PRAKATA
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya buku Perancangan Perkerasan Jalan ini dapat diselesaikan. Buku ini disusun sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa teknik sipil terutama berhubungan dengan perancangan perkerasan jalan.Menyadari minimnya buku referensi yang berhubungan dengan teknik sipil umumnya, dan khususnya tentang Perancangan Perkerasan Jalan berdasarkan pedoman yang terbaru, maka kami berinisiatif untuk menyatukan materi-materi pembelajaran yang berhubungan dengan perancangan perkerasan jalan.
Ada dua materi pokok Perancangan Perkerasan Jalan yaitu pengetahuan dasar dan pengetahuan terapan. Pengetahuan dasar terdiri dari pengertian dan jenis perkerasan/jalan serta karakteristik bahan susun perkerasan, yaitu aspal dan agregat. Pengetahuan dasar diperlukan karena sifat teknis bahan merupakan hal mendasar yang mempengaruhi optimal tidaknya kinerja konstruksi jalan.
Pengetahuan terapan mencakup penjelasan metode perhitungan rumus kerja campuran (job mix formula), jenis-jenis campuran beraspal di lapangan, perkerasan kaku dan jenis kerusakan jalan dan cara perbaikannya. Pengetahuan terapan dimaksudkan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Praktikum Jalan Raya.
Buku Perancangan Perkerasan Jalan ini dirancang hanya memuat pokok-pokok pikiran saja sehingga mahasiswa didorong untuk mengadakan penelusuran ke buku ajar (text books) lain. Hal tersebut diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa dalam bidang teknik jalan.
Menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan buku ini, maka saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan penyusunan modul ini untuk waktu berikutnya. Akhir kata semoga buku ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi para pembaca.
Balikpapan, Juni 2017 Tim penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... 3
DAFTAR ISI... 4
BAB I PERKERASAN JALAN... 1
1.1 Pengertian Perkerasan Jalan... 1
1.2 Jenis Perkerasan Jalan... 2
1.3 Susunan Perkerasan Jalan... 3
1.4 Bahan Susun Perkerasan... 4
1.5 Perkembangan Konstruksi Perkerasan... 4
1.6 Rangkuman... 8
BAB II ASPAL... 21
2.1 Peranan Aspal pada Perkerasan Jalan... 12
2.2 Komposisi Aspal... 14
2.3 Jenis Aspal... 14
2.3.1 Aspal Keras (AC)... 16
2.3.2 Aspal Cair/Cut Black Asphalt... 18
2.3.3 Aspal Emulsi/Emulsified Asphalt... 19
2.4 Perhitungan Sifat Kepekaan Aspal Keras terhadap Suhu... 20
2.5 Zat-zat Aditif Aspal... 21
2.6 Aspal Hayati (Bio-asphalt)... 22
2.7 Rangkuman... 23
BAB III AGREGAT... 28
3.1 Peranan Agregat pada Perkerasan Jalan... 28
3.2 Klasifikasi Agregat... 29
3.3 Sifat-sifat Teknis Agregat... 30
3.4 Cara Pencampuran Agregat... 34
3.5 Pemanfaatan Agregat Alternatif untuk Konstruksi Perkerasan 36 3.6 Rangkuman... 38
BAB IV SEMEN... 44
4.2 Kategori Semen... 45
4.3 Karakteristik Semen... 47
4.4 Pemilihan Semen... 47
4.5 Bahan Tambah Semen... 47
4.6 Ragam Campuran Beton... 48
4.7 Rangkuman... 49
BAB V PERENCANAAN CAMPURAN KERJA... 52
5.1 Pengertian Resep Campuran Kerja... 52
5.2 Sifat-sifat Teknis Campuran Beraspal... 53
5.3 Prosedur Pencampuran Aspal di Laboratorium... 55
5.4 Sifat-sifat Teknis Beton untuk Perkerasan Jalan... 64
5.5 Prosedur Pencampuran Beton... 66
5.6 Rangkuman... 70
BAB VI JENIS CAMPURAN BERASPAL DAN CAMPURAN BETON UNTUK KONSTRUKSI JALAN... 74
6.1 Pengantar... 74
6.2 Gambaran Umum Mutu Bahan Jalan di Indonesia... 75
6.3 Jenis-jenis Campuran Beraspal... 76
6.3.1 Lapisan Perekat... 76
6.3.2 Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu)... 76
6.3.3 Lapisan Aspal Dua Lapis (Burda)... 77
6.3.4 Lapisan Tipis Aspal Pasir (Latasir)... 77
6.3.5 Lapisan Penetrasi Makadam (Lapen)... 78
6.3.6 Lapisan Pondasi Atas Aspal Beton untuk Perataan (ATBL)... 79
6.3.7 Lapisan Tipis Aspal Beton (Lataston)... 80
6.3.8 Aspal Beton Campuran Dingin... 81
6.3.9 Beton... 81
6.4 Rangkuman... 81
BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR PERKERASAN JALAN ASPAL... 85
7.1 Pengantar... 85
7.2 Prosedur Perthitungan Metode Analisa Komponen... 86
7.3 Komponen-komponen Perhitungan... 87
7.3.1 Analisis Lalulintas dan Kendaraan... 87
7.3.1.1 Jumlah Lajur dan Koefisien Distribusi Kendaraan... 87
7.3.1.2 Angka Ekivalen Beban Sumbu (E)... 89
7.3.1.3 Angka Ekivalen Kendaraan... 90
7.3.1.4 Faktor Pertumbuhan Lalulintas (i)... 90
7.3.2 Stabilitas Tanah Dasar... 91
7.3.3 Umur Rencana (UR)... 92
7.3.4 Faktor Regional (FR)... 92
7.3.5 Indeks Permukaan (IP)... 93
7.4 Langkah-langkah Perhitungan... 93
7.4.1 Perhitungan Lalulintas... 93
7.4.2 Perhitungan Struktur Perkerasan... 96
7.4.2.1 Perhitungan Struktur Perkerasan Baru... 96
7.4.2.2 Perhitungan Struktur Perkerasan Bertahap... 98
7.5 Perkerasan Lentur dengan Lapisan Semen Titanium Dioksida... 103
7.6 Rangkuman... 105
BAB VIII PERHITUNGAN STRUKTUR JALAN BETON/KAKU... 112
8.1 Pengantar... 112
8.2 Dasar-dasar Perencanaan... 113
8.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan... 114
8.4 Persyaratan dan Pembatasan... 117
8.5 Besaran-besaran Rencana... 118
8.6 Langkah-langkah Penentuan Tebal Pelat Beton... 119
8.7 Perencanaan Tulangan... 125
8.8 Rangkuman... 126
BAB IX KERUSAKAN JALAN DAN PENANGANAN
PERBAIKANNYA... 132
9.1 Pengantar... 132
9.2 Jenis-jenis Kerusakan Jalur Lalulintas dan Penangannya... 133
9.2.1 Retak... 133
9.2.1.1 Retak Halus... 133
9.2.1.2 Retak Kulit Buaya... 134
9.2.1.3 Retak Pinggir... 135
9.2.1.4 Retak Pertemuan Perkerasan dan Bahu... 135
9.2.1.5 Retak Sambungan Jalan... 136
9.2.1.6 Retak Sambungan Pelebaran... 136
9.2.1.7 Retak Refleksi... 137
9.2.1.8 Retak Susut... 137
9.2.1.9 Retak Selip... 137
9.2.2 Perubahan Bentuk... 138
9.2.2.1 Alur... 138
9.2.2.2 Keriting... 138
9.2.2.3 Amblas... 139
9.2.2.4 Sungkur... 140
9.2.2.5 Jembul (Upheavel)... 140
9.2.3 Cacat Permukaan... 141
9.2.3.1 Lubang... 141
9.2.3.2 Pelepasan Butir... 141
9.2.3.3 Pengelupasan Lapisan Permukaan... 142
9.2.4 Pengausan... 142
9.2.5 Kegemukan... 143
9.2.6 Penurunan pada Bekas Penanaman Utilitas... 143
9.3 Jenis-jenis Kerusakan Bahu dan Penangannya... 143
9.3.1 Retak... 143
9.3.1.1 Retak Tanah Bahu Kerikil... 143
9.3.1.2 Bahu Berumput... 144
9.3.1.3 Bahu Beraspal... 145
9.3.2 Perubahan Bentuk (alur, amblas, gelombang)... 145
9.3.2.1 Bahu Tanah Bahu Kerikil... 145
9.3.2.2 Pendebuan... 146
9.3.2.3 Bahu Berumput... 146
9.3.2.4 Bahu Beraspal... 147
9.3.3 Cacat Permukaan... 147
9.3.3.1 Bahu Tanah Bahu Kerikil (lubang, pelepasan butiran)... 147
9.3.3.2 Bahu Berumput (rumput mati, rumput panjang) 148 9.3.3.3 Bahu Beraspal (lubang, pelepasan butiran atau pengelupasan)... 148
9.4 Jenis-jenis Kerusakan Drainase dan Penanganannya... 149
9.4.1 Kelainan Kemiringan Melintang... 149
9.4.1.1 Pada Permukaan Perkerasan... 149
9.4.1.2 Pada Permukaan Bahu... 149
9.4.2 Retak pada Saluran Pasangan Batu atau Beton... 149
9.4.3 Perubahan Penampang... 150
9.4.3.1 Perubahan Bentuk pada Gorong-gorong... 150
9.4.3.2 Pengendapan dan Penyumbatan... 150
9.4.3.3 Lereng Saluran Longsor... 151
9.4.3.4 Penggerusan... 151
9.4.4 Lubang... 152
9.4.4.1 Lubang pada Saluran... 152
9.4.4.2 Lubang pada Saluran Pasangan Batu... 152
9.4.4.3 Lubang pada Gorong-gorong CMP... 152
9.4.5 Kerusakan pada Saluran diluar Tanggung Jawab Pembina Jalan... 153
9.5 Jenis-jenis Kerusakan Lereng dan Penanganannya... 153
9.5.1 Alur... 153
9.5.2 Longsor... 153
9.6 Konstruksi Jalan dengan Self-Healing Asphalt... 154
BAB X PEMERIKSAAN MATERIAL PENYUSUN
ASPAL DI LABORATORIUM... 161
10.1 Analilsa Saringan... 161
10.1.1 Tujuan Percobaan... 161
10.1.2 Peralatan yang Digunakan... 161
10.1.3 Benda Uji... 161
10.1.4 Prosedur Percobaan... 162
10.1.5 Hasil Perhitungan dan Pembahasan... 162
10.2 Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar (PB-0203-76 (AASHTO T-84-74: ASTM C-128-68)... 164
10.2.1 Tujuan Percobaan... 164
10.2.2 Peralatan yang Digunakan... 164
10.2.3 Benda Uji... 165
10.2.4 Prosedur Percobaan... 165
10.2.5 Hasil Perhitungan dan Pembahasan... 165
10.2.6 Catatan... 168
10.3 Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus... 168
10.3.1 Tujuan Percobaan... 168
10.3.2 Peralatan yang Digunakan... 169
10.3.3 Benda Uji... 169
10.3.4 Prosedur Percobaan... 169
10.3.5 Hasil Perhitungan dan Pembahasan... 179
10.4 Pemeriksaan Keausan Agregat (Abrasi) PB-0206-76 (AASHTO T-96-74) (ASTM C-131-55) (ASTM C-535-9). 172 10.4.1 Tujuan Percobaan... 172
10.4.2 Peralatan yang Digunakan... 173
10.4.3 Benda Uji... 173
10.4.4 Prosedur Percobaan... 173
10.4.5 Hasil Perhitungan dan Pembahasan... 173
10.4.6 Catatan... 175
10.5 Pemeriksaan Aspal... 175
10.5.1 Pemeriksaan Bahan-bahan Bitumen... 175
10.5.1.1 Tujuan Percobaan... 175
10.5.1.2 Peralatan yang Digunakan... 175
10.5.1.3 Benda Uji... 176
10.5.1.4 Prosedur Percobaan... 177
10.5.1.5 Hasil Perhitungan dan Pembahasan... 177
10.6 Pemeriksaan CBR Lapangan dengan Dynamic Cone Penetrometer... 180
10.6.1 Tujuan Percobaan... 180
10.6.2 Peralatan yang Digunakan... 180
10.6.3 Prosedur Percobaan... 180
10.6.4 Hasil Perhitungan dan Pembahasan... 181
10.6.5 Catatan... 183
10.7 Pemeriksaan Kepadatan Lapangan dengan Alat Sand Cone...185
10.7.1 Tujuan Percobaan... 185
10.7.2 Peralatan yang Digunakan... 185
10.7.3 Benda Uji... 186
10.7.4 Prosedur Percobaan... 186
10.7.5 Hasil Perhitungan dan Pembahasan... 187
10.7.6 Catatan... 190
10.8 Pemeriksaan Campuran Aspal dengan Percobaan Marshall...190
10.8.1 Tujuan Percobaan... 190
10.8.2 Peralatan yang Digunakan... 190
10.8.3 Benda Uji... 192
10.8.4 Prosedur Percobaan... 193
10.8.5 Hasil Perhitungan dan Pembahasan... 195
BAB XI HASIL PENELITIAN TENTANG PERKERASAN JALAN.... 200
11.1Kinerja Campuran Ac-Wc Menggunakan Agregat Lokal Sotek Penajam Paser Utara... 200
11.2Penggunaan Kapur Gamping Sebagai Bahan Pengisi Campuran Laston Ac – Wc (Gradasi Halus)... 200 DAFTAR PUSTAKA... 202