Menjelaskan pengertian inlay

3. Menjelaskan pengertian onlay/overlay 4. Menjelaskan pengertian fullcrown

5. Menjelaskan indikasi masing-masing jenis restorasi indirek 6. Menjelaskan prinsip preparasi kavitas restorasi indirek 7. Menjelaskan bahan-bahan restorasi indirek

Topik: Restorasi inlay, onlay/overlay, full crown

8. Menjelaskan teknik preparasi kavitas restorasi indirek

9. Menjelaskan faktor yang perlu diperhatikan dalam preparasi kavitas restorasi indirek 10. Menjelaskan macam-macam semen luting

11. Menjelaskan teknik sementasi restorasi indirek Topik: Prosedur klinis restorasi rigid

12. Menjelaskan kriteria preparasi gigi untuk restorasi indirek sistem adhesif 13. Menjelaskan teknik preparasi gigi untuk restorasi sistem adhesif

14. Menjelaskan perbedaan teknik preparasi gigi antara indirek adhesif dengan indirek non adhesif

15. Menjelaskan semen adhesif untuk sementasi restorasi

16. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan restorasi indirek sistem adhesif Topik: Restorasi indirek sistem adhesif

17. Menjalaskan definisi Stainless Steel Crown (SSC) 18. Menjelaskan indikasi perawatan dengan SSC 19. Menjelaskan macam-macam SSC

20. Menjelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan SSC 21. Menjelaskan cara pemilihan SSC

22. Menjelaskan teknik preparasi gigi anterior untuk SSC 23. Menjelaskan teknik preparasi gigi posterior untuk SSC 24. Menjelaskan pembentukan SSC

25. Menjelaskan penghalusan SSC 26. Menjelaskan sementasi pada SSC

27. Menjelaskan faktor kegagalan penggunaan SSC

28. Mampu melakukan pembuatan restorasi gigi dengan menggunakan SSC Topik: Restorasi Stainless Steel Crown (SSC)

29. Evaluasi keberhasilan restorasi klas I gigi sulung dengan bahan resin komposit, amalgam dan kompomer (isi bahan, indikasi dan kontraindikasi, manipulasi dan evaluasi keberhasilan restorasi yang didapat dari jurnal)

(29)

28 30. Evaluasi keberhasilan restorasi klas III gigi sulung dengan bahan RMGIC, GIC dan

kompomer (isi bahan, indikasi dan kontraindikasi, manipulasi dan evaluasi keberhasilan restorasi yang didapat dari jurnal)

31. Evaluasi keberhasilan restorasi klas II gigi sulung dengan bahan amalgam dan SSC (isi bahan, indikasi dan kontraindikasi, manipulasi dan evaluasi keberhasilan restorasi yang didapat dari jurnal)

Topik: Presentasi mahasiswa mengenai evaluasi keberhasilan restorasi gigi anak dengan berbagai bahan restorasi

Topik Kuliah

No. Topik Mata

Ajar Kode Nara sumber Waktu

(jam)

1 Restorasi inlay,

onlay/overlay, full crown IKG IKG.4.1

Prof. Dr. Drg. Ira Widjiastuti, M. Kes., Sp. KG (K)/ Drg.

Wandania Farahnny, MDSc, Sp. KG (K)

2

2 Prosedur klinis restorasi

rigid IKG IKG.4.2 Drg. Nevi Yanti, M.

Kes., Sp. KG (K) 1

3 Restorasi indirek system

adhesif IKG IKG.4.3 Drg. Nevi Yanti, M.

Kes., Sp. KG (K) 1

4

Restorasi Stainless Steel

Crown IKGA IKGA.4.1

Drg. Ami Angela Harahap, MSc., Sp.

KGA.

2

5.

Perbandingan bahan pada restorasi gigi sulung (presentasi)

IKGA IKGA 4.2

Drg. Ami Angela Harahap, MSc., Sp.

KGA.

2

Total Waktu 8

TUGAS KELOMPOK Kelompok

mahasiswa

Topiktugas Jadwal presentasi

Kelompok 1 , 2 Bandingkan keuntungan dan kerugian penggunaan bahan tambalan SSC, strip crown, polycarbonate crown, pre-veneerd crown, zirconia crown pada gigi sulung (indikasi, kelebihan dan kekuranganbahan, manipulasi dan keberhasilan/lama restorasi bertahan), serta tinjau juga dari segi anatomi gigi sulung dibandingkan gigi tetap.

16 September 2022

(30)

29 Kelompok3 &4 Bandingkan keuntungan dan kerugian penggunaan

bahan tambalan Resin Komposit, high-viscous resin komposit, bulk fill resin komposit, pada gigi sulung &

permanen (indikasi, kelebihan dan kekurangan bahan, manipulasi dan keberhasilan/lama restorasi bertahan).

Kelompok 5&6 Jelaskan tentang GIC, high viscous GIC, ART GIC, (indikasi, kelebihan dan kekurangan bahan, manipulasi dan keberhasilan/lama restorasi bertahan).

Kelompok 7&8 Jelaskan tentang Compomer, Gionomer, RMGIC, Cention N (indikasi, kelebihan dan kekurangan bahan, manipulasi dan keberhasilan/lama restorasi bertahan).

Ketentuan tugas kelompok:

 Semua kelompok mengerjakan makalah dan membuat power point sesuai topiknya

 Jumlah halaman makalah 5-10 lembar (sudah termasuk daftar pustaka), ukuran kertas A4, jenis huruf Times New Roman 12, spasi 1,5.

 Waktu presentasi 10 menit, diikuti diskusi dan umpan balik selama 20 menit.

 Tugas kelompok ini (makalah dan power point) diserahkan 1 minggu sebelum jadwal presentasi yaitu tanggal 9 September 2022 kepada Ami Angela, drg., Sp.KGA, MSc melalui email: ami_harahap@yahoo.com

 BOBOT TUGAS adalah 4%

Skill’s lab

c. Tujuan Belajar Khusus:

Skill’s lab. Restorasi Indirek

1. Melakukan preparasi kavitas untuk restorasi onlay MOD 2. Melakukan pembuatan die lepasan

3. Melakukan wax up onlay MOD

4. Melakukan penyesuaian oklusi restorasi onlay pada model 5. Melakukan sementasi onlay MOD

Topik: Restorasi onlay metal MOD

6. Melakukan preparasi gigi untuk restorasi SSC

7. Melakukan pemilihan SSC yang sesuai dengan ukuran gigi 8. Melakukan konturing SSC

9. Melakukan pemotongan servikal SSC 10. Melakukan sementasi SSC

Topik: Restorasi SSC

(31)

30

No Topik Mata

Ajar

Kode Pembimbing

skill’s lab

Waktu (Jam)

1 Restorasi onlay IKG IKGS.3.2

- Drg. Cut Nurliza, M. Kes., Sp. KG (K).

- Drg. Nevi Yanti, M. Kes., Sp. KG (K)

- Drg. Wandania Farahnny, MDSc, Sp. KG (K) - Drg. Widi Prasetia, Sp.

KG. (K)

- Drg. Fitri Yunita. B., MDSc., Sp. KG

- Drg. Zulfi Amalia, MDSc.

- Drg. Sefty Aryani H., M.Si.

3x3 jam

2 Restorasi SSC IKG IKGS

3.3

- Drg. Essie Octiara Sp.

KGA

- Drg. Ami Angela

Harahap., MSc., SpKGA., - Drg. Siti Salmiah, Sp.

KGA

- Drg. Luthfiani, MDSc Drg. Ika Devi, MDSc - Drg. Zulfi Amalia, MDSc.

2x3 jam

Total waktu 15 jam

(32)

31 B. TOPIC TREE MODULC. SKENARIO MODUL

RESTORATIVE DENTISTRY I

Biomekanika dalam Restorasi Gigi Modul 4

Restorasi Indirek Restorasi Inlay, Onlay/Overlay, Full crown

Prosedur klinis restorasi rigid Restorasi indirek

sistem adhesif Restorasi Stainless Steel

Crown Perbandingan bahan

pada restorasi gigi sulung (Presentasi)

Restorasi amalgam

Modul 3 Restorasi Direk Restorasi GIC

Sistem adhesif, restorasi resin komposit dan restorasi labial veneer Pertimbangan restorasi gigi sulung klas I dan klas V pada

anak

Pertimbangan restorasi gigi sulung klas II pada anak Pertimbangan restorasi gigi sulung klas III dan klas IV

pada anak

Armamentarium Ergonomi & four handed dentistry Persiapan pasien anak sebelum perawatan Kontrol Infeksi dan Keselamatan kerja

Hubungan Oklusi dengan Prosedur

Restorasi

Modul 1

Dasar-dasar dan Perispan Perawatan Jaringan Keras

Gigi

Kariologi Klinik Biologi Jaringan

Keras Gigi

Perawatan invasif dan noninvasif Pertimbangan dalam

restorasi gigi anak

Tata laksana pemeriksaan pasien dewasa

Modul 2 Diagnosis, Rencana

Perawatan Dan Prognosis Penatalaksanaan kasus

karies dalam Diagnosis, rencana perawatan dan prognosis lesi

karies dan nonkaries pada anak

Radiografi sebagai pemeriksaan penunjang

(33)

32 1. Judul Pemicu:

1. Gadis Cantik Gigi Berlubang 2. Dok…Gigi saya berlubang ! 3. Gigi depan yang keropos 4. Gigi saya sering ngilu Dok…

2. Pemicu

Pemicu 1 Nama Pemicu : Gadis Cantik Gigi Berlubang

Penyusun : Cut Nurliza, drg., M.Kes.; Sp.KG(K), Nurdiana, drg., Sp.PM;

Ariyani, drg., Sp.Pros(K) Hari/ Tanggal : Senin, 12 September 2022 Waktu : 14.00-16.00

Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke RSGM USU dengan keluhan ingin memperbaiki gigi depan yang berlubang dan terasa ngilu ketika minum dingin. Dari anamnesis diketahui rasa tidak nyaman sudah dirasakan 2 minggu. Pemeriksaan objektif terlihat gigi 21 adanya karies dengan kedalaman mencapai dentin dalam pada bagian mesial dan mencapai insisal. Pasien juga mengeluhkan adannya luka pada ujung lidah akibat tergesek oleh gigi depan yang berlubang karena pasien sering meletakkan lidahnya di daerah tersebut. Tes vitalitas dengan EPT (+), perkusi (-), palpasi (-). Pemeriksaan saliva diketahui hidrasi saliva 40 detik, laju alir 4ml/5 menit, pH saliva 6,8. Lidah pasien juga menunjukkan adanya ulser, tunggal, bentuk tidak beraturan, berbatas jelas, dan dikelilingi eritema difus. Pasien menggosok gigi 2 kali sehari dan diet gula 1 kali sehari.

Skema oklusi pasien multiprotected occlussion pada saat pergeraka eksentrik ke anterior.

Pertanyaan:

1. Jelaskan tatalaksana pemeriksaan dan diagnosis berdasarkan Mount & Home dan ICDAS dari keluhan yang dirasakan pada pasien tersebut!

2. Jelaskan diagnosis kelainan pada lidah pasien tersebut!

3. Jelaskan etiologi dari keluhan yang dirasakan pada pasien tersebut!

4. Jelaskan bagaimana ergonomi yang baik untuk perawatan gigi 21 tersebut!

5. Jelaskan bagaimana prosedur penumpatan yang tepat pada kasus tersebut untuk mendapatkan kembali kontur dan titik kontak yang baik!

6. Jelaskan bagaimana cara mengevaluasi bahwa restorasi gigi 21 tersebut telah dilakukan penumpatan dengan benar!

7. Jelaskan bagaimana perawatan kelainan pada lidah pasien tersebut!

8. Jelaskan bagaimana prognosis dari kasus diatas!

9. Jelaskan prosedur yaang harus dilakukan umtuk mengembalikan oklusi setelah tindakan restoratif!

(34)

33 10. Apakah kemungkinan yang dapat terjadi apabila oklusi pasien tidak harmonis setelah tindakan

restoratif?

Learning issue:

1. Kelainan struktur jaringan keras gigi 2. Tekhnik manipulasi bahan tumpatan 3. (IPM)

4. Ergonomi 5. Oklusi Produk :

- Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut Anda.

- Laporan akan dipresentasikan pada sidang pleno

- Jawaban pemicu dikerjakan secara mandiri oleh masing-masing mahasiswa dalam format Microsoft Word dan dikirim ke fasilitator melalui laman E-learning USU Blok 15 menu Jawaban pemicu dikerjakan secara mandiri oleh masing-masing mahasiswa dan dikirim kepada Fasilitator, di save as: no.kelompok_nama fasilitator_NIM_nama mahasiswa (contoh: Kelompok 1_drg.Sayuti Hasibuan_200600029_TM Rizki) paling lambat satu hari sebelum jadwal diskusi kelompok. Pada saat diskusi kelompok, fasilitator berhak meminta mahasiswa untuk mempresentasikan jawabannya.

Sidang Pleno:

- Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi dalam format Microsoft Power Point untuk dipresentasikan sekitar 10-15 menit

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara acak - Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15

menit)

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik dari narasumber (10-15 menit)

- Laporan diskusi kelompok berdasarkan hasil sidang pleno dibuat oleh setiap kelompok dalam format Microsoft Word selanjutnya selanjutnya dikirimkan kepada Narasumber Pemicu 1 untuk dinilai, melalui laman E-learning USU Blok 15 menu Laporan Diskusi Kelompok, di save as: no.kelompok (contoh: Kelompok 1). selambat-lambatnya pada tanggal 07 Oktober 2022 dalam (bentuk hardcopy dan softcopy).

- Kelompok Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka tidak akan diberikan penilaan untuk tugas tersebut

Bobot Penilaian:

Laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 3,5% (disesuaikan dengan ketentuan blok berdasarkan kisaran yang ditetapkan oleh Bagian Pendidikan FKG USU/lihat pada lampiran) Sumber Pembelajaran:

- Perpustakaan - Buku Ajar - Internet - Staf Pengajar

Pemicu 2

(35)

34 Nama Pemicu : Dok…Gigi saya berlubang !

Penyusun : Wandania Farahanny drg., MDSc., Sp.KG(K); Irma Ervina, drg., Sp.Perio(K); Ariyani, drg., Sp.Pros(K)

Hari/ Tanggal : Rabu, 18 September 2022 Waktu : 07.30-09.30

Seorang pria usia 45 tahun datang ke RSGM FKG USU dengan keluhan gigi gerahamnya berlubang dan selalu menyelip masuk makanan sehingga setiap selesai makan terpaksa harus dicongkel dengan tusuk gigi. Pasien mengatakan menggosok giginya ketika mandi pagi sebelum sarapan dan terkadang malam sebelum tidur. Pemeriksaan subjektif menunjukkan gigi tidak pernah sakit hanya sesekali ngilu jika minum dingin, pasien mengaku memiliki kebiasaan minum teh manis 2 kali setiap harinya. Pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan aplikasi fluor dan hanya mendapatkan fluor dari pasta giginya, dan hanya mengunyah pada satu sisi.

Pemeriksaan intra oral menunjukkan beberapa gigi posterior rahang atas dan bawah terdapat restorasi resin komposit yang masih baik akan tetapi pada gigi 46 dijumpai karies pada permukaan oklusal meluas ke proksimal distal dengan kedalaman dentin. Tes vitalitas dengan EPT menunjukkan respon positif dengan tes perkusi gigi normal. Pada gigi rahang bawah terlihat adanya penumpukan plak, gingiva berwarna merah, oedematus, BOP (+), namun belum ada kehilangan perlekatan dan OHIS: sedang. Pemeriksaan ronsen foto bite wing rmenunjukkan karies meluas kedalaman dentin tetapi tidak mencapai pulpa.

Berdasarkan pemeriksaan oklusi sentrik relasi rahang klas I angle. Skema oklusi pasien adalah unilateral balance occlussion, yang berkontak pada working side adalah gigi posterior.

Pemeriksaan saliva Flow rate istirahat 60 detik, konsistensi saliva berbusa, Pemeriksaan pH saliva istirahat 6.6, flow rate stimulated saliva: 3,5ml/5 menit, dan buffering ability stimulasi :6

Gambaran Radiologi bitewing gigi 46 Gambaran klinis gigi 46

Pertanyaan:

Gambar

Gambar 1. Gambar klinis rongga mulut anak
Gambar 1. Foto klinis gigi 43
Tabel Skor maksimum berdasarkan jumlah diskusi kelompok  JUMLAH DISKUSI KELOMPOK

Referensi

Dokumen terkait