• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA TUBUHKU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Ignasia Meilina NIM : 111134008. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

▸ Baca selengkapnya: contoh deskripsi raport sd kurikulum 2013

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN JUDUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA TUBUHKU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Ignasia Meilina NIM : 111134008. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

▸ Baca selengkapnya: contoh isi raport sd kurikulum 2013

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. NIM :. ii.

▸ Baca selengkapnya: silabus agama katolik sd kelas 1-6 kurikulum 2013

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:. Tuhan Yesus Kristus Sumber segala rahmat yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran disetiap langkahku. Bapak dan Ibuku tercinta Bapak Blasius Widiatmaka dan Ibu Khristiana Yuliati yang telah merawat dan membesarkanku serta selalu memberikan semangat dan mendukungku. Keluarga besar Wignyo Hardono yang selalu memberikan dukungan dan motivasinya. Sahabatku Ludang Salindri yang memberikan dukungan dan selalu mengigatkan serta memberikan masukan yang positif. Christina Fera Thiafica, Adhik Abil, Amilia Dyah Kumalasari, dan Rafael Marion yang menemani maupun membantu dalam pengerjaan. Sahabat-sahabatku mahasiswa PGSD angkatan 2011 kelas A Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih sayang yang kalian berikan. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.” (Yeremia 33 : 3). “Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak” (Ernest Newman). “I find that when you have a real interest in life and curious life, that sleep is not the most important thing” ( Martha Stewart). Belajar mengerjakan hal yang mustahil adalah ketidakpastian, menyelesaikan hal yang mustahil adalah kepastian.. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 26 Januari 2015. Ignasia Meilina. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Ignasia Meilina. Nomor Mahasiswa. : 111134008. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Tubuhku ku Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar. Dasar. beserta eserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam. bentuk. media. lain,. mengelolanya. dalam. bentuk. pangkalan,. mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya mempublikas di Internet nternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti ti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta yakarta Pada tanggal: 14 Januari 2015. Yang menyatakan. Ignasia Meilina. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA TUBUHKU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR. Ignasia Meilina Universitas Sanata Dharma 2015. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan dan menghasilkan produk perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, berpikir tingkat tinggi, pendidikan karakter, dan penilaian otentik sebagai acuannya. Model pengembangan penelitian menggunakan Research and Development (R&D) menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar milik Jerold E Kemp serta prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang kemudian dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, sehingga menghasilkan desain produk yang layak untuk digunakan berupa pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara analisis kebutuhan dilakukan di SD N Tegalrejo, sedangkan kuesioner validasi untuk mengetahui kualitas produk dilakukan oleh dua pakar kurikulum SD 2013, satu guru kelas I SD, dan satu guru kelas IV SD. Berdasarkan validasi kedua pakar kurikulum SD 2013 dihasilkan skor 3,93 (baik) dan 3,8 (baik) serta guru kelas I SD menghasilkan skor 4,8 (sangat baik) dan guru kelas IV SD dengan skor 4,78 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,32 dengan kategori “sangat baik”. Hal tersebut ditinjau dari aspek yang terdapat pada instrumen validasi yaitu, a)identitas RPP, (b)perumusan indikator, (c) perumusan tujuan, (d) pemilihan materi ajar, (e)pemilihan sumber belajar, (f) pemilihan media belajar, (g) metode pembelajaran, (h) skenario pembelajaran, (i) penilaian, (j) lembar kerja siswa, dan (k) bahasa. Kata kunci : Kurikulum SD 2013 dan Perangkat pembelajaran. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. THE DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENTS SUBTHEME MY BODY BASED ON ELEMENTARY SCHOOL CURRICULUM 2013 FOR FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL. Ignasia Meilina Sanata Dharma University 2015. This research is a developmental research. It produces learning instruments based on elementary school’s 2013 curriculum. The development of learning instruments in this research using integrative thematic approach, scientific approach, higher order thinking skill, character education, and authentic assesment as the reference. The model of the development research uses Research and Development (R&D) by using developed procedure instruments by Jerold E. Kemp and also development procedure instruments that announced by Borg dan Gall. Both of procedures are adopted become a simpler development model, which is used as the research’s principle. The development procedures that’s used in this research consist of five steps. They are: (1) potential and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’ validation, (5) design revision, in such a way that it is produc a product to use the developmental learning equipment based on 2013 elementary school curriculum for the first grade student. Instruments that are used in this research are interview lists of analysis necessity and questionnaire. An interview lists of analysis necessity is carried out in Tegalrejo Elementary School, meanwhile the questionnaire is used to know the quality of product which has done by two experts validation of 2013 elementary school curriculum, a first grade teacher of elementary school, and a fourth grade teacher of elementary school. The score of validation result done by the experts of 2013 curriculum shows the scores of 3,93 (good) and 3,8 (good) also first grade teacher of elementary school given score 4,8 (very good) and fourth grade teacher of elementary school with score 4,78 (very good). Sets of learning equipment has a score on the average 4,32 wich is considered “very good”. That thing is observed from validation aspects which are included in the validation instrument. They are, (a) lesson plan identity, (b) indicator formulation, (c) goal formulation, (d) teaching materials selection, (e) learning selection source, (f) selection learning media, (g) learning method, (h) learning scenario, (i) assessment, (j) student’s worksheet, and (k) language. Keywords : 2013 Elementary school curriculum and Learning instruments ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan. rahmat. dan. berkah-Nya,. sehingga. skripsi. yang. berjudul. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Bentuk, Warna, Ukuran dan Permukaan Benda Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas Satu (1)Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD. 4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 7. Guru kelas 1. SD Tegalrejo yang telah bersedia diwawancarai untuk. analisis kebutuhan. 8. Mur Lestari, S.Pd. selaku guru kelas I SD N Sumber 2 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. Khristiana Yuliati, Yuliati S.Pd. selaku guru kelas IV SD N Sumber 2 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. penelitian 10. Ardian,M.Pd. selaku validator Pakar akar Kurikulum 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 11. Kristi W.,, M.Pd. selaku validator Pakar akar Kurikulum 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian enelitian 12. Orang tuaku Blasius Widiatmaka dan Khristiana Yuliati yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Sahabat-sahabatku sahabatku Ludang Salindri, Claudia Sandy, Yohana Wuri, Amilia Dyah, dan Mukti Lestari (Ayik) yang telah memberikan memberik semangat, dukungan, selalu mengingatkan dan memberikan semangat positifnya. 14. Teman-teman teman satu perjuangan mahasiswa skripsi payung pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. 15. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih terimakas untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga semo bermanfaat bagi kita semua.. Yogyakarta, 14 Januari 2015 Penulis. Ignasia Meilina. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6 1.5 Batasan Istilah .............................................................................................. 7 1.6 Spesifikasi Produk ....................................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka ...................................................................................... 10. 2.1.1. Kurikulum 2013 .................................................................................... 10. 2.1.2. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 ......................... 11. 2.1.3. Penguatan Pendidikan Karakter dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ...................................................................................... 13 xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 2.1.4. Pendekatan Tematik Integratif .............................................................. 16. 2.1.5. Pendekatan Saintifik ............................................................................. 19. 2.1.6. Penilaian Otentik ................................................................................... 20. 2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ................................... 23. 2.1.8. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 30. 2.1.9. Kerangka Pikir ...................................................................................... 32. 2.1.10. Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 34. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................ 35. 3.2. Prosedur Pengembangan ......................................................................... 39. 3.2.1 Potensi dan Masalah ................................................................................ 40 3.2.2 Pengumpulan Data .................................................................................. 41 3.2.3 Desain Produk ......................................................................................... 41 3.2.4 Validasi Desain ....................................................................................... 42 3.2.5 Revisi Desain .......................................................................................... 42 3.3. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 42. 3.4. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 .......................................................... 43. 3.5. Validasi Guru SD Pelaksana Kurikulum SD 2013.................................. 44. 3.6. Instrumen Penelitian ............................................................................... 44. 3.7. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 45. 3.8. Teknik Analisis Data ............................................................................... 45. 3.8.1 Data Kuantitatif ........................................................................................ 45 3.8.2 Data Kualitatif .......................................................................................... 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kebutuhan ................................................................................. 49. 4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ...................................................... 49 4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ................................. 53 4.2. Deskripsi Produk Awal ........................................................................... 53. 4.2.1. Silabus ..................................................................................................... 54. 4.2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ............. 54. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 4.3. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk ....... 56. 4.4. Data Hasil Validasi Guru SD Pelaksana Kurikulum SD 2013................ 58. 4.5. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan .................................................... 59. 4.5.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ............ 59. 4.5.2 Pembahasan ............................................................................................. 60 4.5.2.1 Hasil Perangkat Pembelajaran ................................................................ 60 4.5.2.2 Kualitas Produk Perangkat Pembelajaran ............................................... 61 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan.............................................................................................. 65. 5.2. Keterbatasan Pengembangan ................................................................... 66. 5.3. Saran ....................................................................................................... 67. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69 LAMPIRAN ....................................................................................................... 71. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Identifikasi Kesenjangan Kurikuulum ..................................................12 Tabel 2 Waktu Pelaksanaan Penelitian ...............................................................42 Tabel 3 Konversi Nilai Skala Lima .....................................................................46 Tabel 4 Kriteria Skor Skala Lima .......................................................................48 Tabel 5 Komentar Pakar 1 Kurikulum SD 2013 dan Revisi ...............................57 Tabel 6 Komentar Pakar 2 Kurikulum SD 2013 dan Revisi ...............................57 Tabel 7 Komentar Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi ..................58 Tabel 8 Komentar Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi ..................59 Tabel 9 Rekapitulasi Skor Validasi .....................................................................61. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Halaman Gambar 1 Sistem Pengembangan Bahan Ajar Menurut Jerold E Kemp .............. 24 Gambar 2 Bagan Kerangka Berpikir ..................................................................... 33 Gambar 3 Langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Borg and Gall ....... 40. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Surat Izin Wawancara ...................................................................... 72 Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Wawancara ...................................... 73 Lampiran 3 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................................ 74 Lampiran 4 Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 ....................................... 76 Lampiran 5 Hasil Validasi Guru Kelas I SD ....................................................... 84 Lampiran 6 Biodata Penulis ................................................................................ 92 Lampiran 7 Silabus ............................................................................................. 93 Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah). xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) identik dengan pengetahuan. yang diberikan secara langsung dan tidak langsung oleh tenaga pendidik (guru) dan seluruh warga sekolah serta lingkungan secara formal. Pengetahuan yang ditempuh selama berada di lembaga pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik tersusun secara matang dan tergabung di dalam suatu wadah dengan lingkup yang lebih luas dinamakan Kurikulum. Kurikulum di SD merupakan seperangkat rencana serta pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang akan digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Terdapat dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Melalui pedoman dari kurikulum ini siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Singkatnya di negara Indonesia telah terjadi perubahan kurikulum karena ketidakpuasan dengan hasil pendidikan di sekolah dan semakin berkembangnya teknologi serta ilmu pengetahuan di masyarakat. Di Indonesia mengalami beberapa kali perubahan kurikulum, yaitu kurikulum sederhana (1947-1964), pembaharuan kurikulum (1968-1975),. 1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2 kurikulum berbasis keterampilan proses (1984-1994), kurikulum berbasis kompetensi (2004-2006), dan kurikulum 2013. Kurikulum SD 2013 mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014, dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam UU ini disampaikan bahwa pendidikan nasional bertujuan membentuk peserta didik memiliki pendidikan karakter. Kurikulum 2013 memuat pendidikan karakter yang dibutuhkan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Perangkat Pembelajaran Kurikulum SD 2013 dapat dikatakan tidak begitu sama dengan perangkat evaluasi yang dipakai pada kurikulum sebelumnya. Kurikulum SD 2013 yang diaplikasikan pada tingkat sekolah dasar ini mengalami perubahan bagian metode evaluasinya. Penyampaian materi bukan.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3 lagi pada setiap mata pelajaran akan tetapi per tema. Jenis evaluasi tematik integratif menjadikan materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengindikasikan seluruh muatan pelajaran. Kompetensi yang terdapat dari berbagai muatan pelajaran diintegrasikan ke dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap pada proses kegiatan pembelajaran. Tenaga pendidik dikatakan berhasil apabila dapat menguasai perangkat pembelajaran, sebab tenaga pendidik merupakan pelaksana dari kurikulum SD 2013 secara langsung di lembaga pendidikan formal. Kemp (dalam Trianto, 2010: 88) menyatakan bahwa keberhasilan bergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dippilih. Sumber-sumber pembelajaran yang dipilih dan disiapkan secara hati-hati akan dapat memenuhi tujuan pembelajaran antara lain memotivasi siswa, melibatkan siswa, menjelaskan dan menggambarkan isi materi pelajaran dan keterampilan-keterampilan kinerja, membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai (apresiasi), serta memberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja individual. Menurut Kemendikbud (2013: 227) menyatakan bahwa pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu penyajian pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran dengan tema sebagai pemersatu atau satu usaha mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu TS yang merupakan guru kelas 1 SD Tegalrejo, pada hari Kamis, tanggal 17 April 2014, pukul 12.00 WIB, diperoleh informasi bahwa guru membutuhkan waktu lebih banyak untuk.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4 pelatihan dalam Kurikulum 2013 di SD. Guru menyadari bahwa pemahaman beliau pada semester satu kurang maksimal ketika penataran. Pemahaman terhadap tematik integratif juga tidak begitu berbeda dengan KTSP namun belum begitu paham betul hanya lebih banyak penilaiannya. Mengenai penilaian dalam RPPTH beliau mengaku agak kesulitan, karena masalah media kurang memenuhi. Beliau masih memerlukan contoh penilaian rubrik non tes. Pemahaman dalam penguatan pendidikan karakter belum diberi penataran sehingga ibu TS hanya mempelajari sendiri. Pemahaman jenis karakter di kurikulum SD 2013 juga tidak begitu beliau pahami. Guru juga merasakan kesulitan pada media yang berhubungan dengan alam, mengingat SD Tegalrejo terletak di kota. Karakteristik contoh RPP mengacu kurikulum SD 2013 masih diperlukan karena diklat yang sangat cepat hanya berlangsung beberapa hari. Saran yang beliau berikan yaitu fasilitas mohon dipenuhi agar tidak mengalami kesulitan. Untuk bahan ajar masih perlu pengembangan karena materi pada buku yang sedikit. Penilaian rubrik penilaian sedikit kesulitan, karena belum banyak contoh yang diberikan. Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran tema diriku pada subtema tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I sekolah dasar semester gasal guna membantu guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut dikembangkan karena pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 belum tersampaikan secara optimal, baik dalam pembuatannya dan penyampaiannya oleh guru kepada peserta didik..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5 Menurut Wong (dalam Hidayat, 2008: 2) pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar. Perkembangan itu berlangsung dari outer control to inner control, yang berarti pada awalnya seorang anak sangat bergantung pada orang lain atau orang dewasa sehingga pengontrolan hidupnya didominasi oleh pengontrolan dari luar seiring bertambahnya pengalaman dari lingkungan maka anak akan mampu mengontrol dirinya sendiri. Pemilihan subtema Tubuhku pada perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dianggap sangat penting, karena peserta didik kelas 1 SD dalam kaitannya menambah pengalaman diri dari lingkungan sekolah perlu adanya pengenalan pengertian tubuh, nama anggota tubuh, fungsi dari seluruh anggota tubuh, dan manfaat yang menguntungkan tubuh, sehingga peserta didik mulai mampu merawat kesehatan tubuhnya sejak dini. 1.2. Rumusan Masalah. 1.2.1. Bagaimana prosedur menghasilkan perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar?. 1.2.2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar?.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6 1.3. Tujuan Penelitian. 1.3.1. Untuk menghasilkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.. 1.3.2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.. 1.4. Manfaat Penelitian. 1.4.1. Bagi Mahasiswa Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman menghasilkan produk dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan kurikulum 2013 dalam subtema Tubuhku kelas satu (1) SD semester gasal.. 1.4.2. Bagi guru Guru. dapat. memiliki. perangkat. pembelajaran. yang. sudah. menggunakan kurikulum 2013 pada subtema Tubuhku kelas satu (1) SD semester gasal. 1.4.3. Bagi siswa Siswa dapat memperoleh pendidikan karakter dari setiap kegiatan pembelajaran pada subtema Tubuhku.. 1.4.4. Bagi sekolah Sekolah dapat menambah bahan bacaan khususnya pengembangan perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar semester gasal..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7 1.4.5. Bagi prodi PGSD Prodi PGSD dapat menambah sumbangan dalam hal pengembangan produk berupa perangkat pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian dan Lembar Kerja Siswa).. 1.5. Batasan Istilah. 1.5.1. Kurikulum dalam bahasa latin currere yang artinya berlari dengan cepat, maju dengan cepat, berusaha dan menjalani. Kurikulum merupakan suatu usaha yang menyeluruh dirancang dan kemudian dilaksanakan pihak sekolah guna membimbing para muridnya memperoleh hasil dari segala pembelajaran yang telah ditentukan. Kurikulum SD 2013 di Indonesia merupakan salah satu instrumental input dalam mencapai tujuan pendidikan nasional dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Semua kurikulum nasional yang dikembangkan mengacu pada landasan yuridis Pancasila dan UUD 1945, perbedaan tiap kurikulum terletak pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan dan pendekatan dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut.. 1.5.2. Pendidikan karakter adalah upaya penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai luhur yang menjadi jati dirinya.. 1.5.3. Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan pembelajaran dengan menyampaikan. materi. ajar. dalam. bentuk. tema-tema. yang.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8 mengintegrasikan seluruh muatan pelajaran dan dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. 1.5.4. Pendekatan saintifik adalah pendekatan dari berbagai sumber yang disampaikan kepada peserta didik baik secara langsung dan konkret, sehingga pesrta didik dapat secara aktif mengetahui, mengamati, merumuskan, mengumpulkan data sampai membuat kesimpulan dari masalah yang di hadapi.. 1.5.5. Penilaian otentik adalah proses dalam pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang dapat mengungkapkan,. menunjukkan. atau. membuktikan. tujuan. pembelajaran yang akan dicapai. 1.5.6. Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.. 1.6. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan. 1.6.1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap.. 1.6.2. RPPTH dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan spiritual) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.. 1.6.3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9 1.6.4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik.. 1.6.5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik.. 1.6.6. RPPTH disusun sesuai dengan EYD..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Kurikulum SD 2013 merupakan lanjutan dari Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dirintis tahun 2004 serta Kompetensi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dirintis tahun 2006 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Menurut Hidayat (2013: 113) orientasi Kurikulum SD 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 dalam penjelasan pasal 35: kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Kurikulum SD 2013 di cita-citakan agar mampu melahirkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yaitu bukan sekadar cerdas intelektualnya saja, melainkan cerdas secara emosi, cerdas sosial, dan cerdas secara spiritualnya. Hal itu terlihat dari nilai-nialai karakter yang diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran.. 10.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11 Inti dari kurikulum SD 2013 menurut Sofan (2014: 77) adalah upaya penyederhanaan Tematik Integratif , disiapkan untuk mencetak para generasi yang siap dalam menghadapi masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk mendoroong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. 2.1.2. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 Kurikulum merupakan salah satu faktor yang memberikan kontribusi dalam perwujudan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Dalam suatu pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis dan harus selalu mengalami perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan jaman. Perubahan dan pengembangan kurikulum harus memiliki visi dan misi yang jelas serta perubahan ini telah didorong dari hasil studi internasional tentang kemampuan peserta didik Indonesia di mata Internasional. Menurut Mulyasa (2014: 60) perlunya. perubahan dan. pengembangan kurikulum, dimulai dengan penataan empat elemen standar nasional, yaitu standar kompetensi kelulusan (SKL), standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Penataan terhadap empat mata pelajaran yang diperhatikan dalam Kurikulum 2013, yaitu: pendidikan agama, PPKn, matematika, dan Bahasa Indonesia..

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12 Menurut Hidayat (2013: 122) Salah satu alasan mengapa harus terjadi perubahan kurikulum adalah karena telah terjadinya perubahan paradigma belajar. Perubahan mengenai cara pandang atau cara berpikir mengenai bagaimana sebaiknya penyelenggaraan pembelajaran yang seharusnya terjadi. Abad ke-21 telah mengubah paradigma belajar di dunia, dari paradigma teaching yakni lebih dikenal guru menjadi pusat belajar ke paradigma learning yakni siswa yang menjadi pusat dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar, dan peran guru sudah bergeser sebagai fasilitator belajar. Namun penerapan kurikulum SD 2013 juga didukung oleh analisis kesenjangan kurikulum, berikut tabel kesenjangan menurut Kemendikbud (dalam Husamah , 2013: 6-7) yaitu: Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum. 1. 2. 3.. 1. 2. 3.. 1. 2. 3.. KONDISI SAAT INI A. Kompetensi Lulusan Sikap belum mencerminkan karakter mulia. Keterampilan belum sesuai kebutuhan. Pengetahuan-pengetahuan lepas. B. Materi Pembelajaran Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan. Beban belajar terlalu berat. Terlalu luas, kurang mendalam. C. Proses Pembelajaran Berpusat pada guru (teacher centered learning). Sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks. Bukuteks hanya memuat. KONSEP IDEAL A. Kompetensi Lulusan 1. Berkarakter mulia. 2. Keterampilan yang relevan. 3. Pengetahuan-pengetahuan terkait.. 1. 2. 3.. 1.. 2.. B. Materi Pembelajaran Relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan. Materi esensial. Sesuai dengan tingkat perkembanga anak. C. Proses Pembelajaran Berpusat pada peserta didik (student centered active learning). Sifat pembelajaran yang kontekstual..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13 materi bahasan.. D. Penilaian 1. Menekankan aspek kognitif. 2. Tes menjadi cara penilaian yang dominan.. 1. 2.. 1.. 2.. 3.. E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Memenuhi kompetensi profesi saja. Fokus pada ukuran kinerja PTK. F. Pengelolaan Kurikulum Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum. Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah. Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran.. 3. Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan. D. Penilaian 1. Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotoriksecara proporsional 2. Penilaian tes dan portofolio saling melengkapi. E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal. 2. Motivasi mengajar. F. Pengelolaan Kurikulum 1. Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan. 2. Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkankondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan ptensi daerah. 3. Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman.. 2.1.3 Penguatan Pendidikan karakter dan Kemampuan Berpikir Tinggi Pendidikan karakter adalah sikap dan perilaku yang diterapkan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi pembiasaan yang mencakup seluruh potensi manusia seperti kognitif, afektif dan psikomotorik..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14 Karakter terwujud dari karakter masyarakat dan karakter masyarakat terbentuk dari karakter masing-masing anggota masyarakat bangsa tersebut. Pengembangan karakter, atau pembinaan kepribadian pada anggota masyarakat, secara teoritis maupun secara empiris, dilakukan sejak usia dini hingga dewasa mengutip dari Kemendiknas (2010: 37). Listyarti. (2012:. 8). mengelompokkan. pendidikan. karakter. berdasarkan totalitas psikologis dan sosiokultural, yaitu : 1) Olah hati, olah pikir, olah rasa/karsa, dan olah raga. 2) Beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil risiko, pantang menyerah,. rela. berkorban, dan berjiwa patriotik. 3) Ramah, saling menghargai, toleran, peduli, sukan menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit, mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja. 4) Bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, gigih, cerdas, kritis, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi IPTEKS (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni), dan reflektif. Peserta didik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat ia tinggal dapat dikatakan sudah belajar apabila sudah mengintegrasikan beberapa unsur, yaitu unsur berpikir, berkata dan berbuat. Perlunya pendidikan karakter berarti berusaha melakukan budaya ilmiah yang.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15 dimulai dari pendidik kepada peserta didik untuk selalu mendorong peserta didiknya membangun keterampilan mental maupun fisik yang harus dikuasai dan diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Menurut Kemendikbud (2014: 52) salah satu kecakapan hidup (life skill) selama proses pendidikan yang perlu dikembangkan adalah keterampilan berpikir. Keterampilan berpikir setiap orang akan terus berkembang dan dapat dipelajari, karena rasa ingin tahu manusia juga terus berkembang seirng berjalannya waktu. Tingkat kemampuan berpikir Bloom. dibedakan. dengan. pengelompokkan. berdasarkan. dimensi. pengetahuan dan proses dan biasanya disebut dengan taksonomi Bloom. Cakupan dimensi pengetahuan, yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Cakupan proses yaitu kategori mengingat, memahami, aplikasikan, analisis, evaluasi, dan menciptakan. Tingkat analisis, evaluasi, dan mencipta merupakan tingkatan berpikir yang lebih tinggi dibandingkan dengan tiga proses lainnya. Berpikir kritis menurut Ennis (dalam Kemendikbud 2014 : 53) adalah berpikir secara beralasan dan reflektif menekankan pada pembuatan keputusan tentang sesuatu yang harus dipercayai atau dilakukan. Kemampuan berpikir tingkat tinggi menurut Krathwol (dalam jurnal Lewy, 2009: 16) dalam A revision of Bloom’s Taxonomy: an overview – Theory Into Practice menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi:.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16 (1) Menganalisis (a) Menganalisis informasi. yang masuk. dan. membagi-bagi atau. menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengetahui pola atau hubungannya. (b) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. (c) Mengidentifikasi/ merumuskan pertanyaan. (2) Mengevaluasi (a) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. (b) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian. (c) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. (3) Mengkreasi (a) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu. (b) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah. (c) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya. 2.1.4. Pendekatan Tematik Integratif Pembelajaran. dalam. kurikulum. SD. 2013. yang. telah. direkomendasikan oleh Kementrian Pendidikan dan Budaya ialah pembelajaran tematik integratif. Muatan pelajaran yang diberikan dalam.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17 pembelajaran diintegrasikan ke dalam satu tema pembahasan. Model pembelajaran yang digunakan adalah model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Teori pembelajaran ini dimotori oleh tokoh psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bemakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik menekankan pada penerapan konsep (learning by doing) belajar sambil melakukan sesuatu. Menurut Yunanto. (2004: 226) menyatakan. bahwa pembelajaran. merupakan pendekatan belajar yang memberi ruang kepada anak untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar. Menurut Kunandar (2007: 311) Tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh. Integrasi dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia Kemendikbud (2013: 15). Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik. pembahasan.. Sutirjo. (2004:. 6). menyatakan. bahwa.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18 pembelajaran tematik merupaka satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar yang prlu diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan 3) efisiensi. Maksud pembelajaran tematik adalah sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dalam mengimbangi padatnya materi kurikulum SD 2013 di samping itu pembelajaran tematik akan memberi. peluang. pembelajaran. terpadu. yang. lebih. menekankan. keterlibatan peserta didik dalam belajar. Terdapat ciri atau karakteristik pembelajaran tematik yaitu 1) berpusat pada siswa, 2) memberikan pengalaman langsung kepada siswa, 3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, 5) bersifat fleksibel, 6) hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa. Berdasarkan penjelasan mengenai pendekatan tematik integratif tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik integratif diberikan supaya dalam pembelajaran lebih bermakna dan utuh. Peran dari pembelajaran tematik sangat penting dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar, dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya karena pemelajaran berpusat pada siswa..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19 2.1.5. Pendekatan Saintifik Menurut Sudarwan (dalam Majid, 2014: 194), pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini:. 1) Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2) Penjelasan guru, respons peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka dengan serta-merta,pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3) Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran. 4) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir berdasarkan hipotesis dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran. 5) Mendorong. dan menginspirasi peserta didik mampu memahami,. menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan obyektif dalam merespons substansi atau materi pembelajaran..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20 6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan. 7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Hosnan (2014: 34) menyatakan dalam bukunya bahwa pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan agar mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu saja. Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik pada kurikulum SD 2013 bertujuan menerapkan pembelajaran yang menonjolkan pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Sehingga peserta didik mampu mengenal dan memahami berbagai materi pembelajaran dari berbagai sumber yang ada. 2.1.6. Penilaian Otentik Standar penilaian pendidikan dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013, yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Saylor (dalam Mulyasa, 2002: 58) mengatakan bahwa “Instruction is thus the implementation of curriculum.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21 plan, usually, but not necessarily, involving teaching in the sense of student, teacher interaction in an educatonal setting”. Dalam hal ini guru diharapkan dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, guru harus menguasai prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan mediapembelajaran, keterampilan menilai hasil belajar peserta didik, serta memilih dan menggunakan strategi dan pendekatan pembelajaran. Tujuan kurikulum SD 2013 yaitu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap muatan pembelajaran, maka salah satu komponen nilai peserta didik didapatkan dari pertanyaan yang dilontarkan. Kurikulum ini melihat proses dan hasil observasi peserta didik terhadap suatu masalah yang diajukan oleh pendidik, kemampuan siswa menalar suatu masalah juga menjadi komponen penilaian sehingga peserta didik terus diajak untuk berpikir logis, dan yang terakhir adalah kemampuan anak berkomunikasi melalui presentasi mengenai tema yang dibahas di kelas. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian otentik menilai peserta didik dalam kesiapan, proses dan hasil belajar. Penilaian otentik dapat diartikan pula upaya pemberian tugas kepada peserta didik dalam aktifitas pembelajaran yang mencerminkan prioritas dan tantangan. Penilaian ini memiliki relevansi terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) sesuai tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian otentik ini dapat diterapkan dalam berbagai.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22 bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya sehingga mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam menanya, menalar, mencoba dan mengobservasi pada pembelajaran. Menurut Yanur (2013: 127) penilaian otentik mengacu pada ketercapaian standar nasional atau dengan kata lain didasarkan pada indikator. Kurikulum dan hasil belajar setiap mata pelajaran memuat tiga kompetensi utama, yaitu kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, dan materi pokok. Penialaian otentik menyeimbangkan tiga ranah dengan cakupan terhadap aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Penilaian otentik menggunakan berbagai alat, pengajar harus menggunakan metode dan teknik penilaian yang beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar yang dilaluinya agar tujuan tersebut tercapai. Hasil dari penilaian otentik dapat digunakan untuk evaluasi bagi pendidik maupun peserta didik kaitannya dalam merencanakan perbaikan (remedial),. pengayaan. (enrichment),. atau. pelayanan. konseling.. Selebihnya, hasil penilaian otentik digunakan memperbaiki proses pembelajaran untuk memenuhi Standar Penilaian Pendidikan dengan prosedur yang benar. Penilaian ini pada akhirnya dapat mengukur kinerja peserta didik dalam suatu tugas kehidupan realistik, situasi relevan, atau masalah yang memiliki tujuan dan kegunaan yang jelas, bermanfaat, bermakna, dan berarti..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23 Kesimpulan yang dapat diambil dari berbagai penjabaran tentang penilaian otentik menurut para ahli tersebut yaitu, pada kurikulum SD 2013 peserta didik dituntut aktif dalam setiap muatan pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sehingga pengajar harus menggunakan. metode dan teknik penilaian beragam dan. karakteristik pengalaman belajar yang dilaluinya agar tujuan tercapai. 2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sarana untuk mencapai suatu pembelajaran sangat penting dalam tujuan perangkat pembelajaran. Pengembangan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH), penilaian, dan LKS digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman materi pembelajaran. yang. siswa. terima.. Sehingga. diperlukan. model. pengembangan pembelajaran yang sesuai. Kemp (dalam Trianto, 2009: 179), mengatakan bahwa pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Pengembangan perangkat dapat dimulai dari titik manapun di dalam siklus tersebut, tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan evaluasi dan setelah evaluasi dapat dilakukan revisi untuk memperbaiki produk yang dibuat. Bentuk bagan pengembangan adalah lingkaran dan arah pengembangan perangkat berlangsung searah jarum jam dimulai dari identifikasi masalah, analisis siswa, analisis tugas, merumuskan indikator,.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24 penyusunan instrumen evaluasi, strategi pembelajaran, pemilihan media atau sumber belajar, pelayanan pendukung, kemudian evaluasi formatif dan evaluasi sumatif yang dilanjutkan dengan adanya revisi perangkat. Kemp mengungkapkan bahwa uji coba produk yang dikembangkan merupakan uji coba terbatas oleh karena itu sampel uji coba produk dapat dilakukan kepada responden dengan jumlah yang sedikit. Di bawah ini akan dipaparkan tahapan model pengembangan menurut Jerold E.Kemp yang telah direvisi oleh Trianto ( 2009: 179-186):. Gambar 1. Sistem Pengembangan Bahan Ajar Menurut Jerold E Kemp Berdasarkan gambar tersebut, adapun unsur-unsur pengembangan bahan ajar dan dijelaskan sebagai berikut (Morrison, 2011: 15-18):.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25 1.. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini bertujuan untuk mengindentifikasi adanya kesenjangan antara. tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan, atau materi yang dikembangkan, selanjutnya alternatif atau cara pembelajaran yang sesuai dalam upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam kurikulum. 2.. Analisis Siswa (Learner Characteristic) Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan. karakteristik yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok. Analisis siswa tersebut adalah: a.. Tingkah Laku Awal Siswa Kardi (dalam Trianto, 2009: 180), mengatakan perlunya mengidentifikasi keterampilan khusus yang harus dapat siswa lakukan untuk memulai pembelajaran agar dapat berjalan lancar dan efektif serta efisien.. b.. Karakteristik Siswa Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman siswa baik sebagai individu maupun kelompok. Menurut Ibrahim (dalam Trianto, 2009: 180), mengatakan analisis karakteristik ini meliputi: kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan bekerja sama,.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26 keterampilan sosial, dan sebagainya. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. 3.. Analisis Tugas (Task Analysis) Kemp (dalam Trianto, 2009: 181), mengatakan analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai tujuan, sehingga analisis ini mencakup analisis isi pelajaran, konsep,. prosedural,. pemrosesan. informasi. yang. digunakan. untuk. memudahkan pemahaman atau penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). 4. Merumuskan Indikator (Instructional Objective) Indikator adalah tujuan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis tujuan. Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa. Secara spesifik tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusus yang lebih operasional. 5.. Urutan Isi (Content Sequencing) Menentukan urutan isi berdasarkan tingkat kesulitannya untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran.. 6.. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies) Pada tahap ini dipilih strategi mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan ini meliputi: pemilihan model, pendekatan dan metode; pemilihan format,.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27 yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran. 7.. Cara Penyampaian Pesan (Designing the Message) Menyampaikan pembelajaran dengan menentukan gambar atau media yang akan digunakan dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami pengetahuan.. 8.. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Penyusunan tes evaluasi hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang dijawab benar, dalam bidang pengujian dan pengukuran, hubungan ini merupakan petunjuk keabsahan soal ujian.. 9.. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resources) Pemilihan media dan sumber belajar didasarkan hasil analisis tujuan, karakteristik siswa, dan tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran. Jika sumber belajar dan media pembelajaran dipilih dengan benar maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran antara lain memotivasi siswa dengan cara menarik dan menstimulus perhatian pada materi pembelajaran, melibatkan siswa, menjelaskan dan menggambarkan isi pelajaran, membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai (apresiasi), serta memberikan kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja individual..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28 10. Pelayanan Pendukung (Support Services) Pelayanan pendukung tidak berhubungan langsung dengan substansi pengembangan perangkat namun menentukan keberhasilan pengembangan perangkat. Pelayanan pendukung ini antara lain: kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, tenaga terkait laboratorium dan perpustakaan, dana, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahap perencanaan dan pengembangan. 11. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation) Evaluasi formatif berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga kekurangan dapat dihindari sebelum program terpakai secara luas. 12. Perencanaan (Planning) dan Manajemen Proyek (Project Management) Menurut model Kemp (1994: 4) aspek teknis perencanaan sangat mempengaruhi pembelajaran. keberhasilan merupakan. rancangan. suatu. proses. pengembagan. yang rumit. Merencanakan sehingga harus. memperhatikan tiap-tiap unsur dan secara terus menerus menilai kembali hubungan setiap bagian rencana dengan tata keseluruhan, karena setiap unsur dapat mempengaruhi perkembangan unsur yang lain..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29 13. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil posttes dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir unit, dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. 14. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dibuat berdasarkan masukan dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas, sehingga validasi ini lebih pada tujuan kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkannya sebagai perangkat pembelajaran di sekolah. 15. Implementassi (Implementation) Seperti pada revisi desain, ada baiknya juga dilakukan perencanaan untuk implementasi. Perencanaan teliti dan keterlibatan merupakan kunci dari seseorang ketika mendesain instruksi yang dapat membuktikan implementasi dan menggunakan instruksi tersebut. Implementasi, seperti evaluasi formatif, dimulai di dalam proses instruksi desain. Perencanaan untuk implementasi awal dapat membantu memastikan sebuah daftar berjalan lancar dari instruksi program, dalam Morrison (2011: 18) . 16. Evaluasi Konfirmatif (Confirmative Evaluation) Morrison (2011: 18) mengemukakan bahwa evaluasi konfirmatif adalah sebuah proses dari pendesain instruksional digunakan untuk menentukan.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30 apakah sebuah rangkain mata pelajaran atau instruksi tetap tepat sepanjang waktu atau tidak. Unsur-unsur. tersebut. diperlukan. bagi. pengembangan. perangkat. pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi kebutuahan awal akan prooduk yang dibuat sesuai dengan kebutuhan siswa kelas I SD. 2.1.8 Penelitian Yang Relevan Penelitian pengembangan bahan ajar yang mengacu Kurikulum 2013 masih belum terlalu banyak sumber penelitian yang relevan, mengingat penelitian ini masih termasuk hal baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berikut ini tiga penelitian relevan yang sesuai dengan pengembangan bahan ajar. Pertama, penelitian pengembangan yang berjudul “ Pengembangan Soal Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan Dan Deret Bilangan di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria Palembang”oleh Lewy (2009). Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran dalam mengkaji soal pembelajaran matematika dalam upaya mengukur krmampuan berpikir tingkat tinggi.. Berdasarkan proses. pengembangan diperoleh bahwa prototype perangkat soal yang telah dikembangkan telah memiliki potensial efek, hal ini terlihat dari tes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dengan nilai 35,59 dengan kategori baik..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31 Kedua , penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi Dalam Pembelajaran Bidang Studi Di Sekolah Dasar” oleh Darmiyati (2010). Berdasarkan penelitian ini serta Hibah Pasca 2009 dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter yang efektif adalah menggunakan pendekatan komprehensif, dan pembelajarannya merupakan pembelajaran terintegrasi. Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Lesson Planning and The Student Teacher: Re-thinking The Dominant Model ” oleh Peter D.John (2006). The lesson plan should not be viewed as a blueprint for action, but should also be a record of interaction. Such a definition would help novices view deviation from the lesson plan as a positive act rather than evidence of failure. Penelitian ini melihat bahwa perlunya rencana pembelajaran bagi guru agar lebih mengerti dan menguasai serta dapat mengembangkan materi ajar kepada peserta didik sehingga lebih efektif dan interaktif. Berdasarkan. ketiga. penelitian. di. atas. pengembangan. perangkat. pembelajaran yang dibuat peneliti sangat sesuai, karena dalam perangkat pembelajaran kurikulum SD 2013 memiliki ciri khas yang sama dengan penelitian sebelumnya yaitu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, pendidikan karakter, dan rencana pembelajaran. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa perlu dikembangkan baik dari perangkat pembelajaran dan wawasan yang luas dari guru, supaya dapat mencapai tujuan pembelajaran kurikulum SD 2013 yang mencakup kemampuan, pengetahuan dan pendidikan karakter di dalamnya..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32 Selain itu dari ketiga penelitian relevan pula peneliti dapat membuat pengembangan perangkat pembelajaran subtema tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu sekolah dasar. Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang menghasilkan suatu produk tema diriku dengan subtema tubuhku untuk siswa kelas satu sekolah dasar belum pernah ada sebelumnya, sehingga penelitian baru ini dapat dilaksanakan. Judul yang dipakai peneliti yaitu “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Tubuhku Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar”. Pengembangan perangkat pembelajaran ini memiliki kekhasan produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) yang mencakup pendidikan karakter, pendidikan tematik intgratif, pendekatan saintifik, dan penilaian otentik bagi siswa kelas I SD dalam kaitannya dengan kurikulum SD 2013 yang berlaku saat ini. 2.1.9. Kerangka Pikir Berdasarkan uraian di atas maka disusun kerangka berpikir mengenai. pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I sekolah dasar. Usaha Pemerintah dalam membangun dunia pendidikan yang lebih maju dan lebih baik bagi masa depan telah dituangkan di dalam kurikulum SD 2013. Pemerintah telah menggagas kurikulum SD 2013 dan masih dalam tahap uji coba pada tahun awal, namun diperlukan pengembangan supaya dalam penyampaiannya dapat efisien dan efektif bagi guru maupun peserta didik..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33 Peneliti berusaha mengembangkan perangakat pembelajaran mengacu. yang. kurikulum SD 2013 untuk kelas I sekolah dasar. Pendekatan. saintifik dan tematik integratif merupakan kunci utama dalam pembelajaran pada kurikulum SD 2013. Peneliti juga memasukkan pendidikan karakter yang harus dimiliki peserta didik, membuat perangkat pembelajaran berikut dengan pengembangan yang dibutuhkan.. Gambar 2. Kerangka Pikir.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34 2.1.10 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana langkah-langkah penelitian menghasilkan perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar menurut pakar kurikulum? 3. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar menurut guru SD?.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian pengembangan atau sering disebut dengan Resarch and Development. Research and Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian dan pengembangan dapat dikatakan penghubung atau jembatan antara penelitian dasar (basic research) dengan penelitian terapan (applied research). Penelitian dasar sendiri berguna untuk menemukan pengetahuan baru mengenai kejadian pokok, sedangkan penelitian terapan bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang praktis dan dapat diaplikasikan. Borg and Gall 1989 dalam Sugiyono (2010: 5) menyatakan : One way to bridge the gap between research and practice in education is Research & Development. Pada umumnya penelitian R&D bersifat longitudinal (beberapa tahap). Produk. pengembangan. perangkat. pembelajaran. milik. peneliti. menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp yang telah direvisi dan prosedur penelitian pengembangan tersebut digabungkan dengan jenis penelitian milik Borg dan Gall. Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2010: 408-427) mengembangkan penelitian ke dalam sepuluh langkah, yaitu:. 35.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36 1. Potensi dan Masalah Penelitian berawal dari potensi atau masalah yang ada. Potensi merupakan segala sesuatu apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. 2. Mengumpulkan Informasi Informasi yang dikumpulkan dapat dilakukan setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang dapat memecahkan masalah tersebut. 3. Desain Produk Penelitian R&D menghasilkan produk yang bermacam-macam. Desain produk harus terlihat dan diwujudkan dalam bentuk bagan maupun gambar. Dalam bidang teknik, desain harus dilengkapi penjelasan bahan mengenai setiap komponen pada produk. Dalam produk berupa sistem perlu dijelaskan mekanisme sistem, cara kerja, beserta kelebihan dan kelemahannya. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk melakukan penilaian apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan rasional, karena berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. 5. Perbaikan Desain Desain produk divalidasi melalui diskusi oleh pakar dan para ahli, sehingga dapat diketahui kelemahannya. Selanjutnya kelemahan dikurangi.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37 dengan cara perbaikan desain oleh peneliti yang akan menghasilkan produk tersebut. 6. Uji Coba Produk Perbaikan desain pada produk yang telah dilakukan perlu di uji coba tahap awal. Ujicoba pada metode mengajar disimulasikan terlebih dahulu, kemudian dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Tujuan pengujian adalah mendapatkan informasi apakah metode yang dipakai efektif dan efisien dibandingkan metode mengajar atau yang lain. 7. Revisi Produk Setelah melakukan ujicoba produk pada sampel yang terbatas perlu dilakukan revisi pada kelemahan yang ditemukan. Hal ini dilakukan agar mengetahui produk menggunakan metode yang efektif dari metode lama, selain itu untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kreativitas pada sampel. 8. Uji Coba Pemakaian Perbaikan yang telah dilakukan pada produk akan di ujicoba kembali. Produk baru tersebut diterapkan dalam lingkup pendidikan yang lebih luas dan harus tetap diberi penilaian mengenai kekurangan atau hambatan yang muncul, sehingga berguna untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Produk dalam pendidikan yang lebih luas perlu direvisi apabila ditemukan kekurangan dan kelemahan pada tahap ujicoba pemakaian. Peneliti yang membuat produk harus mengevaluasi kinerja pada produknya, sehingga ketika.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38 mengetahui kelemahan yang ada dan dapat menyempurnakan pembuatan produk barunya. 10. Pembuatan Produk Masal Pembuatan produk masal dilakukan bila produk telah dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Peneliti perlu bekerjasama dengan pihak lain untuk dapat memproduksi masal. Borg dan Gall (1983: 775) mengajukan serangkaian tahap yang harus ditempuh dalam pendekatan ini, yaitu research and information collecting, planning, preliminary field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation. Secara konseptual, pendekatan penelitian dan pengembangan mencakup 10 langkah umum. Borg dan Gall (1983: 792) “suggested using the following: if you plan to do an R & D project for a thesis or dissertation, you should keep amount of original instructional design. Also, unless you have subtantial financial resources, you will need to avoid expensive instructional media such as 16 –mm film and synchronized slide tape. Another way to scale down the project is to limit development to just a few steps of R & D cycle.” Kutipan tersebut merupakan penjelasan bahwa dari sepuluh langkah yang ada pada siklus bagan Borg dan Gall, langkah-langkah tersebut bukanlah hal baku yang harus diikuti secara keseluruhan. Melainkan langkah-langkah.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39 tersebut bisa diambil dan dapat disesuiakan dengan kebutuhan peneliti dalam penelitiannya. Berangkat dari anggapan tersebut di atas, maka peneliti mengembangkan produk perangkat pembelajaran subtema tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I sekolah dasar mengikuti langkah 1) potensi dan masalah, 2) mengumpulkan informasi, 3) desain produk, 4) validasi desain produk, dan 5) perbaikan desain produk. Produk dibuat berdasarkan kebutuhan guru, mengingat guru atau tenaga pendidik merupakan pelaksana kurikulum SD 2013 di sekolah. Namun terkendala masalah waktu di mana produk ini hanya dapat diujicobakan pada siswa kelas satu sekolah dasar semester gasal. 3.2 Prosedur Pengembangan Perangkat pembelajaran akan menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan desain produk berupa silabus dan rencana perangkat pembelajaran. Peneliti mengembangkan produk serta mengikuti seluruh prosedur langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Prosedur pengembangan ini ada 5 langkah, yaitu langkah (1)Potensi dan Masalah, (2)Pengumpulan Data, (3)Desain Produk, (4)Validasi Desain, (5)Revisi Desain, Pemakaian sehingga kemudian dapat membuat revisi produk dan mencapai produksi massal yang sesuai dengan perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar..

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. Gambar 2.. Lima langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Borg and Gall 3.2.1. Potensi Masalah Penelitian di mulai dari analisis kebutuhan terkait perubahan yang terjadi. dari kurikulum 2006 KTSP ke kurikulum SD 2013. Peneliti menganalisa masalah yang terjadi pada SD yang telah menerapkan kurikulum SD 2013 terutama pada.

Gambar

Gambar 1 Sistem Pengembangan Bahan Ajar Menurut Jerold E Kemp .............. 24  Gambar 2 Bagan Kerangka Berpikir ....................................................................
Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Gambar 1. Sistem Pengembangan Bahan Ajar Menurut Jerold E Kemp  Berdasarkan gambar tersebut, adapun unsur-unsur pengembangan bahan ajar dan  dijelaskan sebagai berikut (Morrison, 2011: 15-18):
Gambar 2. Kerangka Pikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang berjudul Pengaruh Kepadatan Kendaraan Bermotor Terhadap Konsentrasi Karbon Monoksida Ambien (Studi Kasus Jalan Taman Siswa Yogyakarta) ini berbeda

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data ini diperoleh dari studi dokumentasi yang

EconomicاgrowthاinاIndonesiaاisاstillاatاtheاdevelopmentاstage.اGovernmentاspending

[r]

kDcED nqck B4 sd4N

“The Pink Ribbon” 2003 further advances the inquiry into the relationship between ageing, the body and subjectivity, by linking them to issues of personhood and agency in a person