Hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah Ha: Ada hubungan penggunaan media sosial facebook dengan moral siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur. Artinya dapat disimpulkan bahwa “ada hubungan penggunaan media sosial facebook dengan moral siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur”.
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitan
Manfaat Penelitan a. Bagi peneliti
Penelitian yang Relevan
Sesungguhnya telah ada bagi kamu Rasulullah itu suri teladan yang baik (iaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat serta banyak menyebut Allah”, yang menjelaskan maksud berbuat kebajikan, sebagaimana dalam firman Allah SWT. daripada Allah,.
Media Sosial
35 Fela Asmaya, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Perilaku Prososial Remaja Kenagarian Koto Bangun”, (Riau: Fisipol Universitas Riau), Vol.2 No. 36 Fela Asmaya, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Perilaku Prososial Remaja Di Kenagarian Koto Bangun”.
Hubungan Penggunaan Media Sosial Facebook dengan Akhlak Siswa Secara garis besar medsos bisa dikatakan sebagai sebuah media
Hubungan Penggunaan Media Sosial Facebook dengan Moral Mahasiswa Secara umum dapat dikatakan bahwa media sosial adalah sebuah media. Oleh karena itu pembentukan akhlak siswa berkaitan dengan lingkungan sosialnya, salah satunya jejaring sosial Facebook.
Kerangka Konseptual Penelitian
Lingkungan sosial tidak hanya berasal dari masyarakat tetapi juga berasal dari media sosial salah satunya media sosial facebook. Jika media sosial facebook jarang dan sedikit yang menggunakannya maka moral siswa akan baik, dan jika media sosial facebook sering digunakan dan banyak yang menggunakannya maka akan merugikan moral siswa.
Hipotesis
Berdasarkan pendapat di atas maka penelitian yang akan peneliti lakukan di SMP N 1 Waway Karya Lampung Timur adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti terjun ke lapangan untuk menyebarkan kuesioner dan mengambil data dokumen yang mendukung penelitian ini.
Variabel dan Definisi Oprasional Variabel
Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan verifikasi deduktif.49 Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menyimpang dari paradigma teoritis dalam kaitannya dengan data dan berakhir dengan menerima atau menolak teori yang digunakan. Munculnya konten yang berbau seks 2. Moralitas siswa adalah suatu bentuk tingkah laku siswa baik dalam perkataan maupun perbuatan, yang harus ditampilkan oleh siswa dalam pergaulan di sekolah maupun di luar sekolah, yang dapat menunjang efektifitas pengajaran dan proses pembelajaran.
Populasi, Sampel dan Teknik Pegambilan Sampel 1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto, sampling diartikan sebagai pemilihan sejumlah subjek penelitian sebagai wakil dari populasi sehingga tercipta suatu sampel yang mewakili populasi yang bersangkutan. Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa sampel adalah sebagian atau proporsi yang mewakili dari populasi yang akan diteliti. Berdasarkan jumlah populasi yang relatif besar, maka peneliti hanya mengambil sebagian dari keseluruhan populasi dengan menggunakan teknik simple random sampling.
Karena pertimbangan dalam menentukan sampel adalah apabila populasi dianggap cukup homogen dan jumlahnya lebih dari 100 maka diambil antara 10% sampai dengan 25%. Teknik sampling adalah teknik atau cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi 54 Karena penelitian ini memiliki populasi yang homogen maka penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Dikatakan sederhana karena pengambilan sampel anggota dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
Teknik Pengumpulan Data 1. Angket
Skor digunakan untuk pernyataan positif, sedangkan skor sebaliknya digunakan untuk pernyataan negatif. Teknik angket adalah cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pernyataan kepada objek yang berhubungan dengan penelitian. Teknik ini digunakan sebagai teknik utama untuk memperoleh data dari variabel bebas yaitu media sosial yang menyasar siswa dan variabel terikat yaitu semangat belajar siswa yang menyasar siswa dengan jumlah 55 siswa.
Instrumen Penelitian
Jumlah 20 Soal Variabel
Teknik Analisis Data
Berikut visi yang telah ditetapkan oleh SMP Negeri 1 Waway Karya yaitu “Ketertiban, kedisiplinan dan kualitas yang dilandasi iman dan taqwa. Situasi guru dan pegawai di SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 29 orang, 15 guru berstatus PNS DAN 14 guru honorer/guru tidak tetap (GTT) sebagaimana terlampir pada tabel 4.1 halaman 77. Jumlah siswa SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 509 siswa sebagaimana terlampir pada tabel 4.2 terlampir halaman 78.
Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur memiliki sarana dan prasarana yang memadai sebagaimana terlampir pada tabel 4.3 halaman 79 terlampir. Selain itu SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur juga memiliki sarana dan prasarana berupa lapangan futsal dan bola voli yang digunakan dalam kegiatan olah raga, upacara bendera dan pramuka.
Temuan Khusus
Setelah data penggunaan media sosial facebook dan moral siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur terkumpul dan dilakukan uji analisis permintaan, selanjutnya data diolah dengan menggunakan teknik analisis data untuk mengetahui apakah ada tidak adanya hubungan penggunaan media sosial dengan moral siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur yang nantinya dapat digunakan sebagai langkah untuk membuktikan hipotesis penelitian ini. Perhitungan Chi Square yang penulis gunakan adalah dengan memasukkan data ke dalam tabel kerja untuk mencari harga Chi Square yaitu sebagai berikut :. Perhitungan χ2 antara penggunaan media sosial Facebook dengan moral siswa kelas VIII SMP Negeri 1. Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh hasil Chi Square untuk perhitungan χ2 hits) adalah 15,40.
Dengan menggunakan df atau db sebesar 4, maka nilai Chi Kuadrat (χ2) pada taraf nyata 5% adalah 9,488, yang berarti harga Chi Kuadrat (χ2hit) hitung lebih besar 15,40 dari Chi Kuadrat tabel (χ2tab) pada taraf signifikan taraf 5% pada db=4, maka Ho ditolak. Sehingga apa yang penulis sarankan yaitu “Ada hubungan penggunaan media sosial Facebook dengan akhlak siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur” diterima. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan antara penggunaan media sosial Facebook dengan akhlak siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur.
Pembahasan
Sedangkan semangat belajar siswa sebanyak 55 siswa yang menjadi sampel penelitian sebanyak 26 siswa atau 47% siswa menjawab semangat belajar siswa dalam kategori baik dan sebanyak 28 siswa atau 51% siswa menjawab semangat belajar siswa dalam kategori cukup. kategori, dan 1 siswa atau 2% dari siswa pada kategori yang lebih kecil. Hal inilah yang penulis kemukakan yaitu “Ada hubungan penggunaan media sosial facebook dengan moral siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur”. Jika siswa menggunakan media sosial, mereka mendapatkan pengetahuan dan informasi yang bersifat mendidik, efektif karena Facebook di media sosial tidak hanya digunakan sebagai media sosial.
Dalam penelitian yang dilakukan penulis di SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur, siswa yang memiliki akun Facebook dan aktif menggunakannya, namun memiliki semangat kerja yang rendah. Karakteristik negatif yang ada di media sosial dapat mempengaruhi moral mereka. Pemanfaatan media sosial facebook yang baik memiliki sikap yang positif terhadap akhlak siswa karena siswa membutuhkan referensi, ilmu dan informasi yang tepat sasaran tentang pembentukan dan pengembangan akhlak, dimana pada zaman modern ini segala bentuk informasi dan ilmu tidak tersedia di sekolah. Salah satu jaringan internet adalah media sosial. Mengingat adanya hubungan antara penggunaan media sosial Facebook dengan moral siswa, maka hendaknya orang tua dan guru selalu memperhatikan dan mengawasi kegiatan siswa di rumah dan di sekolah, khususnya mengenai penggunaan media sosial, agar siswa mendapatkan informasi yang positif untuk perkembangan moralnya.
PENUTUP
Saran
Guru dan orang tua hendaknya selalu mengawasi dan membimbing siswa dalam penggunaan media sosial agar siswa dapat belajar secara positif sebagai bagian dari pembinaan akhlaknya. Untuk meningkatkan moral siswa, kami berharap agar siswa bersungguh-sungguh dalam belajar dan menjunjung tinggi peraturan di sekolah dan norma-norma di masyarakat. Fela Asmaya “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Perilaku Prososial Remaja Di Kecamatan Koto Bangun”.
Kajian deskriptif kualitatif pemanfaatan media sosial Twitter, Facebook dan blog sebagai sarana komunikasi berbagai civitas akademika di Surakarta, Desember 2015.
Uji Validitas
Berdasarkan hasil di atas, skor Kuesioner Penggunaan Media Sosial Facebook item nomor 1 sangat tinggi), sehingga item nomor 1 dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Berdasarkan hasil di atas, skor item 1 Kuesioner Moral Siswa sangat tinggi), sehingga item 1 dapat digunakan untuk mengumpulkan data.
Uji Reliabilitas
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang disusun oleh penulis adalah valid dan reliabel, seperti yang ditunjukkan dari perhitungan di atas, diperoleh nilai r11 = 0,995 dari kuesioner yang menggunakan media sosial facebook (variabel X) dengan interpretasi nilai tinggi kriteria “r”, sehingga kuesioner yang disusun oleh penulis layak dan dapat digunakan sebagai alat penelitian ini. Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa angket yang disusun oleh penulis adalah valid dan reliabel, seperti yang ditunjukkan dari perhitungan di atas, diperoleh nilai r angket moral siswa (variabel Y) dengan interpretasi nilai kriteria “r” yang tinggi, maka kuesioner yang disusun oleh penulis layak dan dapat digunakan sebagai alat untuk penelitian ini.
Diskripsi Lokasi Penelitian
- Identitias Responden
- Petunjuk Pengisian
- Identitias Responden
- Petunjuk Pengisian
Berdasarkan data angket penggunaan media sosial facebook diperoleh skor tertinggi 67 dan skor terendah 26, maka data dianalisis untuk mencari nilai tinggi, sedang dan rendah penggunaan media sosial facebook, dengan terlebih dahulu mencari mean ( 𝜇) dan standar deviasi (𝜎). Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa dari 55 siswa yang menjadi sampel penelitian sebanyak 19 siswa atau 35% siswa menjawab penggunaan media sosial facebook dalam kategori tinggi, dan sebanyak 27 siswa atau 49%. sebagian siswa menjawab penggunaan media sosial facebook dalam kategori sedang, dan sebanyak 9 siswa atau 10% yang menjawab penggunaan media sosial facebook dalam kategori rendah. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa penggunaan media sosial Facebook dapat masuk dalam kategori sedang, karena sebanyak 27 siswa atau 49% siswa menjawab bahwa penggunaan media sosial Facebook termasuk dalam kategori sedang.
Distribusi frekuensi skor angket semangat siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Waway Karya Lampung Timur. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa dari 55 siswa yang menjadi sampel penelitian sebanyak 26 siswa atau 47% siswa menjawab moral siswa dalam kategori baik, dan 28 siswa atau 51% siswa menjawab dengan baik. siswa menjawab. bahwa semangat belajar siswa berada pada kategori cukup, dan 1 siswa atau 2%. menjawab bahwa moral siswa berada pada kategori paling rendah. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa moral siswa dapat dikatakan berada pada kategori sedang, karena 27 siswa atau 49% siswa menjawab bahwa moral siswa berada pada kategori sedang.
Ketika Anda belum mengerjakan pekerjaan rumah Anda di rumah, Anda akan melakukannya di sekolah untuk melihat pekerjaan rumah teman Anda. Ketika ada keributan di kelas, Anda akan meminta teman Anda untuk diam.