• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Nyamuk Culex Sp & Mansonia Sp Sebagai Vektor Penyakit Filariasis

N/A
N/A
Dwi Septiawati

Academic year: 2023

Membagikan "Pengendalian Nyamuk Culex Sp & Mansonia Sp Sebagai Vektor Penyakit Filariasis"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Pengendalian

Nyamuk Culex Sp &

Mansonia Sp Sebagai Vektor Penyakit

Filariasis

Dwi Septiawati, S.KM, M.KM

(2)

NYAMUK CULEX Sp

(3)

• Nyamuk ini biasanya mulai aktif setelah matahari terbenam sampai sebelum matahari terbit.

• Nyamuk ini meletakkan telur dan berbiak di

selokan-selokan yang berisi air bersih ataupun selokan air pembuangan domestic yang kotor (air organik), serta ditempat-tempat penggenangan air domestic atau air hujan diatas permukaan tanah.

• Nyamuk culex ini banyak ditemukan di Jepang, kawasan Asia Tenggara yaitu Filipina, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura serta Indonesia

• Nyamuk jenis Culex ini juga terdiri dari banyak spesies, seperti C. pipiens, C. quinquefasciatus, C. tarsalis, C. territans, dan lain-lain

(4)

MORFOLOGI (1)

• Telur nyamuk culex berbentuk menyerupai senapan sedangkan larvanya memiliki sifon

• Pekten dan gigi sisir yang tidak sama dengan ciri khas pelana tertutup

• Culex dewasa berukuran kecil kira-kira 4-13 mm dan berwarna coklat. Kepalanya mempunyai

proboscis halus dan panjang yang melebihi panjang kepala

(5)

MORFOLOGI (2)

• Pada culex betina proboscis dipakai sebagai alat untuk

menghisap darah dan memiliki palpi yang lebih pendek dari pada probosisnya sedangkan

• Pada culex jantan probosis berfungsi untuk menghisap bahan-bahan cair seperti cairan tumbuh-tumbuhan atau buah-buahan dan memiliki palpi yang melebihi panjang

probosisnya. Pada bagian kiri dan kanan proboscis terdapat palpus yang terdiri atas 5 ruas dan sepasang antena yang terdiri atas 15 ruas.

• Antena pada nyamuk jantan berambut lebat (plumose) dan pada nyamuk betina jarang (pilose)

(6)

MORFOLOGI (3)

• Sebagian besar toraks yang tampak

(mesonotum) diliputi bulu halus. Bulu ini

berwarna putih atau kuning dan membentuk gambaran yang khas

• Posterior dari mesonotum terdapat skutelum yang membentuk 3 lengkungan atau tribolus

• Mempunyai 3 pasang kaki atau hexapoda yang melekat pada toraks dan tiap kaki terdiri dari 1 ruas femur, 1 ruas tibia, dan 5 ruas tarsus

(7)

MORFOLOGI (4)

• Bentuk sayapnya panjang dan langsing

mempunyai vena yang permukaanya ditumbuhi sisik-sisik sayap (wingscales) yang letaknya

mengikuti vena

• Pada pinggir sayap terdapat sederetan rambut yang disebut fringe. Abdomen berbentuk silinder dan terdiri atas 10 ruas dan 2 ruas yang terakhir berubah menjadi alat kelamin.

(8)
(9)

SIKLUS HIDUP

(10)

HABITAT

• Dalam perkembangbiakannya nyamuk culex selalu memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat berkembangbiak (breeding places), tempat untuk mendapatkan umpan/darah

(feeding places), dan tempat untuk beristirahat (resting places).

• Pada umumnya genus culex mempunyai habitat di sembarang tempat dan air kotor namun

beberapa spesies culex memiliki habitat yang berbeda-beda

(11)

HABITAT

• Pada Culex quinquefasciatusberkembang biak di air

comberan dengan air keruh yang kotor dan dekat dengan rumah.

• Culex annlirostris berkembang baik dalam air yang cukup sinar matahari.

• Culex britaeniorrhynchus berkembang baik di tempat yang mengandung lumut dalam air tawar atau air payau.

• Culex memiliki tempat beristirahat yang sama seperti genus nyamuk lain yaitu di bagian dalam rumah sedangkan di luar rumah seperti gua, lubang lembab, tempa yang berwarna gelap dan lain-lain merupakan tempat yang disenangi nyamuk untuk beristirahat.

(12)

Jenis Nyamuk Culex sp

Spesies Culex tarsialis

Spesies Culex pipiens

Spesies Culex tritaenorinchus

Spesies Culex quinquefasciatus Say.

(13)

Bionomik Nyamuk Culex sp

Tempat berkembang biak

Nyamuk Culex sp suka berkembang biak di

sembarang tempat misalnya di air yang kotor yaitu genangan air, got terbuka, saluran pipa, dan

empang ikan.

Perilaku makan

Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama pada malam hari. Nyamuk Culex sp suka menggigit binatang peliharaan, unggas, kambing, kerbau dan sapi

(14)

Bionomik Nyamuk Culex sp

Kesukaan beristirahat

Setiap spesies nyamuk mempunyai kesukaan

beristirahat yang berbeda-beda. Nyamuk Culex sp suka beristirahat dalam rumah.

Aktifitas menghisap darah

Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama pada malam hari (nocturnal).

Nyamuk Culex sp menggigit beberapa jam setelah matahari terbenam sampai sebelum matahari

terbit. Dan puncak menggigit nyamuk ini adalah pada pukul 01.00-02.00.

(15)

NYAMUK MANSONIA Sp

(16)

HABITAT & PERILAKU

• Nyamuk mansonia berasosiasi dengan rawa- rawa, sungai besar di tepi hutan atau dalam

hutan, larvae dan pupa melekat dengan sifonnya pada akar – akar ranting tanaman air,

seperti enceng gondok, teratai, kangkung, dan sebagainya.

• Nyamuk Mansonia berada di wilayah hutan dan rawa endemik, lingkungan kotor dan area

peternakan ikan yang tidak terpakai. Nyamuk Mansonia bersifat agresif dan menghisap darah saat manusia berada dalam aktivitas malam hari khususnya di luar rumah.

(17)

MORFOLOGI

1. Telur mansonia saling berlekatan,berbentuk telur lancip seperti duri

2. Biasanya terletak dibalik dibalik permukaan tumbuhan air

3. Siphon berujung lancip dan berpigmen gelap (fase larva)

4. Corong pernafasan seperti duri (fase pupa) 5. Sisik sayap lebar dan asimetris.

(18)

CIRI MANSONIA

CIRI JENTIK

1. Bentuk siphon seperti tanduk

2. Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar tumbuhan air.

3. Pada bagian toraks terdapat stoot spine

CIRI NYAMUK DEWASA

1. Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90º 2. Bentuk tubuh besar dan panjang

3. Bentuk sayap asimetris

4. Menyebabkan penyakit filariasis

5. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya

(19)

SIKLUS HIDUP

1. Telur diletakan saling berdekatan membentuk rakit dibawah permukaan daun tanaman air

2. Larva memiliki kait (saw) untuk mengambil O2 pentil pernapasan

3. Pupa terompet runcing keras dan kuat untuk menusuk akar tanaman

4. Dewasa ada rambut (bristel) di depan spirakel femur hind dengan 3-5 gelang yang teratur urat- urat sayap dilengkapi dengan scale sayap yang luas, asimetris gelap terang.

(20)

SIKLUS HIDUP

TELUR LARVA

PUPA NYAMUK DEWASA

(21)

FAKTOR LINGKUNGAN FISIK YANG MEMPENGARUHI HIDUP NYAMUK CULEX Sp DAN

MANSONIA Sp

(22)

SUHU

• Suhu yang tinggi akan meningkatkan aktivitas nyamuk dan perkembangannya bisa menjadi lebih cepat tetapi apabila suhu di atas 35 derajat C akan membatasi populasi nyamuk.

• Suhu optimum untuk pertumbuhan nyamuk berkisar antara 20 derajat C – 30 derajat C.

• Suhu udara mempengaruhi perkembangan virus dalam tubuh nyamuk.

(23)

KELEMBABAN UDARA

• Pada saat kelembaban rendah

menyebabkan penguapan air dalam tubuh sehingga menyebabkan keringnya cairan tubuh.

• Salah satu musuh nyamuk adalah

penguapan, kelembaban mempengaruhi

umur nyamuk, jarak terbang, kecepatan

berkembang biak, kebiasaan menggigit,

istirahat dan lain-lain

(24)

PENCAHAYAAN

• Bila dikaitkan antara intensitas cahaya terhadap suhu dan kelembaban, hal ini sangat

berpengaruh.

• Semakin tinggi atau besar intensitas cahaya yang dipancarkan ke permukaan maka keadaan suhu lingkungan juga akan semakin tinggi.

• Begitu juga dengan kelembaban, semakin tinggi atau besar intensitas cahaya yang dipancarkan ke suatu permukaan maka kelembaban di suatu lingkungan tersebut akan menjadi lebih rendah

(25)

MASALAH KESEHATAN YANG

DITIMBULKAN

(26)

• Japanese encephalitis  Culex Sp

• West nile virus  Culex Sp

• Filariasis  Culex Sp &

Mansonia Sp

(27)

UPAYA PENGENDALIAN

(28)

SECARA ALAMI (NATURAL CONTROL)

1. Gunung, lautan, danau dan sungai yang luas merupakan rintangan penyebaran serangga, 2. Ketinggian tertentu menyebabkan serangga

tidak tahan hidup

3. Musim, cuaca panas, dingin, kering, tanah tandus, angin besar, dan curah hujan tinggi.

4. Burung, katak, cicak, binatang lain yang memangsa serangga.

(29)

SECARA BUATAN (ARTIFICIAL / APPLIED CONTROL)

Pengendalian Lingkungan (Environmental control) Mengelola lingkungan (enviromental management) yaitu

mengatur lingkungan sehingga tidak cocok dan membatasi perkembangan vektor.

Modifikasi lingkungan (Enviromental Modification) Cara ini paling aman terhadap lingkungan karena tidak

merusak keseimbangan alam dan tidak mencemari lingkungan tetapi harus dilakukan terus menerus

Manipulasi Lingkungan (enviromental manipulation)

Membersihkan dan memelihara secara fisik tempat perindukan atau tempat istirahat serangga

(30)

SECARA MEKANIK

• Cara ini dapat dilakukan dengan gerakan 3M (mengubur kaleng-kaleng atau tempat-tempat sejenis yang dapat menampung air hujan dan membersihkan lingkungan yang berpotensial dijadikan sebagai sarang nyamuk Culex sp ataupun Mansonia Sp.

(31)

SECARA BIOLOGI

• Intervensi yang didasarkan pada pengenalan organism pemangsa, parasit, pesaing untuk

menurunkan jumlah Culex sp dan Mansonia sp.

• Misalnya ikan pemangsa larva (ikan kepala timah, gambusia ikan mujaer, nila) di bak dan tempat yang tidak bisa ditembus sinar matahari misalnya tumbuhan bakau. Larva dapat dimakan oleh ikan tersebut

(32)

SECARA KIMIAWI

Insektisida

• Insektisida adalah bahan-bahan kimia yang digunakan untuk memberantas serangga. Berdasarkan stadium

serangga yang dibunuhnya maka insektisida serta ovisida yang ditujukan untuk membunuh telurnya.

Permetrhine

• Merupakan senyawa insektisida piretroid generasi ketiga pertama yang bersifat fotostabil, dan pada awalnya digunakan dalam pertanian. Daya kontaknya cepat, dan daya residunya sedang hingga baik. Toksisitas iritasi pada mamalia rendah, sehingga banyak diminati pada program pengendalian hama pemukiman. Senyawa ini tidak menyebabkan iritasi pada

manusia sehingga tepat digunakan untuk pengendalian vector penyakit.

(33)

SECARA GENETIK

Tujuan: mengganti populasi serangga yang berbahaya dengan polulasi baru yang tidak merugikan.

Mengubah kemampuan reproduksi serangga : 1.Jantan disebut sterile male technique release :

Bahan kimia (TEPA) dan radiasi (Cobalt 60) merusak DNA kromosom sperma tanpa mengganggu proses pematangan. Radiasi dapat juga mengubah letak susunan kromosom : chromosome

translocation, antimitotik, antimetabolit, bazarone (ekstrak tanaman Aeorus calamus).

2.Jantan dan betina

Jantan dan betina di alam disterilkan menggunakan chemosterilants dicampur makanan kesukaan serangga. Telah dicoba pada lalat rumah (Musca domestica) yang diberi TEPA dicampur 67% tepung jagung, 15% gula, 15% susu bubuk dan 2,5% tepung telur.

(34)

SECARA GENETIK

Keuntungan pengendalian secara genetik :

1. Tak perlu memelihara serangga dalam jumlah banyak dalam laboratorium.

2. Perkawinan antar strain menyebabkan sitoplasma telur tidak dapat ditembus oleh sperma sehingga

tidak terjadi pembuahan, disebut : cytoplasmic incompatibility.

3. Perkawinan antar spesies terdekat menghasilkan jantan steril, disebut hybrid sterility.

(35)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Anopheles yang tertangkap pada sapi lebih tinggi dibandingkan terhadap kepadatan nyamuk yang tertangkap pada orang, baik pada rumah yang

Manfaat praktis karya tulis ilmiah ini adalah untuk mencari alternatif pencegahan penyakit yang dibawa oleh nyamuk, khususnya Culex sp ., dengan losio minyak sereh

Berdasarkan hasil penangkapan nyamuk dengan umpan badan dan penangkapan di sekitar rumah dan kandang tidak ditemukan nyamuk Anopheles, dan hanya ditemukan jentik Anopheles

Hasil penelitian ini ditemukan 126 nyamuk culex dengan jenis Culex quenquefasciatus yang merupakan jenis nyamuk yang biasanya di dalam rumah, dengan jumlah total penangkapan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas ekstrak daun serai dapur sebagai larvasida nyamuk Culex Sp dapat disimpulkan bahwa Kematian larva nyamuk terendah

Penangkapan nyamuk dengan umpan dapat dilakukan pada malam hari untuk nyamuk Anopheles, Culex dan Mansonia, dan pada pagi hari atau sore hari untuk nyamuk Aedes, di dalam dan di

Tujuan Penelitian ini adalah: (1) Menganalisis besarnya LC 50 dan LC 90 rimpang jahe (Zingiber officinale) terhadap mortalitas larva nyamuk Culex sp.; (2) Menganalisis

Pengendalian vektor dan potensi vektor dalam penularan filariasis dapat diketahui melalui berbagai hal diantaranya dengan mengetahui spesies Culex, angka infeksi,