RESUME MATERI SOSIOLOGI PENDIDIKAN, SEJARAH, TOKOH, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, KONTRIBUSI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN, TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL, WACANA PARA AHLI PENGANUT DETERMINISME TUNGGAL TENTANG PENYEBAB
TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL, POSISI PENDIDIKAN DARI PERUBAHAN SOSIAL
OLEH. ABD. HALIM
NIM. 10.1101.0108
1.SEJARAH YANG MELATAR BELAKANGI LAHIRNYA SOSIOLOGI PENDIDIKAN BESERTA TOKOHNYA
Sejarah yang melatar belakangi lahirnya sosiologi pendidikan adalah adanya perubahan struktur masyarakat dan tidak adanya “peranan penyiapan” anak didik yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan___supaya mereka bisa menyadari “masyarakat baru” yang sedang tumbuh di sekitarnya. Tokohnya John Dewey (1859-1952).
Selanjutnya, yang melatar belakangi lahirnya sosiologi pendidikan lagi adalah munculnya pandangan tentang pendidikan sebagai ihtiar sosial (sosial thing) dan pendapat bahwa, pendidikan itu bukanlah hanya satu bentuk, baik dalam artian ideal maupun aktualnya, tetapi bermacam-macam. Seberapa banyaknya bentuk dimaksud, sebenarnya mengikuti banyaknya perbedaan lingkungan di masyarakat itu sendiri. Sehingga masyarakat secara keseluruhan beserta masing-masing lingkungan khususnya, akan menentukan tipe-tipe pendidikan yang diselenggarakan. Tokohnya Emile Durkheim (1858-1917).
sebagai salah satu elemen dinamis dalam sosiologi, dan merupakan suatu teknik sosial, dan alat pengendalian sosial. Menurutnya, dengan menggunakan pendekatan sosiologis terhadap permasalahan-permasalahan pendidikan, bukan saja bisa membawa beberapa kepositifan di dalam perumusan tujuan pendidikan, tetapi juga bisa menolong di dalam mengembangkan konten dan metode pendidikan. John Macmurray yang mengatakan, selamanya “persons in relation”, Profesor W.E. Hocking yang mengatakan bahwa dunia pendidikan memang harus digiring untuk mencetak corak watak baru tertentu, namun bersamaan dengan itu, juga perlu menjadi “penyelamat” apa-apa yang berakar pada masyarakat itu sendiri, W.A.C. Stewart dengan artikelnya yang berjudul Philosophy and sociologiy in the Training of Teachers yang menyatakan bahwa, salah satu masalah utama dalam pendidikan guru ialah bagaimana menghindari tumpang tindih dalam mata-mata ajarannya dan bagaimana menghindari keterpisahan mata-mata ajarannya, supaya ada koherensi terhadap aspek-aspek yang dipelajarinya.
2. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENDIDIKAN SOSIOLOGI
PENDIDIKAN SOSIOLOGI adalah Aplikasi prinsip-prinsip sosiologi pada lembaga pendidikan sebagai unit social.
Adapun ruang lingkupnya (WILAYAH KAJIANNYA) meliputi : 1. Analisis terhadap pendidikan selaku alat kemajuan sosial
2. Educational Sociology sebagai pemberi tujuan bagi pendidikan 3. Aplikasi sosiologi terhadap problema-problema pendidikan 4. Proses pendidikan merupakan proses sosialisasi
6. Peranan pendidikan di masyarakat
7. Pola interaksi sosial di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat
8. Ikhtisar berbagai pendekatan terhadap educational sociology
3. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENDIDIKAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN adalah suatu ilmu yang menganalisis ilmiah tentang (HUBUNGAN ANTARA MANUSIA) / proses-proses sosial dan pola-pola sosial yang berlangsung dalam sistem pendidikan.
Adapun ruang lingkupnya (WILAYAH KAJIANNYA) meliputi :
1. Hubungan antara sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat
2. Hubungan antara manusia di dalam persekolahan 3. Hubungan antara sekolah dengan masyarakat
4. Dampak persekolahan terhadap tingkah laku dan kepribadian para partisipannya.
4. ISTILAH EDUCATIONAL SOCIOLOGY DAN SOCIOLOGY OF EDUCATION BESERTA RUANG LINGKUPNYA MASING-MASING
Educational Sociology (PENDIDIKAN
SOSIOLOGI)
1. Menurut Taylor: tekanan prinsip-prinsip umum dan penemuan-penemuan
1. Menurut Taylor : tekanannya terletak pada permasalahan-permasalahan sosiologis.
2. Menurut definisi Stalcup: Merupakan suatu analisis terhadap proses-proses sosiologis yang berlangsung dalam lembaga pendidikan . tekanan dan wilayah telaahannya pada lembaga pendidikan itu sendiri.
3. Menurut Jensen: problematik yang ditelaah diangkat dari bidang sosiologi
bidang pengetahuan yang
Sociology bertugas untuk menganalisis secara
Sociology sebagai aplikasi sosiologi terhadap
5. Sosiologi pendidikan tidaklah mencakup semua sosiologi
6. Sosiologi pendidikan bukanlah suatu teknologi pendidikan
7. Sosiologi
pendidikan (Brown)
8. Educational
Sociology bukanlah ilmu murni, melainkan ilmu
terapan untuk
pengendalian pendidikan, dan merupakan suatu teknologi bukan ilmu pengetahuan (Zeleny)
9. Educational
Sociologydipandang
sebagai suatu ilmu yang menganalisis peranan umum pendidikan terhadap masyarakat dan komuniti.
luarnya.
RUANG LINGKUP
Educational Sociology (PENDIDIKAN SOSIOLOGI)
Sociology of Education (SOSIOLOGI PENDIDIKAN)
1. Analisis terhadap pendidikan selaku alat kemajuan social.
2. Educational Sociology sebagai pemberi tujuan bagi pendidikan.
3. Aplikasi sosiologi terhadap problema-problema pendidikan.
4. Proses pendidikan merupakan proses sosialisasi.
5. Pengajaran sosiologi untuk tenaga-tenaga kependidikan dan penelitian pendidikan.
6. Peranan pendidikan di masyarakat.
1. Hubungan antara sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.
2. Hubungan antara manusia di dalam persekolahan.
3. Hubungan antara sekolah dengan masyarakat.
7. Pola interaksi sosial di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat.
8. Ikhtisar berbagai pendekatan terhadap educational sociology.
5. KONTRIBUSI SOSIOLOGI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN 1. Sistem persekolahan sebagai suatu sistem organisasi formal
KARAKTERISTIK SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM SOSIAL : a. Sistem persekolahan memiliki tujuan organisasi yang menjadi arah dan
mengarahkan sistem sosial yang bersangkutan
b. Terdapat arus jaringan kerja yang saling kait mengait di dalam rangka mencapai tujuan organisasi
2. Kegiatan kelas sebagai suatu sistem sosial
3. Lingkungan eksternal persekolahan : sistem persekolahan sebagiannya bergantung pada lingkungan eksternalnya,
6. PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
Para ahli membedakan perubahan yang terjadi di masyarakat menjadi 3 tipe yaitu :
1. Perubahan Peradaban : lebih bersifat fisik (alat transportasi, persenjataan, jenis-jens bibit unggul yang ditemukan, jenis bangunan, dst)
3. Perubahan Sosial : hubungan sosial dan keseimbangannya
TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL
1. ISTILAH-ISTILAH DALAM PERUBAHAN SOSIAL
a. Proses : rangkaian interaksi dari satu kepada berikutnya tanpa ada konotasi nilai baik buruk.
b. Evolusi : perubahan yang berlangsung secara berangsur-angsur ke suatu arah tertentu tanpa ada konotasi nilai baik buruk
c. Progres : proses yang mengarah kepada satu tujuan tertentu yang mengandung konotasi nilai baik buruk.
2. PERUBAHAN SOSIAL DITILIK DARI SEBABNYA :
a. Perubahan yang datang dari luar (exogenous change) : seperti kolonialisme, wabah penyakit, dst
b. Perubahan yang datang dari dalam dalam (indigenous change) yang terdiri dari :
(1). perubahan episodik (episodic change) ; karena terjadinya kerusuhan, dst
(2). perubahan terpola (pattern change) yaitu terprogram dan terencana
3. PERSPEKTIF LAIN PERUBAHAN SOSIAL DITILIK DARI SEBABNYA :
a. Faktor fisik dan biologis seperti kondisi geografis, jumlah penduduk dst. b. Faktor teknologi
4. WACANA PARA AHLI PENGANUT DETERMINISME TUNGGAL TENTANG PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL a. Huntington : penyebab perubahan sosial adalah faktor alam /
iklim
b. Karl Mark : kehidupan ekonomi dengan perjuangan kelasnya sebagai faktor determinan
c. Thorstein Veblen : faktor teknologi sebagai determinan perubahan sosial
d. Skinder : teori kondisioning : bahwa manusia diciptakan dan ditentukan oleh lingkungannya
5. WACANA TEORITIK LAIN YANG MUNCUL
a. SN Eisenstadt :teori institusi : perubahan sosial berlangsung melalui proses perubahan institusionalisasi dalam bentuk, potensi dan tempo yang berbeda-beda. Meskipun demikian, tidak semua proses perubahan sosial melahirkan perubahan pada semua sistem institusi yang ada di masyarakat.
b. Oswald Spenger : teori siklus budaya : semua kebudayaan berjalan melingkar secara tetap, naik-turun, jatuh bangun, dst
c. AJ.Toynbee : teori putaran jarum jam : ada tantangan-muncul perjuangan-kemudian surut dan tenggelam
6. POSISI PENDIDIKAN DARI PERUBAHAN SOSIAL
sinilahpendidikan harus dapat memainkan peran agar dapat menyesuaikan budaya lama dengan budaya baru. Tidak hanya sekedar memainkan peran, tetapi memainkan peran secara terarah.
KARL MANNHEIM = cultural lag juga mungkin terjadi di dunia pendidikan (siswa mengejar nilai dan rangking ujian, padahal tujuan pendidikan bukan itu), Solusi yang ditawarkan = pendidikan harus dipandang sebagai institusi penyiapan anak untuk mengenali hidup dan kehidupannya sendiri, bukan belajar sepotong-sepotong tetapi harus belajar secara menyeluruh. Agar pendidikan dapat selaras dan masyarakat, maka pendidikan harus mengembangkan semangat konformitas dan originalitas agar menjadi dirinya sendiri.
DURKHEIM = pendidikan di samping sebagai pelayan masyarakat, juga harus tampil secara kreatif. Pendidikan harus berperan sebagai pembentuk homogenitas di samping juga harus berperan sebagai pembentuk diversifikasi.
Drs. HM.YAHYA, M. Pd