• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MELALUI MODEL INQUIRY LEARNING PADA PESERTA DIDIK KELAS 3 MISNU TROPODO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MELALUI MODEL INQUIRY LEARNING PADA PESERTA DIDIK KELAS 3 MISNU TROPODO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

704 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MELALUI MODEL INQUIRY LEARNING

PADA PESERTA DIDIK KELAS 3 MISNU TROPODO

Moch Saiful1, Abdullah2

1Mahasiswa IAIN Palangkaraya 2Dosen Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya)

e-mail: [email protected]1, [email protected]2

Abstract

Menurut data hasil evaluasi peserta didik MISNU Tropodo Tahun pelajaran 2023-2024 daya serap terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangat rendah. Pada kondisi awal pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam , hasil evaluasi yang dicapai sebanyak 15 dari 28 peserta didik tidak memenuhi KKM yang ditentukan yaitu di bawah 75. Hal ini disebabkan karena di dalam kegiatan belajar hanya mengandalkan teori dan kurang menyadari pentingnya pendekatan pembelajaran yakni metode dan model pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam melalui model inquiry learning pada peserta didik kelas 3 MISNU Tropodo. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan teknik pengumpulan data deskriptif kualitatif, melalui observasi, dokumentasi dan wawancara divalidasi datanya melalui Triangulasi Data. Berdasarkan hasil penelitian pada (pra siklus) peserta didik yang tuntas dalam pembelajaran adalah 1 dari 28 peserta didik atau 3,6% dan peserta didik yang tidak tuntas dalam pembelajaran adalah 27 dari 28 peserta didik atau 96,4%. Sesudah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan siklus II diperoleh ketuntasan 82,1% > 17,9%. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peserta didik kelas 3 MISNU Tropodo telah tuntas dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Kata kunci: inquiry learning, hasil belajar, Sejarah Kebudayaan Islam

(2)

705 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Pendahuluan

Pendidikan dalam kehidupan manusia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan.(Abdullah, 2013) Menurut data hasil evaluasi peserta didik MISNU Tropodo Tahun pelajaran 2023-2024 daya serap terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangat rendah. Pada kondisi awal pembelajaran SKI , hasil evaluasi yang dicapai sebanyak 15 dari 28 peserta didik tidak memenuhi KKM yang ditentukan yaitu di bawah 75. Hal ini disebabkan karena di dalam kegiatan belajar hanya mengandalkan teori dan kurang menyadari pentingnya pendekatan pembelajaran yakni metode dan model pembelajaran.

Metode dan model pembelajaran dalam Sejarah Kebudayaan Islam ini banyak sekali yang tepat dan sesuai dengan tuntutan perkembangan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Metode-metode pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yakni metode ceramah, metode demonstrasi, metode pemecahan masalah, metode drill dan latihan, metode jigsaw, metode diskusi kelompok, metode penemuan, metode tanya jawab, metode inquiri, dan sebagainya.

. Agar kualitas pendidikan anak meningkat maka seorang guru harus tahu pentingnya model pembelajaran. Ada tiga cara utama dalam belajar yaitu model visual, auditorial, dan kinestetik. Visual adalah belajar melalui indra penglihatan. Auditorial adalah belajar melalui indra pendengaran. Kinestetik adalah belajar melalui peraba dan penglihatan. Dari ketiga cara tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana dan tidak kalah pentingnya dengan model inquiry learning . Dengan model ini ketiga cara tersebut bisa menyatu sehingga belajar anak lebih maksimal. Dalam hal ini penulis mencoba menerapkan model inquiry learning dalam pemahaman materi pembelajaran SKI guna meningkatkan hasil belajar SKI peserta didik kelas 3 di MISNU Tropodo.

Berangkat dari masalah-masalah yang sangat mengganggu dan menghambat peserta didik yang bersangkutan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, maka guru mengadakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan terhadap mata pelajaran SKI pada diri peserta didik. Adapun perbaikan pembelajaran yang dipergunakan adalah penggunaan model inquiry learning.

Diharapkan dengan inquiry learning peserta didik pada akhirnya dapat menguasai materi yang diajarkan serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

(3)

706 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian ini berusaha menyelidiki sejauh mana kemampuan kognitif dan hasil belajar SKI mampu berkembang dan tercapai di MISNU Tropodo. Untuk dapat menjawab hal tersebut, maka subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik di kelas 3 yang berjumlah 28 anak yang terdiri dari 12 peserta didik laki laki dan 14 peserta didik perempuan. Adapun waktu penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah mulai tanggal 01 Agustus 2023 sampai dengan 20 Agustus 2023.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diteliti. Untuk dapat melihat kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran SKI khususnya, maka diberikan tes diagnostik (pre test) yang berfungsi sebagai evaluasi awal (initial evaluation).

Data penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan observasi melalui lembar observasi dari aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil pengembangan kognitif peserta didik dan lembar kerja peserta didik. Penilaian aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran dapat dipersentasekan dengan rumus:

Nilai rata-rata = Jumlah skor Skor total x 100 %

Penilaian aktivitas guru menggunakan kriteria sebagai berikut:

76% - 100% Sangat Baik 51% - 75% Baik

26% - 50% Kurang Baik

≤ 25% Tidak Baik

Dengan kategori penilaian yakni:

Kategori penilaian:

1 = Tidak Baik (TB) 2 = Kurang Baik (KB) 3 = Baik (B)

4 = Sangat Baik (SB)

Adapun peniliaian aktivitas siswa menggunakan rumus berikut:

Rumus aktivitas peserta didik:

(4)

707 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

X =

Ʃ

X

N

Rata-rata kelas peraspek = Jumlah Fx X 100 4 x Jumlah peserta didik

Rata-rata kelas = Jumlah Fx∶aspek yang diamati X 100 4 x Jumlah peserta didik

Klasikal = Jumlah F (SA+A) X 100 % Jumlah peserta didik

Untuk penilaian tingkat perkembangan kognitif peserta didik menggunakan rumus berikut:

Rumus Perkembangan Individual = Jumlah centang yang diperoleh Jumlah aspek yang diamati

Keberhasilan secara klasikal dapat diketahui dengan ketentuan jumlah peserta didik dengan skor ≥ 3 memperoleh persentase minimal 80%.

Untuk penilaian tes kerja pesertadidik dilakukandengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Oleh karena itu, setiap peserta didik dikatakan tuntas belajarnya apabila nilai perolehan peserta didik lebih dari sama dengan 75. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai berikut:

Penilaian rata-rata kelas

Keterangan : X : Nilai rata-rata

Ʃx : Jumlah nilai semua peserta didik N : Jumlah peserta didik

(5)

708 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Penilaian ketuntasan belajar

Keterangan :

P : Persentase

F : Frekuensi

N : Jumlah Responden

Hasil Penelitian

Peningkatan kualitas pembelajaran yang diperoleh siswa berdasarkan dari nilai yang diperoleh setelah diadakannya evaluasi pada setiap siklus mengalami peningkatan yang ditandai dengan meningkatnya nilai setiap siswa dalam evaluasi tersebut. Adapun rekapitulasi pengelompokan ketuntasan siswa dalam pembelajaran SKI dan prosentasenya dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Rekapitulasi Ketuntasan Peserta Didik dalam Pembelajaran SKI MISNU Tropodo

Kriteria Pra Siklus Siklus I Siklus II

N Persen N Persen N Persen

Tuntas Nilai >

75

1 3,6% 7 25% 23 82,1%

Tidak Tuntas Nilai

< 75 27 96,4% 21 75% 5 17,9%

(6)

709 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Keterangan :

N : Jumlah peserta didik

Berdasarkan tabel 3 di atas maka dapat disajikan diagram batang untuk membandingkan tingkat ketuntasan peserta didik sebelum perbaikan (pra siklus), siklus I, dan siklus II dalam pembelajaran SKI pada peserta didik kelas 3 MISNU Tropodo sebagai berikut :

Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Pembelajaran SKI Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Dari gambar 4 di atas dapat dijelaskan bahwa pada proses pembelajaran SKI pada Kelas 3 dengan materi pokok tradisi masyarakat Arab pra Islam setelah diadakan evaluasi diperoleh hasil yang tidak memuaskan dimana sebanyak 27 peserta didik atau 96,4% peserta didik tidak tuntas. Sebagaimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu nilai 75. Sedangkan yang mempunyai nilai 75 ke atas sebanyak 1 siswa atau 3,6 %.

Untuk itu diadakan perbaikan pembelajaran dengan siklus I dengan menggunakan model inquiry dalam pembelajaran. Hasil siklus I adalah sebanyak 7 peserta didik atau 25% tuntas, sedangkan 21 peserta didik atau 75%

peserta didik tidak tuntas. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan

Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%

(7)

710 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

belajar peserta didik. Tetapi peningkatan ini belum seperti yang diharapkan yaitu di atas 80% dari jumlah peserta didik. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 3 maka diadakan lagi perbaikan pembelajaran dengan siklus II.

Hasil siklus II adalah sebanyak 23 peserta didik atau 82,1% tuntas, sedangkan 5 peserta didik atau 17,9% peserta didik tidak tuntas. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar peserta didik.

Peningkatan ini sudah seperti yang diharapkan yaitu di atas 80% dari jumlah peserta didik. Kriteria ketuntasan 82,1% yang berada di atas 80% ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus II telah berhasil.

(8)

711 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada (pra siklus) peserta didik yang tuntas dalam pembelajaran adalah 1 dari 28 peserta didik atau 3,6% dan peserta didik yang tidak tuntas dalam pembelajaran adalah 27 dari 28 peserta didik atau 96,4%.

Sesudah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus I: Peserta didik yang tuntas dalam pembelajaran adalah 7 dari 28 peserta didk atau 25% dan peserta didik yang tidak tuntas dalam pembelajaran adalah 21 dari 28 peserta didik atau 75%. Sesudah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II peserta didik yang tuntas dalam pembelajaran sebanyak 23 dari 28 peserta didik atau 82,1%.

dan peserta didik yang tidak tuntas dalam pembelajaran adalah 5 dari 28 peserta didik atau 17,9%. sehingga ketuntasan 82,1% > 17,9%. Hasil belajar pada siklus II sudah mencapai target penelitian, maka penelitian tidak dilanjutkan lagi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa dengan melalui model inquiry learning dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam peserta didik pada kelas 3 MISNU Tropodo.

Referensis

Abdullah. (2013). Pandangan Orangtua Terhadap Pendidikan Anaknya (Studi Kasus Pada Petani Yang diduga Kurang Memperhatikan Pendidikan Anaknya di Desa Jejangkit Pasar Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala) [IAIN Antasari]. http://idr.uin-antasari.ac.id/30/

Ayub. “Penerapan Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2

Barembang Muaro Jambi”, dalam http://repository.uinjambi.ac.id. diakses pada tanggal 1 Agustus 2023 pukul 20.03 WIB.

Hanifah, Nurdinah. 2014. Memahami Penelitian Tindakan Kelas Teori & Aplikasi. Bandung : UPI Press.

Hardani, dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2015. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mustofa, Bisri. 2015. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Parama Ilmu.

Ngalimun. 2017. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Parama Ilmu.

Permendikbud. Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Permendikbud, No 22 2016.

Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

(9)

712 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Uno, B Hamzah. 2012. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut bersesuaian dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Elena Sastri (2022) dalam Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar

Kondisi inilah yang membutuhkan tindakan kongkrit dari guru yang salah satu wujudnya dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas, (Sigit, 2013:3). Penelitian ini

Guru sebagai salah satu komponen pendidikan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan (Syamsuri, I. 2013), karena disamping melakukan kegiatan pengelolaan

Pelaksanaan Tindakan , pada tahap ini guru menerapkan langkah ilmiah/pendekatan saintifik dan langkah discovery learning , yaitu: (1) guru membuka pelajaran dengan salam,

1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” Tabel.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I dan

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI GURU TAHUN 2023 e-ISSN: 2829-3541 Aryanti, Wanda, Rohmat, Asih, & Arifin, 2023 119 ANALISIS GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA