DI HADAPAN HANAS DI ISTANA KAYAFAS
Alfa omega Bab 75
DI SEBERANG anak sungai Kidron yang melewati taman dan bukit Zaitun. Yesus terikat dan dijaga ketat, dan Ia bergerak dengan susah payah.
Tetapi dengan sangat terburu-
buru para penawan-Nya
membawa Yesus ke balai Hanas.
Hanas adalah mertua dari Kayafas, Hanas adalah kepala keluarga imam yang menjalankan tugas dan karena usianya, ia diakui oleh orang banyak sebagai imam besar. Nasihatnya diminta orang dan
dilaksanakan sebagai suara Allah. Hanas harus mula-mula memeriksa Yesus sebagai seorang tawanan yang dihadapkan kepada kekuasaan imam.Namun setelah dihadapan Hanas tidak didapatkan satupun kesalahan dari diri Yesus.
Hanas menyerahkan diri Yesus kepada Kayafas
Kayafas telah menganggap Yesus sebagai saingan- Nya. Kayafas dipenuhi dengan kekaguman melihat pembawaan Yesus yang agung dan mulia itu. Suatu keyakinan datang kepadanya bahwa Orang ini sama dengan Allah Sesaat kemudian dihilangkannya
ingatan ini dengan penuh hinaan.
Saksi-saksi dusta telah disuap
untuk menuduh Yesus menghasut
pemberontakan dan berusaha
mendirikan suatu pemerintahan
yang terpisah. Tetapi kesaksian
mereka terbukti samar-samar dan
bertentangan. Setelah diteliti
mereka memalsukan pernyataan
mereka sendiri.
Pada permulaan pelayanan Yesus, Ia pernah
mengatakan, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Oleh salah
mengungkapkan perkataan Yesus ini, mereka berharap akan mendapat suatu keuntungan, untuk menuduh
Yesus sebagai orang yang menghina bait Allah
Dengan sabar Yesus mendengarkan kesaksian yang bertentangan. Tidak ada perkataan diucapkan-Nya untuk membela diri. Akhirnya para penuduh-Nya kacau, bingung, dan marah sekali. Pengadilan itu tidak mengalami kemajuan, tampaknya rencana
jahat mereka akan gagal. Kayafas putus asa. Kayafas berkata “Tidakkah Engkau memberi jawab atas
tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?”
Yesus diam saja. “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian;
seperti induk domba yang kelu di
depan orang-orang yang
menggunting bulunya, ia tidak
membuka mulutnya.” Yes. 53:7.
Akhirnya Kayafas, sambil
mengangkat tangannya
arah ke langit, menyapa
Yesus dalam bentuk suatu
sumpah yang sungguh-
sungguh. “Demi Allah
yang hidup, katakanlah
kepada kami, apakah
Engkau Mesias Anak
Allah, atau tidak.”
Mulai sekarang,” kata Yesus, “kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” Dalam perkataan ini Kristus mengemukakan pemandangan yang bertentangan dengan apa yang sedang terjadi pada saat itu. Ia, Tuhan kehidupan dan kemuliaan, akan didudukkan pada sebelah kanan Allah. Ia akan menjadi hakim segenap bumi, dan dari keputusan-Nya tidak ada yang dapat naik banding.
Pemandangan itu lalu dari pandangan imam itu. Perkataan Kristus sangat melukai hati Kayafas, seorang Saduki. Kayafas mengoyakkan jubahnya, supaya orang banyak dapat melihat perasaan ngerinya yang pura-pura, ia menuntut agar Yesus dihukum karena menghujat tanpa diadakan pemeriksaan pendahuluan lebih lanjut. “Untuk apa kita perlu saksi lagi?”
kata Kayafas “sekarang kamu sudah mendengar hujat-Nya.
Bagaimana pendapat kamu?” Dan mereka semuanya mempersalahkan Yesus.
Vision
Mission
Kristus sangat menderita makian dan hinaan. Pada tangan makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya, dan yang baginya Ia sedang mengadakan pengorbanan yang tidak terhingga, Yesus menerima setiap perlakuan yang tidak pantas.
Vision
Mission
Oleh mengoyakkan jubahnya, Kayafas meniadakan hukum Allah untuk mengikuti tradisi manusia.
Kayafas telah mengoyakkan tabiat
Allah. Dengan demikian hukum Allah
telah ditiadakan oleh hukum
manusia.
Vision
Mission
Tetapi derita yang lebih pedih lagi meremukkan hati Yesus, pukulan yang menyebabkan kepedihan yang paling hebat tidak dapat diberikan oleh tangan musuh. Sementara Ia mengalami ejekan dari pemeriksaan di hadapan Kayafas, Kristus telah disangkal oleh salah seorang murid-Nya sendiri. Sesudah meninggalkan Guru mereka di taman, dua orang muridNya telah” mencoba mengikuti dari jauh, orang banyak yang mengawasi Yesus. Murid-murid ini ialah Petrus dan Yohanes.
Vision
Mission
Ketika hukuman bagi Yesus
diumumkan oleh hakim, suatu kemarahan Setan menguasai orang banyak. Suara yang
gemuruh kedengaran bagaikan suara binatang buas. Orang
banyak menyerbu menuju Yesus, sambil berteriak- teriak, Ia bersalah,
bunuhlah Dia!
Vision
Mission
Malaikat-malaikat Allah dengan cermatnya mencatat setiap
pandangan, perkataan, dan perbuatan yang menghina Yesus. Suatu hari
kelak orang-orang yang menghina,
mengejek dan meludahi wajah Kristus yang tenang dan pucat itu akan
memandang-Nya dalam kemuliaan, yang bersinar lebih terang daripada matahari.
Vision
Mission
1.
KESIMPULAN
2.
3.
TERIMA KASIH