PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Apa dampak perubahan pajak penghasilan (PPh) terhadap pelaku usaha properti ditinjau dari pajak penghasilan yang terutang oleh PT XYZ?
Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagi Perseroan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan (wajib pajak) untuk selalu mengantisipasi perubahan peraturan perpajakan agar tidak membingungkan wajib pajak. Pembaca atau pihak-pihak yang berkepentingan, semoga hasil penelitian ini dapat menjadi referensi atau tambahan informasi yang diperlukan untuk menambah pengetahuan di bidang perpajakan. Penulis berharap penelitian ini dapat menambah ilmu terapan selain dari ilmu teori yang diperoleh selama kuliah di STIE Indonesia Banking School (IBS).
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Pengertian Pajak
- Definisi Pajak
- Fungsi Pajak
- Pengelompokan Pajak
- Sistem Pemungutan Pajak
- Tarif Pajak
Dengan demikian, pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras, sehingga konsumsi minuman keras dapat dikurangi. Pajak subjektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak atau perpajakan yang memperhatikan keadaan subjeknya. Merupakan sistem pemungutan yang memberikan kewenangan kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan kewenangan kepada wajib pajak untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan kewenangan kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Tarif pajak adalah persentase tertentu yang ditetapkan oleh Undang-Undang Pajak untuk menentukan besarnya pajak yang terutang.
Tarif proporsional/proporsional: tarif yang berupa persentase tetap terhadap jumlah kena pajak sehingga jumlah pajak yang terutang sebanding dengan jumlah nilai yang kena pajak. Tarif Tetap: tarif yang berupa jumlah yang tetap (sama) untuk setiap jumlah yang dikenakan pajak sehingga jumlah pajak yang terutang tetap.
Tinjauan Umum Pajak Penghasilan
- Pengertian Pajak Penghasilan
- Subjek Pajak Penghasilan…
- Objek Pajak Penghasilan…
- Objek Pajak Penghasilan Final
- Biaya Yang Boleh dikurangkan
- Cara Menghitung Pajak Penghasian
- Tarif Pajak Penghasilan
Subyek pajak orang pribadi adalah orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang berada di Indonesia pada suatu tahun pajak dan mempunyai maksud untuk tinggal di Indonesia. Bentuk Usaha Tetap (POR) adalah suatu bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia paling lama 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu dua belas bulan, dan badan yang tidak didirikan. dan tidak mempunyai domisili di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia. Kompensasi atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diterima, termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, penghargaan, pensiun, atau bentuk imbalan lainnya, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini;
Keuntungan yang timbul akibat pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lain sebagai pengganti saham atau penyertaan modal; Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari para anggotanya yang terdiri atas Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas; Pembayaran bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang yang mengatur ketentuan umum dan tata cara perpajakan; Dan.
Kontribusi dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah; Menurut undang-undang no. 36 Tahun 2008, tarif pajak yang berlaku atas penghasilan kena pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah 28% (dua puluh delapan persen), tarifnya adalah 25% (dua puluh lima persen) yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010.
Rekonsiliasi Fiskal
Biaya-biaya yang menurut akuntansi merupakan pengeluaran, sedangkan menurut PPh tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (Non Deductible Expense). Biaya langsung untuk memperoleh penghasilan tidak kena pajak atau penghasilan yang dipotong atau dikenakan pajak atas penghasilan final tidak dapat dikurangkan. Penggantian/penghargaan yang berkaitan dengan pekerjaan/jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kesenangan, misalnya: pemberian makan siang, beras, gula, kendaraan dan sebagainya, tetapi bila diberikan tambahan, maka itu merupakan biaya yang dapat dikurangkan.
Kerugian usaha luar negeri tidak boleh dikurangkan atau diimbangi dengan pendapatan dalam negeri atau pendapatan luar negeri lainnya. Biaya perjalanan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya perjalanan pegawai perusahaan untuk keperluan perusahaan, disertai dengan surat atau dokumen pendukung yang sah. Biaya promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya yang didukung dengan bukti iklan, pemasangan, produksi barang promosi dan harus dibedakan dengan sumbangan.
Biaya hiburan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dilaksanakan dengan baik (formal) sehubungan dengan usaha atau kegiatan Wajib Pajak dan dibuat daftar normatif yang memuat nomor urut, tanggal dan jenis hiburan, nama dan tempat, jenis, jumlah, dll. . Biaya penelitian dan pengembangan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah yang dikeluarkan di Indonesia, yang dikeluarkan di luar negeri tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Biaya komisi yang dapat dipotong dari penghasilan bruto adalah yang didukung dengan bukti yang sah.
Kerugian piutang dibebankan dengan cara langsung, yaitu piutang yang nyata-nyata tidak tertagih, dengan membuat daftar normatif yang dilampirkan pada Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan. Kebutuhan pribadi pemegang saham atau pemilik beserta keluarganya yang dibiayai dan oleh perusahaan dicatat sebagai pengeluaran usaha.
Konsep Usaha Real Estat
- Penghasilan Usaha Real Estat
- Tarif dan Dasar Pengenaan
- Mekanisme Pelunasaan
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan keuntungan dengan metode akrual penuh, maka pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi. Dalam kondisi seperti ini, metode akuntansi yang digunakan untuk aktivitas pengembangan properti adalah metode persentase penyelesaian. Dengan metode persentase penyelesaian, besarnya pendapatan, beban dan penghasilan yang diakui pada setiap periode akuntansi ditentukan berdasarkan tingkat (persentase) penyelesaian unit bangunan tersebut.
Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) PP 71 Tahun 2008 dan perubahannya, besaran tarif Pajak Penghasilan yang dikenakan atas penghasilan dari peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya adalah peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan (WP Real Estate) sebesar 5%. lima persen) dari jumlah bruto nilai peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan. Khusus untuk pengalihan rumah sederhana dan apartemen sederhana oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya adalah pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, tarifnya sebesar 1% (satu persen) dari jumlah bruto nilai pengalihan. Yang dimaksud dengan nilai peralihan hak adalah nilai tertinggi antara nilai berdasarkan Akta Peralihan Hak dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah dan/atau bangunan yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam UU PBB.
Nilai Jual Objek Kena Pajak (NJOP) adalah nilai penjualan Objek Pajak menurut Surat Pemberitahuan Terutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) pada tahun yang bersangkutan, atau dalam hal SPPT tidak yang belum diterbitkan adalah NJOP sesuai SPPT PDB tahun pajak sebelumnya. Apabila tanah dan/atau bangunan tersebut tidak didaftarkan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama atau Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, maka nilai jual objek pajak bekas adalah nilai jual objek pajak menurut a. sertifikat yang diterbitkan oleh Penanggung Jawab kantor yang wilayah kerjanya meliputi lokasi tanah dan/atau bangunan yang bersangkutan berada. Mekanisme penyelesaian dan pembayaran Pajak Penghasilan Final atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan khusus bagi Wajib Pajak Real Estate ditegaskan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-80/PJ/2009 tentang Pelaksanaan pajak penghasilan final atas penghasilan peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang diterima atau dibeli oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan.
Namun seluruh pembayaran PPh atas penghasilan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan pada cabang harus dikonsolidasikan dan dilaporkan oleh pusat dalam SPT tahunan pajak penghasilan.
Penelitian Pararel …
PT Pajak yang harus dibayar PT X adalah dua kali lipat dari sebelum biaya akhir digunakan. Kerugian akibat perubahan peraturan mengenai PT
Kegagalan memberikan SSP kepada PT Tidak ada perubahan karena perhitungan pajak yang dilakukan oleh pemilik proyek, PT X dan petugas pajak. PT
Pajak penghasilan final akan menguntungkan perusahaan jika PT
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
Data Yang Akan Dihimpun
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian lapangan ini, peneliti melakukan inspeksi langsung ke PT XYZ untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk masalah yang akan diteliti. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data sekunder yaitu pengumpulan yang dilakukan melalui penelitian kepustakaan. Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data sekunder yang mendukung penelitian ini dengan mengumpulkan teori-teori dari buku, jurnal dan literatur lainnya.
Metode Analisis Data
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Riwayat Singkat PT. XYZ
Visi dan Misi PT.XYZ
Kegiatan Usaha PT.XYZ
Struktur Organisasi PT.XYZ
Pelaksanaan Pengenaan Pajak Penghasilan PT. XYZ
- Pelaksanaan Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Final
- Perhitungan PPh Final wajib pajak perusahaan real estat
- Pencatatan Jurnal Akuntansi untuk Pembelian Tanah &/ Bangunan
- Pelaporan dalam SPT Tahunan
Kebijakan Akuntansi Perusahaan
Analisis Pengaruh Perubahan Pajak Penghasilan (PPh)
- Perubahan Pada Rekonsiliasi atau Koreksi Fiskal
- Perbandingan Beban Pajak Secara Nominal
- Perbandingan Beban Pajak Berdasarkan Penghasilan Neto
Analisis Permasalahan Perpajakan Yang Pada PT.XYZ
Keuntungan dan Kerugian dalam Pengenaan PPh Final
Implikasi Managerial
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Pajak Penghasilan yang selanjutnya disingkat PPh adalah pajak penghasilan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan. Pajak Pertambahan Nilai yang selanjutnya disingkat PPN adalah pajak pertambahan nilai sebagaimana diatur dalam Undang-Undang PPN. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang selanjutnya disingkat PPnBM adalah pajak penjualan atas barang mewah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang PPN.
Aplikasi e-SPT merupakan aplikasi dari Direktorat Jenderal Pajak yang dapat digunakan oleh Wajib Pajak untuk membuat e-SPT. Nilai peralihan hak sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b merupakan nilai tertinggi antara nilai berdasarkan akta peralihan hak dengan nilai jual objek pajak tanah dan/atau bangunan yang bersangkutan pada saat itu. pada saat ditandatanganinya akta, keputusan, persetujuan, persetujuan atau pencatatan pelelangan peralihan hak atas tanah dan/atau fasilitas oleh pejabat yang berwenang. Dalam hal Pajak Penghasilan Final sebagaimana dimaksud pada angka 5 dibayar dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) atas nama OSK atau salah satu anggota OSK, maka SSP tersebut dialihkan kepada masing-masing anggota OSK sesuai dengan bagiannya. dari pendapatan yang diterima masing-masing anggota OSK.
Berkenaan dengan nama dan NPWP pembeli yang tercantum dalam SKB sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditegaskan bahwa.