• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIMENSI PARTISI GRAF HASIL OPERASI COMB GRAF LINGKARAN DAN GRAF LINTASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DIMENSI PARTISI GRAF HASIL OPERASI COMB GRAF LINGKARAN DAN GRAF LINTASAN "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Email : [email protected] Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

163

DIMENSI PARTISI GRAF HASIL OPERASI COMB GRAF LINGKARAN DAN GRAF LINTASAN

Faisal1)*, Novi Mardiana2), Hastri Rosiyanti3)

1) Departemen Matematika, School of Computer Science, Universitas Bina Nusantara, Jl. K.

H. Syahdan No.9, Kemanggisan, Palmerah Jakarta, 11480

2) Program Studi Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon, Jln Perjuangan No.10B Majasem Kota Cirebon, 45135

3) Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. KH. Ahmad Dahlan Cirendeu, 15419

*[email protected]

Abstrak

Dimensi partisi adalah perluasan dari konsep dimensi metrik. Konsep dimensi partisi pertama kali diperkenalkan oleh Chartrand pada tahun 1998 (Chartrand,1998). Partisi Ξ  dari himpunan titik V(G) adalah suatu partisi pembeda dari G, yaitu jika setiap dua verteks yang berbeda dari graf G dapat dibedakan oleh vektor dengan koordinatnya adalah jarak terhadap elemen-elemen di Ξ . Dimensi partisi dari graf G, dinotasikan pd(G) adalah partisi pembeda dari G dengan kardinalitas paling minimum. Pada artikel ini, graf yang dikaji adalah graf yang diperoleh dari hasil operasi comb antara dua graf terhubung yaitu graf Lingkaran Cn dan Lintasan Pk. Misalkan o adalah suatu titik dari Pk. Operasi comb antara Cn dan Pk adalah graf yang diperoleh dengan mengambil 1 graf Cn dan |V(Cn)| buah graf Pk dan menempelkan titik o dari Pk pada titik ke-i dari Cn. Kami menyajikan hasi bahwa dimensi partisi dari graf operasi comb antara Cn dan Pk sama dengan dimensi partisi graf Cn dimana o adalah titik berderajat 1. Disajikan juga konjektur bahwa dimensi partisi dari graf operasi com antara graf G dan Pk sama dengan dimensi partisi graf G dimana o titik berderajat 1 untuk graf G sebarang.

Kata Kunci: Dimensi metrik, dimensi partisi, graf comb, partisi pembeda.

PENDAHULUAN

Teori graf yang berkembang pesat hingga saat ini berawal dari permasalahan

β€œTujuh Jembatan Konigsberg" yang berhasil dipecahkan Euler melalui artikelnya "Solutio problematicas

geometriam situs pertinentis" pada tahun 1736. Hingga saat ini teori graf telah digunakan dalam studi mengenai jaringan elektronik (Harary, 1959), computer database (Singh, 2014), penemuan obat- obatan (Balaban, 1985), genetika

(2)

164

(Yap,2003), arsitektur (Roth, 1988), dan bahkan studi tentang computer vision, artificial intelegent dan deep learning yang populer saat ini diperkaya dengan Graph Neural Network (Scarselli, 2009).

Dalam teori graf dikenal operasi antara dua graf atau lebih, misalnya operasi corona, kartesius, gabungan, normal, tambah, dan comb. Artikel ini mengkaji dimensi partisi dari graf hasil operasi comb atau graf comb. Graf comb pada awalnya diperkenalkan oleh Hora dan Obata (Hora, 2007). Graf comb ini menarik untuk dikaji salah satunya karena secara struktur serupa dengan molekul kimia, sehingga dapat digunakan untuk memodelkan molekul kimia tertentu. Graf comb adalah bentuk khusus dari graf rooted (Godsil, 1978) dan perumuman dari graf Lattice (Accardi, 2004). Graf comb berdasarkan definisinya tidak memiliki sifat komutatif, dan tidak regular namun bersifat asosiatif (Accardi, 2004). Sedangkan dimensi partisi pertama kali diperkenalkan oleh Chartrand dkk.

(Chartrand, 2000) sebagai variasi dari dimensi metrik.

Konsep mengenai dimensi partisi diawali oleh kajian mengenai himpunan pembeda pada dimensi metrik yang menghasilkan pernyataan bahwa untuk sembarang graf nontrivial terhubung berlaku hubungan antara dimensi partisi dari yang dinotasikan dengan dimensi metrik dari yang dinotasikan yaitu (Chartrand, 2000). Hingga saat ini telah diperoleh hasil dimensi partisi untuk kelas graf khusus seperti pada graf Cayley berarah (Fehr, 2006), graf circulant (Grigorius, 2014), dan graf pohon (Rodr ́guez, 2014). Selain itu telah dikaji pula dimensi partisi dari graf hasil operasi misalnya graf corona (Rodr ́guez, 2010), graf kartesian (Yero, 2010) (Yero,2014), graf strong

(Yero,2014). Sebagai tambahan, telah dikaji dimensi partisi pada graf tak terhubung oleh Haryeni dkk (Haryeni, 2017). Khusus untuk graf comb sendiri, kajian mengenai dimensi metrik telah dilakukan Suhadi dkk (Saputro, 2017) sementara dimensi partisi graf comb untuk beberapa kasus telah pula diperoleh hasil seperti pada (Alfarisi, 2017a), (Alfarisi, 2017b) dan (Alfarisi, 2017c).

Dalam artikel ini disajikan hasil partisi dimensi dari graf comb antara graf Lingkaran untuk dan graf Lintasan untuk dengan titik pelekatan menggunakan titik berderajat satu dari . Hasil yang sama dan lebih lengkap mengenai dimensi partisi hasil operasi comb antara graf lingkaran dengan graf lintasan telah ditulis pada (Alfarisi, 2017d), namun dalam artikel ini akan diberikan pembuktian dengan pendekatan yang berbeda dengan menggunakan partisi pembeda yang didapat dari graf lingkaran.

Misalkan adalah graf terhubung dengan , berturut adalah himpunan titik dan himpunan sisi dari . Untuk setiap himpunan bagian dari dan setiap titik definisikan jarak antara dan oleh { | } Untuk suatu -partisi terurut { } dari dan titik dari , representasi terhadap

adalah -vektor

| Partisi disebut partisi pembeda jika - vektor | semuanya berbeda untuk setiap titik di . Minimum dari | | untuk setiap partisi pembeda dari disebut dimensi partisi dari dan dinotasikan oleh (Chartrand, 2000).

Diberikan dua graf terhubung dan . Operasi comb graf dan , dinotasikan oleh adalah suatu graf yang didapat

(3)

165

dari satu buah graf dan graf | | yang isomorfik dengan dan menempelkan satu titik tetap/tempel dari di dengan titik ke- dari . Secara formal, graf dengan titik tetap di adalah graf dengan himpunan titik dimana dua titik dan bertetangga jika :

1) dan , dan 2) dan . Dalam artikel ini akan disajikan hasil pembuktian dimensi partisi dari graf dengan adalah graf lingkaran berorde , adalah graf lintasan berorde dan adalah titik berderajat 1 di . Pembuktian dimensi partisi ini memanfaatkan suatu partisi pembeda dari

.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara memeriksa konsep partisi dimensi untuk kelas graf khusus yaitu graf hasil operasi comb antara dua graf terhubung.

Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengkaji literatur terkait konsep partisi dimensi. Kajian literature ini diperlukan untuk membantu proses observasi sifat kelas graf operasi comb dan partisi dimensinya. Selanjutnya, tahapan investigasi penelitian terdiri dari diskusi kajian terhadap pencarian partisi pembeda dari kelas graf lingkaran dan graf hasil operasi comb antara graf lingkaran dan graf lintasan sampai pembuatan teorema dan penyusunan bukti teorema.

Tahapan akhir adalah penulisan pembuktian teorema yang tersusun secara sistematis dan lengkap.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian awal artikel ini akan diberikan pembuktian mengenai dimensi partisi dari

graf lingkaran dengan titik. Telah diketahui pada Chartrand dkk bahwa . Penulisan pembuktian dimensi partisi dari dilakukan untuk mendapatkan partisi pembeda dari graf

.

Teorema 1. Misalkan adalah graf lingkaran dengan titik. Dimensi partisi dari adalah 3.

Bukti. Misalkan himpunan titik dari adalah { } dan himpunan sisi dari adalah { }. Berdasarkan algoritma pembagian terdapat bilangan bulat dan sehingga dengan dan . Definisikan

{ }

{ } dan

{ }. Ini berarti { } adalah suatu partisi dari . Perhatikan gambar partisi dari berikut.

Sekarang asumsikan bahwa adalah partisi terurut dari himpunan titik . Akan ditunjukkan bahwa adalah suatu partisi pembeda dari . Misalkan adalah satu pasang titik yang berbeda dari . Kita bagi menjadi dua kasus untuk pasangan . Kasus pertama: Misalkan dan Gambar 1. Partisi Pembeda 𝑃 dari Graf 𝐢𝑛

(4)

166

, dengan . Ini artinya dan . Jelas bahwa | | .

Kasus kedua : Misalkan dengan . Diketahui . Untuk dapat diasumsikan bahwa dan dengan . Diketahui bahwa . Jelas bahwa

. Diketahui juga bahwa

. Dapat dilihat dengan mudah bahwa

Diperoleh bahwa | dan | . Karena , dapat disimpulkan bahwa | | untuk .

Misalkan , dapat diasumsikan bahwa dan dengan Ini berarti

Diperoleh | dan | . Dapat disimpulkan bahwa | | jika .

Untuk , misalkan dan dengan . Pada bagian ini kita bagi kasus berdasarkan kemungkinan nilai . Pertama, asumsikan bahwa . Ini berarti . Akibatnya,

Diperoleh | dan | . Ini artinya dalam kasus , jika maka | | .

Berikutnya, asumsikan bahwa . Hal ini berarti . Perhatikan lintasan dan lintasan dengan . Diketahui bahwa

| | dan | | . Karena , diperoleh

| |

| |.

Akibatnya, . Perhatikan lintasan

dan lintasan

dengan . Diketahui bahwa | | dan

| | . Karena , diperoleh

| | | | Akibatnya, . Jadi, | dan | . Dapat disimpulkan | | untuk setiap dalam kasus .

Kasus terakhir, asumsikan yang berakibat Kita akan menghitung semua kemungkinan | jika .

Untuk titik , perhatikan lintasan dan

. Diketahui bahwa

| | dan | | . Akibatnya, . Jadi, | .

(5)

167

Untuk Titik , perhatikan lintasan dan

. Diketahui bahwa

| | dan | | . Akibatnya, . Jadi, | .

Untuk titik dengan , jelas bahwa

| | dan

| | . Karena , diperoleh bahwa . Akibatnya, . Selain itu kita miliki | | dan

| | . Karena , kita peroleh . Ini berarti . Dapat disimpulkan bahwa | .

Jika dan dengan , maka | | . Karena , diperoleh | | . Jika maka | | . Untuk , kita miliki bahwa maka | | . Jika maka | . Hal ini berakibat | | . Dapat disimpulkan bahwa untuk , jika maka | | . Jadi adalah suatu partisi pembeda dari .

Selanjutnya, akan dibuktikan bahwa tidak ada partisi pembeda dari dengan

| | . Dapat diperiksa dengan mudah bahwa kondisi ini terpenuhi untuk . Asumsikan dan terdapat partisi pembeda { } dari . Jelas bahwa bukan partisi pembeda jika | | atau

| | sama dengan 1. Ini berarti | | untuk setiap . Misalkan adalah lintasan terpanjang pada , sehingga semua titik

dari berada di . Misalkan adalah dua titik ujung dari . Ini berarti . Karena derajat dari masing-masing titik dan adalah dua maka keduanya memiliki masing-masing tepat dua tetangga.

Berdasarkan kemaksimalan dari , tetangga dari berada di dan satu tetangga lainnya berada di . Dengan alasan yang sama memiliki tepat satu tetangga yang berada di . Misalkan dan berturut- turut tetangga dan yang berada di . Diperoleh dan . Akibatnya, | | . Kontradiksi bahwa adalah suatu partisi pembeda.

Terbukti bahwa dimensi partisi dari graf adalah 3.

Partisi pembeda dalam Pembuktian Teorema 1 memberikan ide untuk mendapatkan hasil utama artikel ini yaitu mencari dimensi partisi dari graf hasil operasi comb antara graf lingkaran dan graf lintasan dengan menggunakan titik ujung lintasan sebagai titik tempel. Lebih jelasnya, partisi pembeda dari dalam Teorema 1 digunaka sebagai partisi untuk titik-titik pada graf comb .

Teorema 2. Misalkan adalah graf lingkaran dengan titik dan adalah graf lintasan dengan titik. Jika adalah titik berderajat 1 dari lintasan maka .

Sebelum membahas pembuktian Teorema 1, kita berikan beberapa notasi yang dipakai untuk graf dan sifat-sifat mengenai representasi titik-titik graf ini terhadap suatu partisi terurut dari himpunan titik .

Misalkan { } dengan

{ }.

Misalkan pula { }

(6)

168

dengan { }.

Dapat diasumsikan bahwa {( )| }}

dengan . Akan ditunjukkan bahwa partisi pembeda dari pada Teorema 1 dapat digunakan untuk membuat suatu partisi pembeda dari graf . Definisikan 3 himpunan bagian titik dari sebagai berikut :

{( )| } {( )|

}

{( )|

}

Ingat kembali bahwa dengan dan . Untuk setiap dengan , definisikan himpunan bagian dari

oleh

{( )| }.

Diperoleh bahwa

Misalkan { } adalah partisi terurut dari Akan dituliskan beberapa sifat dari representasi | dengan . Notasikan untuk setiap bilangan bulat positif .

Lema 1. Misalkan adalah partisi pembeda dari pada Teorema 1 dan partisi terurut dari . Untuk setiap , berlaku ( | ) | .

Bukti. Perhatikan bahwa untuk setiap berlaku ( ) . Akibatnya ( ) untuk setiap . Terbukti.

Lema 2. Misalkan ( ) dengan dan .

i) Jika maka | ( | ) . ii) Jika maka |

( | ) . iii) Jika maka |

( | ) . Bukti. Kita hanya membuktikan bagian i karena bagian lainnya memiliki pembuktian yang serupa. Misalkan ( ) , hal ini berarti . Berdasarkan Lema 1, Diperoleh bahwa ( | ) |

( ). Diketahui bahwa ( ) . Jelas bahwa . Selain itu,

( ) ( ) ( ) ( )

Akibatnya, | Diperoleh bahwa

| ( | )

( ) Terbukti.

Kita miliki karakterisasi representasi untuk setiap titik terhadap partisi pembeda pada lema berikut.

Lema 3. Titik jika dan hanya jika | ( | ) βƒ— dengan adalah bilangan bulat dan βƒ— adalah salah satu dari atau atau .

Bukti. Syarat cukup dari pernyataan Lema 3 telah dipenuhi menggunakan Lema

(7)

169

2. Sebaliknya, misalkan dengan . Ini berarti . Kita hanya membuktikan untuk kasus , karena kasus lainnya memiliki pembuktian yang serupa. Jika maka

( | ) | Karena maka dengan dan . Dengan kata lain, | ( | ) . Akan tetapi , yang berarti ( | ) . Akibatnya,

| ( | )

( )

Karena maka | ( | ) βƒ—. Jika dmaka ( ) dengan dan maka

| Akibatnya,

| ( | )

Jadi, | ( | ) βƒ— karena dan . Jika maka dengan dan . Diperoleh bahwa

| ( | ) Perhatikan bahwa ( | ) akan sama dengan salah satu dari representasi berikut :

.

Akibatnya, kemungkinan dari | adalah

a) b) c)

d)

Dari 4 kemungkinan | diperoleh bahwa

| ( | ) , atau

| ( | ) , atau

| ( | ) , atau

| ( | ) .

Untuk dua kasus terakhir | ( | ) βƒ— karena dan sedangkan . Untuk kasus pertama, karena maka . Untuk kasus kedua, karena maka . Dengan alasan yang dapat disimpulkan bahwa | ( | ) βƒ— karena koordinat pertama dan ketiganya berbeda tanda. Terbukti.

Sekarang kita telah siap membuktikan bahwa partisi terurut { } adalah partisi pembeda dari graf .

Bukti Teorema 1.

Misalkan dengan . Jelas bahwa jika dan dengan maka | | . Jika dan dengan dan maka

| ( | ) βƒ— | ( | ) βƒ— Jadi, dalam kasus ini diperoleh | | . Jika dan

(8)

170

dengan dan maka

| ( | ) βƒ— | ( | ) βƒ—

Andaikan | | maka | ( | ) βƒ—.

Akibatnya, didapatkan bahwa | ( | ) βƒ—. Berdasarkan Lema 4, dapat disimpulkan bahwa . Kontradiksi bahwa dimana . Dengan kata lain, dalam kasus ini | | . Dengan demikian telah dibuktikan bahwa { } adalah partisi pembeda dari

.

Terakhir, akan dibuktikan bahwa tidak ada partisi pembeda dari

dengan | | . Misalkan { } adalah partisi pembeda dari graf . Ini berarti, | | untuk dan dengan . Asumsikan , dengan kata lain . Karena maka terdapat dua

titik berbeda

sehingga dan . Akibatnya, | | . Kontradiksi bahwa adalah partisi pembeda. Dapat disimpulkan dimensi partisi dari adalah 3.

Bagian ini akan diakhiri dengan memberikan contoh partisi pembeda dari

graf , dan graf .

Diberikan graf dengan

{ } dan

{ }, serta graf dengan { } dan { }.

Perhatikan graf dengan titik sebagai berikut.

Berdasarkan pembuktian pada Teorema 2, partisi pembeda dari graf

adalah { } dengan

{ },

{ } , dan

{ } Representasi jarak dari setiap titik dari graf ini terhadap partisi pembeda dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 1. Reresentrasi titik graf terhadap partisi

Titik |

Gambar 2. Partisi Pembeda dari Graf 𝐢 π‘œ 𝑃

(9)

171

Untuk graf dengan titik , Partisi pembeda untuk graf ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Representasi jarak setiap titik dari graf terhadap partisi pembeda { } diberikan pada tabel berikut.

Tabel 2. Reresentrasi titik graf terhadap partisi

Titik |

Contoh terakhir untuk graf dengan titik . Partisi pembeda untuk graf ini diberikan dalam gambar berikut.

Representasi jarak setiap titik dari graf terhadap partisi pembeda { } dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Reresentrasi titik graf terhadap partisi

Titik | Gambar 3. Partisi Pembeda dari Graf

𝐢 π‘œ 𝑃

Gambar 4. Partisi Pembeda dari Graf 𝐢 π‘œπ‘ƒ

(10)

172

SIMPULAN

Telah didapatkan bahwa untuk graf operasi comb antara graf lingkaran dan graf lintasan dimensi partisinya sama dengan dimensi partisi dari graf lingkaran. Lebih jelasnya dengan adalah titik berderajat 1. Partisi pembeda yang didapat untuk graf operasi antara dua graf ini merupakan partisi pembeda yang diperoleh dari . Berdasarkan analisis kasus untuk graf terdapat dugaan kuat untuk dimensi partisi dari graf dimana adalah graf sebarang yang terhubung dan adalah titik berderajat 1 dari . Dugaan ini dituliskan dalam konjektur berikut.

Konjektur. Misalkan adalah graf sebarang yang terhubung, adalah graf lintasan dengan titik dan adalah titik berderajat 1 dari . Dimensi partisi .

DAFTAR PUSTAKA

Accardi, L., dkk. 2004. β€œMonotone independence, comb graphs and Bose-Einstein condensation”. Infinite

Dimensional Analysis, Quantum Probability and Related Topics. Vol 7 (3), pp: 419-435.

Alfarisi, R. dan Darmaji. 2017a. β€œ On the partition dimension of comb product of path and complete graph”. AIP Conference Proceedings. Vol 1867 (1).

Alfarisi, R., dkk. 2017b. β€œOn the star partition dimension of comb product of cycle and path”. AIP Conference Proceedings. Vol. 1867.

Alfarisi, R., dkk. 2017c. β€œOn the star partition dimension of comb product of cycle and complete graph”. Journal of Physics : Conference Series. Vol.

855.

Alfarisi, R. 2017d. The Partition dimension and star partition dimension of comb product of two connected graphs.

Thesis. Surabaya: ITS.

Balaban, A. T. 1985. β€œApplication of Graph Theory in Chemistry”. Journal of Chemical Information and Computer Sciences. Vol. 25 (3), pp: 334-3

Chartrand, G., dkk. 2000. β€œThe partition dimension of a graph”. Aequationes mathematicae. Vol 59 (1-2), pp: 45- 54.

Chartrand, G., dkk, 1998. β€œOn the partition dimension of graph”. Congressus Numerantium. Vol 130, pp:157-168.

Fehr, M., dkk. 2006. β€œThe partition dimension of Cayley digraphs”.

Aequationes mathematicae. Vol 71 (1-2), pp: 1-18.

Godsil, H. D., dan Mckay, B. D. 1978. β€œ A new graph product and its spectrum”.

Bulletin of the Australian Mathematical Society. Vol 18 (1), pp:

21-28.

Grigorius, C., dkk. 2014. β€œOn the partition dimension of a class of circulant graphs”. Journal Information Processing Letters. Vol 114 (7), pp:

353-356.

Harary, F. 1959. β€œGraph theory and electric networks”. IRE Transactions On Circuit Theory. Vol 6 (5), pp: 95-109 Haryeni, D. O., dkk. 2017. β€œOn the partition

dimension of disconnected graphs”.

Journal of Mathematical and Fundamental Sciences. Vol 49 (1), pp 18-32.

Hora, A., dan Obata, N. 2007. Comb graphs and star graphs. In: Quantum Probability and Spectral Analysis of Graphs. Theoretical and

(11)

173

Mathematical Physics. Berlin, Heidelberg: Springer.

Rodr ́guez, A. J., dkk. 2014. β€œOn the partition dimension of trees”. Discrete Applied Mathematics. Vol 166, pp:

204-209.

Rodr ́guez, A. J., dkk. 2014. β€œThe partition dimension of corona product graphs”.

https://arxiv.org/abs/1010.5144 diakses pada 19 Desember 2019 Roth, J., dan Hashimshony, R. 1988.

β€œAlgorithms in graph theory and their use for solving problems in architectural design”. Computer- Aided Design. Vol. 20 (7), pp: 373- 381.

Singh, R. P. dan Vandana. 2014.

β€œApplication of Graph Theory in Computer Science and Engineering”.

International Journal of Computer Application. Vol. 104(1), pp:10-13.

Scarselli, F., dkk. 2009. β€œThe graph Neural Network”. IEEE Transactions on Neural Networks. Vol 20 (1), pp: 61- 80.

Saputro, S. W., dkk. 2017. The metric dimension of comb product graphs.

Matematick Vesnik. Vol 69 (4) Yap, I. V., dkk. 2003. β€œA Graph-Theoretic

Approach to Comparing and Integrating Genetic”. Physical and Sequence-Based Maps. Vol. 165 (4), pp: 2235-2247.

Yero, I. G., dkk. 2014. β€œ The partition dimension of strong product graphs and Cartesian product graphs”.

Discrete Mathematics. Vol 331, pp:43-52.

(12)

174

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat lima rumusan masalah yang akan di- jawab yaitu berapa nilai dimensi metrik dan dimensi partisi graf-graf khusus, berapa nilai dimensi metrik dan dimensi partisi shackle

Dikarenakan dari beberapa hasil penelitian sebelumnya belum ada yang membahas tentang dimensi metrik dan dimensi partisi pada graf hasil operasi korona antar graf lengkap,

Sehingga dalam penelitian ini akan ditentukan bilangan dominasi jarak dua ( Ξ³ 2 ) dari graf- graf sederhana yaitu graf Lintasan, Lingkaran dan Bintang serta graf hasil operasi

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan dimensi partisi graf Petersen diperumum

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi metrik fraksional generalisasi hasil kali comb antara graf lengkap dan graf lengkap tidak dipengaruhi oleh pemilihan titik

Penelitian ini diawali dengan menentukan kardinalitas pada graf hasil operasi comb sisi dan menentukan power domination number dari graf hasil operasi comb sisi, serta

Batas Bawah Dimensi Partisi pada Graf Payung π‘Όπ’Ž,π’πŸ dan π‘Όπ’Ž,π’πŸ Batas bawah ditentukan dengan memperlihatkan bahwa graf payung π‘ˆπ‘š,𝑛1 dan π‘ˆπ‘š,𝑛2 bukan merupakan lintasan dari Teorema 3..

Penelitian ini membahas cara menentukan rumus dimensi partisi pada graf sisir, graf garis, dan graf kuadrat dari graf