“TEMBAGA”
Dosen Pengampuh : M. Ilham Nurdin, S.T., M.T.
Mata Kuliah : Pengetahuan Bahan Teknik
Kelompok : VII (Tujuh)
Nama Anggota : 1. Husriani Zulqaidah Putry (432 21 015) 2. Mardi Upa’ (432 21 016)
Kelas/Prodi : 2A / D4 Teknologi Kimia Industri
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2022/2023
A. Definisi Tembaga
Tembaga atau copper adalah salah satu unsur logam berbentuk kristal dengan warna kemerahan dengan nama kimia cupprum dilambangkan dengan Cu. Tembaga merupakan logam transisi golongan IB yang memiliki nomor atom 29 dan berat atom 63,55 g/mol. Tembaga di alam banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral (Riyadi Muchlisin, 2020).
Tembaga dalam bentuk logam memiliki warna kemerah-merahan, namun lebih sering ditemukan dalam bentuk berikatan dengan ion-ion lain seperti sulfat sehingga memiliki warna yang berbeda dari logam tembaga murni. Logam yang satu ini mudah dibentuk, ulet, dan merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Sehingga dalam hal ini lebih lembut dari seng dan dapat dipoles hingga hasil akhir yang cerah.
Gambar 1: Tembaga
Sumber: ( https://www.kajianpustaka.com/2020/09/tembaga.html ) Adapun definisi tembaga menurut para ahli, antara lain:
1. Collins Dictionary, Tembaga adalah logam coklat kemerahan yang digunakan untuk membuat benda-benda seperti koin dan kabel listrik.
2. Merriam-Webster, Tembaga adalah logam yang mudah dibentuk menjadi lembaran dan kabel dan merupakan salah satu konduktor panas dan listrik yang paling terkenal.
3. Your Dictionary, Tembaga adalah dari unsur coklat kemerahan, dapat diregangkan dan metalik, atau sesuatu yang berwarna coklat kemerahan.
B. Persebaran Tembaga di Indonesia
Gambar 2: persebaran tembaga di Indonesia
sumber: https://compress-pdf.lesv.info/download/compresspdf 1. Papua
Papua adalah salah satu penghasil tembaga terbesar di Indonesia.
Bahkan Tambang Grasberg menorehkan rekor sebagai tambang emas terbesar di dunia dan juga merupakan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia.
Tambang Grasberg dimiliki oleh Freeport yang bermarkas di Amerika Serikat, dengan total 48,74% kepemilikan saham, sedangkan sisanya merupakan milik Pemerintah Indonesia (51,23%).
Operator tambang Grasberg adalah PT Freeport Indonesia yang merupakan anak perusahaan Freeport McMoran Copper and Gold. Investasi yang dikeluarkan sebagai biaya pembangun tambang di atas gunung ditafsir mencapai 3 miliar dolar AS.
Pada tahun 2004 tambang Grasberg diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Kemudian pada tahun 2006 produksinya mencapai 610.800 ton tembaga, 58.474.392 gram emas, dan 174.458.971 gram perak.
Tambang di Papua ini dieksplorasi sejak tahun 1960. Ekspedisi yang dipimpin langsung oleh Forbes Wilson dan Del Flint menemukan cadangan tembaga dalam jumlah yang sangat besar di Ertsberg. Ekspedisi ini dilakukan setelah menemukan catatan Geologis Belanda Jean-Jacquez Dozy yang dibuat pada tahun 1939.
2. Wonogiri
Kabupaten yang berada di Jawa Tengah ini terkenal dengan aktivitas penambangan tembaganya yang sudah mulai berproduksi sejak lama. Tahun 2011 bersama-sama dengan tenaga pemahat dan belasan tenaga angkut yang berasal dari penap bulan, tembaga murni yang bisa dihasilkan bisa mencapai 1,8 ton.
Sedangkan bahan tembaga mentah yang dihasilkan tiap bulannya adalah 21 ton. Di pertambangan ini, tembaga diproduksi dengan cara membuat trowongan mendatar yang memiliki panjang vertikal kurang lebih 13 meter dan panjang 54 meter.
3. Cikotok
Cikotok merupakan daerah pertambangan yang sudah ada sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda. Penambangan tembaga di Cikotok pertama kali dimulai dilakukan pada tahun 1839.
Cikotok adalah salah satu daerah penghasil tembaga di indonesia yang tergolong besar.
Dari Kota Serang, Cikotok bisa ditempuh dengan waktu sekitar 4 jam.
Pertambangan tembaga di kota ini tahun 1936 sampai dengan 1939 dibuka secara resmi sebagai industri pertambangan tembaga.
Di tahun 1939 hingga 1942, pemerintahan Hindia Belanda diketahui membangun pabrik pengolahan tembaga. Lalu dikuasai negara Jepang pada tahun 1945 sampai dengan 1948. Setelah merdeka, pertambangan tembaga di Cikotok dikuasai oleh Indonesia.
4. Sangkaropi
Sulawesi Selatan juga populer dengan kekayaan alamnya yang menakjubkan. Salah satunya adalah hasil pertambangan tembaganya yang
melimpah. Sebagai daerah penghasil tembaga di indonesia, Sangkaropi banyak menghasilkan tembaga untuk berbagai keperluan di Indonesia.
Daerah Sangkaropi pada dasarnya tersusun dari Batuan Vulkanik. Batuan ini mengalami proses pelapukan yang tinggi. Hal tersebutlah yang membuat bahan galian emas dan tembaga sangat banyak di daerah ini. Berdasarkan informasi yang ada, perusahaan tambang tembaga di Sangkaropi sudah ada sejak tahun 70 an akhir.
5. Silungkang
Sumatera Barat juga memiliki pertambangan tembaga yang cukup besar.
Pertambangan tembaga tersebut berada di daerah Silungkang, Lunto, Sumbar.
6. Sanaman Mantikei
Daerah penghasil mineral tembaga selanjutnya adalah Sanaman Mantikei yang ada di Katingan Kalimantan Tengah. Hasil pertambangan tembaga dari Kalimantan Tengah ini terkenal berkualitas sehingga banyak digunakan untuk keperluan industri.
7. Sulawesi Utara
Berdasarkan data dinas Pertambangan dan Energi Sumber Daya Mineral, sebanyak 448,938 haktare lahan di Sulawesi Utara merupakan lahan pertambangan. Dengan demikian berarti hampir 30 persen wilayah (dari luas total Sulawesi Utara yang mencapai lebih dari 1.536.400 haktare) merupakan daerah penambangan. Wilayah penambangan di Sulawesi Utara sangat bervariasi, mulai dari pertambangan tembaga, emas, pasir besi, mangan, bebatuan, dan bijih besi.
(Copperleluhur, 2020) C. Sumber Tembaga
Tembaga secara alami terdapat di dalam lapisan kulit bumi dalam berbagai bentuk seperti sulfida, karbonat, oksida dan juga sebagai tembaga murni. Kebanyakan tembaga ditambang atau diekstraksi dalam bentuk tembaga sulfida dari tambang terbuka atau deposit. Tembaga dapat ditemukan dalam bijih tembaga yang terdapat di berbagai tempat di seluruh dunia, seperti di Amerika Serikat, Chili, Peru, Kanada, Rusia, Zambia, dan Australia. (Muchlisin, 2020) https://www.kajianpustaka.com/2020/09/tembaga.html
Bijih sulfida tembaga umumnya merupakan sumber tembaga yang paling penting. Bijih sulfida tembaga yang paling umum adalah kalkopirit (CuFeS2), bornit (Cu5FeS4), kovelit (CuS), dan kalkosit (Cu2S). Bijih sulfida tembaga ini biasanya ditambang dengan metode penambangan terbuka atau bawah tanah.
Gambar 3: kalkopirit
Sumber: https://indonesian.alibaba.com/photo-products/chalcopyrite- mineral-pictures.html
Gambar 4: bornit
Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Mineraly.sk_-_bornit.jpg
Gambar 5: kovelit
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Covellite
Gambar 6: kalkosit
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Chalcocite
Bijih oksida tembaga, seperti malakit (Cu2CO3(OH)2) dan azurit (Cu3(CO3)2(OH)2), dapat ditemukan di zona oksidasi dari deposit bijih sulfida tembaga.
Gambar 7: malakit
Sumber: https://www.hepsiburada.com/alibaba-dogaltas-malakit-dogal-tas- parca-pm-HB00000WVGHJ
Gambar 8: Azurit
Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Azurit_1.jpg
Sedangkan bijih karbonat tembaga, seperti kuprit (Cu2O), biasanya ditemukan dalam jumlah kecil dan terbentuk akibat oksidasi bijih sulfida tembaga.
Gambar 9: kuprit
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kuprit
Setelah bijih tembaga ditambang, mereka kemudian diolah dan dimurnikan melalui proses metalurgi untuk menghasilkan tembaga murni yang siap untuk digunakan.
D. Proses Pembuatan Tembaga
Tembaga adalah jenis logam utama dan salah satu elemen paling penting yang banyak digunakan oleh manusia. Logam ini sudah dikenal sejak dahulu, bahkan tembaga termasuk salah satu jenis logam tertua yang telah ditemukan sejak 10.000 tahun yang lalu. Penggunaan tembaga sebagai bahan campuran perunggu pun telah dilakukan setidaknya mulai tahun 3000 sebelum Masehi.
Tembaga ditemukan dalam bentuk bijih yang tersebar hampir di seluruh dunia. Saat ini penggunaan tembaga sudah semakin luas. Tembaga dapat digunakan untuk alat elektronik, pembangkit listrik dan transmisi, otomotif, hingga alat-alat antimikroba.
Sejak ditemukan hingga bisa digunakan, bijih tembaga perlu melalui berbagai proses yang tidak sederhana. berikut ini adalah proses yang harus dilalui bijih besi sebelum bisa digunakan untuk kebutuhan manusia sehari-hari.
1. Eksplorasi dan Penemuan
Elemen tembaga dapat ditemukan pada beberapa mineral yang ada di kerak bumi. Untuk mengetahui keberadaan tambang tembaga, perusahaan tambang akan melakukan eksplorasi dengan helikopter. Jika titik tambang tembaga telah ditemukan, perusahaan akan melakukan pengeboran dan menentukan apakah kandungan tembaga di lokasi tersebut bisa menguntungkan secara ekonomi.
Terdapat dua tipe dasar bijih tembaga, yakni bijih sulfida dan bijih oksida.
Setiap jenis bijih memerlukan teknik ekstrasi yang berbeda. Bijih sulfida meliputi bornit, kalkosit, dan kalkopirit. Sementara bijih oksida meliputi perunggu. azurite dan chrysocolla
.
2. Metode Pertambangan
Bijih tembaga yang ditemukan di kerak bumi selanjutnya akan diekstraksi menggunakan dua metode dasar dalam pertambangan, yakni metode pertambangan terbuka atau pertambangan bawah tanah.
Pertambangan terbuka dilakukan ketika bijih tambang berada di dekat permukaan bumi. Sementara pertambangan bawah tanah akan dilakukan jika bijih tembaga berada jauh di dalam perut bumi. Dalam pertambangan bawah tanah, penambang akan menggali poros secara vertikal dan membuat terowongan horizontal di bawah tanah.
Tahapan eksploitasi tambang terbuka tembaga:
1. Pengeboran
Pengeboran merupakan tahap awal untuk menghasilkan lubang siap ledak (blast holes).Lubang siap ledak kemudian diledakkan dengan menggunakan bahan peledak yang sudah ditentukan di bagian peledakan (blasting group) untuk menghasilkan material hancur hasil peledakan (broken muck) yang selanjutnya digali oleh alat gali dan dimuat oleh alat angkut (dump truck).
Tahapan inti dalam proses pengeboran adalah:
a. Persiapan dan pembersihan
Lokasi pengeboran Kegiatan utamanya adalah menyiapkan rencana lokasi pengeboran yang rata untuk mesin bor, membuat tanggul yang aman untuk memisahkan posisi mesin bor dari alat lainnya, dan membersihkan batas material atau lumpur dari sisa peledakan sebelumnya.Disini ditentukan tanda batas lokasi pengeboran yang umumnya berbentuk kotak/persegi empat atau berbatasan langsung dengan hasil peledakan yang sudah dilakukan sebelumnya. Proses persiapan dan pembersihan lokasi pengeboran dengan menggunakan dozer Caterpillar seri D10 atau seri D11.
b. Pelaksanaan pengeboran
produksi Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mesin bor. Pola pengeboran bisa menggunakan “pola pengeboran manual” atau “pola pengeboran dengan sistem Aquila”.Pola pengeboran manual menggunakan patok-patok kayu sebagai tanda posisi lubang yang harus dibor yang diletakkan
di tanah dan dilengkapi dengan keterangan survey mengenai kedalaman lubang yang harus dibor.Sementara pengeboran dengan sistem Aquila sudah terpasang pada semua mesin bor mengandalkan sistem pandu satelit (Global Positioning System atau GPS) yang terhubung langsung ke antenna mesin bor untuk memandu operator mengikuti pola dan kedalaman pengeboran. Setelah proses pengeboran, mesin bor dipindahkan ke lokasi pengeboran lainnya atau menunggu sampai proses peledakan lubang bor tersebut selesai. Pemindahan mesin bor untuk jarak lebih dari 500 meter diangkut dengan alat bantu yang disebut mesin lowboy.
2. Peledakan
Setelah lubang bor dibuat, juru ledak akan memeriksa setiap lubang bor untuk memastikan kedalaman lubang tersebut sebelum dilakukan pengisian bahan peledak (explosive). Setelah lubang disetujui, lubang diisi dengan primer (detonator+booster) dan bahan peledak sesuai dengan kandungan air di dalamnya.
3. Penggalian
Proses penggalian dilakukan dengan menggunakan alat gali atau shovel untuk menggali material hasil peledakan atau material lepas yang berupa bijih atau batuan penutup. Ada dua metode proses penggalian, yaitu:
a. Single side loading, yaitu metode penggalian di mana ketika menerima muatan, truk berada pada satu sisi shovel. Dengan demikian ketika salah satu truk sedang diberi muatan, truk kedua dalam posisi antri atau prespot. Hidraulik shovel umumnya menggunakan metode single side loading dan dilakukan di sisi kiri shovel. Shovel listrik dilakukan bila loading area hanya bisa untuk maneuver satu truk saja.
b. Double side loading, yaitu metode penggalian di mana ketika menerima muatan, truk berada pada kedua sisi shovel sehingga ketika salah satu truk sedang diberi muatan, truk kedua berada pada posisi menerima muatan di sisi lain. Metode ini pada umumnya diterapkan untuk shovel listrik dengan lebar area loading yang memenuhi syarat dua kali radius putar truk yang ditugaskan di shovel tersebut.
4. Pengangkutan Bijih
batuan penutup yang sudah digali kemudian diangkut ke dalam alat angkut yang dikenal sebagai truk angkuttambang (dump truck). Setelah dilakukan pengisian oleh shovel, truk akan menuju ke tempat pembuangan yang telah ditentukan sesuai dengan materialnya. Jika truk mengangkut bijih, material yang diangkut akan dibuang ke crusher bijih atau stockpile bijih. Jika material yang diangkut adalah bahan penutup, material akan dibuang ke crusher overburden (OHS:Overburden Handling System) atau ke overburden pump. (Copperleluhur, 2021
Diagram Alur Proses Pengolahan Bijih Tembaga
Gambar 10: Diagram Alir Pengolahan Biji Tembaga Sumber: https://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-
mineral/pengolahan-bijih-tembaga/
Mineral tembaga dalam bentuk sulfida umumnya diproduksi dengan jalur pirometalurgi yaitu peleburan dan pemurnian pada temperatur tinggi atau pyrorefining, dan dilanjutkan dengan electrorefining.
Mineral tembaga dalam bentuk oksida, karbonat, silikat dan sulfat ditemukan di alam dalam jumlah kecil. Bijih tembaga ini umumnya diproduksi dengan jalur hidrometalurgi. Dalam Perkembangannya, jalur hidrometalurgi juga digunakan untuk mengolah sebagian bijih sulfida, khususnya Cu2S.
3. Tahap Kominisi Bijih Tembaga
Tahap kominusi terdiri dari operasi peremukan dan penggerusan. Tujuan proses peremukan dan penggerusan adalah untuk membebaskan atau meliberasi mineral-mineral tembaga dari ikatan mineral-mineral pengotornya.
Bijih tembaga yang ditemukan dalam proses pertambangan biasanya masih berbentuk batuan besar. Dalam proses pengolahan, batuan tembaga akan dipecah menjagi bagian yang lebih kecil. Proses pemecahan ini akan berbeda bagi bijih sulfida dan bijih oksida.
Bijih sulfida yang masih berbentuk batuan besar akan dimasukkan ke sebuah alat bernama gyratory crusher untuk mengurangi ukuran batu menjadi sekitar 7-8 inci. Material ini selanjutnya akan diumpankan ke penggilingan sekunder yang memmpu memecah bijih sulfida menjadi 1-2 inci.
Bijih sulfida selanjutnya akan diproses dalam penggilingan basah bersama air dan bola baja untuk menghasilkan ukuran yang tepat. Sementara itu, bijih oksida umumnya akan hancur sebelum diproses lebih lanjut.
Target ukuran dari tahap kominusi adalah ukuran partikel bijih yang dapat menghasilkan tingkat recoveri tembaga yang maksimal saat proses konsentrasi flotasi.
4. Tahap Konsentrasi Flotasi Bijih Tembaga
Setelah mencapai ukuran yang cocok atau sesuai ukuran target, maka tahap selanjutnya adalah Tahap pemisahan mineral atau konsentrasi. Pemisahan mineral-mineral Cu-Fe-S dan Cu-S dari pengotornya dilakukan dengan metoda flotasi. Pemisahan dengan cara flotasi merupakan metode yang cukup efektif.
Tahap konsentrasi bijih tembaga dengan metoda flotasi dapat meningkatkan kadar tembaga di Konsentrat menjadi sekitar 30 persen.
5. Tahap Matte Smelting.
Pada tahap ini konsentrat tembaga dilebur menjadi lelehan matte. Proses peleburan dilakukan dalam suasana yang oksidatif. Proses ini menghasilkan lelehan matte, lelehan slag dan gas buang. Matte merupakan lelehan sulfida yang kaya akan tembaga dengan mengandung sedikit besi, sedangkan slag adalah lelehan yang terdiri dari campuran oksida besi dan oksida logam pengotor serta fluks (silika).
Proses smelting ini menghasilkan matte dengan kandungan tembaga sekitar 45 - 75 persen. Suasana oksidatif dalam tanur peleburan diperoleh dengan menginjeksikan udara yang diperkaya oksigen atau oxygenenriched air.
6. Tahap Konversi Matte Tembaga
Pada tahap ini matte dikonversi menjadi tembaga blister atau blister copper. Pada tahap ini, matte dioksidasi menjadi tembaga blister atau blister copper. Pada tahap ini, matte dioksidasi menjadi tembaga blister, dan kandungan tembaga naik menjadi sekitar 90 persen.
Umumnya proses converting dilakukan dalam Peirce-Smith Converter. Ke dalam concerter dihembuskan udara melalui sejumlah tuyeres yang terendam dalam lelehan (submerged tuyeres). Pada Proses converting ini ditambahkan juga oksigen murni, silika sebagai fluks, revert dan scrap. Slag yang dihasilkan mengandung besi-silika.
7. Tahap Fire Refining Tembaga
Fire refining adalah proses pemurnian yang dilakukan terhadap tembaga blister. Proses fire refining dilakukan dalam rotary furnace, reverberatory furnace atau hearth furnace yang dapat ditilting. Tahapan ini dilakukan dalam 2 tahap.
Tahap satu adalah oksidasi selektif terhadap sulfur dan elemen pengotor lainnya, dan tahap kedua adalah deoksidasi untuk penurunan kandungan oksigen dalam tembaga.
Proses fire refining mampu menghasilkan logam tembaga yang memiliki kandungan tembaga sekitar 99 persen.
8. Tahap Electrorefining Tembaga,
Proses electrorefining merupakan pelarutan tembaga secara elektrokimia dari tembaga anoda dan mengendapkannya kembali di permukaan katoda.
Elemen-elemen pengotor yang terkandung dalam tembaga anoda tidak ikut terendapkan.
Dari proses Electrorefining ini dihasilkan logam tembaga dengan kandungan Cu > 99.99 persen. (Ardra.biz, 2019)
E. Kandungan Tembaga
Kandungan tembaga dalam sebuah mineral atau bijih tembaga bervariasi tergantung pada jenisnya. Bijih sulfida tembaga, yang merupakan sumber utama tembaga, memiliki kandungan tembaga yang bervariasi dari 0,5% hingga 2,5%.
Bijih oksida tembaga memiliki kandungan tembaga yang lebih rendah, umumnya berkisar dari 0,2% hingga 1%.
Setelah bijih tembaga ditambang, mereka kemudian diolah dan dimurnikan melalui proses metalurgi untuk menghasilkan tembaga murni yang siap untuk digunakan. Kandungan tembaga dalam tembaga murni dapat mencapai hingga 99,9%. Namun, tembaga murni yang digunakan dalam aplikasi industri umumnya memiliki kandungan tembaga yang berkisar dari 99% hingga 99,5%.
F. Sifat Tembaga 1. Tahan korosi
Tembaga rendah dalam seri reaktivitas. Ini berarti tidak cenderung menimbulkan korosi. Sekali lagi, ini penting untuk digunakan pada pipa, kabel listrik, panci, dan radiator. Namun, itu juga berarti sangat cocok untuk penggunaan dekoratif. Perhiasan, patung dan bagian bangunan dapat dibuat dari tembaga, kuningan atau perunggu dan tetap menarik selama ribuan tahun.
2. Antibakteri
Tembaga adalah logam higienis alami yang memperlambat pertumbuhan kuman seperti E-coli (“serangga burger”), MRSA (“superbug” rumah sakit), dan legionella. Penjelasan ini penting untuk aplikasi seperti untuk menyaipkan makanan, rumah sakit, koin, kenop pintu dan sistem perpipaan.
3. Mudah digabungkan
Tembaga dapat digabungkan dengan mudah dengan cara menyolder atau mematri. Ini berguna untuk pipa dan untuk membuat bejana tembaga tertutup.
4. Elastis
Tembaga adalah logam ulet. Ini berarti dapat dengan mudah dibentuk menjadi pipa dan ditarik menjadi kabel. Pipa tembaga ringan karena bisa memiliki dinding yang tipis. Itu tidak menimbulkan korosi dan dapat ditekuk agar pas di
sekitar sudut. Pipa-pipa tersebut dapat digabungkan dengan penyolderan dan aman dalam kebakaran karena tidak terbakar atau mendukung pembakaran.
5. Non-magnetis
Tembaga tidak bersifat magnetis dan tidak menimbulkan percikan. Karena itu, ini digunakan dalam alat khusus dan aplikasi militer.
6. Warna yang menarik
Tembaga dan paduannya, seperti kuningan, digunakan untuk perhiasan dan ornamen. Itu memiliki warna emas yang menarik yang bervariasi dengan kandungan tembaga. Selain itu juga memiliki ketahanan yang baik terhadap noda membuat mereka bertahan lama.
7. Paduan dengan mudah
Tembaga dapat dikombinasikan dengan logam lain untuk membuat paduan.
Yang paling terkenal adalah kuningan dan perunggu. Meskipun tembaga memiliki sifat listrik dan termal yang sangat baik, tembaga perlu dikeraskan dan diperkuat untuk banyak aplikasi industri.Oleh karena itu dicampur dengan logam lain dan dilebur. Logam cair membentuk larutan yang saat mengeras disebut paduan.
Beberapa paduan tembaga adalah:
1. Kuningan: tembaga + seng 2. Perunggu: tembaga + timah 3. cupronickel: tembaga + nikel 8. Dapat didaur ulang
Tembaga dapat didaur ulang tanpa kehilangan kualitas. 40% dari permintaan dunia dipenuhi oleh tembaga daur ulang.
9. Senyawa katalitik
Tembaga dapat bertindak sebagai katalis. Misalnya, mempercepat reaksi antara seng dan asam sulfat encer. Itu ditemukan di beberapa enzim, salah satunya terlibat dalam respirasi. Jadi itu benar-benar elemen penting. (Ilmu Kimia, 2022)
Adapun sifat kimia dan fisik tembaga sebagai berikut:
a. Sifat fisik
 Tembaga memiliki warna kuning kemerah-merahan.
 Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis, kawat.
 Bersifat sebagai konduktor panas dan listrik yang bagus untuk aliran elektron.
 Tembaga bersifat keras bila tidak murni.
 Memiliki titik leleh pada 1.084,62 °C, sedangkan titik didih pada 2.562 °C.
b. Sifat kimia
 Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi.
 Pada udara yang lembab, permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
 Pada suhu sekitar 300°C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1.000°C, akan terbentuk tembaga (I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.
 Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam non- oksidator encer seperti HCl encer dan H2SO4 encer, tetapi HCl pekat dan mendidih menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen.
 Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+.
 Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen.
Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga (I) sulfida dan tembaga (II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga (I) klorida.
G. Tujuan/Fungsi Tembaga
 Sebagai material komponen utama bagi alat-alat elektronik, seperti handphone dan komputer.
 Bahan dasar perhiasan yang biasa dicampurkan dengan emas atau logam sejenisnya.
 Bahan baku pembuatan kabel sehingga tidak lepas dari fungsi serta penggunaan alat-alat rumah tangga.
 Komponen transmisi pada kendaraan dalam menghantarkan listrik.
 Sebagai pelapis antimikroba yang diterapkan di dunia kesehatan.
 Dipakai menjadi pembunuh ganggang atau algisida dalam rangka memurnikan air.
 Salah satu material dalam pembuatan uang logam.
 Campuran yang baik untuk memisahkan belerang pada pengolahan minyak (yosua, 2021)
H. Jenis Tembaga 1. Kawat Tembaga
Kawat tembaga memanfaatkan konduktivitas listrik logam yang sangat baik. Ini adalah konduktor paling umum untuk sebagian besar aplikasi listrik. Ini digunakan untuk arus besar di industri, dan juga untuk keperluan rumah tangga, sampai ke kabel di dalam rumah Anda untuk stopkontak dan lampu.
Gambar 11: Kawat Tembaga
Sumber: https://www.sumber-baru.com/kawat-tembaga/
2. Tabung Tembaga
Pipa tembaga telah banyak digunakan untuk sistem air minum rumah tangga karena ketahanan korosinya dan karena itu umur panjangnya. Selama beberapa dekade terakhir, telah menjadi standar di sebagian besar dunia untuk menggunakan pipa tembaga untuk pipa ledeng rumah tangga. Tabung tersedia
dalam berbagai diameter dan pengukur (ketebalan dinding). Tingginya biaya tembaga dan munculnya bahan tabung plastik yang lebih baik berarti tembaga menjadi semakin jarang dipilih.
Gambar 11: Tabung Tembaga
sumber: http://id.yzpipes.com/copper-nickel-tubes/copper-pipe-copper-tube.html
3.
Paduan TembagaDua paduan tembaga yang paling umum adalah kuningan (paduan dengan seng) dan perunggu (paduan dengan timah). Kuningan biasanya diterapkan lebih luas. Ini digunakan untuk perlengkapan pipa, alat musik, dan barang-barang dekoratif. Penambahan seng memberi paduan kekuatan dan keuletan yang lebih tinggi. Perunggu memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan tembaga, seperti: konduktivitas termalnya yang tinggi, keuletan yang sangat baik, dan ketahanan terhadap korosi air asin. Oleh karena itu, perunggu digunakan untuk bantalan dan busing, serta impeler kapal.
gambar 12: perunggu gambar 13: kuningan
sumber: https://www.etsworlds.id/2020/11/perbedaan-kuningan-brass-dan- perunggu.html
4. Tembaga Murni
Tembaga murni secara khusus disiapkan untuk memastikan kotoran minimum, memaksimalkan sifat termal dan listrik tembaga. Tembaga murni cenderung lebih lunak dan tidak sekeras tembaga dengan aditif atau bahan paduan minor. Ini idealnya digunakan dalam komponen listrik presisi, yang ideal untuk konduktivitas listrik dan ekspansi termal rendah.
Gambar 14: Tembaga Murni
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga 5. Nanopartikel Tembaga
Nanopartikel tembaga adalah partikel tembaga yang sangat kecil, atau bahan berbasis tembaga, yang berada dalam kisaran ukuran 1–100 nm. Partikel nano telah ditemukan memiliki perilaku yang berbeda dari material curah. Dalam kasus nanopartikel tembaga, mereka menunjukkan aktivitas katalitik yang sangat tinggi untuk reaksi kimia industri, kemungkinan besar karena rasio luas permukaan terhadap volumenya yang besar. Selanjutnya, nanopartikel tembaga telah menunjukkan efek antimikroba yang sangat baik.
6. Lembaran dan Pelat Tembaga
Lembaran tembaga adalah lembaran tembaga tipis (sekitar 2 mm atau kurang), sedangkan pelat lebih tebal (tebal hingga 12 mm). Umumnya, ini tersedia dalam nilai tembaga yang berbeda. Lembarannya sangat mudah dibentuk dan dapat dibentuk menjadi komponen yang berbeda.
Gambar 15: pelat tembaga
sumber: https://indonesian.alibaba.com/product-detail/4mm-6mm-8mm-Thick-Copper- Plate-60789141132.html
8. Tembaga Bebas Oksigen
Tembaga bebas oksigen dilelehkan di bawah bak grafit berbutir untuk mengecualikan oksigen. Mereka adalah tembaga paling murni yang tersedia, dengan pengotor minimal karena kondisi non-pengoksidasi. Konduktivitas listriknya yang tinggi dan pengotor yang mudah menguap membuatnya cocok untuk digunakan dalam elektronik vakum tinggi.
9. Tembaga Elektrolit
Tembaga elektrolit dimurnikan dengan elektrolisis dalam larutan untuk menghilangkan kotoran. Tingkat kemurnian tinggi tembaga ini memiliki konduktivitas listrik yang tinggi dan oleh karena itu digunakan dalam berbagai komponen listrik seperti batang bus dan belitan. (tim sometri, 2023)
Adapun jenis tembaga menurut penggolongan kelasnya yaitu:
a. Tembaga Dalung (TD)
Jenis tembaga yang pertama adalah tembaga dalung yang tergolong ke dalam kelas lima dan sering kali di gunakan sebagai bahan baku pembuatan dandang atau kuali bekas dengan harga yang lebih terjangkau.
b. Tembaga Bakar
Tembaga bakar tergolong ke tembaga kelas empat dengan harga yang lebih tinggi dari pada dalung. Tampilan tembaga bakar terlihat lebih kotor/hitam (seperti gosong), hadir dengan tampilan sisa kulit karena hasil dari proses pembakarannya.
c. Tembaga Biasa
Tembaga biasa adalah tembaga kelas tiga dengan harga yang masih terjangkau, hadir dengan ukuran seperti rambut atau serabut. Anda bisa menemukan tembaga jenis ini pada trafo, generator, dan juga dinamo penggerak tampilnya bersih dan tidak memiliki bau menyengat seperti sisa pembakaran.
d. Tembaga BC
Yang satu ini adalah jenis tembaga kelas dua dengan bentuk batangan atau pipa yang mendekati kelas tembaga super. Yang membuatnya berbeda dari kelas super adalah warnanya yang lebih hitam, sedikit kuyu, dan juga tidak mengkilap. Kulitnya yang terkelupas di karena kan proses pembakaran.
e. Tembaga Super (TS)
Ini adalah tembaga kelas satu dengan harga paling mahal di bandingkan jenis lainnya! Hadir dengan warna yang mengkilap, memiliki ukuran yang lebih kecil (setipis sapu ijuk), di hadirkan berupa kabel bertenggangan tinggi.
(mentaripagi, 2019)
I. Kelebihan dan Kekurangan Tembaga
1. Kelebihan tembaga
 Memiliki konduktivitas listrik yang sangat baik, nomor dua setelah perak, menjadikannya konduktor yang paling banyak digunakan untuk komponen listrik dan elektronik secara global.
 Memiliki konduktivitas termal yang sangat baik, oleh karena itu digunakan dalam penukar panas, seperti kondensor pada unit pendingin dan pendingin udara.
 Tahan korosi, terutama dalam aplikasi air dan air laut, yang telah menyebabkan penggunaannya secara luas dalam pemipaan pipa untuk sistem air.
 Bersifat ulet dan dapat ditekuk dengan relatif mudah. Sangat mudah untuk bekerja dengan sistem perpipaan serta pemasangan kabel.
 Bersifat antimikroba, yang bisa sangat berguna dalam pengangkutan air, serta dalam aplikasi medis untuk melindungi kesehatan pasien.
2. Kekurangan tembaga
 Relatif mahal dibandingkan bahan alternatif potensial seperti: aluminium (kabel listrik) atau plastik (perpipaan air).
 Relatif berat dibandingkan bahan seperti aluminium, jadi untuk kabel di atas kepala, mungkin tidak praktis.
 Teroksidasi, terutama pada suhu tinggi, sehingga memiliki masa hidup yang terbatas jika terkena udara.
 Menghadirkan risiko kejutan dibandingkan dengan teknologi transmisi sinyal alternatif serat optik.
 Beracun dalam jumlah besar, sehingga tidak dapat diterapkan di mana tembaga dapat tertelan secara teratur, seperti di peralatan. (Tim Xometri, 2023).
J. Aplikasi Penggunaan Tembaga
Persentase produksi tembaga secara global yang dikonsumsi oleh masing- masing sektor diatas diperkirakan sebagai berikut:
1. Kelistrikan: 65%
2. Konstruksi: 25%
3. Transportasi: 7%
4. Lainnya: 3%
penjelasan lengkap mengenai pemanfaatan tembaga pada tiap sektor tersebut.
1. Sektor Kelistrikan
Gambar 16: Kabel Listrik
Sumber: https://sahitya.id/aneka-peralatan-berbahan-dasar-tembaga-apa- saja/
Manfaat tembaga di sektor kelistrikan bisa dibilang sangat vital. Selain perak, tembaga adalah konduktor listrik yang paling efektif. Hal ini karena ketahanannya terhadap korosi, keuletannya, kelenturan, dan kemampuannya menghantarkan arus listrik yang kuat, sehingga menjadikan logam ini ideal untuk dibuat menjadi kabel listrik. Hampir semua kabel listrik, kecuali untuk saluran listrik overhead (yang terbuat dari aluminium karena lebih ringan) dibentuk dari tembaga. Busbar yang merupakan konduktor pendistribusian daya, transformator, dan lilitan motor (dinamo) juga semuanya tergantung pada konduktivitas tembaga. Karena efektivitasnya sebagai penghantar listrik, nilai efisiensi sebuah transformator yang terbuat dari tembaga dapat mencapai 99,75 persen.
Dalam beberapa dekade terakhir ini, barang-barang kelistrikan termasuk juga teknologi komputer, televisi, ponsel, dan perangkat elektronik portabel sangat bergantung pada jenis logam yang satu ini.
Kegunaan tembaga yang sangat penting dalam perangkat-perangkat tersebut, yaitu dipakai sebagai:
1. Konektor elektronik 2. Kabel sirkuit dan kontak 3. Papan sirkuit cetak 4. Mikro-chip
5. Semi-konduktor
6. Magnetron dalam gelombang mikro 7. Elektromagnet
8. Tabung vakum 9. Komutator
10.Elektroda pengelasan 11.Sistem sprinkler api 12.Heat sink
Manfaat tembaga lainnya di sektor ini juga dapat dilihat pada industri telekomunikasi. Banyak elemen-elemen telekomunikasi sangat bergantung logam
ini. Kabel tembaga yang dipilin halus digunakan dalam kabel ADSL dan HDSL untuk saluran internet jaringan area lokal (LAN).
Garis unshielded twisted pair (UTP) berisi delapan konduktor berkode warna, yang dibuat dari empat pasang kabel tembaga tipis. Dan meskipun ada peningkatan teknologi nirkabel, perangkat antarmuka seperti modem dan router tetap bergantung pada tembaga.
Sektor energi terbarukan juga mendapatkan manfaat dari sifat konduktif tembaga. Logam dasar ini digunakan dalam produksi sel fotovoltaik tembaga- indium-gallium-selenide (CIGS) dan turbin angin.
Misalnya saja turbin angin tunggal yang dapat mengandung hingga 1 metrik ton (MT) logam ini. Selain kelistrikan, tembaga juga merupakan bagian integral dari motor dan sistem distribusi yang terkait dengan teknologi energi alternatif.
2. Sektor Konstruksi
Gambar 17: Pipa water heater
Sumber: https://berita.99.co/kelebihan-harga-pipa-tembaga/
Pipa tembaga sekarang menjadi bahan standar untuk pipa air minum dan sistem pemanas di sebagian besar negara maju. Disini tembaga dipakai karena sifat bakteriostatiknya, atau dengan kata lain kemampuan tembaga untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan virus dalam air.
Manfaat tembaga yang lainnya di sektor kontruksi adalah sebagai bahan tubing karena sifat lunak dan soldernya yang dapat dengan mudah ditekuk dan dirakit, serta ketahanannya terhadap korosi yang diakibatkan oleh suhu yang ekstrem.
Tembaga dan paduannya juga dianggap paling stabil dan tahan korosi, sehingga membuatnya ideal untuk digunakan tidak hanya pada pembuatan pipa air minum (air tawar) tetapi juga pipa yang bersentuhan dengan air laut (air asin).
Beberapa contoh pemanfaatan tembaga dalam sektor konstruksi yaitu:
 Tabung penukar panas untuk kondensor di pembangkit listrik tenaga uap dan pabrik kimia
 Sistem irigasi dan sprinkler pertanian
 Perpipaan di pabrik penyulingan
 Saluran pakan air laut
 Pompa semen untuk pasokan air bor
 Tabung untuk distribusi minyak mentah
 Pipa distribusi gas bahan bakar
Selama ratusan tahun, tembaga juga telah digunakan sebagai logam arsitektur. Beberapa contoh tertua penggunaan tembaga sebagai yaitu sebagai penghias, logam struktural termasuk pintu Precinct of Amun-Re di Karnak, Mesir yang berusia 3000-4000 tahun, atap sirap tembaga di atas Loha setinggi 162 kaki di Sri Lanka, serta Kuil Maha Paya yang dibangun pada abad ketiga SM.
Tembaga murni menghiasi kubah dan menara dari banyak gereja dan katedral di abad pertengahan, dan pada zaman modern telah digunakan pada gedung-gedung pemerintah, seperti gedung parlemen Kanada, dan tempat tinggal pribadi.
Salah satu alasan kegunaan tembaga sebagai bahan arsitektur adalah pembentukan alami dari pernis hijau yang menarik secara visual dikenal sebagai patina yang dihasilkan dari pelapukan dan oksidasi tembaga. Selain penampilannya yang estetis, para arsitek dan desainer lebih menyukai logam ini karena ringan, tahan lama, tahan korosi, dan mudah dibentuk.
Pemanfaataan tembaga pada arsitektur dekoratif, bagaimanapun tidak terbatas hanya pada bagian desain eksternal. Desainer interior sering menggunakan logam tembaga dan paduannya seperti kuningan dan perunggu untuk perlengkapan seperti:
 Gagang pintu
 Kunci
 Meja
 Perlengkapan pencahayaan dan kamar mandi
 Faucet
 Engsel
3. Sektor Transportasi
Gambar 18: Rotor Coil
Sumber: https://www.autoexpose.org/2017/05/komponen-motor-listrik.html
Manfaat tembaga pada sektor transportasi dapat dilihat pada komponen inti pesawat, kereta api, mobil, dan kapal semuanya tergantung pada sifat listrik dan termal dari tembaga. Di dalam mobil, radiator tembaga, kuningan, dan pendingin oli telah menjadi standar industri sejak tahun 1970-an.
Baru-baru ini, meningkatnya penggunaan komponen elektronik, termasuk sistem navigasi onboard, sistem pengereman anti-lock, dan kursi yang tahan panas, terus meningkatkan permintaan terhadap logam ini. Komponen mobil yang mengandung tembaga meliputi:
 Pengkabelan untuk sistem automotif otomatis
 Kelengkapan, pengencang, dan sekrup kuningan
 Pipa hidrolik
 Bantalan lengan mobil
 Pengkabelan untuk kontrol jendela dan cermin
Meningkatnya permintaan mobil hibrida dan listrik juga semakin meningkatkan konsumsi tembaga global. Rata-rata, mobil listrik mengandung sekitar 55lbs (25kg) tembaga.
Foil logam dan bahan kimia tembaga dimasukkan ke dalam baterai nikel- logam hidrida dan lithium-ion yang menggerakkan kendaraan dan hemat bahan bakar, selain itu rotor tembaga juga telah digunakan sebagai alternatif pengganti logam tanah jarang dalam pembuatan motor magnet.
Kereta api berkecepatan tinggi dapat menggunakan hingga 10 MT tembaga per kilometer lintasan, sedangkan lokomotif yang kuat mengandung hingga 8MT logam tembaga. Selain itu kabel kontak overhead untuk trem dan troli juga dibuat menggunakan paduan tembaga-perak atau tembaga-kadmium.
Dua persen dari berat pesawat dapat terkait dengan kehadiran logam ini, karena kurang lebih 190 kilometer kabel yang terbuat dari tembaga ada di dalam konstruksi sebuah pesawat terbang.
Karena ketahanannya yang sangat baik terhadap korosi air asin, paduan tembaga seperti perunggu mangan dan stainless steel-aluminium digunakan pada baling-baling kapal yang beratnya bisa mencapai beberapa ton. Komponen kapal, termasuk pipa, pompa, dan katup juga dibuat dengan logam paduan serupa.
4. Sektor Lainnya
Daftar pemanfaatan tembaga akan selalu bertambah secara dinamis. Beberapa manfaat tembaga lainnya yang cukup populer diantaranya adalah:
a. Peralatan Masak dan Termal
Gambar 19: alat masak
Sumber: https://www.kompas.com/food/read/2020/06/11/173423775/bahan- alat-masak-lebih-bagus-besi-atau-tembaga
Sifat termal tembaga membuatnya ideal untuk peralatan masak, seperti panci dan wajan, unit pendingin udara, serta pengukur kalor untuk pemanas air.
b. Jam Dinding dan Arloji
Gambar 20: Jam dinding tembaga
Sumber: https://www.pngdownload.id/png-xk9379/
Karena sifat tembaga non-magnetik maka tidak mengganggu
pengoperasian perangkat mekanis kecil. Akibatnya, pembuat jam banyak menggunakan pin dan roda tembaga dalam desain arlojinya.
c. Seni
Gambar 21: Seni kerajinan
Sumber: https://gudangart.com/seni-kerajinan-tembaga-sebagai-nilai- estetika/
Tembaga dan paduannya juga biasa terlihat dalam karya seni, yang paling terkenal di antaranya adalah Patung Liberty. Patung itu dilapisi dengan lebih dari 80 ton lembaran tembaga, terpasang dengan lebih dari 1500 bantalan tembaga dan 300.000 paku tembaga, yang menghasilkan warna patina hijau.
d. Koin
Gambar 22: koin
Sumber: https://pixabay.com/id/images/search/koin%20tembaga/
Pada era 80-an, sebuah koin dicetak dari 95 persen logam tembaga, tetapi saat ini pembuatan koin hanya menggunakan tembaga sekitar 0,8-2,5
persen.
e. Alat Musik
Gambar 23: Alat Musik Gong
Sumber: https://indonesian.alibaba.com/product-detail/Music-instrument- copper-gong-National-music-60188654791.html
Paduan tembaga seperti kuningan digunakan untuk membuat alat musik terompet, trombon, dan saksofon karena sifatnya yang tahan terhadap korosi dan sifat anti-bakteri.
f. Pewarna
Gambar 24: Glitter tembaga
Sumber: https://id.aliexpress.com/item/32851834076.html
Tembaga CuSO4 banyak dijadikan sebagai pewarna. Warna yang dihasilkan adalah warna yang biru.
g. Bahan Pembuat Perhiasan
Gambar 25: Gelang
Sumber: https://copperleluhur.com/kelebihan-dan-kekurangan-perhiasan- logam/
tidak semua perhiasan terbuat dari emas, banyak perhiasan yang
dicampur dengan perunggu atau tembaga. Perhiasan yang dicampur dengan tembaga biasanya dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau. Jadi tidak
mengherankan apabila emas yang terbuat dari campuran tembaga ini memiliki banyak sekali peminat.
h. Pembuatan Sutera
Gambar 26: Songket
Sumber: https://shopee.co.id/SONGKET-LEPUS-TEMBAGA-Bahan-dasar- sutra-alam-asli.-i.60650817.6710057649
Sudah menjadi rahasia umum jika kain sutera memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Tapi bayak orang yang tidak tahu bahwa ada banyak industri pembuatan kain sutera yang menggunakan tembaga sebagai salah satu bahannya. Tembaga yang digunakan dalam pembuatan sutera akan dicampurkan dengan senyawa NH4OH.
i. Pestisida
Gambar 27: Fungsida bakterisi kuproxat
Sumber: https://www.purotani.com/2019/08/fungisida-bakterisida-kuproxat- 345-sc.html
Beberapa pestisida menggunakan tembaga yang dicampur dengan Ca(OH)2. Racun kimia ini biasanya digunakan oleh para petani untuk membunuh hama dan serangga.
DAFTAR PUSTAKA
Ardra.biz (2019). “Tahap Pengolahan Biji Tembaga” Diakses pada 2 Mei 2023 dari https://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/pengolahan-bijih- tembaga/
Copperleluhur (2020). “7 Daerah Penghasil Tembaga Terbesar di Indonesia” Diakses pada 2 Mei 2023 dari https://copperleluhur.com/daerah-penghasil-tembaga- terbesar-di-indonesia/
Copperleluhur (2021). “Cara Pengolahan Tembaga” Diakses pada 2 Mei 2023 dari https://copperleluhur.com/cara-pengolahan-tembaga/
Erick, Yosua (2021) “Pengertian Tembaga: Unsur, Sifat, Warna, Manfaat, Kegunaan”
Diakses pada tanggal 2 mei 2023 dari https://stellamariscollege.org/tembaga/
Geologinesia (2018). “Kegunaan Tembaga Yang Paling Sering di Manfaatkan Manusia”
Diakses pada tanggal 2 Mei 2023 dari
https://www.geologinesia.com/2018/06/kegunaan-tembaga-yang-paling-sering- dimanfaatkan-manusia.html
Ilmu Kimia (2022). “Pengertian Tembaga, Ciri, Sifat, Proses Pembentukan, dan 5 Manfaatnya” Diakses pada tanggal 3 Mei 2023 dari https://www.pakarkimia.com/pengertian-tembaga/#:~:text=Collins%20Dictionary
%2C%20Tembaga%20adalah%20logam%20coklat%20kemerahan
%20yang,satu%20konduktor%20panas%20dan%20listrik%20yang%20paling
%20terkenal
Mentaripagi (2019). “Mengenal Jenis-Jenis Tembaga” Diakses pada tanggal 3 Mei 2023 dari https://www.kaskus.co.id/thread/5da96857349d0f08ba462d31/mengenal- jenis-jenis-tembaga/
Riadi, Muchlisin (2020) “Tembaga (Definisi, Karakteristik, Sifat, Penggunaan dan Dampak Keracunan Limbah)” Diakses pada tanggal 3 Mei 2023 dari https://www.kajianpustaka.com/2020/09/tembaga.html?m=1
Tim Xometri (2023). “Tembaga: Pengertian, Komposisi, Jenis, Properti dan Aplikasi”
Diakses pada Tanggal 3 Mei 2023 dari https://www-xometry-
com.translate.goog/resources/materials/what-is-copper/?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc