• Tidak ada hasil yang ditemukan

UAS PENGANTAR SOSIOLOGI

N/A
N/A
Annisa Wahyuningsi Anwar

Academic year: 2024

Membagikan "UAS PENGANTAR SOSIOLOGI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

UAS

PENGANTAR SOSIOLOGI

Heber Yohanes Batkormbawa (Nim 19081026)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN PAPUA (UKIP)

TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

(2)

1. Sebutkan definisi pengantar sosiologi menurut Roucek dan Warren!

Jawaban :

Menurut Roucek dan Warren, pengantar sosiologi adalah studi ilmiah tentang masyarakat manusia. Ini melibatkan pemahaman tentang struktur sosial, interaksi sosial, pola perilaku, dan proses sosial yang mempengaruhi kehidupan individu dan kelompok dalam masyarakat. Pengantar sosiologi juga melibatkan analisis tentang bagaimana faktor-faktor sosial seperti budaya, ekonomi, politik, dan lingkungan mempengaruhi perilaku dan hubungan sosial.

Dalam pengantar sosiologi, penekanan diberikan pada pemahaman tentang bagaimana masyarakat beroperasi, bagaimana norma-norma dan nilai-nilai sosial terbentuk, dan bagaimana interaksi sosial mempengaruhi pembentukan identitas individu dan kelompok. Hal ini juga melibatkan pemahaman tentang konflik sosial, perubahan sosial, dan stratifikasi sosial.

Pengantar sosiologi juga melibatkan penggunaan metode ilmiah untuk mengumpulkan data dan menganalisis fenomena sosial. Ini melibatkan penggunaan teknik penelitian seperti survei, wawancara, observasi, dan analisis statistik untuk memahami dan menjelaskan pola-pola sosial dalam masyarakat.

Secara keseluruhan, pengantar sosiologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari masyarakat manusia secara ilmiah, dengan fokus pada struktur sosial, interaksi sosial, dan proses sosial yang mempengaruhi kehidupan individu dan kelompok dalam masyarakat.

2. Sebutkan hakekat dari ilmu pengetahuan sosiologi!

Jawaban :

Ilmu pengetahuan sosiologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari masyarakat, interaksi antarindividu, struktur sosial, dan dinamika kelompok dalam masyarakat.

Hakekat dari ilmu pengetahuan sosiologi melibatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana manusia saling memengaruhi, membentuk norma-norma sosial, dan berinteraksi dalam berbagai konteks sosial. Beberapa elemen kunci yang mencirikan hakekat sosiologi meliputi:

1) Analisis Sosial:

Sosiologi fokus pada analisis dan pemahaman terhadap struktur sosial, institusi, dan pola interaksi yang membentuk kehidupan sosial. Ini mencakup penelitian tentang bagaimana masyarakat membentuk individu dan sebaliknya.

(3)

2) Struktur Sosial:

Sosiologi mempelajari pola dan struktur dalam masyarakat, seperti kelas sosial, stratifikasi, kelompok etnis, gender, dan institusi-institusi sosial seperti keluarga, ekonomi, dan politik.

3) Interaksi Sosial:

Ilmu pengetahuan ini meneliti bagaimana individu berinteraksi satu sama lain dalam berbagai situasi dan konteks. Ini melibatkan pemahaman tentang norma sosial, nilai, dan peran yang membimbing perilaku manusia.

4) Perubahan Sosial:

Sosiologi memandang masyarakat sebagai entitas dinamis yang mengalami perubahan seiring waktu. Ilmu ini mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial, baik itu perubahan budaya, struktural, atau ekonomi.

5) Konflik dan Kooperasi:

Sosiologi menggali konflik dan kooperasi dalam masyarakat. Ini mencakup analisis konflik sosial, ketidaksetaraan, dan ketegangan antar kelompok, serta studi tentang kolaborasi dan integrasi sosial.

6) Institusi Sosial:

Sosiologi memahami peran dan fungsi institusi-institusi sosial seperti keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, dan politik dalam membentuk kehidupan masyarakat.

7) Metode Penelitian Sosial:

Hakekat sosiologi melibatkan penggunaan metode penelitian sosial untuk mengumpulkan data empiris, seperti survei, observasi, wawancara, dan analisis statistik. Metode ini membantu mengembangkan teori-teori yang dapat menjelaskan fenomena sosial.

8) Perspektif Komparatif:

Sosiologi sering kali menggunakan pendekatan komparatif untuk memahami perbedaan dan kesamaan antara masyarakat dan budaya yang berbeda. Ini membantu memahami variasi sosial dan dampak globalisasi.

Hakekat sosiologi adalah untuk mengungkap pola-pola tersembunyi dalam perilaku sosial, memahami struktur sosial, dan memberikan wawasan yang mendalam tentang dinamika masyarakat. Ilmu ini memberikan landasan untuk merancang kebijakan sosial, meningkatkan pemahaman antarbudaya, dan mendukung pembangunan sosial yang berkelanjutan.

(4)

3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat sifat – sifat kebudayaan!

Jawaban :

Sifat-sifat kebudayaan mencakup karakteristik yang melekat pada setiap kebudayaan. Berikut adalah beberapa sifat kebudayaan yang umum:

1) Kebudayaan Bersifat Belajar dan Diperoleh (Learned and Acquired):

Kebudayaan tidak diwariskan secara genetik, tetapi dipelajari dan diperoleh melalui proses sosialisasi. Individu belajar nilai-nilai, norma, bahasa, dan praktik- praktik budaya dari lingkungan sosial mereka.

2) Kebudayaan Bersifat Berbagi (Shared):

Kebudayaan adalah sesuatu yang dibagikan oleh anggota suatu kelompok atau masyarakat. Nilai-nilai, norma, bahasa, dan simbol-simbol budaya diterima dan dipertahankan oleh anggota kelompok tersebut.

3) Kebudayaan Bersifat Simbolik (Symbolic):

Kebudayaan menggunakan simbol-simbol yang memiliki makna yang disepakati oleh anggota kelompok. Simbol-simbol ini dapat berupa kata-kata, lambang, tanda, atau bahkan perilaku tertentu yang memiliki arti khusus dalam konteks budaya.

4) Kebudayaan Bersifat Dinamis (Dynamic):

Kebudayaan terus berkembang dan berubah seiring waktu. Perubahan dalam teknologi, nilai-nilai, norma, dan praktik-praktik budaya dapat terjadi karena interaksi dengan budaya lain, perubahan sosial, atau inovasi dalam masyarakat.

5) Kebudayaan Bersifat Terintegrasi (Integrated):

Kebudayaan terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Nilai-nilai, norma, bahasa, dan praktik-praktik budaya saling terhubung dan membentuk sistem yang terintegrasi.

6) Kebudayaan Bersifat Relatif (Relative):

Kebudayaan harus dipahami dalam konteks relatif, karena apa yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk, dapat bervariasi antara budaya yang berbeda. Standar dan penilaian budaya dapat berbeda-beda.

7) Kebudayaan Bersifat Abstrak (Abstract):

(5)

Kebudayaan mencakup konsep-konsep abstrak seperti nilai-nilai, keyakinan, dan norma-norma yang tidak dapat dilihat secara fisik. Konsep-konsep ini membentuk dasar pemahaman dan perilaku dalam kebudayaan.

8) Kebudayaan Bersifat Universal dan Khusus (Universal and Specific):

Beberapa aspek kebudayaan dapat ditemukan di hampir semua masyarakat manusia, seperti bahasa, keluarga, dan sistem nilai. Namun, ada juga aspek kebudayaan yang khusus untuk suatu kelompok atau masyarakat tertentu, seperti adat istiadat, makanan, dan seni tradisional.

Sifat-sifat kebudayaan ini membantu memahami kompleksitas dan keragaman kebudayaan manusia di seluruh dunia.

4. Apa yang dimaksud dengan proses sosial dan interaksi sosial?

Jawaban :

Proses sosial dan interaksi sosial adalah dua konsep yang saling terkait dalam sosiologi. Mereka mengacu pada cara individu-individu dalam masyarakat berinteraksi satu sama lain dan bagaimana interaksi tersebut membentuk dan mempengaruhi kehidupan sosial.

Proses Sosial mengacu pada serangkaian tindakan, kegiatan, dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Ini melibatkan interaksi antara individu-individu, kelompok, atau institusi dalam masyarakat. Proses sosial mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, seperti pembentukan norma sosial, perubahan sosial, konflik sosial, dan kooperasi sosial. Contoh dari proses sosial termasuk pembentukan kelompok, sosialisasi, modernisasi, dan globalisasi.

Interaksi Sosial adalah pertukaran tindakan, kata-kata, dan simbol-simbol antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Interaksi sosial terjadi ketika individu saling berhubungan, berkomunikasi, dan mempengaruhi satu sama lain. Ini melibatkan penggunaan bahasa, ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan simbol-simbol lainnya untuk menyampaikan pesan dan memahami pesan dari orang lain. Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti keluarga, sekolah, tempat kerja, atau masyarakat secara keseluruhan.

Interaksi sosial dan proses sosial saling terkait dan saling mempengaruhi. Interaksi sosial adalah dasar dari proses sosial, karena melalui interaksi sosial, individu-individu membentuk hubungan, norma, dan struktur sosial. Di sisi lain, proses sosial

(6)

mempengaruhi interaksi sosial dengan membentuk konteks dan kondisi sosial yang mempengaruhi cara individu berinteraksi.

Keduanya merupakan konsep penting dalam sosiologi karena membantu memahami bagaimana masyarakat berfungsi, bagaimana norma dan nilai sosial terbentuk, dan bagaimana individu-individu saling mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Sebutkan factor – factor yang mendasari terjadinya interaksi sosial!

Jawaban :

Ada beberapa faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi interaksi sosial:

Kebutuhan Sosial: Manusia memiliki kebutuhan akan interaksi sosial. Kita adalah makhluk sosial yang secara alami ingin terhubung dengan orang lain, berbagi pengalaman, dan membangun hubungan. Kebutuhan akan kasih sayang, persahabatan, afiliasi, dan dukungan sosial mendorong individu untuk mencari interaksi dengan orang lain.

1) Komunikasi: Komunikasi adalah faktor penting dalam interaksi sosial. Manusia menggunakan bahasa, ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan simbol-simbol lainnya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi yang efektif memungkinkan individu untuk saling memahami, bertukar informasi, dan menyampaikan pikiran dan perasaan.

2) Ketergantungan Sosial: Individu saling bergantung satu sama lain dalam masyarakat. Ketergantungan sosial menciptakan kebutuhan untuk berinteraksi dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Misalnya, dalam lingkungan kerja, individu harus berinteraksi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

3) Norma Sosial: Norma sosial adalah aturan-aturan yang mengatur perilaku dalam masyarakat. Norma-norma ini mempengaruhi interaksi sosial dengan menentukan apa yang dianggap benar atau salah, sopan atau tidak sopan, dalam berbagai situasi.

Individu cenderung berinteraksi sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku.

4) Peran Sosial: Peran sosial mengacu pada harapan dan tuntutan yang terkait dengan posisi atau status sosial seseorang dalam masyarakat. Individu berinteraksi berdasarkan peran sosial yang mereka miliki. Misalnya, seorang guru dan siswa berinteraksi berdasarkan peran mereka dalam konteks pendidikan.

(7)

5) Konteks Sosial: Konteks sosial, seperti lingkungan fisik, budaya, dan struktur sosial, mempengaruhi interaksi sosial. Misalnya, lingkungan kerja yang formal akan mempengaruhi cara individu berinteraksi dibandingkan dengan lingkungan yang lebih santai.

6) Tujuan Bersama: Ketika individu memiliki tujuan bersama, mereka cenderung berinteraksi untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya, dalam proyek tim, anggota tim akan berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Faktor-faktor ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam mempengaruhi interaksi sosial. Mereka membentuk dasar dari hubungan sosial dan membantu menjaga keberlangsungan masyarakat.

6. Apa saja syarat terbentuknya kelompok sosial?

Jawaban :

Terbentuknya kelompok sosial melibatkan beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Berikut adalah beberapa syarat utama untuk terbentuknya kelompok sosial:

1) Interaksi: Terbentuknya kelompok sosial membutuhkan adanya interaksi antara individu-individu yang terlibat. Interaksi ini bisa berupa komunikasi verbal atau nonverbal, pertukaran informasi, atau kegiatan bersama. Tanpa interaksi, kelompok sosial tidak dapat terbentuk.

2) Tujuan Bersama: Kelompok sosial biasanya terbentuk karena adanya tujuan bersama yang ingin dicapai. Tujuan ini bisa berupa pencapaian tugas, pemenuhan kebutuhan, atau tujuan sosial lainnya. Tujuan bersama memberikan arah dan motivasi bagi anggota kelompok untuk bekerja sama dan berinteraksi.

3) Identitas Kelompok: Kelompok sosial memiliki identitas yang membedakannya dari kelompok lain. Identitas ini mencakup nilai-nilai, norma-norma, simbol- simbol, dan karakteristik khas kelompok tersebut. Identitas kelompok membantu anggota merasa terikat dan mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.

4) Struktur dan Peran: Kelompok sosial memiliki struktur yang mengatur hubungan dan peran antara anggota kelompok. Struktur ini bisa berupa hierarki, pembagian tugas, atau peran-peran yang ditetapkan. Struktur dan peran membantu mengatur interaksi dan kerja sama dalam kelompok.

5) Ketergantungan Sosial: Anggota kelompok saling bergantung satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama. Ketergantungan sosial menciptakan kebutuhan

(8)

untuk berinteraksi dan bekerja sama. Ketergantungan ini bisa berupa ketergantungan dalam membagi tugas, saling memberikan dukungan, atau saling melengkapi dalam mencapai tujuan kelompok.

6) Kesamaan atau Keterkaitan: Kelompok sosial sering kali terbentuk karena adanya kesamaan atau keterkaitan antara anggota kelompok. Kesamaan ini bisa berupa kesamaan dalam nilai-nilai, minat, latar belakang, atau tujuan. Kesamaan atau keterkaitan ini memudahkan terbentuknya ikatan dan rasa saling mengerti antara anggota kelompok.

7) Konsensus dan Keputusan Bersama: Kelompok sosial membutuhkan adanya konsensus atau kesepakatan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil secara bersama-sama membantu memperkuat ikatan dan keterlibatan anggota dalam kelompok. Proses pengambilan keputusan yang partisipatif juga memungkinkan setiap anggota merasa memiliki peran dan kontribusi dalam kelompok.

Syarat-syarat ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam membentuk kelompok sosial yang efektif. Mereka membantu menjaga keberlangsungan kelompok dan memfasilitasi interaksi yang positif antara anggota kelompok.

7. a. Apa yang di maksud dengan mobilisasi?

Jawaban :

Mobilisasi merujuk pada proses atau tindakan menggerakkan, mengorganisir, atau mengumpulkan sumber daya manusia, materi, atau kekuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Istilah ini sering digunakan dalam konteks sosial, politik, atau militer, di mana mobilisasi mengacu pada upaya untuk menggerakkan orang-orang atau sumber daya dalam skala yang lebih besar untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam konteks sosial atau politik, mobilisasi sering terkait dengan upaya untuk mengorganisir dan menggerakkan massa atau kelompok orang untuk mendukung atau melawan suatu isu atau tujuan tertentu. Ini bisa melibatkan kampanye politik, protes, demonstrasi, atau gerakan sosial yang bertujuan untuk menggalang dukungan atau perubahan dalam masyarakat.

(9)

Dalam konteks militer, mobilisasi merujuk pada proses mengumpulkan dan mengorganisir sumber daya manusia, materi, dan kekuatan militer untuk mempersiapkan dan melaksanakan operasi militer. Ini melibatkan perekrutan dan pelatihan personel, pengadaan peralatan dan persediaan, serta pengaturan dan penempatan pasukan untuk tujuan pertahanan atau serangan.

Mobilisasi juga dapat merujuk pada proses menggerakkan sumber daya ekonomi, seperti modal, tenaga kerja, atau teknologi, untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu.

Misalnya, mobilisasi sumber daya ekonomi dapat terjadi dalam upaya untuk mengembangkan industri tertentu, meningkatkan produksi, atau memperluas pasar.

Secara umum, mobilisasi melibatkan upaya untuk menggerakkan dan mengorganisir sumber daya yang relevan untuk mencapai tujuan tertentu, baik itu dalam konteks sosial, politik, militer, atau ekonomi.

b. Sebutkan dan jelaskan ukuran sebagai dasar pembentukan stratifikasi sosial!

Jawaban :

Stratifikasi sosial merujuk pada pembagian masyarakat menjadi lapisan-lapisan berdasarkan perbedaan status, kekuasaan, dan akses terhadap sumber daya. Ada beberapa ukuran yang digunakan sebagai dasar pembentukan stratifikasi sosial. Berikut adalah beberapa ukuran yang umum digunakan:

1) Pendapatan: Pendapatan adalah jumlah uang atau nilai ekonomi yang diterima oleh individu atau keluarga dalam periode tertentu. Pendapatan sering digunakan sebagai ukuran untuk membedakan lapisan sosial. Orang dengan pendapatan tinggi cenderung memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya dan kesempatan, sementara orang dengan pendapatan rendah mungkin menghadapi keterbatasan dalam hal itu.

2) Pekerjaan dan Posisi: Pekerjaan dan posisi dalam hierarki pekerjaan juga digunakan sebagai ukuran stratifikasi sosial. Pekerjaan yang dianggap bergengsi atau memiliki tingkat pendapatan yang tinggi cenderung memberikan status sosial yang lebih tinggi. Misalnya, pekerjaan profesional seperti dokter, pengacara, atau insinyur sering kali dianggap memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada pekerjaan manual atau pekerjaan yang kurang bergengsi.

3) Pendidikan: Pendidikan juga sering digunakan sebagai ukuran stratifikasi sosial.

Tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memberikan akses yang lebih besar ke pekerjaan yang lebih baik, pendapatan yang lebih tinggi, dan kesempatan

(10)

sosial yang lebih luas. Orang dengan pendidikan tinggi sering kali memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah.

4) Kekuasaan dan Otoritas: Kekuasaan dan otoritas juga merupakan faktor penting dalam stratifikasi sosial. Orang yang memiliki posisi atau kekuasaan politik, ekonomi, atau sosial yang tinggi cenderung memiliki status sosial yang lebih tinggi. Mereka dapat mempengaruhi kebijakan, mengendalikan sumber daya, dan memiliki akses yang lebih besar terhadap keuntungan dan kekuasaan.

5) Keturunan dan Warisan: Keturunan dan warisan juga dapat memainkan peran dalam stratifikasi sosial. Di beberapa masyarakat, status sosial ditentukan oleh kelahiran dan keturunan. Orang yang lahir dalam keluarga dengan status sosial yang tinggi cenderung memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya dan kesempatan dibandingkan dengan mereka yang lahir dalam keluarga dengan status sosial yang rendah.

Ukuran-ukuran ini sering digunakan secara bersama-sama untuk membentuk sistem stratifikasi sosial yang kompleks. Namun, penting untuk diingat bahwa stratifikasi sosial dapat bervariasi di berbagai masyarakat dan budaya, dan ukuran-ukuran ini mungkin memiliki bobot yang berbeda dalam konteks yang berbeda pula.

c. Sebutkan factor penyebab perubahan sosial baik factor internal maupun factor eksternal!

Jawaban :

Perubahan sosial dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa faktor penyebab perubahan sosial yang umum:

Faktor Internal:

1) Perubahan Nilai dan Norma: Perubahan dalam nilai-nilai dan norma-norma sosial masyarakat dapat menyebabkan perubahan sosial. Nilai-nilai yang dianggap penting oleh generasi sebelumnya mungkin berubah seiring waktu, dan norma- norma baru dapat muncul sebagai tanggapan terhadap perubahan sosial, seperti perubahan dalam teknologi atau perkembangan budaya.

2) Perubahan Demografi: Perubahan dalam struktur demografi, seperti pertumbuhan populasi, perubahan dalam komposisi usia, migrasi, atau urbanisasi, dapat menyebabkan perubahan sosial. Perubahan demografi dapat mempengaruhi dinamika sosial, kebutuhan ekonomi, dan interaksi antarindividu.

(11)

3) Perubahan Teknologi: Perkembangan dan adopsi teknologi baru dapat menyebabkan perubahan sosial yang signifikan. Teknologi dapat mengubah cara orang berkomunikasi, bekerja, berinteraksi, dan mengakses informasi. Perubahan teknologi juga dapat mempengaruhi struktur ekonomi, sistem produksi, dan pola konsumsi.

4) Perubahan Ekonomi: Perubahan dalam sistem ekonomi, seperti industrialisasi, globalisasi, atau perubahan dalam pola kerja, dapat menyebabkan perubahan sosial.

Perubahan ekonomi dapat mempengaruhi kesempatan kerja, distribusi kekayaan, dan struktur kelas sosial.

Faktor Eksternal:

1) Perubahan Politik: Perubahan dalam sistem politik, seperti perubahan rezim, perubahan kebijakan publik, atau perubahan dalam struktur kekuasaan politik, dapat menyebabkan perubahan sosial. Perubahan politik dapat mempengaruhi hak asasi manusia, partisipasi politik, dan distribusi kekuasaan dalam masyarakat.

2) Perubahan Budaya: Interaksi dengan budaya lain, migrasi, atau pengaruh media massa dapat menyebabkan perubahan sosial. Perubahan budaya dapat mempengaruhi nilai-nilai, norma-norma, gaya hidup, dan pola perilaku masyarakat.

3) Perubahan Lingkungan: Perubahan dalam lingkungan fisik, seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, atau bencana alam, dapat menyebabkan perubahan sosial. Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi pola pertanian, migrasi, dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

4) Perubahan Global: Globalisasi dan interkoneksi antarnegara dapat menyebabkan perubahan sosial. Perubahan dalam perdagangan internasional, teknologi informasi, atau hubungan politik dapat mempengaruhi budaya, ekonomi, dan sistem sosial di tingkat global maupun lokal.

Perubahan sosial sering kali merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor-faktor ini. Faktor-faktor internal dan eksternal saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam membentuk perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[butuh

Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dengan orang lain. Oleh karena itu, sosiologi akan tetap ada selama manusia berinteraksi dalam masyarakat.

• Selain mempelajari interaksi sosiologi juga mempelajari tentang proses yang muncul akibat interaksi antar manusia tersebut, misalnya akibat manusia berinteraksi dengan manusia

Sosiologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari individu kelompok dan lembaga sosial yang membentuk masyarakat secara umum.. Ini tentu saja batasan sosiologi yang

Makalah Pengantar Ilmu Sosial Dalam Bidang Kajian Sosiologi 45 Berbeda dengan pemahaman ”hirarki” dalam ilmu-ilmu sosial modern menurut Dommant (1970) hirarki

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa sosiologi agama adalah ilmu Pengetahuan Sosial khususnya sosiologi yang mempelajari interaksi sosial khususnya yang berkaitan

Ilmu tersebut adalah Sosiologi Industri, yaitu ilmu yang mempelajari tentang interaksi sosial antar manusia baik  individu dengan individu, individu dengan kelompok dan

Definisi Sosiologi Robert E Park : Ilmu tentang perilaku kolektif Astrid S Susanto Ilmu yang meneliti dan menjelaskan tindakan sosial ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia