1492 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELAFALKAN HURUF HIJAIYAH SISWA KELAS 1 DI SDN PANOPA
Feni Farida1, Setria Utama Rizal 2
1SDN Panopa
2IAIN Palangka Raya
E-mail: [email protected]1, [email protected] ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas secara umum bertujuan penelitian adalah untuk meningkatkan Kualitas pembelajaran untuk peserta didik Kelas I SDN Panopa.
Secara khusus bertujuan untuk: (1) Mengukur kemampuan peserta didik dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyah sebelum menggunakan permainan kartu huruf hijaiyah. (2) Mengukur kemampuan peserta didik dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyah setelah menggunakan kartu huruf hijaiyah. (3) Upaya meningkatkan kemampuan melafalkan huruf hijaiyah melalui permainanan kartu huruf hijaiyah pada kelas 1 di SDN PANOPA semester ganjil tahun pelajaran 2023/2024 untuk materi huruf hijaiyah. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, masing- masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Aktivitas peserta didik digali dengan kartu Pengamatan Aktivitas Peserta Didik, data Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru digali dengan Kartu Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran, sedangkan data hasil belajar peserta didik digali dengan Tes Hasil Belajar. Hasil penelitian membuktikan bahwa: (1) Media Flash Card dan Video Pembelajaran yang diintegrasikan dalam LKPD memiliki dampak positif dalam meningkatkan minat belajar peserta didik yang ditandai dengan meningkatnya ketuntasan belajar peserta didik dalam setiap siklus, yaitu siklus I (65,85%), siklus II (86%). (2) Media Flash Card dan Video Pembelajaran yang diintegrasikan dalam LKPD dapat menjadikan peserta didik merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide dan pertanyaan, sehingga menambah antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. (3) Pemanfaatan Flash Card dan Video Pembelajaran yang diintegrasikan dalam LKPD mempunyai pengaruh positif berupa peningkatan minat belajar peserta didik.
Kata Kunci: Flash Card, Huruf Hijaiyah,
1493 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
Pendahuluan
Pendidikan menjadi hal yang sangat penting pada suatu negara dan merupakan salah satu faktor untuk pembangunan yang sangat penting. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara maka semakin tinggi pula kualitas negara tersebut. Islam telah mengatur tata cara untuk mendapatkan pendidikan atau mencari ilmu, bahkan orang yang berilmu pun mendapat derajat yang mulia, sebagaimana firman Allah dalam Q.S al-Mujadalah ayat 11.
ألْيِقاأذِإأو.ْمُكأل َُّللَّا ِحأسْفأ ياْوُحأسْفاأف ِسِلأجأمْلا ِفِاْوُحَّسأفأ ت ْمُكأل ألْيِقاأذِإاْوُ نأماأءأنْيِذَّلااأهُّ يأأيَ
ُاللأو. ِتأجأرأد أمْلِعْلاْوُ توُأ أنْيِذَّلاأو ْمُكْنِماْوُ نأماأءأنْيِذَّلا َُّللَّا ِعأفْرأ ياْوُزُشْناأفاْوُزُشْنا ُلأمْعأ ت اأِبِ
رْيِبأخ أنْو
Artinya:” Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
"Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu,"
maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan(Q.S Al-Mujadalah/58:11)
Kemampuan melafalkan huruf Hijaiyah penting bagi siswa. Sebagaimana sekarang ini terdapat buku-buku yang mengajarkan cara mudah membaca Al- Quran, sehingga melupakan pentingnya mengetahui dan memahami pelafalan huruf Hijaiyah. Pada materi Al-Qur'an Hadits menekankan pada kemampuan membaca dan menulis huruf hijaiyah dengan benar, memahami makna dan konteks teks, serta mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Quran Hadits diajarkan dari tingkat I (satu) sampai tingkat VI (enam) SD. Salah satu materi kelas I adalah pengenalan hijaiyah.
Di Sekolah Dasar (SD), mata pelajaran agama (PAI) terdiri dari 4 mata pelajaran, yaitu: Al-Quran-Hadits, Aqidah-Akhlak, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam. Masing-masing topik ini pada dasarnya saling bergantung, isinya saling melengkapi. Al-Quran-hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam artian merupakan sumber akhlak, syariat/fiqh (ibadah, muamalah), sehingga kajiannya mencakup masing-masing unsur tersebut. Aqidah (ushuluddin) atau keimanan merupakan akar atau hakikat agama. Syariah/fiqh (ibadah, muamalah) dan etika diawali dari aqidah, yaitu wujud dan akibat dari aqidah (keyakinan dan keyakinan dalam hidup). Proses pembelajaran di SDN Panopa belum menggunakan media pembelajaran yang bervariasi. Buku dan papan tulis merupakan media yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran. Guru cenderung mendominasi pembelajaran dengan menggunakan metode pengajaran tanpa media pembelajaran yang menarik, sehingga keterampilan siswa sulit dikembangkan secara komprehensif.
1494 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
Faktanya pada siswa kelas 1 SDN Panopa saat masuk sekolah banyak siswa yang tidak memperhatikan materi yang dijelaskan, banyak bermain dalam proses pembelajaran dan kurang semangat dalam belajar. Pada tes formatif, nilai KBM mereka lebih rendah terutama pada huruf hijaiyah. Hal ini terlihat jelas pada hasil belajar siswa melalui pengamatan awal peneliti yang dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel.1 hasil observasi awal kemampuan melafalkan huruf hijaiyah kelas 1 di SD Panopa
No Indikator Jumlah
(F)
Hasil pra siklus
K C B SB
1 Menyebutkan huruf-huruf hijaiyah
F 5 6 1 0
100% 42% 50% 8% 0%
2 Melafalkan huruf hijaiyah dengan benar
F 8 4 0 0
100% 67% 33% 0% 0%
Sumber: Dokumen Pribadi
Data tersebut menunjukkan bahwa kompetensi siswa dalam melafalkan huruf hijaiyah dengan benar masih rendah. Pada pra siklus yang dilaksanakan siswa kelas satu SDN Panopa berjumlah 12 orang, sehingga diperoleh kategori cukup sebanyak 4 siswa (33%) dan kategori rendah sebanyak 8 siswa (67%).
Oleh karena itu pembelajaran memerlukan media pembelajaran yang mampu meningkatkan konsentrasi dan minat siswa guna memaksimalkan pengembangan pengetahuan dan keterampilannya. Pembelajaran memungkinkan siswa mengembangkan kecerdasan yang berbeda-beda (Gardner menyebutnya kecerdasan majemuk). Dalam hal ini dalam kegiatan pembelajaran peneliti menggunakan media pembelajaran flashcard untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Metode Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diterapkan pada penelitian ini merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kognitif dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperkuat pemahaman terhadap tahapan tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi kegiatan pembelajaran tersebut dilakukan. Model penelitian Hopkins yang
1495 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
digunankan dalam penelitian ini (dalam Hobri, 2007: 81) yang berbentuk spiral dengan langkah penelitian tindakan pada suatu siklus yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Penelitian ini menerapkan metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 sampai dengan 21 Agustus 2023 di SD Panopa Kelas I Semester I tahun ajaran 2023-2024. Subjek penelitian ini adalah siswa tahun pertama SDN Panopa semester ganjil tahun ajaran 2023- 2024. Jumlah siswa muslim kelas I sebanyak 12 siswa yang terdiri dari 6 laki-laki dan 6 perempuan. Sedangkan objek penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa yang menggunakan flashcard dalam pembelajaran. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan beberapa metode, yaitu:
Metode observasi (lembar observasi) terhadap aktivitas siswa, wawancara untuk memverifikasi atau memperkuat informasi yang diperoleh, dan metode pemantauan hasil belajar siswa. Salahudin (2015), berpendapat penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan guru atau praktisi dalam berbagai bentuk kegiatan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga bentuk refleksi berupa tindakan tertentu untuk meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara efektif, produktif dan profesional (Salahudin, 2015). Melalui penelitian tindakan, guru memperoleh pengalaman praktik pembelajaran yang efektif dibandingkan memperoleh pengetahuan baru dari penelitian tindakan yang dilakukannya. Menurut Aqib (2006) PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: (a) Perencanaan, (b) Tindakan, (c) Observasi, (d) Refleksi (Aqib, 2006)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari data yang terkumpul, peneliti akan menganalisis data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi, tes formasi, catatan lapangan dan dokumen di SDN Panopa. Pelajari PAI dengan Flashcard Media. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus pembelajaran yang berhasil. Tahapan ini sesuai dengan model penelitian Hopkins yang digunankan dalam penelitian ini (dalam Hobri, 2007: 81) yang berbentuk spiral dengan langkah penelitian tindakan pada suatu siklus yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pendapat senada juga dikemukakan Aqib (2006) PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: (a) Perencanaan, (b) Tindakan, (c) Observasi, (d) Refleksi (Aqib, 2006). Kegiatan yang peneliti lakukan juga melaui
1496 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
tahapan tersebut sehingga diperoleh data mengenai prestasi belajar siswa PAI Kelas I Kelas I SDN Panopa yang dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 2. Hasil belajar siklus I
No Nama Siswa Skor Tuntas Tidak Tuntas Ket.
1 Nazri 65 ✓
2 Kenzi 75 ✓
3 Rizki Sugeng 78 ✓
4 Wal Maratus 68 ✓
5 Paisal 78 ✓
6 Keisya 75 ✓
7 Naila 60 ✓
8 Nazwa 80 ✓
9 Rifki 78 ✓
10 Abit 66 ✓
11 Aulia permata mila 70 ✓
12 Ahmad Zaki 70 ✓
SKOR TOTAL 863
SKOR MAKSIMAL 1200
RATA-RATA 72
PERSENTASE KETUNTASAN 67%
Dari tabel di atas, terdapat 8 siswa yang tuntas kelasnya dan 4 siswa yang tidak tuntas.
Keterangan : banyak siswa yang tuntas 8 siswa Jumlah siswa yang tidak tuntas 4 siswa
Presentase hasil belajar = Jumlah siswa tuntas Banyak siswa
Tabel.3 Data Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I Tuntas Tidak Tuntas Jumlah Total
1 2 3
8 4 12
67% 33% 100%
Data di atas menunjukkan bahwa dari total 12 siswa, terdapat 4 siswa yang tidak tuntas atau tidak memenuhi kriteria minimal tuntas. Tingkat ketuntasan sebesar 67% dan tingkat ketuntasan sebesar 33% dari total 12 siswa.
1497 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
Tabel.4 Daftar Skala Nilai Pendidikan Agama Islam kelas I No Skala Nilai Kriteria Jumlah
Siswa
Jumlah
%
1 90-100 Sangat baik 0 0
2 80-90 Baik 0 0
3 70-80 Cukup baik 8 67
4 60-70 Kurang baik 4 33
5 50-60 Tidak baik 0 0
Jumlah 12 100
Kesimpulan:
❖ Kriteria nilai sangat baik sebanyak 0 siswa.
❖ Kriteria nilai baik sebanyak 0 siswa.
❖ Kriteria nilai cukup baik sebanyak 8 siswa.
❖ Kriteria nilai kurang baik sebanyak 4 siswa.
❖ Kriteria nilai tidak baik sebanyak 0 siswa.
Gambar.1 Bentuk Perolehan nilai siklus I dalam diagram
0 1 2 3 4 5 6 7 8
TUNTAS TIDAK TUNTAS
Series1
1498 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
Tabel.5 Hasil belajar siklus II
No Nama Siswa Skor Tuntas Tidak
Tuntas
Ket.
1 Nazri 80 ✓
2 Kenzi 83 ✓
3 Rizki Sugeng 78 ✓
4 Wal Maratus 83 ✓
5 Paisal 80 ✓
6 Keisya 82 ✓
7 Naila 85 ✓
8 Nazwa 86 ✓
9 Rifki 88 ✓
10 Abit 85 ✓
11 Aulia permata mila 85 ✓
12 Ahmad Zaki 80 ✓
SKOR TOTAL 995
SKOR MAKSIMAL 1200
RATA-RATA 83
PERSENTASE KETUNTASAN 100%
Dari tabel diatas diperoleh nilai siswa yang tuntas 12 siswa dan yang tidak tuntas 0 siswa.
Keterangan : Jumlah siswa tuntas 12 siswa Jumlah siswa tidak tuntas 0 siswa Presentase hasil belajar = Jumlah siswa tuntas
Banyak siswa
Tabel.6 Data Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II Tuntas Tidak Tuntas Jumlah Total
1 2 3
12 0 12
100% 0% 100%
Data di atas menunjukkan bahwa dari total 12 siswa, terdapat 0 siswa yang belum tuntas atau tidak memenuhi kriteria minimal tuntas. Tingkat ketuntasan 100% dan tingkat ketuntasan 0% untuk total 12 siswa.
1499 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
Tabel.7 Daftar Skala Nilai Pendidikan Agama Islam kelas II
No Skala Nilai Kriteria Jumlah
Siswa
Jumlah
%
1 90-100 Sangat baik 0 0
2 80-90 Baik 8 67
3 70-80 Cukup baik 4 33
4 60-70 Kurang baik 0 0
5 50-60 Tidak baik 0 0
Jumlah 12 100
Kesimpulan:
❖ Kriteria nilai sangat baik sebanyak 0 siswa.
❖ Kriteria nilai baik sebanyak 8 siswa.
❖ Kriteria nilai cukup baik sebanyak 4 siswa.
❖ Kriteria nilai kurang baik sebanyak 0 siswa.
❖ Siswa yang mendapat nilai tidak baik sebanyak 0 siswa.
Gambar.2 Bentuk Perolehan nilai siklus I dalam diagram
Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 67% dengan kategori Tuntas, kemudian pada siklus II tingkat prestasi belajar siswa sebesar 100% dengan kategori Tuntas, data ini menunjukkan bahwa setelah menggunakan Flash Card, hasil belajar siswa meningkat, semangat belajar timbul dan interaksi siswa terjalin.
0 2 4 6 8 10 12
TUNTAS TIDAK TUNTAS
Series1
1500 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
Tabel.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
PTK Jumlah Siswa Tuntas Tidak Tuntas KBM Siklus I
12 8 4
Siklus II 12 0 70
Berdasarkan tabel hasil belajar siswa di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan peningkatan yang signifikan yang berarti penggunaan flashcard pada mata pelajaran PAI hijaiyah kelas I SDN Panopa mempunyai kemampuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini senanda dengan pendapat Salahudin (2015), ia berpendapat penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih bahan pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diberikan dalam modul pengajaran. Guru juga diharapkan mampu memantau dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Untuk dapat berinovasi dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian Sari dan Kurniaman (2019) yang mengemukakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan metode pembelajaran kartu flash rata-rata mendapat nilai rata-rata sebesar 80.400, lebih tinggi dibandingkan siswa sebelumnya. diajarkan dengan model pembelajaran lainnya atau 69.00.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar keterampilan siswa pada topik pendidikan agama Islam huruf hijaiyah setelah diterapkan sarana flashcard mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi akademik siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas I SDN Panopa akan meningkat. Oleh karena itu, penggunaan materi pembelajaran flashcard dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Selain itu peneliti akan memberikan beberapa saran agar pembelajaran dengan menggunakan alat peraga flashcard dapat meningkatkan keterampilan siswa. Biarkan model ini menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran agar lebih efektif. Selain itu, untuk mengukur keberhasilan pembelajaran pendidikan agama Islam huruf hijaiyah, setiap siswa harus melakukan evaluasi terhadap setiap siswanya setelah menyelesaikan proses pembelajaran. Hal ini untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
1501 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
Referensi
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002.
H.Darmadi. Membaca Yuk”strategi menumbuhkanminat baca pada anak usia dini, n.d.
Harjasujana, A.S. & Damaianti, V.S. Membaca dalam Teori dan Praktik. Bandung:
Mutiara, 2003.
Hj.Ma’rifah. Permainan kartu huruf hijaiyah dalam upaya meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah di kelompok A TK Dharma, n.d.
Jakni. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta, 2017.
Kartini. peningkatan kemampuan anak mengenal huruf melalui metode bermain kartu kata. Bandung: Remaja, 2011.
Khadijah. konsep dasar pendidikan prasekolah. Bandung: citapustaka media perintis, 2012.
Latifah, U. Pengembangan Ketrampilan Bahasa Anak Usia Pra Sekolah. jakarta:
Depdiknas. Anonim, 2012.
Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif,. Bandung: PT Remaja Rosda. Karya, 2007.
Mutiara. “Pendekatan Kualitatif.” www.sarjanaku.com, 2011.
Nazir, Muhammad. Metode Penelitian. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986.
Nurbiana dhieni, Dkk. Metode pengembanagan Bahasa. Jakarta: Un1ersitas Terbuka, 2007.
Sari, E. R. & O. K. (2019). Penggunaan Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas II SDN 067 Pekanbaru. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 82