• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 KUALA PEMBUANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 KUALA PEMBUANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1457 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII

SMPN 3 KUALA PEMBUANG

Subli Ahyati1, Setria Utama Rizal2 SMPN 3 Kuala Pembuang

IAIN Palangkaraya

Email: sublippost@gmail.com, setria.utama.rizal@iain-palangkaraya.ac.id

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah penggunaan media audiovisual pada materi Salat Wajib dapat meningkatkan nilai belajar siswa di Kelas VII SMPN 3 Kuala Pembuang yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII SMPN 3 Kuala Pembuang Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan yang berjumlah 18 siswa. Teknik pengumpulan data melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus nilai rata-rata, ketuntasan belajar (persentase) dan data observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar pada materi sholat wajib di SMPN 3 Kuala Pembuang.

Terlihat perubahan persentase dan rata-rata nilai siswa sebelum dan sesudah tes. Pada periode Pra Siklus rata-rata yang dicapai hanya 61% dengan tingkat ketuntasan 11 siswa dari 18 siswa. Pada Siklus I, nilai capaian siswa meningkat sebesar 72% pada tingkat ketuntasan, dengan sebanyak 13 dari 18 siswa memperoleh nilai di atas KKM 65. Setelah Siklus II, rata-rata terus meningkat hingga persentasenya mencapai 95%. dan tingkat ketuntasan siswa naik dari 17 orang menjadi 18 siswa yang tuntasKata Kunci: hasil belajar, salat wajib, audio visual

Abstract

The purpose of this research is to test whether the use of audiovisual media on the material of Compulsory Prayer can improve the learning value of students in Class VII SMPN 3 Kuala Pembuang which has never been done before. The type of this research is class action research (PTK) and the research subjects are students of class VII SMPN 3 Kuala Pembuang, Seruyan Hilir District, Seruyan Regency, totalling 18 students. Data collection techniques through observation, tests, and documentation. Data analysis techniques using the formula of average value, learning completeness (percentage) and observation data. The results showed that after the use of audiovisual facilities can

(2)

1458 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

improve learning outcomes on the subject of Compulsory Prayer at SMPN 3 Kuala Pembuang. This can be seen from the percentage and average value of students before and after implementation. At the time of the Pre-Cycle, the average value obtained only reached an average of 61% with a percentage of completeness of 11 students out of 18 students. In Cycle I, there was an increase in the learning outcomes of the average value of students by 72% and the percentage of completeness was 13 students out of 18 students who scored above KKM 65. After cycle II, the average score continued to increase to 94%

and the percentage of students' completeness increased by 17 students out of 18 students.

Keywords: learning outcomes, obligatory prayer, audio visual

PEDAHULUAN

Guru harus mampu melaksanakan proses pembelajaran, termasuk menguasai dan menggunakan metode pembelajaran yang diperlukan untuk menyajikan pelajaran kepada siswa.

Setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap pelajaran yang diberikan guru. Guru harus mampu memberikan materi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa dalam suatu pembelajaran.

Menurut Meriyati (2015; 1) guru perlu mengetahui dengan baik dan jelas karakteristik siswa, hal ini bertujuan untuk memudahkan pembelajaran.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id), kata “belajar”

berasal dari kata mengajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang untuk diketahui atau diikuti, sedangkan belajar berarti proses, metode, tindakan.

membuat orang atau makhluk belajar. Sedangkan menurut Nurlinda (2019; 12) yang mengutip Rifa’i dan Anni, “Proses pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara pendidik dengan siswa, atau antar siswa” Sedangkan menurut Sardiman AM yang dikutip oleh Abdul Majid (2019; 269), dengan kata lain pembelajaran adalah interaksi yang mendidik. Dilakukan secara sadar, dengan tujuan pedagogi, untuk mengantarkan siswa menuju kedewasaan.

Sedangkan menurut Hamdani (2012: 239), tujuan pendidikan agama Islam di sekolah adalah menumbuhkankembangkan keimanan dengan cara membina, memelihara dan mengembangkan pengetahuan serta penghayatan, pengalaman, kebiasaan dan pengamalan keislaman siswa agar menjadi Muslim sejati yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT dan makhluk mulia dalam kehidupan pribadi, sosial, berbangsa dan bernegara, serta pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Sedangkan menurut Socrates yang dikutip Majid dan Andayani (2017:30) Tujuan pendidikan yang paling mendasar adalah membimbing seseorang kepada tingkah laku terpuji, mengembangkan potensi kesadarannya,

(3)

1459 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

menanamkan dalam dirinya kepemimpinan dan tanggung jawab. Selain itu menurut Majid (2017; 98), tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah untuk menjamin agar manusia selalu mengikuti kebenaran, jalan yang benar yang telah digariskan oleh Allah SWT. Menjadikan manusia yang taat, melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan.

Sejalan dengan pandangan di atas, maka tujuan akhir Pendidikan Agama Islam (PAI) menekankan pada keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan orang lain, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan alam lingkungannya.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, guru harus memastikan bahwa siswa dapat menikmati pembelajaran yang diberikan oleh guru. Menurut Kristina (2021) proses belajar interaktif dapat mendatangkan banyak manfaat, mulai dari materi yang mudah dicerna hingga minat belajar dalam jangka waktu yang lebih lama. Pembelajaran yang menyenangkan ini berdampak pada dopamin, endorfin dan oksigen di otak.

Guru hendaknya menerapkan banyak metode pembelajaran yang menarik agar siswa tidak cepat bosan saat melakukan proses pembelajaran di kelas.

Umumnya, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) lebih cenderung belajar dengan melihat contoh nyata yang bisa diamati secara langsung.

Observasi di lapangan menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Oleh karena itu, guru menggunakan salah satu sarana yaitu media audio visual untuk meningkatkan hasil pembelajaran pendidikan agama Islam.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana peningkatan kualitas belajar siswa melalui penggunaan media audiovisual pada mata

pelajaran Pendidikan Agama islam yang dapat

meningkatkan kemampuan siswa khususnya pada bidang sholat wajib di kelas VII SMPN 3 Kuala Pembuang

METODE PENELITIAN

Salat Wajib merupakan hal yang paling utama bagi seorang Muslim setelah sahadat. Salat Wajib dipandang sebagai tonggak utama tiang dari seluruh perkara, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:

ُ سْأَر

ُ رْمَلأا

ُ مَلاْس لإا

ُ ه دو مَع َو

ُ ةَلاَّصلا

(4)

1460 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Artinya: “Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” [HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan]

Juga hadits dari ‘Abdullah bin ’Umar radhiyallahu ’anhuma, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

َُى ن

ُ ب

ُ مَلاْس لإا ىَلَع

ُ سْمَخ

ُ ةَداَهَش

ُْنَأ

َُهَل إ َُل

َُّل إ

ُ َّاللّ

َُّنَأ َو اًدَّمَح م

ُ ه دْبَع

ُ ه لو س َر َو

ُ ماَق إ َو

ُ ةَلاَّصلا

ُ ءاَتي إ َو

ُ ةاَك َّزلا

ُ جَح َو

ُ تْيَبْلا

ُ م ْوَص َو

َُناَضَمَر

Artinya: “Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah -bagi yang mampu-, (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” [HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16]

Idealnya, setiap umat Islam hendaknya menunaikan shalat sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW, karena shalat merupakan ciri utama pemeluk agama Islam. Sebagaimana sabda Nabi SAW dari Buraidah, bersabda Rasulullah SAW yang artinya “Ikatan yang dijanjikan antara kami (Muslim) dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat”. (Diriwayatkan oleh al-Tirmizi dan katanya itu hadis hasan sahih, hadis nomor 2545; dan Ibnu Majah, hadis nomor 1069)

Mengingat pentingnya arti sholat dalam Islam, maka setiap pelajar muslim harus dapat mengerjakan sholat dengan baik dan benar. Adapun upaya guru dalam mengajarkan materi shalat melalui beberapa metode antara lain metode konseling (Mauziah), metode demonstrasi, metode audiovisual, dan lain-lain.

Dalam penelitian ini terfokus pada metode audiovisual dengan desain Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart. Metode yang digunakan dalam penelitian upaya peningkatan hasil belajar ini melalui media audiovisual pada siswa kelas VII menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2019:3). Menurut Narbuko (2015;44), penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan bagaimana memecahkan permasalahan yang ada saat ini dengan menggunakan data melalui penyajian, analisis dan interpretasi. Sedangkan menurut Sukamdinata (2017; 72), penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik alam maupun buatan, yang dapat mencakup kegiatan, ciri-ciri, perubahan, hubungan, persamaan dan perbedaan. antara satu fenomena dengan fenomena lainnya.

lainnya.

(5)

1461 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Subjek penelitian ini adalah siswa semester ganjil Kelas VII SMPN 3 Kuala Pembuang yang berjumlah 18 siswa siswa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian awal berdasarkan observasi sebelumnya menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas VII SMPN 3 Kuala Pembuang khususnya pada materi sholat tidak signifikan, meskipun siswa dapat menyaksikan dan berlatih secara langsung. Menurut Ismaiyah (2021:51) Pengajaran materi sholat dengan menggunakan media sebagai media pembelajaran seperti media gambar dan audiovisual juga dilakukan dalam pembelajaran mengamalkan sholat, sehingga proses pembelajaran praktik sholat melalui perilaku anak dilakukan secara sistematis berdasarkan standar pedagogi.

Penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) siklus, yaitu Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dan menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada motivasi belajar anak. Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi Sholat Wajib pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Kuala Pembuang dapat dilihat pada data berikut:

Pra siklus

Tabel I Hasil Pra Siklus

Peningkatan Hasil Belajar Dengan Media Audio Visual pada Materi Salat Wajib

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Amalia Safitri 64 Belum Tuntas

2. Delima 68 Tuntas

3. Diki Saputra 82 Tuntas

4. M. Faizal Furqon 63 Belum Tuntas

5. M.Bayu Hairian 72 Tuntas

6. Muhammad Fauzi FM 64 Belum Tuntas

7. Muhammad Subli Al Hadi 68 Tuntas

8. Nada Tussa'diah 71 Tuntas

9. Nahdiatus Syifa 68 Tuntas

10. Nazwa Adelia 64 Belum Tuntas

11. Norhidayatussifa 66 Tuntas

12. Pemi Rahayu 82 Tuntas

13. Rahmah Hayati 71 Tuntas

(6)

1462 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

14. Rahmania Ulfa 68 Tuntas

15. Resha Claudia 63 Belum Tuntas

16. Sap Poan 61 Belum Tuntas

17. Suwai Datul Aslamiyah 62 Belum Tuntas

18. Tiana 81 Tuntas

Tabel II

Persentasi Hasil Evaluasi Nilai Materi Salat Wajib Kategori Jumlah

Siswa

Rentang Persentasi Keterangan

Baik Sekali 3 Siswa 81-100 17 % Tuntas

Baik 8 Siswa 65-80 44 % Tuntas

Cukup 7 Siswa 51-64 39 % Belum Tuntas

Kurang 0 0-50 0 % Belum Tuntas

Jumlah 18 Siswa 100 %

DIAGRAM HASIL EVALUASI NILAI MATERI SALAT WAJIB

Pada observasi awal tersebut terlihat masih minimnya motivasi anak dalam materi Salat Wajib, salah satu penyebab adalah kurangnya metode atau model yang digunakan dalam pembelajaran dimaksud. Refleksi ini berdasarkan pemaparan data yang tercantum di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Sebanyak 61% (enam puluh satu persen) atau 11 (sebelas) siswa yang dikatakan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

81-100 65-80 51-64 0-50

PERSENTASI HASIL EVALUASI NILAI PRASIKLUS

Pra Siklus

(7)

1463 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

tuntas, sedangkan sisanya sebanyak 7 (tujuh) orang atau 39% (tiga puluh sembilan persen) tidak tuntas. Hasil ini belum bisa dikatakan ideal karena masih kurang dari 75% (tujuh puluh lima persen).

SIKLUS I

Berpedoman dari data Pra siklus, peneliti melakukan analisa data dari penerapan metode Audio Visual pada Materi Salat Wajib yang berdasarkan pada hasil observasi, tes formatif, catatan lapangan dan dokumentasi di SMPN 3 Kuala Pembuang.

Tabel III Hasil Siklus I

Peningkatan Hasil Belajar Dengan Media Audio Visual pada Materi Salat Wajib

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Amalia Safitri 70 Tuntas

2. Delima 72 Tuntas

3. Diki Saputra 83 Tuntas

4. M. Faizal Furqon 64 Belum Tuntas

5. M.Bayu Hairian 72 Tuntas

6. Muhammad Fauzi FM 67 Tuntas

7. Muhammad Subli Al Hadi 68 Tuntas

8. Nada Tussa'diah 71 Tuntas

9. Nahdiatus Syifa 80 Tuntas

10. Nazwa Adelia 64 Belum Tuntas

11. Norhidayatussifa 66 Tuntas

12. Pemi Rahayu 83 Tuntas

13. Rahmah Hayati 71 Tuntas

14. Rahmania Ulfa 68 Tuntas

15. Resha Claudia 63 Belum Tuntas

16. Sap Poan 61 Belum Tuntas

17. Suwai Datul Aslamiyah 62 Belum Tuntas

18. Tiana 83 Tuntas

Tabel IV

Persentasi Hasil Evaluasi Nilai Materi Salat Wajib Siklus I

(8)

1464 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Kategori Jumlah Siswa

Rentang Persentasi Keterangan

Baik Sekali 4 Siswa 81-100 22 % Tuntas

Baik 9 Siswa 65-80 50 % Tuntas

Cukup 5 Siswa 51-64 28 % Belum Tuntas

Kurang 0 0-50 0 % Belum Tuntas

Jumlah 18 Siswa 100 %

DIAGRAM HASIL EVALUASI NILAI MATERI SALAT WAJIB SIKLUS I

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar pada siklus I setelah dilakukan tindakan mengalami peningkatan. Rerata dan persentase ketuntasan belajar meningkat dibandingkan data awal, yaitu dari ketuntasan pra siklus sebesar 61% menjadi 72% tuntas. Namun ketuntasan Siklus 1 masih belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan, yaitu 85% dari siswa yang tuntas sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya.

0%

20%

40%

60%

80%

81-100 65-80 51-64 0-50

PERSENTASI HASIL EVALUASI NILAI SIKLUS I

Siklus I

(9)

1465 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

SIKLUS II

Tabel V Hasil Siklus II

Peningkatan Hasil Belajar Dengan Media Audio Visual pada Materi Salat Wajib

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Amalia Safitri 71 Tuntas

2. Delima 73 Tuntas

3. Diki Saputra 87 Tuntas

4. M. Faizal Furqon 70 Tuntas

5. M.Bayu Hairian 80 Tuntas

6. Muhammad Fauzi FM 71 Tuntas

7. Muhammad Subli Al Hadi 71 Tuntas

8. Nada Tussa'diah 72 Tuntas

9. Nahdiatus Syifa 82 Tuntas

10. Nazwa Adelia 71 Tuntas

11. Norhidayatussifa 70 Tuntas

12. Pemi Rahayu 85 Tuntas

13. Rahmah Hayati 71 Tuntas

14. Rahmania Ulfa 70 Tuntas

15. Resha Claudia 70 Tuntas

16. Sap Poan 64 Belum Tuntas

17. Suwai Datul Aslamiyah 69 Tuntas

18. Tiana 85 Tuntas

Tabel VI

Persentasi Hasil Evaluasi Nilai Materi Salat Wajib Siklus II Kategori Jumlah

Siswa

Rentang Persentasi Keterangan

Baik Sekali 4 Siswa 81-100 28 % Tuntas

Baik 13 Siswa 65-80 67 % Tuntas

Cukup 1 Siswa 51-64 6 % Belum Tuntas

Kurang 0 0-50 0 % Belum Tuntas

Jumlah 18 Siswa 100 %

(10)

1466 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

DIAGRAM HASIL EVALUASI NILAI MATERI SALAT WAJIB SIKLUS II

KESIMPULAN

GRAFIK RATA-RATA KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA

A.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran PAI pada siklus II telah mangalami peningkatan. Pada siklus II peningkatan aktivitas siswa mencapai 95% dengan nilai rata-rata kelas adalah 74.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada siklus II aktivitas belajar, dan

0%

20%

40%

60%

80%

81-100 65-80 51-64 0-50

PERSENTASI HASIL EVALUASI NILAI SIKLUS II

Siklus II

66 67 68 69 70 71 72 73 74 75

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Rata-rata Hasil Belajar Siswa

Rata-rata Hasil Belajar Siswa

(11)

1467 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

hasil belajar PAI sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang telah diterapkan yaitu 85% untuk aktivitas belajar dan ketuntasan belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2019. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Abdul Majid. 2019. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung, Remaja Rosdakarya.

https://kbbi.web.id/ajar. akses 20/08/2023. jam 23.15 WIB

https://www.detik.com/edu/edutainment/d-5849804/10-cara-mengajar-yang- menyenangkan-dan-tak-bikin-bosan. Akses 20/08/2023. Jam 24.14 WIB Ismaiyah, Nurul. 2021. Peran Guru Dalam Pembelajaran Praktik Shalat Melalui

Pembiasaan Perilaku di PAUD. Madura. IAIN Madura

Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2017. Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Islam. Bandung, Remaja Rosdakarya

Narbuko, Cholid & Achmadi, Abu. 2015. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurlinda. 2019. Artikel Penerapan PBL Dapat Meningkatkan Hasil Belajar SiswaPada Pelajaran Ekonomi. Medan. Unimed.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Meriyati. 2015. Memahami Karakterisitik Anak Didik. Lampung. IAIN Raden Intan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual pada materi Pendidikan agama islam

Skripsi dengan judul “Pemanfaatan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas VIII Sekolah