LITERATUR REVIEW
JURNAL
Oleh :
ABDUL PIRMAN NUGRAHA NIM 1407191
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
And Responsibility (TPSR) Di Sekolah Dasar : Literatur Review. Program Studi Pendidikan Jasmani, Departemen Pendidikan Olahraga, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstrak: Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dampak model Teaching Personal Social And Responsibility (TPSR) di sekolah dasar.dan dampak negatifnya terhadap pendidikan jasmani. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitan kepustakaan (literatur review) dengan pendekatan penelitian deskriptif. Data yang didapatkan berasal dari berbagai literatur jurnal, tesis, dan laporan ilmiah yang dipublikasikan secara online yang memenuhi aspek Provinance, Objectivity, Persuasivenes dan Value yang mengandung model TPSR Hellison. Metode analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis Anotasi Bibiliografi dengan tiga tahapan yaitu organize, synthesize, dan identify. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Model TPSR sebagai alternatif model pembelajaran guna meningkatkan sikap tanggungjawab peserta didik dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Sebab, melalui TPSR peserta didik dapat mengingtergasikan tanggungjawab dan perilaku sosial ke dalam pembelajaran dan kehidpan sehari-harinya. Akan tetapi, pada proses implementasi program pembelajaran penjas memiliki kendala dikarenakan TPSR terhenti pada aspek kognitif dan kecenderungan pada sikap afektif. Terlebih, menjadikan persaingan secara akademik bagi peserta didik akan berkurang, padahal rasa kompetitif diperlukan untuk memotivasi siswa untuk berprestasi secara optimal.
ABSTRACT
Abdul Pirman Nugraha. 1407191. The Impact of the Teaching Personal Social And Responsibility (TPSR) Model in Elementary Schools: Literature Review.
Physical Education Study Program, Ministry of Sports Education, Faculty of Sports and Health Education, University of Education Indonesia.
Abstract: The purpose of the study was to determine the impact of the Teaching Personal Social And Responsibility (TPSR) model in elementary schools and its negative impact on physical education. The research method used in this research is library research with a descriptive research approach. Data obtained from various journal literature, theses, and online scientific reports that meet the aspects of Provinance, Objectivity, Persuasion and Value that contain Hellison's TPSR model. The data analysis method in this study includes the analysis of Biliographic Annotations with three stages, namely organizing, synthesizing, and identifying. The results of this study indicate that the TPSR model as an alternative learning model in order to improve the attitude of responsibility of students in learning physical education. Because, through TPSR students can integrate social responsibilities and behavior into learning and daily life.
However, in the process of implementing physical education learning programs
there are obstacles because TPSR stops in the cognitive aspect and affective attitude tendencies. Moreover, academic competition for students will be reduced, on the other hand, a sense of competition will motivate students to excel optimally PENDAHULUAN
Sekolah memliki kewajiban untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal yang mencakup pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang. Pengembangan aspek kognitif meliputi kemampuan berpikir secara logis yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis dan evaluasi. Pengembangan aspek afektif, meliputi etika, sikap, minat dan disiplin.
Sedangkan pengembangan aspek psikomotor berkaitan dengan keterampilan gerak (Hermawan, 2008. Hlm. 23). Salah satu komponen pendidikan yang menyangkut ketiga aspek wajib diajarkan sekolah dengan mata pelajaran pendidikan jasmani.
Pendidikan dapat dibagi menjadi dua pengertian yaitu,secara luas pendidikan meliputi semua perbuatan dan usulan untuk mengalihkan pengetahuan, pengalaman serta keterampilan sebagai usaha agar menyiapkan fungsi hidup jasmani maupun rohani yang lebih baik. Sedangkan dalam arti sempit sama halnya dengan pengajaran (Suyitno dkk. 2014. Hlm.26).
Pendidikan Jasmani dan olahraga merupakan katalisator yang penting baik bagi pertumbuhan moral maupun bagi pengembangan psikososial (Shields &
Bredemeier 1995). Namun hasil kajian Puskur (2004) menunjukkan, permasalahan pembelajaran pendidikan jasmani di Indonesia yaitu antara lain lebih banyak mengajarkan aspek fisik dari pada sportivitas, disiplin dan kerjasama. Hal tersebut boleh jadi karena pembelajaran penjas selalu memisahkan antara pendidikan tubuh dan jiwa (Mahendra, 2010).
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai keadaan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembentukan watak. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh.
Menurut Mahendra (2007. Hlm. 3) “Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional”. Tantangan pembelajaran pendidikan jasmani terletak pada struktur aktivitas jasmani siswa dan umumnya berfokus hanya pada pengembangan keterampilan fisik serta kurangnya model yang diberikan guru dalam mengimplementasikan nilai nilai yang terkandung dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Akibat penerapan sosial berskala besar proses pembelajaran pendidikan jasmani terganggu, yang biasa proses pembelajaran pendidikan jasmani memanfaatkan aktivitas fisik dapat secara langsung dipantau aktivitas fisiknya, namun akibat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh aktivitas fisik peserta didik susah untuk dipantau, ada yang tetap melakukan aktivitas fisik namun ada juga yang tidak melakukan aktivitas fisik dengan alasan sedang aktivitas gerak siswa pada saat pandemi. Namun, pada keadaan pandemi seperti ini, bukan hanya
membatasi gerak dari siswa namun sedikit atau banyaknya akan mempengaruhi terhadap kehidupan siswa itu sendiri khususnya dalam aspek tanggung jawab dan perilaku sosial. Seharusnya siswa dapat lebih banyak terpengaruh oleh pengalaman aktivitas jasmani dalam olahraga tersebut. Aktivitas jasmani adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan fisik setiap hari menunjukkan meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan komunikasi, pemecahan masalah, dan kemampuan kepemimpinan, kreativitas bahkan dapat meningkatkan pembelajaran di bidang studi lainnya walaupun kegiatan tersebut akan mengurangi waktu untuk mempelajari materi akademik (Mahfudin: 2010).
Social Responsibility atau jiwa sosial tinggi yang diterapkan oleh model pembelajaran luar negeri, salah satunya di Australia Barat. Model ini diterapkan untuk mengatasi masalah-masalah sosial. Tidak hanya di luar negeri, penerapan model ini juga penting diterapkan di Indonesia. Seperti pada kasus 2013 yang diperkuat oleh A & F (2013), sebanyak 229 kasus tawuran sejak Januari hingga Oktober, 19 pelajar tewas, belasan anak yang menjadi korban belum lagi jumlah pelajar yang terluka dan di rawat di rumah sakit akibat kekerasan antar pelajar tersebut. Melihat kasus sosial diatas, DSR (2010) beranggapan bahwa tujuan model TPSR diterapkan karena olahraga dan rekreasi dapat membantu mengalihkan kaum muda dari kejahatan dan perilaku anti-sosial serta dapat juga menargetkan generasi muda yang tadinya paling beresiko melakukan kejahatan dengan adanya pendekatan model ini, mereka dibantu untuk rehabilitasi dan pengembangan diri.
Hellison dalam jurnal Titis Nurina, Sukoco (2014) menyimpulkan bahwa model pembelajaran Teaching Personal and Social Responsibility (TPSR) adalah seperangkat gagasan yang tumbuh dari upaya untuk membantu dalam resiko anak- anak mengambil lebih banyak tanggung jawab pengembangan pribadi dan sosial mereka dalam pengaturan aktivitas fisik. Dengan melalui beberapa tingkatan yaitu (Level 0 Irresponsibility, Level I Respect, Level II Participation, Level III Self Direction, Level IV Caring) yang ada dalam model ini diharapkan anak bisa mempunyai karakter yang sesuai dengan TPSR.
Model TPSR berusaha untuk membantu siswa merasa diberdayakan, untuk mengalami membuat komitmen untuk diri sendiri dan orang lain, untuk hidup dengan seperangkat prinsip, dan khawatir tentang kesejahteraan orang lain. Model TPSR menekankan usaha dan pengarahan diri sendiri yang penting bagi pencapaian kesejahteraan personal. Menghormati hak-hak, mempertimbangkan perasaan orang lain, dan peduli tentang orang lain sangat penting untuk pencapaian kesejahteraan sosial. Dengan bertambahnya usia seorang anak, maka konsep diri dalam kesejahteraan sosial juga akan terus berkembang melalui interaksi sosial baik terhadap orangtua, orang lain dan teman sebayanya.
Semenjak konsep diri mulai terbentuk, siswa akan berperilaku sesuai dengan konsep diri tersebut. Pandangan siswa pada dirinya sendiri akan menentukan tindakan yang akan diperbuat.
Alasan penelitian ini dipilih terhadap penerapan siswa sekolah dasar secara dini disebabkan besarnya dampak seorang pengajar dalam penididikan jasmani yang masih dipersepsikan hanya sebatas tanggung jawab dalam mengajar olahraga secara akademis belaka. Padahal di sisi lain pengajaran olahraga siswa terutama pada sekolah dasar memegang kendali penuh atas tingkat kesehatan anak, tidak hanya secara fisik tetapi juga kesehatan mental. Sehingga pelajaran olah raga tidak hanya alakadarnya tetapi penting dilih suatu permodelan yang tepata dalam elayih tanggung jawab belajar anak secara pribadi dan sosial secara responsif untuk membimbing mereka sebagai bekal masa mendatang. Maka dari itu permasalahan tersebut menjadi dasar dalam pengambilan judul skripsi dampak penerapan model teaching personal social and responsibility (TPSR) di sekolah dasar.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Literature Review (LR) secara deskriptif yaitu dengan mengumpulkan berbagai macam teori, prinsip atau gagasan yang sesuai dengan topik yang akan diteliti dengan cara menganalisis hasil-hasil penelitian, temuan penelitian, metode, instrumen, dan sampel penelitian. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dari hasil penelitian terlebih dahulu berkenaan dengan model Teaching Personal Responsibility and Responsibility (TPSR) dalam pendidikan jasmani.Meliputi empat aspek Provinance, Objectivity, Persuasivenes dan Value. Metode pengumpulan data secara online dari berbagai data literatur antara rentang waktu yang digunakan tahun 2010 – 2020 yang membahas mengenai peningkatan tanggung jawab di sekolah dan model Hellison dan TPSR. Analisis data digunakan Anotasi Bibiliografi dengan tahapan Organize, Synthesize, dan Identify sebahai bahan penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Dampak Model Teaching Personal And Responsibility (TPSR) Di Sekolah Dasar
Dalam pencarian jurnal sebagai literatur data utama dari penelitian yang menggunakan studi literatur, peneliti melakukan beberapa tahapan pencarian dengan menggunakan beberapa katakunci. Hasil dari pencarian dilakukan pemilihan dengan beberapa kriteria tertentu, yakni rentan waktu yang digunakan tahun 2010 – 2020; jurnal yang digunakan ialah Jurnal Nasional atau Berbahasa Indonesia, jurnal yang membahas mengenai peningkatan tanggung jawab di sekolah dan model Hellison dan TPSR.
Penelitian ini awalnya menemukan 1000 jurnal lebih yang terkait model Hellison dan TPSR, setelah itu peneliti mencoba untuk mengkerucutkan pencarian jurnal terkat dan kembali memasukan katakunci kedua yakni model tpsr dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, hasilnya semakin mengkerucut hingga 300 jurnal. Pada tahapan terakhir, dalam pemilihan jurnal yang akan digunakan sebagai literatur utama yaitu tentang dampak model Teaching Personal Social And Responsibility (TPSR) di sekolah yang sudah mengarah ke judul dan
topik yang akan dibahas dalam penelitian ini menghasilkan sejumlah jurnal yang pada akhirnya digunakan untuk menjadi sumber data sekunder untuk penelitian ini.
Pada tahapan terakhir, jurnal yang sudah dijadikan sebagai sumber data untuk penelitian ini diperoleh sebanyak 13 jurnal yang akan diuraikan secara deskriptif analitis dalam bentuk tabel yang berisi nama peneliti, tujuan penelitian, metode penelitian dan hasil penelitian. Dalam pencarian jurnal sebagai literatur data utama dari penelitian yang menggunakan studi literatur, peneliti melakukan beberapa tahapan pencarian dengan menggunakan beberapa kata kunci. Hasil dari pencarian dilakukan pemilihan dengan beberapa kriteria tertentu, yakni rentan waktu yang digunakan tahun 2010 – 2020; jurnal yang digunakan ialah Jurnal Nasional atau Berbahasa Indonesia, Jurnal Internasional atau Berbahasa Inggris serta jurnal lainnya yang membahas mengenai peningkatan tanggung jawab di sekolah dan model Hellison dan TPSR.
Tabel Daftar Sumber Penelitian
No Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan
1 Dupri, Alfi
Candra dan Novia Nazirun
Differences between Teaching Personal Social Responsibility
Model and
Cooperative Learning Model in Improving Students
Tolerance and Responsibility.
Hasil penlitian ini menemukan bahwa Model kooperatif lebih
mampu mengembangkan
tanggung jawab sedangkan model TPSR dalam sikap toleransi siswa pada pembelajaran pendidikan jasmani. Kedua model ini bisa dijadikan sebagai model pembelajaran pendidikan jasmani yang menanamkan karakter dan keaktifan dalam menjalankan proses belajar.
2 Rita
Kusumawardani
Efektivitas Model Pembelajaran Tpsr Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa:
(1)ada perbedaan efek yang diberikan oleh masingmasing model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika; (2) ada perbedaan efek yang diberikan oleh masing-masing gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika; (3) ada interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika.
3 Deswita
Supriyatni Meningkatkan Sikap
Bertanggung
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, karena nilai Sig. (2-
Jawab Melalui Penerapan Model Hellison dalam Pembelajaran Penjas
tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model hellison dalam pembelajaran penjas dapat meningkatkan sikap betanggung jawab siswa. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model hellison dalam pembelajaran penjas dapat berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan sikap tanggung jawab siswa di SMK TIK Yadika Cicalengka.
4 Firman Septiadi dan
Harmi Saputri
Penerapan Model Teaching Personal
And Social
Responsibility Untuk
Meningkatkan Sikap Tanggung
Jawab Siswa
Kelas XII IPA Di SMA
Muhammadiyah Kota Sukabumi
Hasil penelitian menunjukan nilai rata – rata pada tindakan ke I adalah 45,83 %. Tindakan ke II adalah 62,5 % . Tindakan ke III adalah 75 %. Tindakan ke IV adalah 87,5 % yang berarti bahwa perbaikan dalam pembelajaran yang terkait sikap tanggung jawab siswa dengan menggunakan model TPSR pada pembelajaran PJOK mengalami peningkatan yang sangat berguna. Penerapan model TPSR ini merupakan yang pertama kali dilakukan pada pelajaran PJOK di SMA Muhammadiyah Sukabumi.
5 Tite Juliantine dan
Urai Ramadhani
Pengembangan Tanggung Jawab Dan Perilaku Sosial Siswa Melalui Model
Tpsr Dalam
Pendidikan Jasmani
Hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan tanggung jawab dan perilaku sosial siswa melalui model pembelajaran TPSR yang diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
6 Dedi Supriadi Peningkatan tanggungjawab:
teaching personal
and social
responsibility dan aktivitas
adventure education
Hasil Penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari aktivitas adventure education dengan model Teaching Personal and Social Responsibility (TPSR) terhadap peningkatan tanggung jawab siswa.
7 Maftukin Hudah, Pengaruh model Kesimpulan dari penelitian ini
Fajar Ari Widiyatmoko, Osa Maliki dan
Galih Dwi
Pradipta
pembelajaran role playing materi bolavoli terhadap pembentukan karakter siswa
adalah model pembelajaran role playing pada materi bolavoli efektif dalam pembentukan karakter siswa.
8 Titis Nurina dan
Pamuji Sukoco
Upaya Peningkatan Karakter Siswa
SMA Dalam
Permainan Bola Basket Melalui Model Tpsr
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran TPSR dapat meningkatkan karakter tanggung jawab dan kerja sama dalam pembelajaran permainan bola basket yang berdampak pada kepercayaan diri siswa putri kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang dapat dilihat dari peningkatan nilai keterampilan psikomotor, kognitif, dan afektif siswa.
9 Leli Rahman Upaya Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Model Teaching Personal Social Responsibilty Dalam Pendidijan Jasmani
Hasil penelitian menyatakan model TPSR yang terintegrasi pada pembelajaran penjas dapat meningkatkan karakter tanggung jawab siswa, namun perlu pengawasan dan pengarahan dari guru, karena tanpa control dari guru sebagai fasilitator maka hasilnya tidak begitu signifikan dikarenakan faktor kebiasaan yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa cenderung kurang bisa mengontrol dirinya sendiri
10 Nur Indri
Rahayu, Adang Suherman, Bambang Abdul Jabar
Hybridizing Teaching Personal Social
Responsibility
(TPSR) and
Problem Based Learning (PBL) in Physical
Education
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari hibridisasi TPSR dan PBL dalam meningkatkan tanggung jawab personal dan sosial siswa.
Hibridisasi TPSR dan PBL dalam pendidikan jasmnai efektif untuk meningkatkan tanggung jawab personal dan sosial siswa.
Diperlukan penelitian yang lebih mendalam dengan melibatkan sampling acak dan ukuran sampel yang lebih besar atau dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran ilmiah lain seperti inquiry learning atau project based learning
11 Muhammad Mandala Putra Marga
Upaya
Meningkatkan Sikap Tanggung Jawab Sosial Siswa Kelas Atas Melalui
Penerapan Model
TPSR dalam
Pembelajaran PJOK di MI Falahussyabab Yogyakarta
Dalam siklus pertama, didapat hasil diskusi bersama guru untuk memperoleh pemahaman yang komperhensif tentang penelitian tindakan kelas dan Teaching Personal and Social Responsibility (TPSR). Dalam siklus kedua, didapat suatu kemampuan pemahaman mengenai pembuatan
rancangan pelaksanaan
pembelajaran (RPP) berbasis TPSR. Dalam siklus ketiga guru dapat mengimplementasikan RPP berbasis TPSR dalam mengajarkan tanggung jawab sosial kepada peserta didik kelas atas dalam pembelajaran penjasorkes. Setelah dilakukannya tindakan pada siklus I, II, dan III didapat peningkatan kemampuan guru dalam mengajarkan tanggung jawab sosial kepada peserta didik kelas atas di Madrasah Ibtidaiyah Falahussyabab Yogyakarta
12 Deno Herlambang
Analisis Model Teaching Personal
And Social
Responsibility (TPSR) Dalam Menumbuhkan Keterampilan Sosial Siswa
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model TPSR menjadikan salah satu pendekatan pengajaran efektif yang membantu guru
menyusun kelas dengan
mempromosikan pembelajaran siswa tentang konsep dan praktik untuk mengajar tanggung jawab di sekolah. Model TPSR juga memberikan pengaruh dalam berbagai peningkatan aktivitas jasmani. Sehingga, model TPSR
dalam menumbuhkan
keterampilan sosial siswa yaitu dengan mendorong siswa untuk berperan dalam diri mereka di kehidupan sehari-hari yang mirip dengan aktivitas jasmani, dimana mereka didorong untuk melakukan
perilaku bertanggung jawab
13 Barrie Gordon and Stephanie Doyle
Teaching Personal
and Social
Responsibility and Transfer of Learning:
Opportunities and Challenges for Teachers and Coaches
Hasil penelitian menunjukkan transfer pembelajaran berhasil difasilitasi TPSR secara beragam baik dalam komitmen transfer pembelajaran maupun tingkat keberhasilan yang telah dicapai.
Minat transfer pembelajaran tidak terbatas pada bidang Model TPSR dalam pendidikan jasmani dan olahraga pada umumnya, tetapi merupakan bidang minat akademis yang kuat untuk mengeksplorasi cara-cara untuk membantu memfasilitasi transfer pembelajaran
Pembahasan Dampak Negatif Model Teaching Personal And Responsibility (TPSR) Terhadap Pendidikan Jasmani Yang Telah Ada
Model Teaching Personal And Responsibility (TPSR) Terhadap Pendidikan Jasmani memang dapat meningkatkan serta mengembangkan sikap tanggungjawab peserta didik dalam pembelajaran penjas. Dalam hal mengembangkan sikap tanggungjawab sebetulnya masih lebih baik model pembelajaran kooperatif karena dalam model TPSR tersebut dalam menjalankan pembelajaran guru harus terus mengontrol atau membimbing peserta didiknya agar tumbuhnya rasa tanggung jawab tersebut.
Kontrol atau membimbing peserta didik tersebut oleh guru sangat diperlukan dalam model pembelajaran TPSR sebab dalam model pembelajaran TPSR tersebut lebih banyak memberikan kesempatan pada peserta didik utnuk mengintegrasikan tanggungjawab dan perilaku sosial ke dalam pembelajaran.
Selain itu juga dalam proses pembelajarannya difasilitasi agar semua peserta didik dapat berinteraksi secara aktif.
Dampak negatif lainnya juga dalam model pembelajaran TPSR ini tidak adanya lagi suasana persaingan yang cukup menantang bagi peserta didik agar mereka dapat menunjukkan diri sebagai peserta didik yang berprestasi secara individu. Rasa persaingan dalam pembelajaran juga sangat diperlukan sebagai langkah untuk menjadikan peserta didik yang siap bersaing dengan individu lainnya dalam hal prestasi atau pengembangan diri dan juga untuk mengangkat individu untuk belajar memimpin minimal memimpin untuk dirinya sendiri agar selalu disiplin dalam menjalankan setiap aktifitasnya.
Implementasi program pada kelas pendidikan jasmani masih menunjukkan hasil yang minimal, hal ini terjadi karena pada awalnya implementasi TPSR tidak memperhatikan proses pembelajaran yang holistik dan komprehensif. Kebanyakan
implementasi program terfokus dan terhenti pada aspek kognitif, sehingga proses pembelajaran terputus dan hasil belajar tidak maksimal.
Dapat dikatakan bahwa dalam model pembelajaran TPSR ini guru lebih harus berperan aktif lagi dari model yang telah ada selama ini demi mencapai tujuan dari model pembelajaran ini yaitu menjadikan peserta didik memiliki rasa tanggungjawab pada saat melakukan setiap aktifitasnya.
Hasil penelitian dalam penulisan ini sebetulnya dalam model pembelajaran TPSR mengenai dampak negatifnya tidaklah banyak karena model pembelajaran TPSR merupakan pengembangan dari model pembelajaran yang telah ada sebelumnya dan diterapkan sebagai langkah pengembangan dan pengoptimalan saat proses pembelajaran berlangsung. Untuk itulah dalam suksesi model pembelajaran tersebut diperlukan kontroling serta bimbingan dari seorang guru saat pembelajaran berlangsung demi terbentuknya sikap tanggungjawab dari siswa-siswanya. Hal inilah yang menjadikan peran seorang guru sangatlah penting karena jika guru tidak intens atau tidak melakukan kontroling serta bimbingan secara maksimal maka tidak akan terbentuknya sikap rasa tanggungjawab dalam diri siswa tersebut.
Hal yang mungkin tidak disadari oleh guru-guru terkait beberapa aspek dalam implementasi program seperti pemahaman teori dan konseptual yang baik, strategi mplementasi, dan proses implementasi itu sendiri. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat mengisi kekosongan teori mengenai implementasi TPSR dalam peningkatan tanggungjawab personal dan sosial dari peserta didik.
Hal ini sangat merugikan bagi dunia pendidikan, karena hasil pembelajaran yang optimal tidak akan pernah tercapai. Output siswa terutama dalam aspek tanggung jawab akan “jalan di tempat” dan kualitas pembelajaran yang efektif akan dinilai rendah karena tujuan pembelajaran tidak tercapai.
SIMPULAN
Model TPSR sebagai alternatif model pembelajaran guna meningkatkan sikap tanggungjawab peserta didik dalam pembelajaran penjas. Sebab, melalui TPSR peserta didik dapat mengingtergasikan tanggungjawab dan perilaku sosial ke dalam pembelajaran dan kehidpan sehari-harinya. Akan tetapi, pada proses implementasi program pembelajaran penjas memiliki kendala dikarenakan TPSR terhenti pada aspek kognitif dan kecenderungan pada sikap afektif. Terlebih, menjadikan persaingan secara akademik bagi peserta didik akan berkurang, padahal rasa kompetitif diperlukan untuk memotivasi siswa untuk berprestasi secara optimal.
IMPLIKASI
Berdasarkan pemaparan simpulan diatas, implikasi penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi Tenaga pendidik pendidikan jasmani, harus mampu lebih adaptif dalam mengembangkan keterampilan mengajar dengan metode TPSR untuk menjadikan peserta didik memiliki rasa tanggungjawab pada setiap aktivitasnya.
2. Bagi Sekolah, dapat menunjang fasilitas bagi tenaga pendidik, terlebih pada media pembelajaran sehingga pendidik dapat mengeskplorasi proses belajar mengajar yang berkualitas.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi bahan referensi tambahan mengenai model pembelajaran Teaching Personal and Social Responsibility.
REKOMENDASI
Dewasa kini, kurikulum berbasis pendidikan karakter menjadi issu yang hangat dan acap kali menjadi fokus utama didalam pendidikan, Melalui model pembelajaran TPSR diharapkan dapat menimbulkan sikap keterampilan sosial seperti tanggungjawab, Peneliti atau pendidik diharapkan dapat adaptif dan inovatif dalam mengembangkan model pembelajaran TPSR. Serta, melalui penelitian atau literatur yang beragam dapat memberikan suatu penemuan yang terbarukan serta efektif untuk mencapai Social Responbility.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Widodo. 2016. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) Materi Budaya Hidup Sehat yang Berlandaskan Al-quran dan As-sunnah Sebagai Upaya Pembentukan Budaya Hidup Sehat Islami Siswa SD/MI Muhammadiyah. International Journal of Islamic. Vol 1 (3) pp. 84-92.
Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.
Jakarta: Referensi.
Bailey, R. (2006). Physical Education and Sport in Schools: A Review of Benefits and Outcomes. Journal of School Health, 76(8), 397–
401. doi:10.1111/j.1746-1561.2006.00132.
Barrie Gordon and Stephanie Doyle (2015). Teaching Personal and Social Responsibility and Transfer of Learning: Opportunities and Challenges for Teachers and Coaches. Victoria University of Wellington. Akses:
http://dx.doi.org/10.1123/jtpe.2013-0184
Daryanto (1997). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto (2013). Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrma Widya
Dedi Supriadi (2020). Peningkatan Tanggungjawab: Teaching Personal And Social Responsibility Dan Aktivitas Adventure Education. Jurnal Sportif:
Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol. 6 No. 2, Agustus 2020, pp. 304-315 https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v6i2.14082
Deno Herlambang (2020). Analisis Model Teaching Personal And Social Responsibility (TPSR) Dalam Menumbuhkan Keterampilan Sosial Siswa.
Jurnal UPI Edu 55577 16 Nov 2020 02:07 Akses:
http://repository.upi.edu/55577/8/S_JKR_1504239
Deswita Supriyatni (2019). Meningkatkan Sikap Bertanggung Jawab Melalui Penerapan Model Hellison dalam Pembelajaran Penjas. Journal Of Physical And Outdoor Education Volume 1 No. 1 April 2019. Akses:
https://jpoe.stkippasundan.ac.id/index.php/jpoe/article/view/8.
Dupri, Alfi Candra dan Novia Nazirun. (2019). Differences between Teaching Personal Social Responsibility Model and Cooperative Learning Model in Improving Students Tolerance and Responsibility. JPJO 4 (1) (2019) 92-97.
Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Islam Riau. Akses:
http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas/index
Fehr, AR, & Perlman, S. (2015). Coronavirus: Gambaran Umum Replikasi Dan Patogenesisnya. Coronaviruses , 1-23.
Firman Septiadi, dkk (2020). Penerapan Model Teaching Personal And Social Responsibility Untuk Meningkatkan Sikap Tanggung Jawab Siswa Kelas Xii Ipa Di Sma Muhammadiyah Kota Sukabumi. Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga 19 (1), 2020, 32-40 Akses: k https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/multilateralpjkr/article/view/8346.
Hamalik, Oemar (2017). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hellison, D. (2003). Teaching responsibility through physical activity. Ágora Para La Educación Física Y El Deporte, 14(1), 1–4. Retrieved from http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/
Hermawan, (2008). Pengembangan Kurikiulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Kemendikbud (2020). Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-12). diakses pada 9 Mei 2020 melalui https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/surat-edaran-mendikbud-no-4- tahun-2020-tentang-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-dalam-masa-
darurat-penyebaran-corona-virus-disease-covid-1-9/
Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 3260/UN40/HK/2018 tentang “Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2018”.
Leli Rahman (2020). Upaya Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Model Teaching Personal Social Responsibilty Dalam Pendidikan Jasmani. Jurnal Kependidikan Jasmani dan Olahraga Volume 4, No 1, Mei 2020 (21-31) Akses:
https://ejournal.stkipnu.ac.id/public_html/ejournal/index.php/jkjo/article/vie w/77
Made Pidarta, (1997). Landasan Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Maftukin Hudah, dkk (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing Materi Bolavoli Terhadap Pembentukan Karakter Siswa. Journal of Physical Activity (JPA) 1 (2) 2020 84-90 Akses: k https://journal.apopi.org/index.php/jpa/article/view/17
Mahendra, 2017). Modul Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI Mahfudin: (2010). Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan.
Pengembangannya. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Mohammad Imam Farisi (2010). Pengembangan Asesmen Diri Siswa (Student Self-Assessment) sebagai Model Penilaian dan Pengembangan Karakter.
Artikel disampaikan pada Konferensi Ilmiah Nasional “Asesmen dan Pembangunan Karakter Bangsa” HEPI UNESA 2012
Muhammad Mandala Putra Marga (2019). Upaya Meningkatkan Sikap Tanggung Jawab Sosial Siswa Kelas Atas Melalui Penerapan Model TPSR dalam Pembelajaran PJOK di MI Falahussyabab Yogyakarta. Jurnal ePrints UNY 69843 07 Jan 2021 07:15 Akses: http://eprints.uny.ac.id/69843/.
Mustari Muhammad (2011). Nilai Karakter. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo Nana Syaodih (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Nur Indri Rahayu, dkk (2018). Hybridizing Teaching Personal Social Responsibility (TPSR) and Problem Based Learning (PBL) in Physical Education. JPJO 3 (2) (2018) 101-111 Akses:
https://ejournal.upi.edu/index.php/penjas/article/view/1832-001.
Oktaria Kusumawati, (2017) Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Siswa Sekolah Dasar Kelas Bawah.
https://doi.org/10.24042/terampil.v4i2.2221
Pambudi (2014). Pengaruh Persepsi Manfat Persepsi , Semarang, UNDIP.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan Nasional.
Puskur (2004) Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Puskur Balitbang Depdiknas.
Rita Kusumawardani (2019). Efektivitas Model Pembelajaran Tpsr Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar. Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA Universitas Indraprasta PGRI. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 3 Nopember 2015, hal 173-183 Akses: https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor/article/view/602 Rosdiani, (2013) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadiman, dkk (2010). Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan.
Pemanfaatannya. Jakarta :Rajawali Pers.
Säljö, R. (1979). Learn about studying. higher education, 8 (4), 443–451. doi:
10.1007 / bf01680533
Shields & Bredemeier 1995). Character Development and Physical Activity, Champaign, L. Human Kinetics
Soebagio Atmodiwiro (2000). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta:
Ardadizya Jaya
Sugiyono. (2018) Statistik untuk penelitisn. Bandung: Alfabeta
Suharnoko, F., & Firmansyah, G. (2018). Pengembangan Model Pembelajaran Melompat Melalui Permainan Lompat Cermin Untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran, 4(2), 145-158.
Sur, W. A. A., Hasanah, M., & Mustofa, M. R. (2020). Analisis Motivasi Belajar Mahasiswa dengan Sistem Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika, 3(2), 157-171.
Suyitno dkk. (2014) Modul Buku Ajar PLPG Guru-guru Matematika Pembelajaran Inovatif. Semarang: Jurusan MIPA Unnes
Syaiful Sagala, 2011: Undang-Undang Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS 62).
Tite Juliantine, dkk (2018). Pengembangan Tanggung Jawab Dan Perilaku Sosial Siswa Melalui Model Tpsr Dalam Pendidikan Jasmani. Universitas Pendidikan Indonesia. DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.2 Akses:
http://scholar.google.co.id/citations?user=064nGE4AAAAJ&hl=id.
Titis Nurina, dkk (2014). Upaya Peningkatan Karakter Siswa Sma Dalam Permainan Bola Basket Melalui Model TPSR. Jurnal Keolahragaan, Volume 2 – Nomor 1, 2014. Universitas Negeri Yogyakarta. Akses:
https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/2605
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Yulfita, N., Mahendra, A., & Nahduddin, D. (2018). Implementasi Model
Pendidikan Gerak Dalam Pembelajaran Aktivitas Ritmik Pola Langkah Pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar. Tegar: Jurnal Pengajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar , 2 (1), 29-33.
Zulfa, A. (2015) Implementasi Model Pembelajaran Hellison untuk Mengembangkan Nilai Tanggung Jawab dalam Pembelajaran Senam (Studi Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 45 Bandung). Skripsi. Bandung.