BUMDES
BADAN USAHA MILIK DESA
Kelompok 1
Rendi Pangestu 181110012 Nifka Yulyan Tika 181110041
Muhammad Sabit 181110072 Rudi Hartono 181110076
Hellyani 181110027 Alek Saputra 181110020 Eka Amelia Putri 181110002 Khuswatun Hasanah 181110010
Ayu Finarsih 181110021 Desi Heriyani 181110024
Ngakan Putu Wila Pradja 181110071 Usman 181110064
Soni Wijaya 181110060
Apa BUMDES Itu ?
Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya
disebut BUMDES, adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh Desa melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa.
Dasar atau Landasan Hukum Pendirian BUMDES
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 87 1) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa.
2) BUM Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotong royongan.
3) BUM Desa dapat menjalankan usaha dibidang
ekonomi dan/atau pelayanan umum sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
BUMDES dalam kegiatannya tidak hanya
berorientasi pada keuntungan keuangan,
tetapi juga berorientasi untuk mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat
Desa. BUM Desa diharapkan dapat
mengembangkan unit usaha dalam
mendayagunakan potensi ekonomi.
Seperti Apa Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Yang Baik dan Benar?
Ketika desa memiliki BUMDES banyak hal yang
bisa dibangun guna meningkatkan perekonomian
desa. Keberadaan usaha-usaha dalam wadah
BUMDES akan menyerap tenaga kerja,
terserapnya tenaga kerja akan memberikan
pendapatan yang meningkat di masyarakat. Hal
tersebut dapat menandai kemajuan desa di
berbagai sektor dari potensi yang ada di desa.
Tahapan-tahapan yang dapat dilakukan dalam membangun BUMDES
Tahap Perencanaan
Dalam pembentukan BUMDES tahapan pertama yang dapat dilakukan adalah Perencanaan, dalam tahap perencanaan yang harus dikerjakan adalah pembentukan organisasi, menentukan jenis usaha, membuat kerangka usaha. Ketiga hal tersebut harus direncanakan dengan matang dan detail agar badan usaha dapat terwujud dan berkembang dengan baik.
Tahap Pengamatan
Setelah melakukan tahap perencanaan selanjutnya melakukan pengamatan, pemerintah desa perlu mengamati potensi dan aset desa yang dapat dijadikan usaha BUMDES. Dalam tahapan pengamatan ini sangat penting untuk benar-benar memahami potensi perkembangan usaha yang akan dijalankan melalui BUMDES tersebut.
Tahap Penataan dan Seleksi
Setelah menyelesaikan tahap pengamatan dan mendapatkan data potensi apa saja yang dapat dijadikan usaha BUMDES selanjutnya perlu melakukan penataan. Hal ini penting karena dalam tahap pengamatan biasanya akan banyak jenis usaha yang muncul, maka kemudian harus dilakukan seleksi dan penataan yang tepat, sehingga dapat diperoleh usaha mana yang paling memiliki potensi dan dapat
dijadikan sebagai usaha andalan
Tahap Pemeliharaan
Usaha BUMDES yang telah berjalan harus memiliki pemeliharaan yang baik, hal ini wajib hukumnya karena dana desa yang menjadi modal penggerak harus benar-benar tersalurkan sesuai peruntukannya dan memberikan keuntungan. Pemeliharaan ini meliputi menyisihkan keuntungan untuk keperluan penyusutan peralatan, keperluan teknologi baru dan pemeliharaan umum dari terjaminnya keamanan usaha.
Tahap Pelaporan
Dalam melakukan usaha apa pun jenis
usahanya harus memiliki pelaporan usaha, hal ini
berguna sebagai indikator keberhasilan suatu
usaha. Dalam membuat pelaporan harus teliti dan
adanya transparansi untuk evaluasi dan
pertanggung jawaban kepada masyarakat desa.
Beberapa langkah-langkah untuk dapat menentukan jenis usaha BUMDES yang
bisa dijadikan peluang unit usaha
A. Mencermati Potensi Desa
Disini tidak hanya membangkitkan potensi desa yang belum di olah atau di jamah.
Tetapi bisa juga dari potensi desa yang sudah ada dan berkembang, namun perlu terobosan baru sehingga menjadi jenis usaha baru dalam bidang yang sama.
B. Dengar Pendapat
Untuk mencari jenis usaha yang berpotensi di desa, bisa juga anda lakukan dengan cara mendengar masukan, keluhan dan pendapat masyarakat setempat. Hal ini bisa di lakukan secara komunikasi individual kepada masyarakat desa atau kelompok, atau bisa juga anda lakukan dengan membuat sistem angket dan survey. Arahkan topic anda kepada pokok/tema spesifik yang ingin digali. Dengan begitu secara tidak langsung mereka sudah ikut memberikan dukungan moral bahkan mungkin material atau investasi. Sehingga masyarakat juga nanti akan ikut memikirkan kelangsungan jalannya usaha jika terjadi kendala atau masalah. Paling tidak mereka akan ikut berfikir mencarikan solusi terhadap permasalahan yang timbul.
C. Adopsi Usaha Bumdes yang sukses
Dengan mengadopsi jenis usaha Bumdes dari
desa lain yang telah sukses bisa juga anda
lakukan dan kembangkan di desa anda. Hal ini
tentu saja bukan sembarang adopsi. Tetapi juga
perlu pengkajian dan studi banding apakah jenis
usaha tersebut bisa diterapkan di desa anda. Jika
ingin mengadopsi suatu jenis usaha, sebaiknya
dicari jenis usaha dari desa lain yang jaraknya
jauh dari desa anda. Supaya tingkat
persaingannya bisa kompetitif terutama dalam
hal pemasaran.
Contoh-contoh usaha BUMDES yang sudah berhasil
1. BUMDES Tirta Mandiri Desa Ponggok
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan nama Tirta Mandiri merupakan sebuah usaha yang digagas di bidang kepariwisataan. Terletak di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Desa Ponggok, BUMDes ini dinobatkan sebagai BUMDes terbaik. Dan sekaligus sebagai BUMDes dengan usaha yang memiliki omset mencapai 10.36 Milyar dengan Laba Bersih 6,5Milyar hal ini termasuk ciri-ciri usaha menengah. Bahkan saat ini BUMDesTirta Mandiri telah berhasil mengembangkan usahanya dengan mendirikan minimarket, dan rumah makan tenda. Tadinya usaha mereka hanya berawal dari wisata air yaitu kolam renang.
2. BUMDes Multianggaluku Mandiri Desa Kalukubula
Meskipun tidak memiliki keuntungan sefantastis Desa Ponggok namun, kehadiran BUMDes Multianggaluku Mandiri di Desa Kalukubula Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi tengah mampu meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Usaha toko penyaluran barang barang bersubsidi dari pemerintah sangat membantu masyarakat untuk bisa menikmatinya secara meratam sehingga kualitas dan kemampuan hidup mereka menjadi terjamin. Dengan modal 35 juta yang berasal dari dana desa BUMDes ini menjadi penyalur subaidi pemerintah seperti beras, gas elpiji, gula dan bawang merah. Antusias masyarakat yang luar biasa membuat BUMDes ini ramai dikunjungi dan barang yang ada ditoko selalu habis terjual. Meakipun begitu jumlah keuntungan yang diperoleh hanya mencapai 4 juta perbulannya. Namun hal itu tidak menjadi penghalang untuk bisa membuka jenis usaha lain dari hasil keuntungan tersebut. Dalam waktu dekat rencananya akan dibuka warung kopi dengan akses internet yang termasuk usaha modal 10 juta rupiah hal ini sekaligus untuk mewadahi ibu ibu yang memiliki keahlian membuat kue dapat menjajalannya disini.
3. BUMDes Desa Cibodas
Desa Cibodas merupakan salah stu desa yang terletak di provinsi Jawa Barat. Meskipun disebut desa namun, jika dilihat seksama maka kehidupan masyarakatnya hampir menyamai daerah perkotaan.
Sebagai indikatornya adalah Banyaknya tempat wisata yang menjadi pusat kunjunga wisatawan baik local maupun mancanegara. Namun, hal yang tidak akan kita temui di daerah perkotaan namun selalu ada di cibodas adalah gotong royong dan kerja sama antar masyarakatnya.
Berkat kegotong royongan inilah BUMDes yang bergerak dibidang penyaluran air bersih dapat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakatnya. Air yang menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan tidak lagi sukit diperoleh. Bahkan BUMDes Cibodas telah memiliki lebih dari 3.200 konsumen yang bisa merasakan pelayanannya. Hal ini tentu harus dicontoh oleh desa desa lain. Karena BUMDes tidak hanya dapat memberikan keuntungan dalam hal finansial tetapi juga memberikan dampak dan aspek yang bermanfaat yang bisa dirasakan oleh masyarak saat itu bahkan hingga anak cucu.
4. BUMDes Desa Tirtonirmala Bantul
Desa Tirtonirmolo kabupaten Bantul Jawa Tengah juga tidak mau ketinggalan dalam daftar usaha BUMDes yang berhasil.
Bergerak dibidang simpan pinjam BUMDes ini mampu menghasilkan keuntungan 8.7 milyar. Sekaligus juga menempatkanya pada posisi kedua BUMDes dengan omset terbesar di Indonesia selama periode 2016. Kegiatan simpan pinjam ini banyak membantu dalam perekonomian masyarakat didesa untuk bisa maju dan berkembang bersama. Bunga yang diberikan dari pinjaman melalui BUMDes tidak sebesar bunga pinjaman yang diberikan oleh pihak bank. Sehingga hal ini tentunya akan merunggankan beban para peminjamnya. Selain itu, karena dikelola oleh masyarakat dan akan kembali ke masyarakat maka pengelolaannya akan bersifat lebih fleksibel.
Segala persyaratan dan anggunan yang diajukan juga tidak serumit saat mengajukan pinjaman kepada pihak bank.
Kemudaham kemudahan inilah yang tentu hanya akan bisa masyarakat desa nikmati melalui adanya BUMDes.
5. BUMDes Karya Jaya Abadi Desa Amin Jaya
Sebagai bukti kesuksesannya BUMDes Karya Jaya Mandiri Desa Amin Jaya Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, berhasil mengukuhkan diri sebagai BUMDes dengan predikat paling kreatif di tingkat nasional. Langkah kesuksesan ini didapat karena BUMDes Karya Jaya Mandiri dinilai aktif, inovatif dan memiliki langkah berani dalam memajukan kehidupan masyarakat desanya.
Modal awal 30 juta yang diperoleh dari dana desa dipakai untuk perbaikan akses jalan menuju perkebunan warga. Sehingga hal ini memudahkan warna untuk pulanh dan pergi serta mengangkut hasil panen tidak diperlukan waktu yang lama. Namun,seiring dengan berjalannya waktu BUMDes ini mengalami pasang surut. Dan pada tahun 2015 mendapatkan tambahan modal 180.000.000 yang digunakan untuk membukan usaha paving blok. Serta pada tahun 2016 ini mendapat tambahan dana 170.000.000 yang digunakan untuk unit usaha jual beli TBS (Tandan buah Segar). Dengan ini maka petani akan terhindar dari tengkulak yang bisa mempermainkan harga.