• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK EKSITENSI PKL DI KOTA METRO PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DAMPAK EKSITENSI PKL DI KOTA METRO PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

PKL di Kota Metro memanfaatkan tempat yang menjadi ruang terbuka hijau karena Kota Metro ini merupakan salah satu kebutuhan masyarakat. Pedagang kaki lima diperbolehkan berdagang di luar jam kerja Taman Kota Metro, yakni pukul 16.00, dengan tujuan untuk meminimalisir gangguan ketertiban umum. Jika masih ada yang berjualan di Taman Kota Metro pada jam kerja, PKL akan mendapat teguran dari pihak berwajib.

Kondisi Taman Kota Metro akan menjadi kotor, sehingga tidak terawat jika pedagang kaki lima (PKL) berjualan di Taman Kota Metro.

Pertanyaan Penelitian

Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena berdasarkan observasi yang peneliti lakukan saat ini, belum adanya izin secara hukum atau tertulis bagi PKL, sehingga pengelolaan PKL di taman Kota Metro masih perlu mendapat perhatian. Pengelolaan pedagang kaki lima harus ditinjau kembali agar dapat berjalan dengan lebih baik dan tidak menimbulkan persaingan usaha yang buruk. Berdasarkan uraian di atas, peneliti sangat tertarik untuk mengkaji melalui penelitian yang berjudul “Dampak Keberadaan Pedagang Kaki Lima di Kota Metro Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Taman Merdeka di Kota Metro).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat sebagai masukan dan pengetahuan bagi peneliti, pembaca dan masyarakat luas pada umumnya.

Penelitian Relevan

Dalam penelitian ini disajikan 2 (dua) kebijakan terkait pengelolaan PKL di kota Jakarta dan Kuala Lumpur. 11 Bani Pamungkas, “PKL dan Perkembangan Kota: Analisis Kebijakan Pengelolaan Pasar Malam di Jakarta dan PKL Kuala Lumpur”, di bani.pamungkas@bakrie.ac.id diunduh pada 20 Oktober 2016. Dari kedua kota tersebut nampaknya memiliki kebijakan sendiri dan sangat peduli terhadap PKL.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Rufiah berjudul “Revisi Strategi Pengelolaan Usaha Pedagang Kaki Lima Pasar Cik Puan PekanBaru Menurut Ekonomi Islam”.

LANDASAN TEORI

  • Pedagang Kaki Lima
    • Definisi Pedagang kaki Lima
    • Ciri-Ciri Pedagang kaki Lima
  • Dampak positif dan Negatif PKL
  • Taman Kota ditinjau dari Aspek Ekonomi
  • Tujuan Ekonomi Menurut Islam
  • Prinsip – prinsip Ekonomi Islam

Meski upah para PKL ini di bawah upah minimum, namun jauh lebih baik dari keadaan mereka. Lokasi PKL memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan dan keberlangsungan PKL yang selanjutnya akan mempengaruhi volume penjualan dan tingkat keuntungan. Secara umum, kesulitan yang dihadapi PKL berkisar dari peraturan pemerintah tentang disposisi PKL yang tidak konstruktif dan disiplin yang ketat.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti dapat menyatakan bahwa PKL adalah setiap orang yang melakukan kegiatan usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau penghasilan yang sah, dilakukan secara tidak teratur, dengan kemampuan yang terbatas, berada di tempat atau pusat konsumen, dan memiliki tidak setuju. Dengan berdagang sesuai kebutuhan manusia dan lebih mandiri karena dengan rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya perluasan lapangan kerja, salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan hidup adalah melalui usaha pedagang kaki lima. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembangunan taman kota tidak hanya untuk penghijauan dan peningkatan keindahan lingkungan kota, tetapi tumbuhan harus memiliki manfaat yang sebesar-besarnya (multi fungsi).

Eko Budiharjo menambahkan, taman kota juga bisa mengarah pada jenis kegiatan sosial lainnya, seperti jalan-jalan, santai, duduk santai, pertemuan untuk upacara resmi dan berpindah tempat. Berdasarkan berbagai penjelasan di atas tentang taman kota dan fungsinya, wajar jika warga sekitar memanfaatkan taman untuk berdagang. Oleh karena itu, sudah menjadi hal yang wajar jika taman kota menjadi daya tarik tersendiri bagi para pedagang untuk menjual barang dan jasa.

19 Ika Prasetyaningrum, “Identifikasi Kegiatan Pedagang Kaki Lima di Taman Seribu Lampu Kota Cepu”, Tugas Akhir, (Semarang: Perpustakaan Universitas Diponegoro, 2009)h. Ada hukum yang harus dipertanggung jawabkan setiap orang atas segala perbuatannya selama hidupnya di dunia di hadapan Allah SWT.Dengan segala harapan seseorang harus menunjukkan ketakwaan kepada Allah SWT.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Analisa Data

Metode wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang dampak keberadaan pedagang kaki lima di Kota Metro dari perspektif ekonomi Islam. Yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Pertamanan Kota Metro dan Kepala Dinas Tata Kota Dinas Pariwisata Kota Metro untuk mendapatkan data yang akurat tentang pengelolaan PKL di Taman Kota Metro. Taman Kota secara spasial terletak di kawasan pusat Kota Metro yang merupakan bagian dari struktur tata ruang kota yang terpusat.

Kota Metro yang relatif minim fasilitas rekreasi sedikit terobati dengan adanya taman kota ini. Informasi tentang sejarah Taman Merdeka diperoleh dari kedua informan yaitu sebelum berbentuk taman kota seperti sekarang, Taman Merdeka di Kota Metro merupakan lapangan yang dilakukan agar tidak menghalangi pejalan kaki yang melewati Merdeka. Park, Metro City tidak mau pergi.

Karena akan merusak keindahan Taman Kota Metro dan PKL yang berjualan di Taman Kota Metro tidak membayar komisi. Hasil Wawancara 5: Pedagang Kaki Lima di Taman Merdeka Kota Metro Pak Jumali, seorang pedagang empek-empek mengatakan bahwa harus ada sanksi jika pedagang kaki lima melanggar peraturan, baik berupa teguran atau lainnya. Pramuniaga Atik Ketoprak mengatakan, jika ada yang melanggar, ada sanksi karena ada penguburan di taman kota metro.

Dengan banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di Taman Merdeka Kota Metro pasti ada dampak positif dan negatifnya. Pemerintah mencari pedagang kaki lima untuk pindah ke Taman Samber agar Taman Merdeka Kota Metro menjadi asri, tidak kotor, bersih, nyaman untuk hiburan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

Pofil Taman Merdeka Kota Metro

  • Sejarah Taman Merdeka Kota Metro
  • Struktur Taman Merdeka Kota Metro

Dalam perjalanannya, ruang terbuka ini berubah menjadi taman kota yang belum dapat diakses secara bebas oleh masyarakat umum (berpagar) (Kementerian Pekerjaan Umum, Ditjen Cipta Karya, Kota Metro, 2012)37. Alun-alun (taman bermain) di tengah kota menjadi ruang publik, yang kemudian hanya digunakan sebagai lapangan sepak bola setiap sore. Bupati Suwardi Ramli yang melihat fungsi alun-alun belum optimal, kemudian berencana mengubah fungsi alun-alun menjadi taman kota.

Sementara para pekerja di sela-sela bekerja mengubah fungsi alun-alun menjadi taman kota, puluhan anak muda bersepatu dan bola sepak menyaksikan dengan sinis setiap sore aktivitas para pekerja. Kaum muda menilai, kebijakan pemerintah mengubah fungsi alun-alun menjadi taman kota telah menghilangkan hobi mereka untuk sementara waktu. Keberadaan taman kota yang dulunya berbentuk persegi tidak lepas dari keberadaan bangunan-bangunan di sekitarnya.

Dulu, ketika semua orang di metro akan menunaikan sholat Jumat, mereka akan pergi ke Masjid Taqwa. Masjid Taqwa mengalami pemugaran pada tahun 2012, hanya menyisakan menara masjid yang merupakan bangunan aslinya. Bentuk persegi yang dulunya hanya berupa area lapangan kini berubah menjadi taman kota yang dihiasi berbagai ornamen yang semakin mempercantik wajah Kota Metro.

Bahkan letak alun-alun (dulu) atau taman kota (sekarang) dan Masjid Taqwa tidak pernah berubah sejak dulu. Peraturan Tata Laksana Pedagang di Taman Kota Merdeka Kota Metro Mengenai tata kelola pedagang di Taman Kota Merdeka.

Peraturan yang mengatur pedagang di Taman Merdeka Kota Metro

Tidak semua pedagang memiliki nomor lokasi, selain itu jarang ada arahan dari Asosiasi Pedagang Taman atau Departemen Perencanaan dan Layanan Kota Metro Parisata. Pelatihan dan pembinaan yang seharusnya diberikan oleh Dinas Tata Kota dan Pariwisata Metro tidak diberikan kepada para pedagang yang terdaftar secara resmi. Upaya mengetahui dampak keberadaan PKL di Kota Metro dari sudut pandang ekonomi Islam dapat dilihat pada pemaparan hasil wawancara yang dilakukan dengan Dinas Pasar oleh Ibu kota menjadi kotor dan jika jalan penjual melakukan pelanggaran jika hanya peringatan, jika diulangi, tidak dapat diterima.

Aturan tentang PKL dengan Perda No. 5 Tahun 2010 tentang Perubahan Perda Kota Metro No. 16 Tahun 2002 tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan Kota Metro sudah dilaksanakan tetapi belum efektif, misalnya masih timbul keberatan-keberatan pada saat pelaksanaan perjanjian PKL yang harus ditanggulangi oleh Pemerintah Kota Metro. City cukup tanggap terhadap berbagai tuntutan PKL. Pasti ada masalah karena PKL di kereta bawah tanah Taman Kota menolak untuk pindah, sebenarnya taman kota tidak mengizinkan siapa pun untuk berjualan, namun hingga saat ini banyak PKL yang masih berjualan. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan petugas pelayanan pasar dan pedagang kaki lima di Taman Merdeka Kota Metro yang terdiri dari 5 pedagang kaki lima, pemerintah Kota Metro selama ini telah melakukan upaya yang cukup besar untuk menertibkan PKL di kawasan Taman Kota Metro dan mengatasi dan memprediksi dampaknya.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak keberadaan pedagang kaki lima di Kota Metro perspektif ekonomi Islam, dampak terhadap Taman Merdeka di Kota Metro akan merusak keindahan, menjadi kotor dengan adanya jalan. PKL di Taman Merdeka Kota Metro, sehingga pemerintah harus menerapkan kebijakan yang seoptimal mungkin sesuai dengan mereka dan mengatasi pengaruh tersebut. Bani Pamungkas, "Pedagang Kaki Lima dan Pembangunan Perkotaan: Analisis Kebijakan Pengelolaan Pedagang Kaki Lima di Pasar Malam di Jakarta dan Kuala Lumpur", di bani.pamungkas@bakrie.ac.id, diunduh pada 20 Oktober 2016. Muh.Husriadi, “Jalanan Vendor Management Vendor di Pasar Tradisional Tobuha Kota Kediri Universitas Haluolso pada http://jurnal.uho.ac.id/index.php/article/view/File , diunduh pada tanggal 20 Maret 2016.

Siti Rufiah, “Strategi Pengelolaan Usaha Pedagang Kaki Lima Cik Puan Pasar Baru Ditinjau Menurut Ekonomi Islam,” dalam http://jurnal.unila.ac.id/index.php/article/view/File diunduh 20 September 2016 Ika Prasetyaningrum, “Identifikasi Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Taman Seribu Lampu Kota Cepu”, Tugas Akhir, (Semarang: Perpustakaan Universitas Diponegoro, 2009.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Kementerian Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro Penerbit CV, 2000 Didi Sukyadi dkk, Kewirausahaan (Untuk Pelajar dan Seni). Jakarta: Bumi Aksara, Poerwadar Minta, Kamus Umum Bahasa Indonesia 2012. Jakarta: Balai Pustaka, 2007 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam. Rara Heyna, “Manajemen Tata Lahan Parkir Menurut Islam,” dalam http://jurnal.unec.ac.id/index.php/article/view/File diunduh 24 Oktober 2016.

Compilatieteam, Groot Indonesisch woordenboek cet 4, Jakarta: PT Gramedia, Compilatieteam, Groot Indonesisch woordenboek e.3-cet 2 .Jakarta: Balai Pustaka,. Veithzal Rivai en Arviyani Arifin, Islamic Banking, a theory, concepts and applications, Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Yusuf Qardhawi, Norms and Ethics of Islamic Economics, vertaling: Zainal Arifin, Jakarta: Gema Insani Pres, 1997.

Wawancara Wawancara Ibu Atik Penjual Ketoprak, 07 November 2017 Wawancara Ibu Astuti Penjual Sop Buah Ibu Nini Penjual Gerobak.

Referensi

Dokumen terkait

Sampel yang digunakan adalah 16 sampel mie bakso dan pentol bakso dari pedagang kaki lima yang dijual di beberapa pasar di Kota Malang.. Bakteri yang diuji adalah