• Tidak ada hasil yang ditemukan

KIMIA ANORGANIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KIMIA ANORGANIK"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

TUGAS KIMIA ANORGANIK 2

“GOLONGAN IX (Co, Rh, Ir)”

Oleh:

Kelompok 3

Nama : 1. Ardiansyah (06101181520072)

2. Handayani (06101281520081) 3. Hesti Apriska (06101181520080) 4. Puspa Ayu Wardani (06101181520074)

Dosen Pembimbing

: Prof. Dr. Fakhili GulÖ

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

i

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas kehadiran dan berkat perlindungan-Nya makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dalam makalah yang berjudul “Golongan IX (Co, Rh, Ir)” ini penulis membahas mengenai sejarah unsur Co, Rh, Ir ; sumber Co, Rh, Ir ; pembuatan Co, Rh, Ir ; sifat-sifat fisik dan kimia Co, Rh, Ir ; senyawa / persenyawaan Co, Rh, Ir ; ion kompleks Co, Rh, Ir ; kegunaan Co, Rh, Ir ; dan bahaya Co, Rh, Ir .

Penulis menyadari selama penyusunan makalah ini, telah banyak menerima bantuan dari segala pihak. Penulis ucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada segala pihak yang telah membantu.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan disana sini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki makalah ini sangat penulis nantikan dengan tangan terbuka. Semoga semua yang penulis kupas pada makalah ini dapat bermanfaat.

Inderalaya, 07 November 2017

(3)

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar ... i Daftar Isi... ii Daftar Gambar ... iv BAB I. Pendahuluan ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 1 1.3 Tujuan ... 2

BAB II. Pembahasan ... 3

2.1 Cobalt (Co) ... 3

2.1.1 Sejarah Cobalt (Co) ... 3

2.1.2 Sumber Cobalt (Co) ... 4

2.1.3 Proses Pembuatan Cobalt (Co) ... 5

2.1.4 Reaksi / Persenyawaan Cobalt (Co) ... 5

2.1.5 Ion Kompleks Cobalt (Co) ... 6

2.1.6 Sifat-sifat Cobalt (Co) ... 7

2.1.7 Kegunaan Cobalt (Co) ... 8

2.1.8 Bahaya Cobalt (Co) ... 9

2.2 Rhodium (Rh) ... 10

2.2.1 Sejarah Rhodium (Rh) ... 10

2.2.2 Sumber Rhodium (Rh) ... 10

2.2.3 Pembuatan Rhodium (Rh) ... 11

2.2.4 Reaksi / Persenyawaan Rhodium (Rh) ... 11

(4)

iii

2.2.6 Sifat-sifat Rhodium Rhodium (Rh) ... 12

2.2.7 Kegunaan Rhodium (Rh) ... 14

2.2.8 Bahaya Rhodium (Rh) ... 15

2.3 Iridium (Ir) ... 15

2.3.1 Sejarah Iridium (Ir) ... 16

2.3.2 Sumber Iridium (Ir) ... 16

2.3.3 Pembuatan Iridium (Ir) ... 16

2.3.4 Reaksi / Persenyawaan Iridium (Ir) ... 16

2.3.5 Ion Kompleks Iridium (Ir) ... 17

2.3.6 Sifat-sifat Iridium (Ir) ... 17

2.3.7 Kegunaan Iridium (Ir) ... 18

2.3.8 Bahaya Iridium (Ir) ... 19

BAB III. Penutup ... 20

3.1 Kesimpulan ... 20

(5)

iv

Daftar Gambar

Gambar 1 Cobalt ... 3 Gambar 2 Rhodium ... 10 Gambar 3 Iridium ... 15

(6)

v

Daftar Tabel

Tabel 1 Ion Kompleks Cobalt ... 7

Tabel 2 Ion Kompleks Rhodium ... 12

Tabel 3 Ion Kompleks Iridium ... 17

(7)

1

BAB I.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kimia anorganik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari sifat dan reaksi senyawa anorganik. Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga sampai saat ini sudah ditemukan 118 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk setiap unsur. Ketika unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha-usaha para ahli tersebut adalah terciptanya suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur-unsur. Sistem periodik ini mengandung banyak informasi mengenai sifat-sifat unsur sehingga dapat membantu kita dalam mempelajari dan mengenali unsur-unsur yang kini jumlahnya 118 macam.

Dalam sistem periodik unsur, terdapat dua golongan, yaitu golongan A sebagai golongan utama dan golongan B yang dikenal sebagai golongan transisi. Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia.Beberapa unsur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Logam transisi didefinisikan secara tradisional sebagai semua unsur kimia pada blok-d pada tabel periodik, termasuk Cobalt, Rhodium, dan Iridium.

Secara garis besar dalam sistem periodik unsur, unsur-unsur dalam 1 golongan dan 1 periode memiliki kecenderungan tertentu. Baik itu jari-jari, keelektronegatifan, energi ionisasi, titik didih, titik leleh maupun sifat-sifat kimia dan fisika yang lain. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan unsur-unsur golongan IX yaitu Cobalt, Rhodium, dan Iridium.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu : 1. Bagaimana sejarah penemuan unsur Co, Rh, Ir?

2. Dari mana sumber unsur Co, Rh, Ir ? 3. Bagaimana pembuatan unsur Co, Rh, Ir ? 4. Sebutkan sifat-sifat fisik dan kimia Co, Rh, Ir ?

(8)

2 5. Apa senyawa / persenyawaan yang dapat dibentuk oleh unsur Co, Rh, Ir ? 6. Sebukan ion kompleks dari unsur Co, Rh, Ir ?

7. Sebutkan kegunaan Co, Rh, Ir ? 8. Sebutkan bahaya Co, Rh, Ir ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui: 1. Sejarah penemuan unsur Co, Rh, Ir?

2. Sumber unsur Co, Rh, Ir ? 3. Pembuatan unsur Co, Rh, Ir ?

4. Sifat-sifat fisik dan kimia Co, Rh, Ir ?

5. Senyawa / persenyawaan yang dapat dibentuk oleh unsur Co, Rh, Ir ? 6. Ion kompleks dari Co, Rh, Ir ?

7. Kegunaan Co, Rh, Ir ? 8. Bahaya Co, Rh, Ir ?

(9)

3

BAB II. Pembahasan

2.1 Cobalt (Co)

Gambar 1 Cobalt

2.1.1 Sejarah Cobalt (Co)

Logam kobalt baru mulai digunakan pada abad 20, namun bijih kobalt sesungguhnya telah digunakan ribuan tahun sebelumnya sebagai pewarna biru pada gelas maupun berbagai perkakas dapur. Sumber warna biru pada kobalt dikenali pertama kali pada tahun 1735 oleh seorang ahli kimia dan ahli mineral Swedia bernama Georg Brandt (26 Juni 1694 - 29 April 1768) yang mengisolasi logam tak murni yang diberi nama cobalt rex. Dia adalah orang pertama yang menemukan logam yang tidak diketahui pada zaman kuno. Brandt lahir di Riddarhyttan, paroki Skinnskatteberg, Västmanland dari pasangan Jurgen Brandt, pemilik tambang dan apoteker, dan Katarina Ysing. Dia adalah profesor kimia di Universitas Uppsala, dan meninggal di Stockholm. Dia mampu menunjukkan bahwa kobalt adalah sumber warna biru yang ada pada kaca, yang sebelumnya dikaitkan dengan bismut yang ditemukan dengan kobalt. Dia meninggal pada tanggal 29 April 1768 karena kanker prostat.

Sekitar tahun 1741 ia menulis: "Karena ada enam jenis logam, jadi saya

juga menunjukkan eksperimen yang andal ... bahwa ada juga enam jenis logam setengah: logam setengah baru, yaitu regulus Cobalt sebagai tambahan Untuk Merkurius, Bismut, Seng, dan regangan Antimon dan Arsenik ".

Dia memberikan enam cara untuk membedakan bismut dan kobalt yang biasanya ditemukan pada bijih yang sama:

(10)

4

 Dengan melebur, mereka tidak berbaur tapi melampirkan sebagai almond dan batunya.

 Regulus sekering Cobalt dengan batu api dan alkali tetap memberikan kaca biru yang dikenal sebagai zaffera, sasre, atau smalt . Bismuth tidak.

 Bismut meleleh dengan mudah dan jika disimpan meleleh, kalsinasi membentuk bubuk kuning.

 Bismuth amalgamates dengan Merkurius; Regulus Cobalt sama sekali tidak.

 Bismuth dilarutkan dalam asam nitrat dan dengan aqua regia dan memberi endapan putih saat dimasukkan ke dalam air murni. Regulus Cobalt membutuhkan alkali untuk mengendap, dan kemudian membentuk endapan hitam atau hitam.

Pada tahun 1780, T.O. Bergman menunjukan bahwa cobalt rex adalah unsur baru yang kemudian diberi nama turunan dari kata kobold (bahasa Jerman) yang artinya globin atau roh jahat. Dalam bahasa Yunani kobalt adalah cobalos yang mempunyai arti tambang, suatu istilah menggunakan untuk bijih kobalt dengan buruh tambang. Usaha yang pertama pada peleburan bijih unsur kobalt untuk menghasilkan unsur kobalt yang metal digagalkan, hasil cobalt(II) oksida sebagai gantinya tidak hanya karna sebab gaya penggabungan unsur kobalt untuk arsenik, bijih kobalt yang utama selalu berisi arsenik, dan ketika peleburan arsenik dioksidasi ke dalam As4O6 yang sangat beracun, Yang telah dihirup oleh para

pekerja.

2.1.2 Sumber Cobalt (Co)

Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk senyawa, seperti mineral kobalt glans (CoAsS), linalit (Co3S4), dan smaltit (CoAs2) dan eritrit. Sering terdapat

bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.

Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat lainnya.

(11)

5 2.1.3 Proses Pembuatan Cobalt (Co)

Unsur cobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga dengan arsenik. Mineral cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), cobalttite (CoAsS) dan Lemacite ( Co3S4 ). Sumber utama cobalt disebut

“Speisses” yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb. Unsur cobalt diproduksi ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodium ( NaOCl) . Berikut reaksinya :

2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2O → 2Co(OH)3(s) + NaCl(aq)

Trihydroxide Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk

membentuk oksida dan kemudian ditambah dengan karbon sehingga terbentuklah unsur kobalt metal. Berikut reaksinya :

2Co(OH)3 (heat) → Co2O3 + 3H2O

2Co2O3 + 3C →4Co(s) + 3CO2(g) 2.1.4 Reaksi / Persenyawaan Cobalt (Co)

2.1.4.1 Oksida

Cobalt (II) Oksida merupakan senyawa padatan berwarna hijau dibuat melalui pemanasan Cobalt(II) karbonat atau nitrat pada suhu 11000C. Reaksi ini harus dilakukan dalam ruang bebas oksigen, reaksinya sebagai berikut :

CoCO3 → CoO + CO2

2Co(NO3)2 → 2CoO + 4NO2 +O2

Cobalt(II) Oksida mempunyai struktur NaCl. Pada pemanasan 400–5000C dalam udara dihasilkan senyawa Co3O4. Beberapa oksida lain yang dikenal antara

lain Co2O3, CoO2 dan oksoCobalttat (II) merah Na10[Co4O9].

2.1.4.2 Halida

Halida anhidrat CoX2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat halida dan

untuk CoF2 dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan CoCl2. Halida klor

berwarna biru terang. Reaksi dari flourida atau senyawaan flourinasi lain pada Cobalt halida pada temperatur 300 – 4000C menghasilkan Cobalt(III) flourida

yang merupakan senyawa berwarna coklat gelap yang umumnya digunakan sebagai zat flourinasi. Cobalt(III) flourida dapat direduksi oleh air. Senyawa yang

(12)

6 sederhana misalnya CoF3 yang berupa padatan coklat mudah bereaksi dengan air

menghasilkan oksigen.

2.1.4.3 Sulfida

Dibentuk dari larutan Co2+ yang direaksikan dengan H2S membentuk

endapan CoS berwarna hitam. Co2+ + H2S → CoS + 2H+

2.1.4.4 Garam

Bentuk garam Cobalt(II) yang paling sederhana dan merupakan garam hidrat. Semua garam hidrat Cobalt berwarna merah atau pink dari ion [Co(H2O)6]2+ yang merupakan ion terkoordinasi oktahedral.

Cobalt(II) hidroksida bersifat amphotir bila dilarutkan dalam hidroksida pekat membentuk larutan berwarna biru yang mengandung ion [Co(OH)4]2-.

Bentuk garam Cobalt(III) sangat sedikit, garam flourida hidrat berwarna hijau CoF3.5H2O dan hidrat sulfat berwarna biru Co2(SO4)3.18H2O.

2.1.5 Ion Kompleks Cobalt (Co)

Ion

Pusat Ligand Ion Kompleks

Senyawa

Koordinasi Nama Senyawa

Co3+ NH3 [Co(NH3)4]3+ [Co(NH3)4]Cl Tetraaminkobalt(III) klorida Co3+ NH3 [Co(NH3)6]3+ [Co(NH3)6]Cl3 Heksaaminkobalt(III) klorida Co3+ NH

3 [Co(NH3)3]3+ [Co(NH3)3]Cl Triaminkobalt(III) klorida

Co3+ NO2 [Co(NO2)6]3+ K3[Co(NO2)6] Kalium heksanitrokobaltat(III) Co3+ H2O [Co(H2O)6]3+ [Co(H2O)6]Cl3 Heksaaquakobalt(III) klorida Co3+ NH3 [Co(NH3)4]3+ [Co(NH3)4]Cl Tetraaminakobalt(III) klorida

(13)

7 bromida

Tabel 1 Ion Kompleks Cobalt

2.1.6 Sifat-sifat Cobalt (Co)

2.1.6.1 Sifat Fisika

1. Berwarna abu-abu metalik

2. Kobal bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobal memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobal cenderung terdapat sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang sangat lebar. Transformasi antara dua bentuk ini bersifat lembam dan ditemukan dengan variasi tinggi sebagaimana dilaporkan pada sifat fisik kobal.

3. Massa jenis (mendekati suhu kamar) 8.90 g·cm−3 4. Memiliki titik lebur sebesar 1768 K, 1495 °C, 2723 °F 5. Titik didihnya mencapai 3200 K, 2927 °C, 5301 °F 6. Kalor peleburan 16.06 kJ·mol−1

7. Kapasitas kalor 24.81 J·mol−1·K−1

2.1.6.2 Sifat Kimia

1. Mudah larut dalam asam – asam mineral encer 2. Kurang reaktif

3. Dapat membentuk senyawa kompleks 4. Senyawanya umumnya berwarna

5. Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah

6. Senyawa – senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.

7. Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks – kompleksnya stabil baik dalam bentuk larutan maupun padatan.

8. Kobalt (II) dapat dioksidasi menjadi kobalt(III)

9. Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam 10. Tahan korosi

(14)

8

2.1.6.3 Sifat Atom

1. Bilangan oksidasi : 5, 4 , 3, 2, 1, -1 (oksida amfoter) 2. Elektronegativitas : 1.88 (skala Pauling)

3. Energi ionisasi

a) pertama : 760.4 kJ·mol−1

b) kedua : 1648 kJ·mol−1

c) ketiga : 3232 kJ·mol−1 4. Jari-jari atom : 125 pm

5. Jari-jari kovalen : 126±3 (low spin), 150±7 (high spin) pm

2.1.6.4 Sifat lainnya

1. Struktur kristal : hexagonal

2. Pembenahan magnetik : feromagnetis 3. Keterhambatan elektris : (20 °C) 62.4 nΩ·m 4. Konduktivitas termal : 100 W·m−1·K−1

5. Ekspansi termal : (25 °C) 13.0 µm·m−1·K−1 6. Kecepatan suara (batang ringan) : (20 °C) 4720 m·s−1

7. Modulus Young : 209 GPa

8. Modulus Shear : 75 GPa

9. Bulk modulus : 180 GPa

10. Rasio Poisson : 0.31

11. Kekerasan Mohs : 5.0

12. Kekerasan Viker : 1043 MPa

13. Kekerasan Brinell : 700 MPa

14. Nomor CAS : 7440-48-4

2.1.7 Kegunaan Cobalt (Co)

Adapun kegunaan dari logam cobalt adalah sebagai berikut :

1. Dapat dicampur dengan besi, nikel dan batang-batang rel lain untuk membuat Alnico, suatu campuran logam memiliki kekuatan magnetis yang banyak digunakan mesin jet dan turbin gas mesin/motor.

(15)

9 2. Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.

3. Digunakan sebagai bahan baja tahan-karat dan baja magnit.

4. Digunakan di dalam campuran logam untuk turbin gas generator dan turbin pancaran.

5. Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya, kekerasan, dan perlawanan ke oksidasi.

6. Digunakan untuk produksi warna biru permanen dan brilian untuk porselin, gelas/kaca, serta barang tembikar, pekerjaan ubin dan email.

7. Logam Cobalt mempunyai kekuatan magnetis yang sering digunakan di berbagai sektor industri. Contohnya untuk bahan magnit pada loudspeaker atau mikrofon serta bahan baja tahan karat dan baja magnit.

8. Cobalt-60, merupakan artifical isotop, dimana sebagai suatu sumber sinar penting, dan secara ekstensif digunakan sebagai agen radiotherapeutic. Cobalt-60 dapat memancarkan sinar gamma yang mampu membunuh virus, bakteri, dan mikroorganisme patogen lainnya tanpa merusak produk. Cobalt-60 digunakan untuk mengiradiasi sel kanker. Dengan dosis radiasi tertentu yang terkendali, maka sel kanker akan terbunuh, sedangkan sel normal tidak akan terpengaruh dan akan bertahan terhadap radiasi.

9. Digunakan sebagai campuran pigmen cat. 2.1.8 Bahaya Cobalt (Co)

1. Toksisitas kobalt cukup rendah dibandingkan dengan logam lain dalam tanah. 2. Hewan diberikan kobalt klorida perorally atau melalui suntikan menunjukkan konsentrasi yang lebih tinggi dalam hati, dengan konsentrasi agak rendah di ginjal dan limpa.

3. Kobalt garam terhirup menyebabkan iritasi pernafasan mungkin menyebabkan oedema paru (pneumonia kimia) pada hewan.

4. Cobalt (Co) dalam jumlah yang besar yang masuk ke dalam tubuh akan merusak kelenjar gondok, sel darah merah menjadi berubah, tekanan darah menjadi tinggi, pergelangan kaki menjadi bengkak, penyakit gagal jantung, sesak nafas, batuk-batuk dan kondisi badan yang lemah.

(16)

10

2.2 Rhodium (Rh)

Gambar 2 Rhodium

2.2.1 Sejarah Rhodium (Rh)

Rhodium ditemukan pada tahun 1803 oleh William Hyde Wollaston, segera setelah penemuan paladium. Mereka membuat penemuan ini di Inggris menggunakan bijih platinum mentah bahwa mereka mungkin diperoleh dari Amerika Selatan. Prosedur mereka terlibat melarutkan bijih di aqua regia, menetralkan asam dengan natrium hidroksida (NaOH). Mereka kemudian diendapkan platinum dengan menambahkan amonium klorida, NH4Cl, sebagai

chloroplatinate amonium. Paladium Elemen dihapus sebagai paladium sianida setelah mengobati solusi dengan sianida merkuri. Bahan yang tersisa adalah merah rhodium (III) klorida: rhodium logam diisolasi melalui pengurangan dengan gas hidrogen.

W.H.Wollaston menemukan rodium dan memberi nama dari turunan kata yunani podov (rodan) yang artinya mawar (rose) karena garamnya berwarna merah mawar /pink, yang umumnya dihasilkan dalam larutan air.

2.2.2 SumberRhodium (Rh)

Rodium terjadi di alam dengan logam grup platina lainnya dari pasir di sungai Ural dan Amerika Utara dan Selatan. Juga ditemukan bersama logam grup platina lainnya dari area penambangan tembaga-nikel sulfide di Sudbury, kawasan Ontario. Rhodium alami seluruhnya terdiri dari isotop stabil rhodium-103.

Rhodium adalah elemen langka yang terdiri hingga 4,6 persen dari paduan asli platinum. Rhodium juga terjadi pada paduan asli iridium dan osmium: sampai

(17)

11 setidaknya 11,25 persen iridosmin dan sampai setidaknya 4,5 persen di siserskite. Rhodium terjadi di alam dalam kaitannya dengan logam platinum lainnya, dan proses pemisahan dan perbaikan merupakan bagian dari proses metalurgi keseluruhan kelompok.

2.2.3 Pembuatan Rhodium (Rh)

Rodhium terjadi deposito sebagai langka dari logam uncombined, misalnya di Montana, Amerika Serikat dan mineral langka. Kebanyakan rhodium berasal dari Afrika Selatan dan Rusia, dan produksi dunia sekitar 16 toone per tahun. Perkiraan cadangan adalah 3.000 ton.

Ekstraksi industri rodium kompleks seperti logam terjadi pada bijih dicampur dengan logam lain seperti paladium, perak, platinum, dan emas. Sumber utama dari elemen ini berada di Afrika Selatan, di pasir sungai Pegunungan Ural, di Amerika Utara dan Selatan dan juga di daerah tembaga-nikel sulfida pertambangan di wilayah Ontario Sudbury. Rhodium diperoleh sebagai produk sampingan dari produksi nikel. Lebih dari 80% dari ekspor dunia rodium berasal dari Afrika Selatan.

2.2.4 Reaksi / Persenyawaan Rhodium (Rh)

Rhodium tidak begitu bereaksi sempura dengan air pada kondisi standart, rhodium biasanya lambat dalam air, ketika dipanaskan dengan oksigen pada suhu 6000C rhodium (III) oksida. Adapun reaksinya:

4Rh(s) + 3O2(g) 2Rh2O3(s)

Reaksi dengan halogen pada keadaan kering dapat didapat dari florin, clorin dan bromin.

2Rh(s) + 3F2(g) 2RhF3(s)

2Rh(s) + 3Cl2(g) 2RhCl3(s)

2Rh(s) + 3Br2(l) 2RhBr3(s)

2.2.5 Ion Kompleks Rhodium (Rh)

(18)

12

K[RhCl5(H2O)] Rh3+ Cl

[Rh(NH3)5H]SO4 Rh3+ NH3

Na3[RhCl6] Rh3+ Cl

[Rh(H2O)6]3+ Rh3+ H dan O

Tabel 2 Ion Kompleks Rhodium

2.2.6 Sifat-sifat Rhodium Rhodium (Rh)

2.2.6.1 Sifat Fisika

1. Sifat-sifat Rodium berwarna putih keperakan dan bila dipijarkan perlahan-lahan di udara, akan berubah menjadi resquioksida. Pada suhu yang lebih tinggi, resquioksida ini kembali menjadi unsur rodium. Logam ini memiliki titik cair yang tinggi dan bobot jenis yang lebih rendah dari platina. Sifat lainnya adalah reflektif, keras dan tahan lama.

2. Termasuk fase solid

3. Massa jenis (sekitar suhu kamar) : 12.41 g/cm³ 4. Massa jenis cair pada titik lebur : 10.7 g/cm³

5. Titik lebur : 2237 K (1964 °C, 3567 °F)

6. Titik didih : 3968 K (3695 °C, 6683 °F)

7. Kalor peleburan : 26.59 kJ/mol

8. Kalor penguapan : 494 kJ/mol

9. Kapasitas kalor : (25 °C) 24.98 J/(mol·K)

2.2.6.2 Sifat Kimia

Rhodium tidak terkorosi atau ternoda oleh atmosfer pada suhu kamar. Rhodium sangat tahan terhadap serangan asam; logam Rhodium berukuran besar tidak dapat hancur oleh nitrat panas yang terkonsentrasi atau asam klorida atau bahkan dengan aqua regia. Rhodium larut dalam leburan kalium hidrogen sulfat untuk menghasilkan senyawa kompleks, larut dalam air sulfat K3Rh(SO4)3·12H2O, asam sulfat pekat panas, dan asam klorida pekat yang

mengandung natrium perklorat pada 125 ° -150 ° C (257 ° - 302 ° F).

Rhodium memiliki bentuk oksidasi +1 dan +3; senyawa oksidasi +6 juga telah diakui. Rhodium membentuk tetraacetate dirhodium, Rh2(O2CCH3)4 dan

(19)

13 berbagai turunannya yang mengandung dua ligan-misalnya tambahan, air, piridin, atau trifenilfosfina-oksidasi +2. Kompleks di tingkat oksidasi +1 terutama mengandung karbon monoksida, olefin, dan phosphines sebagai ligan. Semua senyawa rodium dapat segera direduksi atau diuraikan dengan pemanasan untuk menghasilkan bubuk atau spons metal. Di antara senyawa rodium triklorida, RhCl3 (di mana rodium dalam keadaan +3), adalah salah satu yang paling penting.

rodium triklorida menyediakan bahan awal untuk banyak senyawa rodium lainnya di berbagai bentuk oksidasi. Dalam emulsi air dapat mengkatalisasi sejumlah reaksi organik yang berguna.

2.2.6.3 Sifat Atom

1. Struktur kristal cubic face centered

2. Bilangan oksidasi : +2, +3, +4 (amphoteric oxide) 3. Elektronegativitas : 2.28 (skala Pauling)

4. Energi ionisasi

a. Pertama : 719.7 kJ/mol

b. kedua : 1740 kJ/mol

c. ketiga : 2997 kJ/mol

5. Jari-jari atom : 135 pm

6. Jari-jari atom (terhitung) : pm 7. Jari-jari kovalen : 135 pm

2.2.6.4 Sifat-sifat lainnya

1. Hambat jenis listrik : (0 °C) 43.3 nΩ·m 2. Konduktivitas termal : (300 K) 150 W/(m·K) 3. Ekspansi termal : (25 °C) 8.2 µm/(m·K) 4. Kecepatan suara (kawat tipis) : (20 °C) 4700 m/s

5. Modulus Young : 275 GPa

6. Modulus geser : 150 GPa

7. Modulus ruah : 380 GPa

8. Nisbah Poisson : 0.26

9. Skala kekerasan Mohs : 6.0

(20)

14

11. Kekerasan Brinell : 1100 MPa

12. Nomor CAS : 7440-16-6

2.2.7 Kegunaan Rhodium (Rh)

Kegunaan utama rodium adalah bagian dari alloy untuk mengeraskan platina dan paladium. Alloy semacam ini digunakan untuk rakitan gulungan kawat koil dalam tungku pemanas, pembuatan termokopel, bushing (proses pembentukan garis silindris untuk menahan gerakan mekanis) pada produksi serat kaca, elektroda pada kabel kontak pemercik api pada pesawat terbang, dan pembuatan cawan porselen. Rodium sangat berguna sebagai bahan kontak listrik karena rodium memiliki hambatan listrik yang rendah, hambatan kontak yang rendah dan stabil, dan sangat tahan terhadap korosi. Lapisan rodium, dihasilkan dengan metode electroplating atau dengan evaporasi (penguapan), bersifat keras dan digunakan untuk instrument optis. Rodium juga digunakan untuk perhiasan wanita, dekorasi, dan sebagai katalis.

Penggunaan utama dari unsur ini adalah sebagai agen untuk platinum paduan pengerasan dan paladium. Paduan ini digunakan dalam gulungan tungku, ring untuk produksi serat gelas, elemen termokopel, elektroda untuk busi pesawat terbang, dan cawan lebur laboratorium. Kegunaan lain meliputi:

a) Hal ini digunakan sebagai bahan kontak listrik karena resistansi rendah listrik, resistansi kontak rendah dan stabil, dan ketahanan korosi yang tinggi. b) Rhodium disepuh, yang dibuat oleh elektroplating atau penguapan, sangat

keras dan digunakan untuk instrumen optik.

c) Logam ini menemukan digunakan dalam perhiasan dan dekorasi. Hal ini dilapisi pada emas putih dan platinum untuk memberikan permukaan putih reflektif. Hal ini dikenal sebagai rodium berkedip dalam bisnis perhiasan. d) Hal ini juga dapat digunakan dalam lapisan perak sterling untuk memperkuat

logam dari noda, sebagai akibat dari senyawa tembaga ditemukan di sterling silver.

e) Ini juga merupakan katalis yang sangat berguna dalam sejumlah proses industri (terutama digunakan dalam sistem katalitik konverter mobil katalitik dan katalitik untuk karbonilasi metanol untuk menghasilkan asam asetat oleh

(21)

15 proses Monsanto). Hal ini digunakan untuk mengkatalisis penambahan hydrosilanes ke ikatan rangkap, sebuah proses penting dalam pembuatan karet silikon tertentu.

f) Kompleks ion rodium dengan BINAP memberikan katalis kiral banyak digunakan untuk sintesis kiral, seperti dalam sintesis menthol.

g) Hal ini juga digunakan sebagai filter dalam sistem mamografi karena karakteristik sinar-x yang dihasilkan.

h) Hal ini juga digunakan di permukaan pena kualitas tinggi karena tinggi ketahanan karakteristik. Pena ini termasuk Graf von Faber-Castell yang agak kurang terkenal dari Montblanc, tapi menghasilkan pena yang sangat terbatas 2.2.8 Bahaya Rhodium (Rh)

Semua senyawa rhodium harus dianggap sebagai sangat beracun dan bersifat karsinogenik. Senyawa rhodium akan memberikan noda kulit sangat kuat saat terkena kulit.

Rhodium mudah terbakar, sehingga memungkinan terjadinya ledakan debu jika dalam bentuk bubuk atau butiran, dicampur dengan udara. Jika rhodium bereaksi dengan difluoride oksigen menyebabkan bahaya kebakaran.

Rhodium terlalu jarang untuk jumlah dalam tanah atau perairan alami yang akan dinilai, dan sebagainya efeknya terhadap lingkungan dapat dianggap nihil. Uji pada tanaman telah menunjukkan bahwa itu adalah anggota paling beracun dari kelompok platinum logam.

2.3 Iridium (Ir)

(22)

16 2.3.1 Sejarah Iridium (Ir)

Iridium dan osmium ditemukan pada saat yang sama oleh ahli kimia Inggris Smithson Tennant pada tahun 1803. Iridium dan osmium diidentifikasi dalam residu hitam yang tersisa setelah melarutkan bijih platinum dengan aqua regia, campuran 25% asam nitrat (HNO3) dan 75% klorida Asam (HCl).

Penamaan iridium sangat layak karena garam-garamnya berwarna terang. S. Tenant menemukan iridium bersamaan dengan osmium dan memberi nama dari nama dewi yunani Iris yang memiliki tanda pelangi karena berbagai warna senyawanya.

2.3.2 Sumber Iridium (Ir)

Iridium tidak terdapat di alam bersama dengan platinum dan logam satu grup platinum platinum dalam mineral tanah. Iridium ditemukan dalam deposito kerikil dengan platinum. Paduan iridium alami termasuk iridiosmium dan osmiridium, keduanya merupakan campuran iridium dan osmium. Meskipun jarang terjadi di Bumi, iridium umum di meteorit. Kanada adalah produsen utama iridium. Sekitar 3 ton yang dihasilkan setiap tahunnya.

2.3.3 Pembuatan Iridium (Ir)

Iridium diperoleh dari bijih platinum dan sebagai produk sampingan dari pertambangan nikel.

2.3.4 Reaksi / Persenyawaan Iridium (Ir)

Rhodium tidak begitu bereaksi sempura dengan air pada kondisi standart, reaksi dengan halogen biasanya bereaksi langsung dengan florine dan sifatnya iridum (VI) sangat corosif,

Ir(s) + 3F2(g) IrF6(s)

Trihalida iridium (III) floraid, Iridium (III) clorida, Iridium (III) bromide dan iridium(III) iodide dapat dibentuk sempurna langsung dari logam dengan halogen adapun reaksinya:

(23)

17 2Ir(s) + 3Cl2(g) 2IrCl3(s)

2Ir(s) + 3Br2(g) 2IrBr3(s)

2Ir(s) + 3I2(g) 2IrI3(s)

2.3.5 Ion Kompleks Iridium (Ir)

Senyawa Ligan Atom Pusat

[IrCl6]3- Cl Ir

[Ir(PPy)3] P Ir

Fec-[Ir(pmb)3] 1-phenyl-3-mathil Ir

Tabel 3 Ion Kompleks Iridium

2.3.6 Sifat-sifat Iridium (Ir)

2.3.6.1 Sifat Fisika

1. Iridium, termasuk keluarga grup platinum, berwarna putih (sama dengan platinum) tapi dengan sedikit kuning semu. Karena iridium sangat keras dan rapuh, maka logam ini sangat sulit dipakai maupun dibentuk.

2. Fase solid

3. Massa jenis (sekitar suhu kamar) : 22.65 g/cm³ 4. Massa jenis cair pada titik lebur : 19 g/cm³

5. Titik lebur : 2719 K (2446 °C, 4435 °F)

6. Titik didih : 4701 K (4428 °C, 8002 °F)

7. Kalor peleburan : 41.12 kJ/mol

8. Kalor penguapan : 231.8 kJ/mol

9. Kapasitas kalor : (25 °C) 25.10 J/(mol·K)

2.3.6.2 Sifat Kimia

Iridium adalah logam yang paling tahan korosi, dan dulu digunakan dalam pembuatan standar ukuran panjang dalam satuan meter di Paris, yang merupakan campuran dari platinum 90% dan iridium 10%. Standar ini ini akhirnya diganti pada tahun 1960 dengan kripton.

(24)

18 Dalam keadaan murni, Iridium tidak larut dalam asam dan tidak diserang bahkan oleh aqua regia, tapi larut dalam garam cair seperti NaCl, dan NaCN. Iridium dapat dilarutkan dalam asam klorida pekat dengan adanya natrium perklorat pada 125 ° sampai 150 ° C (257 ° sampai 302 ° F).

2.3.6.3 Sifat Atom

1. Struktur kristal : cubic face centered

2. Bilangan oksidasi : 2, 3, 4, 6 (mildly basic oxide) 3. Elektronegativitas : 2.20 (skala Pauling)

4. Energi ionisasi

a. Pertama : 880 kJ/mol

b. Kedua : 1600 kJ/mol

5. Jari-jari atom : 135 pm 6. Jari-jari atom (terhitung) : 180 pm 7. Jari-jari kovalen : 137 pm

2.3.6.4 Sifat lainnya

1. Resistivitas listrik : (20 °C) 47.1 nΩ·m 2. Konduktivitas termal : (300 K) 147 W/(m·K) 3. Ekspansi termal : (25 °C) 6.4 µm/(m·K) 4. Kecepatan suara (kawat tipis) : (20 °C) 4825 m/s

5. Modulus Young : 528 GPa

6. Modulus geser : 210 GPa

7. Modulus ruah : 320 GPa

8. Nisbah Poisson : 0.26

9. Skala kekerasan Mohs : 6.5

10. Kekerasan Vickers : 1760 MPa 11. Kekerasan Brinell : 1670 MPa

12. Nomor CAS : 7439-88-5

2.3.7 KegunaanIridium (Ir)

Digunakan dengan osmium ke titik ujung pena emas, untuk membuat wadah dan wadah khusus (yang memerlukan ketahanan suhu tinggi). Digunakan untuk membuat paduan yang digunakan untuk bobot standar dan ukuran, dan

(25)

19 tahan panas paduan. Juga digunakan dalam radiasi kanker, jarum suntik, busi helikopter percikan dan sebagai agen pengerasan untuk platinum. Iridium juga digunakan sebagai bahan kontak listrik..

2.3.8 Bahaya Iridium (Ir)

Iridium memberikan efek kesehatan berupak dapat menyebabkan iritasi mata, dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, dan lain-lain.

(26)

20

BAB III. Penutup

3.1 Kesimpulan

1. Cobalt dikenali pertama kali pada tahun 1735 oleh Georg Brandt (26 Juni 1694 – 29 April 1768), Rhodium ditemukan pada tahun 1803 oleh William Hyde Wollaston, dan Iridium ditemukan pada tahun 1803 oleh Smithson Tennant.

2. Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk senyawa kobalt glans (CoAsS), linalit (Co3S4), smaltit (CoAs2), Eritrit, juga terdapat dalam meteorit,

terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga, dan biji besi sebagai hasil samping. Rodium terjadi di alam dengan logam grup platina lainnya dari pasir di sungai Ural dan Amerika Utara dan Selatan. Iridium ditemukan dalam deposito kerikil dengan platinum.

3. Ketiga (Co, Rh, dan Ir) logam ini tampak mengkilat keperakan dan sedikit kebiruan untuk kobalt. Kobalt lebih lunak dari pada rodium dan iridium tetapi masih cukup lebih keras daripada besi.

Karakteristika 27Co 45Rh 77Ir Densitas/g cm-3 (20oc) 8,9 12,39 22,61 Titik leleh/oC 1495 1960 2443 Energi Ionisasi (KJ / Mol) 760 720 880

Massa atom (g/ Mol) 58.933195 102.90550 192.217

Titik didih/oC 3100 3760 4550 Konfigurasi elektronik [18Ar]3d 7 4s2 [ 36Kr]4d8 5s1 [54Xe]4f14 5d7 6s2 Elektronegativitas 1,8 2,2 2,2

Tabel 4 Karakteristik Co, Rh, dan Ir

4. Ketiga (Co, Rh, dan Ir) logam ini memiliki kegunaan dan bahaya masing-masing.

(27)

21

Daftar Pustaka

Amalia, R. P. 2013. Mineral Osmium, Iridium, dan Platina (Online). https://rizkaputriamalia.wordpress.com/2013/12/17/149/. Diakses pada 1 November 2017.

Anonim. 2010. Kobalt Rodium Iridium (Online).

http://nu2nklupphnaruti.blogspot.co.id/2010/06/kobalt-rodium-iridium.html. Diakses pada 1 November 2017.

Anonim. 2012. Makalah Unsur Logam Golongan VIII B9 (Online). http://chemist3fkipuns.blogspot.co.id/2012/12/makalah-unsur-logam-golongan-viii-b-9.html. Diakses pada 1 November 2017.

Anonim. 2013. Rhodium Rh (Online).

http://3xpdata.blogspot.co.id/2013/01/rhodium-rh.html. Diakses pada 1 November 2017.

Anonim. 2015. Pengertian Unsur Rhodium dan Efeknya (Online). http://kliksma.com/2015/04/pengertian-unsur-rhodium-dan-efeknya.html. Diakses pada 1 November 2017.

Deka. 2011. Unsur Cobalt Co (Online)

.http://momoiomoe.blogspot.co.id/2011/09/unsur-cobalt-co.html. Diakses pada 1 November 2017.

Ibnu, S. 2004. Common Textbook (Edisi Revisi) Kimia Anorganik. Malang : Universitas Negeri Malang.

Ilhami, S. 2013. Logam Kobalt dan Nikel Kimia Anorganik (Online). http://coretansowel.blogspot.co.id/2013/06/logam-kobalt-dan-nikel-kimia-anorganik_26.html. Diakses pada 1 November 2017.

Mujiati, A. 2013. Makalah Kimia Unsur-Unsur Transisi (Online). http://anikmujiati493.blogspot.co.id/2013/12/makalah-kimia-unsur-unsur-transisi.html. Diakses pada 1 November 2017.

Sarifuddin, A. 2014. Pengertian Rhodium dan Penjelasannya (Online). http://amirsarifuddin.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-rhodium-dan-penjelasannya.html. Diakses pada 1 November 2017.

(28)

22 Sugiarto, K. H. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : Universitas Negeri

Yogyakarta.

Tatang. 2015. Kegunaan Unsur Iridium dan Sejarah Iridium (Online).

Referensi

Dokumen terkait

pelekatan dari seng yang berwarna merah coklat, sedangkan warna biru dari tembaga

Senyawa Biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur, yang berasal dari satu unsur logam dan satu unsur nonlogam atau dari dua unsur nonlogam... 1) Tata Nama Senyawa Biner

Dengan kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling melimpah tetapi tidak ditemukan

Senyawa alkohol dengan rumus kimia C2H5OH tersusun dari 2 atom Carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Senyawa ini membentuk 8 ikatan kovalen tunggal dan tidak memiliki

Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium, yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium membentuk beberapa senyawa

Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantap dengan.. sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak

X dapat bereaksi dengan Na membentuk senyawa Na2X, unsur yang dapat bereaksi dengan logam adalah unsur non logam, tidak lazim jika ada senyawa hasil bentukan dari logam dengan

Faktor-faktor yang menyebabkan minyak goreng teroksidasi dengan cepat diantaranya yaitu pemanasan berulang, cahaya, katalis logam seperti besi dan tembaga, senyawa