PENDAHULUAN
Visi, Misi, Tujuan UNHI
- Visi UNHI
 - Misi UNHI
 - Tujuan UNHI
 
Menjadi universitas terkemuka di Indonesia dan pusat pengkajian dan pengembangan agama dan budaya Hindu Indonesia terbaik di kawasan. Membangun citra UNHI sebagai institusi pendidikan tinggi dan pusat pengkajian serta pengembangan agama dan budaya Hindu Indonesia.
Latar Belakang Pelaksanaan SPMI
Dengan demikian, sesuai dengan otonomi perguruan tinggi sebagaimana diuraikan di atas, maka kebijakan dan pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang merupakan sistem di dalam (internal) perguruan tinggi harus merupakan suatu sistem yang otonom (mandiri) yang ditentukan oleh perguruan tinggi itu sendiri. Mengacu pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 62 Tahun 2016, bahwa setiap Perguruan Tinggi wajib memiliki kebijakan SPMI dan melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal secara mandiri (mandiri).
Tujuan Penyusunan Pedoman SPMI UNHI
Sistem Manajemen Mutu Eksternal (SPME) dilaksanakan dengan menggunakan borang akreditasi BAN-PT pada Lembaga dan Program Studi, serta didukung oleh 3. Sehingga Sistem Manajemen Mutu Internal pada Sistem Manajemen Mutu Perguruan Tinggi dapat terlaksana sesuai dengan Mempertimbangkan sifat masing-masing jenis pendidikan tinggi, program pendidikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi, maka dipandang perlu UNHI menerbitkan Manual Sistem Penjaminan Mutu Internal yang memuat SPM Dikti, SPMI secara umum dan SPMI untuk setiap jenis pendidikan.
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI (SPM DIKTI)
Dasar Hukum SPM Dikti
- UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
 - Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti)
 - Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)
 - Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau akreditasi
 - Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)
 
LAM dan BAN-PT wajib melaksanakan akreditasi program studi dan perguruan tinggi sesuai dengan kewenangannya masing-masing; 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti), juga diatur secara khusus dalam Permenristekdikti No.
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
- Pengertian SPM Dikti
 - Tujuan SPM Dikti
 - Fungsi SPM Dikti
 
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
- Pengertian SPMI
 - Tujuan dan Fungsi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
 - Tujuan SPMI
 - Fungsi SPMI
 - Dasar Hukum Pelaksanaan SPMI
 - Mekanisme Sistem Penjaminan Mutu Internal
 - Mekanisme Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
 - Mekanisme Pengelolaan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti)
 
Standar dalam SPMI (standar Dikti) (standar SN Dikti dan Dikti yang ditetapkan UNHI) untuk pendidikan vokasi. Penerapan standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi menyimpang dari standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi yang telah ditetapkan; Tabel 1 menunjukkan langkah-langkah pengendalian yang harus dilakukan dan bergantung pada hasil Evaluasi Penerapan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi.
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK
Gambaran Umum Pendidikan Akademik
Gelar Sarjana adalah gelar akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atas atau sederajat, agar dapat mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah; Program magister adalah program akademik yang diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat, agar mampu mengamalkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah;
Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Akademik
- Macam Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Untuk Pendidikan
 - Tahap Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Untuk Pendidikan
 - Contoh Penetapan Standar Dalam SPMI (Standar Dikti) Untuk Pendidikan
 - Langkah Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk
 - Kekhasan Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk
 
Penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik Secara umum dapat dikatakan bahwa penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik merupakan kegiatan implementasi siklus Standar PPEPP dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik. Pendidikan . Penerapan standar SPMI (Standar Dikti) pendidikan akademik merupakan kegiatan UNHI setelah UNHI berhasil menetapkan standar SPMI (Standar Dikti) pendidikan akademik.
Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan
- Prosedur Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti)
 - Pihak-Pihak yang dapat menjadi Evaluator Pelaksanaan Standar dalam
 - Kekhasan Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti)
 
Evaluasi terhadap penerapan standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik dapat dilakukan oleh berbagai pihak terkait. AMI bertujuan untuk memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian penerapan standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan akademik.
Pengendalian Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk
Penerapan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik mencapai standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik yang telah ditetapkan; Penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dicti) Pendidikan Akademik melebihi standar dalam SPMI (Standar Dicti) Pendidikan Akademik yang telah ditetapkan; Penerapan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik belum mencapai standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Akademik yang telah ditetapkan;
Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan
- Prosedur Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk
 - Hasil Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan
 - Contoh Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan
 
Peningkatan standar SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi adalah kegiatan perguruan tinggi untuk menambah atau menyempurnakan isi standar SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi. Peningkatan standar SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi dapat dilakukan dalam jangka waktu yang berbeda-beda tergantung dari masing-masing standar SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi. Penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Kejuruan. Secara umum dapat dikatakan penerapan Standar dalam SPMI (Standar). Secara umum dapat dikatakan bahwa penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi merupakan kegiatan implementasi siklus PPEPP Standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan profesi.
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN VOKASI
Gambaran Umum Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi jenis ini dapat diselenggarakan melalui 6 (enam) program pendidikan, yaitu program diploma satu, program diploma dua, program diploma tiga, program diploma empat (sarjana terapan), program magister terapan, dan program doktor terapan. Program Diploma adalah program pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat, untuk mengembangkan keterampilan dan penalaran dalam penerapan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi; Program Magister Terapan merupakan kelanjutan pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan program sarjana terapan atau sederajat untuk mampu mengembangkan dan mempraktekkan penerapan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah;
Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi
- Macam Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi
 
LPMU UNHI sebagai unit khusus SPMI akan mengkoordinasikan perumusan standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan vokasi; Selain itu, pendidikan vokasi masih perlu menambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat. Penerapan standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk pendidikan vokasi Penerapan standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk pendidikan vokasi dimungkinkan.
Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi
- Tahap Pelaksanaan Standar
 
Penerapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi mencapai standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi yang ditetapkan;. Penerapan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi melebihi standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi yang ditetapkan; Penerapan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi belum mencapai standar yang ditetapkan dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi;
Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Vokasi
- Hasil Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan
 - Contoh Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk
 
Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi 1) Jenis Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi 1) Jenis Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi. Pimpinan perguruan tinggi (rektor/ketua/direktur) beserta jajarannya harus memastikan bahwa Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi dapat dilaksanakan. Perlu dikemukakan bahwa setiap Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi mempunyai ciri khas tersendiri, sehingga penerapannya tidak dapat digeneralisasikan pada seluruh Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Profesi.
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN PROFESI
Gambaran Umum Pendidikan Profesi
- Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan
 - Contoh Penetapan Standar Dalam SPMI (Standar Dikti) Untuk
 
Standar pendidikan tinggi dan pendidikan tinggi yang ditetapkan untuk pendidikan profesional oleh lembaga pendidikan tinggi itu sendiri dapat direduksi menjadi satu atau lebih standar turunan. LPNK dan/atau organisasi profesi yang berkaitan dengan pendidikan profesi yang akan dilaksanakan, dan meminta perwakilannya; Unit LPMU akan mengkoordinasikan pembuatan standar dalam SPMI (Standar Dikti) pendidikan profesi dengan melibatkan perwakilan kementerian, kementerian lain, LPNK dan/atau organisasi profesi terkait dengan pendidikan profesi yang akan berlangsung;
Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Profesi 125
- Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk
 
Sosialisasi merupakan langkah penting dalam menyukseskan penerapan Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi, mengingat tujuan sosialisasi adalah untuk mempopulerkan isi Standar SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi, sehingga menjadi diketahui, dipahami dan diinternalisasikan oleh semua pihak yang akan menerapkan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Pendidikan Vokasi. Kementerian, kementerian lain, LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementerian) dan/atau organisasi profesi dapat melakukan audit secara independen. 2) Standar isi pengajaran pendidikan profesi. Hasil penilaian ini juga harus disampaikan kepada Kementerian, Kementerian lain, LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementerian) dan/atau organisasi profesi. 4) Standar Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Profesi.
Pengendalian Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk
- Standar Nasional Pendidikan
 - Standar Nasional Penelitian
 
Proses pengendaliannya menjadi tanggung jawab penyelenggara program profesi dan kementerian, kementerian lain, LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementerian) dan/atau organisasi profesi. 3) Standar proses pembelajaran pendidikan profesi. Pihak yang mempunyai kewenangan pengendalian adalah pimpinan kajian dan kementerian, kementerian lain, LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementerian) dan/atau organisasi profesi. 4) Standar penilaian pembelajaran pendidikan profesi. Pengendalian harus dilakukan oleh pengelola program yang bekerja sama dengan kementerian, kementerian lain, LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementerian) dan/atau organisasi profesi. 5) Standar Pendidikan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan.
Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk Pendidikan Profesi 148
- Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat
 
Kewajiban penelitian berlaku bagi dosen program profesi dalam negeri, sehingga pengawasan terhadap penerapan standar penelitian berlangsung sesuai siklus PPEPP, yang berlaku pada program pendidikan lain tanpa peminatan. Kewajiban melayani masyarakat berlaku bagi dosen yang memiliki kursi program profesi, sehingga pengawasan terhadap penerapan standar pengabdian kepada masyarakat dilakukan sesuai siklus PPEPP yang berlaku pada program pendidikan lain tanpa spesialisasi. Program pengabdian masyarakat tidak diwajibkan bagi mahasiswa program vokasi di banyak universitas.
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN JARAK
Gambaran Umum Pendidikan Jarak Jauh
- Tujuan Penyelenggaraan PJJ
 - Karakteristik Penyelenggaraan PJJ
 - Lingkup dan Modus Penyelenggaraan PJJ
 - Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh
 
PJJ mata pelajaran adalah pelaksanaan PJJ mata pelajaran pada suatu program studi yang mendapat izin menteri. Pelaksanaan PJJ menurut metode seragam adalah pelaksanaan PJJ pada seluruh proses pembelajaran pada mata pelajaran atau program studi PJJ. Melakukan PJJ dengan dual mode adalah melakukan PJJ pada suatu program studi baik secara tatap muka maupun jarak jauh.
Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk PJJ
Standar pelaksanaan pembelajaran hendaknya memperhatikan tingkat partisipasi siswa PJJ untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, hal ini merupakan hal yang penting untuk diatur, diawasi dan dikelola. Unsur standar khusus ini menjamin penilaian hasil belajar berlangsung secara efisien guna mengukur pencapaian hasil belajar siswa secara tepat. Administrasi akademik dan non-akademik termasuk pembiayaan online sesuai karakteristik mahasiswa yang tersebar;
Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk PJJ
Sebagai inspirasi, jenis buku pedoman yang diperlukan untuk memenuhi standar dosen dan tenaga kependidikan antara lain buku pedoman pembelajaran lanjutan, buku pedoman pelatihan TIK PJJ bagi dosen/tutor, pelatihan dan workshop lainnya, buku pedoman pelaksanaan sertifikasi dosen, dan buku pedoman peningkatan karir. Apabila diperlukan dapat juga dilakukan pelatihan terhadap dosen dan tenaga kependidikan agar dosen dan tenaga kependidikan dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan. 7 Pengelolaan pembelajaran Penerapan standar pengelolaan pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pendidikan dan dilaksanakan oleh pejabat. dosen/tutor dan tenaga kependidikan.
Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk PJJ
2 Isi pembelajaran Dalam evaluasi penerapan standar isi pembelajaran, dinilai apakah isi pembelajaran yang tercermin dalam kurikulum PJJ sama dengan isi pembelajaran tatap muka pada pendidikan yang sama. Mengevaluasi apakah siswa PJJ berpartisipasi dalam pembelajaran (belajar) secara aktif, mandiri dan bertanggung jawab dengan memeriksa data yang tercatat pada aktivitas siswa pada sistem pengelolaan pembelajaran. Dalam evaluasi penerapan standar pendanaan pembelajaran, dinilai apakah Renstra dan Renop sudah mencakup pendanaan operasional PJJ, serta investasi fasilitas PJJ dan PBJJ pada saat pemeriksaan.
Pengendalian Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk PJJ
3 Proses Pembelajaran Jika dalam proses pembelajaran, praktik atau pengerjaan tugas akhir terlihat berbagai kendala, misalnya pelaksanaan tugas tutorial tidak sesuai standar isi, distribusi bahan/benda ajar. Pengendalian penerapan standar bagi dosen dan tenaga kependidikan memperhatikan hasil evaluasi kinerja yang dilakukan setiap tahun. PT harus menentukan jadwal pemantauan dan evaluasi serta audit, dan pejabat terkait harus menggunakan hasil audit untuk mengontrol penerapan standar.
Peningkatan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk PJJ
Peningkatan standar isi dapat dicapai antara lain dengan melakukan analisis komparatif terhadap perguruan tinggi lain yang menawarkan program studi dan sistem serupa. 4 Penilaian pembelajaran Perbaikan standar penilaian pembelajaran dilakukan antara lain berdasarkan analisis perubahan sasaran mutu IPK (IPK lebih tinggi, sama atau lebih rendah) dan ketuntasan hasil pembelajaran (tingkat kompetensi), perubahan dalam tataran bahan ajar hingga pertemuan tatap muka, serta penyempurnaan strategi pembelajaran berbasis. 8 Pembiayaan pembelajaran Perbaikan standar pembiayaan pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembiayaan dan mutu lulusan pada masing-masing perguruan tinggi.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran