i
HASIL
EVALUASI PENINGKATAN KELAS KEMAMPUAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) TINGKAT KABUPATEN
KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2020
OLEH : ROSDIANA, S.Pt
(FUNGSIONAL KABUPATEN)
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Laporan Evaluasi Pelaksanaan Klasifikasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tingkat kabupaten Kepulauan Selayar dapat diselesaikan.
Dalam rangka mengoptimalkan tugas dan fungsi BPP maka Kementerian Pertanian mengeluarkan kebijakan bahwa BPP merupakan Pos Simpul koordinasi, Sinkronisasi Program dan pelaksanaan pembangunan pertanian di kecamatan serta sekaligus berperan sebagai pusat data dan informasi bagi pihak terkait.
Untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut maka diperlukan adanya pengklasifikasian BPP agar lebih mudah melakukan pembinaan dan pemberdayaan.
Kami menyadari bahwa isi dari laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat harapkan. Semoga hasil evaluasi ini dapat dijadikan acuan dalam pembinaan.
Benteng, 09 Nopember 2020
Tim Penyusun
1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian serta sekaligus merupakan cermin keberhasilan pembangunan pertanian di wilayah kecamatan.
Sebagai penjabaran UU No. 16 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2014 Tentang Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehutanan, kementerian Pertanian mengambil kebijakan menjadikan BPP sebagai Pos Simpul Koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian di wilayah kecamatan yang berbasis Kawasan komoditi unggulan. Selain itu BPP merupakan pusat data dan informasi bagi petani dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan usaha pertanian di wilayah kecamatan.
Namun demikian sampai saat ini, keberadaan BPP umumnya masih belum dapat melaksanakan fungsinya secara optimal yang disebabkan antara lain : 1) terbatasnya dukungan sarana, prasarana dan pembiayaan; 2) terbatasnya fasilitasi penyediaan
dan penyebaran informasi; 3) terbatasnya jumlah dan kualitas penyuluh, 4) terbatasnya fasiitasi peningkatan kapasitas penyuluh pertanin, dan 5) terbatasnya
fasilitasi proses pembelajaran (percontohan dan model usaha tani). Oleh karena itu kelembagaan BPP perlu di perkuat dan diberdayakan agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal.
Agar upaya penguatan dan pemberdayaan BPP berjalan efektif dan efisien maka dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat kemampuan dan klasifikasi kondisi dan potensi dari setiap BPP sehingga dapat dijadikan dasar dalam melakukan pembinaan selanjutnya.
B. Tujuan
- Untuk mengetahui tingkat kemampuan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
- Untuk mengetahui kondisi dan potensi BPP sebagai dasar perumusan kebijakan dalam melakukan pembinaan.
C. Sasaran
Sasaran evaluasi adalah semua BPP yang ada di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar yang dilakukan oleh masing-masing Kepala BPP secara mandiri dan selanjutnya diverifikasi oleh Tim Evaluasi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
2 PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI
A. Waktu Pelaksanaan
Evaluasi dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 dengan melakukan kunjungan ke Balai Penyuluhan pertanian kecamatan untuk melihat secara langsung kondisi dari BPP dan melakukan verifikasi instrument evaluasi yang telah dilakukan oleh Kepala BPP.
B. Mekanisme Evaluasi
- Kepala BPP Bersama-sama dengan penyuluh yang ada di wilayah BPP melakukan klasifikasi melalui identifikasi dan pengisian instrument evalausi secara mandiri, - Tim evalauasi dari Kabupaten yang dibentuk oleh Kepala Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyampaikan informasi dan memverifikasi hasil evaluasi dari kecamatan, 2. Menelaah dan menganalisis hasil verifikasi lapangan BPP di wilayah kerjanya, 3. Tim evaluasi menghitung dan mentabulasi nilai akhir hasil rekapitulasi dari
masing-masing BPP.
- Tim evaluasi menyampaikan hasil evaluasi kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan,
- Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mengusulkan hasil klasifikasi BPP kepada Bupati untuk ditetapkan lebih lanjut dalam Keputusan Bupati.
- Berdasarkan Surat Keputusan Bupati tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memberikan sertifikat yang dilengkapi dengan tanda berwarna sesuai dengan kelas kemampuan BPP, yaitu : merah untuk kelas Pratama, Kuning untuk Kelas Madya, Hijau untuk kelas Utama dan Coklat untuk kelas Aditama.
C. Pelaksana
Pelaksana evaluasi adalah Tim evaluasi yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang terdiri dari unsur pejabat struktural dan pejabat fungsional penyuluh pertanian Kabupaten/Kota.
D. Biaya
Biaya yang digunakan dalam penyelenggaraan evaluasi ini bersumber dari APBD II melalui DIPA Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2020.
E. Aspek Evaluasi
Klasifikasi BPP dilaksanakan berdasarkan penilaian beberapa aspek yaitu : Aspek Kelembagaan, aspek ketenagaan, aspek penyelenggaraan, aspek sarana dan prasarana serta aspek pembiayaan.
3 HASIL PELAKSANAAN EVALUASI
A. Klasifikasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Berdasarkan Evaluasi yang dilakukan terhadap 10 BPP yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar (Hasil rekapitulasi terlampir) maka klasifikasi BPP adalah sebagai berikut
No. Nama BPP Nilai Kelas Kemampuan
1 Bontomatene 566 Madya
2 Buki 481 Madya
3 Bontomanai 594 Madya
4 Benteng-Bontoharu 622 Madya
5 Bontosikuyu 597 Madya
6 Pasimasunggu 472 Pratama
7 Pasimasunggu Timur 468 Pratama
8 Pasimarannu 456 Pratama
9 Pasilambena 432 Pratama
10 Takabonerate 426 Pratama
Hasil penilaian di atas menunjukan bahwa baru 40% BPP yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar berada pada kelas madya sedang 60% masih berada pada kelas pratama dan belum ada BPP yang berada pada kelas Utama dan Aditama. Hasil penilaian tersebut merupakan gambaran kinerja dari BPP dan hal ini akan menjadi dasar dalam melakukan pembinaan serta merumuskan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan dan menaikkan kelas BPP ke jenjang yang lebih tinggi di masa yang akan datang.
B. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam upaya peningkatan kelas kemampuan BPP adalah : 1. Terbatasnya jumlah penyuluh sehingga tugas-tugas penyuluh di BPP seperti
urusan programa, sumberdaya dan supervise masih dilakukan oleh penyuluh yang menangani wilayah kerja.
2. Sarana dan prasarana yang seharusnya dimiliki oleh BPP untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya kurang memadai terutama alat bantu penyuluhan dan sarana pengolahan lahan BPP yang digunakan sebagai lahan 3. Kurangnya dukungan dana sehingga umumnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan
di BPP dibiayai secara swadaya oleh Kepala BPP Bersama dengan penyuluh di wilayah tersebut
4 A. Rencana Tindak Lanjut
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi maka akan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan pengaturan penyuluh dimana satu desa satu penyuluh dan jika ada yang memiliki 2 penyuluh dalam satu desa maka yang satu ditempatkan di kecamatan sebagai fungsional kecamatan yang akan menangani urusan dan tugas di BPP.
2. Mengusulkan anggaran baik melalui dana APBD II, APBD I dan APBN untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada di BPP sesuai dengan standar minimal yang harus dipenuhi.
3. Melakukan pelatihan-pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas penyuluh sehingga dapat melakukan tugas-tugas di bidang penyuluhan pertanian dengan efektif dan efisien.
5 PENUTUP
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) merupakan kelembagaan penyuluhan di tingkat kecamatan yang akan dijadikan sebagai pusat data dan informasi bagi petani dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan usaha pertanian di wilayah kecamatan. Disamping itu BPP juga merupakan Pos simpul koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian di wilayah kecamatan yang berbasis Kawasan dengan komoditas unggulan.
Agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya maka BPP harus diperkuat dan diberdayakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimilikinya. Sebagai dasar pembinaan maka dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat kemampuan BPP yang akan dijadikan acuan dalam perumusan kebijakan.
6 LAMPIRAN : FOTO KEGIATAN PENILAIAN BPP TAHUN 2020
1. Penilaian di BPP Kec. Benteng-Bontoharu
2. Penilaian di BPP Kecamatan Bontomatene
3. Penilaian di BPP Kecamatan Bontomanai
7 4. Penilaian di BPP Kecamatan Pasimasunggu Timur
5. Penilaian di BPP Kecamatan Pasimasunggu