• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)

N/A
N/A
taufik bukahari

Academic year: 2024

Membagikan "Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi B. Perencanaan keselamatan konstruksi

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

B.2. Rencana tindakan (sasaran & program) B.3. Standar dan peraturan perundangan C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C.1. Sumber Daya C.2. Kompetensi C.3. Kepedulian C.4. Komunikasi

C.5. Informasi Terdokumentasi D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

D.2. Kesiapan dn Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan evaluasi E.2. Tinjauan manajemen

E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

(2)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

A. Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam keselamatan konstruksi A1. Kepedulian Pimpinan terhadap isu eksternal dan internal

CV. MITRA JAYA ABADI yang bergerak di bidang jasa konstruksi berkomitmen dan peduli terhadap keselamatan konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi dengan langkah langkah sebagai berikut :

1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi dan membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh pelaksanaan konstruksi

2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga kerja maupun masyarakat didalam lingkungan kerj konstruksi

3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi berdasarkan perundang- undangan yang berlaku dalam keselamatan konstruksi nasional

4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerjadan pencemaran lingkungan

5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan

Pandeglang, 06 Oktober 2021 CV. MITRA JAYA ABADI

FIKI HERDIANSYAH

Direktur

(3)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

A.2. Komitmen keselamatan konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : F I K I H E R D I A N S Y A H Jabatan : D i r e k t u r

Bertindak untuk : CV. MITRA JAYA ABADI

dalam rangka memenuhi Komitmen keselamatan konstruksi pada pekerjaan Pembangunan Ruang Kelas SKh Negeri 03 Kab. Lebak (3 Ruang (RKB) yang ditemderkan oleh Pokja. 1950-DINDIKBUD-PK/BPBJ/2021, dengan ini apabila perusahaan saya menjadi pemenang maka saya berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;

2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;

3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;

4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;

5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;

6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP) dan 7. Memenuhi 9 (Sembilan ) Komponen biaya Penerapan

SMKK

Pandeglang, 06 Oktober 2021 CV. MITRA JAYA ABADI

FIKI HERDIANSYAH

Direktur

(4)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

B. Perencanaan keselamatan konstruksi

CV. MITRA JAYA ABADI sebagai penyedia jasa pada paket Pekerjaan Pembangunan Ruang Kelas SKh Negeri 03 Kab. Lebak (3 Ruang (RKB) membuat identifikasi bahaya, Penilaian resiko, skala prioritas,

pengendalian resiko, penanggungjawab untuk diserahkan, dibahas dan disetujui PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak sesuai lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.

Penyususan identifikasi bahaya, penilaian resiko, skala Prioritas,

Pengendalian Resiko K3 dan penanggung jawab K3 terdapat pada

table berikut ini :

(5)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3 Nama Perusahaan : CV. MITRA JAYA ABADI

Kegiatan : Pembangunan Ruang Kelas SKh Negeri 03 Kab. Lebak (3 Ruang (RKB) Lokasi : Kab. Lebak

Tanggal Dibuat : Pandeglang, 06 Oktober 2021

No

DESKRIPSI RISIKO

PERSYARATAN PEMENUHAN

PERATURAN

PENGENDALIAN AWAL

PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENGEND ALIAN LANJUTA

N

PENILAIAN SISA RISIKO

KETERANG URAIAN AN

PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA(Skenario

Bahaya) JENIS BAHAYA

(Tipe Kecelakaan)

KEMUNGKI

NAN (F) KEPARAH

AN (F) NILAI RISIKO (F

X A)

TINGKAT RISIKO

(TR)

KEMUNG KINAN

(F)

KEPARAH

AN (A) NILAI RISIKO (F X A)

TINGKA T RISIKO

(TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. Pekerjaan Pembersihan Lahan

- Terkena Alat Berat Terjatuh dari Alat Berat

Luka ringan/

sedang / bera

Permenaker 01/1980 dan Aturan lainnya tenntang SMK3/K3 Proyek Konstruksi

Memakai APD (helm, sepatu safety, sarung tangan, masker,

dan kacamata kerja)

4 4 8 Kecil Membua

t Laporan

dan menyia

pkan standari sasi K3, Member

ikan briefing sosialis

asi tentang keselam

atan kerja

N/A N/A N/A N/A

(6)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

Membu Laporan at

(7)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3 Nama Perusahaan : CV. MITRA JAYA ABADI

Kegiatan : Pembangunan Ruang Kelas SKh Negeri 03 Kab. Lebak (3 Ruang (RKB) Lokasi : Kab. Lebak

Tanggal Dibuat : Pandeglang, 06 Oktober 2021

NO PENGENDALIAN RISIKO

SASARAN PENGENDALIAN RISIKO

SASARAN KHUSUS

PROGRAM

URAIAN TOLOK UKUR URAIAN

KEGIATA N

SUMBER DAYA

JADWAL PELAKSANAAN

BENTUK

MONITORING INDIKATOR PENCAPAI

AN PENANGGUN

G JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1

Memakai APD (helm, sepatu safety, sarung tangan, masker, dan kacamata

kerja)

Tersedia Metode Kerja dan instruksi kerja (Arahan k-3)

Memahami Dengan Baik Tentang Resiko dan Insiden Dalam K-3 Serta Pertolongan Pertama

Pembuatan Papan Nama Proyek

1 Rambu dan barikade 2 SDM sesuai dengan kebutuhan 3 Masker, sepatu, Helm keselamatan, pelindung kepala

Sesuai Jadwal

PelaksanaanCheklist 100 % sesuai standart

Petugas K-3 / Ahli K3

(8)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

B3. Standar dan peraturan perundangan

LANDASAN HUKUM

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

❖ UU No. 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja

❖ UU No. 20/1992 Tentang kelistrikan

❖ UU No. 23/1992 Tentang Kesehatan

❖ UU No. 18/1999 Tentang Jasa Konstruksi

❖ UU No. 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan

❖ Permenaker No. 01/MEN/1980 Tentang K3 Konstruksi Bangunan

❖ SKB Menaker & PU 1986 Tentang K3 Konstruksi

❖ Permenaker No.5/1996 Tentang SMK3

❖ Inst Menaker No.01/1992 Tentang Pemeriksaan Unit Organisasi K3

❖ SK Dirjen PPK No.20DJPPK/VI/2004 - Tentang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja

❖ PP No. 29 Tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

❖ PERMEN PU No.09/PER/2008 Pedoman Sitem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

❖ PP Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3

(9)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

JADWAL PROGRAM KOMUNIKASI

NO JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU

PELAKSANAAN

1. Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety induction)

Penjelasan kepada tenaga kerja baru tentang keselamatan kerja konstruksi

Jam 08.00-16.00 WIB

2.

Pertemuan pagi hari (safety morning)

Penjelasan bahaya keselamatan kerja konstruksi

sebelum mulai kerja

Jam 07.30-08.00 WIB

3. Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox meeting)

Penjelasan mingguan tentang keselamatan kerja konstruksi berdasarkan kelompok kerja

Jam 15.00-16.00 WIB

4. Rapat Keselamatan Konstruksi

(construction safety meeting) Penjelasan bulanan tentang

keselamatan kerja konstruksi Jam 08.00-09.00 WIB

(10)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

C1 SUMBER DAYA

STRUKTUR ORGANISASI K3 KONSTRUKSI

PENANGGUNG JAWAB

PETUGAS K3

KEBAKARAN

EMERGENCY/KEDARURATAN P3K

(11)

RENCANA KESELAMATAN KOSNTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PEMBINA K3 (P2K3)

i i Ketua P2K3

Direktur

Wakil Ketua Manajer

Proyek

Sekertaris Manajer Keuangan

Anggota Wakil Pekerja Anggota

Petugas K3

(12)

STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT

Peran Wewenang dan Tanggung Jawab

Ketua 1 . B e r s a m a p e n g g u n a J a s a m e m b e n t u k S a t u a n T u g a s ( S a t g a s ) C o v i d - 1 9 ;

2. Menentukan dan memutuskan kebijakan Tanggap Darurat Perusahaan;

3. Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana dan prasarana tanggap darurat perusahaan;

4. Mengundang seluruh partisipasi pekerja dan pegawai perusahaan untuk melangsungkan latihan tanggap darurat lokasi proyek;

5. Menjadwalkan rutin maupun non rutin unit tanggap darurat;

6. Menyusun rencana pemulihan keadaan darurat perusahaan.

P3K 1. Koordinator P3K mengkoordinasikan kinerja

semua regu unit tanggap darurat.

2. Regu P3K Melaksanakan tindakan P3K, melaporkan segala kekurangan/ kerusakan sarana dan prasarana P3K kepada kordinator maupun ketua unit tanggap darurat.

3. Melaporkan kepada kordinator dan ketua bilamana terdapat korban yang memerlukan tindakan medis lanjut pihak ke tiga diluar

KETUA

P3K

EVAKUASI KEBAKARAN KOMUNIKASI

(13)

lingkungan proyek.

Evakuasi 1. Regu evakuasi memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan efektif dan melaporkan segala kekurangan/ kerusakan sarana dan prasarana evakuasi kepada kordinator maupun ketua unit tanggap darurat

Kebakaran 1. Regu pemadam kebakaran menggunakan semua sarana secara aman, selamat dan efektif dan melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana pemadam api kepada kordinator maupun ketua unit tanggap darurat Komunikasi 1. Komunikasi internal dan eksternal untuk

memastikan alur komunikasi antar regu unit Tanggap Darurat dapat dilangsungkan secara baik dan lancar

2. Menghubungi pihak eksternal terkait untuk kepentingan tanggap darurat (kepolisian/warga) 3. Melaksanakan tindakan keamanan internal

maupun eksternal selama berlangsungnya tanggap darurat

(14)

CV. MITRA JAYA ABADI berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi dilingkungan kerja dengan mentaati ketentuan dan perundangan K3 termasuk memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian bidang masing-masing.

STANDARD OF OPERATING PROCEDURE (SOP)

No. Dok : Dok.Pil/19868099/Pokja.1950- DINDIKBUD-PK/BPBJ/2021

Tgl. Terbit : 01 Oktober 2021 No. Revisi : 00

Hal : ½

1. T UJ UA N

Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pegawai pada CV. MITRA JAYA ABADI.

2. RUANG LINGKUP

Prosedur in i dilaksanakan dalam lingkup kegiatan k ompetensi pegawai pada CV. MITRA JAYA ABADI, meliputi : Usulan program peningkatan kompetensi pegawai, Pembentukan tim, Penentuan peserta, Pelaksanaan kegiatan peningkatan Kompetensi Karyawan.

3. REFERENSI

a. Pedoman Mutu;

b. Prosedur Penerimaan Karyawan.

4. ISTILAH DAN DEFINISI

Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Pedoman Mutu, SOP, Instruksi Kerja serta dokumen lainnya diuraikan secara rinci sesuai SMM ISO 9001:2008, diurutkan berdasarkan abjad dituangkan pada Lampiran Istilah dan Definisi.

5. DIAGRAM ALIR, DOKUMEN DAN KETERANGAN KEGIATAN (T prosedur ini).

ercantum pada halaman 2/2

6. FORM

a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai b. Daftar hadir peserta;

c. Jadwal kegiatan;

d. Form evaluasi.

;

7. INSTRUKSI KERJA 8. REKAMAN MUTU

a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai b. Daftar hadir peserta

c. Jadwal kegiatan

d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan

(15)

STANDARD OF OPERATING PROCEDURE (SOP)

No. Dok : Dok.Pil/19868099/Pokja.1950- DINDIKBUD-PK/BPBJ/2021

Tgl. Terbit : 01 Oktober 2021

No. Revisi : 00 Hal : 2/2 PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN

1. Peningkatan Kompetensi pegawai berupa diklat, seminar, workshop, dll.

2. Sesuai dengan kebutuhan untuk pemenuhan atau peningkatan kompetensi 3. Bila tidak disetujui

ditunda atau dibatalkan 4. SK diedarkan menggunakan

Bukti Serah Terima

5. Diedarkan ke staf

administrasi atau pegawai yang terkait

6. Identitas pendaftar lengkap 7. Dilaksanakan sesuai jadwal

dan tepat waktu 8. Sertifikat/Piagam dll.

Digandakan diserahkan ke subbag kepegawaian dan keuangan, dan arsip pegawai yang bersangkutan sebagai bahan portofolio yang diperbaharui/ diinput pada data pribadi pegawai dan pada Form Kompetensi Personil, paling lambat 1 minggu setelah kegiatan Surat Undangan, Agenda

Rapat, Notulasi & Bukti Serah Terima

Surat Persetujuan dan Proposa, Identifikasi &

Rangkuman Kebutuhan Peningkatan Kompetensi

Sesuai Program Kerja

SK Panitia

Surat Edaran

Dokumentasi

Sertifikat/Piagam Laporan Pelaksana & Pertanggung Jawaban Keuangan, Form Kompetensi

1. Daftar Hadir 2. Naskah Pelatihan

3. ID Card 1. Formulir Pendaftaran

2. Daftar Rekapitulasi

(16)

C.3. Kepedulian

Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan, menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 dan pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi.

Program Kepedulian Keselamatan Konstruksi sebagai berikut:

Penyedia Jasa : CV. MITRA JAYA ABADI

Nama Paket : Pembangunan Ruang Kelas SKh Negeri 03 Kab. Lebak (3 Ruang (RKB) Kab. Pandeglang

NO URAIAN BULAN BULAN BULAN ... ... KETERANGAN

1 2 3

1. Seluruh pekerjaan terukur dan terpantau dalam pelaksanaan pemenuhan standar K3

konstruksi dan Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19

NP NP NP

2. Program pemeriksaan dan pengawasan secara periodik dalam mengindetifikasi bahaya kecelakaan dan sakit akibat kerja

NP NP NP

3. Melaksanakan sosialisasi

NP NP NP

terhadap lingkungan masyarakat sekitar area pekerjaan yang berpeluang terhadap potensi bahaya di lokasi kerja

4. Melakukan rapat rutin manajemen proyek sebagai bahan evaluasi dalam setiap risiko bahaya yang muncul di tempat kerja

NP NP NP

5. Memfasilitasi terhadap

NP NP NP

kebutuhan bahan utilitas dan tenaga kerja serta peralatan pendukung sesuai rencana keselamatan konstruksi

(17)

1. TUJUAN

Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi- infomasi lingkungan hidup, keselamatan, dan m e n e r a p k a n P r o t o k o l Kesehatan Covid-19 kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif.

2. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi CV. MITRA JAYA ABADI dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-hal yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.

3. DEFINISI

Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja yang meliputi :

Peraturan perundangan K3 Indonesia dan Internasional;

Standar Nasional Indonesia dan Internasional;

Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual;

Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja;

Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen;

Prosedur dan instruksi kerja K3;

Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, pelatihan-pelatihan K3;

Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda/ peringatan K3 lainnya;

Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3.

Internal Perusahaan yaitu semua karyawan/pekerja (karyawan/pekerja bulanan, harian tetap, harian borongan maupun harian musiman) yang terkait dengan kegiatan operasi proyek CV. MITRA JAYA ABADI Eksternal Perusahaan yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan operasi CV. MI T RA J A Y A A B A DI , seperti dalam penyediaan pasokan barang/ material maupun jasa (supplier/ pemasok barang, kontraktor/ sub kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung ke lingkungan operasi CV. MITRA JAYA ABADI maupun penyediaan informasi K3 kepada- kepada instansi- instansi pemerintah yang terkait dan berwenang. Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapai dan peluang untuk perbaikan penerapan, pengembangan, dan pemeliharaan Sistem manajemen K3.

4. REFERENSI

Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3, elemen 3.1.4. dan 3.2.1

ISO 14001:2004, Environmental Management System, klausul 4.4.3 OHSAS 18001:1999, OHS Management System, klausul 4.4.3

EHS Management System Manual CV. MITRA JAYA ABADI

(18)

5. PROSEDUR 5.1. Tanggung Jawab

Manajer Proyek bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal maupun eksternal perusahaan ( Dinas Tenaga Kerja Propinsi/ Kab./ Kotamadya/ Dinas Kesehatan Propinsi/ Kabupaten/ Kotamadya, dan instansi/ institusi lain terkait berkaitan dengan aspek K3 ) yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan perundangan, standar, dan informasi K3 lainnya senantiasa up to date/ terbaru dan dikomunikasikan/ diinformasikan pada dinas terkait didalam lingkungan operasi CV. MITRA JAYA ABADI.

Petugas K3 bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan ketentuan K3 CV.

HABIL PURTA MANDIRI Kepada supplier/ pemasok dan kontraktor/sub kontraktor yang akan memasok barang atau jasa / bekerja dilingkungan proyek CV. MITRA JAYA ABADII. Dan bertanggung jawab untuk menyediakaan sarana-sarana dan penyebarluasan informasi-informasi K3 kepada seluruh pekerja yang ada di Lingkungan Proyek.

5.2. Komunikasi

5.2.1. Komunikasi Internal

Para pekerja CV. MITRA JAYA ABADI diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta pelaksanaannya dilingkungan Proyek CV. MITRA JAYA ABADI, melalui kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya dikoordinir oleh Manajer Proyek.

Para pekerja CV. MITRA JAYA ABADI mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (keselamatan dan kesehatan kerja), hasil rapat-rapat P2K3, perubahan-perubahan pada prosedur/ instruksi kerja, penyelesaian masalah/ keluhan K3, program-program dan kinerja K3 CV. MITRA JAYA ABADI.

Informasi ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan/ briefing K3 harian/

mingguan atau melalui papan pengumuman internal perusahaan);

Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh Petugas K3 kepada tiap Mandor/ Kepala Tukang/ sebagai SMR-Safety Management Representatif;

Laporan hasil kegiatan inspeksi K3 di area proyek sebagai salah satu bahan yang akan dibahas dalam rapat bulanan/ rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan dilaporkan kepada Mandor/ Kepala Tukang / serta seluruh pekerja lainnya.

Tanda-tanda peringatan K3 (papan pengumuman, banner, label, dll) disediakan oleh perusahaan dengan terlebih dahulu masing-masing Manajer Proyek dan Petugas K3 melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko di lokasi pekerjaan disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3.

(19)

Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup CV. MITRA JAYA ABADI, maka dibuat daftar penyebarluasan informasi K3 (contoh dapat dilihat pada lampiran).

5.2.2. Komunikasi Eksternal

Manajer Proyek dapat menghubungi instansi-instansi terkait (misal: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/ Kotamadya, Dinas Kesehatan dan sebagainya) untuk mendapatkan informasi terkini mengenai peraturan perundangan berkaitan dengan K3 di Indonesia.

Setiap 3 bulan sekali CV. MITRA JAYA ABADI, melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat, dimana laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris P2K3.

Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan oleh Petugas K3 dan disampaikan kepada Manajer Proyek, Ketua P2K3 tembusannya kepada pihak Dinas Tenaga Kerja setempat.

Petugas K3 berkewajiban memberikan informasi kepada setiap tamu yang akan memasuki area pekerjaan di lingkungan operasi CV. MITRA JAYA ABADI tentang Kebijakan Terpadu (Kualitas, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Peraturan-peraturan umum K3 dan prosedur menghadapi keadaan darurat.

Petugas K3 yang di tunjuk/ ditugaskan pada area lokasi pekerjaan berkewajiban memberikan informasi-informasi K3 dan prosedur tanggap darurat yang berlaku di area tersebut kepada setiap tamu yang akan masuk ke area proyek tersebut.

Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat/ emergency yang terjadi di lokasi proyek diatur dan mengikuti prosedur komunikasi tanggap gawat darurat.

5.2.3. Alat dan Media Komunikasi

Alat dan Media komunikasi yang digunakan dapat berupa dan tidak terbatas hanya pada alat dan media sebagai berikut :

Meeting ( townhall, P2K3, dsb.) Briefing

Papan pengumuman Pelatihan atau kursus

(20)

5.3. Konsultasi K3

Konsultasi ini bisa dilakukan di internal CV. MITRA JAYA ABADI untuk melibatkan karyawan maupun dengan pihak eksternal, Instansi Pemerintah terkait, perusahaan asuransi, konsultan K3, dsb.

Beberapa contoh konsultasi K3 adalah :

Konsultasi dengan wakil karyawan/ pekerja dalam pembuatan kebijakan K3;

Konsultasi dengan karyawan yang ahli maupun dengan pihak eksternal untuk pemenuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya;

Konsultasi dengan pihak konsultan eksternal untuk usaha-usaha peningkatan perilaku dan kinerja karyawan terkait dengan K3.

5.4. Motivasi dan Kesadaran

Komunikasi dan konsultasi K3 tersebut akan meningkatkan motivasi dan kesadaran semua orang baik karyawan maupun pihak ketiga yang berada di area proyek CV. MITRA JAYA ABADI untuk menerapkan, mengembangkan, dan memelihara sistem manajemen K3 untuk memperbaiki kinerja K3 secara menyeluruh.

(21)

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

Tabel Contoh. Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety

Analysis)

Nama Pekerja : OZI AZOZI

Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Ruang Kelas Baru SKh.

Negeri

03 Kab. Lebak 3 Ruang Kelas RKB Waktu Pelaksanaan : 60 Hari Kalender Sejak SPMK

Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1 Helm/Safety Helmets 11 Rompi Keselamatan/Safety Vest

2 Sepatu/Saftey Shoes 12 MAsker Pernafas/Respratory

3 Sarung Tangan /Safty Gloves

Masker 13 Pelindung WajahLas/Face Welding Shield

4 Body Harnest/Safet Belt 14 Pelindung Jatuh /Fall Arrester

5 Alat Pemadam Api

Ringan/Apar 15 Sirine

6 Jalur Evakuasi/Escape Route 16 Lampu Darurat/Emergency Lamp

7 Tali Keselamatan/Life Line 17 Penahan Jatuh/Safety Deck

8 Pagar Pengaman (Guard

Railling) 18 Pembatas Area /Restirected Area

9 Peralatan P3k 19 Rambu - Rambu

10 Ruang P3K 20 Bendera K3

(22)

No Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya

Pengendalian Penanggung Jawab 1. Pekerjaan mengebor biasa Alat bor tidak

aman Lalu lintas kendaraan/orang Gerakan bor Percikan hasil bor Kabel bor

Pemeriksaan/ Supv, Pekerja, dilakukan untuk memasang validasi alat berjalan HSE Supv dan rambu-rambu atau benda lain ke

dinding dan bisa juga ke lantai.

Dalam pekerjaan mengebor, kita bias terpapar risiko debu masuk ke mata dan juga tergores mata bor

diarea pejalan kaki handle (pegangan) bor dan sarung tangan Kacamata memberikan barikade

Pekerja Supv dan Pekerja Supv dan Pekerja Supv dan Pekerja

1. Persiapan alat

2. Berjalan ke area kerja 3. Pengeboran

2. Tangga biasa digunakan untuk mengakses ketinggian. Risiko yang muncul dalam aktifitas ini adalah terjatuh dan terpeleset. Kita harus mengendalikan risiko dari aktifitas naik tangga sehingga kita bisa selamat :

1. Persiapan alat

2. Berjalan ke area kerja 3. Memasang tangga 4. Naik tangga

Tangga tidak Pemeriksaan/ Supv, Pekerja, aman Lalu lintas validasi alat berjalan HSE Supv dan kendaraan/orang

Struktur tangga tidak kuat Ketinggian

diarea pejalan kaki memastikan tangga dipasang di area rata Memastikan 3 point contact, tangga dipegang oleh rekan kerja

Pekerja Supv dan Pekerja Supv dan Pekerja Supv dan Pekerja

3. Penggalian tanah dilakukan ketika Alat tidak aman Untuk Lalu lintas kendaraan Kabel listrik bertegangan Percikan tanah lalu lintas kendaraan

Pemeriksaan/ Supv, Pekerja,

ada pemasangan atau pelepasan validasi alat HSE Supv dan

jalur kabel atau jalur pipa. menggunakan Pekerja Supv dan

Penggalian juga dilakukan untuk sepatu safety, Pekerja Supv,

memasang struktur baik celana panjang, Pekerja, Pemberi

bangunan atau bagiannya agar bisa lebih kuat. Dalam penggalian, bahaya yang paling besar adalah adanya jalur kabel atau jalur pipa yang sudah terpasang

sebelumnya sehingga ketika kita menggali kita bisa tersetrum atau membuat kebocoran dari pipa :

melihat dengan jelas area yang ingin diinjak

Menggunakan safetyvest, berjalan diarea pejalan kaki Memeriksa drawing, memastikan tidak

Kerja, HSE Supv dan Pekerja Supv dan Pekerja

1. Persiapan alat;

2. Berjalan ke area kerja;

3. Penggalian.

tanah, mematikan listrik, memasang LOTO Menggunakan kacamata safety Menggunakan barikade 4. Penggerindaan dilakukan untuk Alat gerinda tidak

aman Lalu lintas

Pengendalian Supv, Pekerja,

memotong logam. Dalam Berjalan diarea HSE Supv dan

(23)

penggerindaan, gerakan gerinda yang bergesekan dengan logam akan memunculkan bunga api yang berisiko kebakaran. Selain itu, risiko terkena bagian besi yang

terpelanting juga ada :

kendaraan/orang Gerakan gerinda Percikan hasil penggerindaan Api terbuka bunga api terbawa angin atau aliran air

pejalan kaki safety guard/ cover untuk gerinda Faceshield alat pemadam api ringan & fire blanket Fire watch,

Pekerja Supv dan Pekerja Supv dan Pekerja Supv dan Pekerja Supv, Pekerja, HSE

1. Persiapan alat;

2. Berjalan ke area kerja;

ada bunga

3. Penggerindaan; api setelah

4. Finishing. pengelasan

selama 1 jam 5. Pengelasan dilakukan untuk Alat las tidak

aman Lalu lintas

kendaraan/ora ng Pengelas tidak

berkompeten Sinar ultra violet Api terbuka bunga api terbawa angin atau aliran air

Pemeriksaan/ Supv, Pekerja, HSE Supv dan Pekerja Supv, Pekerja, Pemberi Kerja, HSE Supv dan Pekerja Supv, Pekerja, HSE Supv, Pekerja, HSE menyambung atau menambal

permukaan logam. Pengelasan biasanya menggunakan trafo, argon atau gas lain sebagai bahan panas untuk melelehkan logam yang ingin disambung atau ditambal. Risiko terbakar, sinar ultraviolet, meledak terdapat pada aktivitas pengelasan. Setelah mengelas pun kita harus memastikan bahwa tidak ada bunga api yang terbawa aliran air atau udara karena bisa muncul risiko kebakaran :

validasi, alat berjalan diarea pejalan kaki, sertifikasi, pengelas menggunakan kedok las Flash back arrester, area las pastikan tidak ada bahan mudah terbakar,alat pemadam api ringan, fire blanket Fire watch,

memastikan tidak ada bunga api 1. Persiapan alat;

2. Berjalan ke area kerja;

3. Pengelasan;

4. Finishing.

selama 1 jam

6. Pekerjaan di ruang terbatas alat tidak Pemeriksaan/ Supv,Pekerja,HSE dilakukan untuk membersihkan isi aman Lalu validasi alat, tidak Supv dan Pekerja dari ruang terbatas atau untuk lintas menggunakan alat Supv,Pekerja,Pem memasang bagian-bagian mesin. kendaraan/or yang memiliki listrik beri Kerja,HSE Dalam pekerjaan di ang Panas/ berarus bolak-balik Supv,Pekerja,Pem ruang terbatas, pekerja bias gerakan (AC) Berjalan di area beri Kerja,HSE berhadapan dengan kandungan mekanis pejalan kakimatikan Supv,Pekerja,Pem oksigen yang sedikit, gas beracun,

potensi gerakan mesin, dan potensi terbukanya pipa-pipa yang

mengandung zat berbahaya :

mesin / energi berbahaya lain Gas berbahaya

mesin/ pipa dan pasang Lock Out Tag Out memasang blower sebagai jalur

beri Kerja,HSE Supv dan Pekerja Supv dan Pekerja

(24)

1. Persiapan alat;

2. Berjalan ke area kerja;

3. Bekerja di ruang terbatas.

personil kurang

berkompeten bekerja

sendirian gelap

keluar masuk udara, menggunakan gas detector setiap saat personil memiliki sertifikasi dalam Kemenaker bekerja dengan 1 orang pengawas di depan jalur masuk ruang terbatas,memasang tali agar personil di dalam ruang menggunakan senter dengan sumber listrik 1 arah (DC)

7. Pekerjaan intervensi listrik dibutuhkan ketika membuat stop kontak baru, memasang

alat baru atau memperbaiki jalur yang rusak. Ketika intervensi terhadap listrik, kita dihadapkan dengan risiko tersengat listrik.

Oleh karenanya, listrik harus dimatikan terlebih dahulu dan lock out tag out harus dipasang

1. Persiapan alat

2. Berjalan ke area kerja 3. Persiapan intervensi listrik 4. Intervensi panel listrik

alat tidak aman Lalu lintas

kendaraan/orang tegangan listrik sisa tegangan listrik listrik

Memastikan alat sudah aman Berjalan di area pejalan kaki mematikan listrik dan memasang Lock out, tag out

mengecek dengan tespen apakah masih ada listrik menggunakan sarung tangan dan sepatu

Supv,Pekerja,Pem beri Kerja,HSE Supv dan Pekerja Supv,Pekerja,Pem beri Kerja,HSE Supv dan Pekerja Supv dan Pekerja

(25)

8. Pengangkatan/ lifting dapat dilakukan dengan menggunakan hand pallet, crane, forklift dan alat angkut lain. Dalam pengangkatan, risiko barang yang diangkat bisa jatuh dan menimpa pekerja sangat perlu untuk dikendalikan

1. Persiapan alat

2. Berjalan ke area kerja 3. Pengikatan barang 4. Persiapan pengangkatan 5. Pengangkatan

alat tidak aman Lalu lintas kendaraan/

orang ikat barang tidak kuat

koordinasi buruk selama

pengangkatan area tidak steril Personil

pengoperasi alat angkat tidak kompeten

koordinasi selama pengangkatan buruk

Memastikan alat sudah aman, melihat izin alat angkutKemenaker Berjalan di area pejalan kaki memastikan pengikatan sudah kuat, pengikat

memiliki kompetensi membuat lifting plan dan

mensosialisasikan nya ke pekerja memasang barikade diarea

pengangkatan Personil

pengoperasi alat angkat harus memiliki sertifikasi kompetensi terdapat petugas flagger dan juga radio handy talky untuk komunikasi

Supv, Pekerja, Pemberi Kerja,HSE Supv dan Pekerja Supv, Pekerja, Pemberi Kerja,HSE Supv dan Pekerja Supv dan Pekerja Supv, Pekerja, Pemberi Kerja, HSE Supv dan Pekerja

(26)

9 Dalam pekerjaan, seringkali kita dihadapkan dengan kombinasi pekerjaan-pekerjaan yang berbahaya. Contoh JSA pemasangan scaffolding dan perbaikan pipa ini merupakan contoh JSA dari kombinasi pekerjaan yang berbahaya Mendirikan Schaffolding 1. Persiapan

2. Membawa frame 3. Mengangkat frame

4. Mengencangkan baut clamp 5. Finishing

Install pipa steam : 1. Membawa pipa ke atas 2. Memotong pipa existing 3. Pengelasan jalur baru 4. Pemasangan pressure

indicator

bahan,rancangan, dan metode pendirian

schaffolding salah sisi tajam; berat frame diposisi tepat diatas pekerja sisi tajam;

ketinggian sisi tajam; ketinggian bahaya ketinggian Flow steam

kompetensi pengelas tidak sesuai; panas;

sinar UV; Flow steam

pekerja dengan kompetensi schaffolder dan validasi metode dengan tim safety Menggunakan sarung tangan, mengangkat dengan benar frame

diangkat dengan tali dan simpul yang kuat; menggunakan helm menggunakan sarung tangan, frame dan clamp bebas karat; permit ketinggian dan body harness menggunakan sarung tangan pipa dibawa ke atas dengan tali dan simpul yang kuat pastikan jalur pipa telah mati dan terpasang LOTO Pastikan pengelas pernah dilatih untuk mengelas,

menggunakan kedok las, menggunakan batas terpal

pastikan jalur pipa telah mati dan terpasang LOTO

Supervisor Supv dan Pekerja schaffolder dan pekerja scaffolder dan supervisor tim supervisor tim dan

supervisor Supv, Pekerja, Pemberi Kerja Supervisor dan welder

(27)

Perencanaan Operasi

Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :

1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan;

2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi PenganggungJawab Kegiatan SMK3;

3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;

4. Rencana prosedur/ petunjuk kerja yang perlu di siapkan;

5. Rencana program pelatihan/ sosialisasi sesuai pengendalian resiko;

6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;

7. Persyaratan Operator Alat Angkat :

a. Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi;

b. Setiap Operator alat angkat harus memiliki Surat Izin Operasi, atau bersertifikat yang dikeluarkan oleh Badan yang berwenang.

8. Rambu Peringatan/ Larangan/ Anjuran;

a. Penempatan Rambu-rambu peringatan/ larangan/ anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi ditempat kerja;

b. Rambu peringatan/ larangan/ anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca sebagai berikut :

(28)

Alat Pelindung Diri

a. Alat Pelindung Diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko;

b. Alat Pelindung Diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan.

10. Tamu/ pengunjung dan pihak luar

a. Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja;

b. Persyaratan Masker/ APD (Alat Pelindung Diri);

c. Induksi K3;

d. Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat.

(29)

D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

1. Upaya Pengendalian Resiko Berdasarkan Lingkup Pekerjaan : Memeriksa / cek fisik kendaraan dan alat berat sebelum di mobilisasi

ke lokasi pekerjaan;

Membuat daftar periksa / checklist sebelum dan sesudah pekerjaan;

Pengadaan rambu peringatan pekerjaan dan barikade;

Pengadaan APAR (alat pemadam api ringan);

Memberikan pelatihan pemakaian alat kerja yang sesuai dengan SOP;

Mensosialisasikan kewajiban menggunakan APD (Alat Pelindung Diri);

Koordinasi dengan pihak sekitar proyek, terutama denganinstansi pemilik utillitas yang dapat menimbulkan potensi bahaya;

Menugaskan petugas yang memeriksa kesiapan dari segi K3 sebelum melakukan pekerjaan.

(30)

No Prediksi Keadaan Darurat Rencana Penanganan KOndisi Darurat 1 Terjadi Kebakaran Pada

DireksiKeet/ Gudang Penyimpanan Material

Menentukan Assembly point/ Titik Kumpul;

Membuat jalur evakuasi/ jalur keluar keadaan darurat;

Segera menurunkan petugas pemadam kebakaran.

2 Kecelakaan Lalu Lintas ✓ Menugaskan petugas P3K melakukan pertolongan pertama;

✓ Menyedikan Angkutan/ Kendaraan darurat yang stanby untuk membawa Pekerjaan/korban lalu lintas ke tempat medis Terdekat

✓ Memberikan rambu peringatan pekerjaan

✓ Memasang peneranagn yang cukup pada saat Malam hari

3 Terjadi kebocoran utilitas (pipa Gas, Kabel Listrik, Pipa Air) yang berada d bawah Permukaan Tanah

Mengevakuasi semua pekerja dilokasi proyek (Cleareng Area)

Melakukan Kordinasi dengan pihak/instansi terkait

Memberi Rambu Peringatan

Memastiakn tidak ada pencemaran Lingkungan

4 Kerusakan ALat Melakukan cek fisik Alat dan kendaraan agar layak

dan memenuhi standar keselamatan

Memakai alat sesuai standar operasional pekerjaan 5 Terjadi Longsor, Banjir, Gempa BUmi, dan

Kebakaran

Mengevakuasi Pekerja dan Orang yang ada disekitar lokasi pryek

Segera membersihkan aarea dari material longsoran, banjir, dan gempa bumi

(31)

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi E.1. Pemantauan dan evaluasi

Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D (Operasi keselamatan konstruksi) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian B (Perencanaan keselamatan konstruksi) dan C (Dukungan keselamatan konstuksi).

Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah : Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan

penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.

Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja) Fatality (Meninggal Dunia)

Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja) Restricted Work Day (Kerja Terbatas)

Medical Treatment (Perawatan Kesehatan) First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

Fire Accident (Kebakaran)

Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)

Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)

Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin) Near miss (Hampir celaka)

Man Hour (Jam kerja)

Km Driven (Kilometer mengemudi - untuk kendaraan perusahaan)

(32)

Tabel. Jadwal Inspeksi & Audit

No Kegiatan PIC Bulan Ke

1 2

1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi tenaga kerja baru

tentang keselamatan kerja konstruksi

√ √

2

Patroli Keselamatan KOnstruksi

Penjelasan bahaya keselamatan kerja Konstruksi Sebelum Mulai Kerja

√ √

3 Audit internal Penjelasan Mingguan tentang Keselamatan Kerja Konstruksi berdasarakan keompok Kerja

√ √

E.2. Tinjauan manajemen

Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi.

Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk di ambil tindakan perbaikan.

E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan, pengawasan, pelatihan, dan pembahasan rapat SMK3 secara periodic serta dengan melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada tahap pelaksanaan serta penyelesaian proyek.

Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi CV. MITRA JAYA ABADII, disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Ruang Kelas SKh Negeri 03 Kab. Lebak (3 Ruang (RKB) Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.

Hal hal yang tidak sesuai. Termasuk bilaman terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.

Pandeglang, 06 Oktober 2021 CV. MITRA JAYA ABADI

FIKI HERDIANSYAH Dierektur

(33)
(34)

Gambar

TABEL 1.  IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3  Nama Perusahaan   : CV
TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3  Nama Perusahaan   : CV. MITRA JAYA ABADI
Tabel Contoh. Analisis Keselamatan Pekerjaan  (Job  Safety

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh factor-faktor Keselamatan dan kesehatan kerja yang mempengaruhi terhadap kinerja pekerja proyek konstruksi pada proyek

Penelitian  ini  meunjukkan  adanya  pengaruh  iklim  keselamatan  dan  penga‐ laman  personal  yang  signifikan  terhadap  kepatuhan  pada  peraturan 

Tindak lanjut dari evaluasi yang telah dilakukan oleh Komite Keselamatan Konstruksi diantaranya adalah sebagai berikut:. Memberikan surat rekomendasi dan berita acara kepada

2 Mengendalikan penerapan SMKK sesuai dokumen SMKK yang disusun Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Rencana Keselamatan Konstruksi RKK, Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi RMPK, Rencana

Program Mutu adalah dokumen rencana penerapan Keselamatan Konstruksi yang memuat perencanaan kegiatan penjaminan dan pengendalian mutu yang disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi

Tabel 16 Contoh Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja No Nomor Dokumen Daftar Dokumen Prosedur, Instruksi Kerja Disahkan oleh Mekanisme Organisasi Prosedur dan/atau

Dokumen ini berisi pedoman untuk mengembangkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) cho dự án khảo sát/perencanaan

Laporan penerapan rencana keselamatan konstruksi (RKK) untuk proyek preservasi jalan Lohbener - Indramayu - Cirebon -