• Tidak ada hasil yang ditemukan

deiksis persona dalam novel sitti nurbaya dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "deiksis persona dalam novel sitti nurbaya dan"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Deiksis adalah kajian pragmatik, yaitu fenomena semantik yang terdapat pada kata-kata yang dapat ditafsirkan sebagai acuan dengan mempertimbangkan situasi ujaran, kapan dan di mana kata-kata itu diucapkan. Kata-kata deiktik memiliki referensi yang berbeda dan berubah tergantung pada siapa penuturnya, kapan dan di mana pernyataan itu terjadi (Purwo: 1984: 1-2). Berdasarkan beberapa definisi deiksis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa deiksis adalah kata yang memiliki referen yang berubah atau berubah tergantung pada penutur ketika ia mengucapkan ujaran tersebut dan dipengaruhi oleh konteks dan situasi yang terjadi selama tuturan tersebut.

Novel yang menjadi subjek penelitian adalah novel yang diterbitkan pada masa Balai Pustaka yaitu “Sitti Nurbaya” dan. Selain berprofesi sebagai dokter hewan, Marah Rusli juga dikenal sebagai penulis novel berjudul Sitti Nurbaya. Ia memberontak dan melawan aturan adat perkawinan yang ketat dan kaku namun dengan cara yang santun dengan menulis novel Sitti Nurbaya.

Memang Jodoh" karya Marah Rusli menjadi bahan penelitian, karena novel ini dianggap sebagai monumen sastra generasi ke-20, meskipun terbit dua tahun setelah Azab dan Sengsar. Dalam penelitian yang berjudul “Personal Deixis in Sitti Nurbaya and Indeed Jodoh Karya Marah Rusli”, peneliti bertujuan untuk mengungkap bentuk-bentuk deiksis persona dan rujukan deiktik yang terkandung dalam kedua novel tersebut melalui kalimat-kalimat yang diucapkan oleh masing-masing tokoh.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan bentuk-bentuk deiksis persona dan rujukan deiksis persona dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli.

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Tinjauan Hasil Penelitian

Peneliti pertama membatasi pencarian hanya pada penggunaan deiksis kata ganti orang ketiga yaitu dia dan mereka. Penelitian ini mengkaji jenis-jenis deiksis, yaitu deiksis orang, deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial dalam novel. Penelitian ini mengkaji novel-novel yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada masa Balai Pustaka Angkatan, yaitu novel berjudul Siti Nurbaya dan novel Memang Jodoh karya Marah Rusli.

Disini peneliti lebih memfokuskan pada deiksis persona yaitu pronomina persona I, II dan pronomina III. Peneliti akan mengungkapkan jenis-jenis deiksis yang digunakan oleh tokoh-tokoh dalam kedua novel tersebut dan referensi deiksisnya.

Tinjauan Teori dan Konsep

  • Pragmatik
    • Pengertian Pragmatik
    • Pragmatik dan Semantik
  • Deiksis
    • Pengertian Deiksis
    • Jenis-jenis Deiksis dalam Bahasa Indonesia
    • Bentuk-bentuk Deiksis Persona
    • Adat Minangkabau

Dengan demikian, dalam pragmatik, makna didefinisikan dalam kaitannya dengan penutur atau pengguna bahasa, sedangkan dalam semantik, makna didefinisikan semata-mata sebagai ciri-ciri ekspresi dalam bahasa tertentu yang terlepas dari situasi, penutur, dan penutur (Leech, 1993: 8). Referensi yang ditunjukkan oleh kata ganti orang bervariasi tergantung pada peran yang dimainkan oleh peserta dalam tindak tutur. Misalnya di Jakarta dan sekitarnya, kata I/ELU sering digunakan sebagai kata ganti orang.

Referensi yang ditunjukkan oleh kata ganti orang bervariasi tergantung pada peran yang dimainkan oleh peserta tindak tutur (Purwo, 1984: 22). Deiksis persona jelas menerapkan tiga pembagian dasar, yang digambarkan dengan kata ganti orang pertama (I), orang kedua (kamu), dan orang ketiga (he lk, dia pr, dia good/something) (Yule, 2006:15). Aku adalah bentuk kata ganti orang pertama yang asli dalam bahasa Indonesia, terlihat dari keluwesannya, yang tidak dimiliki oleh bentuk aku (saya memiliki bentuk turunan -ku dan ku- sedangkan aku tidak.

Dalam teks-teks Melayu Klasik pada pertengahan abad ke-19, memang lazim ditemukan penggunaan ketiga kata tersebut sebagai kata ganti orang pertama. Variasi bentuk kata ganti orang kedua yaitu –mu dan ti– memiliki fungsinya masing-masing. Bentuk ketiga dari kata ganti orang adalah kategorisasi referensi pembicara kepada orang-orang yang berada di luar tindakan komunikasi.

Dengan kata lain, bentuk kata ganti orang ketiga mengacu pada orang yang tidak terlibat pada saat percakapan berlangsung. Perbedaan antara keduanya adalah dia hampir tidak pernah digunakan dalam bahasa lisan, oleh karena itu kata dia biasanya digunakan (Purwo, 1984: 26). Bisa jadi bentuknya bersifat afirmasi, mungkin karena dalam bahasa Melayu tidak ada kata yang mirip dengan kata is, seperti dalam bahasa Indonesia saat ini.

Penunjukan yang tidak berlabuh pada pembicara (yang tidak egosentris) dalam penelitian ini disebut inversi deiksis. Jadi pembicara atau speaker umumnya digunakan sebagai referensi untuk kata ganti dapat mengubah peran dalam tindakan komunikasi tertentu. Secara logis kemungkinan deiksis persona terbalik dapat disimpulkan sebagai berikut: a) bentuk persona I untuk menyebut persona II (b) bentuk persona II untuk menyebut persona I (c) bentuk persona III untuk menyebut nama orang I (d) bentuk persona II untuk nama persona III (e) bentuk persona III untuk nama persona II.

Bentuk kata ganti orang pertama -ku pada kalimat di atas mengacu pada lawan bicara dan bukan lagi pada penutur. Penulis mengungkapkan deixis atau kata ganti yang digunakan dalam kedua novel untuk menyatakan kata ganti I, II dan III.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Definisi Istilah

Deixis adalah kata yang memiliki acuan yang tidak tetap atau berubah tergantung pada pembicara, kapan dan di mana kata itu diucapkan. Deiksis persona II adalah kata ganti persona II yang mengacu pada orang yang menjadi lawan bicara. Deiksis orang III adalah kata ganti orang III yang mengacu pada orang yang menjadi subjek pembicaraan atau tidak terlibat dalam percakapan.

Data dan Sumber Data

  • Data
  • Sumber Data

Memang Jodoh merupakan novel karya Marah Rusli yang pertama kali diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 2013. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Sitti Nurbaya dan Memang Jodoh karya Marah Rusli terbitan Balai Pustaka.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Deiksis persona yang terdapat dalam novel Sitti Nurbaya karya Marah Rusli adalah deiksis orang tunggal I, deiksis orang tunggal II dan deiksis orang tunggal III dan deiksis orang jamak. Bentuk deixis persona III dalam bentuk tunggal yang digunakan adalah he, ia (orang, benda), his, his dan he. Deiksis orang jamak yang digunakan adalah kami, kami, mereka, kalian semua, kalian semua, dan kalian semua.

Deiksis persona yang terdapat dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli adalah Deiksis Orang Tunggal I, Deiksis Orang II Tunggal, dan Deiksis Orang III Tunggal, dan Deiksis Orang Banyak. Deiksis Persona II tunggal yang digunakan adalah -jy, you, you, nama orang, ibu/ibu, momanda, bibi, anak laki-laki, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu dan ayah. Deiksis Persona III tunggal yang digunakan adalah dia, dia, miliknya, dia, dia, ibu, ayah, nenek, dan nama orang.

Penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk deiksis persona dalam dua novel, yaitu Sitti Nurbaya dan Memang Jodoh karya Marah Rusli, guna membuka peluang bagi peneliti lain untuk mengkaji deiksis ruang dan waktu. Deixis Person I Bentuk Pembi Singular. Pak Smith menganggap cukup tinggal di sana jika saya hidup sederhana. untuk menemukan tempat yang baik untuk tinggal di sana. 2) “Topan dan badai yang datang dari pihak mereka, ibulah yang akan menentangnya, meskipun ibu masih mengharapkan restu.

3) “Taufan dan ribut datang dari sisi mereka, Ma yang akan menentang mereka, walaupun Ma masih mengharapkan persetujuan. Dia jatuh miskin dan tidak mampu membayar hutangnya kepada Datuk Meringgih dan inilah peluang yang dia tunggu-tunggu Datuk Meringgih untuk mendesak Raja Sulaiman yang tidak berdaya melunaskan segala hutangnya. Hutang itu dianggap selesai apabila Raja Sulaiman sanggup menyerahkan Siti Nurbaya, puterinya, kepada Datuk Meringgih.

Baginda Sulaiman yang tak mampu lagi membayar utangnya, menghadapi kenyataan seperti itu dan tak menemukan pilihan lain selain yang ditawarkan oleh Datuk Meringgih. Siti Nurbaya menangisi kenyataan bahwa dia yang cantik dan muda harus menikah dengan Datuk Meringgih yang sudah tua. Suatu hari saat kembali ke Padang untuk berlibur, Samsulbahri bertemu dengan Siti Nurbaya yang telah resmi menjadi istri Datuk Meringgih.

Tidak lama kemudian, Sitti Nurbaya meninggal karena memakan lemang beracun yang sengaja diberikan oleh kaki tangan Datuk Meringgih. Sepuluh tahun kemudian, konon di kota Padang sering terjadi kerusuhan dan kriminalitas akibat ulah Datuk Meringgih dan rakyatnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Memang Jodoh Karya Marah Rusli

Pembahasan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Inversi deiksis, yaitu bentuk ananda, yang biasanya digunakan untuk menyatakan orang II, tetapi dalam novel ini juga digunakan untuk orang I. Demikian juga dengan bentuk engku, mamanda, dan nama orang. Bentuk ini biasanya digunakan untuk menyatakan orang II, tetapi digunakan untuk menunjukkan orang III.

Saran

  • Daftar Deiksis Persona dalam Novel Memang Jodoh
  • Sinopsis Novel Sitti Nurbaya
  • Sinopsis Novel Memang Jodoh
  • Biografi Marah Rusli
  • Daftar Deiksis Persona dalam Novel Sitti Nurbaya. 150
  • Daftar Deiksis Persona dalam Novel Memang Jodoh. 155
  • Sinopsis Novel Sitti Nurbaya 163
  • Sinopsis Novel Memang Jodoh 166

Dan apa masalahnya, lalu Ananda ini diperintahkan untuk datang?" (SN tetapi, apa sebabnya, kemudian anda tidak bersetuju dengan saya pada mulanya." (SN: 113). Saya sangat takut, untuk berjaga-jaga. orang itu masuk ke dalam rumah ini." (SN:23). 3) "Ini saya bawa buah-buahan, kalau-kalau Mamanda boleh makan." (SN: 162). 13) "Jika dia tidak ada di sini Sabtu depan, dapatkan saya. , sudah tentu, saya mengambilnya sendiri di Padang".

19) “Sebab itu saya cepat kembali ke bidang ini...” (MJ:52) (20) Jika saya menyambung persekolahan, dalam masa tiga tahun saya akan mendapat ijazah. Akulah yang akan bertanya kepadanya, supaya anakku yang hanya bermata sebelah itu tidak berpisah denganku selama ini." 33) "Saya mengucapkan ribuan terima kasih kerana bersusah payah membawa berita yang sangat penting ini kepada saya, ” (MJ:238).

10) …, jagalah istriku atau jagalah anakku…. oleh ibu istri saya atau mertua saya. bantuan yang lebih besar akan menunggu saya di negara saya. 2) "Saya pikir untuk dua puluh orang sebanyak mungkin. Hanya sahabat saya yang akan ikut." 6) "Bagian dari jalanmu ini akan menjadi contoh yang baik bagi saudara dan saudari kita yang akan lulus dari sekolah ini setelah kita."

R Kh (1) "Kepada nenek kakek Hamli yang ada di Bogor dan dulu kepada keponakannya, Kalsum." (MJ: 264). 12) "Jika kita masih berpegang teguh pada keadaan lama saja, saya kira kita tidak dapat mengikuti yang muda dan kita berkonflik dengannya." Seperti dalam novel Siti Nurbaya, dalam karya terbarunya Marah Rusli kembali menantang adat Padang terkait perjodohan, khususnya di kalangan bangsawan.

Gambar

Tabel 1     Pronomina Persona dalam Bahasa Indonesia          19  Tabel 2     Deiksis Persona dalam Novel Sitti Nurbaya                             121  Tabel 3     Deiksis Persona dalam Novel Memang Jodoh                    134

Referensi

Dokumen terkait

Orlf'ga y ;asset ~- Tierno Galrnn En Los Coloquios De Darmstadt En esla ciudad alemana se celebran anualmenle unos coloquios de tipo filos6fico en los que los mas