Bandung,
28Desember 2020 Kepada
Yth. 1. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I – XIII
2. Pengawas SMA, SMK dan SLB Se Jawa Barat
3. Kepala SMA, SMK dan SLB Se Jawa Barat
SURAT EDARAN
NOMOR : 423/19839-Set.Disdik
TENTANG
PANDUAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021 PADA MASA PANDEMI
CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020, Nomor Hk.01.08/Menkes/7093/2020, Nomor 420-3987 Tahun 2020
tanggal 20 November 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran TahunAjaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 pada Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), dengan ini kami sampaikan Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap Pada Tahun Ajaran 2020/2021 pada Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) bagi SMA, SMK dan SLB Se Jawa Barat sebagai berikut:
1. Prinsip kebijakan pembelajaran di masa pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) bagi SMA, SMK dan SLB Se Jawa Barat adalah terjaminnya kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat;
2. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) bagi SMA, SMK dan SLB harus berfokus pada kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerah baik kecamatan dan/atau desa/kelurahan pada satu kabupaten/kota;
3. Pengambilan kebijakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah di daerah harus melalui pertimbangan yang holistik dan selaras dengan pengambilan kebijakan pada sektor lain di daerah baik kecamatan dan/atau desa/kelurahan pada satu kabupaten/kota;
4. Mulai Januari 2021, kebijakan pembelajaran tatap muka dimulai dari pemberian izin oleh pemerintah daerah/kanwil/kantor Kemenag, dan tetap dilanjutkan dengan izin berjenjang dari satuan pendidikan dan orang tua;
DINAS PENDIDIKAN
Jalan Dr. Radjiman No.6 Telp (022) 4264813 Fax. (022) 4264881 Wisselbord (022) 4264944, 4264957, 4264973
BANDUNG - 40171
Kementerian Agama provinsi, dan/atau kantor Kementerian Agama kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya;
6. Pemberian izin pembelajaran tatap muka di SMA, SMK dan SLB dapat dilakukan secara serentak oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah setelah melakukan koordinasi dan persetujuan sesuai point 5.
7. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di satuan dapat dilakukan dalam satu wilayah kabupaten/kota atau bertahap per wilayah kecamatan/desa/kelurahan sesuai dengan kondisi daerahnya masing- masing dengan memperhatikan hal-hal berikut;
a. Tingkat risiko penyebaran COVID-19 di wilayahnya;
b. Kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan;
c. Kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka sesuai dengan daftar periksa;
d. Akses terhadap sumber belajar/kemudahan Belajar Dari Rumah (BDR);
e. Kondisi psikososial peserta didik;
f. Kebutuhan layanan pendidikan bagi anak yang orang tua/walinya bekerja di luar rumah;
g. Ketersediaan akses transportasi yang aman dari dan ke satuan pendidikan;
h. Tempat tinggal warga satuan pendidikan;
i. Mobilitas warga antar-kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa;
j. Kondisi geografis daerah;
8. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan tetap hanya diperbolehkan untuk satuan pendidikan yang telah memenuhi daftar periksa antara lain:
a. Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan;
b. Mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan;
c. Kesiapan menerapkan wajib masker;
d. Memiliki thermogun;
e. Memiliki pemetaan warga satuan pendidikan;
f. Mendapatkan persetujuan komite sekolah/ perwakilan orang tua/wali 9. Pembelajaran tatap muka tetap dilakukan dengan mengikuti protokol
kesehatan yang ketat (Panduan/SOP terlampir);
10. Mekanisme Pembukaan Sekolah Pembelajaran Tatap Muka dilakukan dengan tahapan sebagai beriku:
a. Kepala SMA, SMK dan SLB wajib mengisi daftar periksa pada laman Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
b. Kepala SMA, SMK dan SLB mengajukan permohonan rekomendasi pembukaan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Cabang Dinas Pendidikan di wilayahnya;
c. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah melalaui Tim Satgas Penanganan Covid 19 di Cabang Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dan melakukan verifikasi ke sekolah;
d. Kepala sekolah mengirimkan surat kepada tim satuan tugas tingkat kelurahan/kecamatan untuk mengajukan pembukaan sekolah pembelajaran tatap muka;
e. Satuan tugas (Satgas) covid 19 tingkat kelurahan/kecamatan akan
melakukan pengecekan kesiapan sekolah berkait Sumber Daya
f. Jika hasil monitoring dari Satuan Tugas (Satgas) tidak memberikan rekomendasi kepada sekolah, maka pihak sekolah harus mempersiapkan kembali hal-hal yang berkaitan dengan protokol kesehatan covid 19;
g. Hasil monitoring dari tim Satuan Tugas (Satgas) kelurahan/Kecamatan menjadi rekomendasi bagi Kepala Cabang Dinas Pendidikan (KCD) untuk mempertimbangkan pembukaan pembelajaran tatap muka setelah dilakukan pengecekan ulang ke sekolah dengan menggunakan instrument yang ada. Hasil monitoring menjadi rekomendasi pembukaan sekolah berkaitan dengan pembelajaran tatap muka;
h. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah melakukan koordinasi dengan Satgas penangan covid di daerah dan menyampaikan laporan terkait pembukaan sekolah ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
11. Seluruh pemangku kepentingan pemerintah daerah baik Kabupaten/Kota, kecamatan dan/atau desa/kelurahan pada satu kabupaten/kota memberikan rekomendasi dan mendukung dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka di sekolah;
Atas perhatian dan kerjasamanya, disampaikan terima kasih.
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT,
H. DEDI SUPANDI, S.STP., M.Si.
Pembina Utama Muda NIP. 19760612 199603 1 005
Tembusan:
Yth. Bapak Gubernur Jawa Barat (sebagai laporan);
TENTANG : PANDUAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021 PADA MASA PANDEMI CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID- 19)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) DAN
PERSIAPAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB) PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERBASIS PROTOKOL COVID-19
A. Protokol Persiapan
No Jenis Kegiatan Deskripsi
1 Pembentukan TimGugus Tugas Covid- 19 Sekolah
Setiap sekolah menerbitkan SK Satuan Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.
2 Pembuatan SOP PJJ dan Adaptasi
Kebiasaan Baru di lingkungan sekolah
Menyusun SOP PJJ dan AKB di lingkungan sekolah disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah :
- SOP Kegiatan Pembelajaran - SOP Sarana dan Prasarana
- SOP Peningkatan Kompetensi Pendidik - SOP Pengendalian Kesehatan
- SOP Evaluasi dan Tindak Lanjut - Dsb.
3 Sarana dan
Prasarana Sekolah Pencegahan Covid- 19
Menyiapkan media sosialisasi pencegahan Covid-19 melalui spanduk/x-banner yang dipasang di depan sekolah dan tempat tempat umum di lingkungan sekolah
Menyediakan alat pengukur suhu (thermo gun) untuk melakukan proses skrining kesehatan sebelum memasuki lingkungan sekolah
Menyediakan satu ruang isolasi dilengkapi APD level 1, baju dan celana plastik,sarung tangan ,masker dan face shield
Memfasilitasi Tempat Kegiatan Belajar ( TKB) di rumah siswa, sekolah terdekat, tempat peribadatan, balai desa, kelurahan, kecamatan dekat tempat tinggal siswa dengan bekerjasama dengan komite sekolah, kepala desa, lurah, camat serta pemuka masyarakat dan agama untuk pembelajaran tatap muka terbatas
Menyediakan wastafel/tempat cuci tangan lengkap dengan sabun/hand sanitizer di
sekitar pintu gerbang masuk sekolah, di depan kelas dan ditempat-tempat strategis lainnya sesuai kebutuhan.
Menyediakan dan melakukan penyemprotan disinfektan untuk membersihkan sarana sekolah, laboratorium, ruang ibadah secara periodik.
Mengatur jarak bangku didalam kelas, dengan jarak minimal 1,5 meter antara peserta didik.
Meniadakan peralatan ibadah yang digunakan secara umum/bersama.
Membuat pengaturan lalu lintas warga sekolah.
Meniadakan jam istirahat selama peserta didik melaksanakan tatap muka terbatas 4 Sistem Pengelolaan
PJJ
Pembelajaran dilaksanakan secara daring, luring, atau kombinasi (daring-luring-tatap muka terbatas)
PJJ dilaksanakan secara daring (jika seluruh peserta didik memiliki fasilitas) dan luring (menggunakan buku, modul, radio, televisi)
PJJ kombinasi dengan tatap muka terbatas dilakukan di kelas atau laboratorium diprioritaskan untuk mencapai kompetensi dasar keterampilan.
Pengelolaan PJJ tatap muka terbatas dikelas memperhatikan protokol pencegahan penularan Covid-19 sehingga diperlukan penyesuaian seperti jadwal pembelajaran (pengaturan shift per kelas/tingkat), durasi pembelajaran, jumlah peserta didik per ruangan, pembagian tugas pendidik, mobilitas pendidik, dan jarak antar peserta didik.
Kurikulum dapat dikemas/disajikan dalam model pembelajaran kolaboratif atau tematik.
5 Peningkatan
kompetensi pendidik
Melaksanakan pelatihan pendidik dalam bidang:
- Pemanfaatan TIK
- Penyusunan bahan ajar/modul pembelajaran kolaboratif / tematik - Strategi pembelajaran kolaboratif
integrative
6 Penilaian Penilain Tengah Semester dilakukan secara on line dan tatap muka dengan penerapan protokol covid 19 secara ketat dengan pengaturan shift
Penilaian Akhir Semester dilakukan secara on line dan tatap muka dengan penerapan protokol covid 19 secara ketat dengan pengaturan shift sedangkan untuk mata pelajaran produktif ( khusus SMK ) berbasis produk inovasi siswa maupun binaan industry dan portofolio hasil lomba
Penilaian Uji Kompetensi dengan bekerjasama dengan LSP P1, produk hasil inovasi siswa , produk hasil binaan industry,virtual assessment dari assosiasi profesi
Ujiam Akhir Sekolah on line untuk mata pelajaran Wajib Nasional , Wajib kewilayahan dan Teori Kejuruan ( SMK )
7 Praktek Kerja Lapangan (PKL )
Praktek Kerja Lapangan di SMK dilaksanakan dngan strategi sebagai berikut
;
PKL on line (draing)
Gabungan on line dan tatap muka
Tatap muka dengan penerapan protokol covid 19 secara ketat
Penguatan materi oleh IDUKA 9 ( daring dana atau Luring ) dilanjutkan praktek di masyarakat/lapangan dan tahap akhir penguatan oleh IDUKA ( catatan selama praktek di masyarakat / lapangan dipantau oleh sekolah dan IDUKA
8 Sosialisasi PJJ dan AKB ke warga sekolah
Menyiapkan materi sosialisasi SOP PJJ dan AKB di sekolah
Menyusun jadwal sosialisasi SOP PJJ dan AKB di sekolah
Melaksanakan sosialisasi SOP PJJ dan AKB di sekolah
9 Koordinasi dan kemitraan dengan multi pihak
Melaksanakan kerjasama dengan komite sekolah
Melaksanakan kerja sama dengan lingkungan RT, RW, Desa ,Kelurahan dan Kecamatan
Melaksanakan kerja sama dengan puskesmas dan rumah sakit atau gugus tugas Covid-19.
10 Pengalokasian Dana dari BOS , BOPD dan Komite Sekolah
Penambahan bandwidth internet sekolah
Penyusunan bahan ajar/modul pembelajaran kolaboratif/tematik
Pelatihan kompetensi pendidik
Penyediaan sarana dan prasarana pencegahan Covid-19.
11 Analisis Resiko AKB Sekolah
Mengidentifikasi lokasi sekolah dan domisili warga sekolah berdasarkan level zona penyebaran Covid-19.
Menyiapkan instrumen self health assesment risiko Covid-19 secara online bagi seluruh warga sekolah
Untuk peserta didik SLB diberlakukan kriteria khusus
B. Protokol Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan Deskripsi
1 Berangkat Sekolah Sebelum berangkat ke sekolah, orang tua memastikan bahwa peserta didik dalam kondisi sehat (suhu badan normal, tidak batuk, pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan lain). Hal ini berlaku pula bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah.
Pakaian seragam dan atribut sekolah (PSAS) yang dikenakan dalam kondisi bersih.
Wajib mengenakan masker (motif
polos/bukan karakter), membawa masker cadangan, hand sanitizer.
Wajib membawa perlengkapan alat sholat pribadi.
Jika menggunakan kendaraan umum, tetap menerapkan prinsip jaga jarak.
Dari rumah langsung menuju ke sekolah (tidak mampir-mampir)
Pengantar dan penjemput berhenti di lokasi yang ditentukan dan di luar sekolah, serta dilarang menunggu atau berkerumun selama mengantar atau menjemput.
2 Masuk lingkungan sekolah
Seluruh warga sekolah wajib menggunakan masker.
Melakukan skrining suhu tubuh menggunakan thermo gun.
Larangan masuk ke lingkungan sekolah bagi seluruh warga sekolah maupun tamu sekolah jika memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas.
Bagi para pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki latar belakang penyakit yang rentan imun dan di atas 45 tahun dapat mengajukan ijin melaksanakan tugas secara daring.
Seluruh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dengan suhu badan normal di bawah 37,30C diperbolehkan masuk ke lingkungan sekolah.
Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dengan suhu badan di atas 37,30C ditempatkan di ruang isolasi dan berkoordinasi dengan orang tua/keluarga.
Setelah lolos skrining seluruh warga sekolah diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer.
Pada kondisi tertentu jika terjadi hal-hal terkait pencegahan penularan Covid-19 maka wajib melaporkannya kepada tim gugus Covid-19 sekolah.
3 Pembelajaran di kelas/laboratorium
Sebelum masuk kelas cuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer yang telah disediakan.
Peserta didik dan pendidik wajib memakai masker.
Pendidik wajib menggunakan sarung tangan )*
Peserta didik dengan hambatan pendengaran dan pendidik yang mengajar peserta didik dengan hambatan pendengaran wajib menggunakan face shield transparan)*
Peserta didik tidak perlu cium tangan pendidik, cukup ucapkan salam/salam Covid-19.
Disarankan pintu kelas dibuka oleh pendidik.
Peserta didik menempati tempat duduk di kelas di atur 1 (satu) kursi untuk 1 (satu) orang/menjaga jarak duduk antar peserta didik minimal 1,5 meter.
Jika terdapat peserta didik yang kurang/tidak sehat lebih baik diistirahatkan di UKS/dipulangkan dan dicatat.
Pendidik selalu mengingatkan perlunya melaksanakan protokol kesehatan dalam kegiatan pembelajaran.
Selama pembelajaran pendidik tidak terlalu banyak bergerak/mobilitasnya di batasi dan disarankan memakai face shield.
Selama pembelajaran antar pendidik dan peserta didik, antara peserta didik dan peserta didik selalu menjaga jarak sesuai protokol kesehatan;
Peserta didik/pendidik tidak diperbolehkan saling meminjamkan alat tulis/
perlengkapan sekolah.
Sebelum dan sesudah menggunakan alat dalam pembelajaran senantiasa dibersihkan dengan handsanitizer/cuci tangan dengan sabun.
Selama pembelajaran pendidik selalu mengontrol kondisi kesehatan peserta didiknya.
Saat istirahat peserta didik makan dan minum tetap berada di dalam kelas.
Melakukan penyemprotan desinfektan di kelas secara berkala.
4 Pulang Sekolah Selesai jam pelajaran terakhir, peserta didik langsung meninggalkan sekolah dan pulang ke rumah masing-masing (tidak mampir/berkumpul)
Mengenakan masker
Jika menggunakan kendaraan umum, tetap menerapkan prinsip jaga jarak.
Sampai di rumah langsung ganti pakaian dan mandi.
Tidak berkumpul atau melakukan kontak fisik dengan anggota keluarga sebelum mandi.
Berkoordinasi dengan orang tua, dan RT/RW untuk memastikan keberadaan peserta didik.
5 Pelayanan
perpustakaan/tempa t ibadah
Petugas layanan perpustakaan menggunakan masker, sarung tangan dan disarankan menggunakan pelindung wajah/
face shield.
Setiap pengunjung wajib menggunakan masker.
Pengunjung diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer sebelum dilayani.
Melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar area perpustakaan secara berkala.
6 Pelayanan tata usaha
Petugas pelayanan administrasi tata usaha yang langsung berinteraksi dengan stakeholder (peserta didik/orang tua peserta didik) memakai APD diantaranya : masker, sarung tangan, dan disarankan menggunakan face shield (pelindung wajah)
Petugas pelayanan administrasi tata usaha sebelum memberikan pelayanan, terlebih dahulu melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar lingkungan kerjanya.
Jika terjadi kepadatan jumlah pengunjung TU, maka diberlakukan sistem antrian dengan mempersilahkan pengunjung menunggu di kursi tamu/ruang tunggu.
Petugas pelayanan administrasi tata usaha hanya melayani 1 (satu) orang saja yang berada di depan meja pelayanan sesuai antrian.
Melakukan penyemprotan disinfektan kembali di area sekitar lingkungan kerjanya secara berkala.
7 Pelayanan UKS Petugas UKS memakai APD lengkap di antaranya masker, sarung tangan, dan disarankan menggunakan face shield (pelindung wajah)
Setelah memperoleh pertolongan pertama pasien UKS disarankan segera pulang.
Melakukan penyemprotan disinfektan di area sekitar UKS secara berkala.
8 Pelayanan Bimbingan Konseling
Pendidik bimbingan dan konseling dijadwalkan bertatapmuka dengan peserta didik di kelas fisik atau kelas daring untuk memberikan layanan kelompok berkenaan dengan pembelajaran selama pandemi.
Pendidik bimbingan dan konseling yang langsung berinteraksi dengan stakeholder (peserta didik/orang tua peserta didik) memakai APD di antaranya : masker, sarung tangan, dan disarankan menggunakan face shield (pelindung wajah)
Pendidik bimbingan dan konseling sebelum memberikan pelayanan, terlebih dahulu melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar lingkungan kerjanya.
Setelah memperoleh layanan konseling individu peserta didik disarankan segera kembali ke kelas.
Melakukan penyemprotan disinfektan kembali di area sekitar lingkungan kerjanya secara berkala.
9. Pelayanan Resource Centre)*
Selama masa adaptasi dilakukan secara daring.
10. Keadaan darurat Koordinasi dengan satgas Covid-19 di tingkat daerah (kab/kota dan provinsi)
C. Protokol Evaluasi
No Jenis Kegiatan Deskripsi
1 Instrumen monitoring dan evaluasi sekolah
Menyiapkan instrumen monitoring evaluasi pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru di lingkungan sekolah
2 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
Membuat jadwal pelaksanaan dan petugas monev adaptasi kebiasaan baru
Melaksanakan monitoring dan evaluasi sekolah
Menganalisis data hasil monitoring dan evaluasi sekolah
3 Tindak lanjut monitoring dan evaluasi
Membuat rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi sekolah.
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT,
H. DEDI SUPANDI, S.STP., M.Si.
Pembina Utama Muda
NIP. 19760612 199603 1 005
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA MASA PANDEMI COVID- 19 DAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB) DI LINGKUNGAN
SEKOLAH
1.
SOP Masuk Lingkungan Sekolah
1.1 Seluruh warga sekolah/ tamu wajib menggunakan masker
1.2 Bagi yang tidak menggunakan masker diarahkan untuk kembali/pulang 1.3 Seluruh warga sekolah/ tamu yang memasuki lingkungan sekolah wajib
melewati box/area penyemprotan disinfektan( untuk area bukan Mukosa ) 1.4 Seluruh warga Sekolah/ tamu yang menggunakan kendaraan roda empat,
wajib membuka jendela untuk mengetahui dan mengingatkan jarak duduk antara sopir & penumpang, dan bagi yang mnggunakan kendaraan roda dua, tidak diperkenankan untuk berboncengan
1.5 Seluruh warga sekolah/ tamu sebelum masuk area sekolah wajib diperiksa suhu tubuh dengan menggunakan termogun oleh satuan pengaman sekolah.
1.6 Apabila diantara seluruh warga sekolah/ tamu ditemukan bersuhu tubuh 38 derajat celcius atau lebih maka yang bersangkutan dipisahkan di tempat yang sudah disediakan dan menunggu tindakan selanjutnya.
1.7 Seluruh warga Sekolah/ tamu yang membawa kendaraan diperbolehkan memarkir kendaraan sesuai pada tempatnya, setelah itu wajib mencuci tangan pada wastafel dengan menggunakan sabun/ Hand Sanitazer sesuai arahan satuan pengaman sekolah
1.8 Bagi Seluruh warga Sekolah/ tamu yang tidak menggunakan kendaraan wajib mencuci tangan langsung pada wastafel degan menggunakan sabun/ Hand Sanitizer sesuai arahan satuan pengaman sekolah
1.9 Tamu eksternal wajib menyampaikan kepentingannya kepada satuan pengaman sekolah dan/atau petugas piket pendidik serta dipersilakan untuk menunggu di lobby / ruang tunggu tamu
ALUR SOP MASUK LINGKUNGAN SEKOLAH
Pemeriksaan maskerPenyemprotan disinfektan
Pengukuran suhu tubuh
KBM Lobby
Pulang
Kantor
Dipisah
2.1 Lima belas menit sebelum bel masuk berbunyi petugas piket kelas membersihkan kelas diantaranya menyapu, mengepel, dan menyemprotkan disinfektan ke seluruh ruangan diantaranya handel pintu, meja dan kursi (Peserta Didik dilarang masuk sebelum dilakukan penyemprotan disinfektan pada sarana yang ada di kelas).
2.2 Pendidik dan Peserta Didik wajib menggunakan masker saat berada di kelas dan lingkungan sekolah.
2.3 Pendidik dan Peserta Didik mencuci tangan dengan menggunakan sabun /Hand Sanitizer sebelum masuk kelas.
2.4 Pendidik dan Peserta Didik tidak diperkenankan menggunakan sepatu/alas kaki ke dalam kelas (sepatu/alas kaki dimasukan ke dalam plastik dan di tata dengan rapih pada tempat yang telah disediakan).
2.5 Peserta Didik duduk sesuai nomor absen yang tertera pada meja dan tidak diperkenankan berpindah tempat/menggeserkan tempat duduk.
2.6 Peserta Didik saat berada di kelas tetap jaga jarak minimal 1 meter dengan lawan bicara.
2.7 Pendidik dan Peserta Didik menggunakan sepatu/alas kaki saat keluar dari kelas.
2.8 Durasi pembelajaran tidak boleh melebihi waktu yang telah ditetapkan.
2.9 Peserta Didik Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas sepertiga dari jumlah Peserta Didik kelas yang sesungguhnya.
2.10 Peserta Didik diperkenankan untuk makan/minum di kelas pada kursi/meja masing-masing dengan terlebih dahulu mencuci tangan menggunakan sabun / Hand Sanitizer saat istirahat dan tidak meninggalkan sampah di kelas.
2.11 Saat KBM selesai sebelum keluar kelas Peserta Didik merapihkan meja/kursi masing-masing dan membawa serta sampah untuk dibuang pada tempatnya.
2.12 Selesai KBM dan bel pulang berbunyi petugas piket kelas membersihkan kelas kembali diantaranya menyapu, mengepel, dan menyemprotkan disinfektan ke seluruh ruangan diantaranya handel pintu, meja dan kursi (Peserta Didik lainnya harus sudah berada di luar kelas saat dilakukan penyemprotan disinfektan pada sarana yang telah tersebut di atas).
ALUR SOP PROSES BELAJAR MENGAJAR
Menyapu, mengepel lantai dan melakukan penyemprotan
disinfektan
Melepas sepatu dan menerapka
n physical distancing
Membawa keluar dan membuang sampah pada tempatnya
Menyapu, mengepel lantai dan melakukan penyemprotan
disinfektan
langsung bisa menggunakan teknologi video conference.
3.2 Langkah-langkah yang dilakukan apabila rapat harus dilakukan dengan bertatap muka, pada saat pra rapat sebagai berikut:
3.2.1 Jumlah peserta rapat maksimal 50% dari kapasitas ruangan agar dapat menerapkan physical distancing saat pelaksanaan rapat.
3.2.2 Sebelum ruang rapat digunakan, perlu disterilisasi dengan penyemprotan desinfektan.
3.2.3 Tersedianya Hand Sanitizer dan sabun di tempat-tempat strategis seperti: pintu masuk acara, area kamar mandi dll.
3.2.4 Diusahakan pintu/jalur keluar/masuk ruangan rapat berbeda untuk menerapkan physical distancing.
3.2.5 Sebelum memasuki ruangan peserta rapat diwajibkan mencuci tangan menggunakan sabun/Hand Sanitizer dan menggunakan masker.
3.2.6 Sebelum memasuki ruang rapat harus terlebih dahulu tes suhu (termal scan-ner) dilakukan oleh unit penyelenggara rapat/P3 COVID-19 dan tidak boleh melebihi suhu 37,30C.
3.2.7 Dalam mengisi daftar hadir atau administrasi lain menggunakan alat tulis masing- masing.
3.2.8 Mengatur jarak tempat duduk antara satu dengan yang lainnya ± 1-2 m dan menghindari kontak fisik langsung seperti: jabat tangan, berpelukan, dll.
3.3 Langkah-langkah yang dilakukan pada saat rapat, sebagai berikut:
3.3.1 Durasi rapat agar lebih cepat tanpa mengurangi bobot dari rapat tersebut.
3.3.2 Membatasi penggunaan microfone bergantian.
3.3.3 Apabila terdapat gejala batuk, flu,demam dan sesak nafas tidak diperkenankan untuk mengikuti acara tersebut serta etika pada saat batuk/bersin untuk menutup mulut atau menggunakan masker.
3.4 Langkah-langkah yang dilakukan pada pasca rapat, sebagai berikut:
3.4.1 Setelah keluar dari ruangan peserta rapat diwajibkan mencuci tangan menggunakan sabun/Hand Sanitizer.
3.4.2 Melakukan pembersihan ruang rapat dan kelengkapan rapat dengan penyemprotan desinfektan.
ALUR SOP RAPAT DINAS
4 SOP Kehadiran Pendidik
4.1 Pendidik yang hadir di sekolah adalah pendidik yang memiliki jadwal mengajar di hari tersebut
4.2 Saat memasuki lingkungan sekolah sudah dalam kondisi menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun/ Hand Sanitizer dan lulus tes suhu tubuh.
4.3 Barang/perlengkapan yang dibawah ke ruang pendidik hanya tas yang berisi peralatan tulis yang berkaitan dengan KBM. Sedangkan bagi yang berkendaraan motor jaket dan sarung tangan motor disimpan di motor masing-masing.
4.4 Pendidik sebelum masuk ke ruang pendidik wajib mencuci tangan menggunakan sabun/Hand Sanitizer.
4.5 Masuk ke ruang pendidik melalui jalur/pintu masuk.
4.6 Keluar dari ruang pendidik melalui jalur/pintu keluar.
4.7 Pendidik menempati kursi dan meja masing-masing setelah terlebih dahulu menyemprotkan disinfektan/membersihkan kursi/meja.
4.8 Pendidik menjaga jarak saat berada di ruang pendidik dan saat berkomunikasi dengan pendidik lain.
4.9 Hindari mengundang Peserta Didik ke ruang pendidik baik sendiri- sendiri maupun berkelompok.
4.10 Pendidik yang sudah selesai mengajar dan tidak ada kepentingan lainnya dipersilahkan pulang ke rumah
ALUR SOP KEHADIRAN PENDIDIK
5. SOP Kehadiran Tenaga Kependidikan
5.1
Saat memasuki lingkungan sekolah sudah dalam kondisi menggunakan masker , cuci tangan dengan sabun/ Hand sanitizer dan lulus tes suhu tubuh.5.2
Barang/perlengkapan yang dibawah ke ruang kerja hanya tas yang berisi peralatan dan perlengkapan kerja. Sedangkan bagi yang berkendaraan motor/mobil jaket dan sarung tangan motor disimpan di motor/kendaraan masing-masing.5.3
Karyawan sebelum masuk ke ruang kerja wajib mencuci tangan menggunakan sabun/Hand Sanitizer.5.4
Masuk ke ruang kerja melalui jalur/pintu masuk.5.5
Keluar dari ruang kerja melalui jalur/pintu keluar.5.6
Karyawan menempati kursi dan meja masing-masing setelah terlebih dahulu menyemprotkan disinfektan/membersihkan kursi/meja.5.8
Khusus karyawan yang berkaitan dengan pelayanan juga menerapkan SOP pelayanan.5.9
Setelah jam kerja selesai karyawan membersihkan/menyemprotkan kursi/meja dan lingkungan tempat kerja masing-masing.ALUR SOP KEHADIRAN TENAGA KEPENDIDIKAN
6. SOP Pelayanan Adminitrasi Tata Usaha
6.1 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha yang langsung berinteraksi dengan stakeholders (Peserta Didik/orang tua Peserta Didik) menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri ) diantaranya : masker, sarung tangan, dan Face Shield Mask (pelindung wajah)
6.2 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha sebelum memberikan pelayanan, terlebih dahulu melakukan penyemprotan disinfektan dilingkungan kerjanya, diantaranya : handel pintu, meja pelayanan, mouse, keyboard, komputer, ATK, tempat duduk petugas, dan kursi antrian.
6.3 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha/Satpam menyiapkan nomor antrian( tahan air ) yang sudah disemprot dengan disinfektan.
6.4 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha cuci tangan dengan sabun/Hand Sanitizer sebelum melakukan kegiatan pelayanan.
6.5 Peserta Didik/orang tua Peserta Didik mengambil nomor antrian yang telah disediakan.
6.6 Stakeholders (Peserta Didik/orang tua Peserta Didik) wajib menggunakan masker dan cuci tangan dengan sabun pada wastafel / Hand Sanitizer yang telah disediakan sebelum mengikuti antrian
6.7 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha melayani stakeholders yang menggunakan masker sesuai nomor antrian
6.8 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha hanya melayani 1 (satu) orang saja yang berada di depan meja pelayanan sesuai antrian
6.9 Stakeholders antri dan duduk pada tempat yang telah ditentukan sesuai nomor antrian serta menunggu dipanggil petugas pelayanan
6.10 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha setelah selesai berrtugas melakukan penyemprotan disinfektan kembali dilingkungan kerjanya, diantaranya : handel pintu, meja pelayanan, mouse, keyboard, komputer, ATK, tempat duduk petugas, dan kursi antrian
IN RUANG KERJA OUT
1. Mengguna kan masker 2. Lulus tes suhu 3. Mencuci tangan
Masuk melalui pintu/jalur masuk
1. Bersihkan kursi/meja masing - masing
2. Duduk pada kursi/meja masing - masing
3. Menerapkan SOP pelayanan
4. Menjaga jarak
1. Mencuci tangan
2. Menggunakan masker
Keluar melalui pintu/jalur
keluar
7. SOP penyediaan makanan dan minuman selama di lingkungan sekolah bagi seluruh warga sekolah
7.1 Seluruh warga sekolah diwajibkan membawa makanan dan minuman sendiri dari rumah masing-masing selama berada di lingkungan sekolah,untuk menjaga hygienitas makanan dan minuman.
7.2 Makanan dan minuman dikemas menggunakan tempat yang tidak menyebabkan bertambahnya sampah dilingkungan sekolah( disarankan tempat makanan menggunakan Misting dan tempat minuman menggunakan Tumbler )
7.3 Tidak diperkenankan untuk makan dan minum secara berkerumun atau berkelompok
7.4 Tidak diperkenankan saling menukar makanan dan minuman, untuk menghindari kontaminasi yang berdambak kurang baik bagi kesehatan 7.5 Diupayakan makanan dan minuman yang di bawa adalah yang
menyehatan sebagai usaha untuk menjaga kesehatan dan daya imunitas tubuh.
7.6 Pastikan sebelum makan dan minum senantiasa mencuci tangan dengan sabun/ Hand Sanitizer dan berdoa
Alur SOP penyediaan makanan dan minuman selama di lingkungan sekolah
bagi seluruh warga sekolah
Mengambil No. antrian
Duduk ditempat
yang disediakan Loket Pelayanan Out Menggunakan
Masker dan cuci tangan
Physical distancing
1. Petugas menyemprot disinfektan di loket pelayanan
2. Petugas APD
Peserta didik/orang tua dipanggil sesuai No
Antrian
Cuci Tangan Selesai kegiatan Petugas menyemprot
disinfektan di seluruh Lokasi pelayanan
SELURUH WARGA SEKOLAH
Menyediakan makanan dan minuman sehat dari
rumah
Dikemas menggunakan Misting dan Tumbler
Meminimalisir sampah di lingkungan Sekolah Tidak diperkenankan
makan dan minum berkerumun/
berkelompok/saling menukar Pastikan cuci tangan dan
berdoa seelum makan dan minum
disinfektan dilingkungan kerjanya, diantaranya : handel pintu, meja pelayanan, mouse, keyboard, komputer, ATK, tempat duduk petugas, dan kursi antrian
8.2 Petugas PPDB yang langsung berinteraksi dengan stakeholders (calon peserta didik baru/orang tuanya) wajib menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri ) diantaranya : masker, sarung tangan, dan Face Shield Mask (pelindung wajah).
8.3 Pintu masuk dan keluar petugas PPDB, calon peserta didik baru dan orang tuanya berbeda untuk menerapkan physical distancing.
8.4 Petugas PPDB wajib menanyakan dan meminta Calon peserta didik baru dan orang tuanya untuk cuci tangan dengan sabun/sanitizer sebelum memberikan pelayanan
8.5 Calon peserta didik baru dan orang tuanya wajib menggunakan masker dan cuci tangan dengan sabun/Hand Sanitizer sebelum menerima pelayanan PPDB
8.6 Petugas PPDB mengatur jarak dan antrian calon peserta didik baru 8.7 Dalam ruangan pelayanan PPDB diberlakukan pembatasan
pengunjung dan pengaturan jarak oleh petugas PPDB
8.8 Petugas PPDB setelah selesai bertugas, melakukan penyemprotan disinfektan kembali dilingkungan kerjanya, diantaranya : handel pintu, meja pelayanan, mouse, keyboard, komputer, ATK, tempat duduk petugas, dan kursi antrian.
ALUR SOP PELAYANAN PPDB
IN Pelayanan
PPDB OUT
1. Petugas wajib menggunakan APD
2. Calon peserta didik dan orang tua wajib cuci tangan dan menggunakan
masker
Petugas PPDB melakukan penyemprotan disinfektan
dalam ruangan dan perlengkapan PPDB
Physical Distancing
Petugas PPDB melakukan penyemprotan disinfektan
dalam ruangan dan perlengkapan PPDB
Calon peserta didik dan orang tua wajib
cuci tangan
9.1. Pastikan tamu telah memenuhi persyaratan untuk memasuki lingkungan sekolah yaitu menggunakan masker,telah lolos uji suhu dan mencuci tangan.
9.2. Tamu diarahkan menunggu di ruang lobby dan dipersilahkan duduk dengan menerapkan physical distancing.
9.3. Tamu dipersilahkan mengisi buku tamu dengan menggunakan alat tulis sendiri, apabila tidak memungkinkan pihak receptionis dapat meminjamkan alat tulis dengan memastikan terlebih dahulu alat tulis tersebut steril.
9.4. Pastikan tamu tidak langsung menemui pihak yang dituju di tempat kerja pendidik/pegawai/Peserta Didik/pihak bersangkutan untuk menerapkan sosial distancing.
9.5. Pihak receptionis menghubungi pihak yang dituju dan memberi tahu ada tamu di lobby.
9.6.Pegawai/pendidik/Peserta Didik/pihak yang bersangkutan saat menemui tamu di lobby wajib menggunakan masker dan menerapkan physical distancing.
9.7. Pergunakan waktu seefektif dan sesingkat mungkin pada saat menemui tamu.
9.8. Setelah selesai menemui tamu pastikan oleh pendidik/pegawai/Peserta Didik/pihak yang bersangkutan (tamu) meninggalkan lingkungan sekolah dengan mencuci tangan
ALUR SOP PELAYANAN HUMAS
10. SOP Pelayanan Perpustakaan
10.1 Petugas layanan menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung wajah (Face Shield Mask).
10.2 Setiap pengunjung wajib menggunakan masker dan melepaskan alas kaki
10.3 Pengunjung perpustakaan diarahkan mengisi buku tamu pada komputer pengunjung yang telah disediakan/disesuaikan dengan fasilitas perpustakaan yang ada.
10.4 Pengunjung diarahkan untuk menggunakan mencuci tangan dengan sabun /Hand Sanitiser.
10.5 Komputer dibersihkan dengan desinfektan setelah jam kerja berakhir.
LOBBY Pihak yang
1. Tamu masker 2. Lulus tes suhu 3. Mencuci tangan
TAMU
1. Duduk menerapkan physical distancing 2. Receptionis
menghubungi pihak yang dituju
Tamu diarahkan ke lobby
1. Menggunakan 2. Cuci tangan
sebelum dan sesudah Pos satpam/
gerbang
Pastikan tamu meninggalkan lingkungan sekolah
tangan dengan Hand Sanitizer atau sabun.
10.7 Bagi pengunjung yang meminjam buku dipersilahkan untuk menghubungi petugas pelayanan perpustakaan.
10.8 Bagi pengunjung yang akan mengembalikan buku yang telah dipinjam silahkan lakukan pengembalian buku dengan melakukan scan/
disesuaikan dengan fasilitas alat yang ada yang telah disediakan.
10.9 Melakukan penyemprotan desinfektan terhadap koleksi secara berkala.
ALUR SOP PENGEMBALIAN BUKU
ALUR SOP PELAYANAN PERPUSTAKAAN
IN SCAN BUKU CUCI TANGAN OUT
Wajib
menggunakan masker dan melepas alas kaki
Pintu
Simpan buku
Pintu
CUCI
TANGAN IN CUCI
TANGAN OUT Wajib menggunakan
masker dan melepas alas kaki
Membaca Meminjam Mengembalikan
Mengisi daftar kunjungan
Tindakan Pelayanan
11.1. Apabila ditemukan warga sekolah pada saat pengukuran suhu tubuh ≥ 38ºC, maka warga sekolah tersebut dipersilahkan untuk menunggu di ruang yang telah ditetapkan sesuai arahan Satuan Pengaman (Satpam) sekolah.
11.2. Apabila ditemukan Tamu pada saat pengukuran suhu tubuh nya ≥ 38ºC, maka Satuan Pengaman (Satpam) sekolah tidak memperkenankan yang bersangkutan masuk ke lingkungan sekolah.
11.3. Apabila saat proses KBM atau kegiatan kerja ditemukan gejala-gejala mirip penderita Covid-19 pada warga sekolah maka secepatnya Tim P3 Covid-19 melakukan tindakan pengamanan:
11.3.1 Melakukan evakuasi terduga suspect.
11.3.2 Melakukan pengamanan tempat kejadian perkara (TKP).
11.3.3 Melakukan pendataan warga sekolah yang berada dalam satu ruangan terduga suspect.
11.4. Satpam melaporkan point 11.1 dan 11.2 kepada Tim Percepatan Penanggulangan Pencegahan Covid-19 (Tim P3 Covid-19) sekolah setempat.
11.5. Tim P3 Covid-19 Sekolah setempat melakukan : 11.5.1 Untuk Pendidik/Karyawan :
a. Mencatat data pendidik/karyawan tersebut.
b. Diarahkan untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri
c. Melaporkan hal tersebut kepada Pimpinan serta Tim P3 Covid-19 Tingkat Kota/lembaga terkait
11.5.2 Untuk Peserta Didik :
a. Mencatat data Peserta Didik
b. Melaporkan kejadian tersebut kepada Tim P3 Covid-19 Tingkat Kota/lembaga terkait untuk dilakukan penjemputan dan pemeriksaan lebih lanjut
c. Menghubungi orang tua yang bersangkutan
11.5.3 Tim P3 Covid-19 sekolah setempat yang menangani point 11.3.
wajib menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) Face Shield/Mask 11.5.4 Tim P3 Covid-19 Sekolah setempat melakukan penyemprotan
disinfektan pada ruangan dan area yang telah dilalui oleh Warga Sekolah terduga terikfeksi Covid-19
11.6. Apabila terjadi sesuatu hal diluar dugaan ternyata ditemukan suspect Covid-19 di lingkungan sekolah pada saat pelaksanaan PPDB/KBM berlangsung, maka KBM/kegiatan lainnya dihentikan untuk jangka waktu 14 hari serta dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area sekolah.
Catatan: Semua penanganan darurat di atas dilakukan oleh Tim P3 COVID-19 dan Satpam dengan menggunakan APD lengkap.
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT,
H. DEDI SUPANDI, S.STP., M.Si.
Pembina Utama Muda NIP. 19760612 199603 1 005
KASUSPemeriksaan satpam
Penemuan saat kegiatan
KBM/Kerja
TIN DAKAN SELESAI
1. Mengevakuasi terduga suspect 2. Menghubungi tim P3 COVID - 19
Daerah
3. Mengamankan TKP
4. Mendata semua orang yang berhubungan dengan terduga suspect
5. Melakukan penyemprotan disinfektan TKP dan sekitarnya