• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU TES DAN PENGUKURAN ANTON

N/A
N/A
Restu Ramadhan

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU TES DAN PENGUKURAN ANTON"

Copied!
185
0
0

Teks penuh

Tes dan pengukuran olahraga menjadi dasar pengembangan metode latihan dan juga penentuan tolak ukur dalam pengembangan prestasi olahraga. Karena ruang lingkup pengujian dan pengukuran olahraga hanyalah mempelajari tes-tes yang berguna dalam mengukur keberhasilan kemampuan dan keterampilan jasmani dalam olahraga.

Kebutuhan dan Fungsi Tes Pengukuran dalam Olahraga

Tes yang Baik

Peningkatan nilai tes mungkin disebabkan oleh “pengalaman” yang diperoleh pada pengalaman tes pertama. Yang dimaksud dengan hemat dalam memilih tes yang baik adalah tidak memerlukan biaya yang mahal, tenaga yang besar dan waktu yang lama untuk menyelesaikan tes tersebut.

Validitas Instrumen

Macam-macam Validatas

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

Mengetahui Validitas Instrumen

Teknik yang digunakan untuk menguji kesesuaian pengujian dengan kriteria yaitu pendekatan teknik korelasi Pearson dilakukan dengan dua cara yaitu a) Teknik korelasi product moment dengan deviasi. Pendekatan teknik korelasi product-moment-defleksi menggunakan rumus: rxy = Koefisien antara variabel x dan variabel y rata-rata variabel x.

Reliabilitas Instrumen

Perlu dicatat bahwa pemisahan item-item ini dilakukan pada saat analisis, dan bukan pada saat pelaksanaan tes. Dengan teknik ini diperoleh dua hasil tes yang terpisah dalam satu tes, yaitu dari kelompok soal tes bernomor ganjil dan kelompok soal tes bernomor genap.

Kemampuan Gerak Dasar

TES KEMAMPUAN GERAK DASAR

Tes Kemampuan Gerak Dasar

  • Body Mass Index

Ada beberapa jenis tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan motorik dasar seseorang, yaitu: tes kemampuan motorik tukang kayu, tes kemampuan motorik barrow, tes kemampuan motorik scott dan TGMD-2 a. Mengukur kemampuan motorik umum seseorang, berguna untuk mengelompokkan siswa SMA dan mahasiswa (perempuan).

PENGUKURAN KOMPOSISI TUBUH

Persentase Lemak Tubuh

Mengukur persentase lemak tubuh adalah metode sederhana untuk mengetahui komposisi dan berat badan yang benar. Letakkan lengan Anda dengan nyaman di samping tubuh Anda, buatlah lipatan setengah vertikal antara siku dan bagian atas bahu di bagian depan lengan atas.

Gambar 4.3 Pengukuran pada Daerah Tricep
Gambar 4.3 Pengukuran pada Daerah Tricep

Jackson and Pollock Test

Pastikan semua pengukuran lipatan kulit dilakukan di sisi kanan tubuh dan pengukuran dilakukan dalam milimeter. Ambil lipatan kulit di antara ibu jari dan telunjuk sehingga menutupi dua ketebalan kulit dan lemak subkutan.

Gambar 4.7 Pengukuran Ketebalan Lemak Dengan Metode Jackson and  Pollock  Skinfold  Test
Gambar 4.7 Pengukuran Ketebalan Lemak Dengan Metode Jackson and Pollock Skinfold Test

Yuhasz Skinfold Tes

Lakukan pengukuran dengan jangka sorong kira-kira satu sentimeter dari jari-jari dan pada kedalaman kira-kira sama dengan ketebalan kulit. Di bawah ini adalah data persentase lemak tubuh normatif atlet pria dan wanita berdasarkan jenis olahraga yang dilakukannya.

Pengukuran Segmen Tubuh

Ketinggian Mata Duduk (TMD) Mengukur jarak vertikal dari permukaan matras duduk ke mata pada saat subjek duduk tegak. Tinggi Siku Tempat Duduk (tsd) Ukur jarak vertikal dari permukaan alas tempat duduk hingga bagian bawah siku kanan.

Gambar 4.9 Pengukuran Lebar Bahu dan Panggul
Gambar 4.9 Pengukuran Lebar Bahu dan Panggul

Pengukuran Tipe dan Bentuk Tubuh

Subjek duduk tegak dengan lengan terangkat vertikal di sisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah.

Tes Kardorespiratori

TES KEBUGARAN JASMANI

Foster Test Tujuan

Dalam posisi berdiri DN dilakukan selama 30 detik, jika tes kurang tenang dapat dilakukan hingga satu menit, kemudian digunakan sebagai DN per menit dan dicatat sebagai A. Setelah tes berdiri dan istirahat selama 45 detik, DN diambil lagi selama 15 detik dan dikalikan empat untuk mendapatkan DN per menit dan terdaftar sebagai C.

Tabel 5.1 Klasifikasi Penilaian Denyut Nadi
Tabel 5.1 Klasifikasi Penilaian Denyut Nadi

Aerobic Test (Cooper test)

Segera setelah isyarat diberikan, stopwatch dimulai dan peserta tes berlari sejauh 6 putaran (2.400 meter) mengelilingi lintasan. Tes lari aerobik 12 menit dapat dilakukan pada lintasan atletik atau lintasan lurus lainnya yang dapat diukur jarak yang ditempuh.

Tabel 5.2 Klasifikasi Kesegaran Jasmani Lari 2400 M (Dalam Menit ) TABEL  TEST 2400 METER
Tabel 5.2 Klasifikasi Kesegaran Jasmani Lari 2400 M (Dalam Menit ) TABEL TEST 2400 METER

Test Lari 15 Menit (Metode Balke) Tujuan

Vo2 Max : Kapasitas aerobik (ml/Kg.BB/Menit)

Test Lari Metode Bleep Test (Multi Tahap) Tujuan

Setelah mendapatkan hasil level dan feedback, hasilnya dikonversikan ke dalam Tabel 9 untuk melihat kemampuan VO2 max. Tes kecepatan renang kritis (CSS) ditemukan oleh Ginn pada tahun 1993, dan tes ini dapat digunakan untuk melihat kapasitas aerobik testis. Hasil tes ini juga dapat digunakan untuk menentukan target waktu yang tepat untuk masing-masingnya.

Gambar 5.1 Pelaksanaan Metode Bleep Test (Multi Tahap)
Gambar 5.1 Pelaksanaan Metode Bleep Test (Multi Tahap)

Tes Kebugaran Jasmani

  • Indiana Physical Fitness Test (untuk laki-laki dan perempuan tingkat SLTA)
  • Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

Sedangkan pada anak laki-laki pada kelompok umur 6 sampai 9 tahun dan 10 sampai 12 tahun, detik tetap digunakan sebagai penanda penilaian, sedangkan pada anak laki-laki pada kelompok umur 13 sampai 15 tahun dan 16 sampai 19 tahun dihitung berdasarkan jumlah pengulangan yang dilakukan selama periode 60 detik. Untuk mengklasifikasikan tingkat kebugaran jasmani seseorang perlu dilakukan penjumlahan poin-poin yang diperoleh dari kelima aspek yang diukur. Sedangkan kebugaran gabungan terdiri dari daya ledak, ketangkasan, daya tahan kecepatan, dan daya tahan kekuatan.

Table 5.8 Klasifikasi Penilaian Lari cepat berdasarkan tingkatan umur
Table 5.8 Klasifikasi Penilaian Lari cepat berdasarkan tingkatan umur

Tes Kekuatan

  • Kekuatan yang Bersifat Statis Dapat Diukur Menggunakan

61 Tes kemampuan jasmani dasar merupakan tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan jasmani dasar seseorang yang biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

TES KONDISI FISIK

Kekuatan yang Bersifat Dinamis (Isotonis)

Varian tes kekuatan sit-up ini merupakan bagian dari protokol tes Alpha-Fit untuk orang dewasa. Lima sit-up kedua melibatkan melipat tangan di depan dada, bertujuan untuk mencapai paha dengan kedua siku. Selama lima sit-up terakhir, subjek menyentuh bagian belakang telinga dengan ujung jari dan mencoba menyentuh paha dengan siku.

Gambar 17. Pull Ups e.  Push ups
Gambar 17. Pull Ups e. Push ups

Tes Kecepatan

Untuk lima squat pertama, subjek berusaha mencapai bagian tengah patela dengan ujung jari kedua tangan, menjaga lengan tetap lurus dan telapak tangan menempel pada paha. Hasil dari tes tersebut adalah jumlah pendaratan yang dilakukan dengan benar – angka antara 0 sampai 15. Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat perkembangan keterampilan akselerasi dan kecepatan penuh peserta tes. Nilai rata-rata dari tiga nilai pertama dibagi dengan nilai rata-rata dari tiga nilai terakhir.

Tes Kelincahan

  • Shuttle run test
  • Ilionis agility tes
  • Hexagonal Obstacle Test

Pada sinyal "ya", testis melompat dengan kedua kaki sepanjang garis B dan kembali ke tengah. Untuk evaluasi kinerja tes, waktu rata-rata dari kedua tes ditentukan dan kemudian lihat tabel normatif di bawah untuk evaluasinya. Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat kecepatan dan kelincahan dengan mengubah arah 180 derajat.

Gambar 6.5 Lintasan Pelaksanaan Joging Run Test Penilaian:
Gambar 6.5 Lintasan Pelaksanaan Joging Run Test Penilaian:

Tes Kelentukan

  • Static flexibility test-hip and trunk

Angkat tubuh Anda setinggi yang dimungkinkan oleh tes, jaga pinggul Anda tetap di lantai.

Gambar 6.11  Static flexibility test-hip and trunk  saat pergerakan (Sumber:
Gambar 6.11 Static flexibility test-hip and trunk saat pergerakan (Sumber:

Tes Eksplosive Power (Daya Ledak)

  • Vertical Jump Test

Testee menggerakkan bola kedokteran ke area punggung hingga benar-benar membentuk busur (jangan sampai kehilangan keseimbangan).

Gambar 6.17 Pelaksanaan vertical jump test
Gambar 6.17 Pelaksanaan vertical jump test

Tes Keseimbangan 1. Standing stork tes

  • Tes Keseimbangan Dinamis

Tes Y-Balance adalah tes dinamis yang dilakukan dengan posisi satu kaki yang memerlukan kekuatan, fleksibilitas, kontrol inti dan proprioception. Tes ini mengharuskan subjek untuk menyeimbangkan dengan satu kaki dan menjangkau sejauh mungkin ke delapan arah berbeda. Mereka kemudian meraih dengan satu kaki sejauh mungkin ke satu arah dan menyentuh garis dengan ringan sebelum kembali ke posisi awal.

Gambar 6.19 Pelaksanaan  Standing Stork Test (Sumber: Brian Mackenzie.
Gambar 6.19 Pelaksanaan Standing Stork Test (Sumber: Brian Mackenzie.

Tes keterampilan Bermain Sepak Bola

Menciptakan suasana latihan yang kondusif dan heterogen sehingga tidak terjadi rasa bosan pada atlet karena tidak cocok satu sama lain dan tidak mendapatkan jumlah latihan yang sesuai. Untuk itu diperlukan data yang akurat agar dapat dijadikan dasar dalam pembentukan program pelatihan individu.

TES PENGUKURAN KETERAMPILAN OLAHRAGA

Tes Memainkan Bola Dengan Kepala Tujuan

Pada tanda “ya”, testis melempar bola melewati kepalanya lalu memainkan bola tersebut dengan keningnya.

Tes Menggiring Bola (Dribbling) Tujuan

Bola dibawa secara bergantian dengan kaki kanan dan kiri, atau minimal salah satu kaki menyentuh bola satu kali.

Tes Menembak Kesasaran Tujuan

Apabila bola hasil tembakannya mengenai tali atau garis pemisah yang ada pada sasaran, maka diambil skor tertinggi dari sasaran tersebut.

Gambar 7.2 Lapangan Tes Menembak Bola Ke Lapangan
Gambar 7.2 Lapangan Tes Menembak Bola Ke Lapangan

Tes Keterampilan Bermain Bola Voli

  • Tes Mengoper Bola (Passing) Tujuan

Bola melewati jaring antara bagian atas jaring dan tali tingginya 50 cm; Skornya adalah jumlah gol dikalikan tiga. Bola yang telah menyentuh garis batas gawang dihitung telah mengenai gawang dengan angka yang lebih tinggi. Skor peluang tembakan pertama: 5 kali 1,2 detik Skor peluang tembakan kedua: 4 kali 0,9 detik Skor peluang tembakan ketiga: 4 kali 1,5 detik Skor peluang tembakan keempat: 0 kali 1,3 detik Skor peluang tembakan kelima: 3 kali 1,3 detik.

Tes Keterampilan Bermain Bulu tangkis

  • Tes Servis Pendek
  • Tes servis panjang
  • Clear Test

Hanya shuttlecock yang mengenai garis net atau area gawang yang dianggap sebagai pukulan yang bagus. Tujuan utama dari tes ini adalah untuk mengukur kekuatan dan ketepatan servis dengan shuttlecock ke bawah. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur ketepatan memukul kok ke sasaran tertentu dengan menggunakan teknik servis panjang (servis tinggi/panjang).

Gambar 7.3 Dinding yang Dijadikan Daerah Sasaran pada Tes Keterampilan  Bulutangkis dengan Ukurannya
Gambar 7.3 Dinding yang Dijadikan Daerah Sasaran pada Tes Keterampilan Bulutangkis dengan Ukurannya

Tes Keterampilan Bermain Tenis Meja

Bola yang dipukul dengan benar dan memenuhi syarat ujian serta jatuh ke daerah sasaran dicatat dari dalam secara berurutan yaitu : 3,5, 4 dan 2. Setiap bola yang dipukul secara sah menurut peraturan permainan dan mendarat di targetnya diberi skor 'skor 1 (Satu).

Gambar 7.6 Meja Tennis Meja yang Dilipat dan Diberi Garis Untuk Daerah  Sasaran Memukul Bola
Gambar 7.6 Meja Tennis Meja yang Dilipat dan Diberi Garis Untuk Daerah Sasaran Memukul Bola

Tes Keterampilan Bermain Tenis Lapangan

  • International Tenis Number (ITN)
  • Umpan Untuk Pukulan Groundstroke Depth
  • Umpan Groundstroke Accuracy

Area kekuatan = 1 poin bonus: ketika bola jatuh di mana saja dalam area tunggal dan pantulan kedua jatuh di antara garis dasar dan garis bonus, 1 poin bonus diberikan. Area kekuatan = poin ganda: ketika bola jatuh di mana saja dalam area tunggal dan pantulan kedua berada di belakang garis bonus, poin ganda diberikan. Area kekuatan = 1 poin bonus: asalkan bola jatuh di kotak servis yang benar dan pantulan kedua jatuh di antara garis dasar dan garis bonus, 1 poin bonus diberikan.

Gambar 7.6 Lapangan Untuk Tes Servis
Gambar 7.6 Lapangan Untuk Tes Servis

Pengskoran Untuk Penilaian Keterampilan Bermain Tenis Ada tiga bagian pada lembaran penilaian, yaitu

Pencetak skor kemudian menambahkan nilai Konsistensi pada bagian Skor Subtotal untuk mendapatkan bagian Skor Total. ITN1 : Pemain ini telah menjalani pelatihan intensif untuk kompetisi turnamen nasional tingkat junior dan senior serta memiliki pengalaman turnamen profesional yang luas. ITN3: Pemain ini memiliki antisipasi tembakan yang baik dan sering kali memiliki tembakan atau atribut yang sangat baik yang dapat digunakan untuk menyusun permainan.

Gambar 7.21 Form Penilaian ITN (Sumber: ITF 2014)
Gambar 7.21 Form Penilaian ITN (Sumber: ITF 2014)

Tes Keterampilan Bermain Bola Basket

  • Tes drible menurut STO Tujuan

Jika bola lepas, anak harus berusaha mengambilnya dan melanjutkan lagi dengan sisa waktu yang ada. Setelah tanda “ya”, anak mencoba memantulkan bola dengan kedua tangannya ke arah sasaran dan kemudian menangkapnya kembali tanpa memantulkannya ke tanah. Jika ada bola yang hilang, anak berusaha mengambilnya dengan waktu tertentu.

Tes Ketarampilan Bermain Bola Tangan (Handball)

Orang-orang mencoba untuk berdiri kembali di dalam kotak yang mereka tolak dan atas isyarat orang-orang segera mencoba berlari ke bangku ketiga untuk merebut bola dan kemudian melakukan serangkaian tembakan terbang dengan mendorong dan mendarat di kotak yang ditentukan. Jarak lompatan diukur dari titik jatuhnya tumit kaki ke lantai yang diberi tanda kapur sebagai tanda jatuhnya kaki sampai ke batas daerah pinalti. B = Luas batas menembak bola pada tes tembakan terbang dengan panjang = 600 cm dan lebar = 300 cm C = Luas tumpuan/dorongan kaki sebelum menembak.

Gambar 7.23 Target Untuk Tes  Flying Shot
Gambar 7.23 Target Untuk Tes Flying Shot

Tes Keterampilan Bermain Futsal

  • Tes Keterampilan Bermain Sepak Takraw
    • Tes Sepak Mula Tujuan
    • Tes Sepak Sila Tujuan
    • Tes Sepak Kuda Tujuan

Pada isyarat “siap”, testus berdiri di luar kotak 1 (pos 1) dengan bola diletakkan di dalam kotak. Pada isyarat “ya”, pada saat dilaksanakan, testee mulai menggiring bola secepat mungkin langsung ke kotak nomor 2 (pos 2). Skor adalah waktu yang dibutuhkan subjek dari isyarat “ya” sampai subjek menghentikan bola di kotak nomor 4. Subjek mempunyai kesempatan untuk mengerjakan tes sebanyak 2 kali.

Gambar 7.75 Lapangan untuk pelaksanaan FIK Jogja Futsal Tes
Gambar 7.75 Lapangan untuk pelaksanaan FIK Jogja Futsal Tes

Tes Kualitatif

Mengingat untuk beberapa cabang olahraga yang diajarkan menggunakan kurikulum yang ada, tidak semua cabang olahraga mempunyai tes dan siswa harus dibekali dengan cara melakukan tes keterampilan olahraga jika diperlukan.

Tes Kuantitatif

LANGKAH PEMBUATAN TES KETERAMPILAN OLAHRAGA

  • Perencanaan dan Persiapan
  • Menentukan cabang olahraga
  • Tujuan pembuatan tes
  • Untuk siapa tes itu dibuat
  • Pengambilan sampel
  • Merancang item-item tes
  • Menentukan nilai kriteria
  • Mempersiapkan tenaga pelaksana
  • Mempersiapkan tempat pelaksanaan tes
  • Mempersiapkan peralatan tes
  • Perencanaan biaya
  • Pengumpulan data
  • Mengolah dan Menganalisis Data

Penentuan validitas tes dilakukan dengan menganalisis korelasi antara skor yang diperoleh peserta tes pada saat tes dengan skor kriteria yang ditentukan. Pengujian ulang adalah pemberian kembali tes pada sampel yang sama sehari setelah pengumpulan data dengan tes tersebut selesai. Objektivitas tes dapat dianalisis dengan mengkorelasikan nilai hasil tes dengan nilai hasil tes yang sama, namun pengumpulan datanya dilakukan oleh orang lain pada sampel yang sama.

PENUTUP

167 Buku ajar pengecekan dan pengukuran ini bukan merupakan karya ilmiah yang ditulis berdasarkan sistem penulisan ilmiah, namun lebih disesuaikan dengan materi keseluruhan bagi siswa, namun buku sumber bacaan yang digunakan dalam penulisan buku ajar ini sangat terbatas, sehingga hanya ada a hanya sedikit yang bisa disajikan sebagai referensi. Buku ajar ini tentunya belum sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang ditujukan untuk penyempurnaan buku ajar ini agar lebih bermanfaat sebagai penunjang siswa dalam kompetensinya sebagai guru, pelatih, dan instruktur olahraga.

DAFTAR REFERENSI

Gambar

Gambar 4.1 Alat Pengukuran Berta Badan
Gambar 4.4 Pengukuran pada Daerah Subscapula
Gambar 4.6 Pengukuran pada Daerah Suprailiaca
Tabel 4.2 Persentase lemak tubuh bagi pria dan wanita.
+7

Referensi

Dokumen terkait

TKJI merupakan instrumen/alat tes untuk mengukur kesegaran jasmani yang telah disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI kelompok usia 16-19 tahun digunakan untuk

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui instrumen atau alat ukur dalam mengukur validitas dan reliabilitas tes servis hasil modifikasi tes keterampilan

6. Pada jenis tesnya. Untuk PAN, tes yang digunakan adalah: a) Tes seleksi dengan acuan intra kelompok (situasi pada kelompok tersebut), b) Tes prognostik, yang

Setelah melakukan pengujian laboratorium untuk mengukur tingkat konduktifitas polutan pada isolator dari tiga sampel polutan yang berbeda wilayah pengambilan sampel

Tes PAPS mengukur kemampuan kognitif individu, yaitu kemampuan dalam memanfaatkan potensi kognitifnya untuk memahami informasi, mengelolanya dan memanfaatkan untuk

Pengecoh a dan c untuk butir soal no.3 ini sudah berfungsi dengan baik, karena tes dipilih oleh lebih 5% dari seluruh peserta tes dan pemilih kelompok

Agar guru sebagai petugas profesional maka guru harus memiliki alat ukur atau tes hasil belajar yang tepat atau yang standar, guru pun tidak hanya memiliki

Data hasil praktikum kelompok untuk mengukur kekeruhan dan total solid