PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
3 Merti Triyanti, “Pengembangan multimedia interaktif pada materi sistem saraf untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI SMA”. 9 Merti Triyanti, “Pengembangan multimedia interaktif pada materi sistem saraf untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI SMA”.
Rumusan Masalah
Media pembelajaran ini belum pernah dikembangkan dan diterapkan di SMA Islam Terpadu Al-Kamal NW sehingga sangat penting untuk diteliti. Bagaimana hasil belajar siswa kelas XI XI SMA Islam Terpadu Al-Kamal NW setelah menggunakan LKPD (Lembar Kerja Siswa) berbasis penelitian.
Tujuan Pengembangan
Spesifikasi Produk
Sehingga dilengkapi dengan petunjuk praktis yang sesuai dengan tujuan pembelajaran materi sistem koordinasi khususnya submateri sistem saraf. LKPD (Lembar Kerja Siswa) berbasis penelitian ini merupakan hasil karya dosen dan mahasiswa pascasarjana ilmu biologi UIN Mataram, ditujukan bagi guru mata pelajaran biologi dan siswa kelas XI pada materi sistem koordinasi khususnya materi sistem subsaraf dalam kegiatan belajar mengajar. . .
Urgensi Pengembangan
Asumsi dan Keterbatasan
Media pembelajaran LKPD (Lembar Kerja Siswa) berbasis penelitian ini hanya dapat digunakan pada mata pelajaran biologi khususnya pada materi sistem koordinasi dan sirkulasi.
Definisi Istilah
Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian pengembangan, Anda juga akan menemukan bahwa spesifikasi produk yang diharapkan dari kegiatan pengembangan dijelaskan secara lengkap. Asumsi-asumsi dalam penelitian pengembangan menjadi dasar untuk menentukan karakteristik atau spesifikasi produk yang dihasilkan dan rasionalisasi pilihan model serta prosedur pengembangannya.
KAJIAN PUSTAKA
Sistem koordinasi pada manusia meliputi lima sub materi yaitu: sistem saraf pada manusia, sistem endokrin (hormon), perbedaan sistem saraf dan sistem endokrin, sistem indera, dan pengaruh obat terhadap sistem koordinasi. . Sistem koordinasi khususnya pada submateri sistem saraf merupakan salah satu materi biologi pada kelas XI sekolah menengah atas (SMA). Sistem saraf merupakan suatu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.42.
42 Dian Laras Utami, “Penyusunan Media Pembelajaran Video Animasi Sistem Saraf Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan Bantul”. Sistem saraf merupakan suatu sistem organ yang mengendalikan atau mengatur sistem organ tubuh lainnya. Secara umum, sistem saraf berfungsi dengan mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan cepat pada organ dalam tubuh, dan kecepatan sekresi berbagai kelenjar endokrin.
Unit dasar sistem saraf adalah neuron atau sel saraf, yang merupakan alat pengubah, pengubah energi. Neuron sensorik berfungsi dengan meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat yaitu otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Neuron motorik bekerja dengan mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar, sehingga menghasilkan respons tubuh terhadap rangsangan.
Sel-sel ini dapat ditemukan pada sistem saraf pusat dan berfungsi dengan menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau menghubungkan dengan sel saraf lain di sistem saraf pusat. Manusia Jutaan sel saraf bergabung menjadi suatu sistem yang disebut sistem saraf.Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
METODE PENGEMBANGAN
Model Pengembangan
Prosedur Pengembangan
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk baru berupa LKPD berbasis penelitian untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa SMA. Analisis ke depan bertujuan untuk mengetahui permasalahan mendasar yang dihadapi pengajaran biologi di sekolah menengah, termasuk permasalahan kurikulum dan lapangan, sehingga diperlukan pengembangan perangkat pengajaran. Analisis siswa merupakan analisis terhadap karakteristik siswa yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik serta tingkat perkembangannya.
“Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) Berbasis Multiple Representasi untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA,” Tesis. Spesifikasi tujuan pembelajaran, yaitu rumusan tujuan pembelajaran berdasarkan KI dan KD yang tercantum dalam Kurikulum 2013 tentang materi sistem koordinasi dan disesuaikan dengan model pembelajaran. Pada tahap ini pemilihan format LKPD disesuaikan dengan format LKPD berbasis penelitian yang digunakan dalam proses pembelajaran dan berdasarkan Kurikulum 2013.
Tujuan tahap ini adalah menghasilkan revisi LKPD berdasarkan masukan, saran dan ulasan dari validator (guru) serta tanggapan guru dan siswa dari penelitian terbatas. Sumber belajar dan alat pengumpul data yang telah lolos tahap validasi diperbaiki berdasarkan saran dan validator kemudian dihasilkan revisi I. 2) Revisi I. Sumber belajar yang ditingkatkan berdasarkan saran validator (produk Revisi I) kemudian diujicobakan pada pembelajaran kelas tunggal.
Uji Coba Produk
Berbentuk angket yang digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap LKPD berbasis penelitian pada topik sistem koordinasi materi sistem saraf. Instrumen ini digunakan untuk mengukur keterampilan siswa setelah pembelajaran menggunakan LKPD berbasis penelitian. Hasil pretest dan posttest siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKPD berbasis penelitian, dengan rumus:
Lembar Kerja Siswa (LKPD) menggunakan materi berbasis penelitian tentang sistem saraf. Dan data hasil motivasi belajar siswa sebelum dilakukan uji coba Lembar Kerja Siswa Berbasis Penelitian (LKPD) dapat dilihat pada (Lampiran 5). Dan data hasil motivasi belajar siswa setelah uji coba Lembar Kerja Siswa Berbasis Penelitian (LKPD) dapat dilihat pada (Lampiran 6).
Dan hasil data pretest siswa pada Lembar Kerja Siswa Berbasis Penelitian (LKPD) dapat dilihat pada (Lampiran 7). Dan hasil data pretest siswa pada Lembar Kerja Siswa Berbasis Penelitian (LKPD) dapat dilihat pada (Lampiran 8). Dan terakhir, berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh persentase respon siswa dengan rata-rata 90% dan tergolong sangat layak.
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) Sebelum Revisi
Langkah-langkah penyusunan desain produk LKPD ini meliputi adaptasi standar kompetensi dan kompetensi dasar berdasarkan kurikulum K13. Ukuran dan jenis font yang digunakan adalah 18 dan 20 (Cambria) pada sampul, 12 (Cambria) dan 10 (Cambria) pada halaman dengan spasi 2.0 dan 1.5 (sesuai font). Desain produk pengembangan LKPD terdiri dari halaman sampul, tujuan pembelajaran, materi, kegiatan praktikum, evaluasi dan halaman isi LKPD.
Halaman isi LKPD berisi konten terkait hubungan alat getar makrosismik dan materi sistem koordinasi yang disesuaikan dengan kegiatan praktikum. LKPD ini juga memuat tabel observasi yang ditujukan untuk diisi oleh siswa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh pengembang LKPD ini sendiri.
Analisis Data
Berdasarkan hasil validasi dari validator pertama, rata-rata penilaian yang dicapai adalah cukup dengan total penilaian sebesar 229 dan persentase sebesar 76%. Rincian persentasenya dapat dilihat pada tabel 4.1 Total persentase validitas ditinjau dari segi penyajian sebesar 83% dengan kriteria sangat sesuai, dari segi isi materi 73% dengan kriteria interpretasi sesuai, sedangkan persentase dicapai dari segi tata bahasa dan tata bahasa. aspek penulisan dengan kriteria layak sebesar 73%. Sedangkan dari hasil validasi validator kedua, rata-rata penilaian yang dicapai adalah cukup dengan total penilaian sebesar 227 dan persentase sebesar 76%.
Rincian persentasenya dapat dilihat pada Tabel 4.2. Nilai validasi secara keseluruhan pada aspek tampilan sebesar 78% dengan kriteria sesuai, pada aspek isi materi 74% dengan kriteria interpretasi sesuai, sedangkan pada aspek tata bahasa dan penulisan diperoleh nilai sebesar 75%. dengan kriteria yang sesuai. Untuk mengetahui respon guru, dilakukan penyebaran angket kepada guru IPA di sekolah untuk menilai LKPD berbasis penelitian. Berdasarkan Tabel 4.3 dijelaskan bahwa jumlah penilaian respon guru sebanyak 370, dengan rincian aspek materi persentase ketercapaian sebesar 91%, aspek tampilan mencapai 94%, aspek peralatan getar makroseismik dengan persentase sebesar 85%. , aspek kebahasaan paling tinggi mencapai persentase 100%.
Data respon siswa diperoleh dari hasil pengisian angket siswa yang melakukan dan melaksanakan uji coba produk pada tanggal 23 Juli 2020. Tabel 4.4 menunjukkan hasil respon siswa, produk yang dikembangkan mencapai rata-rata persentase 90% dengan kriteria Interpretasi yang dicapai sangat layak. Adapun rinciannya pada aspek material persentase yang dicapai sebesar 88%, aspek kenampakan mencapai 85%, aspek peralatan getar makroseismik dengan persentase sebesar 100%, aspek bahasa paling tinggi mencapai persentase sebesar 86%.
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) Sesudah Revisi
Pembahasan
Dari hasil analisis data angket Mann Whitney U terhadap 344 siswa SMA/SMK/MA terlihat motivasi belajar siswa menurun selama pembelajaran daring. Selain itu dijelaskan dalam jurnal Upaya Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa bahwa niat baik itu datangnya dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi internal) dan dari luar (motivasi eksternal). Dalam jurnal Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa melalui keterampilan komunikasi interpersonal guru disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi interpersonal guru pada penelitian ini berada pada kategori cukup efektif.
Keterampilan komunikasi interpersonal guru mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran di salah satu SMK Swasta di Cimahi. Kemudian terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan minat belajar siswa kelas IV SDN Poris Gaga 05 Kota Tangerang dengan koefisien determinasi yaitu 0,889 x 0,889 x. Selain itu ada 2 jurnal yang peneliti bandingkan yaitu jurnal Motivasi Belajar Siswa SMA dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19.
Iswanto Hery, “Pemanfaatan Multimedia Powerpoint untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Saraf di SMP Roudlotus Saidiyyah Semarang”. Laras Dian Utami, “Penyusunan Media Pembelajaran Video Animasi Sistem Saraf Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan Bantul”. Triyanti Merti, “Pengembangan Multimedia Interaktif Materi Sistem Saraf Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA”.
PENUTUP
Kesimpulan
Kualitas LKPD berbasis penelitian berdasarkan hasil pengembangan menurut ahli materi, ahli media, pendidik dan peserta didik dikategorikan layak digunakan.
Saran
Asyhari Ardian, Widya Wati, Irwandani dan Nani Umi Saidah, “Pengembangan LKS Siswa IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Pendidikan Karakter Terpadu Melalui Pengembangan Materi Pembelajaran Empat Langkah”, Prosiding Seminar Pendidikan Nasional, (Lampung, 2016). Intan Ade Permata Ariyanti, Sri Kentjaningsih, Raharjo, "Pengembangan LKS Berbasis ICT pada Materi Sistem Saraf Siswa Kelas XI RSBI". Latifah Sri, Eka Setiawati, Abdul Basith, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) Berorientasi Nilai Keagamaan Islam melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing pada Materi Suhu dan Kalor”.
Mukti Fitri, Connie, Rosane Medrianti, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA Sint Carolus Kota Bengkulu”, Jurnal Kumparan Fisika, Vol.1, Nomor 3, 2018 .Oktari Sri, Nengah Maharta dan Chandra Ertikanto, “Pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor”. Rahmi Rifdatur, Sri Hartini dan Mustika Wati, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (SWW) Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Pembelajaran IPA Multimedia untuk SMP”, Jurnal IPA Pendidikan Fisika, Vol. 2, Nomor 2, Juni 2014.
Rusmala Ayu Dewi, Mustika Wati dan Mastuang, “Pengembangan alat peraga materi tekanan bagi siswa sekolah menengah dalam mempraktikkan keterampilan proses sains”. Shinta Dyah Damayanti, Nur Ngazizah dan Eko Setyadi K., “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) menggunakan pendekatan berbasis penelitian untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi listrik dinamis di SMA Negeri 3 Purworejo Kelas Jilid X Radiasi.Sri Oktari, Nengah Maharta dan Chandra Ertikanto, “Pengembangan Lembar Kerja Berdasarkan Penelitian Terarah Pada Bahan Suhu dan Kalor”, Jurnal Pengajaran Fisika Universitas Lampung.