• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN 1 KOS KURIKULUM 2013 SD CONTOH(1)

N/A
N/A
BETA News

Academic year: 2023

Membagikan "DOKUMEN 1 KOS KURIKULUM 2013 SD CONTOH(1)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Pada revisi tahun 2015, sekolah menerapkan kurikulum 2013 sebagai sekolah percontohan atau sasaran uji coba kurikulum 2013 dengan pendekatan tematik terpadu dan dipadukan dengan kurikulum pembelajaran mandiri, serta nilai-nilai karakter dan budaya bangsa, ekonomi kreatif. , kewirausahaan yang akan diintegrasikan ke dalam Dokumen I (Kurikulum Sekolah) dan Dokumen II serta Dokumen III (Silabus dan RPP). Kami menyadari bahwa penerapan Kurikulum 2013 yang dipadukan dengan Kurikulum Merdeka Belajar bukanlah suatu hal yang mudah karena memerlukan bimbingan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Penerapan kurikulum satuan pendidikan harus memperhatikan pencapaian kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus.

Kurikulum 2013 diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Unit (UTC). Kurikulum 2013 mengutamakan pemahaman, keterampilan dan pendidikan karakter, siswa dituntut memahami materi, aktif berdiskusi dan presentasi, serta memiliki perilaku disiplin yang tinggi. Dalam Kurikulum 2013, mata pelajaran wajib dikembangkan oleh seluruh peserta didik pada suatu satuan pendidikan pada satuan atau jenjang pendidikan apa pun.

Landasan Filosofis

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi di atas dalam mengembangkan kehidupan individu siswa dalam bidang keagamaan, seni, kreativitas, komunikasi, nilai-nilai dan berbagai dimensi kecerdasan yang sesuai dengan pribadi siswa dan dibutuhkan oleh masyarakat, bangsa dan kemanusiaan.

Landasan Pedagogik

Landasan Yuridis

Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan

Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Tuntutan Dunia Kerja

Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni

Agama

Dinamika Perkembangan Global

Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Karakteristik Satuan Pendidikan

Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; Pembelajaran mendorong siswa menjadi pembelajar aktif pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk memberitahu siswa karena

Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber;

Dari pendekatan kontekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; guru tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis dan hasil belajar hanya dalam

Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pemebalajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; peserta didik belajar menerima kebenaran tidak

Dari belajar verbalisme menuju keterampilan aplikatif; dalam belajar menggunakan metode ceramah peserta didik menrima hanya sesutau yang diungkapkan secara lisan, fakta secara

Peningkatan dan kesimbangan antara keterampilan fisikal (hardskill) dan keterampilan mental (softskill); hasil belajar dirapor tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk

Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini memerlukan guru untuk mengembangkan

Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai yang memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan

Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan waktu

Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siap saja adalah guru,,siapa saja adalah siswa, dan dimana saja adalah kelas; prinsip nin menandakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ( TIK ) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk

Visi

Misi

Tujuan

Upaya Pencapaian Tujuan a. Peningkatan Iman dan Takwa

Meningkatkan keimanan dan ketakwaan. sekolah, mampu bersaing dengan sekolah lain dalam berbagai kompetisi karena saling mendukung dan mempengaruhi. Dilihat dari ketersediaan dan kecukupan fasilitas penunjang proses belajar mengajar yang mampu memenuhi standar pelayanan minimal. Palembang, demi tata kelola pemerintahan dan tenaga pengajar yang baik, sehingga mampu menelurkan berbagai prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik seperti yang telah diuraikan di atas.

Bagi siswa yang kurang mampu secara ekonomi, namun berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik, diberikan kesempatan untuk belajar di sekolah dasar. Visi Kota Palembang adalah terwujudnya kota berstandar internasional, yang warganya berbudaya dan santun, serta berjiwa wirausaha. Selain itu, menjaga lingkungan yang bersih dan sehat sangat mendukung penerapan kurikulum muatan lokal yang dikembangkan di sekolah dasar.

Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan

Kota palembang sangat tinggi sehingga dari segi pendanaan tidak terlalu bermasalah untuk menunjang pelaksanaan program sekolah. Konsep sosiokultural dalam perspektif pendidikan menyimpang dari pandangan bahwa pendidikan tidak pernah lepas dari pengaruh sosiokultural yang mengajarkan nilai-nilai dasar budaya sebagai upaya membentuk perilaku dan sikap seseorang. Karena pada dasarnya pendidikan berkelanjutan merupakan suatu proses pembentukan sifat-sifat manusia sesuai dengan sifat budaya yang dimilikinya.

Oleh karena itu, kebudayaan diwariskan kepada generasi mendatang melalui proses pembelajaran bagaimana berperilaku. Sebagai unsur vital dalam kehidupan beradab manusia, kebudayaan sosial memperoleh unsur-unsur penyusunnya dari segala ilmu pengetahuan, yang dianggap sangat vital dan sangat diperlukan dalam penafsiran segala sesuatu dalam kehidupan. Dilihat dari ciri sosial budayanya, setiap daerah di Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri mengenai adat istiadat, tata krama pergaulan, kesenian, bahasa lisan dan tulisan, kerajinan tangan serta nilai-nilai kehidupan.

Hal ini penting dilakukan sebagai upaya untuk ‘membumikan’ pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik sebagai bagian dari produk pendidikan, agar bermanfaat di kemudian hari dan memberikan manfaat langsung bagi lingkungan di sekitarnya. Lingkungan ini juga terbagi menjadi dua kelompok, yaitu lingkungan yang diperuntukkan khusus untuk pembelajaran, seperti laboratorium, ruang kelas dan sejenisnya. Kota Palembang memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sumber belajar siswa untuk mengoptimalkan pemanfaatannya dalam proses pembelajaran guna memperkaya materi pembelajaran dan aktivitas siswa di sekolah.

Artinya pembelajaran tidak hanya berlangsung di dalam kelas saja, tetapi juga di luar kelas, dalam hal ini lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat mempengaruhi perkembangan keterampilan sosial budaya, perkembangan emosi dan intelektual. Dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, guru dan siswa dapat mempelajari keadaan nyata di luar kelas dengan menghadapkan siswa pada lingkungan nyata untuk belajar, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna.

Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan

  • Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Tujuan
  • Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan Tujuan
  • Bahasa Indonesia Tujuan
  • Matematika Tujuan
  • Ilmu Pengetahuan Alam Tujuan
  • Ilmu Pengetahuan Sosial Tujuan
  • Seni Budaya dan Keterampilan Tujuan
  • Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tujuan

Perbedaan karakteristik yang dimiliki anak usia sekolah dasar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya menciptakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan siswa sebagai subjek dan budaya masyarakat tempat siswa tinggal. Untuk mengembangkan pembelajaran abad 21, guru harus memulai langkah perubahan, yaitu mengubah pola pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada siswa. Kota palembang sendiri mempunyai ciri khas yang sangat berbeda, mereka sangat kritis dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

Penyusunan jadwal pembelajaran dibagi antara mata pelajaran serius, seperti IPA, matematika, dan pelajaran yang mengandung unsur permainan, seperti pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan atau seni budaya dan kerajinan (SBdP). Kota palembang juga selalu berusaha untuk memahami karakteristik siswanya, mereka menggunakan media pembelajaran atau metode pengajaran yang dapat mendorong siswa untuk bermain, namun tetap ada pembelajaran di dalamnya. Dengan cara ini, guru terbiasa merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

Kota palembang mempunyai kemampuan dan keberanian yang baik, dengan adanya tambahan guru fasilitator sebagai pendamping dan pembina, serta dukungan orang tua yang bekerjasama dalam kegiatan siswa di sekolah, menjadikan siswa di sekolah dasar tersebut. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, rasa ingin tahu, perhatian, minat mempelajari matematika serta ketekunan dan keyakinan dalam memecahkan masalah. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran akan hubungan yang saling mempengaruhi antara ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

Memperoleh pengetahuan, konsep ilmiah dan keterampilan sebagai landasan pendidikan lanjutan SMP/MT. Memiliki keterampilan dasar berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, penelitian, pemecahan masalah dan keterampilan sosial.

Struktur Kurikulum

Kesenian Daerah

Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada di sekolah dan sumber daya manusia yang tersedia, maka kegiatan dapat dikembangkan. Mata kuliah ini bertujuan untuk mengetahui, memahami dan belajar menjalani pola hidup sehat, disiplin, aman, tertib dan bersahabat. Mengingat saat ini bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang patut dikembangkan oleh sekolah, maka pengajaran bahasa Inggris berlangsung dari kelas I sampai kelas VI dan English Day setiap hari Rabu yang bertujuan untuk mengetahui, memahami dan mampu berkomunikasi secara sederhana.

Memahami instruksi, informasi dan cerita yang sangat sederhana yang diberikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah dan lingkungan. Pengungkapan makna verbal dalam wacana interpersonal dan transaksional yang sangat sederhana berupa instruksi dan informasi dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan. Membaca nyaring dan memahami makna instruksi, teks fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana yang diberikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan.

Tulis kata-kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek yang sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang benar.

Pengaturan Beban Belajar

Alokasi waktu untuk tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket Sekolah Dasar Berstandar Nasional adalah antara 0% - 40% dari waktu untuk kegiatan tatap muka pada mata pelajaran yang bersangkutan. Waktu yang digunakan untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah sama dengan satu jam tatap muka. Beban pembelajaran kegiatan tatap muka per minggu per satuan pendidikan adalah sebagai berikut: Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu selama.

Total beban mengajar kegiatan tatap muka tiap satuan pendidikan seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Beban mengajar adalah segala kegiatan yang harus diikuti oleh siswa. Beban mengajar adalah semua kegiatan yang harus diikuti siswa dalam seminggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran. Beban belajar pada kelas I, II, III, IV dan V dalam satu semester minimal 18 minggu dan maksimal 20 minggu.

Beban belajar di kelas VI semester ganjil minimal 18 minggu dan maksimal 20 minggu. Beban belajar di kelas VI semester genap minimal 14 minggu dan maksimal 16 minggu.

Kegiatan Ekstrakurikuler

Pengembangan Diri Terprogram

Pengembangan Diri Tidak Terprogram (Pembiasaan)

Pendidikan Karakter dan Budaya Sekolah

Kegiatan Pengembangan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa, Ekonomi Kreatif dan Kewirausahaan

Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya perilaku tersebut berkembang semakin kompleks antara satu tingkat kelas dengan tingkat kelas di atasnya, bahkan dalam tingkat kelas yang sama. Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa, ekonomi kreatif dan kewirausahaan menggunakan pendekatan proses pembelajaran aktif dan berpusat pada anak, yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah dan masyarakat. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun ajaran, dan dimasukkan dalam Kalender Akademik dan dilaksanakan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya. dan karakter bangsa.

Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan mengunjungi tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan solidaritas sosial. Penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai budaya dan karakter, ekonomi kreatif dan kewirausahaan melalui observasi guru pada saat siswa melakukan suatu tindakan di sekolah, model catatan anekdotal (catatan yang dibuat oleh guru). ketika ia melihat tingkah laku yang berkaitan dengan nilai-nilai yang dikembangkan) atau memberikan tugas-tugas yang memuat suatu masalah atau peristiwa yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan nilai-nilai yang dimilikinya. Mahasiswa dinyatakan naik pangkat setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada angkatan yang didaftarkannya.

Tidak ada nilai di bawah Ketuntasan Belajar Minimal (CMC) dari maksimal 3 (tiga) mata pelajaran yang ditawarkan di sekolah. Memiliki nilai minimal baik aspek kepribadian pada semester yang diikuti sesuai dengan aturan tambahan yang berlaku untuk bobot poin reward dan penalti. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh melebihi 25% dari total mata pelajaran yang ditawarkan pada setiap kelas.

Sekolah dapat menetapkan kriteria kemajuan pada kelas yang lebih dari 25% atau kurang dari 25% mata kuliahnya tidak terselesaikan, berdasarkan pertimbangan tertentu. Kalender akademik adalah kalender pendidikan yang memuat pengaturan waktu kegiatan belajar siswa selama satu tahun ajaran, meliputi awal tahun ajaran, minggu akademik efektif, waktu belajar efektif, dan hari libur.

Alokasi Waktu

Penetapan Kalender Pendidikan

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Pengelolaan evaluasi pembelajaran kurikulum 2013 aspek afektif di SD Negeri Salatiga 06

Dengan demikian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013 sudah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.. Kata kunci : Kurikulum

Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh satu validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan kedua guru kelas IV SD pelaksana

Untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Implementasi Manajemen Perubahan Kurikulum KTSP 2006 ke Kurikulum 2013 yang dilakukan SD Negeri se Kota

Tujuan dari PPDS ini adalah up-dating pengetahuan guru SD Muhammadiyah 03 Wajak tentang kurikulum 2013, Bisa mengaplikasikan pembelajaran K13 sesuai dengan kurikulum

Berdasarkan penelitian tersebut maka kesimpulannya yaitu pembelajaran IPS di SD/MI dalam kurikulum 2013 merupakan perkumpulan dari berbagai komponen seperti;

Dokumen berikut merupakan contoh tujuan pembelajaran kelas 4 SD pada kurikulum

Kisi-kisi penilaian akhir sekolah jenjang SD/MI mapel IPA kurikulum 2013 tahun ajaran