• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kimia Tata Nama Senyawa Kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Kimia Tata Nama Senyawa Kimia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KIMIA

“Tata Nama Senyawa Kimia”

DI

S

U

S

U

N

OLEH

X.1

2015/2016

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran Kimia.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Tata Nama Senyawa Kimia”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa-siswi kelas X 1 SMAN 2 BANTAENG. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Bantaeng,13 Desember 2015 Penyusun

(3)

Daftar Isi Sampul Depan--- i Kata Pengantar--- ii Daftar Isi---iii Pendahuluan--- 1 A. Latar Belakang--- 1 B. Rumusan Masalah--- 1 C. Tujuan/Manfaat Penulisan--- 1 Pembahasan--- 2

A. Tata Nama Senyawa Sederhana--- 2

1. Tata Nama Senyawa Anorganik--- 2

2. Tata Nama Senyawa Organik--- 7

Penutup---8

A. Kesimpulan---8

B. Saran---8

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia tidak terlepas dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan, olehnya para ilmuan selalu mengkaji persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan hal tersebut sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan tata nama

senyawa kimia dan pengolongannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengelompokan tata nama senyawa kimia

C. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan konsep kimia 2. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya

ilmu kimia terutama yang berkaitan dengan tata nama senyawa kimia.

3. Agar mampu menjelaskan dan memahami tentang tata senyawa kimia.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tata Nama Senyawa Sederhana

Tata nama senyawa disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).

1. Tata Nama Senyawa Anorganik a. Tata Nama Senyawa Biner

Senyawa Biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur, yang berasal dari satu unsur logam dan satu unsur nonlogam atau dari dua unsur nonlogam.

1) Tata Nama Senyawa Biner Logam dengan Nonlogam

a) Logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi (alkali, alkali tanah, dan aluminium). Penamaanya dengan

menyebutkan nama logam di depan dan kemudian nama nonlogam diikuti akhiran –ida.

Logam + Nonlogam –ida Contoh:

 NaBr = Natrium Bromida

 MgBr2 = Magnesium Bromida

 Na2O = Natrium Oksida

 CaS = Kalsium Sulfida

 K2O = Kalium Oksida

b) Logam yang mempunyai lebih dari 1 bilangan oksidasi, penulisan nama logam di depan disertai menuliskan bilangan oksidasi dengan angka Romawi dalam tanda kurung dan nama nonlogam di belakang diakhiri dengan akhiran –ida.

Logam + (bilangan oksidasi logam) + nonlogam –ida Contoh:

 CuCI = Tembaga (I) Klorida

(6)

 CuCI2 = Tembaga (II) Klorida

 SnO2 = Timah (IV) Oksida

Senyawa-senyawa yang dihasilkan tersebut berupa

senyawa ion karena terbentuk dari atom yang bermuatan positif dan negatif, dengan cara serah terima elektron. Contoh: Kalsium Klorida (CaCI2) terbentuk dari ion Ca2+ dan CI– , natrium oksida (Na2O), terbentuk dari ion Na+ dan O2-.

Cara lain menuliskan persamaan unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu yaitu sebagai berikut:

i. Unsur logam dengan bilangan oksidasi kecil ditulis dengan akhiran –o.

ii. Unsur logam dengan bilangan oksidasi besar ditulis dengan akhiran –i.

Contoh:

 FeCI2 = Fero Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +2 => lebih kecil)

 FeCI3 = Feri Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +3 => lebih besar)

 CuCI = Kupro Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +1 => lebih kecil)

 CuCI2 = Kupri Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +2 => lebih besar)

2) Tata Nama Senyawa Biner Nonlogam dengan Nonlogam a) Atom yang c enderung bermuatan positif diletakkan

didepan, sedangkan atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan dibelakang dengan urutan berikut ini: B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – CI – O – F

Contoh:

(7)

 Air = H2O bukan OH2

b) Senyawa dari dua jenis unsur nonlogam diberi nama kedua unsur yang bersangkutan, diberi akhiran –ida.

i. Atom nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa dengan atom lain, maka atom yang cenderung bermuatan posifit diletakkan di depan dan atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan di belakang dengan akhiran –ida. Nonlogam (+) + nonlogam (-) –ida

Contoh:

 H2S = Hidrogen Sulfida

 HBr = Hidrogen Bromida

 HCI = Hidrogen Klorida ii. Pasangan atom yang bersenyawa membentuk lebih

dari satu jenis senyawa diberi nama dengan menyatakan jumlah atom tiap unsur dan diakhiri dengan –ida. Angka indeks dalam bahasa Yunani yaitu:

1 = Mono 3 = Tri 5 = Penta 7 = Hepta

2 = Di 4 = Tetra 6 = Heksa 8 = Okta

Jumlah atom – nonlogam + jumlah atom – nonlogam –ida

Namun, bila indeks 1 dimiliki unsur pertama, maka angka indeks tidak perlu disebutkan.

Contoh:

 NO = Nitrogen Oksida

 CCI4 = Karbon Tetraklorida

 NO2 = Nitrogen Dioksida

 SO3 = Belerang Trioksida

(8)

 CI2O7 = Dikloro Heptaoksida

iii. Untuk senyawa-senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu menggunakan aturan tersebut.

Contoh:

 NH3 = Amonia

 HO = Air

b. Tata Nama Senyawa Poliatomik

Senyawa Poliatomik merupakan senyawa yang berasal dari ion-ion poliatomik. ion poliatomik adalah ion yang terdiri dari dua atom atau lebih atom-atom yang terikat bersama-sama dan membentuk ion, baik ion positif (kation) maupun ion negatif (anion).

Anion poliatomik terbentuk dari atom nonlogam dengan oksigen (anion beroksigen). Tata nama senyawa poliatomik sesuai cara berikut ini:

1) Untuk anion sejenis dengan jumlah oksigen berbeda yaitu jika mengandung oksigen lebih banyak namanya diberi akhiran –at, jika oksigen lebih sedikit namanya diberi akhiran –it. Contoh:  SO32- = Sulfit  NO3– = Nitrat  So42- = Sulfat  NO2– = Nitrit

2) Untuk anion yang mengandung jumlah oksigen sampai 4, penamaannya yaitu ion yang mengandung oksigen paling sedikit diberi awalan hipo- dan akhiran –it, jika mengandung oksigen paling banyak diberi awalan per- dan akhiran –at. 3) Penamaan senyawa poliatom diawali dengna menyebutkan

(9)

Contoh:

 Na2SO3 = Natrium Sulfit

 Na2SO4 = Natrium Sulfat

 Na3PO3 = Natirum Fosfit

 Na3PO4 = Natrium Fosfat c. Tata Nama Senyawa Asam dan Basa

1) Senyawa Asam

Asam merupakan senyawa yang mengandung kation H+ dan suatu anion.

a) Senyawa asam oksi (asam poliatom)

i. Unsur nonlogam hanya membentuk satu senyawa berakhiran –at.

Contoh: H2SO4 = Asam Sulfat

ii. Nonlogam yang memebentuk 2 jenis asam, dengan oksigen sedikit berakhiran –it, oksigen banyak

berakhir –at. Contoh:

 H2SO3 = Asam Sulfit

 HNO2 = Asam Nitrit

 H2SO4 = Asam Sulfat

 HNO3 = Asam Nitrat

iii. Senyawa asam oksihalogen, penamaan pada bilangan oksidasi atau jumlah oksigennya. Contoh:

 HCIO = Asam Hipoklorit

 HCIO3 = Asam Klorat

 HCIO2 = Asam Klorit

 HCIO4 = Asam Perklorat

b) Asam nonoksi, penamaan pada unsur nonlogam diberi akhiran –ida.

(10)

Contoh:

 HCI = Asam klorida

 HBr = Asam Bromida

 H2S = Asam Sulfida 2) Senyawa Basa

Basa adalah senyawa yang dalam larutannya mengandung ion hidroksida (OH–)

a) Basa dari logam dengan bilangan oksidasi tunggal. Logam + Hidroksida

Contoh:

 CuOH = Tembaga (I) Hidroksida

 Cu(OH)2 = Tembaga (II) Hidroksida

 Co(OH)2 = Kobalt (II) Hidroksida

 Co(OH)3 = Koblat (III) Hidroksida 2. Tata Nama Senyawa Organik

Senyawa organik yang mempunyai komponen penyusun terbesar atom C,H, dan O. Senyawa organik mempunyai tatan nama khusus. Dibawah ini beberapa senyawa organik beserta nama lazimnya:

 CH4 = Metana

 CHCI3 = Kloroform

 C2H6 = Etana

 C2H5COOH = Asam Propanoat

 CH3COOH = Asam Aseta

 C6H12O6 = Glukosa

 C2H5OH = Etanol

(11)

BAB III

“PENUTUP”

A. Kesimpulan

Dalam makalah ini kita mengetahui Tata nama kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan-persenyawaan kimia yang disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).

B. Saran

(12)

DAFTAR PUSTAKA

http://bisakimia.com/2013/10/25/tata-nama-senyawa-sederhana/ http://bisakimia.com/2013/10/25/tata-nama-senyawa-sederhana/2/

Referensi

Dokumen terkait

“Jika dua senyawa yang berbeda dibentuk oleh dua unsur yang sama, maka bila massa salah satu unsur dalam kedua senyawa sama maka unsur lainnya dalam kedua senyawa itu akan

Dengan mengetahui rumus kimia, kita dapat menuliskan zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksinya dalam suatu persamaan reaksi.. Tata nama sistematik dari senyawa kimia disusun dan

Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar kimia tentang tata nama senyawa kimia melalui model

a) Guru memberikan 2 contoh senyawa kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pemutih dan salah satu senyawa yang terdapat dalam tubuh manusia yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengembangan komik kimia berbasis inkuiri pada materi tata nama senyawa kimia kelas X MIA SMA Negeri 7

Besarnya pengaruh penggunaan media komik terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi tata nama senyawa kimia dilihat dari besarnya effect size. Berdasarkan

Salah satu keistimewaan logam transisi adalah dapat membentuk senyawa klompeks, yaitu senyawa yang paling sedikit terdiri dari satu ion kompleks (terdiri dari kation

Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Rumus Senyawa dan Tata Nama Senyawa Kimia Haryanti Tri Wahyuni SMA Negeri 1 Wirosari, Grobogan,