BUKU JENAZAH
Ayu Kartika Dewi 05/IX-E
Guru Pembimbing: Budi Santoso 2023/2024
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat nya sehingga penulisan makalah dapat selesai tepat waktu. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhui tugas Mulok
Keagamaan dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari makalah ini masih memerlekuan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Apabila masih ada kekurangan kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi menyempurnakan makalah ini dan juga apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, saya mohon maaf.
Demikian yang dapat saya sampaikan, akhir kata kami berharap semoga makalah ini membantu pembaca untuk menambah wawasan mengenai tata cara merawat jenazah dan saya berharap mendapatakan nilai yang maksimal
Terimakasih...
Jombang, 2 Desember 2023
Penulis:
Ayu Kartika Dewi
Daftar Isi
Kata Pengantar...2
A. Merawat Jenazah...4
Niat Memandikan Jenazah Laki-laki...4
Niat mengkafani jenazah...5
Cara mengkafani jenazah laki-laki ialah sebagai berikut:...5
Cara mengkafani jenzah perempuan adalah sebagai berikut:...6
3. Menyalatkannya...6
Niat shalat jenazah...7
4. Menguburkan...7
B. Ziarah Kubur...8
Urutan Doa Ziarah Kubur...8
Daftar Pustaka...10
A. Merawat Jenazah
Tata cara merawat jenazah penting diketahui oleh umat Islam. Ketika seorang muslim meninggal dunia, maka muslim lainnya berkewajiban untuk mengurus jenazah sesamanya.
Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:
"Barang siapa yang mengiringi jenazah dan turut menyolatkannya maka ia memperoleh pahala sebesar satu qirath (pahala sebesar satu gunung). Dan barang siapa yang mengiringinya sampai selesai penyelenggaraannya, ia akan memperoleh dua qirath," (HR Jamaah dan Muslim) Dalam buku Fiqih Praktis susunan Muhammad Bagir, setidaknya ada 4 perkara wajib dalam Islam ketika ada saudara muslim yang meninggal, yaitu memandikannya, mengkafaninya, menyalatinya, dan menguburkannya. Hukum keempatnya adalah fardhu kifayah.
Perlu dipahami, jika terdapat cukup orang untuk merawat jenazah namun tidak dilakukan maka masyarakat Islam yang berada di wilayah si jenazah akan berdosa.
Tata cara merawat jenazah terdiri dari 4 langkah yaitu:
1. Memandikannya
Menukil buku Pedoman Tata Cara Mengurus Jenazah susunan Muhammad Sauqi, ada sejumlah ketentuan saat memandikan jenazah. Pertama-tama, jenazah harus diletakkan di tempat yang tinggi agar memudahkan air yang telah disiram ke tubuhnya. Niat memandikan jenazah adalah sebagai berikut:
Niat Memandikan Jenazah Laki-laki
ُتْيَوَن َلْسُغْلا اَذَهِل ِتّيَمْلا ِ ل ِل ىَلاَعَت
Arab latin: Nawaytul ghusla lihadza al mayyiti lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat untuk memandikan mayat laki-laki ini karena Allah Ta'ala."
Niat Memandikan Jenazah Perempuan
ُتْيَوَن َلْسُغْلا ِهِذَهِل ِةَتّيَمْلا ِ ل ِل ىَلاَعَت
Arab latin: Nawaytul ghusla lihadzihi al mayyitati lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat untuk memandikan mayat perempuan ini karena Allah Ta`ala.”
- Jenazah laki-laki hendaknya dimandikan dengan laki-laki, begitu pun dengan jenazah perempuan yang harus dimandikan oleh sesama perempuan. Setelah meletakkan jenazah di tempat tinggi, lepas pakaian jenazah dan ganti dengan kain untuk menutup auratnya.
- Kemudian, bakar dupa atau taruh wewangian dalam ruangan tersebut untuk mencegah bau tak sedap yang keluar dari tubuh jenazah. Orang yang memandikan hendaknya menggunakan sarung tangan, terutama ketika menggosok badan jenazah.
- Urutlah perut jenazah dengan perlahan untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang ada di perut, kecuali apabila si jenazah dalam kondisi hamil. Bersihkan juga lubang-lubang kotoran sambil menyiramkan air.
- Setelah bersih, wudhukan jenazah seperti wudhunya orang hidup. Lalu, siram air bersih ke seluruh tubuh yang diawali dari kanan, mulai kepala hingga kaki.
- Adapun, bagi orang yang meninggal dalam keadaan syahid di jalan Allah SWT seperti tewas di pertempuran atau peperangan melawan orang musyrik, bagi mereka hendaknya tidak
dimandikan.
Rasulullah SAW bersabda,
"Janganlah kalian memandikan mereka, sebab setiap luka atau darah mereka akan mengeluarkan aroma wewangian misk (yakni biang minyak wangi tertentu) pada hari Kiamat kelak." (HR Ahmad)
2. Mengkafani
Ketentuan jumlah kafan jenazah laki-laki dan perempuan berbeda. Bagi laki-laki, kafannya berjumlah 3 lembar, sementara jenazah perempuan berjumlah 5 lembar.
Kain kafan yang dianjurkan warnanya putih, bersih dan telah diberi wewangian. Jangan menggunakan kain yang mewah atau mahal.
Niat mengkafani jenazah
. ِمْسِب ِا ىَلَع َو ِةّلِم ِلوُسَر ُتْي َوَن نْيفكَت اَذَه ( ِةَتِيَمْلا ِهِذَه) ِتِيَمْلا ضرف ةيافك ِ ِل ىَلاَعَت
Bismillaahi wa'alaa millati rasuulillaah nawaitu takfina hadzal (hazihi) mayyiti fardhol kifayati lillahi ta'ala
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah dan agama Rasulullah. Saya niat mengkafani jenazah laki-laki (wanita) ini, fardhu kifayah, karena Allah Ta'ala. Ya Allah, mohon Engkau mandikan dia dengan air, salju, dan embun."
Cara mengkafani jenazah laki-laki ialah sebagai berikut:
- Letakkan 5 tali, yakni 3 panjang dan 2 pendek. Sebanyak 3 tali panjang digunakan untuk sikut, pinggang, dan lutut, sedangkan 2 tali pendek untuk mengikat ujung kepala/pocong dan ujung kaki. Jumlah tali ini bukan wajib, artinya boleh disesuaikan.
- Gelar kain ke-1 (kain pembungkus seluruh tubuh) di atas kelima utas tali tadi. Sehingga, nantinya setelah jenazah diletakkan di atasnya, kain tersebut terletak di bagian kanan jenazah.
- Gelar kain ke-2 (pembungkus seluruh tubuh) di sebelah kain ke-1 selebar punggung jenazah dan ditumpangkan di atas tepi kain ke-1. Sehingga, ketika jenazah diletakkan di atasnya, kain tersebut terletak di bagian kiri badan jenazah.
- Hamparkan kain ke-3 di atas kedua lembar kain yang sebelumnya, dan letakkan pada bagian
pinggang sampai kaki jenazah.
- Taruhlah hamparan kapas, serbuk kayu cendana, dan wewangian lain di atas susunan kain tersebut.
- Kemudian, angkat jenazah dan letakkan di atas kain kafan yang telah disiapkan tadi.
- Tutuplah dahi, hidung, dua telapak tangan, lutut, jari-jari kaki jenazah dengan kapas. Termasuk lubang dubur, lubang hidung, dan kedua telinga.
- Mulailah membungkus jenazah dengan diawali dari kain yang ke-3 (yang paling atas atau sarungnya) lalu disusul kain ke-2 dan ke-1 secara berurutan.
Ikat bagian siku, pinggang, lutut, kaki, dan atas kepalanya dengan tali yang telah disiapkan tadi.
- Sebaiknya tali pocong diikat ketika jenazah akan diberangkatkan ke pemakaman.
Cara mengkafani jenzah perempuan adalah sebagai berikut:
- Gelar sehelai tikar.
- Letakkan 5 utas tali, yakni 3 panjang dan 2 pendek. Sebanyak 3 tali panjang digunakan untuk sikut, pinggang, dan lutut, sedangkan 2 tali pendek untuk mengikat ujung kepala/pocong dan ujung kaki.
- Gelar kain ke-1 (kain pembungkus seluruh tubuh).
- Gelar kain ke-2 (pembungkus seluruh tubuh) di sebelah kain ke-1.
- Buatlah baju kurung tidak berjahit dengan kain ke-3. Caranya dengan mengukur panjang badan jenazah dari punggung hingga kaki, lalu ambil kain kafan 2 kali lipatnya. Lipat kain tersebut hingga menjadi 2 lapisan. Buatlah lubang pas di tengah lipatan kain, selebar kepala jenazah. - --- - Lalu, buka lipatan tersebut dan letakkan di atas kain ke-1 dan ke-2 sebelumnya.
- Gelar kain ke-4 (untuk sarung) dan letakkan di bagian pinggang sampai kaki jenazah.
- Buatlah celana dalam tak berjahit (seperti popok bayi) dan letakkan di atas kain ke-4 searah alat kelaminnya.
- Taruhlah sedikit kain yang cukup untuk membuat kerudung di atas kain ke-3 atau baju kurung searah kepalanya.
- Taruhlah hamparan kapas, serbuk kayu cendana, dan wewangian lain di atas susunan kain tersebut.
- Kemudian, angkat jenazah dan letakkan di atas kain kafan yang telah disiapkan tadi.
- Tutuplah dahi, hidung, dua telapak tangan, lutut, jari-jari kaki jenazah dengan kapas. Termasuk lubang dubur, lubang hidung, dan kedua telinga.
- Mulailah membungkus jenazah dengan diawali dari mengenakan celana dalamnya, lalu membungkus dengan sarungnya, mengenakan kerudungnya, memasang baju kurungnya dengan memasukkan kepala jenazah pada lubang baju kurung dan menutupkan kembali baju kurung yang telah dibuka bagian depannya. Lalu, bungkus dengan kain ke-2 dan disusul kain ke-1.
- Ikat bagian siku, pinggang, lutut, kaki, dan atas kepalanya dengan tali yang telah disiapkan tadi.
3. Menyalatkannya
Jenazah yang telah dikafani kemudian disalatkan dengan 4 kali takbir, tanpa rukuk dan sujud.
Berikut tata caranya:
Membaca niat dalam hati Niat shalat jenazah
/اذَه تِيَمْلا َعَب ْرَأ تا َريِبْكَت ُض ْرَف ِةَياَفِك ًاموُمْأَم / امامإ ل ىَلاَعَت
ِهِذَه
ىّلَصُأ ىَلَع
Ushallii 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbiiratin fardhu kifaayati imaaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa
Artinya : "Aku berniat shalat untuk mayat (laki-laki/perempuan) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai) imam/makmum karena Allah Ta'ala."
- Berdiri bagi yang mampu
- Takbiratul ihram dan tiga takbir lainnya dengan "Allahu Akbar"
- Takbir pertama membaca Surat Al-Fatihah
- Lanjut takbir kedua dan membaca shalawat kepada Nabi SAW, dianjurkan melafalkan shalawat Ibrahimiyah.
- Pada takbir ketiga membaca doa khusus untuk jenazah
- Takbir keempat membaca doa untuk jenazah dan kaum muslim - Ditutup dengan salam
4. Menguburkan
Setelah memandikan, mengkafani dan menyalatkan jenazah, selanjutnya mayit dipikul untuk diantar ke tempat penguburan. Saat pengantaran, dianjurkan mempercepat langkah, boleh juga mengiringinya dengan berdzikir.
Sebelumnya, hendaklah mempersiapkan pekuburan yang telah digali untuk jenazah. Supaya setelah mayat sampai di pemakamannya, liang kubur telah siap.
Untuk menguburkan mayat dilakukan dengan memasukkannya ke dalam sebuah lubang lalu menutup kembali dengan tanah, sehingga tidak terlihat lagi jasadnya, tidak tercium baunya, juga terhindar dari binatang buas.
Hal yang perlu diperhatikan ketika menguburkan jenazah:
- Memperdalam liang kubur sekitar dua meter dari permukaan tanah.
- Kuburan berbentuk lahad, yakni bagian bawahnya dikeruk sebelah ke kiblat, dan setelah mayat dibaringkan dalam lubang, maka liang tersebut ditutupi dengan bilah papan, kemudian ditimbun dengan tanah,
- Ketika memasukkan jenazah ke dalam lubang, diiringi dengan bacaan; "Bismillah wa 'ala millati Rasulillah" atau "Bismillah wa 'ala sunnati Rasulillah".
- Membaringkan mayat dengan tubuh dimiringkan ke kanan dan wajah mengarah ke kiblat.
- Selesainya, lubang ditimbun kembali dengan tanah. Dan bagi mereka yang hadir saat
pemakaman hendaknya berdoa kepada Allah SWT dengan memohonkan ampunan bagi si jenazah atau membacakan talqin, yaitu doa yang biasa dilafalkan di atas kuburan supaya dapat menuntun ruh mayat untuk menjawab pertanyaan malaikat penjaga kubur.
B. Ziarah Kubur
Ziarah kubur adalah tradisi yang dilakukan dengan mengunjungi makam orang yang sudah meninggal dunia. Biasanya yang dikunjungi adalah makam orang tua yang sudah tiada. Saat ziarah kubur, biasanya umat Islam akan membacakan doa untuk orang yang sudah meninggal dunia.
Urutan Doa Ziarah Kubur 1. Membaca salam
َنوُقاحل ْمُكِب ُ ّا َءاش ْنإ اّنإ َو َنوُلّج َؤُم ًادَغ َنوُدَعوُت ام ْمُكاتأ َو َنينِم ْؤُم ٍم ْوَق َراَد ْمُكْيَلَع ُملّسلا
Arab Latin: "Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun"
Artinya : "Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."
2. Membaca istighfar
ِهْيَلِإ ُب ْوُتَأ َو ُم ْوُيَقلْا ُيَاحلْا َوُه ّلِإ َهَلِإ ل يِذّلَا َمْي ِظَعلا َا ُرِفْغَتْسَأ
Arab Latin: "Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi"
Artinya : "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas 5. Membaca kalimat tahlil
َا ّلِإ َهَلِإ َل
Arab Latin: "Laailaaha Illallah"
Artinya : "Tiada Tuhan selain Allah."
6. Membaca doa ziarah kubur
ىّقَنُي اَمَك اَياَط َخْلاو ِبوُنُذلا َنِم ِهِقَن َو ،ِد َرَبْلا َو ِجْلّثلا َو ِءاَمْلاِب ُهْلِسْغا َو ،ُهَلَخْدَم ْعِس َو َو ،ُهَلُزُن ْم ِرْكَأ َو ،ُهْنَع ُفْعا َو ِهِفاَع َو ُهْمَاحْرا َو ُهَل ْرِفْغا ّمُهّللَا
َنِم ُضَيْبَ ْلا ُب ْوّثلا
،ِه ِرْبَق يِف ُهَل ْحَسْفا َو ,راّنلا ِباَذَع ْنِم َو ِرْبَقْلا ِباَذَع ْنِم ُهْذِعَأ َو ،َةّنَجْلا ُهْلِخْدَأ َو ،ِهِج ْوَز ْنِم اًرْيَخ اًج ْوَز َو ،ِه ِراَد ْنِم اًرْيَخ اًراَد ُهْلِدْبَأ َو ، ِسَنّدلا
ِهيِف ُهَل ْر ِوَنو
Arab Latin: "Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.
Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì."
Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya.
Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."
"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari
isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR Muslim)
Doa Ziarah Kubur Pendek
Dikutip dari buku Pintar Doa untuk Anak karya Abu Ezza menjelaskan mengenai doa dan adab saat ziarah kubur, terdapat doa ziarah kubur pendek sebagai berikut.
ةيِفاَعْلا ُمُكَل َو اَنَل ا ُلَأ ْسَت نوقاحل مكب ا ءاش نإ انإو نيملسُملاو َنيِنِم ْؤُمْلا َنم رايِدلا َلْهَأ ْمُكْيَلَع ُملّسلا
Arab Latin: "Assalaamu'alaikum ahlad diyaari minal mu'miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa allaahu bikum laahiquun, nas'alullaaha lanaa wa lakumul'aafiyah"
Artinya: "Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya Insya Allah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kamu dan untuk kalian semua." (HR Ibnu Majah)
Daftar Pustaka
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6883940/tata-cara-merawat-jenazah-dalam-islam-terdiri- dari-4-tahapan
https://www.detik.com/hikmah/doa-dan-hadits/d-6867291/urutan-doa-ziarah-kubur-dengan-bacaan- arab-latin-dan-artinya/amp