FILSAFAT ILMU
DISUSUN OLEH : BAYU S P
DOSEN PENGAMPU :
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PERIKANAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
2022
RINGKASAN
A. PENALARAN
Merupakan suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan manusia yang pada hakekatnya merupakan makhluk berakal mampu berfikir, merasa, bersikap dan bertindak dengan cirinya logika dan analitik.
Logika berupa kaidah kaidah yang apabila diikuti akan menghasilkan pemikiran yang lurus dan benar. Memiliki bentuk :
• Ilmu yang mempelajari cara memberi alasan Silogisme (Yunani)
• Menggabungkan bersama sama yang terdiri dari 3 buah kalimat pernyataan, Proposisi (premis), Premis major (teori), Premis minor (fakta), dan Kesimpulan (Conclusion).
Dengan logika dapat memberikan dua jenis penarikan kesimpulan yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan, dari kasus kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Logika deduktif membantu menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual.
Penalaran deduktif adalah kegiatan berfikir yang sebaiknya dari penalaran induktif. Deduksi adalah cara berfikir dari pernyataan umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan bersifat deduktif biasanya menggunakan pola berfikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogismus disebut premis (mayor dan minor). Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif berdasarkan kedua premis tersebut.
Kesimpulan bahwa sipolan mempunyai mata adalah sah. Ketepatan penarikan kesimpulan tergantung 3 hal : Kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor, dan keabsahan pengambilan kesimpulan salah satu syarat tidak terpenuhi, maka penarikan kesimpulan akan salah.
Keuntungnan penggunaan silogisme adalah kebenaran merupakan hal yang telah diterima, alat untuk menguji konsistensi dengan teori yang telah ada.
Kerugian penggunaan silogisme dengan cara berfikir ini tidak akan dapat ditemukan hal (teori) yang baru kesimpulan lebih sempit, kesimpulan dapat masuk akal kalau premis tidak masuk akal.
3 (tiga) jenis silogisme :
1. Silogisme alternative, 2. Silogisme hipotesis, 3. Silogisme kategori B. EPISTOMOLOGI ONTOLOGI AKSIOLOGI TELEOLOGI
Kata Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani. Kata Ontologi berasal dari kata “Ontos” yang berarti “berada (yang ada). Kata Epistemologi berasal dari bahasa Yunani artinya knowledge yaitu pengetahuan. Kata tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu logia artinya pengetahuan dan episteme artinya tentang pengetahuan. Jadi pengertian etimologi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa epistemologi merupakan pengetahuan tentang pengetahuan. Dan kata Aksiologi berasal dari kata “Axios” yang berarti
“bermanfaat”. Ketiga kata tersebut ditambah dengan kata “logos” berarti”ilmu pengetahuan, ajaran dan teori”.
Menurut istilah, Ontologi adalah ilmu hakekat yang menyelidiki alam nyata ini dan bagaimana keadaan yang sebenarnya. Epistemologi adalah ilmu yang membahas secara mendalam segenap proses penyusunan pengetahuan yang benar.
Sedangkan Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang ditinjau dari sudut kefilsafatan.
Hakekat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang:
1. Kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak?
2. Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum.
Konten Epistemologi memiliki syarat :
a. Punya pengetahuan b. Punya pemahaman c. Sanggup menerapkan /memanfaatkan
kemampuan
d. Mampu menganalisis e. Mampu mensintesis f. Tepat mengevaluasi Teleologi merupakan kajian filosofis tentang perwujudan desain atau tujuan dalam proses alam, di bawah kepercayaan bahwa proses alami tidak ditentukan oleh mesin melainkan oleh kegunaannya dalam keseluruhan desain alami (kamus). Teleologi berasal dari kata yunani telos artinya ujung dan logos artinya nalar sehingga teleologi dapat diartikan sebagai “mencari keterangan yang dapat membenarkan mengapa sesuatu hal terjadi (Hull,1974).
Metode ilmiah memiliki kriteria : 1. Berdasarkan Fakta
2. Bebas dari Prasangka 3. Menggunakan hipotesis 4. Menggunakan ukuran objektif 5. Menggunakan teknik kuantifikasi Serta langkah langkah :
1. Memilih dan mendefinisikan masalah 2. Survei terhadap data yang tersedia 3. Memformulasikan hipotesis
4. Membangun kerangka analisis serta alat-alat dalam menguji hipotesis 5. Mengumpulkan data primer
6. Mengolah, menganalisis serta membuat interpretasi 7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
8. Membuat laporan
Penelitian berasal dari bahasa Inggris research (riset). Dari kata re (kembali) dan search (mencari). Riset adalah mencari kembali. Pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus menerus terhadap sesuatu hal. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.
Penelitian yang menggunakan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah (scientific research). Didalam Penelitian ilmiah terdapat 2 unsur penting:
1. Pengamatan (observation) 2. Nalar (reasoning)
Pengamatan merupakan kerja untuk mengetahui fakta-fakta melalui pengamatan dengan menggunakan persepsi (sense of perception), Nalar adalah kekuatan mengartikan fakta fakta, hubungan dan relasi pengetahuan yang timbul.
Jenis penelitian ada 2 yaitu, penelitian dasar (Basic research), dan penelitian terapan (Applied Reseach).
Perumusan masalah terjadi akibat adanya tantangan, adanya kesangsian/kebingungan, adanya kemenduaan/ambiguity arti, adanya halanngnan/rintangan, adanya gab/celah antar kegiatan.
Tujuan perumusan masalah antara lain : pemuasan akademis, pemuasan rasa ingin tahu, meletakan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar penelitian selanjutnya, memenuhi keinginan social, menyediakan sesuatu yang bermanfaat.
Ciri perumusan masalah yang baik mempunyai nilai penelitian, flexible, tidak bertentangan dengan etika dan moral.
Kajian pustaka sebagai kerangka konsepsi yang menyediakan informasi tentang penelitian membuat penguasaan materi serta mencegah terjadinya duplikasi.
C. FILSAFAT PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH
Aksioma adalah pernyataan yang berlaku umum tidak perlu dipertanyakan kebenarannya dan dapat diterima oleh setiap orang. Postulat merupaka pernyataan kebenaran yang tidak perlu dipertanyakan.
Ada 5 Aksioma :
1) Benda benda yang sama dengan benda lain (benda tersebut sama dengan yang lainnya).
2) Apabila yang sama dijalankan ke yang sama lainnya juga sama, maka keseluruhannya akan sama saja.
3) Apabila yang sama dikurangkan dengan yang sama, maka sisanyapun akan sama juga.
4) Benda yang dapat saling menutupi sama terhadap sesamanya.
5) Keseluruhan lebih besar daripada sebahagian.
Postulat membentuk aksioma dan postulat dibentuk oleh unsur postulat :
1. Suatu garis lurus dapat ditarik dari sembarang titik ke sembarang titik yang lain.
2. Setiap garis lurus dapat diperpanjang terus menerus mengikuti garis lurus bidang.
3. Jika ditentukan suatu titik tertentu dan suatu gerak tertentu, maka dengan menggunakan titik itu dan pusat serta jarak tadi sebagai jari-jari dapat dibuat suatu lingkaran.
4. Setiap sudut siku-siku sama dengan sudut siku siku lainnya.
5. Jika diketahui suatu garis lurus suatu titik tertentu, maka melalui suatu titik diluar garis lurus dapat dilukiskan satu dan hanya satu garis yang sejajar.
Struktur Penulisan ilmiah yang logis dan kronologis mencerminkan kerangka penalaran ilmiah. Dengan mengenal kerangka berfikir filsafati maka kita secara lebih mudah akan menguasai hal hal yangbersifat teknis. Pengajuan masalah secara operasional suatu gejala baru dapat disebut masalah bila gejala itu terdapat dalam situasi tertentu.
Pembatasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas batas permasalahan dengan jelas. Memungkinkan mengidentifikasi faktor mana saja yang menjadi lingkup permasalahan dan tidak.
Secara kronologis ada 6 pengajuan masalah : 1. Latar belakang masalah
2. Identifikasi masalah 3. Pembatasan masalah 4. Perumusan masalah 5. Tujuan penelitian 6. Kegunaan penelitian
D. TANGGUNG JAWAB ILMUAN TERHADAP MASA DEPAN UMAT MANUSIA
Kemampuan berfikir dan bernalar menemukan berbagai pengetahuan baru guna mendapatkan manfaat yang sebesar besarnya dari lingkungan alam. Namun dapat memberikan kemajuan teknologi atau kebalikannya.
Pengelolaan yang dapat dilakukan di muka bumi : 1. Keterhunian bumi berdasarkan kesetimbangan 2. Gangguan kesetimbangan kehidupan di muka bumi 3. Daya keterhunian Bumi oleh manusia
4. Kesetimbangan energi global 5. Daur Hidrologi
6. Daur Biogeokimia 7. Daya Produksi lahan
8. Perubahan pola penggunaan lahan secara global Yang dapat kita lakukan :
1. Pengembangan ilmu dan teknologi tidak berbenturan dengan agama
2. Kita menyadari pentingnya gerakan penyelamatan lingkungan hidup melalui sain dan teknologi tidak akan ada artinya kalau hanya bangsa Indonesia yang melakukannya.
3. Gerakan di bumi Indonesia merupakan bagian dari Gerakan global untuk umat manusia.
4. Perjanjian Internasional yang bertujuan menyelamatkan perjalanan kapal ruang angkasa yang kita tumpangi dan dinamakan bumi ini.