• Tidak ada hasil yang ditemukan

CJR PROFESI KEPENDIDIKAN

N/A
N/A
Agus Clive

Academic year: 2024

Membagikan " CJR PROFESI KEPENDIDIKAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Guru Dalam Pengembangan Peserta Didik Di Era Digital JURNAL ILMIAH TEOLOGI

(Ezra Tari dan Hasiholan Hutapea)

NAMA MAHASISWA : KEVIN ANDRE SIPAHUTAR

NIM : 7213141003

DOSEN PENGAMPU : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd.

MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI 2022

SKOR :

CRITICAL JOURNAL REVIEW MK. PROFESI KEPENDIDIKAN PRODI S1 PENDIDIKAN EKONOMI

(2)

EXECUTIVE SUMMARY

Saat ini pengaruh globalisasi menyabar luas dengan cepat di seluruh dunia. Globalisasi mendorong berbagai perkembangan dalam setiap aspek hidup manusia, salah satunya adalah teknologi. Saat ini perkembangan teknologi sudah sangat berkembang dan maju dibandingkan masa lalu. Banyak teknologi yang membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Maka tidak berlebihan menyebutkan bahwa teknologi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia saat ini.

Sama hal nya dengan globaliasasi, teknologi juga mempengaruhi setiap aspek hidup manusia, salah satunya adalah pendidikan. Pengaruh teknologi menambah alternatif pillihan dalam menjalankan proses pendidikan. Oleh kerena itu, penting bagi guru memasukkan teknologi dalam proses pendidikan pada saat ini.

Jurnal ini membahas mengenai bagaimana guru menanggapi teknologi dalam melakukan pengajaran dalam proses pendidikan peserta didik

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkatnya saya dapat menyusun Critical Journal Review (CJR) ini. Adapun tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan. Penulis telah berusaha sebaik-baiknya dalam membuat tulisan ini, namun apa yang penulis menyadari bahwa hasil yang dicapai masih jauh dari kata sempurna.

Penulis menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun agar tulisan saya jauh lebih baik lagi. Selanjutnya, penulis berharap CJR ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan bagi para pembaca. Saya berharap apa yang saya sampaikan dalam CJR ini dapat dimengerti oleh para pembaca. Sebelumnya penulis meminta maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Terima kasih.

Medan, 15 Mei 2022 Penulis

Kevin Andre Sipahutar

iii

(4)

DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR...1

1.2. TUJUAN CJR...1

1.3. MANFAAT CJR...1

1.4. IDENTITAS JURNAL YANG DIREVIEW...2

BAB II : RINGKASAN 2.1. ABSTRAK...3

2.2. PENDAHULUAN...3

2.3. METODE...4

2.4. PEMBAHASAN...5

2.5. PENUTUP...6

BAB III : PEMBAHASAN 3.1. PEMBAHASAN ISI JURNAL...7

3.2. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI JURNAL...9

BAB IV : PENUTUP 4.1. KESIMPULAN...11

4.2. SARAN...11

DAFTAR PUSTAKA 12

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat baca pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan keterkaitan minat membaca.

Mengkritik Jurnal ( Critical Journal Review) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada dasarnya review jurnal menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah persepsi dan cara berpikir serta menjadi pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif ke penulisan lainnya.

Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap sistematika penulisan, isi, dan subtansi jurnal.

1.2. Tujuan CJR

1. Untuk penyelesaian tugas KKNI yang diberikan oleh dosen pengampu kami pada mata kuliah Profesi Kependidikan.

2. Untuk menambah kemampuan dalam berpikir kritis.

3. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap jurnal yang telah dikritisi.

1.3. Manfaat CJR

1. Mengetahui dan memahami isi jurnal.

2. Memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih mengenai perilaku masyarakat sebagai konsumen

3. Melatih berpikir kritis dalam menelaah sebuah jurnal.

v

(6)

1.4. Identitas Jurnal Yang Direview 1. Jurnal Utama

1. Judul Artikel : Peran Guru Dalam Pengembangan Peserta Didik Di Era Digital

2. Nama Jurnal : JURNAL ILMIAH TEOLOGI 3. Edisi Terbit : Vol. 1, No. 1 Halaman 1-14 4. Penulis Artikel : Ezra Tari dan Hasiholan Hutapea 5. Penerbit : Sekolah Tinggi Teologi Kharisma 6. Kota Terbit : Bandung

7. Tahun Terbit : 2021 8. Nomor ISSN : 2722-6441

2. Jurnal Pembanding

1. Judul Artikel : PENGARUH PERUBAHAN KURIKULUM 2013 TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

2. Nama Jurnal : JURNAL LOGIKA

3. Edisi Terbit : Vol XVIII, No. 3 Halaman 22-42 4. Penulis Artikel : Yuna Mumpuni Rahayu

5. Penerbit : Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 6. Kota Terbit : Cirebon

7. Tahun Terbit : 2016 8. Nomor ISSN : 2442-5176

(7)

BAB II RINGKASAN 2.1. ABSTRAK

Penulis mengkaji tentang pengembangan peserta didik di era digital. Penelitian ini berangkat dari keresahan penulis terhadap keadaan peserta didik di era digital.Para peserta didik belum mampu menggunakan teknologi secara maksimal. Sehingga guru dituntut untuk bertindak profesional untuk mendampingi nara didik untuk mengembangkan diri dalam penguasaan teknologi informasi. Dengan problematikatersebut maka, penulis mengupas tentang peran guru dalam pengembangan peserta didik di era digital. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif.Dalam penelitian ini, teori yang digunakan dalam penelitian tidak dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh penulis dalam tulisan ini, kemampuan pengelolaan peserta didik, guru bertanggungjawabterhadap peserta didik dalam perancangan dan pelaksanaan hasil belajar.Pengembangan peserta didik, dengan sejumlah peran dan tanggung jawab yang dilakukan guru. Jadi guru wajib mahir, pandai, cermat, dan cerdas dalam menjalankan pekerjaan sebagai guru. Guru dituntut mampu mengaktualisasikan kompetensi pedagogik. Serta mampu mengimplementasikan pendidikan yang holistik.

2.2. PENDAHULUAN

Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik.Peseta didik di abad 21 sekarang ini yang dikenal dengan abad teknologi modern, dengan segala fasilitas yang tersedia, dikenal sangat canggih mulai tahun 1980-an. Sebut saj pemakaian komputer, hingga pemakaian teknologi komunikasi seperti handphone kini sudah sampai kepelosok desa digunakan. Kemajuan teknologi tersebut memberikan manfaat terhadap kerja manusia lebih efektif, efisiensi, mudah dan lebih cepat.Sebaliknya bagi sumber daya manusia yang tidak mampu menggunakan teknologi digital itu dengan baik dan benar, merubah kehidupan menjadi lebih buruk. 1 Dalam menghadapi permasalahan peserta didik, yang terpenting ialah hubungan kreatif dengan Allah dalam Yesus.Roh Kudus hidup di dalam setiap orang yang percaya (Rm. 8:9-11) dan peran serta Roh Kudus merupakan sumber kemampuan yang tidak terbatas.

aman sekarang merupakan zaman yang ditakuti oleh para orangtua terhadap perkembangan perilaku remaja.Hal ini membuat orangtua menempatkan pendidikan sebagai hal yang paling penting dalam rangka membentuk karakter yang lebih baik.Banyak remaja saat ini

vii

(8)

menghabiskan waktu mereka di luar kelas, sehingga pertemuan dengan keluarga menjadi sangatlah minim, apalagi dengan orang tua yang sibuk bekerja. Hal ini menyebabkan tidak adanya waktu yang berkualitas untuk bertukar pikiran ataupun bercerita mengenai hal-hal di luar rumah.3 Tantangan pada dunia pendidikan dalam menghadapi industri 4 adalah penanaman nilai-nilai pendidikan yang perlu dikembangkan. Menurut Guilford penerapan dari pendidikan nilai yang dikembangkan adalah: 1) anak dididik dan dilatih dengan cara bekerja sambil belajar. Kecerdasan berpikir anak dikembangkan dengan seluas-luasnya; 2) memupuk kepribadian anak dengan kepribadian Indonesia sehingga menjadi pribadi yang dinamis, percaya diri, berani, bertanggung jawab dan mandiri; 3) pelajaran tidak hanya diberikan pada jam pelajaran saja, tetapi juga dalam setiap kesempatan di luar jam sekolah; dan 4) contoh perbuatan baik diterapkan karena lebih berhasil dalam membina watak yang baik. Hal inilahyang membedakan manusia dengan mesin di era globalisasi industri ke 4. Kirschenbaum menyatakan bahwa pendidikan nilai pada dasarnya lebih ditujukan untuk memperbaiki moral bangsa.

2.3 METODE

Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti dan kesemuanya tidak dapat di ukur dengan angka.

Dalam penelitian ini, teori yang digunakan dalam penelitian tidak dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menuurut pandangan manusia yan telah diteliti. Neuman mengatakan mengenai analisis data kulitatif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa model, seperti model kesamaan (similarities) dan perbedaan (differences). Dengan model kesamaan, analisa dilakukan dengan membuat gambaran-gambaran rinci mengenai data sosial yang ditemukan di lapangan kemudian dibuat beberapa kesimpulan sementara. Melalui proses ini, kemudian dirumuskan suatu kesimpulan baru, dengan melihat pada kenyataan yang sesungguhnya terjadi di lapangan.13 Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari studi literatur. Data-data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis, tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya.

(9)

2.4. PEMBAHASAN

Karakteristik perkembangan anak usia sekolah meliputi perkembangan fisik motorik, perkembangan intelektual, perkembangan bahasa, perkembangan emosi, perkembangan sosial, dan perkembangan kesadaran beragama. Ada banyak faktor mempengaruhi perkembangan yang akan menimbulkan masalah dalam perkembangan. Faktor tersebut meliputi faktor genetika dan faktor lingkungan.15 Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara antara lain: Pertama, kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan ekstra kurikuler yang disebut juga ekskul merupakan kegiatan tambahan di suatu lembaga pendidikan, yang dilaksanakan di luar kegiatan kurikuler. Kegiatan ekskul ini banyak ragam dan kegiatannya antara lain, paduan suara, paskibraka, pramuka, olah raga, kesenian, panjat tebing, pencinta alam, dan masih banyak lagi yang dikembangkan oleh setiap lembaga pendidikan sesuai dengan kondisi sekolah dan lingkungan masing-masing. Meskipun kegiatan itu sifatnya ekstra, namun tidak sedikit yang berhasil mengembangkan bakat peserta didik, bahkan dalam kegiatan ekskul inilah peserta didik mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya.Di samping mengembangkan bakat dan ketrampilan, ekskul juga dapat membentuk watak dan kepribadian peserta didik karena dalam kegiatan itu biasanya ditanamkan disiplin, kebersihan, cinta lingkungan, dan lainnya yang sangat erat kaitannya dengan pembentukan pribadi peserta didik, misalnya kegiatan gerakan pramuka.

Kedua, pengayaan dan remedial.Pengayaan dan remedial merupakan pelengkap dari penjabaran program mingguan dan harian.Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan belajar, tugas-tugas, hasil tes, dan ulangan dapat diperoleh tingkat kemampuan belajar setiap peserta didik. Hasil analisis ini dipadukan dengan catatancatatan yang ada pada program mingguan dan harian untuk digunakan sebagai bahan tindak lanjut proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Program ini juga mengi-dentifikasi materi yang perlu diulang, peserta didik yang perlu mengikuti remedial, dan yang mengikuti program pengayaan. Ketiga, bimbingan dan konseling. Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik yang menyangkut pribadi, sosial, dan karier. Selain guru pembimbing, guru mata pelajaran yang memenuhi kriteria pelayanan bimbingan dan karier dapat berfungsi sebagai guru pembimbing. Karena itu, guru mata pelajaran dan wali kelas harus senantiasa berdiskusi dan berkordinasi dengan guru bimbingan dan konseling secara rutin dan berkesinambungan. 16 Bimbingan di sekolah merupakan aspek program pendidikan yang berkenan dengan bantuan terhadap para peserta didik agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya dan untuk merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan sosialnya.

ix

(10)

2.5. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengajar guru diwujudkan dalam kemampuan mengelola pembelajaran, pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik, dengan sejumlah peran dan tanggung jawab yang dilakukannya. Jadi guru mengajar dan mendidik (sebagai pekerjaan utamanya) dengan mahir, pandai, cermat, dan cerdas karena dia ahli dalam menjalankan pekerjaan sebagai guru. Ahli dalam bidang tugasnya sebagai guru berarti ia menguasai berbagai aspek pendidikan dan pengajaran sesuai kompentensi pedagogis. Terutama guru PAK harus mampu mengaktualisasikan kompetensi pedagogik dengan mewujudkan dalam kerjanya sifat atau karakter hidup sebagai orang yang dipanggil Allah yaitu hidup berpadanan dengan panggilannya.

Dalam hidup dan pelayanannya hendaklah guru PAK menempatkan Allah sebagai perioritas hidup dengan menunjukan sifat atau karakter rendah hati, lemah lembut, sabar, serta hidup dalam kasih dan damai (bnd. Ef. 4:1,2).

(11)

BAB III PEMBAHASAN 3.1. PEMBAHASAN ISI JURNAL

3.1.1. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Peserta didik merupakan bagian dari proses pendidikan yang paling utama. Jika tidak ada peserta didik, maka tidak akan ada pihak yang memperoleh pembelajaran atau ilmu dari pengajar atau tenaga pendidik. Artinya proses pendidikan tidak akan mungkin dapat berjalan apabila tidak ada peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan perhatian lebih terhadap peserta didik. salah satu hal yang perlu diperhatikan dari peserta didik adalah perkembangannya. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk menjadikan seseorang menjadi individu yang lebih berwawasan dan berkarakter baik dimasyarakat. Kata “lebih” disini menandakan peningkatan dalam peserta didik. pendidikan meningkatkan kualitas peserta didik secara bertahap sesuai dengan usia dan kemampuannya. Setiap pendidik harus mengamati bagaimana perkembangan dari peserta didik yang menimba ilmu di sekolah. Dari pengamatan tersebut, seorang pendidik dapat menentukan Tindakan selanjutnya untuk menghadapi murid tersebut. Murid yang telah mencapai pemahaman terhadap kompetensi dan pengetahuan yang di ajarkan akan diberi tingkat ilmu yang lebih tinggi, sementara bagi murid yang belum paham akan pelajaran yang diajarkan, akan diberi solusi pembelajaran yang baru dan tentunya lebih baik dari sebelumnya serta sesuai dengan permasalahan yang dialami oleh murid tersebut. Tergantung dari permalahannya, seorang pendidik bahkan perlu memberikan hukuman yang sesuai dengan kesalahan muridnya.

Hal ini lah yang dibahas dalam jurnal utama kita, dimana jurnal ini menunjukkan bagaimana peran guru dalam pengembangan peserta didik di era digital. Era digital membawa berbagai bentuk pengaruh dalam diri peserta didik, baik itu pengaruh buruk maupun pengaruh baik.

jika pengaruh buruk ini sangat mempengaruhi diri peserta didik, maka sudah tugas guru untuk mengatasi hal tersebut

Sementara itu pada jurnal kedua, menjelaskan bagaimana kurikulum mempengaruhi perkembangan peserta didik. Maksudnya disini adalah bagaimana perencanaan pembelajaran yang baik dapat membantu perkembangan peserta didik. Dengan metode yang tepat yang sudah dipersiapkan dengan matang jauh hari, diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan suatu metode yang dipersiapakan secara terburu-buru dan tanpa persiapan matang.

Hal ini lah yang diuji dalam jurnal pembanding

Dari pernyataan diatas dapat kita lihat bahwa dalam perkembangan peserta didik, diperlukan beberapa faktor seperti, peran guru dan kurikulum atau perencaanaan pembelajaran.

xi

(12)

Faktor-faktor tersebut harus terlaksana dan terpenuhi dengan baik untuk mencapai tujuan proses dari pendidikan.

3.1.2. BENTUK KEGIATAN UNTUK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan perkembangan peserta didik. dalam jurnal utama dan pembanding menjelaskan beberapa kegiatan pembelajaran yang membantu perkembangan peserta didik.

Dalam jurnal utama menjelaska mengenai 3 kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk meningkatakan memampuna siswa. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Ekstrakurikuler yang kegiatan tambahan di suatu lembaga pendidikan, yang dilaksanakan di luar kegiatan kurikuler,

2. Pengayaan dan remedial yang merupakan pelengkap dari penjabaran program mingguan dan harian. Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan belajar, tugas- tugas, hasil tes, dan ulangan dapat diperoleh tingkat kemampuan belajar setiap peserta didik,

3. Bimbingan atau konseling kepada peserta didik yang menyangkut pribadi, sosial, dan karier

Dari jurnal utama dijelaskan bahwa ketiga kegiatan tersebut dapat membantu siswa

dalam pembelajaran. Dengan ekstrakurikuler, siswa memiliki wadah untuk menyalurkan

dan mengembangkan bakat serta minat nya. ekstrakurikuler melatih peserta didik untuk

dapat melakukan berbagai hal tidak terbatas pada hal yang berkaitan dengan pembelajaran

di kelas namun juga mencakup kemampuan di luar mata pelajaran di kelas. Dari penjelasan

tersebut, dapat kita lihat bagaimana pentingnya ekstrakurikuler dalam pendidikan. Lalu ada

pengayaan dan remedial yang digunakan sebagai perangkat untuk meninjau seberapa jauh

kemampuan dan pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang diberikan. Sesuai dengan

pembahasan di subbab sebelumnya bahwa pemahaman terhadap perkembangan peserta

didik berguna untuk menentukan langkah selanjutnya dalam pendidikan. Lalu yang

terakhir ada konseling. Kegiatan ini diadakan sebagai wadah peserta didik untuk

menyelesaikan permasalahannya dalam pembelajaran. Dalam proses pendidikan pasti ada

(13)

masalah psikologis maupun masalah kemampuan belajar. Konseling diadakan sebagai teman peserta didik dalam menjalankan pendidikannnya.

Sementara dalam jurnal kedua menjelaskan mengenai pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Pendeketan saintifik

dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mampu mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip pengetahuan melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep. Mengikuti tahapan-tahapan yang tepat dalam mengajar diharapkan siswa dapat memahami pembelajaran dengan lebih baik daripada sebelumnya.

Berdasakan pemaparan diatas dapat kita lihat bahwa terdapat berbagai cara untuk meningkatakan perkembangan peserta didik. sekolah dapat mengadakan kegiatan tersebut dalam proses pembelajaran di sekolah.

3.2. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI JURNAL 3.2.1. Dari Aspek Ruang Lingkup Isi Artikel

Secara keseluruhan isi dari jurnal yang direview sangat bagus. Penulis memberikan penjelasan awal berupa keadaan yang mendasari dilakukannya penelitian, sekaligus menyampaikan bagaimana pentingnya pembahasan mengenai perkembangan peserta didik di era teknologi.

Pendahuluan yang ditampilkan juga sangat baik dalam memperdalam pembukaan yang ditampilkan dalam abstrak. Selain itu metode yang digunakan juga tepat, yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti dan kesemuanya tidak dapat di ukur dengan angka. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan dalam penelitian tidak dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti.

Namun akan lebih lengkap jika jurnal utama menggunaka tabel atau gambar yang memperjelas isi dari bagian pembahasan. Dengan demikian informasi dalam jurnal utama lebih mudah untuk dipahami.

Hal ini lah yang menjadi keunggulan dalam jurnal pembanding yang menampilkan data berupa tabel yang membuat penyajian data lebih rapi dan nyaman dilihat. Selain itu, berbeda dengan jurnal utama jurnal yang digunakans sebagai pembanding menggunakan data primer yang

xiii

(14)

artinya data yang ditampilkan menggunakan data yang telah diteliti secara langsung oleh penulis.

sementara jurnal utama hanya menggunakan data sekunder dari berbagai sumber luar saja.

Selain itu dalaml judul jurnal utama menyebutkan bahwa penelitian tersebut terkait dengan era digital. Namun dalam pembahasan mengenai tindakan khusus yang dilakukan dalam bidang teknologi, justru pembahasan menekankan mengenai cara-cara konvensional yang tidak membutuhkan teknologi di dalamnya. Namun, pembahasan dalam jurnal dilengkapi pandangan agama yang menambah informasi dalam jurnal tersebut.

3.2.2. Dari Aspek Tata Bahasa

Tata bahasa yang digunakan baik dalam jurnal utama maupun jurnal pembanding sudah mengikuti tata bahasa yang baik sesuai dengan PUEBI. Namun, pada bagian abstrak yang berbahasa inggris, penulis tidak mengatur tulisan agar miring (italic) yang menandakan bahwa tulisan tersebut merupakan terjemahan bahasa asing.

3.2.3. Dari Aspek Tata letak

Tata letak dari jurnal utama sangat rapi dan memudahkan membaca jurnal. Setiap paragraf menggunakan pengaturan justify (rata kana-kiri) sehingga terlihat teratur dan rapi. Pengaturan tersebut juga terdapat dalam jurnal pembanding yang mempermudah pembaca memperoleh informasi dari jurnal. Perbedaan antara keduanya adalah jurnal utama tidak menggunakan pemisahan yang jelas pada sub materi dalam jurnal nya, sehingga semua materi terdapat dalam paragraph. Hal ini membuat pembaca sulit untuk mencari kembali bagian yang telah dibaca sebelumnya. Selain itu, hal ini juga terlihat kurang nyaman dipandang.

(15)

BAB IV PENUTUP 4.1. KESIMPULAN

Dari hasil review terhadap jurnal dengan judul “

Peran Guru Dalam Pengembangan Peserta Didik Di Era Digital

” dapat disimpulkan bahwa penulis jurnal tersebut beranggapan bahwa peran guru sangat penting bagi perkembangan peserta didik. Guru harus mampu mengelola pembelajaran, pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik. Oleh karena itu, sebagai profesional, seorang guru harus pandai, cerdas dan cermat dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru

Jurnal utama menjelaskan berbagai peran guru yang sangat peting realisasinya di dalam prose pendidikan di sekolah. Selain itu, peran tersebut dijalankan dengan nilai-nilai agama di dalamnya. Agar selain memiliki wawasan yang luas, seorang peserta didik juga harus memiliki karakter yang baik. Dengan demikian, peserta didik dapat berkembang menjadi individu yang mampu masuk dan dibutuhkan di masyarakat.

4.2. SARAN

Terlepas dari segala kekurangannya, yang direview dengan judul “

Peran Guru Dalam Pengembangan Peserta Didik Di Era Digital

” sangat baik sebagai literatur mengenai perkembangan peserta didik. Jurnal tersebut memberikan informasi untuk dapat mengenali dan mengetahui bagaimana keadaan dunia yang berubah ke era teknologi dalam pendidikan. Untuk meningkatkan wawasan, disarankan untuk membaca jurnal pembanding 1 dan jurnal pembanding 2, karena kedua jurnal saling melengkapi informasi masing-masing.

xv

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Tari, Erza dan Hutapea, hasiholan. 2021.” Peran Guru Dalam Pengembangan Peserta Didik Di Era Digital JURNAL ILMIAH TEOLOGI : : Sekolah Tinggi Teologi Kharisma.

Rahayu, Yuna Mumpuni. 2016. “PENGARUH PERUBAHAN KURIKULUM 2013 TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”. JURNAL LOGIKA : Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Referensi

Dokumen terkait

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa pengembangan lembar kerja peserta didik matematika

Hasil kajian menunjukkan bahwa kurikulum di era digital harus mampu membawa peserta didik untuk beradaptasi dengan literasi digital, memiliki keterampilan,

Pada era pandemi covid 19 pembelajaran dilakukan secara online (BDR). Sistem pembelajaran ini membuat guru cukup kesulitan memantau aktivitas pembelajaran peserta didik

Saran Berdasarkan hasil pengamatan terkait pembelajaran berbasis digital di Era Digital 4.0 melalui Inquiry Method pengalaman peserta didik tentang efektifitas pembelajaran daring

Era digital mampu menghipnotis peserta didik pada perubahan pesat terutama di dunia digital, tidak heran bahwa era digital bagi seorang guru Agama Islam harus mampu mengikuti hal – hal

Namun belum ada yang pernah meneliti LKPD Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Riset, seperti dalam jurnal Merti Triyanti dengan judul “Pengembangan Multimedia Interaktif pada Materi

"PERAN PENDIDIKAN TERHADAP SISWA DALAM PENCEGAHAN PERILAKU CYBER BULLYING DI ERA DIGITAL", Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, 2021 Publication Submitted to National