• Tidak ada hasil yang ditemukan

CRITICAL BOOK REVIEW SOSIOLOGI OLAHRAGA

N/A
N/A
golom

Academic year: 2024

Membagikan "CRITICAL BOOK REVIEW SOSIOLOGI OLAHRAGA "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

CRITICAL BOOK REVIEW SOSIOLOGI OLAHRAGA

Disusun Oleh

Nama : Ronaldus Acuwnam Nim : 6215010001

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN PENDIDIKAN ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DESEMBER 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Eaa, yang telahmelimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report ini. Apabila ada kekurangan dalam Penyusunan makalah ini saya mohon maaf apabila ada kritik dan saran saya terima untuk sebuah hal membangun diman tujuan penugasan ini adalah ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi olahraga.

Medan, Desember 2023

Ronaldus Acuwnam

(3)

DAFTAR ISI

Kata pengantar...

Daftar isi...

Bab I pendahuluan...

A. Latar belakang...

B. Rumusan masalah...

C. Tujuan...

D. Manfaat...

E. Identitas Buku...

Bab II pembahasan...

A. Ringkasan Buku Utama...

B. Ringkasan Buku Pembanding...

Bab III kelebihan dan kelemahan buku...

Bab IV Kesimpulan dan saran...

Bab V Daftar Pustaka...

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kajian olahraga terhadap ilmu olahraga diawali dengan keterlibatan sosiologi sebagai salah satu ilmu yang digunakan untuk mengkaji fenomena keolahragaan. Konsep sosiologi dipaparkan sebagai dasar untuk memahami konsep-konsep sosiologi olahraga, khususnya berkaitan dengan proses sosial yang menyebabkan terjadinya dinamika dan perubahan nilai keolahragaan dari waktu ke waktu. Fenomena olahraga mengalami perkembangan begitu pesat sampai kedalam seluruh aspek olahraga. Olahraga tidak hanya dilakukan untuk tujuan kebugaran badan dan kesehatan, tetapi juga menjangkau aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Oleh karenanya pemecahan masalah dalam olahraga dilakukan dengan pendekatan inter-disiplin, dan salah satu disiplin ilmu yang dimanfaatkan adalah sosiologi.

Dari sisi pelaku dan proses sosial yang terbentuk, semakin memantapkan keyakinan bahwa olahraga merupakan kegiatan yang kecil dan dilakukan dalam perikehidupan masyarakat, artinya fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat telah tercermin dalam aktivitas olahraga dengan terdapatnya nilai, norma, pranata, kelompok, lembaga, peranan, status, dan komunitas.

Sosiologi berupaya mempelajari masyarakat dipandang dari aspek hubungan antar individu atau kelompok secara dinamis, sehingga terjadi perubahan-perubahan sebagai wujud terbentuknya dan terwarisinya tata nilai dan budaya bagi kesejahteraan pelakunya untuk peningkatan harkat dan martabat kemanusiaan secara utuh menyeluruh. Manusia memiliki hasrat bermain dan bergerak sebagai wujud nyata aktualisasi dirinya untuk mengembangkan dan membina potensi yang dimilikinya yang berguna bagi keperluan hidup sehari-hari. Olahraga yang kita lihat pada era sekarang pada hakekatnya merupakan aktivitas gerak fisik yang sudah mengalami pelembagaan formal. Disana terdapat nilai dan norma baku yang bersifat mengikat para pelaku, penyelenggara, dan penikmatnya agar olahraga bisa berlangsung dengan adil, tertib, dan aman.

(5)

B. Rumusan Masalah

 Apa saja identitas dari buku?

 Apa saja isi ringkasan dari kedua buku?

 Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kedua buku?

C. Tujuan

 Untuk memenuhi tugas wajib di mata kuliah Sosiologi Olahraga

 Sebagai tolak ukur perkembangan mengkritik sebuah buku

D. Manfaat

 Untuk menambah pengetahuan ilmiah dalam membandingkan buku sehingga dapat mengambil kesimpulan yang lebih baik.

 Untuk mempermudah pemahaman mahasiswa terhadap materi dalam buku.

 Memahal tujuan penulis Sebagal wawasan pengetahuan dan bahan kajian.

Identitas Buku Buku Utama

Judul Buku: Sosiologi Olahraga Penulis: Tim Dosen Fik Unimed

Penerbit: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas NegeriMedan Tahun Terbit: 2020 Kota terbit: Medan.

BUKU PEMBANDING

Judulbuku:Kekerasan Simbolikdi Sekolah Sebuahide Sosiologi Pendidikan Piere Bourdieu Penulis:Nanang Martono

Penerbit:RajaGrafindoPersada Tahunterbit:2017 TebalBuku:240 halaman laman

:

(6)

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU UTAMA BAB 1 ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI

A. ILMU SOSIAL

Ilmu sosial dikatakan demikian karna ilmu ilmu tersebut mengambil masyarakat atau ilmu bersama sebagai obyek yang di pelajari nya, karna sifat masyarakat yang selalu berubah ubah hingga kini belum dapat di selidiki atau di analisis secara tuntas antara hubungan unsur unsur di dalam mastarakat secara lebih mendalam. Lain hal nya dengan ilmu pengetahuan alam yang lama sudah berkembang sehingga telah mempunyai nilai atau kaidah kaidah dan dalil dalil yang terstur dan diterima oleh masyrakat hal mana juga disebabkan karna objek nya bukan manusia salah satu jalan yang mudah untuk manusia memproleh karakteristik suatu ilmu pengetahuan adalah dengan cara melukiskan nya secara kongkrit.

Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang obyek nya adalah masyarakat sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karna telah memenuhi segenap unsur unsur ilmu pengetahuan Sosiologi dibagi menjadi:

 Sosilogi bersifat empiris yang berarrinilmu pengetahuan tersebut didasarkan teehadap observasi terhadap kenyataan dan akal sehat.

 Sosiologi bersifat teoritis, ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abtraksi dari hasil hasil observasi

 Sosiologi bersifat kumulatif, teori sosiologi dibentuk atas dasar teori teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki

 Sosiologi bersifat non etis, dipersoalkan bukanlah baik buruknya persoalan tertentu.

akan tetapi tujuan nya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis

Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana membedakan sosiologi dengan ilmu ilmu pengetahuan lainnya yang tergabung pula dalam ilmu ilmu sosial

1.sosiologi dan sifat hakikatnya

(7)

Adalah sangat sukar untuk merumuskan suatu defenisi yang dapat mengemukakan keselruhuan pengertiannya, oleh sebab itu defenisi hanya dapat dipakai sebagai suatu pegangan sementara Defenisi saja. Ciri keempat sosiologi adalah sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkrit Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian pengertian dan pola pola umum Sosiologi merupakan ilmu yang empiris dan rasional Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan.

2.Pengertian sosiologi dan olahraga A.pengertian sosiologi

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dan proses proses sosial yang terjadi di dalam nya antar hubungan manusia dengan manusia secara individu maupun kelompok baik dalam suasana formal maupun material baik statis maupun dinamis.

Konsep masyarakat dibatasi oleh unsur unsur seperti sibawah ini:

1. Manusia yang hidup bersama

2. Hidup bersama dalam waktu yang relatif lama 3. Mereka sadar dalam satu kesatuan

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama yang mampu melahirkan. Kebudayaan

B. PENGERTIAN OLAHRAGA

Adalah gerak badan yang dilakukan satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Tujuan utama olahraga adalah bukan hanya pembangunan fisik saja melainkan.

Juga membangun mental dan spritual sebagai suatu pranata sosial olahraga mempunyai hubungan yang erat dan saling berkaitan dengan prsnata pranata sosial dan budaya yang ada di dalam masyrakat yang bersangkutan.

C. PENGERTIAN SOSIOLOGI OLAHRAGA

Sosiologi merupakan ilmu terapan yaitu kajian sosiologi pada masalah keolahragaan, proses sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik perilaku dalam bersaing dan kerjasama dalam membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai, norma dan pranata yanf sudah melembaga.

Untuk meningkatkan kerja sama dalam pertandingan dapat meningkatkan kerja sama antara atlet satu dengan atlet lain nya dengan mudah dan cepat berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

1.Cakupan sosial dalam dunia olahraga

 Situasi olahraga

(8)

 Tipe cakupan olahraga

 Cakupan afektif

 Cakupan kognitif

2.Cakupan psikomotor, yang terbagi dalam:

 Faktor evaluasi

 Faktor potensi

 Faktor aktivitas

(9)

BAB II SOSIOLOGI OLAHRAGA SEBAGAI ILMU

1. Sosiologi olahraga sebagai ilmu 2. Mempunyai objek tertentu

3. Menggunakan metode ilmiah tertentu 4. Memiliki sistematika tertentu.

Objek material adalah bahan atau masalah yang menjadi sasaran pembahasan atau peneltian yang bersifat umum dari suatu ilmu pengetahuan misalnya manusia, masyarakat, hukum, ekonomi, dan sebagainya. Mengenai metode ilmiah setiap ilmu pengetahuan harus mengaplikasikan metode metode yang bersifat ilmiah. Loy dan kenyon menemukan dua kutub orientasi yang berbeda di kalangan ilmuan tersebut dalam menetapkan tujuan dari sosiologi olahraga yakni :

1. Kelompok yang berorientasi normatif 2. Kelompok yang berorientasi non

Loy sebagai dua orang tokoh dari kelompok non normatif dalam suatu karya tulis patungan berpendapat bahwa sosiologi olahraga banyak di lihami oleh sosiologi dan psikologi sosial, lainnya Masa depan sosiologi olahraga Sosiologi olahraga yang masih sangat muda ini usianya sangat potensial untuk berkembang di masa depan, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti kmputer dan metode multi variat dan reduksi data dan di analisis kemajuan dalan disiplin lainnya pun tidak pula boleh di remehkan akan banyak jalan yang akan terbuka ke arah peneltian apabila para ilmuan yang berminat dalam sosiologi olahraga mau mendalami teori teori sosilogi olahraga. Beberapa diantaranya yang disebutkan oleh kenyon dan loy adalah sebagai berikut:

1. Simulasi komputer

2. Laboratorium situasi permainan 3. Kajian kajian inter disipliner 4. Penhembangan model sosial

5. Kajian lintas nasional dan lintas budaya.

6. Teori bermain

7. Makna olahraga dan kegiatan fisik dalam waktu senggang Perubahan sosial dan sport

(10)

BAB III DUNIA OLAHRAGA SEBAGAI PRANATA SOSIAL

1. Organisasi Olahraga

Organisasi olahraga dewasa ini telah berkembang demikian pesatnya sehingga cenderung membentuk suatu Pranata di dalam Pranata ini terdapat :

 Keberlanjutan organisasi

 Peran yang terspesialisasi

 Interaksi dinamis dengan penonton

 Tatanan Sport (sports order)

2. Struktur

Dalam tahanan sport terdapat unsur-unsur yang terdiri atas:

 Pemain -baik yang amatir maupun yang professional.

 Coach atau manajer dan para personil pendukung, seperti dokter, trainer, manajer peralatan, fisikal terapis, masseur dan pelatih fisik.

 Wasit, juri, dan official pertandingan lainnya.

 Program pelatihan untuk para personil tersebut.

 Badan-badan sponsor.

3. Konflik-konflik Kepentingan

Konflik kepentingan yang serius, pertama-tama dapat terjadi antara pemain dan coach sebagai konsekuensi dari peran masing-masing. Dalam perannya, seorang coach merasa bahwa atlet asuhannya harus menang agar ia dapat survive. Yang kedua adalah konflik peran antara Coach dengan manajer. Seseorang manajer merasa bahwa Coach adalah pegawai yang dibayar sedangkan la adalah majikan. Lapangan konflik yang ketiga dapat terjadi antara orang yang berwenang merekrut pemain Dengan pengurus badan olah raga. Hal merekrut pemain tindakan kriminal (penipuan) yaitu ketika pemimpin suatu pe mengambil orang lain yang bukan mahasiswanya untuk memper pertandingan antar kampus.

(11)

4. Sub Budaya Olahraga

Otoritarianisme dalam budaya olahraga dapat terlihat dalam hubungan coach pemain. Gejalanya juga kadang-kadang terlihat pada sikap pemilik dan direktur klub olahraga. Kadang otoriter seorang coach bergantung kepada tiga variabel:

 Tekanan untung menang.

 Kekuatan dari pengaruh otoriter atau demokrasi dalam situasinya.

 Kepribadian seorang Coach.

Diskriminasi Jantina

5. Keyakinan dalam sports

Semua lembaga sosial, termasuk sport, didukung oleh suatu system keyakinan atau Ideologi yang diayakini, dihayati dan dijunjung tinggi olah semua anggota lembaga itu kevakinan itu tentu saja ada yang benar berdasarkan fakta, ada yang salah, dan ada vang tidak terbuktikan. Namun apakah benar, salah atau tidak terbuktikan, keyakinan tersebut diyakini oleh semua anggota.

BAB IV MEMPERKENALKAN OLAHRAGA KE MASYARAKAT

A. Olahraga dan Politik

Arti sosial dari olahraga dikehidupan Amerika tidaklah parallel, tetapi di Amerika tidaklah aneh jika dalam kesenangan, keantusiasan, keinginan, dedikasi dan fanatisme, disebabkan oleh penonton dan partisipasi peserta olahraga. Dalam beberapa ataupun keseluruhan ada sama seperti kegiatan olahraga dan untuk mendemonstrasikan.

Menetralisir dari sosial olahraga tidaklah sulit, kebanyakan dari kita mengetahui dari waktu, uang, energy dan emosi yang kita keluarkan untuk olahraga permainan kita lebih.

Boros, waktu seperti kita tidak memilih untuk mengetahui terlalu banyak tentang sesuatu yang berharga milik kita, hal ini adalah perilaku umum dari masyarakat Amerika terhadap kecintaan mereka dengan olahraga. Orang bisa menjadi budak, daripada terikat dalam latihan bebas.

(12)

Walaupun frekuensi kegiatan, kita dibayangi ketidakyakinan pertentangan, tapi Ikatan cinta dengan olahraga adalah benar-benar serius. Contohnya bermilyar-milyar dolar dibelanjakan bertahuntahun untuk menjadi bagan dari aktifis olahraga hanya melihatnya, dan mungkin sebanyak itu juga. Dalam taruhan olahraga baik legal maupun illegal, dalam acara olahraga berhubungan dengan hitungan Astronomi. Untuk mempersembahkan sesuatu yang berhubungan dengan permainan: tidaklah normal jika mendengar seorang menyesal mengeluarkan jalan lain. Yang. Lebih besar: dalam olahraga ketika perbandingannya adalah tempat/area, pekerjaan, pendidikan atau menjaga kesehatan.

B. Olahraga Sebagai Alat Politik

Ketika sosialis nasional dipimpin oleh: adolf hitler yang menjadi penguasa sampai tahun 1933, permainan kadang disebut dengan nazi yang mempunyai persiapan jadwal untuk berli (Richard mandell, olyimpiade naz, New york: Macmlan 1970). Hilter telah menyediakan tempat untuk pertandingan itu, tapi desakan dari propaganda mentrinya telah menggodanya untuk menggunakan mereka untuk tujuan propaganda.

Melaporkan tentang perkembangan ke alamiah Berlin dan tempat Olimpiade yang mengesankan. Perhitungan medali emas, perka, perunggu, kesaksian memihak kepada atlet Jerman dengan susunan olahraga mereka. Tapi pemenang sesungguhnya adalah peraih 4 (empat)emas orang kulit hitam Amerika dengan nama Yesse owens.

BAB V OLAHRAGA DALAM ILMU SOSIAL/TINGKAH LAKU

A. Olahraga dan sifat sifatnya

Banyak disiplin ilmu seperti sosialisasi psikologis ekonomi antropologi dan pendidikan olahraga antara lain telah memberikan sumbangan pengetahuan mengenai olahraga di dalam kehidupan masyarakat.

B. Teori Pertentangan

Sejak pertengahan 1960 and teori fungsional kurang begitu berpengaruh dan terkenal teori konflik menukarkan pada kekuatan sosial yang menciptakan ketidakstabilan kekacauan disorganisasi dan konflik menurut dahrendorf teori konflik didasarkan atas pemikiran sebagai berikut:

(13)

a) Setiap masyarakat dihadapkan pada perubahan sewaktu-waktu perubahan sosial terjadi kapan saja

b) Setiap masyarakat mengalami pertentangan sosial setiap saat pertentangan sosial terjadi setiap saat

c) Setiap unsur yang ada di dalam masyarakat memberikan kontribusi terhadap adanya perubahan

d) Setiap masyarakat mendapatkan tekanan dari beberapa anggota yang lain

BAB VI KEBUDAYAAN DAN NILAI-NILAI 1.Nilai

Nilai-nilai merpakan konsep-konsep dari suatu hal yang diinginkan. Nilai-nilai merupakan asumsi-asumsi mendasar, dengan asumsi-asumsi tersebut ujuan-tujuan individu osial dipilih. Salah satu terna penting yang muncul dari sosiologi literature (OR) adalah bahva OR bisa dipandang scbagai mikrosmos kehidupan masyarakat yang Icbih luas. Nixon menulis orang bisa mengintrepetasikan introduksi OR lari aturan: yang minimum, permainan masa dan the forward pass sebagai respon terhadap kebutuhan penonton Amcrika yang menginginkan. Hiburan yang konstan dan aksi yang nyata. Area OR akan mengakorodasikan dirinya dan kebudayaannya pada aturan-aturan dan tema-tcma yang telah terbentuk di kebudayaan masyarakat yang lebih luas. Kcbudayaan OR dan proses sosialisasi OR menghasilkan kesamaan-kesamaan penting pola-pola-budaya dan sosialisasi dalam konteks sosial yang lebih luas memiliki fungsi ulama dalam disseminating dan menekankan nilai-nilai yang mengalur lingkah laku dan tujuan-tujuan scrta menentukan solusi-solusi bagi masalah- masalah di lingkungan kehidupan sekuler. Nilai-nilai Integrasi Sosial dan Kontrol Sosial Agar masyarakat berfungsi dengan cfektif masyarakat perlu mengint massa “dan menyediakan control sosial. OR juga iclah digunakan untuk meningkatkan rol sosial di negara-ncgara sosialitas dan komunis, OR digunakan scbagai hal sial dimana minat akti vitas dn kesen angan dicapai melalui tujuan-tujuan yang di negara.

2.Nilai-Nilai Or

Hany Edvards mcugtlompokkan nilai-nilai sosial sosial OR dalam Dominant American Sport Crced. Mclalui analisis la membagi tema-tema lerscbut menjadi gujuh.

kategori dasar yang mereNicksikan orientasi nilai-nilai dominan OR.

3.Olahraga Dan Penyimpangan Sosial

(14)

Tujuan dari sosialisi adalah untuk menghasilkan pembentukan sccara individu yang ada dari aluran atau norma sosial. Ciri positif penyimpangan di bidang olahraga adalah pembaharuan ponymos “Fosbury Flop” yang mana seorang peloncat tinggi melintasi palang Belakang dengan kepala ke bawah dan mendarat dengan punggung scperti yang akar-akar dari penyimpangan dapat secara individu atau secara sosial ata pertimbangan kejadian- kcjadian penyimpangan berikut di bidang olahraga. Perdcbatan-baru-baru ini mengenai seks wanita di persaingan intemasional adalah kejadian utama. Pada tahun 1968 wanita Olimpide yang punya test menunjukkan scdikit dari 10 sel per 100 dibentuk dri persaingan. Di olimpiade Montreal tahun 1976 scorang pemain, anggar Rusia yang diketahui berbakat memasang eplenya. Kota Guctemala pup gemar sepak bola lokal guetemala marah setelah klub mereka. Kalah dengan tim tentar. Dsto torceom’ melucuti senjata Cpl Sebastian Espinosa Doping.

BAB VII OLAHRAGA DAN TINGKATAN SOSIAL

1. Interaksi Sosial Olahraga

Olahraga merupakan aktivitas sosial, sama halnya dengan aktivitas lain dalam proses sosial yang menycbabkan terjadi interaksi antara satu individu dengan individu yang lainnya serta dengan lingkungan dimana individu berada. Dalam Interaksi sosial yang terjalin dengan tcrtatur dantersusun, maka sctiap orang mempunyai situasi tertentu yang menycbabkan terjadinya penbahan pada 'Ihal apa" yang harus dicmban dan dikerkannya.

Dalam kasus olahraga pun, interaksi yang tejadi di antara parisipannya melahirkan Tingkatan tingkatan tertentu atau stratifikasi sosial scbagai sistem lapisan masyarakat.

BAB VIII WANITA DALAM DUNIA OLAHRAGA 1. Wanita

Keterlibatan wanita jaman sckarang dalam olahraga bukan hal yang baru. Menurut scjaranya, wanita sudah menjadi penonton dan peserta. Kegiatan mereka sekarang berkisar dari rekrcasi sederhana di masa lampau menjadi pendidikan serius, Interasioan!

Din kompetisi professional, bukan hanya itu, peraturan tentang jenis kelamin yang diharapkan selama bertahun-tahun telah terbukti sebagai hanbatan-hambatan hasil untuk mewujudkan secara penuh polensi olahraga mereka. Meskipun peraturan-peraturan wanita dalam olahraga sckarang tidak berpedoman. Scbagian besar kegiatan secara harafiah. Ketidakadilan terhadap sikap atau memihak sebagian pihak dan individu

(15)

berdasarkan jenis kclamin masih berlangsung dan tetap. Pada bagian ini kita akan mengusut munculnya Peraturan terhadap wanita dalam olahraga di jaman Yunani kuno sampai sekarang

2. Olahraga Scbagai Kelainan untuk Wanita

Jan Tcishin, ponulis terkemuka dalam aspek sosial terhadap olahrags, menggunakan kata” kcanehan sosial dalam menggambarkan peranan wanila dalam olahraga, olahraga sclagaimana tcrlihat, tonwujud sebagai wujud kcjantaman, wanita dalam pandangan uradisional, Lidak-punya tempat dalam olahraga. Kclihatannya pemotongan di sckeliling pcranan wanita dalan olabraga terlihat unik, anak laki-laki nuuda yang pergi secara letap bcrolahraga mengatakan bathuya hal ini bagus untuk dirinya, olahaga adalah scbagian dan tidak terpisahkan dari masyarakal dan gambaran dirinya ketika kulit hiam mulai menesuki angk ing olahraga profesional, mercka melawan dengan berbagai untuk deskriminasi Peranan Iradisional wanita dalan olahraga adalah bukan karena pesaing agaknys wanita iclal dipaksa kcluar dari lintasan untuk mengisi berbagai macam peranna yang pengaruhi dan mendukung hubungan ini diharapkan olch percmpuan, walaupun bukan yang penting, orang-orang hanya melihat perkembangan, ter banu dari Checle didorng hanya olch kckaguman lerhadap cheleaders kelihatannya scluruh liga telah membuat pasukan chccicaders yang penampilannya tidak hanya ceria tetapi juga rambut sutra yang memang panjang memakai bju pendek dan rok yang sangat pendck, mungkin ini.sepak bola salah satu dari olahaga.

3. Cidera Atler Wanita Berlainan

Atlel wanita biasanya berusaha menjaga keutuhan kepalanya lebih baik dari pada atict pria, telapi mempunyai kccenderungan cedera pada lutut dan menderula ancmia, kata shli-ahli di Universitas Minncsota. Satu abad yang lalu, para dokter memperingatkan para wanita terhadap beberapa jenis olahraga bcrat. Roger Hallin, dokrer tim atlclik wanita Universitas. Minnesota mengatakan tidak ada hal yang perlu diakulkan pada tubuh scorang arler wanita, kclihatannya saja berbeda. Sclama beberapa tahun para dokter mengabaikan dugaan- bahwa scbuah benluran kcras di dada wanita bisa mcnycbabkan kanker. Dalam scbuah wawancara, Harlin mengatakan dia mclihat bahwa cidera Icher dan kepala pada atict wanita Icbih sedikit daripada allct pria. Dia menyatakan cedera lutut merupakan hal yang biasa terjadi di amtara atlet wanita dikarenakan lebamya tulang panggul wanita akibat sudut miring tulang paha.

(16)

BAB IX OLAHRAGA DAN KELOMPOK KECIL

Pengertian Olahraga

Olahraga adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu atau lebih yang merupakan regu atau rombongan, olahraga juga merupakan suatu bentuk bermain kompetitif.

Pengertian Kelompok Kecil

Kelompok kecil adalah suatu organisasi atau perkumpulan banyak orang untuk menyampaikan pikiran dan tindakan dimana kedua hal tersebut akan memberikan keuntungan yang adil bagi seluruh elemen yang terdapat didalamnya.

Kelompok Kesar dan Kecil

Kelompok besar merupakan perkumpulan orang yang elit di mana kebutuhan kelompok tersebut dapat dipenuhi mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap sehingga mudah dalam melakukan kegiatan olahraga.

Kelompok kecil ini terbentuk karena adanya sifat malas, cara mengikuti rapat apabila ada pertemuan kelompok, walaupun itu paling hanya duduk dan melamun, sehingga orang seperti ini apabila di saat tidak mengikuti rapat akan terlupakan atau tidak ada yang peduli disaat dia tidak datang. Maka akan timbul maka akan timbul rasa ingin memisahkan diri dari kelompok tersebut dan membuat kelompok baru.

Hubungan Olahraga dan Kelompok Kecil

Olahraga juga ada hubungannya dengan kelompok kecil olahraga dalam kelompok kecil juga perlu dilakukan akan tetapi olahraga dalam kelompok kecil mungkin agak sulit dilakukan karena kurangnya sarana yang dimiliki sehingga olahraga yang dilakukan hanya sekedar saja. Terbentuknya kelompok kecil dalam sebuah organisasi adalah hal yang wajar karena sifat manusia yang selalu ingin berkumpul dengan orang-orang yang sepahaman dengan dirinya,

BAB X OLAHRAGA, EKONOMI DAN POLITIK

Hubungan Olahraga dan Politik

Olahraga bukan hanya sekadar aktivitas melatih tubuh seseorang agar lentur dan sehat, tetapi bisa menjadi alat diplomatis dua negara. Atau hal yang harus didorong dari dunia olahraga ke dunia lain terutama dunia politik adalah aspek sportivitas, olahraga bisa.

mencairkan ketegangan politik karena nilai-nilai sportivitas yang terkandung bisa menjadi

(17)

jembatan ajang pertukaran budaya dan menciptakan pengertian antara 2 negara yang terlibat ketegangan.

Hubungan Olahraga dan Ekonomi

Olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan bagi kesehatan tubuh dan jasmani kita. Namun dibalik manfaat tersebut, olahraga mempunyai peluang bisnis yang menguntungkan.

Apabila jika melihat minat atau antusiasme masyarakat internasional terhadap kompetisi olahraga tingkat nasional maupun internasional khususnya pada cabang sepakbola sudah sangat tinggi. Untuk melakukan pembinaan olahraga membutuhkan dana yang tidak sedikit, itu adalah fakta yang tidak dipungkiri titik ketika suatu negara atau daerah menyelenggarakan sebuah event olahraga mendapatkan tumbuhnya ekonomi dan mendatangkan keuntungan langsung seperti Olimpiade Los Angeles 1984 nyatanya panitia mendapatkan keuntungan yang sangat besar titik dari pernyataan diatas memberikan bukti bahwa olahraga apabila dikelola secara profesional akan mendatangkan untung dari segi ekonomi.

BAB XI OLAHRAGA DAN MASS MEDIA

Mass Media

Secara sosiologi, perkembangan dari mass media atau press, radio dan televisi mempunyai dasar kebudayaan yang populer.kebudayaan yang populer itu termasuk standarisasi dari barang-barang material, seni gaya hidup ide-ide citarasa gaya pakaian, dan nilai. Ini merupakan produk sederhana dari mass media. Olahraga yang akan kita lakukan menjadi elemen yang paling tampak dan berpengaruh di dalam budaya umum.

Salah satu faktor yang menentukan perbedaan adalah olahraga yang tepat melalui press.

Pada waktu yang sama perkumpulan olahraga yang pertama dimulai dan dibangun.

Hubungan antara olahraga dan meja tersebut diharapkan cepat terjalin karena olahraga.

Menjadi alat promosi dalam penjualan.

Kebudayaan populer dan penggemar olahraga A. Konsumen Olahraga

1. Konsumen langsung, konsumen langsung adalah seseorang yang menonton kegiatan olahraga secara langsung pergi ke lintasan lari, lapangan sepak bola hijau, dll.

2. Konsumen tidak langsung,konsumen tidak langsung mengetahui kegiatan olahraga melalui media massa dari TV, radio, buku atau majalah dan koran.

(18)

B. Ekonomi Berpengaruh Pada TV dan Olahraga

Aspek ekonomi dari TV dan olahraga mungkin sangat penting dan dibutuhkan untuk saling pengertian. Media massa melalui produknya dan dari teknologi industri dan kemudian di transmisi ke dalam bentuk pesan untuk sampai pada pembaca. Istilah yang biasa digunakan dalam aktivitas dari siaran radio, siaran TV press, dan melalui layar lebar. Perkembangan dari mass media berdasar pada penentuan dari popules or mass culture.

(19)

BUKU PEMBANDING

RINGKASAN BUKU PEMBANDING

Buku ini merupakan kado ulang tahun putri ketiga pemulis. Buku yang ditulis oleh Nanang Martono adalah buku pertama di Indonesia yang membahas mengenai masalah.

Kekerasan simbolik dalam dunia pendidikan. Permasalahan tersebut pertama kali diangkat kedalam pemikiran pendidikan (dan sosiologi) oleh seorang sosiolog dari Prancis, Pierre Bourdieu, dalam bukunya yang berjudul “Distinction” (1994).

Kekerasan merupakan salah satu istilah yang tidak asing di telinga kita dan ketika kita mendengar kata kekerasan, sebagian besar di antara kita akan mengarahkannya pada sebuah peristiwa yang mengerikan, menyakitkan, atau bahkan mematikan. Kekerasan atau bullying disekolah, sering dilegitimasi dengan alasan “meneggakkan disiplin”

dikalangan siswa atau mahasiswa. Oleh karena itu, kekerasan dapat dikatakan telah menjadi sebuah budaya yang seolah-olah dilegalkan.

Perspektif dalam sosiologi, perspektif ibarat kendala dalam sebuah rumah, melalui jendela kita dapat melihat objek yang berada di luar rumah. Perspektif merupakan sebuah cara pandang seseorang mengenai dunia sosial di sekitarnya atau dapat juga disebut sebagai sudut pandang (point of view). Perspektif dalam sosiologi meliputi beberapa cara yang pertama, perspektif yang bersifat fungsional yaitu masyarakat sebagai sebuah sistem organik (makhluk hidup). Konsep penting dalam perspektif ini adalah struktur dan fungsi, yang menunjuk pada dua atau lebih bagian atau komponen yang berbeda dan terpisah, akan tetapi berhubungan satu sama lain. Kedua, perspektif konflik, perspektif ini melihat lembaga pendidikan memiliki fungsi negatif. Mereka beranggapan masyarakat memiliki kemampuan khusus dan terbatas, kemampuan untuk mendapatkan hasil sesuatu pun berbeda-beda.

Bab tiga, riwayat Bourdieu. Pierre-felix Bourdieu lahir di desa denguin di selatan Prancis pada 1 Agustus 1930. Bourdieu belajar filsafat bersama Louis Althusser di paris.

Setelah lulus ia bekerja sebagai guru Lycee di Moulins dari 1955 sampai 1958. Dialah seorang sosiolog yang mencurahkan perhatian yang sangat besar pada masalah pendidikan, yang dikaitkan dengan masalah kelas dan budaya, yang kemudian menyebabkan terjadinya reproduksi sosial. Beberapa konsep dasar Bourdieu yang pertama, Modal yaitu sebuah hasil yang terakumulasi. Bourdieu menyatakan istilah Modal sosial, Modal budaya dan Modal.

(20)

Simbolik. Kedua Kelas, menurut Bourdieu kelas merupakan kumpulan agen atau aktor yang menduduki posisi-posisi serupa dan ditempatkan dalam kondisi serupa serta ditundukkan atau diarahkan pada pengondisian yang serupa. Ketiga Kekerasan dan Kekuasaan, menurut Bourdieu kekerasan berada dalam lingkup kekuasaan. Hal tersebut berarti kekerasan merupakan pangkal atau hasil sebuah praktik kekuasaan. Ketika sebuah kelas mendominasi kelas yang lain, maka di dalam proses dominasi tersebut akan menghasilkan sebuah kekerasan. Mekanisme kekerasan seperti inilah yang kemudian disebut sebagai Kekerasan Simbolik.

Bab empat dan lima, Kekerasan Simbolik dalam kalimat, bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan kelas dominan untuk menjalankan mekanisme kekerasan simbolik. Kekerasan melalui gambar, Bourdieu melihat adanya kesenjangan antara kelas atas dan kelas bawah yang dapat kita lihat di cover dan ilustrasi buku.

Bab enam, Dominan kelas, siswa kelas bawah dipaksa untuk mempelajari berbagai kebiasaan kelas atas, mereka diajak untuk melihat kebiasaan orang-orang kaya setiap hari, setiap saat. Namun sisi lain kelas atas tidak pernah melakukan hal sebaliknya. Secara tidak sadar kelas bawah hanya menjadi objek, korban penindasan kelas secara simbolis.

Sering kali mereka sebenarnya hanya menjadi bahan olokan dan ejekan dan menjadi objek belas kasihan kelas dominan (kelas atas).

(21)

BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

BUKU BUKU UTAMA Kelebihan

 Buku ini menjelaskan secara terperinci sehingga mudah dipahami

 Penggunaan kata yang baik dan mudah di mengerti Cover menarik yang membuat pembaca tertarik untuk membaca

Kekurangan

 Tidak memiliki rangkuman

 Tidak dilengkapi gambar sehingga pembaca mudah bosan saat membacanya

 Beberapa pembahasan menggunakan bahasa asing yang tidak diterjemahkan

BUKU PEMBANDING Kelebihan

 Buku ini isinya sangat bagus, masalah yang ditampilkan merupakan masalah yang sederhana namun, sering terlewatkan oleh orang lain. Penyampaian buku ini juga di sampaikan secara gamblang, dalam setiap pembahasan masalah ditampilkan dengan skema atau gambar yang dapat memudah kan pembaca memahami maksud dari tulisan tersebut.

Kekurangan

 Jika dari isi buku ini ada beberapa kata yang sulit untuk kita ketahui. Karena, saya rasa kata-kata tersebut jarang terdengar ditelinga kita. Namun untuk lainnya sudah sangat bagus.

(22)

BAB IV

SARAN DAN KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Dalam buku ini diketahui sosiologi adalah suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian. Olahraga adalah segala ktivitas fisik yang dilakukan untuk kesehatan, beladiri, maupun kompetisi, baik oleh perorangan maupun berkelompok Artikel olahraga yang membahas beragam ienis.

B. SARAN

Dari CBR ini penulis mengharapkan:

 Pembaca mau membaca dan memahami materi yang disajikan

 Pembaca mampu memberi kritik yang membangun hal-hal yang tepat

 Pembaca dapat menyempatkan waktunya untuk mendiskusikan materi ini

(23)

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

TimDosenFIKUNIMED 2020 Sosiologi Olahraga Medan:FakultasIlmu Keolahragaan Universi tas NegeriMedan

Hj.SafarinaHD.2019. Sosiologipendidikan Abdullahidi:Individu, Masyarakat, dan Pendidikan.D epok RajawaliPers.

Martono, Nanang 2017. Kekerasan SimbolikdiSekolahSebuahldeSosiologi Pendidikan Pierre Bo urdie. Jakarta: RajaGrafindoPersada

Referensi

Dokumen terkait

Dapat ditarik kesimpulan dari beberapa pendapat di atas menganai pengertian sosiologi pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi manusia,

SOSIOLOGI PENDIDIKAN adalah suatu ilmu yang menganalisis ilmiah tentang (HUBUNGAN ANTARA MANUSIA) / proses-proses sosial dan pola-pola sosial yang berlangsung dalam sistem

Berangkat dari pengertian dan pemahaman sosiologi komunikasi tersebut diatas, yang mana intinya sosiologi komunikasi adalah ilmu yang akan mempelajari komunikasi yang

Dari beberapa uraian yang ada, dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tata hubungan dalam masyarakat, serta berusaha mencari

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan

Definisi Sosiologi Robert E Park : Ilmu tentang perilaku kolektif Astrid S Susanto Ilmu yang meneliti dan menjelaskan tindakan sosial ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok baik

Seperti ahli sosiologi mempelajari dan menganalisis hubungan manusia dalam keluarga, perusahaan, agama, politik, masyarakat dan sistem hubungan sosial lainnya, mereka dapat mencari dan