Volume 12 No.1 Pebruari 2020 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: 2477-2712
BULETIN VETERINER UDAYANA
➢
Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) pada Daging Ayam Broiler yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional di Denpasar Selatan➢ Perubahan Histopatologi Hati Tikus Putih yang diberikan Ekstrak Etanol Sarang Semut dan Gentamisin
➢ Studi Morfologi dan Morfometri Duodenum Anjing Kintamani
➢ Kesembuhan Lesi Dermatitis Kompleks dengan Pemakaian Krim Herbal
➢ Penampilan Reproduksi Induk Sapi Bali pada Simantri di Kabupaten Badung
➢ Nilai Limfosit dan Monosit Sapi Bali yang Dipelihara Berbasis Organik
➢ Uji Residu Antibiotika pada Hati Sapi Bali di Beberapa Pasar Daerah di Provinsi Bali
➢ Aktivitas Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase pada Broiler yang Diberikan Penambahan Tepung Temulawak dalam Pakan
➢ Titer Antibodi Anjing Lokal Enam Bulan Pasca Vaksinasi Rabies
➢ Pengobatan Penyakit Pernapasan pada Babi dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Ternak di Desa Penarukan, Kerambitan, Tabanan
➢ Efikasi Sterilisasi dan Desinfeksi Kandang untuk Mengurangi Infeksi Bakteri
➢ Seroprevalensi Sistiserkosis pada Babi di Wilayah Wamena, Papua
➢ Pemanfaatan Vesica Urinaria Babi sebagai Extracellular Matriks terhadap Proses Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih
➢ Prevalensi dan Identifikasi Protozoa Saluran Pencernaan pada Monyet Eekor Panjang di Pulau Nusa Penida
➢ Efektivitas Ekstrak Ethanol Daun Mimba terhadap Rhipichepalus sanguineus secara In Vitro
➢ Perkembangan Folikel dan Munculnya Estrus setelah Penyuntikan GnRH pada Sapi Bali yang Mengalami Anestrus Postpartum dengan Body Condition Score Berbeda
DITERBITKAN OLEH FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
VOL 12 NO. 1 PEBRUARI 2020
Volume 12 No.1 Pebruari 2020 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Publikasi Ilmiah Ini Diterbitkan
Dua Kali Setahun Setiap Bulan Pebruari dan Agustus Yang Bekerjasama Antara
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI)
Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)
Cabang Bali
Fotografer: Drh. Putu Henrywaesa Sudipa, M.Si
Anjing bali: Anjing bali adalah anjing asli yang terdapat di Pulau Bali. Jenis anjing ini merupakan salah satu jenis anjing tertua di dunia berdasarkan hasil penelitian genetikanya.
Susunan Redaksi:
Penanggung Jawab: Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ketua Redaksi: Ni Ketut Suwiti. Redaktur: I Nengah Kerta Besung, Kadek Karang Agustina, I Wayan Nico Fajar Gunawan. Penyunting/Editor: Luh Gde Sri Surya Heryani, Luh Made Sudimartini, I Gusti Ayu Agung Suartini, I Nyoman Suartha, Ni Nyoman Werdi Susari, Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi, I Gusti Made Krisna Erawan, I Wayan Bebas, I Made Kardena, I Made Merdana, Luh Eka Setiasih, I Gede Soma. Design Grafis: I Wayan Sudira, Anak Agung Gde Oka Dharmayudha, Putu Henrywaesa Sudipa.
Sekretariat: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl. PB Sudirman Denpasar Telp. (0361) 223791. Email: [email protected]
Website: http//www.ojs.unud.ac.id/index,php/buletinvet.
BULETIN VETERINER UDAYANA
Naskah yang dikirim ke redaksi Buletin Veteriner Udayana tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan atau
sebagian tanpa seijin Buletin Veteriner Udayana
Volume 12 No.1 Pebruari 2020 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Prof. Dr. drh. Fedik Abdul Rantam, DVM Imunologi Molekuler dan Seluler. Lab. Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
Prof. Dr. Ir. I Gst Nyoman Gde Bidura, MS
Bioteknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Udayana Ir. Dahlanuddin, M.Rur.Sc., Ph.D
Lab. Nutrisi dan Makanan Ternak/Herbivora Fakultas Peternakan Universitas Mataram
drh. Made Sriasih, M. Agr. Sc., Ph.D
Lab. Biotechnology and Immunology Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.
Dr. Drh. Tyas Rini Saraswati, M.Kes
Lab. Ilmu Faal dan Kasiat Obat Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro
Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D
Intestinal Microbiology, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, S.Ked., SpMK, Ph.D
Medicine, Dentistry, and Pharmaceutical. Bag. Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Univesitas Udayana
Prof. Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana
Prof. Dr. drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika Lab. Virologi Veteriner Universitas Udayana
Prof. Dr. Drh I Wayan Suardana, MSi
Dairy Sciences Lab. Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
MITRA BESTARI BULETIN VETERINER UDAYANA
Buletin Veteriner Udayana
Terbit sejak: 1 Pebruari 2009 Naskah asli
Original article
Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) pada Daging Ayam Broiler yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional di Denpasar Selatan
(TOTAL PLATE COUNT IN CHICKEN BROILER MEAT SOLD IN SOME TRADITIONAL MARKETS IN SOUTH DENPASAR)
Martha Putri Manullang, Ida Bagus Ngurah Swacita, I Ketut Suada ... 1 Perubahan Histopatologi Hati Tikus Putih yang diberikan Ekstrak Etanol Sarang Semut dan Gentamisin
(HISTOPHATOLOGICAL CHANGES IN HEPAR OF WHITE RATS GIVEN ETHANOL EXTRACT OF ANT NEST AND GENTAMICIN)
Gde Made Jasmara Muda, Anak Agung Gde Arjana, I Ketut Berata ... 7 Studi Morfologi dan Morfometri Duodenum Anjing Kintamani
(STUDY OF MORPHOLOGY AND MORFOMETRY KINTAMANI DOG DUODENUM) Andika Diko Septiyatma, Ni Luh Eka Setiasih, Luh Gde Sri Surya Heryani ... 13 Kesembuhan Lesi Dermatitis Kompleks dengan Pemakaian Krim Herbal
(HEALING COMPLEX DERMATITIS LESIONS WITH HERBAL CREAM PREPARATIONS)
Putu Adrian Junaedi, I Nyoman Suartha, Luh Made Sudimartini ... 19 Penampilan Reproduksi Induk Sapi Bali pada Simantri di Kabupaten Badung
(REPRODUCTIVE APPEARANCE OF BALI CATTLE AT SIMANTRI IN BADUNG REGENCY)
Kusumaning Arumsari Wimbavitrati, I Putu Sampurna, I Ketut Suatha ... 24 Nilai Limfosit dan Monosit Sapi Bali yang Dipelihara Berbasis Organik
(VALUE OF LIMFOSIT AND MONOSIT OF BALI CATTLE BASED ON ORGANIC MAINTAIN)
I Putu Indra Parmayoga, Ni Ketut Suwiti1, I Nyoman Suartha, I Gusti Ayu
Agung Suartini ... 32 Uji Residu Antibiotika pada Hati Sapi Bali di Beberapa Pasar Daerah di Provinsi Bali (ANTIBIOTICS RESIDUE TEST ON THE LIVER OF BALI CATTLE IN SOME
TRADITIONAL MARKETS IN BALI PROVINCE)
Alexander Jacky Cundawan, I Wayan Sudira, Siswanto ... 39 Aktivitas Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase pada Broiler yang Diberikan Penambahan Tepung Temulawak dalam Pakan
(ACTIVITY OF ALANIN AMINOTRANSFERASE AND ASPARTAT AMINOTRANSFERASE IN BROILER WITH ADDITION OF TEMULAWAK FLOUR IN FEED)
Putu Diah Puspa Adhi, Ida Bagus Komang Ardana, Anak Agung Sagung
Kendran ... 45 DAFTAR ISI
Volume 12 No.1 Pebruari 2020 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Titer Antibodi Anjing Lokal Enam Bulan Pasca Vaksinasi Rabies
(ANTIBODY TITER OF LOCAL DOGS SIX MONTHS ON RABIES VACCINATION)
I Nengah Sudarmayasa, Ida Bagus Kade Suardana, I Nyoman Suartha ... 50 Pengobatan Penyakit Pernapasan pada Babi dalam Upaya Meningkatkan
Produktivitas Ternak di Desa Penarukan, Kerambitan, Tabanan
(TREATMENT OF RESPIRATORY DISEASE IN PIGS IN EFFORTS TO INCREASE LIVESTOCK PRODUCTIVITY IN PENARUKAN VILLAGE, KERAMBITAN, TABANAN) I Gusti Ketut Suarjana, Nengah Kerta Besung, Aida L.T. Rompis, Ketut
Tono Pasek Gelgel ... 55 Efikasi Sterilisasi dan Desinfeksi Kandang untuk Mengurangi Infeksi Bakteri
(STERILIZATION EFFICACY AND DESINFECTION OF CAGES TO REDUCE BACTERIAL INFECTIONS)
Ketut Tono Pasek Ggelgel, Putu Henrywaesa Sudipa ... 61 Seroprevalensi Sistiserkosis pada Babi di Wilayah Wamena, Papua
(SWINE CYSTICERCOSIS SEROPREVALENCE IN WAMENA, PAPUA REGION)
Alvionita Lingga, Ida Bagus Ngurah Swacita, I Ketut Suada ... 67 Pemanfaatan Vesica Urinaria Babi sebagai Extracellular Matriks terhadap Proses Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih
(UTILIZATION OF VESICA URINARIA BABI AS AN EXTRACELLULAR MATRIX FOR THE HEALING PROCESS OF OPEN WOUNDS IN WHITE MICE)
Wayan Herry Gumawan, Wayan Wirata, Wayan Gorda, Luh Made
Sudimartini ... 74 Prevalensi dan Identifikasi Protozoa Saluran Pencernaan pada Monyet Eekor Panjang di Pulau Nusa Penida
(PREVALENCE AND IDENTIFICATION OF GASTROINTESTINAL PROTOZOA IN LONG-TAIL MONKEY IN NUSA PENIDA ISLAND)
Anak Agung Wisnu Kusuma Putra, I Nengah Wandia, I Made Dwinata ... 80 Efektivitas Ekstrak Ethanol Daun Mimba terhadap Rhipichepalus sanguineus secara In Vitro
(THE EFFECTIVENESS OF NEEM LEAF ETHANOL EXTRACT ON THE IN VITRO OF RHIPICHEPALUS SANGUINEUS)
I Made Merdana, Ida Ayu Pasti Hapsari, Fuady Muslih ... 86 Perkembangan Folikel dan Munculnya Estrus setelah Penyuntikan GnRH pada Sapi Bali yang Mengalami Anestrus Postpartum dengan Body Condition Score Berbeda (FOLLICULAR DEVELOPMENT AND THE ONSET OF ESTRUS DUE TO INDUCTION OF GNRH IN BALI CATTLE ANESTRUS POSTPARTUM WITH DIFFERENT BODY CONDITION SCORE)
I Nyoman Oka Widiarta, Tjok Gde Oka Pemayun, IGNB Trilaksana ... 92
Prof. Dr. drh. Tjok Oka Pemayun, MS
Lab. Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.
Lab. Ekofisiologi Hewan Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.
Dr. drh. I Nyoman Suartha, MSi.
Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, MP.
Lab. Virologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh I Nengah Kerta Besung, MSi
Lab. Bakteriologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. I Gusti Ayu Agung Suartini, MSi.
Lab. Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Gusti Made Krisna Erawan, MSi.
Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Kadek Karang Agustina, MP.
Lab. Kesmavet, Fakutas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Made Sudimartini, MP
Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Wayan Nico Fajar, M.Si
Lab. Radiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dra. Ni Made Pharmawati, MSc. PhD.
Lab. Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Dr. drh. Maxs U E Sanam.
Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Cendana.
Prof. Dr. drh. Pudji Astuti
Lab. Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada.
Prof. Dr.drh. I Nyoman Suarsana, MSi.
Lab. Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh Ni Ketut Suwiti, MKes,
Lab. Histologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. Michael Haryadi, MP.
Lab. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Ni Luh Putu Agustini, MP.
Lab. Bioteknologi Balai Besar Veteriner Denpasar.
Drh. Ni Made Restiati, Mphil.
Klinisi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali Dr.drh. AETH Wahyuni, MSi.
Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Siti Komariah
Klinisi Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia Dr. drh. I Wayan Bebas, M.Kes.
Lab. Reproduksi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Gese Soma, M.Kes.
Lab. Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana MITRA BESTARI TAMU
Buletin Veteriner Udayana Volume 12 No. 1: 32-38
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2020
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p06 Terakreditasi Nasional Peringkat 3, DJPRP Kementerian Ristekdikti
No. 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018
32
Nilai Limfosit dan Monosit Sapi Bali yang Dipelihara Berbasis Organik (VALUE OF LIMFOSIT AND MONOSIT OF BALI CATTLE BASED ON ORGANIC
MAINTAIN)
I Putu Indra Parmayoga1*,Ni Ketut Suwiti1, I Nyoman Suartha2, I Gusti Ayu Agung Suartini3
1Laboratorium Histologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
2Departemen Klinik Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
3Laboratorium Biokimia Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl. PB.
Sudirman, Denpasar Bali. *Email: [email protected] ABSTRAK
Sapi bali dipelihara dengan berbagai cara yakni sistem intensif, semi intensif (simantri), konvensional dan pemeliharaan berbasis organik. Berbasis organik artinya sapi bali diberikan pakan yang berasal dari lingkungannya tanpa tambahan zat kimia seperti mineral, vitamin, obat-obatan, vaksin, suplemen, dan zat adiktif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat nilai limfosit dan monosit sapi bali yang dipelihara berbasis organik. Sampel berupa whole blood diambil melalui vena jugularis dan dilakukan pemeriksaan hematologi menggunakan alat Veterinary Hematology Analyzer.
Hasil penelitian menghasilkan rerata total limfosit dan monosit 3,77 x 103/μl dan 0,53 x 103/μl. Rerata nilai limfosit dan monosit sapi bali yang dipelihara berbasis organik masih berada pada rentang nilai normal.
Kata kunci: Sapi bali; pakan organic; limfosit; monosit; hematologi.
ABSTRACT
Bali cattle are maintained in various ways, namely intensive, semi-intensive (simantri) systems, conventional and organic based maintenance. Organic based means that Bali cattle are fed with food from their environment without chemical additives such as minerals, vitamins, medicines, vaccines, supplements, and other addictive substances. This study aims to look at the value of Bali cattle lymphocytes and monocytes that are maintained on an organic basis. Samples in the form of whole blood were taken through the jugular vein and hematological examination was performed using the Veterinary Hematology Analyzer. The results of the study produced a mean total lymphocytes and monocytes 3,77 x 103/μl dan 0,53 x 103/μl. The average value of bali lymphocytes and monocytes that are maintained on an organic basis are still in the range of normal values.
Keywords: Bali cattle; organic feed; lymphocytes; monocytes; hematology.
PENDAHULUAN
Sapi bali merupakan sapi murni asal Indonesia yang tersebar luas diseluruh wilayah Indonesia. Sapi bali merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos Banteng) (Nugraha et al., 2016). Sapi bali merupakan hewan ruminansia yang mempunyai ciri khas tersendiri. Banyak keunggulan dari sapi bali yaitu prosentase karkas yang cukup besar yaitu 53,26% dan mempunyai daya cerna yang baik terhadap pakan serta daya adaptasi yang baik
terhadap lingkungan (Besung et al., 2019;
laksmi et al., 2019). Adapun kekurangan yang dimiliki sapi bali adalah pertumbuhan yang lambat, tingkat kematian pedet tinggi dan rentan terhadap beberapa penyakit tertentu seperti penyakit jembrana, bali ziekte dan malignant catarrhal fever (Kusumaningsih, 2002).
Di Provinsi Bali beternak sapi bali sudah menjadi mata pencaharian yang sangat banyak dilakukan oleh penduduk.
Sebagian besar sudah memelihara dengan
33
sistem Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) yang diprogramkan Pemerintah Provinsi Bali (Suputra et al., 2019; Parwata et al., 2019). Di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, di samping memelihara dengan sistem simantri, sapi bali juga dipelihara dengan sumber pakan berbasis organik. Sumber pakan diperoleh dari lingkungan yang dipastikan bebas dari zat kimia (pestisida).
Pakan merupakan bagian yang sangat penting dari usaha peternakan. Pakan dapat berpengaruh terhadap pertambahan bobot hidup ternak. Peternakan berbasis organik menggunakan pakan hijauan yang berada disekitar peternakan yang pemeliharaan tanpa zat kimia maupun desinfektan. Air yang diberikan pada peternakan di Desa Bulian tersebut adalah air murni tanpa tambahan zat atau bahan kima seperti mineral, vitamin, obat-obatan, vaksin dan suplemen.
Pemberian pakan organik dari limbah hasil pertanian yang dimana dedak padi, rumput buangan dan lainnya, diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dari ternak sapi bali. Sapi bali yang diberikan pakan organik tanpa adanya zat kimia dimungkinkan mempunyai sistem kekebalan imun yang berbeda dengan sapi bali yang dipelihara dengan cara lainnya, beradaptasi terhadap lingkungan, mempunyai resistensi tinggi terhadap kutu dan penyakit, dan mungkin kemampuan metabolisme sapi bali yang diberikan pakan organik lebih tahan dari serangan penyakit.
Salah satu indikator yang dapat dijadikan penanda adalah dengan mengukur nilai hematologi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk melakukan pemeriksaan hematologi sel darah putih khususnya limfosit dan monosit.
METODE PENELITIAN
Sebanyak 10 sapi bali yang diambil sampel darahnya (whole blood) dari vena yugularis dari sapi bali peternakan Bapak I Wayan Kantra Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
Sistem pemeliharaan yang digunakan adalah pemeliharaan secara organik. Data yang diambil adalah hasil nilai hematologi darah sapi bali yaitu monosit dan limfosit dengan pemeriksaan menggunakan veterinary hematology analyzer.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sapi direstrain agar tidak melawan saat dilakukan pengambilan darah. Tampon yang berisikan alkohol diusapkan ke leher sapi kemudian darah diambil melalui vena jugularis dengan menggunakan spuit yang ditampung dengan tube yang berisikan antikoagulan. Diberikan kode 1 sampai 10 pada tabung dan dimasukan ke dalam cool box yang sudah berisiksan es batu.
Pemeriksaan hematologi darah akan menggunakan veterinary hematology analyzer, dengan cara: alat veterinary hematology analyzer dinyalakan kemudian background terlebih dahulu, ini berfungsi untuk menetralkan agar data yang akan kita dapat lebih akurat. Sampel dihomogenkan selama ± 5 menit dengan roller mixer. Klik Ikon New Sampel, kemudian klik next sampel, kemudian masukkan identitas yang meliputi data sampel dan nama hewan yang akan diperiksa darahnya (sapi), klik tombol OK. Tutup tabung sampel dibuka dan kemudian tabung diletakkan dibawah kapiler sampel (sampling nozzle) sampai ujung kapiler menyentuh dasar tabung.
Tombol counting ditekan, sehingga kapiler sampel akan menyedot sampel sampai kapiler sampel akan tertarik kedalam instrument dan sampel secara otomatis akan diproses oleh alat ini. Hasil pemeriksaan darah lengkap dianalisis oleh alat tersebut dan hasilnya tercetak secara langsung (Rumlaklak dan Toelle, 2015).
Data berupa nilai hematologi dianalisis dengan deskriptif kuantitatif dan juga menggunakan analisis statistika dasar.
HASIL DAN PEMBHASAN Hasil dari pemeriksaan limfosit dan monosit sapi bali yang dipelihara berbasis organik yang terdapat di Peternakan Bapak I Wayan Kantra Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng
Buletin Veteriner Udayana Volume 12 No. 1: 32-38
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2020
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p06
34
dengan menggunakan alat veterinary hematology analyzer dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Table 1. Nilai Limfosit dan Monosit Sapi Bali yang Dipelihara Berbasis Organik
Sampel Limfosit (x 103/μl)
Monosit (x 103/μl) Sp 1
Sp 2 Sp 3 Sp 4 Sp 5 Sp 6 Sp 7 Sp 8 Sp 9 Sp 10
2,7 5,3 4,2 5,0 5,8 3,0 3,8 3,7 1,5 2,7
0,4 0,6 0,6 0,4 0,9 0,5 0,4 0,6 0,5 0,4
Total 37,7 5,3
Rerata 3,77 0,53 St. Dev 1,3417 0,1567 Keterangan: Sp = sampel
Tabel 1. menujukkan rerata nilai limfosit sapi bali yang dipelihara berbasis organik sudah menunjukkan nilai limfosit normal yakni 3,77 x 103/μl ± 1,3417 Dari seluruh sampel didapatkan nilai tetinggi yakni 5,8 x 103/μl dan nilai terendah yakni 1,5 x 103/μl. Tabel 1. juga menujukkan rerata nilai monosit sapi bali yang dipelihara berbasis organik yakni 0,53 x 103/μl ± 0,1567. Nilai monosit tetinggi yakni 0,9 x 103/μl dan terendah yakni 0,4 x 103/μl. 40% dari seluruh sampel menunjukkan nilai terendah pada pemeriksaan monosit sapi bali yang dipelihara berbasis organik.
Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa nilai limfosit dan monosit sapi bali yang dipelihara berbasis organik sangat bervariasi. Nilai limfosit dan monosit pada sampel no 5 memilki nilai tertinggi.
Gambar 1. Nilai Limfosit dan Monosit Sapi Bali Limfosit dan monosit memiliki peranan
yang penting dalam mempertahankan kondisi tubuh dari benda asing. Jumlah limfosit dan monosit pada umumnya meningkat jika tubuh terinfeksi oleh mikroorganisme dari luar tubuh. Total dan tipe sel darah putih dapat digunakan untuk mendiagnosis status infeksi pada ternak (Fassah dan Khotijah, 2016). Dari hasil yang didapat nilai rerata dari pemeriksaan limfosit yakni 3,77 x 103/μl ± 1,3417 dan nilai rerata dari pemeriksaan monosit yakni
0,53 x 103/μl ± 0,1567 nilai tersebut masih pada batas normal. Untuk nilai limfosit pada sapi bali yang tidak dipelihara berbasis organik pada umumnya adalah 1,8-8,1 x 103/μl dan nilai monositnya yakni 0,1-0,7 x 103/μl (Pawitri et al., 2014).
Dalam hal ini status kesehatan dapat dilihat dari nilai rerata limfosit dan monosit pada tubuh hewan.
Peranan limfosit yaitu mempertahankan kondisi tubuh dari serangan benda asing dan melindungi tubuh dari infeksi, baik 0
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai
Sampel
limfosit monosit
35
yang disebakan oleh virus, atau bakteri, dan berperan menghancurkan sel kanker, serta sebagai pembentukan antibodi. Peranan monosit yaitu sebagai sel pertahanan awal spesifik pada hewan untuk menyingkirkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh (Fahrimal et al., 2014), memfagositosis, dan menghancurkan benda-benda asing atau jaringan yang mati dengan memanfaatkan partikel-partikel asing untuk meningkatkan kekebalan tubuh, seperti makrofag dalam merespon antigen (Aiba et al., 2016).
Pada hasil pemeriksaan limfosit (Tabel 1) sampel no 9 nilai limfosit menurun dan pada hasil pemeriksaan monosit (Tabel 2) sampel no 5 mengalami kenaikan nilai monosit. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi hewan. Kondisi hewan merupakan faktor lain yang berpengaruh pada nilai limfosit dan monosit dalam tubuh hewan. Pada saat pengambilan sampel, salah satu sapi bali sangat susah di-handle, ini menyebabkan kondisi stres pada sapi bali tersebut.
Kondisi stres sering mempengaruhi nilai limfosit dan monosit adalah stress (Kannan et al., 2000). Stres merupakan perubahan kondisi tubuh sebagai respons terhadap suatu ancaman tertentu sehingga tubuh melakukan penyesuaian terhadap kondisi tersebut. Stres pada hewan dapat diukur melalui rasio limfosit dan monosit (Suprayogi et al., 2017). Menurut Kannan et al. (2000), ternak yang stres dapat mengalami peningkatan jumlah neutrofil dan penurunan jumlah limfosit. Hal ini disebabkan oleh respons kortisol di dalam darah. Kondisi stres ini terkait juga dengan seberapa sering hewan tersebut di-handle.
Hewan yang sering di-handle secara berkala akan mengurangi stres sehingga tidak terjadi banyak perubahan parameter hematologi (Tjendradjaja, 2011).
Sumber pakan sangat berpengaruh, jika pakan yang diberikan sudah sesuai gizi yang tepat maka nilai limfosit dan monosit pasti akan normal. Pakan merupakan hal utama dalam tata laksana pemeliharaan, apabila kebutuhan pakan tidak terpenuhi maka akan berdampak pada status gizi
ternak. Ketersediaan hijauan pakan ternak di Indonesia berfluktuasi tergantung pada musim, dimana pada musim penghujan produksi hijauan melimpah sedangkan pada musim kemarau akan kekurangan hijauan pakan. Selain itu pemanfaatan rumput sebagai pakan ruminansia kurang memenuhi kebutuhan nutrisi ternak, terutama kebutuhan nutrisi mineral.
Sebagai akibatnya aktivitas rumen kurang optimum (Supriyati et al., 2000).
Suplemen, mineral, dan vitamin sebenarnya dibutuhkan dalam campuran pakan ternak karena dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh hewan.
Pada penelitian ini, pakan yang digunakan adalah pakan organik tanpa adanya tambahan suplemen, vitamin, mineral, dan zat lainnya. Nilai rerata limfosit sapi bali yang dipelihara berbasis organik lebih rendah dari pada nilai rerata normal sapi bali pada umumnya. Nilai rerata monosit sapi bali yang dipelihara berbasis organik lebih tinggi dari pada nilai rerata sapi bali pada umumnya, tapi nilai rerata limfosit dan monosit masih dalam batas normal.
Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh pakan organik. Penambahan suplemen, vitamin dan mineral pada pakan seharusnya sangat diperlukan oleh tubuh hewan. Seperti yang ditulis oleh Fassah (2016) suplementasi vitamin-E menghasilkan perbedaan yang siginifikan pada indeks aktivitas fagositosis leukosit dan neutrofil. Vitamin-E berperan penting dalam melindungi membran sel dan komponen sel imun lain dari peroksidasi lipid, sehingga aktivitas fagositosisnya meningkat. Suplementasi vitamin-E sebagai antioksidan mampu melindungi integritas fosfolipid dalam membrane sel dari reaksi oksidatif. Hal tersebut memengaruhi fungsi sel-sel imun terutama sel-T dalam berinteraksi dengan senyawa patogen, selain itu vitamin-E juga meningkatkan proliferasi sel-T (Siswanto et al., 2013). Hal ini pula yang menyebabkan keberadaan senyawa patogen tidak meningkat, sehingga jumlah leukosit dalam darah relatif stabil sama halnya dengan nilai rerata sapi bali yang dipelihara secara
Buletin Veteriner Udayana Volume 12 No. 1: 32-38
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2020
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p06
36
organik memiliki nilai rerata limfosit pada batas normal.
Selain suplemen vitamin E, mineral juga sangat berperan dalam kestabilan leukosit terutama limfosit dan monosit.
Mineral Zn sangat berberan dalam sistem imunitas. Setiap sel membutuhkan mineral Zn agar tetap hidup sehat dan dapat berfungsi dengan baik. Pada ternak dewasa, kandungan total Zn dalam komponen darah terdistribusi seperti berikut pada eritrosit 75%, plasma 22%, dan leukosit 3%. Zn dalam eritrosit, hampir semuanya secara eksklusif sebagai komponen enzim karbonik anhydrase (Widhyari, 2014). Peningkatan jumlah limfosit dapat dilihat pada sampel no 5, hal ini disebabkan oleh faktor individu seperti stres, faktor stres berpengaruh terhadap peningkatan nilai limfosit dan monosit.
Mineral Zn mampu meningkatkan produksi limfokin menyebabkan sel limfosit mampu berdiferensiasi dan berproliferasi.
Defisiensi Zn dapat menyebabkan penurunan jumlah limfosit (limfopenia).
Blastogénesis limfosit secara nyata menurun pada hewan yang mengalami stress. Defisiensi Zn dikaitkan dengan perubahan fungsi sistem imun, seperti menurunnya fungsi sel B dan T, reaksi hipesensitivitas, fagositosis, dan produksi sitokin. Penambahan Zn mampu meningkatkan produksi sitokin oleh sel limfosit T helper sehingga menyebabkan terjadinya proliferasi dan diferensiasi sel (Widhyari, 2014). Hal ini mengindikasikan suplementasi Zn diduga mampu menekan respons stress yang mungkin terjadi (Widhyari et al., 2011).
Limfosit diperoleh dari mineral Fe, berarti sapi bali yang dipelihara berbasis organik ketersediaan Fe yang ada dalam tubuh mampu mengatasi kebutuhan yang diperlukan. Mineral Fe menyebabkan intensitas aktivitas leukosit meningkat jika terjadi infeksi, karena ferritin selain terhapat pada sel darah merah juga terdapat pada sel darah putih. Manfaat kandungan zat besi dalam tubuh sebagain komponen
sangat penting dalam fungsi sistem imunitas dan meningkatkan sistem pertahanan tubuh (Setiawati, 2007). Fase proliferasi dan aktivasi limfosit membutuhkan Fe, jika hewan mengalami defisiensi Fe maka sistem imunitasnya akan terganggu. Selain limfosit, Fe juga terdapat pada monosit, monosit adalah sel darah putih yang memfagositosis partikel lebih besar (makrofag) dan akan diproduksi lebih banyak jika agen penyakit masuk dalam tubuh hewan. Beberapa penelitian menyebutkan adanya interaksi kebutuhan zat besi dalam pakan dengan respon imunitas dan perlawanan terhadap adanya agen penyakit (Setiawati et al., 2007).
Rendahnya nilai rerata limfosit dan monosit dapat disebabkan kurangnya asupan nutrisi khususnya mineral. Mineral merupakan syarat yang ada di dalam pakan dan juga sangat berperan dalam sistem pertahanan tubuh. Salah satunya yaitu tembaga (Cu). Mineral Cu sangat berperan dalam sistem imun yang dibuktikan dengan metabolisme tembaga mempengaruhi pembentukan antibodi dan berperan dalam sistem enzimatis untuk mengeliminasi racun radikal bebas (Aloha et al., 2010).
Arthington (2006) mengatakan enzim yang dibentuk oleh Cu adalah tembaga/seng superoxide dismutase dan ceruloplasmin.
Enzim tersebut memiliki peranan dalam sistem imun. Pada sapi defisiensi Cu dapat mengakibatkan neutropenia serta sistem inflamasi terganggu. Defisiensi mineral Cu dapat menurunkan jumlah limfosit perifer.
(Putra et al., 2016).
Keterkaitan pakan dengan suplemen, vitamin, dan mineral sangat berpengaruh dalam sistem pertahanan tubuh hewan.
Pada penelitian pemeliharaan sapi bali secara organik sudah mencakupi seluruh asupan gizi dengan adanya hasil nilai limfosit dan monosit dalam batas normal.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Nilai limfosit dan monosit darah sapi bali yang dipelihara berbasis organik adalah 3,77 x 103/μl dan 0,53 x 103/μl
37
masih dan berada pada batas normal nilai limfosit dan monosit sapi.
Saran
Sitem pemeliharaan berbasis organik dapat diterapkan pada peternakan sapi bali. Sistem pemeliharaan berbasis organik ini dapat dijadikan referensi kepada pemerintah dan peternak untuk pengembangan Bali Beef Organik.
DAFTAR PUSTAKA
Aiba, Sumiaty, W. Manalu, A. Suprayogi dan Maheshwari H. 2016. Gambaran nilai hematologi tikus putih betina dara pada pemberian tombong kelapa. Acta.
Veterinaria Indonesiana. 4(2): 74-81.
Ahola JK, Engle TE, Whittier JC. 2010.
Trace minerals and the immune system in cattle. Western Beef Resource Committee. 315: 1-5.
Arthington JD. 2006. Trace mineral nutrition and immune competence in cattle. Florida Ruminant Nutrition Symposium, Best Western Gateway Grand, Gainesville FL. February 1-2, 2006.
Besung INK, Watiniasih NL, Mahardika IGNK, Agustina KK, Suwiti NK. 2019.
Mineral levels of Bali cattle (Bos javanicus) from different types of land in Bali, Nusa Penida, and Sumbawa Islands (Indonesia). Biodiversitas.
20(10): 2931-2936.
Fahrimal, Yudha., Eliawardani, A. Rafina, A. Azhar dan N. Asmilia. 2014. Profil darah tikus putih (rattus norvegicus) yang diinfeksikan trypanosoma evansi dan diberikan ekstrak kulit batang jaloh (salix tetrasperma roxb). J. Kedokteran Hewan. 8(2): 164-168
Fassah MD. Khotijah L. 2016.
Pengimbuhan Vitamin-E dalam ransumkaya asam lemak tidak jenuhterhadap profil darah induk domba laktasi. J. Vet. 17(3): 430-439.
Nugraha HY, Sampurna IP, Suatha IK.
2016. Pengaruh pemberian pakan tambahan pada induk sapi bali terhadap ukuran dimensi panjang pedet. Buletin Veteriner Udayana. 8(2): 159-165.
Pawitri SPLN, Dwinata IM, Dharmawan NS. 2014. Total dan diferensial leukosit sapi bali yang terinfeksi cysticercus bovis secara eksperimental. Indonesia Medicus Veterinus. 3(3): 213-222.
Kannan G, Terrill TH, Kouakou B, Gazal OS, Gelaye S. 2000. Transportation ofgoats: effects on physiological stress responses and live weight loss. J. Anim.
Sci. 78(6): 1450-1457.
Kusumaningsih A. 2002. The use of bali breed. Makalah Falsafah Science, Pragram Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Laksmi DNDI, Trilaksana IGNB, Darmanta RJ, Darwan M, Bebas IW, Agustina KK. 2019. Correlation between body condition score and hormone level of Bali cattle with postpartum anestrus. Indian J. Anim.
Res. 53(12): 1599-1603.
Parwata DMD, Sampurna IP, Sukada IM, Agustina KK. 2019. Klasterisasi manajemen pengolahan limbah sapi bali pada simantri di kabupaten Badung. Buletin Veteriner Udayana.
11(1): 51-57.
Putra IPC, Suwiti NK, Ardana IBK. 2016.
Suplementasi mineral pada pakan sapi bali terhadap diferensial leukosit di empat tipe lahan. Buletin Veteriner Udayana. 8(1): 8-16.
Rumlaklak YY, Toelle NN. 2015.
Gambaran hematologi pada rusa timor (Cervus timorensis). J. Kajian Vet. 3(1):
77-82.
Setiawati MA, Nuryati S, Mokoginta I, Suprayudi MA, W. Manelu W. 2007.
Pengaruh suplementasi fe-anorganik terhadap gambaran sel darah kerapu cromileptes altivelis terinfeksi bakteri vibrio parahaemolyticus. J. Biologi Indonesia. 4(4): 203-215.
Siswanto. 2011. Gambaran sel darah merah sapi bali (studi rumah potong). Buletin Veteriner Udayana. 3(2): 99-103 Siswanto, Budisetyawati, Ernawati F. 2013.
Peran beberapa zat gizi mikro dalam sistem imunitas. Gizi Indonesia. 36: 57- 64.
Buletin Veteriner Udayana Volume 12 No. 1: 32-38
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2020
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p06
38
Suprayogi A, Alaydrussani G, Ruhyana AY. 2017. Nilai hematologi, denyut jantung, frekuensi respirasi, dan suhu tubuh ternak sapi perah laktasi di Pangalengan. J. Ilmu Pertanian Indonesia. 22(2): 127-132.
Supriyati D. 2000. Pengaruh suplementasi Zn, Cu Dan Mo anorganik dan organik terhadap kecernaan rumput secara in vitro. JITV. 5(1): 276-278.
Suputra GWK, Sampurna IP, Nindhia TS, Agustina KK. 2019. Klasterisasi manajemen perkandangan sapi bali pada simantri di kabupaten badung Bali. Buletin Veteriner Udayana. 11(2):
128-135.
Tjendradjaja TM. 2011. Leukosit sebagai salah satu parameter kesehatan rusa
timor (Cervus timorensis) di usaha penangkaran rusa timor Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Widhyari SD, Esfandiari A, Wijaya A, Wulansari R, Widodo S, Maylina L.
2014. Efek penambahan mineral zn terhadap gambaran hematologi pada anak sapi frisian holstein. J. Ilmu Pertanian Indonesia. 19(3): 150-155.
Widhyari SD, Widodo S, Wibawan IWT, Sutama IK, Esfandiari A. 2011. Profil kadar kortisol dan seng pada kambing peranakan etawah saat melahirkan yang diberi tambahan seng dalam pakannya.
J. Vet. 12(3): 220-228.