DINAMIKA HISTORI DAN URGENSI WAWASAN KEBANGSAAN Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan Dosen : Meiwatizal, ST, M.Pd
Disusun oleh Kelompok 8 :
Agi Sahrain Hidayat 20520064
Muhammad Adam Rosid Nurihsan 20529598
Annisa Nurul Pratiwi 20520026
Rizki Maludin 20520111 Kelas : PJKR 1C
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PASUNDAN CIMAHI
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Dinamika Histori Dan Urgensi Wawasan Kebangsaan” tepat pada waktunya. Terimakasih pula kepada pihak-pihak yang telah
membantu hingga dapat tersusunnya makalah ini.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian hak, pengertian kewajiban, pengertian warga negara, asas kewarganegaraan dan hak kewajiban warga Negara berdasarkan UUD 1945. Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah lainnya pada waktu mendatang.
Cimahi, 21 Maret 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I...3
PENDAHULUAN...3
1.1 Latar Belakang...3
1.2 Rumusan Masalah...4
1.3 Tujuan Dan Manfaat...4
BAB II...4
PEMBAHASAN...4
2.1 Konsep Dan Urgensi Wawasan Kebangsaan...4
2.2 Pentingnya Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda...7
2.3 Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan...9
2.4 Fungsi Wawasan Kebangsaan...10
2.5 Tujuan dan Argument Wawasan Kebangsaan...10
2.6 Sumber Historis, Sosiologis, Dan Politik Tentang Wawasan Kebangsaan 11 BAB III...12
PENUTUP...12
3.1 Kesimpulan...12
DAFTAR PUSTAKA...15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, mengendalikan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlikan masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003).
Pendidikan bertujuan tidak hanya menghasilkan generasi penerus yang cerdas saja, tapi tujuan pendidikan juga membentuk generasi penerus yang berkarakter dan bermoral. Manusia yang cerdas tanpa mempunyai karakter dan moral yang baik akan membuat kepintaran mereka sia-sia. Apabila segi-segi tersebut tidak dihiraukan, akan membuat generasi penerus bangsa kita memiliki moral yang rusak, seperti masalah yang dihadapi bangsa kita, misalnya korupsi dimana-mana, dan tawuran atar pelajar meluas. Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses menuju kedewasaan berfikir peserta didik, sehingga ia dapat membangun dirinya, lingkungannya, bangsa serta negaranya.
Setiap bangsa mempunyai wawasan kebangsaan yang merupakan visi bangsa yang bersangkutan menuju ke masa depan. Kehidupan berbangsa dalam suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandangan atau wawasan kebangsaan yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan keutuhan bangsa dan wilayahnya serta jati diri bangsa itu. Bangsa yang dimaksudkan adalah bangsa yang bernegara. Perkembangan pemikiran bangsa Indonesia mengenai wawasan yang akan dianut dalam kehidupan bernegara
dapat diikuti dalam sejarah pergerakkan kemedekaan sejak tahun 1908, yaitu sejak kita sadar akan rasa kebangsaan. Inti dari wawasan nasional yang disebut wawasan nusantara adalah tekad untuk bersatu yang didasarkan pada cita-cita dan tujuan nasional.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep dan urgensi wawasan kebangsaan?
2. Apa saja fungsinya?
3. Apa saja unsur-unsur didalamnya?
4. Apa tujuannya?
5. Bagaimana historisnya?
1.3 Tujuan Dan Manfaat
1. Dapat mengetahui apa konsep dan urgensi wawasan kebangsaan?
2. Dapat mengetahui apa saja fungsinya?
3. Dapat mengetahui apa saja unsur-unsur didalamnya?
4. Dapat mengetahui apa tujuannya?
5. Dapat mengetahui bagaimana historisnya?
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dan Urgensi Wawasan Kebangsaan
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan
“Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan.
Kebangsaan berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan,
adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan
“kebangsaan” mengandung arti :
1) Ciri-ciri yang menandai golongan bangsa,
2) Perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, 3) Kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.
Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Wawasan kebangsaan mengandung pula tuntutan suatu bangsa untuk mewujudkan jati diri, serta mengembangkan perilaku sebagai bangsa yang meyakini nilai-nilai budayanya, yang lahir dan tumbuh sebagai penjelmaan kepribadiannya.
Prof. Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenal diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
Menurut Suhady dan Sinaga (2006), wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Menurut Samsul Wahidi (2010:10), wawasan nusantara adalah cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, bertindak, dan bertingkah laku.
Sumarno (2002:82) menjelaskan bahwa wawasan
Wawasan kebangsaan merupakan jiwa, cita-cita, atau falsafah hidup yang tidak lahir dengan sendirinya. Ia sesungguhnya merupakan hasil konstruksi dari realitas sosial dan politik (sociallyand politicallyconstructed). Pidato Bung Karno atau perhatian Hatta mengenai wawasan kebangsaan adalah bagian penting dari konstruksi elit politik terhadap bangunan citra (image) bangsa Indonesia. Apa pun perbedaan pandangan elit tersebut, persepsi itu telah membentuk kerangka berpikir masyarakat tentang wawasan kebangsaan.
Setiap orang tentu memiliki rasa kebangsaan dan memiliki wawasan kebangsaan dalam perasaan atau pikiran, paling tidak di dalam hati nuraninya.
Dalam realitas, rasa kebangsaan itu seperti sesuatu yang dapat dirasakan tetapi sulit dipahami. Namun ada getaran atau resonansi dan pikiran ketika rasa kebangsaan tersentuh. Rasa kebangsaan bisa timbul dan terpendam secara berbeda dari orang per orang dengan naluri kejuangannya masing-masing, tetapi bisa juga timbul dalam kelompok yang berpotensi dasyat luar biasa kekuatannya.
Rasa kebangsanaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir secara alamiah karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini. Dinamisasi rasa kebangsaan ini dalam mencapai cita-cita bangsa berkembang menjadi wawasan kebangsaan, yakni pikiran-pikiran yang bersifat nasional dimana suatu bangsa memiliki cita-cita kehidupan dan tujuan nasional yang jelas. Berdasarkan rasa dan paham kebangsaan itu, timbul semangat kebangsaan atau semangat patriotisme.
Rasa kebangsaan bukan monopoli suatu bangsa, tetapi ia merupakan perekat yang mempersatukan dan memberi dasar keberadaan (raison d’entre) bangsa-bangsa di dunia. Dengan demikian rasa kebangsaan bukanlah sesuatu yang unik yang hanya ada dalam diri bangsa kita karena hal yang sama juga dialami bangsa-bangsa lain.
2.2 Pentingnya Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda
Wawasan kebangsaan sangat perlu kita sampaikan kepada generasi muda, agar mereka tahu dan paham kondisi wilayah Indonesia tang bertujuan menciptakan penerus negara akan mencintai dan bangga terhadap negara dan bangsa Indonesia ini. Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional.
Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi bangsa. Generasi muda harus mempu menjadi pelopor dalam mengimplementasikan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebagai bangsa kita memiliki Pancasila yang menjadi pandangan hidup bangsa, dasar negara dan ideologi nasional didalam kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan bernegara yang berakar kuat di dalam kebudayaan daerah-daerah Indonesia. Rasa memiliki dan keyakinan menjadi bagian integral dari bangsa kita yan perlu kita pupuk dan kembangkan diantara generasi muda.
Perlu dilakukan pengenalan lebih dalam mengenai aneka ragam adat istiadat, kelebihan dan kekurangan masyarakat kita, lagu-lagu rakyat, nyanyian dan tarian daerah, sastra daerah, flora-fauna, dan kekayaan alam. Juga pemahaman humaniora dan historiografi peristiwa-peristiwa daerah dan nasional Indonesia. Serta tantangan yang dihadapi bangsa di dalam abad ke-21 di bidang- bidang ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan keluarga, riwayat hidup pahlawan-pahlawan bangsa Indonesia. Selain itu juga perlu pemahaman tentan peran serta rakyat Indonesia dalam upaya kemanusiaan dan perdamaian di dunia internasional.
Cara-cara yang dapat digunakan antara lain seperti membaca buku-buku pengetahuan, mendengarkan dan mengetahui nyanyian-nyanyian lagu dan musik daerah, seminar, kegiatan rohani, diskusi. Kemudian kegiatan di bidang seni, sastra, dan ilmiah pada peringatan hari-hari nasional atau pada kesempatan- kesempatan lainnya. Di rumah, cara-cara ini dapat dilakukan secara informal.
Sementara di sekolah, cara-cara ini dapat dilakukan sebagai kegiatan ko kurikuler dan ekstra kurikuler yang dilaksanakan secara sistematis dan sistemik, berkesinambungan, berjenjang mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.
Sebagai bangsa yang memiliki keberagaman budaya bangsa maka setiap warga negara harus memahami ke-Bhinneka Tunggal Ika-an. Tanpa pemahaman itu, akan sulit untuk menjadikan keanekaragaman budaya bangsa tersebut menjadi suatu potensi untuk menjaga keutuhan NKRI. Ada tiga konsep ke- Bhineka Tunggal Ika-an yang harus dipahami generasi muda saat ini, yaitu :
1. Rasa Kebangsaan
Yaitu memahami tentang bangsa Indonesia, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Hal ini tercermin dalam tingkah laku, rasa saling menghargai dan menghormati kebhinnekaan.
2. Paham Kebangsaan
Yaitu paham tentang bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, berdaulat sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dengan sikap memiliki rasa cinta tanah air, bangga dan kemajemukan bangsa, merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa.
3. Semangat Kebangsaan
diaplikasikan dalam semangat nasionalisme dan kesetiakawanan sosial untuk mempertebal semangat kebangsaan. Sehingga mempunyai makna kehidupan berbangsa, bernegara, rasa senasib sepenanggungan. Di samping
itu ditumbuhkan jiwa patriotisme pada setiap anak bangsa, sehingga bangsa Indonesia memilki tekad, semangat, sikap, dan perilaku secara keseluruhan mencerminkan rasa tanggung jawab terhadap hidup bangsa dan negara.
2.3 Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan 1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mencakup seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia mempunyai organisasi kenegaraan yang merupakan wadah beragam kegiatan kenegaraan dalam bentuk supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat pada berbagai kelembagaan dalam bentuk infra struktur politik.
2. Isi (Content)
Isi (Content) merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional.
3. Tata laku (Conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan kebangsaan akan berwujud tata laku, yang terdiri dari :
Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam perbuatan, tindakan dan perilaku dari bangsa Indonesia.
Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas kepribadian / jati diri bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang mempunyai rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menyebabkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam segala aspek kehidupan nasional.
2.4 Fungsi Wawasan Kebangsaan
Fungsi dasarnya adalah sebagai fondasi. Fungsi lainnya mencakup panduan, motif, dan dorongan dalam kehidupan berbangsa. Di level pemerintahan, baik daerah maupun pusat, kita bisa pahami dalam konteks perumusan kebijakan dan relasinya dengan masyarakat.
Wawasan ini juga memberi batasan-batasan terhadap nilai kebangsaan supaya tidak jatuh pada keburukan atau nilai yang merugikan bangsa.
2.5 Tujuan dan Argument Wawasan Kebangsaan
Tujuan
Wawasan kebangsaan mengutamakan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan dan diharapkan manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Sehubungan dengan itu, hendaknya dipupuk penghargaan terhadap martabat manusia, cinta kepada tanah air dan bangsa, demokrasi, dan kesetiakawanan sosial.
Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan, karena persatuan tidak boleh mematikan keanekaan dan kemajemukan, sebaliknya keanekaan dan kemajemukan tidak boleh menjadi pemecah belah tetapi menjadi hal yang memperkaya persatuan. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang picik, dengan mengamanatkan agar para warga membina dengan jiwa besar dengan setia cinta akan tanah air tanpa kepicikan jiwa.
Cinta tanah air dan bangsa sekaligus diarahkan pada kepentingan seluruh umat manusia yang saling berhubungan dengan berbagai jaringan antar ras, antar bangsa, dan antar negara.
Argument
Mencermati makna wawasan kebangsaan tersebut, dapatlah dikemukakan bahwa Wawasan Kebangsaan Indonesia pada hakikatnya dilandasi oleh Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan dunia.
2.6 Sumber Historis, Sosiologis, Dan Politik Tentang Wawasan Kebangsaan
Sumber Historis
Berasal dari sejarah bangsa indonesia Yang tidak boleh dilupakan dan harus di ambil hikmahnya Sumber sosiologis bersumber dari rakyat/masyarakat indonesia contohnya keanekaragaman budaya ras etnis, kelompok agama Sumber Politis berasal dari Pemerintahan Indonesia contohnya kerjasama di bidang internasional bergabung dengan pbb dll.
Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari Perdana Menteri Ir.
H. Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan deklarasi yang selanjutnya dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.
Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.” Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi penting dalam membangun kehidupan bangsa dengan lebih bijaksana di masa depan. Dengan pendekatan historis, Anda diharapkan akan memperoleh inspirasi untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa sesuai dengan program studi masing-masing. Selain itu, Anda juga dapat berperan serta secara aktif dan aktif dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dapat berusaha menghindari perilaku yang bernuansa mengulangi kembali kesalahan sejarah.
Sumber Sosiologis
Berdasar pada kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, wawasan nusantara yang pada awalnya berpandangan akan "kesatuan atau keutuhan
wilayah" diperluas lagi sebagai pandangan akan "persatuan bangsa". Bangsa Indonesia tdak ingin lagi terpecah-pecah dalam banyak bangsa. Untuk mewujudkan persatuan bangsa itu dibutuhkan penguatan semangat kebangsaan secara terus menerus. Semangat kebangsaan Indonesia sesungguhnya telah dirints melalui peristwa Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, ditegaskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dan berbasil diwujudkan dengan Proklamasi Kemerdekaan bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, jauh sebelum Deklarasi Djuanda 1957, konsep semangat dan kesatuan kebangsaan sudah tumbuh dalam diri bangsa.
Sumber Politik
Wawasan nusantara yang bermula dari Deklarasi Djuanda 1957 selanjutnya dijadikan konsepsi politk kenegaraan. Rumusan wawasan nusantara dimasukkan dalam naskah Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai hasil ketetapan MPR mulai tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Konsep Dan Urgensi Wawasan Kebangsaan
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan
“Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang.
Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan.
Pentingnya Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda
Wawasan kebangsaan sangat perlu kita sampaikan kepada generasi muda, agar mereka tahu dan paham kondisi wilayah Indonesia tang bertujuan menciptakan penerus negara akan mencintai dan bangga terhadap negara dan bangsa Indonesia ini. Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional.
Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan 1. Wadah
2. Isi 3. Tata laku
Fungsi Wawasan Kebangsaan
Fungsi dasarnya adalah sebagai fondasi. Fungsi lainnya mencakup panduan, motif, dan dorongan dalam kehidupan berbangsa. Di level pemerintahan, baik daerah maupun pusat, kita bisa pahami dalam konteks perumusan kebijakan dan relasinya dengan masyarakat.
Tujuan dan Argument Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan mengutamakan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan dan diharapkan manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Sehubungan dengan itu, hendaknya dipupuk penghargaan terhadap martabat manusia, cinta kepada tanah air dan bangsa, demokrasi, dan kesetiakawanan sosial.
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik
Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari Perdana Menteri Ir. H.
Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan deklarasi yang selanjutnya dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.
Berdasar pada kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, wawasan nusantara yang pada awalnya berpandangan akan "kesatuan atau keutuhan wilayah" diperluas lagi sebagai pandangan akan "persatuan bangsa".
Wawasan nusantara yang bermula dari Deklarasi Djuanda 1957 selanjutnya dijadikan konsepsi politk kenegaraan. Rumusan wawasan nusantara dimasukkan dalam naskah Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai hasil ketetapan MPR mulai tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
DAFTAR PUSTAKA http://sosiologis.com/wawasan-kebangsaan
https://kesbangpol.bantenprov.go.id/id/read/bidang-bina-ideologi-dan- wawas.html#B______Definisi_Wawasan_Kebangsa
https://siedoo.com/berita-33414-pentingnya-implementasi-wawasan-kebangsaan- bagi-generasi-muda/#:~:text=Pentingnya%20Implementasi%20Wawasan
%20Kebangsaan%20Bagi%20Generasi%20Muda,-14%20Desember
%202020&text=Wawasan%20kebangsaan%20mengandung%20komitmen
%20dan,mendatang%20serta%20berbagai%20potensi%20bangsa.